Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Briantama

NIM: 010001700310
Hukum Ketenagakerjaan

1. -Kontrak Kerja/Perjanjian Kerja menurut Undang-Undang No.13/2003 tentang


Ketenagakerjaan adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau
pemberi kerja yang memuat syarat syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
-Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi
kerja. Perjanjian tersebut memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan
perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan (yang harus dikerjakan pekerja/buruh),
upah, dan perintah (yang harus dilaksanakan pekerja/buruh).
-Perjanjian kerjasama adalah kesepakatan antara subjek hukum (orang atau badan hukum)
mengenai sesuatu perbuatan hukum yang memberikan suatu akibat hukum yang sebagaimana
dimaksud pada pasal 1313 KUHperdata. Pasal 1313 KUHPerdata menjelaskan bahwa Suatu
persetujuan adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap
satu orang lain atau lebih.

2. -Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor KEP. 100/MEN/VI/2004 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu (“Kepmenakertrans 100/2004”), pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(“PKWT”) adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk
mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu.
-Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor KEP. 100/MEN/VI/2004 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu (“Kepmenakertrans 100/2004”), pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu (“PKWTT”) adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk
mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap
-Pengertian outsourcing dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 64 Undang-Undang
ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, yang isinya menyatakan bahwa outsourcing adalah
suatu perjanjian kerja yang dibuat antara pengusaha dengan tenaga kerja, dimana perusahaan
tersebut dapat menyerahkan  sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya
melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis.

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.  Menurut Undang-Undang
Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, Kesehatan kerja adalah suatu kondisi
kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja maupun penyakit umum.

4. -Perlindungan ekonomis yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha
untuk memberikan kepada tenaga kerja suatu penghasilan yang cukup guna memenuhi
keperluan sehari-hari baginya dan keluarganya, termasuk dalam hal tenaga kerja tidak
mampu bekerja karena sesuatu diluar kehendaknya. Perlindungan jenis ini biasanya disebut
dengan jaminan sosial tenaga kerja.
-Perlindungan teknis adalah jenis perlindungan tenaga kerja yang berkaitan dengan usaha-
usaha untuk menjaga agar tenaga kerja terhindar dari bahaya kecelakaan yang ditimbulkan
oleh alat-alat kerja atau bahan yang dikerjakan. Perlindungan ini lebih sering disebut sebagai
keselamatan kerja. Berbeda dengan perlindungan kerja lain, keselamatan kerja ini tidak
hanya memberikan perlindungan kepada tenaga kerja. Tetapi juga kepada pengusaha dan
pemerintah.
-Perlindungan sosial adalah suatu perlindungan tenaga kerja yang berkaitan dengan usaha
kemasyarakatan. Tujuan perlindungan sosial adalah untuk memungkinkan tenaga kerja
mengenyam dan mengembangkan kehidupannya sebagaimana manusia pada umumnya, dan
khususnya sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga. Perlindungan sosial disebut
juga dengan kesehatan kerja. Kesehatan kerja termasuk jenis perlindungan sosial karena
ketentuan-ketentuan mengenai kesehatan kerja berkaitan dengan sosial kemasyarakatan.
-perlindungan untuk tenaga kerja, secara yuridis Pasal 5 Undang-undang No 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan memberikan perlindungan bahwa setiap tenaga kerja berhak dan
mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang
layak tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik sesuai dengan
minat dan kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan, termasuk perlakuan yang sama
terhadap para penyandang cacat.

5. Menurut Pasal 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.
Kep-226/MEN/2000 upah minimum terbagi menjadi:
 Upah Minimum Provinsi adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh
Kabupaten/Kota di satu Provinsi.
 Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah Upah Minimum yang berlaku di Daerah
Kabupaten/Kota.
 Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMS Provinsi) adalah Upah Minimum yang
berlaku secara sektoral di seluruh Kabupaten/ Kota di satu Provinsi.
 Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMS Kabupaten/ kota) adalah Upah
Minimum yang berlaku secara Sektoral di Daerah Kabupaten/Kota. 

Anda mungkin juga menyukai