Anda di halaman 1dari 21

STUDI KASUS FARMASI INDUSTRI

ANALISIS LIMBAH INDUSTRI PADA LIMBAH CAIR

Disusun Oleh:

Alifia Salsa Arista (2220444934)


Amisah Dianingsi (2220444935)
KASUS 4.
Seorang Apoteker pada industri Farmasi yang ditempatkan dibagian QC
bertugas melakukan pemeriksaan limbah cair.
1. Bagaimana cara Teknik sampling limbah cair ( alat pengambil sampel,
lokasi dan titik pengambilan, penyimpanan, waktu pengujian serta pengujian
parameter lapangan)
2. Bagaimana Teknik penjaminan mutu dan pengendalian mutu analisis
limbah cair sesuai SNI?
3. Bagaimana cara mempersiapkan sampel air limbah?
4. Bagaimana format penulisan hasil pemantauan air limbah?tuliskan
pemodelan pada isian sebagai contoh.
1. Teknik Sampling
A. Alat Pengambil Sampel

Jenis Alat Pengambil sampel


 Jenis Alat Pengambil Contoh Air Otomatis
B. LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL

Penentuan lokasi pengambilan contoh uji harus mempertimbangkan hal-hal:


a. Lokasi pengambilan contoh air limbah industri harus mempertimbangkan apakah industri yang
bersangkutan telah memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) apa belum.
b. Contoh uji harus diambil pada lokasi yang benar-benar mengalami pencampuran secara sempurna
Titik pengambilan sampel untuk keperluan evaluasi efisiensi
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Titik pengambilan sampel untuk keperluan evaluasi efisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL)
a) Titik lokasi pengambilan contoh pada inlet
◦ Dilakukan pada titik pada aliran bertubulensi tinggi agar terjadi pencampuran dengan baik,
yaitu pada titik dimana limbah mengalir pada akhir proses produksi menuju ke IPAL.
◦ Apabila tempat tidak memungkinkan untuk pengambilan contoh maka dapat ditentukan lokasi
lain yang dapat mewakili karakteristik air limbah.
b). Titik lokasi pengambilan contoh pada outlet Pengambilan contoh pada outlet dilakukan pada
lokasi setelah IPAL atau titik dimana air limbah yang mengalir sebelum memasuki badan air
penerima (sungai)
Titik pengambilan sampel untuk industri yang belum
memiliki IPAL

1. Limbah cair berasal dari satu sumber proses dalam satu pabrik dan
pembuangannya dilakukan secara kontinyu
2. Air limbah berasal dari satu sumber proses dalam satu pabrik dan
pembuangannya dilakukan secara batch
3. Limbah cair berasal dari beberapa sumber proses dalam satu pabrik dan
pembuangannya dilakukan secara kontinyu
4. Air limbah berasal dari beberapa sumber proses dalam satu pabrik dan
pembuangannya dilakukan secara batch
Limbah cair berasal dari satu sumber proses dalam satu pabrik
dan pembuangannya dilakukan secara kontinyu
a) Jika tidak terdapat bak equalisasi :
- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilakukan
pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara
sesaat (grab sampling).
- Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi, maka pengambilan
contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air
limbah, dengan cara komposit waktu.
b) Jika terdapat bak equalisasi Kualitas air limbah berfluktuasi atau tidak
berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk
ke perairan penerima air limbah, dengan cara sesaat (grab sampling)
Air limbah berasal dari satu sumber proses dalam satu pabrik
dan pembuangannya dilakukan secara batch

a) Jika tidak terdapat bak equalisasi :


- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilakukan pada
saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara sesaat dan
proporsional pada saat pembuangan dilakukan
- Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara
komposit waktu dan proporsional pada saat pembuangan dilakukan
b) Jika terdapat bak equalisasi Kualitas air limbah berfluktuasi atau tidak berfluktuasi,
maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan
penerima air limbah, dengan cara sesaat (grab sampling)
Limbah cair berasal dari beberapa sumber proses dalam satu
pabrik dan pembuangannya dilakukan secara kontinyu

a) Jika tidak terdapat bak equalisasi:


- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi dan semua saluran pembuangan limbah dari beberapa sumber
sebelum masuk perairan penerima limbah disatukan, maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran
sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara sesaat.
- Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi dan semua saluran pembuangan limbah dari
beberapa sumber sebelum masuk perairan penerima limbah disatukan, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara komposit tempat
- Bila saluran pembuangan limbah dari beberapa sumber proses tidak disatukan, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara komposit tempat.
b) Jika terdapat bak equalisasi Kualitas air limbah berfluktuasi atau tidak berfluktuasi akibat proses
produksi, semua air limbah dari masing-masing proses disatukan dan dibuang melalui bak equalisasi, maka
pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara
sesaat (grab sampling).
Air limbah berasal dari beberapa sumber proses dalam satu
pabrik dan pembuangannya dilakukan secara batch

a) Jika tidak terdapat bak equalisasi:


- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran
sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara sesaat (grab sampling).
- Kualitas air limbah berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum
masuk ke perairan penerima air limbah dari masing-masing sumber, dengan cara komposit
tempat.
b) Jika terdapat bak equalisasi Kualitas air limbah berfluktuasi atau sangat berfluktuasi akibat
proses produksi, semua air limbah dari masing-masing proses disatukan dan dibuang melalui
bak equalisasi, maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan
penerima air limbah, dengan cara sesaat (grab sampling).
C. Penyimpanan
Penyimpanan sampel limbah air dilakukan di LABORATORIUM
Laboratorium penguji yang dipilih untuk menyimpan dan menganalisis sampel yang telah diambil sedapat mungkin adalah
laboratorium kompeten yang terdekat dengan lokasi. Pengambilan sampel, yaitu laboratorium yang terakreditasi atau telah
menerapkan jaminan mutu dan pengendalian mutu
D. Waktu Pengujian dan Pengujian Parameter Lapangan
 Waktu pengujian
Berdasar parameter yang tercantum dalam Permen LH No 5 Tahun 2014 lampiran XLVII waktu pengujian dilakukan
sebanyak 5 (lima) kali berturut-turut dengan rentang antar pengamatan paling cepat satu minggu dikumpulkan dalam
waktu paling lama satu tahun. Contoh akrolein dan akrilonitril harus dianalisa dalam waktu 3 hari setelah pengambilan
 Uji parameter lapangan
Pengujian parameter lapangan yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan langsung setelah pengambilan
- pH
- Suhu
- DHL (Daya Hantar Listrik)
- Alkalinitas
- Asiditas
- Oksigen Terlarut
- COD
- BOD
2. Teknik Penjamin Mutu dan pengendalian mutu
analisis limbah cair sesuai SNI 6989.59:2008
Jaminan mutu dan pengendalian mutu
A. Jaminan mutu
◦ Gunakan alat gelas bebas kontaminasi
◦ Gunakan alat ukur yang terkalibrasi
◦ Dikerjakan oleh petugas pengambil contoh yang kompeten
B. Pengendalian mutu
Untuk menjamin kelayakan pengambilan contoh maka kemampuan
melacak seluruh kejadian selama pelaksanaan pengambilan contoh harus
dijamin
3. Cara mempersiapkan sampel air limbah
◦ Persiapan Wadah dan Alat Pengambil Sampel
Untuk menghindari kontaminasi sampel, seluruh wadah sampel dan peralatan pengambil sampel
harus benar-benar dibersihkan sebelum berangkat.
◦ Persiapan Bahan dan Peralatan Penunjang
Bahan penunjang yang harus disiapkan untuk pengambilan sampel meliputi: pengawet, label,
blanko (air suling bebas analit) untuk pengendalian mutu lapangan, formulir rekaman lapangan.
◦ Uji Kinerja Alat Pengukur Parameter Lapangan
Sebelum dilakukan pengambilan contoh maka alat-alat yang akan digunakan dalam pengukuran
seperti pH meter, DO meter, Turbidimeter, Konduktometer, TDS meter harus telah dikalibrasi
oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi.
4. Format penulisan hasil pemantauan air limbah
TERIMAKASIH
Pertanyaan :

1. Agro Ariawan Pegia (2220444933)


Pada Uji parameter lapangan, apakah
ada parameter nilainya tidak?
Jawaban : ada, tergantung sediaan
yang di uji dan dibandingkan dengan
baku standar, contoh pada lampiran di
samping
2. Aria Agustina Achsia (2220444937)
Penyimpanan sampel di laboratorirum ada
batas waktunya tidak?
Jawaban : ada, batas waktunya tergantung
masing” sediaan bisa dilihat di SNI
6989.68:2008
3. Afifah Mustika Rahmadani
(2220444931)
Apa perbedaan Air limbah berfluktuasi
dan tidak berfluktuasi?
Jawaban : air limbah sebelum diolah
IPAL (tidak fluktuasi), air limbah
sesudah diolah IPAL (fluktuasi)
Bagian nomor 1 & 2 pada gambar
disamping adalah pengambilan sampel
tidak berfluktuasi
Bagian nomor 3, 4 & 5 pada gambar
disamping adalah pengambilan sampel
yang telah berfluktuasi.
4. Apa perbedaan COD & BOD ?
Jawaban :
- BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam air lingkungan untuk memecah atau
mendegradasi atau mengoksidasi limbah organik yang terdapat di dalam air.
- COD Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur
pencemar yang ada
5. Apa perbedaan BOD & BOD5 ?
Jawaban :
- BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam air lingkungan untuk memecah atau
mendegradasi atau mengoksidasi limbah organik yang terdapat di dalam air.
- BOD5 merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk menguraikan (mengoksidasi) hampir semua zat
organik yang terlarut dan sebagian zat-zat tersuspensi di dalam air selama 5 hari.
6. Mengapa BOD dan COD masuk dalam pengujian parameter lapangan ?
Jawaban : Termasuk kedalam parameter laparangan karena BOD dan COD merupakan parameter penting untuk
menentukan kualitas air limbah dikarenakan BOD dan COD berperan sebagai penduga pencemaran bahan organik dan
kaitannya dengan penurunan oksigen terlarut akan tetapi pengujiannya tidak bisa langsung dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai