Anda di halaman 1dari 28

BENDUNGAN

MUH FQRA RAHMAN


WAODE NUR ANISA

CIVIL ENGINEERING
BENDUNGAN....???
Bendungan atau dam adalah konstruksi
yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat
rekreasi. Seringkali bendungan juga
digunakan untuk mengalirkan air ke
sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Kebanyakan dam juga memiliki bagian
yang disebut pintu air untuk membuang
air yang tidak diinginkan secara
bertahap atau berkelanjutan.
MANFAAT BENDUNGAN

1. Mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik


Tenaga Air (PLTA) sehingga dapat menghasilkan
listrik.
2. Sebagai penyedia air bersih.
3. Untuk irigasi yang diperlukan untuk mengairi sawah
dan ladang.
4. Sebagai tempat rekreasi.
5. Tempat hidup habitat untuk ikan dan hewan lainnya.
6. Sebagai pengendali banjir dan sebagainya.
PERBEDAAN BENDUNG & BENDUNGAN

BENDUNG
1. Berkepala rendah (lowhead dam).

2. Untuk menaikkan muka air.

3. Biasanya terdapat di sungai.

4. Untuk irigasi; sebagai penggerak pengilingan tradisional di

negara-negara Eropa.
BENDUNGAN
5. Berkepala tinggi (highhead dam).

6. Menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi.

7. Biasanya terdapat di waduk dan danau.

8. Untuk mengalirkan air ke sebuah PLTA.


BENDUNG
Bendung Irigasi Alue Ubay, Kec. Paya Bakong-Aceh Utara
KAMBANIRU SELUMA
(Sumba Timur NTT) (Kab. Bengkulu Selatan)
DAM AIR LAIS PLTA MUSI
(Bengkulu Utara) (di Kephayang, Bengkulu)
BENDUNGAN
Bendungan Batujai Bendungan Wonorejo
di Nusa Tenggara Barat di Jawa Timur
Bendungan Karangkates (Ir. Bendungan Gajah mungkur
Soetami) di Jawa Timur (Wonogiri) di Jawa Tengah
Bendungan Batutegi Bendungan Sigura –
di Lampung gura di Sumatera Utara
Bendungan Tilong Bendungan Riam Kanan
di Nusa Tenggara Timur di Kalimantan Selatan
Bendungan Jatiluhur (Ir. Bendungan Bili-Bili
H. Juanda) di Jawa Barat di Sulawesi Selatan
BENDUNGAN BILI – BILI
BENDUNGAN BILI – BILI
 Merupakan bendungan terbesar di Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten
Gowa, sekitar 30 kilometer ke arah Timur Kota Makasar.
 Diresmikan pada tahun 1999.
 Bendungan dengan waduk 40.428 ha ini dibangun dengan dana pinjamanan luar
negeri sebesar Rp. 780 miliar kerja sama dengan Japan International Cooperation
Agency ( JICA).
 Bendungan Bili-bili menjadi sumber air baku bagi Perusahaan daerah Aliran
Minum ( PDAM) Gowa dan Makassar.
 Bermanfaat sebagai pengendali banjir Sungai Jeneberang dari debit 2.200
M3/detik menjadi 1.200 M3/ detik.
 Berfungsi sebagai PLTA dengan kapasitas total sebesar 10 MW dan terdiri dari 2
buah turbin dengan kapasitas masing-masingnya 6,0 MW dan 14,1 MW. Putaran
masing-masing turbin adalah 500 dan 375 rpm.
BAGIAN – BAGIAN
BENDUNGAN
BILI – BILI
BADAN BENDUNGAN (BODY OF
DAM)
Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan
umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti pintu
air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke dalam
daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam
pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.
PONDASI (FOUNDATION)
Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya
bendungan.
PINTU AIR (GATES)
Pintu air merupakan struktur dari bendungan yang berfungsi untuk
mengatur, membuka, dan menutup aliran air di saluran baik yang
terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah
Daun pintu (gate leaf), Rangka pengatur arah gerakan (guide
frame),Angker (anchorage), dan Hoist.
BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY)

Bangunan pelimpah (spillway) digunakan untuk mengendalikan tinggi air


saat terjadinya banjir, dimana pengendalian spillway ini yakni dengan
mengatur kedudukan pintunya agar kedudukan air pada waduk dalam
keadaan stabil. Selain itu Spillway juga berfungsi mengurangi banyak
sedimen yang masuk ke dalam waduk dengan cara yang sama yakni
mengatur buka dan tutupnya pintu air spillway. Spillway pada bendungan
Bili-Bili ini berjumlah 2 buah.
BANGUNAN PEREDAM ENERGI (ENERGY
DISSIPATOR)

Bangunan peredam energi digunakan untuk menghilangkan atau setidak-


tidaknya mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan,
bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah.
1. Kanal digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan
tinggi.
2. Reservoir digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari
bendungan.
3. Stilling basin memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipator.
4. Katup fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan
tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan).
Katup merupakan alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran
air dengan cara memutar, menggerakkan kea rah melintang atau
memenjang di dalam saluran airnya.
5. Drainage gallery digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada
bendungan.
GAMBAR BANGUNAN PEREDAM ENERGI
(ENERGY DISSIPATOR)
TRASHBOOM
1. Konstruksi yang berfungsi untuk pengambilan sampah di waduk Bili-Bili
dengan cara disaring dengan mengunakan trashboom dan tresrek (jaring-
jaring pada besi).
2. Sampah-sampah yang masuk ke dalam waduk walaupun sudah ditangani oleh
cek dam namun masih terlihat kerena melalui hujan angin dan lain sebagainya,
maka melalui trasbom ini dapat disaring dan dibersihkan kembali sampah-
sampah yang ada di dalam waduk
3. Trashboom juga digunakan untuk menahan sedimen melayang agar tidak bisa
masuk ke Intake maupun ke Pintu air spillway.
AUTOMATIC WATER LEVEL RECORDER
(AWLR)
AWLR adalah alat untuk mengukur tinggi muka air pada sungai, danau, ataupun
aliran irigrasi. AWLR merupakan alat pengganti sistem pengukuran tinggi air
konvensional dimana perekaman data masih dilakukan secara manual sehingga
sistem pengukuran dan penyimpanan data tidak tepat dan akurat. Banyak
digunakan pada pengukuran parameter dalam kegiatan hidrologi pada daerah
aliran sungai, pembuatan sumur pantau, pertambangan dan lain-lain. Dengan
AWLR kita dapat melakukan berbagai aplikasi di bidang hidrologi seperti dapat
mengetahui kondisi suatu daerah aliran sungai (DAS). Alat ini juga dapat
berfungsi sebagai sistem peringatan dini terhadap banjir pada suatu DAS.
SURFACE POINT
Adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengetahui pergeseran kedudukan air.
Surface Point berbentuk semacam patok sebagai titik acuan. Kedudukan surface
point tidak boleh berubah sebab titik survey tiap tahunnya dibuat sama agar dapat
membandingkan dan memperkirakan kedudukan air yang diperlukan.
TEKNOLOGI BENDUNGAN BILI – BILI

Adapun yang merupakan teknologi bendungan yang ada di Bili – Bili:


1. Rainfall and Water level digunakan untuk menampilkan informasi
mengenai data curah hujan sepanjang hulu. Daerah – daerah yang
berada di sekitar hulu antara lain Malino, Limbunga, Mangempang,
Kampili, dan Mancini Sombala.
2. Remote control console digunakan untuk mengontrol pembukaan
pintu saat air melewati elevasi 99,41 m.
3. Warning Display Panel digunakan untuk mengukur ketebalan
sedimen pada bendungan.
4. Warning Supervisiory and Control Equipment adalah peralatan
pengendalian dan pengawasan tanda bahaya.
5. Telemetri Mimic adalah alat yang berfungsi untuk menghitung curah
hujan sepanjang hulu.
6. Water level daily report adalah laporan dari keadaan air setiap hari.
KESIMPULAN

Dari hasil deskripsi dan data yang kami cari, dapat disimpulkan bahwa :
1. Bendung dan bendungan itu merupakan bangunan irigasi yang
berbeda.
2. Bendungan mempunyai manfaat tidak hanya untuk irigasi tetapi juga
sebagai tenaga pembangkit listrik dan sebagai objek wisata.
3. Data konstruksi bandungan bili – bili terdiri dari bangunan pengelak
aliran sungai yang terdiri atas badan bendungan, pondasi, pintu air,
bangunan pelimpah, bangunan peredam energi, trashboom, AWLR,
surface point, dan bangunan fasilitas seperti kantor pengoperasian
bendungan.
4. Teknologi yang digunakan pada bendungan ini cukup modern seperti
Rainfall and Water level, Remote control console, Warning Display
Panel, Warning Supervisiory and Control Equipment, Telemetri
Mimic, Water level daily report.
SARAN
Dalam perencanaan suatu bangunan air seperti
bendungan, perlu memperhatikan pemilihan lokasi
yang tepat berdasarkan faktor – faktor, seperti
keadaan topografi, keadaan hidrologi, kondisi
topografi, kondisi hidraulik dan morfologi, kondisi
tanah serta biaya perencanaan. Selain itu, pemilihan
tipe bendungan yang tepat dan perlu memperhatikan
stabilitas bendungan tersebut.
SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai