Anda di halaman 1dari 15

Bab 3.

Analisa Kualitas Air

Survey kualitas air ini dilakukan terhadap mata air yang akan
digunakan untuk perencanaan detail desain prasarana air baku di
Ciwidey dan Soreang. Hasil analisa labortorium untuk mata air
tersebut seperti di bawah ini.
3.1

Kriteria Analisa Kualitas Air

3.1.1

Parameter Fisika Air.

A. Bau

Parameter bau dalam air pada umumnya disebabkan oleh


proses degradasi/pembusukan zat organic yang terjadi
dalam air oleh aktivitas mikroorganisme (jenis bakteri,
jenis protozoa, jenis virus, dan jenis prion), selain
mikroorganisme tingkat bau dalam air juga sangat
ditentukan oleh banyaknya zat organic degradable yang
terlarut dalam air. Dalam proses degradasi tersebut
menghasilkan gas-gas sampingan diantaranya asam
sulfide (H2S), amoniak (NH3) dan lain-lain, gas-gas ini
yang menyebabkan bau dalam air.

Pengaruh Bau berlebih (diatas standar baku mutu) dalam


air terhadap kesehatan konsumen air, sejauh ini belum
ditemukan efek bau bisa menimbulkan ganguan
kesehatan/penyakit terhadap konsumen air. Efek bau
dalam air mengakibatkan hilangnya selera konsumsi
konsumen terhadap air dan bau yang pekat bisa
menimbulkan sakit kepala yang bersifat temporer.

Dalam proses pengolahan air bau dapat dhilangkan


dengan cara adsorpsi karbon yaitu dengan mnggunakan
karbon aktif atau dengan filtrasi pasir aktif, bau juga
dapat berkurang dalam proses pengolahan air yaitu pada
unit desinfeksi diantaranya dengan cara pemanasan,

Design Note

penyinaran dengan ultra violet, oksidasi chlor, Oksidasi


Ozonisasi, dan proses aerasi.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter bau


adalah tidak berbau,

B. Zat Padat Terlarut (TDS)

Zat Padat Terlarut dalam air disebabkan oleh partikel


diskrit dan koloid yang terkandung dalam air, TDS berasal
dari endapan/terlarutnya garam-garam anorganik dan zat
organic yang nondegredable, tanah/lumpur terlarut, pasir.

Pengaruh TDS berlebih (diatas standar baku mutu air)


terhadap kesehatan konsumen air yaitu menyebabkan
rasa yang tidak normal dalam air yang dapat mengendap
dalam tubuh dan dalam jangka waktu tertentu dapat
menggangu proses pencernaan secara kronis. Dalam
proses distribusi air minum akumulasi TDS berlebih dapat
menyumbat pipa-pipa distribusi dan menghambat laju air
distribusi. Pengaruh TDS berlebih terhadap kesehatan
konsumen yaitu bisa mengakibatkan batu ginjal.

Dalam proses pengolahan air TDS dapat dihilangkan


dengan cara diendapkan tepatnya pada unit operasi
pengolahan prasedimentasi, pada proses sedimentasi
setelah melalui proses koagulasi-flokulasi dan pada
operasi filtrasi pasir cepat atau operasi filtrasi pasir
lambat.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter TDS


adalah 1000 mg/L

C. Kekeruhan

Tingkat kekeruhan atau turbidity dalam air dapat


disebabkan oleh polutan yaitu partikel diskrit dan koloid
yang terkandung dalam air, kekeruhan berasal dari
endapan/terlarutnya garam-garam anorganik dan zat
organic yang nondegredable, tanah/lumpur terlarut,
limbah dari proses produksi.

Pengaruh kekeruhan berlebih (diatas standar baku mutu


air) terhadap kesehatan konsumen air yaitu menyebabkan
rasa yang tidak normal dalam air (tidak signifikan)
partikel dan zat penyebab kekeruhan dapat mengendap
dalam tubuh dan dalam jangka waktu tertentu dapat

Design Note

menggangu proses pencernaan secara kronis atau dapat


menyebabkan sakit perut yang akut.

