Anda di halaman 1dari 15

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT

(WTP)

1. Maksud dan Tujuan :


Untuk memproses air asin yang akan diinjeksikan kedalam formasi menjadi
kondisi air formasi yang memenuhi persyaratan / criteria - kriteria yang sama
dengan air formasi.
2. Peralatan - peralatan dan kegunaannya dalam pemrosesan air :
2.1. Mencuci Intake Strainer
Tahap Pelaksanaan :
a. Persiapan
1) Buka koneksi Flange Rubber (plastik) Hose 5" dengan pipe isap,
dan Flange plastik Hose 2' saluran Chlorine.
2) Pasang pipe 4' di atas strainer yang akan dicuci, gantung katrol
pada pipa tersebut.
3) Hati-hati pelaksanaan pekerjaan di atas Ponton.
b. Pembongkaran :
1) Buka baut pengikat pengaman / penggantung pipe saluran
strainer.'
2) Angkat strainer dengan kontrol setinggi kurang lebih 1 meter.
3) Pasang safety clamp di bawah flange.
4) Buka baut pengikat flange pipe isap 6' (kurang lebih 1 meter)
kemudian letakkan pipa tersebut yang aman (rencana unluk
dicuci).
5) Angkat pipa isap 6 (kurang lebih 1 meter) berikutnya, pasang
safety clamp dan buka baut pengikat flange.
6) Angkat strainer ke etas ponton dan cuci / sekrap hingga bersih
dari kerang / binatang laut.
c. Pemasangan :
1) Masukkan / turunkan strainer, pasang safety clamp.
2) Angkat pipa isap 6" (kurang lebih 1 meter), koneksi di atas
strainer ikat baut dengan merata dan kuat.
3) Angkat kembali, buka safety clamp turunkan pipa isap tersebut
dan pasang safety / clamp pada pipa isap tersebut.
4) Ikuti urutan pasang pipa di atas sampai pipa terakhir.
5) Pasang Flange Rubber hose 5" dan plastic 2 ikat
dengan kuat.
6) Periksa / test, bila ada kebocoran ikatan flange,isi
sampai penuh.

baut-baut
pipa

isap

|1

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

7) Pencucian, pembersihan dan perawatan Intake Strainer selesai.

2.2. Pemeliharaan dan pengoperasian pompa centrifugal.


Tujuan untuk mengisap/memompakan air dan sungai/laut dipindahkan
masuk kedalam tanki coagulation basin dan dengan gaya gravitasi air
laut masuk kedalam tanki receiving basin.
Tahap Pelaksanaan
a. Persiapan :
1) Periksa pelumas dalam botol pelumas agar selalu terisi penuh.
2) Periksa kondisi pompa secara visual agar selalu dalam keadaan
terjaga kebersihannya.
3) Yakinkan pompa dan saluran (pipa) dalam kondisi siap operasi.
b. Start
1) Buka kerangan air pengisi dan isi pipa pompa tersebut, kemudian
buka kerangan lubang udara sehingga udara betul - betul habis.
2) Tutup kerangan air pengisi pipa isap.
3) Jalankan pompa dengan menekan tombol "ON' pada lokal switch.
4) Buka kerangan pengeluaran (tekan) secara perlahan- lahan.
5) Perhatikan alat ukur tekanan isap, angka NOL atau
Ksc.Abs.

< 025

6) Perhatikan penunjukkan ampere yang diijinkan antara 14.5 25.5


Amp.
7) Untuk menggabungkan operasi pompa ikuti tata kerja No 1 6 di
atas.
8) Periksa operasi pompa setiap 1 jam yakinkan hahwa pompa
beroperasi dengan baik.
c. Penghentian (Stop) :
1) Tutup kerangan pengeluaran (tekan) pompa.
2) Hentikan pompa dengan menekan tombol Off" pada lokasi
switch.
3) Tutup kerangan isap (pemasukan) pompa.
4) Bersihkan sebelum rneninggalkan
operasi selanjutnya.

pompa

untuk

menunggu

d. Pemeliharaan
1) Perawatan Centrifugal Pump dilaksanakan pada waktu tertentu

|2

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

8.000 s/d 10.000 jam, tetapi bila ada problem pada pompa
tersebut sebelum waktunya untuk perawatan, maka pompa harus
dibongkar.

Pompa dalam keadaan tidak operasi dan kerangan saluran air


masuk dan keluar tertutup.

Buka coupling, angkat impeller case set ke work shop

Buka impeller.

Buka sleeve gasket, ball bearing, roller bearing

Buka baut - baut pada motor untuk cuci base case (bantalan)
dan shim plate sampai bersih.

Cuci spare parts dan casing, stuffing box (rumah keong)

2) Pemeriksaan dan ganti part.

Periksa clearance (kelonggaran) roller bearing, ball bearing


maksimum 0.05 mm s/d 0.06 mm.

Periksa kondisi pada sleeve gasket apakah ada erosion dan


keausan (keausan maksimum 0.5 mm) keausan lebih tinggi
dari maksimum harus diganti.

Periksa clearance pada impeller, stuffing box, casing apabila


ada erosion sedikit harus diperbaiki.

Periksa kondisi mechanical seal (oil seal).

Periksa kondisi gland packing.

Periksa rubber coupling.

Periksa shaft (centering) kebengkokan maksimal 0.7 mm.

3) Pemasangan

Pasang roller bearing, ball bearing yang sudah dipasang di


shaft stuffing box.

Pasang mechanical seal ke stuffing box bersama packing.

Pasang sleeve gasket, impeller bersama packing pada shaft


yang terpasang stuffing box.

Pasang gland packing, coupling pada shaft.

Pasang impeller lengkap pada casing.

Centering (level) coupling dengan baik dan pasang baut


coupling (paralel 0.2 mm).

4) Test Run

Periksa temperatur pada roller bearing, ball bearing, bearing

|3

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

motor maksimum 65C.

Periksa suara pada casing impeller dan stuffing box, apakah


ada kelainan suara.

2.3. Memelihara dan perigoperasian strainer inlet.


Tahap pelaksanaan :
a. Persiapan pemeliharaan.
1) Perawatan dilaksanakan per unit.
2) Tutup kerangan saluran masuk dan keluar untuk strainer yang
akan dicuci.
3) Gantung / tambatkan katrol di atas tutup / cap strainer.
4) Buka baut pengikat tutup / cap. .
5) Angkat tutup/cap dengan katrol, kemudian ikat dengan tali
6) Angkat saringan
angkatan forklift

keluar

dengan

katrol,

letakkan

pada

7) Angkat kegudang untuk dicuci.


8) Cuci dinding strainer sampai bersih.
9) Periksa secara visual.

Kondisi pelapis (coating).

Kondisi plate corrosi (catodic protection).

10) Lakukan perbaikan bila ada kerusakan dari hasil pemeriksaan.


b. Pemasangan
1) Angkat saringan dari gudang ke lokasi pemasangan strainer
dengan menggunakan forklift.
2) Masukkan strainer dengan menggunakan katrol kedalam bejana
strainer.
3) Turunkan tutup/cap dan ikat dengan kuat.
4) Pemasangan selesai.
c. Pengoperasian
1) Buka kerangan masuk dan keluar.
2) Amati beda tekanan masuk dan keluar (normal kondisi lebih
rendah dari 0.5 Kg/cm absolut).
3) Bila beda tekanan lebih dari 0.5 Kg/cm abs, putar kemudi
pembersih saringan.
4) Buka kerangan saluran buangan setelah bersih tutup kembali dan

|4

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

bila tekanan masih tinggi, laksanakan pencucian kembali.

2.4. Mengoperasikan dan merawat RCB dan RB.


a. Persiapan sebelum operasi.
1) Periksa pelumas variator.
2) Periksa pelumas gear box.
3) Periksa kondisi pompa bahan kimia.
4) Periksa pelumas bahan kimia.
5) Periksa kebocoran pelumas maupun bahan kimia (bila ada).
6) Tentukan laju pengolahan air (dalam Kl/Jam).
b. Pengoperasian.
1) Starting (menjalankan) ROB (Resin Coagulation Basins)

Pertama jalankan pompa pemasukkan air (GM.101)

Buka kerangan saluran masuk.

Jalankan pompa bahan kimia polymer dan alumunium sulfat


(tentukan dosis pernakaian).

Atur dial pompa bahan kimia agar rate (laju) pemompaan


sesuai kebutuhan.

Jalankan variator / mixer / pengaduk tekan tombol "On pada


local switch (kecepatan normal 0.4 - 0.5 m/Sec.).

Selama Operasi berjalan akan terjadi pemisahan slurry


(endapan) sedang fluida yang jernih tumpah (over flow)
mengalir ke resin basin.

Slurry (endapan) dapat terbuang secara otornatis maupun


manual setiap 3 jam atau slurry terlalu tinggi ( (1.5 meter di
bawah permukaan air masuk.

2) Pembuangan slurry (endapan) secara otomatis.

Atur / tentukan waktu buang.

set pengatur waktu buka kerangan selonoid sesuai nomor /


unit PCB yang beroperasi dengan menekan tombol pada
posisi on.

3) Pengoperasian Receiving Basin (RB).

Pengisian berdasarkan tumpahan (over flow) dari RCB.

Setelah terisi kurang lebih 2.5 meter, buka kerangan saluran


keluar ke pompa pernasukan oxygen stripper (GM.102)

|5

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

Jalankan pompa GM.102.

4) Penghentian (stop) RCB.

Tutup kerangan saluran masuk ke RCB. hentikan pompa


GM.101.

Hentikan pompa bahan kimia polymer dan alumunium sulfat


tutup kerangan - kerangan saluran keluar.

Hentikan pengatur waktu buka kerangan selonoid dengan


menekan tombol pada posisi Off pada local switch.

5) Perawatan dan pencucian RCB

Bila tumpahan (over Flow) habis, buka kerangan buang


endapan pada dasar tanki RCB.

Buka kerangan jet nozzle dan akan menyemprot endapanendapan pada dasar tanki RCB.

Buang habis endapan (slurry) dalam RCB.

Cuci / bersihkan kotoran-kotoran yang menempel.

Tutup kerangan jet nozzle.

Lakukan pemeriksaan pada :

binding tanki dan sekat - sekat atap timbul pengkaratan


atau tidak.

Saluran / pipa bahan kimia bocor atau tidak

Bahan penahan corrosi masih cukup atau tidak.

Kondisi cat pelapis (coating) terkelupas atau tidak.

Pelumas variator dan gear box.

Mixer/pengaduk.

Perbaiki bila ada kerusakan dari hasil pemeriksaan.

Buka kerangan Jet nozzle, isi tanki RCB hingga penuh


dengan air bersih.

Repikan peralatan dan tunggu jadwal operasi berikutnya


setiap tiga bulan sekali.

6) Perawatan dan pencucian RB (Receiving Basins).

Pencucian RB bersamaan dengan pencucian PCB.

Tutup kerangan saluran keluar, buka tutup / cover RB untuk


pengecatan ulang.

Kosongkan RB, sambil cuci dinding RB, pompakan sisa air

|6

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

kotor dengan pompa sludge.

Bilas dengan air bersih, pelaksanaan selesai.

2.5. Merawat dan mengoperasikan electro chlorinator.


a. Pengoperasian terbagi atas 2 bagian.
1) Operasi aliran feeder (pemasukan).

Atur kerangan agar laju aliran feeder 10 KI/jam (dapat


ditunjukan oleh flow recorder).

Amati penunjukkan tekanan pada PDIS < 0.5 Kg/Cm2, bila


lebih dari 0.5 Kg/CM2 lakukan pencucian.

2) Operasi aliran rectifier (menghidupkan sumber tenaga).

Putar tombol Rectifier Power Supply" (CS1) pada tombol


panel ke posisi Start

Putar tombol electrolysis (CS2) keposisi start.

Efectro Chlorinator beroperasi

3) Mematikan electro chlorinator.

Pular tombol di atas ke posisi "Stop.

Hentikan pompa booster, tekan tombol "Stop"

b. Perawatan:
1) Bila beda tekanan discharge menunjukkan 0.5 Kg/cm 2 atau lebih,
bersihkan saringan (bucket strainer) dengan urutan sebagai
barikut :

Buka kerangan saluran masuk dan keluar untuk bucket


strainer (stand by).

Tutup kerangan saluran masuk dan keluar untuk bucket


strainer yang akan dicuci.

Buka tutup saringan dan keluarkan element saringan.

Cuci element (40 mesh) hingga bersih.

Pasang kembali element dan tutup selesai stand by.

2) Pencucian bagian dalam electrolyzer cells.

Lakukan pencucian setiap 1 kali setahun.

Sebelum pencucian catat arus dan tegangan masing - masing


electrolyzer.

Hentikan operasi dan buang air laut dari electrolyzer.

Bongkar upper cell dari masing-masing electrolyzer.

|7

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

Masukkan sheet diantara electroda, cuci dengan air tawar dan


bersihkan endapan / kotoran luar (sheet lembaran lunak
dengan ukuran panjang 100 mm, lebar 50 mm, tebal 3 mm)

Bersihkan bagian luar sisa air, setelah bagian dalam selesai.

Pasang Upper Cells dan koneksikan pada pipa yang tersedia.

Masukkan air asin sesuai ketentuan kedalam electrolyzer dan


periksa ada tidaknya kebocoran.

Siap beroperasi, periksa / ukur arus dan tegangan pada


masing - masing electrolyzer.

2.6. Memeiihara dan mengoperasikan bejana oxygen stripper.


Tujuan untuk menangkap oxygen yang terkandung dalam air sehingga
kadar oxygen berkurang.
a. Persiapan
1) Hentikan operasi bejana oxygen stripper.
2) Matikan level alarm, tekan tombol Off".
3) Tutup kerangan saluran masuk dan keluar air asin.
4) Tutup kerangan saluran masuk dan keluar gas stripping.
5) Tutup saluran udara ke level control valve (LCV) dan level control
(LC).
6) Buka kerangan, buang air dari dalam bejana.
7) Buka safety valve (kerangan pengaman), agar berhati-hati segel
jangan terputus.
8) Buka manhole 10 inch dan level control (LC)
9) Tunggu dan perhatikan bau gas tidak ada lagi
b. Melaksanakan pencucian dan membuka sekat.
1) Masuk kedalam bejana oksigen stripper.
2) Buka baut pengikat sekat pertama (bawah) dan bawa keluar.
3) Pasang papan
selanjutnya.

tangga

pada

bekas

sekat

pertama

dan

4) Buka sekat kedua dan sampai dengan sekat ketiga belas.


5) Setiap kali buka sekat pasang papan tangga.
6) Cuci/bersihkan bagian dalam bejana.
7) Cuci/bersihkan sekat-sekat tersebut diluar (tidak dapat dicuci
didalam bejana.

|8

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

8) Periksa kondisi lapisan/coating bila terkelupas agar dilapisi


kembali.
c. Pemasangan.
1) Pertama pasang sekat yang paling atas ikat baut dengan baik.
2) Kemudian turun kebawah dan pasang satu per satu hingga sekat
yang terbawah.
3) Pasang safety valve, level control dan level control valve.
4) Pasang manhole 18 inch
5) Tutup kerangan buangan air.
6) Bejana siap dioperasikan.
d. Pengoperasian bejana oksigen stripper.
1) Buka kerangan saluran udara level control valve dan level
control.
2) Buka kerangan masuk dan keluar air asin (perlahan-lahan).
3) Atur level control pada posisi air setinggi 2 section gelas
penduga, dimana level control valve akan terbuka.
4) Buka kerangan saluran keluar dan masuk gas stupping (tekanan
bejana 1.3 Kg/cm2).
5) Atur flow/aliran gas stripping sebanding dengan aliran air yang
masuk dengan kelentuan 0.87 m2 gas/KI air.
6) Perlu diperhatikan.

Buka kerangan buangan/ablasan gas scrubber : yakinkan


bahwa air tidak terikut.

7) Hidupkan kembali level alarm, tekan tombol posisi On pada


panel.
2.7. Merawat tanki penimbun air asin.
Tahap pelaksanaan :
a. Persiapan.
1) Jadwal pelaksanaan.
2) Pastikan air hydrant dapat berfungsi.
3) Persiapan tinggi air dalam tanki tidak lebih dari 2 meter.
b. Melaksanakan Pencucian.
1) Hentikan dengan menekan tombol off pada level alarm sesuai
dengan No. tanki yang sedang/akan dicuci.

|9

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

2) Tutup kerangan masuk inlet air asin dan gas seal.


3) Buka tutup (cup) drain gas 6".
4) Buka/kendorkan pengikat tutup lubang buangan sludge (bentuk
lingkaran) sedikit demi sedikit.
5) Buka manhole atas dan bawah tanki.
6) Buang sisa-sisa gas, semprot dengan angin.
7) Bersihkan dinding tanki bagian dalam dengan disemprot air
hingga bersih.
8) Buang/dorong endapan lumpur/kotoran melalui lubang buangan.
9) Periksa kondisi lapisan (coating) dalam tanki, bilamana ada yang
terkelupas, bersihkan bagian tersebut dengan sikat kawat
keringkan kemudian lakukan pelapisan ulang.
10) Periksa element level alarm level indicator.
11) Bilamana pemeriksaan dan pencucian selesai, tutup manhole
atas dan bawah serta lubang buangan lumpur.
c. Pengoperasian
1) Buka kerangan masuk air asin dan gas seal selama kurang lebih
30 menit, agar udara dalam tanki keluar.
2) Tutup lubang drain gas 6", perhatikan tekanan gas keluar
kurang lebih 50 mmhg.
3) Buka kerangan keluar gas seal,
4) Bila ketinggian air dalam tanki telah mencapai kurang lebih 3
meter, hidupkan level alarm dengan menekan tombol On.
5) Bila ketinggian air dalam tanki telah mencapai batas yang sesuai
dengan
tanki
yang
sedang
beroperasi
(seri),
maka
pengoperasian sudah dapat dilaksanakan.
6) Buka kerangan air asin.
d. Perlu diperhatikan.
1) Sirkulasi gas dalam lanki bekerja dengn baik.
2) Setting pressure reducing valve tanki sesuai dengan yang telah
ditetapkan yaitu :

Down Stream

: 40 - 50 mmhg.

Up Stream

: 110 - 120 mmhg.

3) Tinggi air dalam tanki pada kondisi normal, tanki No.:

CRT.101A/B.3.6-6.0 meter

| 10

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

2.8

CRT.201A/B.3.6-6.0 meter.

CRT.A/B 3.6-10.9 meter.

Pengoperasian pompa bahan Kimia (Pompa Transfer).


a. Persiapan
1) Periksa pelumas pada botol pelumas agar selalu terisi sesuai
batas yang diijinkan.
2) Yakinkan pompa masih dalam kondisi siap operasi.
b. Start (Menjalankan)
1) Tentukan laju aliran (flow rate), guna menentukan jumlah pompa
yang akan dioperasikan.
2) Periksa jalur by pass clan jalur kerangan . mengaman tekanan
dalam posisi terbuka sesuai pompa yang akan dioperasikan.
3) Buka kerangan pemasukkan (isap) dan kerangan pengeluaran.
(tekanan) pompa tersebut, yakinkan saluran dalam kondisi baik
(tidak bocor).
4) Jalankan pompa dengan menekan tombol "On" pada lokal switch.
5) Pompa beroperasi, periksa setiap 1 jam.
c. Stop (Menghentikan)
1) Hentikan pompa dengan menekan tombol on pada lokal swicth.
2) Tutup kerangan pemasukan (isap) dan kerangan pegeluaran
(tekan) sesuai nomor pompa yang bersangkutan.
3) Bersihkan pompa sebelum ditinggalkan untuk fungsi operasi.

2.9

Pengoperasian dan perawatan gas turbine generator.


Tahap pelaksanaan :
a. Kondisi yang harus diperhatikan.
1) Gas turbine package.

Tekanan tanki udara

: 23 Kg/cm2

Gas bahan bakar

: 10 Kg/cm2

Batas pelumas

: > 3/4 posisi hijau.

2) Gas turbine panel

Voltage isoch/drop switch

: isoch

Reduced speed switch

: off

DC control sys circ breaker

: on

| 11

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

Engine crank switch

Eng speed isoch/drop switch : isoch

Water wash switch

Indicator lamp, malfunc reset : push

: off

: off

b. Persiapan starting
1) Buka kerangan udara untuk menjalankan udara dengan tekanan
9.8 10 Kg/cm2.
2) Buka kerangan saluran gas bahan bakar dengan tekanan 9.8 - 11
Kg/cm2.
3) Dalam auxiliary panel, tekan tombol On breaker seperti DC
output, syncronizing, control unit, lube pump sesuai nomor unit
yang hendak dioperasikan.
4) Dalam turbine control, tekan tombol On DC control system circuit.
5) Yakinkan semua tersebut di atas telah dilaksanakan.
c. Starting.
1) Sistem control switch putar pada local location horn (pluit) akan
berbunyi dan beberapa lampu indicator menyala.
2) Tekan horn silence switch, horn (pluit) berhenti.
3) Tekan sesaat malfunction swicth, lampu indicator menyala
sementara bite switch dilepas, maka lampu engine ready to run
menyala.
4) Tekan sistem start switch engine run normal light, prepost pump
operation 10 (sepuluh) detik kemudian udara penggerak motor
beroperasi, setelah engine speed mencapai 30% mulai
pembakaran pada engine.
5) Sete!ah engine speed 60 % udara penggerak motor "off enggine
bergerak sendiri sehingga speed max. amati temperature &
speed meter.
6) Engine speed 90 %, lampu ready to load menyala.
7) Engine speed normal pada speed 100 % governer bekerja sesuai
fungsi.
d. Periksa selama operasi
1) Periksa getaran, suara-suara dan indicator yang timbul

Monitoring getaran pada engine < 18 mm/Sec.

Monitoring getaran pada gear box < 10 mm/Sec.

2) Periksa penggantian waklu axcelerasi saat sedang berjalan.

| 12

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

3) Periksa kenaikan temperatur exhaust turbine tidak lebih dan


498o C.
4) Selama masa awal hingga operasi continuous periksa batas
pelumas setiap 24 jam. Di sini tidak melebihi batas pelumas
dalam tanki, bila terjadi hal ini disebabkan adanya penambahan
dari tank vents dan pada gravity drain system.
5) Periksa battery charger pada operasi normal dan kondisi dari sel
battery.
7) Periksa dengan menjalankan compressor udara pada operasi
normal.
8) Periksa nut pengikat suction lubang udara pada operasi normal.
9) Tutup penuh kerangan udara penggerak.
10) Periksa data / element saat operasi yang dijinkan.

Panel Generator

Voltage

Frequency

: 6.300 volt.
: 50 Hz

Coil Temperatur : 150 derajat celcius.

Package gas turbine indicator.

Tekanan Lube Oil > 1.76 Kg/cm2

Temperatur Lube Oil < 78 derajat celcius.

Lube Oil Ap < 100 mmHg.

Air Filter Ap < 57 mmHg.

Air Filter Ap Barr < 25 MMAG

Tekanan hahan bakar gas < 10 kg/cm2.

Yakinkan operasi normal.

e. Pembebanan (loading)
Pada engine yang pertama harus memakai handle VCB yang
tersedia dan berada di bawah VCB tersebut, lakukan urutan sebagai
berikut :
1) Tekan handle VCB ke posisi on pada red mark (tanda merah).
2) Taken On tombol primary pada panel MCB 800A.
3) Tekan On tombol suction blower sesuai nomor engine operasi
pada panel kombinasi starter no. 2, periksa . ventilation blower
No.1, 2 lampu merah menyala.

| 13

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

4) Periksa indicator pada auxiliary panel seperti :

f.

AC source, floating/equalizing menyala.

DC ampere, DC 24 volt jika indicator AC source tidak menyala


dan DC ampere tidak charge pada panel kombinasi No.1
pastikan tombol pada posisi On.

Penggabungan/Synchronizing/Paralel
1) Manual.

Putar switch genarator select sesuai dengan No. engines


yang akan di synchronize ke posisi "On.

Perhatikan dan atur jarum synchrone scope berputar agar


tidak terlalu cepat dengan berputar minimum 4 detik tiap satu
putaran.

Perhatikan bila jarum synchrone scope tepat pada garis


merah dan kedua lampu synchrone scope tidak menyala.
lakukan switch "On". Main CB, maka lampu merah menyala.

Kembali switch generator select pada posisi "Off".

2) Automatic

Putar switch generator select sesuai dengan No. engine yang


akan di synchronize ke posisi On".

Perhatikan dan atur jarum synchrone scope berputar agar


tidak terlalu cepat dengan mengatur control governor switch,
increase atau decrease agar jarum synchrone scope berputar
minimum 4 detik tiap satu putaran.

Putar tombol synchronizing pada posisi auto.

Perhatikan bila jarum synchrone scope tidak bergerak hingga


lampu merah menyala (proses auto selesai). Kembali tombol
synchronizing pada posisi manual.

Kembali switch generator select pada posisi "Off".

g. Cara pemberhentian operasi.


1) Lepaskan beban pada engine tersebut dengan memutar/tekan
tombol "Off" main CB pada auxiliary panel.
2) Periksa lampu generator ready to load telah menyala pada gas
turbin control panel.
3) Tekan system stop, seketika lampu merah menyala dan
perhatikan ventilation blower akan berhenti 10 menit kemudian.
4) Tekan tombol "Off pada control panel saat 30 detik setelah
engine berhenti (local to Off).

| 14

PENGOPERASIAN WATER TREATING PLANT


(WTP)

5) Perhatikan pelepasan DC control circuit outline control bus, tube


system, lampu test, DC power bus dan prepost lube.
6) Tutup rapat bahan bakar gas kerangan udara starting.
h. Perawatan.
1) Perawatan 1.000 jam.

Penggantian lube oil filter element, check sample lube oil


contamination, penambahan Lube oil dengan oil tank specific.

Bersihkan line udara dan filter, kompresor udara kering untuk


membuang kotoran dan udara lembab.

Beri pelumas auxiliary gas atau udara pada motor-motor yang


beroperasi.

Check putaran gas penggerak auxiliary motor.

2) Perawatan 4.000 jam

Periksa compressor surger control 6 th stage blead air valve.

Periksa spark plug.

Periksa combustor case dan fuel injector.

Periksa combustor drain line/valve.

Periksa engine condition seperti kelainan warna, retak dan


terkikis.

Periksa kondisi-kondisi thermocouples exhaust engine.


Periksa inlet compressor dari jenis kotoran yang melekat.

Periksa kondisi filter udara masuk.

Periksa orifice fuel control dan ganti filter jika perlu.

Periksa alignment engine dan generator.

Periksa temperature monitor dan engine speed monitor.


Periksa wiring connector.

Periksa acceleration dan cost down.

| 15

Anda mungkin juga menyukai