NIM : 020646722
M.K : TINDAK PIDANA KHUSUS
TUGAS 3
Soal :
1. Beberapa macam pencemaran
2. Subjek hukum tindak pidana lingkungan hidup
3. Jenis-jenis perlindungan bagi pekerja/buruh
4. Tujuan diaturnya tindak pidana ketenagakerjaan
Jawaban :
1. Pencemaran lingkungan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran udara.
1) PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara terjadi karena adanya zat-zat polutan yang mengotori udara. Zat-zat
polutan ini dapat dihasilkan dari penggunaan alat-alat tertentu, seperti AC, kendaraan
bermotor, dan hair dryer. Selain itu, zat-zat polutan juga dapat dihasilkan dari aktivitas
yang dilakukan oleh manusia, seperti membakar sampah, menggunakan pestisida
untuk membunuh hama di lahan pertanian, dan aktivitas pabrik yang menimbulkan
asap.
2) PENCEMARAN AIR
Pencemaran air terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk ke dalam sumber
air, seperti insektisida, kotoran, limbah, pupuk, dan sampah. Air yang tercemar akan
berbau, keruh, dan berwarna, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Jika dikonsumsi,
air tersebut akan mengganggu kesehatan.
3) PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk ke dalam lapisan
tanah sehingga kualitas tanah menurun. Zat-zat polutan tersebut dapat berasal dari
tumpahan minyak, kebocoran limbah yang berbentuk cair, pestisida yang digunakan
secara berlebihan, cairan dari timbunan sampah, serta zat-zat lainnya, seperti arsen,
besi, cadmium, chloride, chromium, fluor, mercury, lead, nitrate, silver, selenium, dan
sulfate.
2. Subyek hukum adalah sesuatu yang oleh hukum diberi hak dan dipikulkan
kewajiban
Perbedaan Subyek hukum perdata dengan subyek hukum pidana bahwa dalam hukum
perdata subyek hukum terdiri dari manusia (natuurlijke person) dan badan hukum
(rechts persoon), sedangkan dalam hukum pidana khususnya hukum pidana kehutanan
dan lingkungan hidup subyek hukum yaitu berupa orang perorangan dan
korporasi, korporasi merupakan istilah lain dari badan usaha, korporasi meliputi baik
badan hukum maupun bukan badan hukum, korporasi bukan saja badan-badan hukum
seperti Perseroan Terbatas, Yayasan, korporasi menurut hukum pidana merupakan
badan-badan usaha yang bukan suatu badan hukum seperti firma, persekutuan
komanditer atau CV, dan UD
Menurut hemat saya walaupun terdapat perbedaan penyebutan istilah terkait subyek
hukum selain orang perorangan antara UU P3H (korporasi), UU Kehutanan (badan
usaha dan badan hukum) dan UUPPLH (Badan usaha) terdapat persamaan bahwa
subyek hukum pidana dalam hukum pidana khusus kehutanan dan lingkungan hidup
selain orang perorangan (manusia) diakui juga subyek hukum lainnya yaitu badan
usaha atau korporasi baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
Dalam Undang Undang Kehutanan, Undang Undang Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan dan Undang Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup ada 2 subyek hukum pidana yaitu Orang Perseorangan dan Korporasi
Jenis Jenis Korporasi atau Badan Usaha yang ada di Indonesia
a. Perseroan Terbatas
b. Yayasan
c. Koperasi
d. Badan Usaha Milik Negara (Perjan, Perum, Persero)
e. commanditaire vennootschap atau CV
f. Firma
g. Usaha Dagang (UD)
3. Secara teoritis dikenal ada tiga jenis perlindungan kerja yaitu sebagai berikut:
Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam
bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian penghasilan yang
hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan
yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,
hari tua dan meninggal dunia.
Dari pengertian diatas jelaslah bahwa jaminan sosial tenaga kerja adalah
merupakan perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang
(jaminan kecelakaan kerja, kematian, dan tabungan hari tua), dan pelayanan
kesehatan yakni jaminan pemeliharaan kesehatan. Disamping itu program
jaminan sosial tenaga kerja mempunyai beberapa aspek antara lain:
Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal bagi
tenaga kerja beserta keluarganya.
Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja, mendidik kemandirian pekerja
sehingga pekerja tidak harus meminta belas kasihan orang lain jika dalam
hubungan kerja terjadi resikoresiko seperti kecelakaan kerja, sakit, hari tua dan
lainnya.
Berikut adalah jenis-jenis jaminan sosial tenaga kerja
a. Kecelakaan Kerja
b. Jaminan Kematian
Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja akan
mengakibatkan terputusnya penghasilan akan sangat berpengaruh pada
kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena
itu, diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban
keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa
uang.
c. Jaminan Hari Tua
Hari tua dapat mengakibatkan terputusnya upah karena tidak lagi mampu
bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan kerisauan
bagi tenaga kerja dan mempengaruhi ketenagakerjaan sewaktu masih
bekerja, terutama bagi mereka yang penghasilannya rendah. Jaminan hari
tua memberikan kepastian penerimaan yang dibayarkan sekaligus dan
atau berkala pada saat tenaga kerja memenuhi persyaratan jaminan hari
tua tersebut.
d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas
tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan
merupakan upaya kesehatan dibidang penyembuhan.
Masyarakat pada umumnya tahu bahwa tidak boleh adanya pemberlakuan tidak
adil (diskriminasi) antara sesama pekerja atau antara pekerja dengan
pengusaha. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 UU No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yaitu “Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang
sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.” dan Pasal 6 UU No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu “Setiap pekerja/buruh berhak
memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.”
Itulah ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan
penjelasannya. Sebagai pengelola perusahaan, Anda perlu memperhatikan
mengenai penjelasan umum UU Ketenagakerjaan sehingga Anda dapat
memberikan hal yang layak bagi karyawan Anda dan juga menghindari sanksi
yang diberlakukan oleh Pemerintah.