Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

BAB. 2
BANGUNAN PENGAMBILAN

Bangunan Intake terdiri atas beberapa jenis yang fungsi dan kelengkapan sesuai
dengan kebutuhan dan lokasi penempatan bangunan intake tersebut. Bangunan
penambilan ini dilengkapi dengan bangunan-bangunan pelengkap sesuai dengan
kegunaan dan lokasi pengambilan air. Berdasarkan konstruksinya Bangunan Intake
Air Baku dapat merupakan kombinasi dari pasangan batu kali, beton bertulang,
pasangan batu bata dan struktur baja atau salah satu jenis kontruksi tersebut.

2.1

OPERASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN PENGAMBILAN

2.1.1 Teknis
Operasi dan pemeliharaan bangunan pengambilan harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
1. Periksa kualitas air baku untuk parameter kekeruhan, wardan dan bau
dilakukan setiap hari
2. Apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air baku pengoperasian di
hentikan

3.1.1 Peralatan Untuk Pemeliharaan


1. Kunci pas
2. Kuci Ring
3. Kunci Pipa
4. Martil
5. Tang atau Catur
Hal. 1

Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

6. Obeng
7. Sabit atau Parang
8. Sapu
9. Sikat
10. Kuas
11. Cat
12. Ember
13. Cangkul
14. Sekop

3.1.2 Alat Untuk Keselematan Kerja


Alat-alat untuk keselematan kerja yang harus digunakan untuk memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
1. Harus sesuai dengan ketentuan berlaku
2. Jenis-jenis alat keselematan kerja yang harus tersedia :

2.1.2 Cara

Sarung tangan plastik

Sepatu Bot

Helm

Perlengkapan Pertolongan pada Kecelakaan

Pengoperasian

dan

Pemeliharaan

Pengoperasian

Penangkap mata air


2.1.2.1

PENGOPERASIAN

2.1.2.1.1

Persiapan Pengoperasian

Persiapan pengoperasian sistem PMA dilakukan sebagai berikut :


1. Buka katup keluar sesuai dengan kebutuhan air hingga bak penampung terisi

Hal. 2

Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

2. Buka katup penguras agar kotoran yang terdapat didalam bak penangkap air
dan bak penampung dapat dibersihkan.
3. Tutup katup penguras agar bak penampung terisi penuh

2.1.2.1.2

Pelaksanaan pengoperasian

Pelaksanaan pengoperasian sistem PMA dilakukan sebagai berikut :


1. Lakukan

pengecakan

pada

setiap

bagian

bak

penampung

terhadap

kebocoran, jika tidak ada maka bak dapat dipeorasikan


2. Buka katup untuk daerah pelayanan
3. Gunakan pompa untuk daerah layananyang elevasinya lebih tinggi dari PMA

2.1.2.2

PEMELIHARAAN

2.1.2.2.1

Pemeliharaan Harian atau mingguan

Pemeliharaan PMA dapat dilakukan setiap hari atau mingguan sebagai berikut :
1. Bersihkan bangunan penangkap air dari sampah, daun dan lumut
2. Periksa bangunan penangkap air terhadap kerusakan, jika terjadi kerusakan
dan kebocoran, jiak terjadi kerusakan cepat diperbaika
3. Bersihkan katup keluar dari tanah atau kotoran dan periksa kerusakan dan
kebocoran, jika terjadi kerusakan cepat diganti
4. Berishkan kotoran disekitar bangunan bak penampung, cek bangunan dan
perlengkapnnya terhadap kerusakan
5. Bersihkan rumah katup dari tanah dan kotoran, cek terhadap kerusakan
6. Bersihkan lubang kontrol dari kotoran dan cek terhadap kerusakan

2.1.2.2.2

Pemeliharaan bulanan dan Tahunan

Pemeliharaan PMA yang dilakukan bulanan dan tahunan sebagai berikut :


1. Periksa dan jaga sekitar radius 100 meter dari bangunan penangkap dari dari
pencemaran atau kotornan, dan kerusakan lingkungan

Hal. 3

Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

2. Bersihkan

bagian

dalam

penangkap

air

bagian

dalam

jika

terjadi

penyumbatan
3. Periksa dan bersihkan pipa peluap dari lumut sehingga tidak terjadi
penyumbatan
4. Berihkan bangunan penampung dari lumut dan rumput , cat dan perbaiki
secara ganti bangunan pelengkap
5. Cat rumah katup dan lubang kontrol
6. Bersihkan lingkungan pagar, cek pagar terhadap kerusakan dan lakukan
perbaikan serta pengecatan bila terjadi kerusakan
7. Buat kelengkapan cara pemeliharaan dan pasang pada bangunan sistem
PMA sesuai tabel berikut :
Tabel 3-1. Pemeliharaan Sistem PMA

Perlengkapan
Sistem

Pemeliharaan Sistem PMA


Harian/Minggu

KETERANGAN

Bulanan

Tahunan

an
1. Perangkap
mata air
2. Perangkap
air,
katup
kelur,
bak
penampung
rumah katup,
lubang
kontrol

3. Penangkap
air,
pelup
katup keluar,
bak
penampung
,rumah katup,
lubang
kontrol pagar

2.1.2.3

PERBAIKAN PMA KERUSAKAN DAN KERTAKAN PADA BANGUNAN SISTEM PMA

Kerusakan dan keretakan pada bangunan sistem PMA dapat diperbaiki sebagai
berikut :

Hal. 4

Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

1. Tambal

bangunan

yang

terbuat

dari

batu

atau

ferrocement

denganmenggunakan adukan semen atau ferrocement


2. Ganti paralatan dan pelengkapan yang terbuat dari logam, PVC, kayu
dengan yang baru

2.1.2.4

PELAPORAN

Pelaporan pada sistem PMA dilakukan dengan cara :


1. Catat dan simpan data kerusakan yang ada pada perlindungan mata air
2. Catat dan simpan data perbikan yang telah dilaksanakan
3. Catat kondisi lingkungan disekitar bangunan dan tumbuhan, aktifitas
manusia
4. Laporan

catatan

ini

kepada

penanggung

jawab

untuk

erbiakn

Selanjutnya
Jadwal Pemeliharaan Sarana Pengambilan Air Baku
No

Unit

Air Permukaan

Pekerjaan

Waktu

Pembersihan Saringan
sampah Kasar

Pembersihan endapan

Pembersiahan endapan

Pemeriksaan
pengecatan

dan

Pembersihan
inspeksi

jalan

Pemeriksaan
pengganggu

tanaman

Pemeriksaan
muka air

tinggi

Harian

Mata Air

Hal. 5

PMA

Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

2.2

PERLINDUNGAN/PERKUATAN LERENG SUNGAI

Lereng pada daerah di sekitar saluran pegarah perlu dilindungi baik yang sederhana
maupun yang lebih kompleks atau sulit pembuatannya. Perlindungan ini
dimaksudkan agar lereng dan dinding pengaman lebih kuat dan kokoh strukturnya.
Pelindung lereng atau tebing dari pasangan batu biasanya paling murah
dibandingkan dengan jenis pelidung lainnya. Pelindung ini digunakan apabila
daerah di sekitar yang cukup banyak terdapat batu untuk digunakan sebagai
pelindung. Biasanya pasangan batu digunakan untuk pelindung lereng dengan
kemiringan 1:1 atau lebih. Terdapat dua jenis pasangan batu, yaitu pasangan batu
kosong tanpa pengikat dan pasangan batu biasa dengan pengikat dari adukan
semen pasir (gambar 3.2).

Gambar 3-1.. Contoh konstruksi pasangan batu sebagai pelindung lereng

2.3

PINTU PENGATUR (PINTU SORONG)

Pintu pengatur berfungsi sebagai pengatur alira yag masuk dalam kolam penenang
dan sebagai pengaman dan juga membantu dalam proses pemeliharaaan kolam
penenang. Pintu sorog terbuat dari baja dengan operasi menggunakan motor
penggerak.
Operasi dan Pemeliharaan pintu sorong yang harus dilakukan, yaitu :

Pengoperasian pintu dilakukan dengan memperhatikan fluktuasi debit air


disungai. Apabila terjadi banjir di sungai, pintu sorong diposisikan pada
bukaan tertentu sesuai dengan kapasitas debit yang dibutuhkan dan apabila
debit air di sungai kecil pintu dibuka maksimal.

Pada saat perlu pemeliharaan pompa secara keselurahan maka pintu ditutup
sehingga air tidak masuk kedalam kolam penenang tempat penghisapan
pompa yang sedang dilakukan pemeliharaan.

Perlu perawatan secara teratur terhadap kinerja pintu baik dari segi sistem
operasinya juga terhadap bangunannya, terutama terhadap korosi/Karat.

Hal. 6

Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

Apabila kondisi pintu pengatur sudah rusak perlu dilakukan perbaikan


dengan mengangkat pintu kemudian diperbaiki. Apabila kondisi pintu tidak
mugkin untuk diperbaiki harus segera diganti dan dilaporkan pada
penanggung jawab bangunan.

Setelah terjadi banjir atau gempa, pintu sorong harus diperiksa dan apabila
terjadi kerusakan perlu segera diadakan perbaikan.

2.4

SARINGAN SAMPAH (TRASH RACK)

Saringan sampah terletak pada hulu saluran pengarah/intake dengan posisi miring.
Saringan sampah ini terbuat dari besi baja degan kerapatan antara bilah sekitar 5.0
cm. Komponen ini berfungsi untuk menahan aliran sampah yang terbawa oleh arus
air yang masuk ke bangunan intake.
Pemeliharaan Saringan sampah yang harus dilakukan, yaitu :

Perlu perawatan secara teratur terhadap kinerja pintu baik dari segi sistem
operasinya juga terhadap bangunannya, terutama terhadap korosi/Karat.

Apabila kondisi saringan sampah sudah rusak perlu dilakukan perbaikan


dengan mengangkat saringan tersebut kemudian diperbaiki. Apabila kondisi
saringan tidak mungkin untuk diperbaiki harus segera diganti dengan yang
baru dan dilaporkan pada penanggung jawab bangunan.

Setelah terjadi banjir atau gempa, saringan sampah harus diperiksa dan
apabila terjadi kerusakan perlu segera diadakan perbaikan.

2.5

TANGGA DAN PAGAR PENGAMAN

Tangga dan pagar pengaman yang terdapat didalam bangunan maupun di luar
bangunan berfungsi sebagai alat dalam membantu operasional dan pemeliharaan
dan sebagain pengaman. Oleh karena itu untuk menjaga keawetannya perlu
dilakukan pemeliharaan yang teratur.
Pemeliharaan tangga dan pagar pengaman yang harus dilakukan, yaitu :

Perlu perawatan secara teratur terhadap bangunan tersebut terhadap


korosi/Karat dengan melakukan pengecatan anti karat yang dapat dilakukan
secara berkala.

Apabila kondisi bangunan tersebut sudah rusak perlu dilakukan perbaikan


segera . Apabila kondisinya tidak mungkin untuk diperbaiki harus segera
diganti dengan yang baru dan dilaporkan pada penanggung jawab
bangunan.

Hal. 7

Pedoman Operasi dan Pemeliharaan

Setelah terjadi gempa, bangunan pendukung tersebut harus diperiksa dan


apabila terjadi kerusakan perlu segera diadakan perbaikan.

2.6

INSTALASI PIPA

Instalasi Pipa yang dijelaskan disini adalah instalasi pipa yang terdapat di rumah
intake . Instalasi pipa ini berfungsi sebagai bangunan pengantar, yaitu untuk
megalirakan besarnya debit air yang dipompa dari kolam penenang ke instalasi
pengolahan air baku yang ada di belakangnya.
Pengoperasian dan pemeliharaan instalasi Pipa harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

Pengambilan harus disesuaikan dengan kapasitas pipa yang ada, serta


batasan untuk menghindari pecahnya pipa.

Perlu perawatan secara teratur terhadap pipa tersebut terhadap korosi/Karat


dengan melakukan pengecatan anti karat yang dapat dilakukan secara
berkala.

Setiap sambungan pipa atau pada letak posisi asesories harus dilakukan
pengawasan terhadap bocoran. Apabila terjadi bocoran harus segera
diperbaiki, dan apabila kebocora akibat rusaknya asesories ini agar segera
dilakukan penggantian dengan segera.

Perawatan Pipa hendaknya dilakukan setiap satu bulan sekali. Perawatan itu
meliputi pengecekan kebocoran pada jaringan pipa. Apabila terdapat
kebocora yang tidak mungkin untuk diperbaiki, segera dilakukan penggatian
pipa dengan spesifikasi yang sama dan harus di laporkan kepada atasan
petugas O & P.

Pengecekan terhadap Pipa harus dilakukan setelah terjadi gempa. Hal ini
perlu dilakukan karena kemungkinan terjadinya kerusakan akibat gempa
tersebut.

Fungsi Pipa pengantar yang sangat penting sebagai bangunan penyadap dan
pengontrol aliran yang masuk ke bangunan penampung di belakangnya.
Oleh karenanya pemeliharaan yang baik dan tepat sangat diperlukan untuk
menjaga fungsi saluran/pipa secara optimal.

Hal. 8

Anda mungkin juga menyukai