TUGAS FILSAFAT

ILMU & ETIKA

PROFESI

DOSEN : DR.IR. MOH AZHAR, M.SC

NAMA : ULFA SAMALISA
NPM : 2151060013
PC/PEMINATAN : MANAJEMEN PROYEK
FILSAFAT ILMU DALAM

Kajian terhadap hasil Detail Desain

Normalisasi Kali Buaran, Jatikramat I dan II,
Kali Cakung
ONTOLOGY ( KAJIAN FILSAFAT):

• Permasalahan banjir pada umumnya sangat terkait erat dengan berkembangnya kawasan
perkotaan yang selalu diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk, aktifitas dan
kebutuhan lahan, baik untuk permukiman maupun kegiatan ekonomi. Karena
keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi intervensi kegiatan perkotaan pada lahan yang
seharusnya berfungsi sebagai daerah konservasi dan ruang terbuka hijau. Akibatnya,
daerah resapan air semakin sempit sehingga terjadi peningkatan aliran permukaan dan
erosi. Hal ini berdampak pada pendangkalan (penyempitan), sehingga air meluap dan
memicu terjadinya bencana banjir, khususnya pada daerah aliran Kali Buaran, Jatikramat
I dan II, Kali Cakung termasuk di dalamnya drainase Cibening, yang terpotong oleh KBT.
ONTOLOGY ( KAJIAN FILSAFAT):

• Terkait dengan permasalahan tersebut diatas, bencana banjir yang terjadi di Kali Buaran,
Jatikramat I dan II, Kali Cakung dan drainase Cibening pada hakekatnya memiliki
korelasi dengan pesatnya perkembangan kawasan perkotaan di kawasan DKI Jakarta,
yang pada kenyataannya tidak lagi sesuai dengan fungsi yang seharusnya.
Penyimpangan / ketidaksesuaian perkembangan kawasan ini didapati pada daerah hulu
maupun hilir DAS Buaran, Jatikramat I dan II, Cakung yang terpotong oleh KBT.
ONTOLOGY ( KAJIAN FILSAFAT):

• Pengendalian banjir di Wilayah DAS Buaran, Jatikramat I dan II, Cakung memerlukan
usaha yang sangat keras, mengingat kondisi geologi wilayah ini yang merupakan daerah
cekungan dan kondisi hidrologi wilayah ini sangat rentan terhadap genangan terutama
dibagian tengah dan hilir Kali Buaran, Jatikramat I dan II, Cakung sebelum dan sesudah
masuk KBT. Perubahan tata guna lahan juga telah terjadi, baik di daerah hulu maupun
hilir di sepanjang – yang melewati DAS Buaran, Jatikramat I dan II, Cakung dan
Drainase Cibening.
• Bagaimana perencanaan teknis yang tepat untuk mengoptimalkan dan normalisasikan
pengendalian banjir yang disesuaikan dengan kondisi saat ini?
TINJAUAN PUSTAKA:

Investigasi Lapangan :
• SNI 03-2411-1991 : metode pengujian lapangan tentang kelulusan air bertekanan
• SNI 03-2435-1991 : Metode Pencatatan dan interprestasi hasil pemboran inti
• SNI 03-2827-1992 : Metode pengujian lapangan dengan alat sondir
• SNI 03-4153-1996 : Metod pengujian penetrasian dengan SPT
• SNI 03-4148.1-2000 : Tata cara pengambilan contoh tanah dengan tabung dinding tipis
• SNI 03-6796-2002 : Metode pengujian untuk menentukan daya dukung tanah dengan
bebas statis pada pondasi dangkal
TINJAUAN PUSTAKA:

Laboratorium:
• SNI 03-1964-1990 : Metode pengujian berat jenis tanah
• SNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian kadar air tanah
• SNI 03-1966-1990 : Metode pengujian batas plastis tanah
 
TINJAUAN PUSTAKA:

• Perencanaan :
• SNI sesuai dengan instruksi mentri Pekerjaan Umum Nomor :04/IN/m.1991, tanggal 24 Januari 1991
• Pedoman pengendalian Banjir Vol. 1,11 dan III tahun 1996 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pengairan Departemen Pekerjaan Umum
• NSPM Penanggulangan dan Pengendalian Banjir
• SK SNI M-18-1989-F : Metode Perhitungan Debit Banjir Rencana
• SNI 03-2415-1991 : Metode Perhitungan Debit Banjir
• Standar spesifikasi bahan Indonesia A-SNI 2919-1991
EPISTEMOLOGY (TEORI) :

• Upaya penanganan yang perlu dilakukan dalam penanggulangan banjir secara umum adalah
dengan konsep ”Storm Water Management”, dimana air hujan diusahakan ditahan selama
mungkin di lahan, sehingga air tidak langsung masuk menuju saluran drainase, hal ini
mengingat kondisi lokasi pekerjaan yang mempunyai kontur lahan yang relatif rendah.
Retensi air (penampung air) dilakukan dengan membuat kolam-kolam retensi/reservoir.
• Kolam retensi dibangun dengan mempertimbangkan kemampuan kolam dalam menampung
air hujan dan kecepatan air yang masuk menuju kolam. Guna mengontrol inflow dan
outflow air reservoir, maka diperlukan pintu air pengontrol (controller structure), sehingga
akan diketahui standart operasional dalam pengoperasian pintu.
EPISTEMOLOGY (TEORI) :

• Berikut ini adalah beberapa alternatif dalam upaya pengendalian banjir yang dapat
diterapkan di Lokasi Pekerjaan guna mereduksi terjadinya limpasan banjir. Beberapa
alternatif tersebut masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan, dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya maka akan dapat diambil jenis
penanggulangan banjir yang paling tepat, dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
EPISTEMOLOGY (TEORI) :
EPISTEMOLOGY (TEORI) :
EPISTEMOLOGY (TEORI) :
EPISTEMOLOGY (TEORI) :

• Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan dan berdasarkan pertimbangan penyebab terjadinya banjir,
maka konsep penanganan banjir yang akan diterapkan dalam menyelesaikan banjir yang terjadi di lapangan
akan dikelompokkan dalam 3 (tiga) tipe penanganan, yaitu penanganan dengan melakukan perbaikan
terhadap sistem drainase yang telah ada, hal ini dilakukan dengan cara membuata bangunan-bangunan
pengatur yang berupa pintu air.
• Kemudian tipe yang kedua adalah dengan melakukan pembuatan bangunan pengendali banjir (struktur)
yang berupa Kolam Retensi, Tanggul Banjir, dan Melakukan Peningkatan Kapasitas Sungai (Improvement).
Penentuan tipe bangunan pengendali banjir ini akan didasarkan pada kondisi lapangan dan penyebab
terjadinya banjir.
• Dan tipe yang kedua adalah dengan melakukan penanggulangan banjir dengan memanfaatkan retensi alami
yang telah ada (rawa) untuk diatur sedemikian hingga, sehingga rawa yang ada tersebut dapat menjadi
bangunan konservasi yang mampu mengendalikan banjir.
TUJUAN PENELITIAN

• Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji apakah

desain yang di buat dapat mengatasi banjir yang
selama ini terjadi di lokasi akibat limpasan dari
kali Buaran, Jati Kramat.
HIPOTESA

• Penampungan Air hujan dan Debit Air pada kali

Buaran dan Jati Kramat
• Limpasan Air
• Debit Air
METODOLOGI PENELELITIAN

• Pengamatan
• Pengamatan merupakan proses aktif, karena berbuat sesuatu dan memilih apa yang perlu untuk diamati,
pengamatan disini dilakukan dengan mengamati cara dan sisitem pengendalian banjir yang diakukan oleh engineer.
•
• Wawancara
• Dari hasil observasi saja kurang memadai, maka perlu dilengkapi dengan wawancara. Data yang dikumpulkan
bersifat verbal dan non verbal. Data yang diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab merupakan data verbal .
• Disini wawancara yang dilakukan dengan mendatangi ke pihak terkait pekerjaan, seperti konsutlan perencanaan
sebagai penyedia jasa dan Balai Wilayah Sungai Ciliwung Cisdane sebagai Pengguna Jasa.
METODOLOGI PENELELITIAN

• Pembuatan Catatan Lapangan.

• Pembuatan catatan lapangan merupakan teknik yang sangat penting dalam penelitian
kuatitatif. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat,
dialami, dan dipikirkan dalam rangka penggumpulan data dan refleksi terhadap data
penelitian kuantitatif, karena penelitian kuantitatif mengandalkan pengamatan dan
wawancara maka kedudukan catatan menjadi sangat penting.
AXIOLOGY (MANFAAT) :

• Adapun manfa’at dari penelitian ini adalah ;Mengoptimalkan fungsi sarana prasarana
pengendalian banjir.
• Perkembangan ilmu pengetahuan :
• Tujuanperencanaan DED ini untuk membuat perencanaan teknis yang tepat untuk
mengoptimalkan dan normalisasi fungsi bangunan pengendali banjir yang disesuaikan
dengan kondisi saat ini.
PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU :

• Das Cakung merupakan DAS yang paling luas diantara DAS Buaran, DAS Jatikramat, dan DAS Cibening hulu dari
pada DAS Cakung terletak di Desa Nagrah, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor dengan ketinggian antara 65-
75m.
• Batas batas DAS Kali Cakung, Buaran, Jatikramat, dan Drainase Cibening sebagai Berikut:
• Sebelah Barat : DAS S. Sunter
• Sebelah Utara : Laut Jawa
• Sebelah Timur : DAS S. Bekasi
• Sebelah Selatan : DAS S. Cikeas
• Luas wilayah DAS Kali Cakung:93 Km2 (Cakung Atas, Cakung Tengah, dan Cakung Lama) Buaran : 25Km2
( Buaran atas, buaran bawah), Jatikramat : 19 Km2, dan Drainase Cibening: 9 Km2.