Nama Anda
JUDUL PENELITIAN ANDA DI TULIS DISINI
PENDAHULUAN
01 Isi Bab 1 Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian
PEMBAHASAN
02 Isi Bab 2 Pembahasan
TUGAS
SIMPULAN DAN SARAN
03 Isi Bab 3 Berisi Simpulan dan Saran
2023
PENDAHULUAN
01 Isi Bab 1 Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian
Kini, kita sudah lebih dari setengah abad merdeka. Namun, masalah yang
menyangkut tentang ketenagakerjaan mulai dari Upah, Kesejahteraan, dll masih TUGAS
menjadi sorotan. Semuanya masih jauh dari harapan. Kita bisa melihat bahwa
hampir semua aksi Buruh memperingati hari buruh sedunia (mayday) selalu
menuntut keadilan atas dasar kemanusiaan. Para buruh selalu meneriakan tentang
sistem kerja kontrak, upah, dll yang semuanya berujung pada kesejahteraan para
pekerja.
PENDAHULUAN
01 Isi Bab 1 Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian
Program jaminan sosial tenaga kerja mempunyai beberapa aspek antara lain:
Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal bagi
tenaga kerja beserta keluarganya.
Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah menyumbanggkan tenaga
dan pikirannya kepada perusahaan tempatnya bekera.
PEMBAHASAN
02 Isi Bab 2 PEMBAHASAN
TUGAS
PEMBAHASAN
02 Isi Bab 2 PEMBAHASAN
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakan bekerja berhak atas jaminan kecelakaan
kerja berupa penggantian biaya berupa:
Biaya pengangkutan
Biaya pemeriksaan
Biaya rehabilitasi
Selain penggantian biaya diberikan juga santunan berupa uag yang meliputi:
Santunan sementara tidak mampu bekerja. TUGAS
Santunan cacatsebagian untuk seelama-lamanya.
Santunan cacat total
Santunan kematian
Besarnya iuran sangat tergantung dari tingkkat risiko kecelakaan yang mungkin
terjadi dari suatu jenis usaha tertentu, semakin besar tingkat resiko tersebut maka
semaik besar iuran yang diberikan. Begitu pula sebaliknya.
PEMBAHASAN
02 Isi Bab 2 PEMBAHASAN
Pembayaran santunan berupa uang diberikan kepada tenaga kerja atau keuarganya.
Pembayaran santunan ini pada prinsipnya diberikan secara berkala perbulannya dengan
maksud agar tenaga kerja atau setidak-tidaknya keluarganya dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya secara terus-menerus.
TUGAS
Jaminan Kematian
Tenaga kerja yang meinggal dunia bukan akibat kecelakan kerja, keluarganya
berhak atas jaminan kematian pekerja. Yang dimaksud denga keluarga yang ditinggalkan
adalah istri atau suami, keturunan sedarah dari tenaga kerja menurut garis lurus
kebawah, dan garus lurus keatas , dihitung sampai derajat kedua termasuk anak yang
disahkan. Bagi pekerja yang tidak memiliki keluarga, hak atas jaminan kematian
dibayarkan kepada phak yang mendapat surat wasiat dari tenaga kerja yang
bersangkutan atau perusahaan untuk pengurusan pemakaman. Kematian yang
mendapatkan santunan adalah kematian bagi tenaga kerja pada saat menjadi peserta
jamsostek. Besarnya jaminan kematian ini adalah 0,30% dari upah pekerja selama
sebulan yang ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha.
PEMBAHASAN
02 Isi Bab 2 PEMBAHASAN
Dalam Pasal 2 PP No. 20 14 Tahun 1993 disebutkan bahwa jaminan kematian dibayar
sekaligus kepada janda atau duda atau anak yang meliputi:
Santunan kematian sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah).
Biaya Pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
Bagi tenaga kerja atau istri tenaga kerja yang memerlukan pemeriksaan kehamilan dan atau
persalina memperoleh pelayanan dari rumah bersalin yang di tunjuk. Bagi tenaga kerja atau
suami atau istri, atau anak-anak tenaga kerja mendapatkan resep obat, harus mengambil obat
tersebut pada apotek yang telah ditunjuk. Jika obat yang dibutuhkan dilluar standar yang
berlaku, maka selisih biaya obat tersebut ditanggung sendiri oleh tenaga kerja yang
bersangkutan.
PEMBAHASAN
02 Isi Bab 2 PEMBAHASAN
Jaminan hari tua berupa tabungan selama masa kerja yang dibayarkan kembali pada
umur 55 tahun atau sebelum itu jika mengalami cacat tetap total atau meninggal dunia.
Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja
karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua.
Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan TUGAS
pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Jaminan hari tua dibayarkan tenaga kerja yang telah mencapai usia 55 tahun atau cacat
total untuk selama-lamanya dan dapat dilakukan :
Secara sekaligus apabila jumlah seluruh jaminan hari tua yang harus dibayar kurang dari
Rp. 3.000.000.,- (tiga juta rupiah).
Secara berkala apabila seluruh jumlah jaminan hari tua mencapai Rp. 3.000.000.,- (tiga
juta rupiah) atau lebih dan dilakukan paling lama lima tahun.
TINJAUAN PUSTAKA
02 Isi Bab 2 Pembahasan
Dalam hal tidak ada janda atau duda, maka pembayaran jaminan hari tua dilakukan
TUGAS
kepada anaknya. Dalam hal tenaga kerja berhenti beerja dari perusahaan sebelum mencapai
usia 55 ( (Lima Puluh Lima) tahun dan mempunyai masa kepesertaan serendah-rendahnya
lima tahun, dapat menerima jaminan hari tua secara sekaligus dan akan dibayarkan setelah
melewati masa tunggu selama enam bulan terhitung sejak saat tenaga kerja yang berhenti
bekerja. Jika tenaga kerja yang masih dalam masa tunggu kemudian kembali bekerja, maka
jumlah jaminan hari tua yang menjadi haknya diperhitungkan dengan jaminan hari tua
berikutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
02 Isi Bab 2 Pembahasan
Yang perlu diketahui pertama adalah Pengurus/Pengawas merupakan orang yang mempunyai
tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri.
Berdasarkan pasal 8, 9, 11 dan 14 Undang - Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pengurus bertanggung jawab untuk :
Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan
diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat - sifat pekerjaan yang diberikan
padanya.
Memeriksa semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter
yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur
Menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta apa yang dapat timbul dalam tempat kerjanya
Semua pengamanan dan alat - alat perlindungan yang diharuskan dalam semua tempat kerjanya TUGAS
Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya
Bertanggung jawab dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama dalam kecelakaan.
Melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan
kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang
berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli kesehatan kerja.
TINJAUAN PUSTAKA
02 Isi Bab 2 Pembahasan
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) UU
Ketenagakerjaan memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan
para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja dalam Pasal 87 ayat (1) UU Ketenagakerjaan adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, TUGAS
tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
TINJAUAN PUSTAKA
02 Isi Bab 2 Pembahasan
Prosedur K3 seperti di atas pada tingkat yang lebih rinci disebut juga dengan Sistem
Manajemen K3 (SMK3). Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
menyebut sistem ini harus diterapkan dan menjadi bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan.
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (“SMK3”) juga diatur dalam Pasal 1
ayat (1) PP 50/2012, yakni bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya TUGAS
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
TINJAUAN PUSTAKA TUGAS
02 Isi Bab 2 Pembahasan
Namun, dengan dikeluarkannya Perpres No.65 Tahun 2006 yang merupakan perubahan dari
Peraturan Presiden No.36 Tahun 2005, pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk
kepentingan umum yang dilakukan oleh pemerintah dilaksanakan dengan cara pelepasan atau
penyerahan hak atas tanah.
Pada prinsipnya ada dua bentuk pengadaan tanah di dalam Hukum Agraria di Indonesia, yaitu
dilaksanakan dengan cara pelepasan atau penyerahan hak atas tanah dan dilaksanakan dengan cara
pencabutan hak atas tanah.
Perbedaan keduanya dapat dilihat dalam pencabutan hak atas tanah dilakukan dengan cara paksa TUGAS
sedangkan dalam pembebasan tanah dilakukan berdasarkan asas musyawarah. Adanya Perpres
No.65 Tahun 2006, ditegaskan bahwa cara pencabutan hak atas tanah bukan menghilangkan secara
mutlak cara pencabutan, melainkan cara pencabutan adalah cara terakhir yang ditempuh jika jalur
musyawarah gagal.
TINJAUAN PUSTAKA
02 Isi Bab 2 Pembahasan
Undang-undang (UU) No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan bagi
Kepentingan Umum, telah mengadopsi semangat Hak Asasi Manusia. Dalam artian pengaturan
prosedur dan langkah-langkah pengadaan tanah lebih terbuka dan transparan.
Prinsip pengadaan tanah diatur dalam Perpres No.36 Tahun 2005 Jo. Perpres No.65 Tahun
2006 dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No.3 Tahun 2007 yaitu:
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum dipastikan ketersediaan tanahnya TUGAS
Hak-hak dasar masyarakat atas tanah terlindungi
Menutup peluang lahirnya spekulasi tanah
Kemudian, permasalahan pokok dalam pelaksanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum adalah mengenai proses dan penetapan ganti rugi kepada masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
02 Isi Bab 2 Pembahasan
Ketentuan ganti rugi diatur secara jelas di dalam Undang-Undang Pokok Agraria yang mengatur
bahwa untuk kepentingan umum, yang termasuk di dalamnya kepentingan bangsa dan negara
serta kepentingan bersama rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti TUGAS
kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur oleh undang-undang.
Ganti rugi yang dapat diberikan berupa uang, tanah pengganti, pemukiman kembali, gabungan
dari dua atau lebih ganti kerugian uang, tanah pengganti atau pemukiman kembali dan bentuk
lain yang disetujui para pihak.
Dalam ganti rugi harus ada perlakuan yang sama terhadap pemilik lahan. Pembedaan perlakuan
dan perbedaan harga pembebasan lahan akan menimbulkan konflik dan kecemburuan sosial antar
warga yang pada akhirnya akan menghambat pelaksanaan proyek.
SIMPULAN DAN SARAN
03 TUGAS
Isi Bab 3 Berisi Simpulan dan Saran
Kesimpulan
Adapun undang undang yang mengatur tentang pembebasan lahan antara lain : Undang undang No.2
Tahun 2012, Perpres No.65 Tahun 2006 yang merupakan perubahan dari Peraturan Presiden No.36 Tahun
2005.
SIMPULAN DAN SARAN
03 Isi Bab 3 Berisi Simpulan dan Saran
Saran
JANCOKK
TUGAS
SIMPULAN DAN SARAN
03 Isi Bab 3 Berisi Simpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detikmahasiswahukum.com/2020/05/jaminan-ketenagakerjaan-sosial-jamsostek.html#:
~:text=Dalam%20UU%20Ketengakerjaan%20yang%20dimaksud%20dengan%20jaminan%20sos
ial,sakit%2C%20hamil%2C%20bersalin%2C%20hari%20tua%20dan%20meninggal%20dunia
.
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja/pertanyaan-mengenai-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-indonesia-1#:~:text=Undang%2Dundang%20Nomor%201%2
0Tahun,Keselamatan%20dan%20Kesehatan%20Kerja%20(P2K3)
https://www.hukumonline.com/berita/a/dasar-hukum-pengadaan-tanah-untuk-kepentingan-umum-
lt623dde3f7a04c/?page=2
TUGAS
https://www.hukumonline.com/klinik/a/aturan-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-lt6304aeb999d89/
https://www.rumah.com/panduan-properti/pembebasan-tanah-53890
Eko Risdianto, M.Cs