Dalam proses pengolahan air kekeruhan dapat


dihilangkan dengan cara diendapkan tepatnya pada unit
operasi pengolahan prasedimentasi, menambahkan
koagulan (PAC dan sejenisnya) kedalam air pada proses
pengolahan air tepatnya pada unit proses koagulasi dan
flokulasi yang diteruskan dengan proses sedimentasi dan
pada operasi filtrasi pasir cepat atau operasi filtrasi pasir
lambat. Pada unit proses desinfeksi kekeruhan juga dapat
dioksidasi dengan zat chlor.

Standar kualitas baku


kekeruhan adalah 5 NTU

mutu

air

untuk

parameter

D. Rasa

Rasa dalam air pada umumnya disebabkan oleh


kontaminan dan polutan yang terlarut dalam air,
kontaminan dan polutan tersebut bisa berasal dari limbah
industri, limbah rumah tangga, limbah proses pertanian
(insektisida), sejumlah reruntukan zat-zat kimia organic
yang terlarut dalam air, zat kimia anorganik berupa
garam-garam terlarut.

Pengaruh rasa berlebih (diatas standar baku mutu) dalam


air terhadap konsumen yaitu dapat menghilangkan selera
dan ketidak percayaan konsumen terhadap air yang
disediakan. Zat kimia penyebab rasa yang organic atau
anorganik yang berupa logam berat dan bersifat
akumulatif dapat menimbulkan kanker.

Dalam proses pengolahan air rasa apat dihilangkan


dengan filtrasi tepatnya pada unit pengolahan operasi
filtrasi pasir cepat atau operasi filtrasi pasir lambat,
proses ionic exchange dapat mengurangi zat kimia
anorganik penyebab rasa dalam air. Proses aerasi dapat
juga meminimalisisr rasa dalam air.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter Rasa


adalah tidak berasa.

E. Temperatur

Suhu atau temperatur yang tidak normal dalam air


disebabkan oleh sisa kalor yang terdapat dalam limbah

Design Note

industri atau limbah rumah tangga. Pada daerah gunung


merapi biasanya ditemukan mata air panas alami yang
disebabkan oleh kontaminasi kalor dari aktivitas magma
dalam tanah sekitar gunung.

Pengaruh temperatur yang tidak normal (diatas satandar


baku mutu) dalam air dapat mengakibatkan terjadinya
proses reaksi kimia antar ionion yang terlarut dalam air
yang menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dapat
mengendap dan berbahaya baik untuk konsumen air atau
untuk lingkungan karena suhu yang tidak normal
mengakibatkan zat-zat kimia yang terkandung dalam air
menjadi reaktif/bersifat reaktif.

Dalam proses pengolahan air suhu yang ekxtrim dapat


dihilangkan seiring proses pengolahan berjalan karena
kalor bisa hilang jika teroksidasi oleh oksigen secara
kontinyu. Proses pengendapan dapat menghilangkan
kalor secara signifikan.

Standar kualitas baku mutu air untuk


temperatur optimum adalah 18 oC 27 oC.

parameter

F. Warna

Warna dalam air disebabkan oleh sisa-sisa zat organic


dalam air biasanya berasal dari limbah, tumbuhan yang
melapuk dan mengontaminasi air, garam-garam terlarut.
Warna dalam air terdiri dari dua parameter yang pertama
warna semu yaitu warna yang dapat dihilangkan atau
menghilang dengan sendirinya (dalam proses self
purification di sungai atau dalam proses pengolahan air)
dan warna sejati atau warna sesungguhnya, warna
sesungguhnya dalam air tidak bisa dihilangkan tetapi
hanya bisa dikurangi. Air yang memiliki warna sejati
biasanya air rawa.

Pengaruh warna yang tidak normal (diatas standar baku


mutu) dapat menghilangkan selera minum dan rasa
ketidak percayaan konsumen terhadap penyediaan air. Air
yang berwarna memberi kesan air yang tidak dapat
digunakan.

Dalam proses pengolahan air warna dapat dihilangkan


dengan penambahan koagulan tepatnya pada proses
koagulasi-flokulasi, dengan filtrasi tepatnya pada unit
saringan pasir cepat atau saringan pasir lambat dan

Design Note

warna dapat dihilangkan dengan cara dioksidasi tepatnya


pada unit desinfeksi dengan cara oksidasi chlor, Oksidasi
Ozonisasi, dan proses aerasi.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter warna


adalah 15 TCU,

G. Daya Hantar Listrik

3.1.2
A.

Tingkat Daya Hantar Listrik (DHL) dalam air disebabkan


oleh material-material logam yang terkandung dalam air,
material-material logam ini berasal dari limbah industri,
limbah radio aktif dan limbah-limbah dari tambang
mineral.

Pengaruh tingkat DHL yang tinggi (diatas standar baku


mutu) dalam air menimbulkan akibat yang variatif yaitu
tergantung dari mineral logam yang terkandung dalam
air, logam-logam tersebut sebagian besar berbahaya
terhadap kesehatan terutama logam berat yang dapat
menyebabkan penyakit-penyakit akut dan kronis pada
konsumen air

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan logam-logam yang berbahaya biasanya
dilakukan dengan proses ionic exchange, addisional
koagulan tertentu kedalam air (seperti proses pengolahan
air sadah), filtrasi dengan media yang telah diaktivasi
untuk penyisihan logam tertentu, reverse osmosi dan lainlain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter DHL


adalah 1000 S/cm.

Parameter Kimia Anorganik

Besi (Fe)

Kandungan logam besi (Fe) dalam sumber air permukaan


dapat disebabkan oleh air limbah sedangkan kandungan
logam besi (Fe) dalam sumber air tanah disebabkan oleh
lapisan tanah tertentu yang mengandung logam besi
tinggi yang dapat menjadi kontaminan (pemasok) besi
seperti lapisan tanah/batuan lempung pirite, lapisan
tanah/batuan yang dapat memengaruhi kandungan besi
dalam air tanah umumnya terdapat pada daerah
pegunungan.

Design Note

B.

Pengaruh tingginya kandungan logam besi (Fe) dalam air


diantaranya air menjadi berbau logam besi, air berwarna
kuning kehijauan, terdapat endapan di tempat
penampungan air, endapan besi dalam pipa air dapat
menyumbat laju aliran air, menodai kain, mempercepat
proses korosif pada alat-alat logam khsusnya alat-alat
masak. Air dengan kandungan besi cukup tinggi adalah
air sadah (kesadahan sementara). Pengaruh logam besi
terhadap kesehatan konsumen yaitu dapat menyebabkan
penyakit leper kronis.

Dalam proses pengolahan air minum besi dapat


diminimalisir dengan cara memberikan koagulan tertentu
dengan dosis yang disesuaikan (PAC) diteruskan dengan
proses pengendapan atau dengan cara difiltrasi dengan
media filter yang telah diaktivasi (pasir aktif) bisa juga
dengan cara adsorpsi karbon aktif.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter besi (Fe)


adalah 0,3 mg/L,

Flourida (F)

Kandungan Flourida dalam air permukaan dapat


disebabkan oleh limbah industri atau limbah pertanian
sedangkan kandungan Flourida dalam air tanah dapat
diakibatkan oleh sifat struktur kualitas mineral tanah
yang mengandung unsur
flourida yang dapat
mengontaminasi air dalam tanah.

Pengaruh tingginya kandungan Flourida terhadap


kesehatan konsumen air dapat mengakibatkan keracunan
akut. Kandungan flourida dalam dosis tertentu (ringan)
dalam air sangat dibutuhkan tubuh untuk proses
metabolisme.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan logam-logam yang berbahaya biasanya
dilakukan dengan proses ionic exchange, addisional
koagulan tertentu kedalam air (seperti proses pengolahan
air sadah), filtrasi dengan media yang telah diaktivasi
untuk penyisihan logam tertentu, reverse osmosi dan lainlain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter flourida


(F) adalah 1,5 mg/L

Design Note

C.

D.

Kesadahan (CaCo3)

Air dengan tingkat kesadahan yang tinggi disebut air


keras, air sadah memiliki cirri-ciri khusus diantaranya
warna yang tidak normal, tingginya kandungan jenis
logam yang bervalensi 2, logam yang dominan terdapat
dalam air sadah diantaranya Fe2+, Mn2+,(kesadahan
sementara). Mg2+, Ca2+ (kesadahan tetap). Kation-kation
tersebut penyebab keasadahan, kesadahan biasanya
terjadi pada air tanah khususnya didaerah pegunungan
(kesadahan sementara) dan daerah karbonat yaitu daerah
dengan struktur mineral tanah kapur yang tinggi juga
daerah gambut.

Pengaruh tingginya kesadahan yang tetap terhadap


pengguna air yaitu dapat menimbulkan masalah
diantaranya air tidak layak pakai dikarenakan pada proses
pencucian kain sabun tidak dapat larut sepenuhnya dan
mengurangi busa sabun yang menyebabkan pencucian
tidak sempurna serta boros sabun, terdapat kerak-kerak
senyawa logam pada peralatan masak dan pipa-pipa
distribusi air sehingga mengakibatkan pemampatan pipa
air. Tingginya kation-kation bervalensi 2 dalam air
mengakibatkan
anion-anion
dalam
air
bereaksi
seluruhnya dengan kation-kation tersebut dan mengendap
sehinga tidak ada sisa anion yang terdapat dalam air yang
dapat bereaksi lagi dengan kation-kation yang belum
bereaksi. Pengaruh kesadahan terhadap kesehatan
konsumen air yaitu air dengan kesadahan tetap yang
tinggi dapat meracuni tubuh dan menimbulkan beberapa
penyakit kronis dan akut.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan logam-logam yang berbahaya biasanya
dilakukan dengan proses ionic exchange, addisional
koagulan tertentu kedalam air dengan dosis tertentu,
filtrasi dengan media yang telah diaktivasi untuk
penyisihan logam tertentu, reverse osmosi dan lain-lain.

Standar kualitas baku mutu air


kesadahan (CaCO3) adalah 500 mg/L

untuk

parameter

Klorida (Cl-)

Kandungan Klorida dalam air permukaan dapat


disebabkan oleh limbah industri atau limbah pertanian
sedangkan kandungan Klorida dalam air tanah dapat

Design Note

diakibatkan oleh sifat struktur kualitas mineral tanah


yang mengandung unsur
Klorida yang dapat
mengontaminasi air dalam tanah.

E.

Pengaruh tingginya kandungan Klorrida terhadap


kesehatan konsumen air dapat mengakibatkan keracunan
akut. Kandungan Klorida dalam dosis tertentu (ringan)
dalam air sangat dibutuhkan tubuh untuk proses
metabolisme. Dalam proses pengolahan air klor dengan
dosis tertentu dapat digunakan untuk proses desinfeksi
dan degradasi zat organic serta dapat mengurangi
turbiditas air.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan ion-ion yang berbahaya dalam dosis
tinggi biasanya dilakukan dengan proses ionic exchange,
addisional koagulan tertentu kedalam air (seperti proses
pengolahan air sadah), filtrasi dengan media yang telah
diaktivasi untuk penyisihan ion tertentu, reverse osmosi
dan lain-lain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter Klorida


adalah 250 mg/L

Mangan (Mn)

Kandungan Mangan (Mn) dalam air permukaan dapat


disebabkan oleh limbah industri atau limbah pertanian
sedangkan kandungan Mangan (Mn) dalam air tanah
dapat diakibatkan oleh sifat struktur kualitas mineral
tanah yang mengandung unsur Mangan (Mn) yang dapat
mengontaminasi air dalam tanah.

Pengaruh tingginya kandungan logam Mangan (Mn)


dalam air diantaranya air menjadi berbau logam, air
berwarna hitam kehijauan, terdapat endapan di tempat
penampungan air, endapan Mangan dalam pipa air dapat
menyumbat laju aliran air, menodai kain, mempercepat
proses korosif pada alat-alat logam khsusnya alat-alat
masak. Air dengan kandungan Mangan cukup tinggi
adalah air sadah (kesadahan sementara). Pengaruh logam
Mangan terhadap kesehatan konsumen yaitu dapat
menyebabkan penyakit kronis juga dapat menyebabkan
penyakit akut karena Mangan dalam dosis tinggi bersifat
toxic.

