BENDUNGAN DELINGAN

Bendungan Delingan adalah salah satu Bendungan yang terdapat di Daerah Aliran Sungai
Bengawan Solo yang berlokasi di Desa Delingan, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa
Tengah. Bendungan ini dibangun pada sungai Kali Tempuran pada Tahun 1920-1923.

Data-Data Teknis :
Daerah Pengaliran Sungai : 12 Km2
Jenis Tubuh Bendungan : Urugan Tanah Homogen dengan lining Beton di talud muka
Tinggi Tubuh Bendungan : 21 M
Lebar Puncak Bendungan :4M
Panjang Puncak : 886 M
Kapasitas Tampungan : 3.700.000 M3
Luas Genangang : 31 Ha
Manfaat Bendungan : Irigasi
Operasi Bendungan dilakukan dengan cara mengatur pengeluaran air bendungan melalui
pintu-pintu pada bangunan pelengkap yang terdiri dari : Intake, Pelimpah, Fasilitas
pengeluaran darurat (emergency release) dan jika dilihat dari jenis operasinya operasi
bndungan dibedakan menjadi :

1. Operasi Rutin : operasi sehari-hari sesuai prosedur standar untuk melayani

keperluan air di hilir bendungan
2. Operasi Darurat : operasi waduk untuk merespon suatu kejadian yang dapat
mengancam keamanan dan keutuhan bendungan

Pada dasarnya kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Bendungan merupakan kegitan inspeksi
Bendungan secara menyeluruh terhadap aspek teknis dan non teknis dalam rangka
evaluasi keamanan suatu bendungan. Dalam hal pemeliharaan Bendungan Inspeksi visual
(lapangan) sangat perlu untuk dilaksanakan. Inspeksi visual di lapangan dimaksudkan
untuk melakukan verifikasi serta melakukan identifikasi persoalan- persoalan yang ada
dan mungkin akan terjadi apabila kondisi tersebut tidak segera dilakukan tindakan
pencegahan / perbaikan. Dengan diketahui atau ditemukannya berbagai permasalahan
maupun persoalan- persoalan yang ada di lapangan, kiranya dapat segera dilakukan
evaluasi guna menentukan tindakan apa yang sebaiknya segera dapat dilakukan, sehingga
gangguan / kerusakan yang terjadi segera dicegah agar tidak semakin berkembang menjadi
lebih buruk yang akan mengancam bendungan.
Kondisi Bendungan delingan dapat dilihat pada tabel Berikut :
Kesimpulan :
1. Bendungan Tirtomarto atau lebih dikenal dengan nama Bendungan Delingan di
bangun oleh Pemerintah Hindia-Belanda mulai pada Tahun 1920 dan selesai pada
tahun 1923
2. Laju Sedimentasi berdasarkan data tahun 1923 dan data di tahun 2017 (94 Tahun),
berdasarkan data tersebut diketahui bahwa telah terjadi pengendapan sedimen
sebesar 1.170.859 M3 dengan laju sedimen ± 12.455 m3 per tahun.
3. Tidak ada fasilitas peringatan dini (warning system)
4. Terdapat 29 buah OSP Piezometer kondisi visual 7 buah berfungsi dan 22 buah
dalam kondisi rusak. Terpasang di puncak bendungan bagian tepi hilir, serta lereng
hilir bagian tengah atas dan tengah bawah.
5. Terdapat 8 buah Vibrating Wire Piezometer kondisi visual semua dalam kondisi
rusak. Terpasang di lereng hilir bagian tengah atas. Dipasang pada tahun 2000 dan
saat ini kondisi rusak sejak tahun 2002, alat baca juga rusak.
6. Terdapat 5 buah Papan Duga Muka Air kondisi visual 4 berfungsi dan 1 buah dalam
kondisi rusak. Terpasang di intake, pelimpah dan outlet irigasi. 2 buah hilang yang
di pelimpah.

Rekomendasi :
1. Perlu dipasang peralatan AWLR untuk pencatatan elevasi muka air waduk.
2. Perlu penggantian dan flushing OSP Piezometer sebanyak 22 buah.
3. Perlu penggantian Vibrating Wire Piezometer sebanyak 8 buah termasuk alat
bacanya.
4. Perlu dipasang sensor dan sirene yang dipasang dibangunan pelimpah,
sehingga pada saat terjadi limpasan air dengan besaran tertentu atau elevasi
muka air waduk melampaui ketinggian tertentu, maka sirene secara otomatis
dapat berbunyi.
5. Pengerukan sedimentasi
6. Pemasangan penerangan di sepanjang puncak bendungan 885 m dengan jarak
50 m.
7. Perlu dilakukan pembersihan semak, rumput dan tanaman perdu setiap 1 bulan
sekali atau kurang dari waktu tersebut jika dirasa sudah sangat mengganggu.
8. Pembersihan fishbone drain secara rutin.
9. Perbaikan lereng hilir bendungan yang bergelombang dan longsor.
10. Perbaikan jembatan menara intake.
11. Perbaikan rumah intake.
12. Penggantian penopang stang ulir pintu intake.
13. Perbaikan radiator genset.