Anda di halaman 1dari 10

Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH

Umum dan Teknis PERBATASAN

4.3.3. Pekerjaan Trash Rack


Trash rack atau saringan sampah digunakan didalam bagian pintu air untuk menyaring
sampah yang akan masuk ke dalam instalasi pengolahan air. Persyaratan trash rack:
- trash rack tidak boleh terbuat dari bambu atau kayu dan trash rack harus dibuat
dengan menggunakan besi pejal dengan diameter minimal 4 mm atau besi plat dengan
ketebalan minimal 3 mm dan pengelasan harus kuat dan rapi dengan menggunakan las
listrik.
- trash rack harus dilindungi dari korosi dengan melakukan pengecatan.
- trash rack harus mampu menahan tekanan air karena adanya penyumbatan pada
kondisi ai penuh.
- trash rack dipasang dengan kemiringan sekitar 70º dari garis horisontal.
- trash rack harus dapat dilepas dari struktur sipil untuk akses perbaikan dan
pembersihan.
- untuk pabrikasi trash rack, dapat mengacu kepada bagian pabrikasi peralatan hidro
mekanik.
- trash rack untuk intake dan saluran pembawa paling tidak memiliki celah selebar 5 cm
atau lebih besar.
- trash rack untuk inlet pipa pesat harus memiliki celah yang lebih kecil dsari trash rack
di intake dengan ukuran celah tidak boleh lebih besar dari ½ kali jarak antar runner
blades (baik propeller maupun cross flow) atau ½ kali diameter nozzle untuk pelton
sedangkan untuk turbin tipe lain disesuaikan dengan ukuran sampah kecil yang sering
terbawa dalam air.

4.3.4. Pekerjaan IPA (Instalasi Pengolahan Air)


Instalasi pengolahan air (IPA) adalah suatu alat untuk mengolah air baku yang berupa
air sungai, danau, waduk saluran irigasi menjadi air bersih sehingga dapat langsung
dikonsumsi.
Prinsip kerja dari Instalasi pengolahan air (IPA) :
• Dilakukan Aerasi (Type Cascade) dengan sistem gravitasi untuk meningkatkan kadar
DO sebelum dilakukan pengolahan dengan menggunakan Saringan Pasir Lambat
(SPL).
• Air diolah dengan menggunakan Saringan Pasir Lambat (SPL) lalu dibubuhi kaporit
dengan dosis yang sudah ditentukan.

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 19


Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH
Umum dan Teknis PERBATASAN

• Setelah pembubuhan kaporit dapat dikonsumsi karena memenuhi standar air minum
Departemen Kesehatan.

Lingkup pekerjaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) meliputi pengadaan, pembuatan,


pemasangan, termasuk angkutan ke lokasi uji coba serta commissioning peralatan. Termasuk
pula training dan manual operasi pemeliharaan dari paket IPA.
Suatu sistem IPA secara umum terdiri dari :
1. Bangunan intake dan perlengkapannya yang meliputi :
- Pompa air baku jenis non clogging centrifugal dengan debit 0.3 m3/dtk dengan
head 105.716 meter dengan menggunakan 3 pompa air .
- Pipa “Galvanis Iron Pipe” (GIP).
- Kabel power untuk pompa air baku.
- Panel listrik intake type indoor.
2. Instalasi pengolahan air (IPA) sesuai dengan spesifikasi terdiri dari :
- Bangunan IPA adalah kontruksi beton bertulang kedap air.
- Pondasi instalasi.
- Peralatan pembubuh kimia lengkap, tangki bahan kima, dan perpipaannya.
- Bordes dan tangga.
3. Pompa untuk air bersih, jenis sentrifugal self priming dilengkapi dengan pipa suction,
manifold, check valves, gate valves, manometer dan pipa distribusi.
4. Generating set lengkap dengan panel dan tangki bahan bakar harian.
5. Panel listrik induk.
6. Reservoir.
7. Peralatan laboratorium sesuai spesifikasi.
8. Rumah operasi yang terdiri atas ruang pompa, ruang genset, ruang bahan kimia dan
gudang.

a. Bangunan Intake
Bangunan intake yang digunakan adalah Intake Tower, untuk menangkap air saat
kondisi minimum. Air akan dipompa ke bak pengumpul dan selanjutnya masuk ke bangunan
Aerasi.

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 20


Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH
Umum dan Teknis PERBATASAN

b. Bangunan Pengolahan Air Minum


Bangunan pengolahan air minum dibuat kontruksi beton kedap air. Permukaan luar
dicat dengan warna biru.

c. Aerasi
• Proses Aerasi adalah dengan sistem hidrolis (gravitasi).
• Tipe Aerasi yang digunakan adalah Cascade Type dengan dilakukan sebanyak 3 step.

d. Unit Saringan Pasir Lambat/Slow Sand Filter


• Proses filtrasi adalah dengan sistem filtrasi lambat jenis media penyaring adalah media
tunggal.
• Kecepatan filtrasi adalah 3 m/jam.
• Ketebalan media penyaring baik yang bersifat media tunggal adalah 1,0 meter dipakai
media tunggal (pasir silica), maka ukuran efektif (ES) media berkisar antara 0,021 –
0,084 mm dengan koefisien keseragaman (UC) 2.

e. Proses desinfeksi
Proses desinfeksi adalah dengan kaporit yang diinjeksikan ke dalam pipa setelah outlet
dari filtrasi menuju ke reservoir penampung.

f. Peralatan pelengkap
Peralatan pelengkap dalam sistem ini dimaksudkan sebagai kelengkapan yang harus
diadakan sehingga sistem utama (instalasi) dapat bekerja dengan baik dan kelengkapan–
kelengkapan lain yang memudahkan pengendalian operasi, perawatan, suku cadang dan lain –
lain.
• Alat ukur
Alat ukur yang harus termasuk dalam instalasi pengolahan air adalah:
1. Alat ukur debit air baku V-notch.
2. Alat ukur debit air bersih dengan water meter.
Seluruh alat ukur tersebut diatas adalah dengan sistem pembacaan langsung.
• Peralatan pembubuhan
Peralatan elektro mekanis diantaranya pompa pembubuh (dosing pump bahan kimia yang
digunakan adalah jenis sifon tanpa menggunakan peralatan mekanis.

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 21


Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH
Umum dan Teknis PERBATASAN

• Bak pelarut bahan kimia


Bak pelarut bahan kimia didesain dengan kebutuhan 24 jam pada kapasitas proses
maksimum dan pembubuhan zat kimia maksimum (Maximum plant flow dan maximum
dose level).
• Pipa dan Valve
Pipa baja yang digunakan dicoating dengan cat apoxy dan galvanis.
Setiap pipa dan peralatannya seperti gate valve, check valve dan sebagainya akan sesuai
dengan standar SII/SNI, ISO atau yang sama.

Untuk penggunaan pengaliran larutan bahan kimia dipakai pipa PVC atau sejenisnya.
• Bordes dan Tangga
Instalasi pengolahan air akan dilengkapi dengan bordes dan tangga untukoperasinya dan
pemeliharaan. Tangga bordes terbuat dari baja yang dicat anti korosif untuk karat.
• Reservoir (bak penampung air bersih)
1. Bak penampung air bersih berfungsi untuk menampung air yang telah diolah setelah
melewati saringan pasir lambat (filter) dan selanjutnya dipompakan ke jaringan
distribusi.
2. Bak penampung air bersih terletak separuh tertanam didalam tanah dengan kontruksi
beton bertulang.
3. Diatas reservoir pada inlet dipasang tangki pembubuh desinfektan yang dapat
mendesinfeksi air bersih yang masuk kedalam reservoir.

• Peralatan laboratorium
Instalasi pengolahan air dilengkapi dengan peralatan laboratorium sebagai berikut:
1. Jar test terdiri dari:
a. Beaker glass 100 ml 6 buah
b. Pengeduk dengan system shaft
2. Test Kit A
a. Alkalinity / kesadahan air
b. CO2
c. Unsur – unsur organic
d. Chlorine
e. pH

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 22


Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH
Umum dan Teknis PERBATASAN

f. Nitrit / ammonia
g. Besi
h. Imhoff cone
i. Tabung –tabung reaksi secukupnya
j. Gelas ukur
k. Botol / gelas untuk mencampur zat kimia.

4.3.5. Pekerjaan Reservoir


Reservoir berfungsi untuk menampung air yang telah melalui proses filtrasi
(penyaringan) dan sebagai cadangan penyimpanan air sementara waktu sebelum air itu
didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi menggunakan
grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan elevasi lebih tinggi
daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit, atau
gunung.
Volume reservoir ditentukan berdasarkan tingkat pelayanan dengan memperhatikan
fluktuasi pemakaian dalam satu hari di satu tempat yang akan dilayani. Elevasi energi
reservoir harus bisa melayani seluruh jaringan distribusi. Elevasi energi akan menentukan
sistem pengaliran dari reservoir menuju jaringan distribusi. Bila elevasi energi pada reservoir
lebih tinggi dari sistem distribusi maka pengaliran dapat dilakukan secara gravitasi. Untuk
kondisi sebaliknya, bila elevasi energi reservoir lebih rendah dari jaringan distribusi maka
pengaliran dapat dilakukan dengan menggunakan pompa.
Reservoir diusahakan terletak di dekat dengan daerah distribusi. Bila topografi daerah
distribusi rata maka reservoir dapat diletakkan di tengah-tengah daerah distribusi. Bila
topografi naik turun maka reservoir diusahakan diletakkan pada daerah tinggi sehingga dapat
mengurangi pemakaian pompa dan menghemat biaya. Konstruksi reservoir:

• Ambang Bebas dan Dasar Bak


1. Ambang bebas minimum 30 cm di atas muka air tertinggi
2. Dasar bak minimum 15 cm dari muka air terendah
3. Kemiringan dasar bak adalah 1/1000 – 1/500 ke arah pipa penguras
• Inlet dan Outlet
1. Posisi dan jumlah pipa inlet ditentukan berdasarkan pertimbangan bentuk dan
struktur tanki sehingga tidak ada daerah aliran yang mati

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 23


Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH
Umum dan Teknis PERBATASAN

2. Pipa outlet dilengkapi dengan saringan dan diletakkan minimum 10 cm di atas


lantai atau pada muka air terendah
3. Perlu memperhatikan penempatan pipa yang melalui dinding reservoir, harus
dapat dipastikan dinding kedap air dan diberi flexible-joint
4. Pipa inlet dan outlet dilengkapi dengan gate valve
5. Pipa peluap dan penguras memiliki diameter yang mampu mengalirkan debit air
maksimum secara gravitasi dan saluran outlet harus terjaga dari kontaminasi luar.
• Ventilasi dan Manhole
1. Reservoir dilengkapi dengan ventilasi, manhole, dan alat ukur tinggi muka air
2. Tinggi ventilasi ± 50 cm dari atap bagian dalam
Ukuran manhole harus cukup untuk dimasuki petugas dan kedap air.

Lokasi dan tinggi reservoir ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:


- Reservoir pelayanan di tempat sedekat mungkin dengan pusat daerah pelayanan,
kecuali kalau keadaan tidak memungkinkan. Selain itu harus dipertimbangkan
pemasangan pipa paralel.
- Tinggi reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa sehingga tekanan
minimum sesuai hasil perhitungan hidrolis di jaringan pipa distribusi. Muka air
reservoir rencana diperhitungkan berdasarkan tinggi muka air minimum.
- Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi, maka wilayah pelayanan dapat
dibagi menjadi beberapa zona wilayah pelayanan yang dilayani masing-masing satu
reservoir.

4.3.6. Pekerjaan Perpipaan


Persyaratan teknis umum:
a. Semua pekerjaan instalasi sistem perpipaan air bersih tersebut harus dilaksanakan
sesuai dengan uraian teknisnya dan memenuhi semua persyaratan yang telah
ditentukan oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum
setempat.
b. Pemasangan instalasi sistem perpipaan air bersih harus sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia.
c. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat
mengetahui hal yang akan mengganggu / mempengaruhi pekerjaan lainnya. Dan

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 24


Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH
Umum dan Teknis PERBATASAN

apabila timbul persoalaan, pemborong wajib mengajukan saran penyelesaian paling


lambat satu minggu sebelum bagian pekerjaan ini diselesaikan.
d. Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk
menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-
peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting)
dari seluruh sistem, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.
e. Pemborong harus mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani
instalasi sistem perpipaan air bersih beserta pengadaan peralatan-peralatan yang akan
digunakan.
f. Semua pekerjaan instalasi sistem perpipaan air bersih tersebut harus dilaksanakan
sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknisnya, serta memenuhi semua persyaratan
yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang.
g. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar sistem bekerja
dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan spesifikasi tekniknya tidak
dicantumkan / disebutkan secara jelas; misalnya fitting-fitting dan accessoriesnya.
h. Pemborong wajib mengirimkan contoh bahan atau brosur dari alat-alat tersebut dan
menunggu persetujuan pengawas sebelum bahan atau alat tersebut dipasang.
i. Penewaran peralatan / material harus disertakan dengan brosur lengkap dan pemilihan
ditandai dengan jelas.
j. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, pelaksana wajib menunjukkan gambar-gambar
rencana (shop drawing) kepada Direksi / Konsultan Pengawas.
k. Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh pelaksana.

Langkah pekerjaan perpipaan sebagai berikut:

1. Pengukuran dilakukan dengan arah memanjang searah pekerjaan pipa. Penentuan


ketinggian dan sudut-sudut dilakukan dengan bantuan waterpass dan theodolit.
2. Pematokan dilakukan sesuai dengan hasil pengukuran di atas dengan mencantumkan
nomor patok dan jarak, elevasi permukaan tanah, elevasi dasar tanah yang harus
digali, elevasi perletakan pipa, elevasi pemukaan tanah atau jalan setelah dilakukan
pekerjaan pengurugan.

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 25


Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH
Umum dan Teknis PERBATASAN

3. Pipa harus dipasang lurus pada kedalaman yang tepat sesuai dengan gambar rencana.
Dasar parit harus dibentuk sedemikian rupa agar memberi penopangan keliling yang
merata dan kuat bagi bagian bawah dari setiap pipa.
4. Pengukuran galian parit pada pekerjaan pemasangan pipa harus dilaksanakan dengan
“ukuran lari” yaitu sesuai dengan jalur pemasangan pipa dan permukaan pipa.
5. Penggalian parit harus dilaksanakan dengan tepat dan cepat, penimbunan galian dan
peralatan permukaan harus dimulai dan diselesaikan bila pipa terpasang dan
tersambung dan telah diuji secara hidrolis. Jika dasar galian ternayata tidak stabil atau
mengandung bahan-bahan yang tidak stabil, seperti debu, sampah dan sebagainya
maka harus dilakukan penggalian dan menyingkirkan bahan-bahan tidak stabil
tersebut.
6. Apabila dalam galian parit terdapat pasangan batu, bongkahan-bongkahan, atau
rintangan lain, maka rintangan tersebut harus digali sampai 20 cm di bawah dasar parit
serta disetiap pipa dan perlengkapannya, kemudian mengisi kembali dengan pasir dan
memadatkannya sampai ketinggian yang diperlukan.
7. Labar galian harus dibuat lebiah agar dapat memasukkan penyangga, penguat galian,
peralatan, meletakkan pipa, dan meyambungkannya dengan baik.
8. Galian harus dibuat sampai kedalaman yang ditentukan untuk membuat dasar pipa
yang rata dan seragam, parit-parit galian harus diberi dasar pasir tebal 10 cm lebih
dahulu, atau sesuai gambar rencana sebelum pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini
harus dipadatkan dengan pemadat dan dibasahi serta harus mempunyai permukaan
yang rata.
9. Penimbunan kembali ini dilakukan lapisan demi lapisan, kemudian dipadatkan
sekeliling dan di atas pipa dengan cara yang tidak merusak pipa. Dari kedalaman 10
cm di atas pipa hingga ke permukaan, galian harus ditimbun dengan tangan atau
metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat pemadat, untuk mencegah
menurunnya permukaan setelah selesai pekerjaan penimbunan.
10. Pipa tidak boleh diturunkan kedalam parit sebelum parit mempunyai kedalaman yang
telah ditentukan. Panjang parit yang ahrus digali harus disesuaikan dengan pipa dan
harus dipasang sesuai dengan gambar rencana.

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 26


Laporan Spesifikasi PERENCANAAN DED INTAKE AIR BAKU DAN PPAB DAERAH
Umum dan Teknis PERBATASAN

Jenis pipa, material pipa dan dimensi pipa yang akan digunakan pada perencanaan
inteke air baku kali ini ditampilkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Dimensi pipa penyalur air di daerah perbatasan.


Pipa Material Diameter (inchi)
Primer Pipa PVC 4
Sekunder Pipa PVC 3
Tersier Pipa PVC 2
SR Pipa PVC ½

Bab IV Spesifikasi Teknis 4 - 27

Anda mungkin juga menyukai