Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA DI
INDONESIA
A. HAKEKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

Tenaga kerja merupakan pelaksana pembangunan untuk mencapai kesejahteraan umum dan
kualitas kehidupan yang semakin baik. Oleh karenanya, upaya perlindungan tenaga kerja
terhadap bahaya yang dapat timbul selama bekerja merupakan suatu kebutuhan yang sangat
mendasar. Dengan adanya perlindungan tersebut diharapkan agar tenaga kerja dapat bekerja
dengan aman dan nyaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Perlindungan tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar para pekerja/buruh
dan menjamin kesempatan, serta menghindarkan dari perlakuan diskriminasi atas dasar
apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya dengan tetap
memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha dan kepentingan pengusaha.
• PERUNDANG-UNDANGAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA

disusunnya Undang-undang No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.


Di antara perundang-undangan yang berkenaan dengan perlindungan tenaga kerja ialah:
1. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945, “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
2. Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945, “Setiap orang berhak atas jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.”
3. Pasal 28 D ayat (2) UUD 1945, “setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja”.
4. Undang-undang No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5. Undang-undang No 2/2004 tentang Penyelesaian Perselisihan hubungan Industrial.
SEBAB-SEBAB DIPERLUKANNYA PERLINDUNGAN UNTUK TENAGA KERJA

Di antara sebab-sebab mutlak diperlukannya perlindungan bagi tenaga kerja adalah:


1. Upah/Imbalan tidak sesuai
2. Hubungan kerja yang tidak seimbang antara pengusaha dan pekerja/buruh dalam
pembuatan perjanjian.
3. Pekerja/buruh diperlakukan sebagai obyek.

4. Tidak berserikat
JENIS PERLINDUNGAN SOSIAL TENAGA KERJA

Perlindungan sosial adalah suatu perlindungan tenaga kerja yang berkaitan dengan usaha
kemasyarakatan. Tujuan perlindungan sosial adalah untuk memungkinkan tenaga kerja
mengenyam dan mengembangkan kehidupannya sebagaimana manusia pada umumnya, dan
khususnya sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga. Perlindungan sosial disebut
juga dengan kesehatan kerja. Jadi, jelasnya kesehatan kerja bermaksud melindungi atau
menjaga tenaga kerja dari kejadian/keadaan hubungan kerja yang merugikan kesehatan dan
kesusilaannya dalam hal tenaga kerja melakukan pekerjaannya.
JENIS PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

1. Perlindungan Teknis
Perlindungan teknis adalah jenis perlindungan tenaga kerja yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk menjaga
agar tenaga kerja terhindar dari bahaya kecelakaan yang ditimbulkan oleh alat-alat kerja atau bahan yang
dikerjakan.
2. Perlindungan Ekonomis
bahwa jaminan sosial tenaga kerja adalah merupakan perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan
berupa uang (jaminan kecelakaan kerja, kematian, dan tabungan hari tua), dan pelayanan kesehatan yakni jaminan
pemeliharaan kesehatan. Disamping itu program jaminan sosial tenaga kerja mempunyai beberapa aspek antara lain
memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal bagi tenaga kerja beserta keluarganya.
JENIS JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

Berikut adalah jenis-jenis jaminan sosial tenaga kerja

•. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja merupakan resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan. Untuk menanggulangi
hilangnya sebagian atau seluruh penghasilannya yang diakibatkan oleh kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka perlu
adanya jaminan kecelakaan kerja.
• Jaminan Kematian

Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja akan mengakibatkan terputusnya penghasilan akan sangat berpengaruh pada
kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu, diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban keluarga baik
dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.
• Jaminan Hari Tua

Hari tua dapat mengakibatkan terputusnya upah karena tidak lagi mampu bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan kerisauan bagi
tenaga kerja dan mempengaruhi ketenagakerjaan sewaktu masih bekerja, terutama bagi mereka yang penghasilannya rendah. Jaminan hari tua
memberikan kepastian penerimaan yang dibayarkan sekaligus dan atau berkala pada saat tenaga kerja memenuhi persyaratan jaminan hari tua tersebut.
• Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan merupakan
upaya kesehatan dibidang penyembuhan.
B. HAKIKAT KONTRAK KERJA

Istilah perjanjian atau kontrak merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu contract law,
sedangakn dalam bahasa Belanda disebut overeenscomsrecht. Menurut Salim H.S, perjanjian
atau kontrak kerja adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seseorang yang
lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Bentuk
perjanjian itu berupa suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau
kesanggupan yang diucapkan atau ditulis. Kontrak atau kesanggupan yang diucapkan atau
ditulis. Kontrak kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan
atau tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat
syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban. Setiap perusahaan wajibmemberikan kontrak kerja
dihari pertama anda bekerja.
Pengertian kontrak/perjanjian kerja di atas melahirkan ciri-ciri perjanjian kerja sebagai berikut:

1)Adanya perjanjian antara pekerja dengan pengusaha.


2)Perjanjian dilakukan secara tertulis maupun tidak tertulis (lisan).
3)Perjanjian dilakukan untuk waktu tertentu dan untuk waktu tidak tertentu.
4)Perjanjian memuat syarat-syarat kerja serta hak dan kewajiban para pihak.
Didalamnya juga memuat mengenai prosedur kerja dan kode disiplin yang ditetapkan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai