Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

FISIKA LINGKUNGAN

Oleh :

Nama: ABD RAHMAN HAUPEA

NIM: P07133022001

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Fisika lingkungan
limbah Cair
https://m.youtube.com/watch?v=xZPjfQgVtzA

https://m.youtube.com/watch?v=xZPjfQgVtzA

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR

PERSIAPAN PENGAMBILAN SAMPEL AIR

A. Persiapan Wadah dan Alat Pengambil Sampel

Untuk menghindari kontaminasi sampel, seluruh wadah sampel dan peralatan pengambil
sampel harus benar-benar dibersihkan sebelum berangkat.

Wadah sampel bisa sebagai sumber kontaminan jika tidak disiapkan dengan benar.Wadah
sampel tersebut juga harus digunakan hanya untuk sampel air tidak. boleh di gunakan
untuk menyimpan bahan kimia atau cairan lain.

Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam penggunaan wadah (botol) bekas, karena dapat
mengkontaminasi sampel. Beberapa cara pencucian umumnya diaplikasikan pada wadah
sebelum digunakan.

Cara pencucian wadah sampel sesuai dengan persyaratan pencucian untuk masing-masing parameter
adalah sebagai berikut:

1) Logam (Total dan Terlarut)


Wadah: Botol polietilen lengkap dengan tutupnya.
Tata kerja pembersihan: Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen yang bebas logam
dan fosfat. Bilas dengan air bersih,setelah itu cuci botol dengan asam dengan

memasukkan 1:1 HCI ke dalam botol,putar tutup botol hingga kencang kemudian kocok.
Kemudian bilas botol dengan air bersih dan cuci kembali dengan HNO 31:1.Akhirnya bilas
botol dengan air bebas analit sebanyak 3 kali dan biarkan mengering. Setelah kering,
tutup botol dengan rapat lalu diberilabel "wadahbersih"dan dilengkapi dengan tanggal
pembersihan serta petugas pembersih wadah.
2) BOD dan COD
Wadah :Gunakan botol plastik atau gelas lengkap dengantutupnya.Kapasitas minimum
botol adalah 1 liter untukan alisis BOD dan 100 mL untuk analisis COD.
Tatakerja pembersihan :Cuci botol dan tutupnyadengan deterjen yang bebas fosfat dan
bilas dengan air bersih. Setelah itu cuci botol dengan asam HCI 1:1. Akhirnya bilas botol
dengan air bebas analit sebanyak 3 kali dan biarkan mengering. Setelah kering, tutup
botol dengan rapat lalu di berilabel "wadah bersih"dan dilengkapi dengan tanggal
pembersihan serta petugas pembersih wadah.
3) Anorganik non logam dan sifat fisik
Wadah:Gunakan botol plastik atau gelas lengkap dengan tutupnya. Kapasitas minimum
2vliter.
Tata kerja pembersihan: Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen yang bebas fosfatdan
bilas dengan air bersih. Selanjutnya bilas botol dengan air bebas analit sebanyak 3 kali
dan biarkan mengering. Setelah kering, tutup botol dengan rapat lalu di beri label "wadah
bersih"dan di lengkapi dengan tanggal pembersihan serta petugas pembersih wadah.

Peralatan pengambil sampel yang di gunakan juga dapat memberikan kontaminasi bilatidak
dibersihkan dengan cara yang tepat. Alat pengambil sampel ini harus dicuci dengandeterjen
bebas fosfat dan disikat untuk menghilangkan partikel yang menempel di permukaan.Bilas
peralatan dengan air bersih hingga seluruh deterjen hilang. Bila peralatannya terbuatdari
bahan non logam (misalnya teflon) maka cuci dengan asam HNO 3. Kemudian seluruh

peralatan di bilas dengan air bersih,di lanjutkan dengan menggunakan isopropanol (pesticide
grade) dan akhirnya dengan air bebas analit.Peralatan yang telah dibersihkan harus diberi
label "bersih" siap untuk pengambilan sampel lengkap dengan tanggal pencucian, nama petugas yang
membersihkan dan tanda tangannya.

B. Persiapan Bahan dan Peralatan Penunjang

Bahan penunjang yangharus disiapkan untukpengambilan sampel meliputi:


pengawet,label,blanko(airsulingbebasanalit)untukpengendalianmutulapangan,formulirreka
manlapangan.

Blanko yang biasanya di gunakan adalah:


1) Air Suling Bebas Nitrit
2) Air Suling Bebas Amoniak
3) Air Suling Bebas Organik
4) Air Suling Bebasion
5) Aqua bidest
Formulir rekaman lapangan harus disiapkan sebelum berangkat ke lapangan untuk
merekamseluruh data pengambilan sampel. Hal ini sangat berguna pada saat verifikasi dan
validasidata pengambilan sampel. Penulisan data dalam form rekaman lapangan harus
dibuat jelas,tidak ditulis dengan pensil, bila terjadi kesalahan tidak dihapus atau di tip-ex
atau dibuattidak kelihatan, tetapi dicoret dan data yang benar ditulis di sampingnya dengan
dibubuhi paraf petugas.

Formulir rekaman lapangan berisi informasi antara lain:


1) Identitas petugas;
2) Tanggal pengambilan sampel;
3) Identifikasi sampel;
4) Lokasi dan titik pengambilan sampel termasuk diagram,sketsa atau foto bila
diperlukan;
5) Acuan pada rencana dan prosedur pengambilan sampel;
6) Rincian kondisi lingkungan selama pengambilan sampel yang diperlukan untuk
interpretasi data hasil uji;
7) Hasil pengukuran parameter lapangan.

C. Uji Kinerja Alat Pengukur Parameter Lapangan

Sebelum dilakukan pengambilan contoh maka alat-alat yang akan digunakan dalam
pengukuran seperti pH meter, DO meter, Turbidimeter, Konduktometer, TDS meter
harus telah dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi. Selain itu, setiap
kali akan digunakan, harus dilakukan uji kinerja sebelum berangkat ke lapangan untuk
memastikan bahwa peralatan tersebut dalam kondisi layak pakai.
PELAKSANAAN PENGAMBILAN SAMPEL AIR

A. Penetapan Titik Pengambilan Sampel Air

Pemilihan titik pengambilan sampel di tentukan dengan tujuan agar dapatdiperoleh sampel
yang mewakili (representatif) sehingga dapat memenuhi tujuan yang di tetapkan.

1. PenentuanTitik Pengambilan Sampel Air permukaan


Titik pengambilan sample air pada suatu daerah pengaliran sungai (DPS), berdasarkan
pada:
a. sumber air alamiah diambil pada lokasi di tempat yang belum mengalami
pencemaran atau mengalami pencemaran ringan;
b. sumber air tercemar di ambil pada lokasi yang telah tercemar di hilir titik
pencemaran;
c. sumber air yang dimanfaatkan diambil ditempat seperti yang tercantum pada gambar
Gambar1.Titik pengambilan contoh air sungai
Keterangan :
Titik pengambilan contoh air dengan alat tipe mendatar atau dengan alat tipe
tegak terpadu
d=Kedalaman
airL=Lebar sungai

2. Titik pengambilan sampel air danau/waduk pada tempat-tempat berikut: (lihatgambar2);


a. tempat masuknya sungai kedanau/waduk;
b. ditengah danau/waduk;
c. lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan;
d. tempat keluarnya air danau/waduk.

Gambar2.Diagram lokasi pengambilan contoh air danau


Keterangan:
1. Tempat masuknya anak sungai ke danau
2. Kualitas air danau pada umumnya
3. Penyediaan air untuk perkotaan
4. Tempat keluarnya air danau

3. Titik Pengambilan Sampel Air tanah


Lokasi Pengambilan contoh air tanah dapat berasal dari air tanah bebas tertekan dan tidak
tertekan (lihat gambar3)

a. Air tanah bebas (taktertekan) diambil di:


1) bagian hulu dan hilir dari lokasi penimbunan/pembuangan sampah
kota/industri;
2) bagian hilir daerah pertanian yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia
secara intensif;
3) daerah pantai tempat terjadinya penyusupan air asin;
4) tempat-tempat lain yang dianggap perlu.

b. Air tanah tertekan diambil di:

1) sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan


perkotaan,pedesaan,pertanian dan industry;
2) sumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum;
3) sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah;
4) lokasi kawasan industry;
5) sumur observasi untuk pengawasanimbuhan;
6) sumur observasi air tanah di suatu cekungan air tanah artesis (misalnya:cekungan
artesis Bandung);
7) sumur observasi di wilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air asin;
8) sumur observasi penimbunan/pengolahan limbah industri bahan berbahaya dan
beracun(B3);
9) sumur lainnya yang dianggap perlu.
Gambar 3.Diagram lokasi pengambilan air tanah
Keterangan :
1. Sumur produksi untuk penyediaan air kota
2. Sumurproduksi untuk penyediaan air irigasi
3. Sumur observasi untukpemantauandampakpencemaranpertanian
4. sumur observasi untuk pemantauan dampak pencemaran industri
5. sumur observasi untuk pemantauan dampak interusiairasin.

4. Titik Pengambilan sampel Air Limbah


Penentuan lokasi pengambilan contoh uji harus mempertimbangkan hal-hal:
a. Lokasi pengambilan contoh air limbah industri harus mempertimbangkan apaka
hindustri yang bersangkutan telah memiliki instalasi pengolahan air limbah
(IPAL)apabelum.
b. Contoh uji harus diambil pada lokasi yang benar-benar mengalami pencampuran
secara sempurna.

Titik pengambilan sampel untuk keperluan evaluasi efisiensi Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL)

Contoh uji diambil pada lokasi sebelum dan setelah IPAL dengan memperhatikan
waktutinggal (waturetensi)
a) Titiklokasipengambilancontohpadainlet
1. Dilakukan pada titik pada aliran bertubulensi tinggi agar terjadi pencampuran
dengan baik, yaitu pada titik dimana limbah mengalir pada akhir proses produksi
menujuke IPAL.
2. Apabila tempat tidak memungkinkan untuk pengambilancontohmakadapat di
tentukan lokasi lain yang dapat mewakili karakteristik air limbah.
b) Titik lokasi pengambilan contoh pada outlet
Pengambilan contoh pada outlet dilakukan pada lokasi setelah IPAL atau titik dimana air
limbah yang mengalir sebelum memasuki badan air penerima (sungai)
Titikpengambilansampeluntukkeperluanpengendalianpencemaranair

Untukkeperluanpengendalianpencemaranair,contohdiambilpada3(tiga)lokasi:
a) Padaperairanpenerimasebelumtercampurlimbah(upstream)
b) Padasaluranpembuanganairlimbahsebelumkeperairanpenerima
c) Padaperairanpenerima

setelahbercampurdenganairlimbah(downsream),namunbelumtercampurataumenerimalimb
ahcairlainnya.

TitikpengambilansampeluntukindustriyangbelummemilikiIPAL

1. Limbahcairberasaldarisatusumberprosesdalamsatupabrikdanpembuangannyadilaku
kansecarakontinyu
a) Jikatidakterdapatbakequalisasi:
- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilakukan
padasaluransebelummasukkeperairanpenerimaairlimbah,dengancarasesaat(grabs
ampling).
- Kualitasairlimbahberfluktuasiakibatprosesproduksi,makapengambilancontohdilak
ukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah,
dengancarakompositwaktu.
b) Jikaterdapatbakequalisasi
Kualitas air limbah berfluktuasi atau tidak berfluktuasi, maka pengambilan
contohdilakukanpadasaluransebelummasukkeperairanpenerimaairlimbah,dengancar

asesaat(grabsampling).

2. Airlimbahberasaldarisatusumberprosesdalamsatupabrikdanpembuangannyadilakuk
ansecarabatch
a) Jikatidakterdapatbakequalisasi:
- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilakukan
padasaluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah, dengan cara sesaat
danproporsionalpadasaatpembuangan dilakukan
- Kualitasairlimbahberfluktuasiakibatprosesproduksi,makapengambilancontohdilak
ukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah,
dengancarakompositwaktudanproporsionalpadasaatpembuangandilakukan
b) Jikaterdapatbakequalisasi
Kualitas air limbah berfluktuasi atau tidak berfluktuasi, maka pengambilan
contohdilakukanpadasaluransebelummasukkeperairanpenerimaairlimbah,dengancar

asesaat(grabsampling).

3. Limbahcairberasaldaribeberapasumberprosesdalamsatupabrikdanpembuangannyadi
lakukansecarakontinyu
a) Jikatidakterdapatbakequalisasi:
- Kualitasairlimbahtidakberfluktuasidansemuasaluranpembuanganlimbahdaribebe
rapasumbersebelummasukperairanpenerimalimbah disatukan,
makapengambilancontohdilakukanpadasaluransebelummasukkeperairanpenerim
aairlimbah,dengancarasesaat.
- Kualitasairlimbahberfluktuasiakibatprosesproduksidansemuasaluranpembuanga
n limbah dari beberapa sumber sebelum masuk perairan penerimalimbah
disatukan, maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelummasukke
perairan penerimaairlimbah,dengan carakomposittempat
- Bila saluran pembuangan limbah dari beberapa sumber proses tidak
disatukan,maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke
perairanpenerimaair limbah, dengancarakomposittempat.
b) Jikaterdapatbakequalisasi
Kualitasairlimbahberfluktuasiatautidakberfluktuasiakibatprosesproduksi,semuaair
limbah dari masing-masing proses disatukan dan dibuang melalui bak
equalisasi,makapengambilancontohdilakukanpadasaluransebelummasukkeperairanp

enerimaairlimbah,dengancarasesaat(grabsampling).

4. Air limbah berasal dari beberapa sumber proses dalam satu pabrik
danpembuangannyadilakukansecarabatch
a) Jikatidakterdapatbakequalisasi:
- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi, maka pengambilan contoh dilakukan
padasaluransebelummasukkeperairanpenerimaairlimbah,dengancarasesaat(grabs
ampling).
- Kualitasairlimbahberfluktuasi,makapengambilancontohdilakukanpadasaluranseb
elummasukkeperairanpenerimaairlimbah dari masing-
masingsumber,dengancarakomposittempat.
b) Jikaterdapatbakequalisasi
Kualitas air limbah berfluktuasi atau sangat berfluktuasi akibat proses
produksi,semua air limbah dari masing-masing proses disatukan dan dibuang melalui
bakequalisasi, maka pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk

keperairanpenerimaair limbah,dengancarasesaat (grabsampling).

B. TeknikPengambilanSampelAirdiLapangan

Secaraumumteknikpengambilansampelairsecaraberurutanadalahsebagaiberikut:
1. Menyiapkanwadahcontoh;
2. Membilasalatpengambilcontohsbgblankoalat;
3. Membilasalatpengambilcontohdengansampel;
4. Membilas wadahcontohdgnakuades sbgblankowadah;
5. Mengambilcontohdan memasukkankedalamwadahygsesuai;
6. Menambahkanbahanpengawet;
7. Memberilabel;
8. Mengamankancontohsertawadahnya;
9. Mengukurparameterlapangan;
10. Mencatatkondisilapangan;
11. Membuatpetalokasi.

PengambilansampeluntukParameterFisik(pH,Suhu,TDS,konduktivitasdankekeruha
n)adalahsebagaiberikut:
1. Menyiapkanalatpengambilancontohairyangsesuaidengankeadaansumberlain;
2. Membilasalatdengancontohairyangakandiambil,sebanyaktigakali;
3. Mengambilcontohairsesuaidengankeperluandan ukur pH, suhu,
TDS,konduktivitasdankekeruhannya;
4. Contohairyangdiambildibuang,tidakdigunakanuntukparameteryanglain;
5. Apabilacontohairdiambildaribeberapatitik(komposit),makapengukurancontohdilakuka
npadasetiaptitik.
Pengambilan Sampel untukparameteroksigenterlarutdapatdilakukandengan2carayaitu:
1. Caralangsung,tahapan pengambilancontohsebagaiberikut:
a. siapkanbotolKOB(BOD)yangbersihdanmempunyaivolume±100mLsertadilengkapide
ngantutup.
b. celupkanbotoldenganaliranairsehinggaairmasukkedalambotoldengantenangataudapatp
uladenganmenggunakansifon;
c. isibotolsampaipenuhdanhindarkanterjadinyaturbulensidangelembungudaraselamapengis
ian,kemudianbotolditutup;contohsiapuntukdianalisis.
2. Denganmenggunakanalatkhusus;tahapanpergambiiancontohsebagaiberikut:
a. siapkanbotolKOByang mempunyai volume ±300mLsertalengkapidengan tutupasah;
b. masukkanbotolkedalamalatkhusus;
c. ikutiprosedur pemakaianalat tersebut.

PengukuranparameterinsitusepertipH,turbiditi,salinitas,DHLdilakukandenganmengambil
sebagian contoh air. Setelah selesai diukur contoh air tersebut harus dibuangtidak
dikembalikan ke sampel asalnya. Pengukuran lapangan (on-site)biasanyauntukparameter
yang dapat berubah baik fisik, kimia atau biologi selama transportasi dan lebihdiutamakan
karenanilai parameterini mungkin berubahpadasampelsetelahdiambil.Pengukuran
parameter fisik dilakukan dilapangan dengan menggunakan alat yang telahterkalibrasi.

C. PenangananSampeldiLapangan

Sampel merupakan bukti fisik dan harus dapat mendukung proses pengambilan
kebijakan,oleh sebab itu diperlukan rekaman data dan rangkaian pengamanan sampel, untuk
menjaminketertelusuran sampel,mulaidaripengambilan sampaidengansampeldianalisis.

1. RekamanPengambilanSampel

Pada setiap pengambilan sampel air , kondisi air dan kondisi lapangan selalu
dicatatdalam ”Rekaman Data Pengambilan Sampel”, karena faktor ini akan
mempengaruhiparameteryangakandiukur.
Pengamatan lapangan selama pengambilan sampel sangat penting dilakukan,
karenadapatmembantudalaminterpretasidata.Hasilpengamatanlapangansaatpengambil
ansampel perlu dicatat atau direkam sebelum meninggalkan lokasi pengambilan
sampeltermasukbilaadakejadianluarbiasa
padasaatpengambilansampel.Pengamatanlapangan tersebut perlu dilengkapi dengan
foto dan sketsa lokasi pengambilan sampelyang menggambarkan titik pengambilan
sampel yang diambil serta informasi yang adasepertisumberpencemardsb.

Sampel yang telah diambil melalui teknik pengambilan yang benar harus
diperlakukandengan benar pula mulai dari lokasi pengambilan sampel sampai sampel
dianalisis dilaboratorium.Perlakuanterhadapsampelyangtelahdiambilmeliputi:
a) Pengawetan
b) Pemberianlabel/tanda
c) PengisianFormulirRangkaianPengamananSampel/ChainofCustody
d) Pengamanan/Penyegelan

Pemberianlabel/
tandadilakukanterhadapbagianluarwadahsampeldantutupwadah,segera setelah sampel
diambil untuk mencegah kesalahantitik pengambilan
sampel,parameter,danfaktorlainnyaantarasampelyangsatudenganlainnya.

Adaberbagaicarayangdilakukanuntukpemberianlabelpadawadahcontoh.Informasimini
mumyangdiperlukanuntukpelabelancontohmeliputi:
1. Penandaanlokasi,sepertipenomoran
2. Titik/Lokasipengambilan
3. TanggaldanWaktuPengambilan
4. Keterangansingkatmengenaijeniscontoh
5. PetugasPengambilanContoh
6. Catatantambahan(sepertipH,temperaturdanlainlain)
BerikutiniadalahcontohRekamanDataPengambilanSampelAir:REKAMAN

DATAPENGAMBILANSAMPELAIR

1. Namapengambilsampel :
2. Tanggalpengambilansampel :
3. Jam pengambilan sampel :
4. Lokasipengambilan sampel :
5. Deskripsisampel :
6. Tipesampel :
Gabunganwaktu Gabungantempat Sesaat
7. Acuanmetode pengambilansampel :
8. Titikpengambilansampel :

Titikpengambilansampel Parameter PengawetanSam


No.
(bila diperlukan pel
/Kode
gunakankoordinat)
...dari...
...dari...
...dari...
............
............

9. Diagram/sketsa/fotolokasipengambilansampel:
10. Rinciankondisilingkunganselamapengambilansampelyangdapatmempengaruhiinterpret
asihasilpengujian(cuaca,dll)
11. Parameterlapangan:
- Warna :
- Kekeruhan :
- Temperatur :
- pH :
- Debit :
- DayaHantarListrik :
- Salinitas :

..............,...............................

Petugaspengambilsampel

(.............................................)

2. RangkaianPengamananSampel(ChainofCustody)

Rangkaian pengamanan sampel dituangkan dalam “Formulir Rangkaian


PengamananSampel”. Formulir berisi informasi kondisi pengambilan sampel, dan diisi
oleh petugaspengambilsampel dandilengkapiolehpetugaspenerimasampel.
Secaraumumpengamanansampeldandatadilakukandengancara:

a. Identifikasi/pengkodeansampel
b. Pengemasansampel
c. Penyegelanwadahsampel
d. Pencegahankontaminasiselamatranportasikelaboratorium
e. Penyimpanansampeldilaboratorium
f. Abnormalitas/hal-halyangmenyimpangdariproseduryangditetapkanperludicatat

Laboratoriumpengujiyangdipilihuntukmenganalisissampelyangtelahdiambilsedapatmu
ngkinadalahlaboratoriumkompetenyangterdekatdenganlokasipengambilansampel,yaitu
laboratoriumyangterakreditasiatautelahmenerapkanjaminanmutudanpengendalianmut
usesuaiSNIISO/IEC17025:2008untukparameteryang dimaksud, dengan menyerahkan
rekaman rangkaian pengamanan sampel yangdilakukan. Bila memungkinkan, dapat juga
menggunakan jasa pelayanan pengirimansehingga sampel dapat diterima di
laboratorium sebelum melebihi batas penyimpananmaksimum.
Batasmaks.
No. No. Uraiansamp MetodeAnal
Wadah Volume Tipesampel Pengawetan waktu Parameter
el isis
simpan
/KodeSamp kodeLab
el

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

i
Catatan:abnormalitasataupenyimpangandarikondisinormal,jikaada

Diserahkanoleh: TandaTanganYangMenyerahkanSampel:
Tanggal: Jam :
Diterimaoleh: TandaTanganPenerimaSampel:
Tanggal: Jam :
RANGKAIANPENGAMANANSAMPEL(ChainofCustody)
JAMINANMUTUDANPENGENDALIANMUTUPENGAMBILANSAMPELAIR

A. JaminanMutu(QualityAssurance)

Jaminan mutu merupakan bagian penting dalam menghasilkan data lapangan


yangdapatdipertanggungjawabkansecarateknisdanhukum.Komponen-
komponenjaminanmututerdiri dari:
1) Personil yang terlibat dalam pengambilan sampel harus merupakan bagian
dariorganisasiyanglegal danbebasdaripengaruhdantekananapapun.
2) Personilpengambilsampelmemenuhikualifikasipendidikanyangtepat,pelatihan
yang memadai, pengalaman yang sesuai dan ketrampilan yang bisaditunjukkan.
3) Dokumentasipengambilansampelharusbaikdanbenarmulaidariperencanaan,peng
ambilansampel,pelabelan,transportasi,penerimaan,penanganan,perlindungan
danpenyimpanan.
4) Pemeliharaan rekaman kalibrasi peralatan yang digunakan untuk
pengukuranparameterlapangan.

Untukmenjagadanmengamankanmutusampeldilapangan,sebaiknyasampelditanganiol
ehsesedikitmungkinpetugassedangkanorangyangbertugasdanbertanggungjawabterh
adapkeamanansampeladalahpengambilsampel.Pengambilsampel harus orang yang
telah mengikuti pelatihan pengambilan sampel, setidaknyamengetahui bagaimana
memilih titik pengambilan dan cara pengambilan sampel, carapengawetan , serta cara
pengisian formulir yang berkaitan dengan penanganan sampeldilapangan.

B. PengendalianMutu(QualityControl)

Pengendalian mutu di lapangan merupakan bagianyang sangat penting dari

suatuprogramjaminanmutudilapangan(Field quality

assurance).Disampingituperludilakukankontrolmutupadapengambilancontohyangber
tujuanuntukmemperolehcontohrepresentatipdankontrolkontaminasisepertipenggun
aanblangkodansampelduplikat.

i
1) Blangko

Blangkoadalahaqudesbebasanalit,dimanablangkoyangdikumpulkandilapangan
merupakan mata rantai penting dalam rangkaian data pengambilanmutu sampel.
Data analisis yangberasal dari blangko ini dibutuhkan
untukmenilaioperasidilapangan;wadahsampelbebaskontaminasi,pengawetanrea
gendanperalatan;kontaminasilingkungan;keahlianpersonildalampengambilansa
mpel;danmasalah–masalahyangmungkinterjadidalampenyimpanan
danpengangkutan sampel.
Blangko pengendalian mutu lapangan sebaiknya tidak diisolasi dari contoh
yangsesungguhnya.Blangkotersebutharusdianggapsebagaicontohdandiperlakuka
nsama;diawetkandenganreagenyangsama;disimpandandiangkutdalamwadah
yangsamasepertihalnyacontoh.

Pembuatan larutan blangko contoh ini harus disesuaikan parameter yang


akandianalisisseperti:
1. Airsuling-bebasnitrituntukanalisisnitrit;
2. Airsuling-bebasamoniakuntukanalisisamoniak;
3. Airsuling-bebasorganikuntukanalisisBOD,minyak,danpestisida;
4. Airsuling-bebasionuntuk analisissulfide;
5. Airsulingganda(akuabides)untukparameterlainnya.

Jenis-jenisblankomeliputi:
1. Blangkowadah;
2. Blangkoperalatan;
3. Blangkopenyaring(filterblank);
4. Blangkolapangan(fieldsblank);
5. Blangkoperjalanan.

2) ContohDuplikatdanContohTerbelah

Selain blanko, pengendalian mutu pengambilan sampel dapat digunakan


dengancontohduplikatataucontohterbelah(splitsample).
Contoh duplikat adalah sampel yang diambil dari titik pengambilan yang
samadenganrentangwaktuantarpengambilanyangsekecilmungkin.Duplikatdigun
akanuntukmengujiketelitiantatakerjapengambilansampel.Sampelduplikat harus
diambil paling sedikit satu dari sepuluh sampel yang diambil
darilokasipengambilansampel.

Contohterbelahadalahsampelyangdiambilpadasatutitikpengambilan,kemudian
dibagi secara homogen ke dalam 2 wadah contoh dengan jenis yangsama dan
keduanyadiperlakukan sama mulai dari lapangan sampai analisis dilaboratorium

Bila alasan biaya menjadi kendala, atau kaidah hukum dan ilmiah mengizinkan,
makakontrolmutuminimalyangbisadilakukanadalahblangkolapangan,blangkoalatdanc
ontohduplikat.

DAFTARPUSTAKA

1. BadanStandarisasiNasional,SNIISO/IEC17025:2008,BSN,Jakarta
2. ModulDiklatPPLHPusdiklatKementerianLingkunganHidupdanKehutananRI
3. Csuros,Maria, 1994, Environmental Sampling and Analysis for Technicians,
USA.,LewisPublishers.
4. Keith,LaurenceH.,1990,EnvironmentalSamplingandAnalysis:APracticalGuide,USA:Le
wisPublishers
5. StandardMethodsforTheExamination ofWaterandWastewater,21thEdition,2004
6. StandarNasionalIndonesia,No.SNI06-2421-
1991),MetodePengambilanSampelAirLimbah
7. StandarNasionalIndonesia,No.MetodePengambilanSampelAirPermukaan.
8. StandarNasionalIndonesia,No.,MetodePengambilanSampelAirTanah.
PERALATANPENGAMBILSAMPELAIR

Botolgelasdenganpembe
rat EckmenDredge

BotolDO Vandorn Sampler-


Vertikal(polyetile
n))

gayun BotolDO BotolSampeluntu


kkedalamanterten

BotolSampelParameter
BotolNiskin BotolNansen

Anda mungkin juga menyukai