Design Note

F.

G.

Dalam proses pengolahan air minum Mangan dapat


diminimalisir dengan cara memberikan koagulan tertentu
dengan dosis yang disesuaikan (PAC) diteruskan dengan
proses pengendapan atau dengan cara difiltrasi dengan
media filter yang telah diaktivasi (pasir aktif) bisa juga
dengan cara adsorpsi karbon aktif.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter Mangan


(Mn) adalah 0,1 mg/L

Natrium (Na)

Kandungan garam Natrium yang tinggi dalam air


permukaan dapat disebabkan oleh limbah industri atau
limbah pertanian sedangkan kandungan Natrium dalam
air tanah dapat diakibatkan oleh sifat struktur kualitas
mineral tanah yang mengandung unsur Natrium yang
tinggi yang dapat mengontaminasi air dalam tanah.

Pengaruh tingginya kandungan garam Natrium terhadap


kesehatan konsumen air dapat mengakibatkan keracunan
akut. Kandungan Natrium dalam dosis tertentu (ringan)
dalam air sangat dibutuhkan tubuh untuk proses
metabolisme. Dalam proses pengolahan air Natrium
dengan dosis tertentu dapat digunakan sebagai koagulan
untuk memroses air sadah atau menurunkan kesadahan
air.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan ion-ion yang berbahaya dalam dosis
tinggi biasanya dilakukan dengan proses ionic exchange,
addisional koagulan tertentu kedalam air (seperti proses
pengolahan air sadah), filtrasi dengan media yang telah
diaktivasi untuk penyisihan ion tertentu, reverse osmosi
dan lain-lain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter Natrium


adalah 200 mg/L,

Nitrat sebagai NO3

Kandungan Nitrat yang tinggi dalam air permukaan dapat


disebabkan oleh limbah industri atau limbah pertanian
sedangkan kandungan Nitrat dalam air tanah dapat
diakibatkan oleh sifat struktur kualitas mineral tanah
yang mengandung unsur garam Natrium yang tinggi yang
dapat mengontaminasi air dalam tanah Nitrat terjadi

Design Note

karena dalam air telah terjadi reaksi nitrifikasi yang


disebabkan oleh bakteri nitrifikasi dan ketersediaan
oksigen.

H.

Pengaruh tingginya kandungan Nitrat terhadap kesehatan


konsumen air dapat mengakibatkan keracunan akut.
Kandungan Nitrat dalam dosis tertentu (ringan) dalam air
sangat dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme.
Dalam proses pengolahan air limbah organic Nitrat dapat
digunakan dengan dosis tertentu sebagai koagulan.
Kandungan Nitrat yang terlalu tinggi dalam air minum
mengakibatkan gangguan peredaran darah pada orang
dewasa, sedangkan pada balita pengaruh Nitrat yang
tinggi menyebabkan penyakit bayi biru.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan ion-ion yang berbahaya dalam dosis
tinggi biasanya dilakukan dengan proses ionic exchange,
addisional koagulan tertentu kedalam air (seperti proses
pengolahan air sadah), filtrasi dengan media yang telah
diaktivasi untuk penyisihan ion tertentu, reverse osmosi
dan lain-lain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter Nitrat


adalah 50 mg/L

Nitrit sebagai NO2

Kandungan Nitrit yang tinggi dalam air permukaan dapat


disebabkan oleh limbah industri atau limbah pertanian
sedangkan kandungan Nitrit dalam air tanah dapat
diakibatkan oleh sifat struktur kualitas mineral tanah
yang mengandung unsur garam Natrium yang tinggi yang
dapat mengontaminasi air dalam tanah Nitrit terjadi
karena dalam air telah terjadi reaksi nitrifikasi yang
disebabkan oleh bakteri nitrifikasi dan ketersediaan
oksigen.

Pengaruh tingginya kandungan Nitrit terhadap kesehatan


konsumen air dapat mengakibatkan keracunan akut.
Kandungan Nitrit dalam dosis tertentu (ringan) dalam air
sangat dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme.
Dalam proses pengolahan air limbah organic Nitrit dapat
digunakan dengan dosis tertentu sebagai koagulan.
Kandungan Nitrit yang terlalu tinggi dalam air minum
mengakibatkan gangguan peredaran darah pada orang
dewasa, sedangkan pada balita pengaruh Nitrit yang

10

Design Note

tinggi menyebabkan penyakit bayi biru. Nitrit alam dosis


tinggi bersifat toxic.

I.

J.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan ion-ion yang berbahaya dalam dosis
tinggi biasanya dilakukan dengan proses ionic exchange,
addisional koagulan tertentu kedalam air (seperti proses
pengolahan air sadah), filtrasi dengan media yang telah
diaktivasi untuk penyisihan ion tertentu, reverse osmosi
dan lain-lain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter Nitrit


adalah 3 mg/L,

Keasaman (Unit pH)

Penyebab tingginya tingkat keasaman dalam air


bisebabkan oleh tingginya kandungan Hidrogen dalam air
dan rendahnya kandungan Hidroksil dalam air. Keasaman
dalam air dapat dipengaruhi oleh rendahnya zat kapur
dalam air. Dalam air permukaan keasaman dapat berubah
bisa mejadi asam atau manjadi basa yang disebabkan oleh
limbah industri atau domestic.

Pengaruh ketidakstabilan keasaman air dalm air minum


terhadap kesehatan konsumen yaitu dapat menyebabkan
gangguan pencernaan dan mempengaruhi proses
metabolisme tubuh terutama terganggunya pertumbuhan
kuku dan gigi serta bisa menyebabkan penyakit
osteoporosis pada orang dewasa.

Dalam
proses
pengolahan
air
minum
untuk
menaoptimalkan keasaman air yang bersifat asam atau
air dengan pH tinggi yaitu dengan cara menambahkan
koagulan kapur dengan dosis tertentu, sedangkan untuk
mengoptimalkan air yang bersifat basa atau pH rendah
yaitu dengan menambahkan koagulan chlor atau alum.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter pH Unit


adalah 6,5 8,5 Unit pH,

Sulfat (SO4)

Kandungan Sulfat yang tinggi dalam air permukaan dapat


disebabkan oleh limbah industri atau limbah pertanian
sedangkan kandungan Sulfat dalam air tanah dapat
diakibatkan oleh sifat struktur kualitas mineral tanah

11

Design Note

yang mengandung unsur


Sulfat yang dapat
mengontaminasi air dalam tanah khususnya pada daerah
pegunungan karena magma mengandung sulfat yang tingi
yang dapat memengaruhi air tanah disekitarnya.

K.

Pengaruh tingginya kandungan Sulfat terhadap kesehatan


konsumen air dapat mengakibatkan keracunan akut.
Kandungan Sulfat dalam dosis tertentu (ringan) dalam air
sangat dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme.
Dalam proses pengolahan air sulfat dengan dosis tertentu
dapat digunakan untuk proses minimalisisis kesadahan air
sebagai anion pereaksi.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan ion-ion yang berbahaya dalam dosis
tinggi biasanya dilakukan dengan proses ionic exchange,
addisional koagulan tertentu kedalam air (seperti proses
pengolahan air sadah), filtrasi dengan media yang telah
diaktivasi untuk penyisihan ion tertentu, reverse osmosi
dan lain-lain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter Sulfat


adalah 250 mg/L,

Kalium (K)

Kandungan Kalium yang tinggi dalam air permukaan


dapat disebabkan oleh limbah industri atau limbah
pertanian sedangkan kandungan kalium dalam air tanah
dapat diakibatkan oleh sifat struktur kualitas mineral
tanah yang mengandung unsur Kalium yang dapat
mengontaminasi air dalam tanah.

Pengaruh tingginya kandungan Kalium terhadap


kesehatan konsumen air dapat mengakibatkan keracunan
akut. Kandungan Kalium dalam dosis tertentu (ringan)
dalam air sangat dibutuhkan tubuh untuk proses
metabolisme.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan ion-ion yang berbahaya dalam dosis
tinggi biasanya dilakukan dengan proses ionic exchange,
addisional koagulan tertentu kedalam air (seperti proses
pengolahan air sadah), filtrasi dengan media yang telah
diaktivasi untuk penyisihan ion tertentu, reverse osmosi
dan lain-lain.

12

Design Note

L.

M.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter Kalium


adalah 0,0 mg/L,

CO2 Agresif

Kandungan CO2 Agresif yang tinggi dalam air permukaan


dapat disebabkan oleh limbah industri atau limbah
pertanian juga ditentukan oleeh tingkat curah hujan yang
tinggi pada suatu wilayah, sedangkan kandungan CO2
Agresif dalam air tanah dapat diakibatkan oleh sifat
struktur kualitas mineral tanah yang mengandung unsur
CO2 yang dapat mengontaminasi air dalam tanah.

Pengaruh tingginya kandungan CO2 Agresif terhadap


kesehatan konsumen air dapat mengakibatkan keracunan
akut, penyakit darah tinggi pada orang dewasa.
Kandungan CO2 Agresif dalam dosis tertentu (ringan)
dalam air sangat dibutuhkan tubuh untuk proses
metabolisme.

Dalam proses pengolahan air minum ataupun air limbah


untuk penyisihan ion-ion yang berbahaya dalam dosis
tinggi biasanya dilakukan dengan proses ionic exchange,
addisional koagulan tertentu kedalam air (seperti proses
pengolahan air sadah), filtrasi dengan media yang telah
diaktivasi untuk penyisihan ion tertentu, reverse osmosi
dan lain-lain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter CO2


Agresif adalah 0,0 mg/L

Keasaman Total pH (Asiditas)

Penyebab tingginya tingkat keasaman dalam air


bisebabkan oleh tingginya kandungan Hidrogen dalam air
dan rendahnya kandungan Hidroksil dalam air. Keasaman
dalam air dapat dipengaruhi oleh rendahnya zat kapur
dalam air. Dalam air permukaan keasaman dapat berubah
bisa mejadi asam atau manjadi basa yang disebabkan oleh
limbah industri atau domestic.

Pengaruh ketidakstabilan keasaman air dalm air minum


terhadap kesehatan konsumen yaitu dapat menyebabkan
gangguan pencernaan dan mempengaruhi proses
metabolisme tubuh terutama terganggunya pertumbuhan
kuku dan gigi serta bisa menyebabkan penyakit
osteoporosis pada orang dewasa. Asiditas yaitu tingkat

13

Design Note

kemampuan air untuk menstabilkan keasaman dari ionion yang dapat merubah air menjadi asam.

N.

O.

Dalam
proses
pengolahan
air
minum
untuk
menaoptimalkan keasaman air yang bersifat asam atau
air dengan pH tinggi yaitu dengan cara menambahkan
koagulan kapur dengan dosis tertentu, sedangkan untuk
mengoptimalkan air yang bersifat basa atau pH rendah
yaitu dengan menambahkan koagulan chlor atau alum.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter pH


(asiditas) adalah 1 mg/L

Kelindian pOH (alkalinitas)

Penyebab tingginya tingkat keasaman dalam air


bisebabkan oleh tingginya kandungan Hidrogen dalam air
dan rendahnya kandungan Hidroksil dalam air. Keasaman
dalam air dapat dipengaruhi oleh rendahnya zat kapur
dalam air. Dalam air permukaan keasaman dapat berubah
bisa mejadi asam atau manjadi basa yang disebabkan oleh
limbah industri atau domestic.

Pengaruh ketidakstabilan keasaman air dalm air minum


terhadap kesehatan konsumen yaitu dapat menyebabkan
gangguan pencernaan dan mempengaruhi proses
metabolisme tubuh terutama terganggunya pertumbuhan
kuku dan gigi serta bisa menyebabkan penyakit
osteoporosis pada orang dewasa. Alkalinitas yaitu tingkat
kemampuan air untuk menstabilkan keasaman dari ionion yang dapat merubah air menjadi basa.

Dalam
proses
pengolahan
air
minum
untuk
menaoptimalkan keasaman air yang bersifat asam atau
air dengan pH tinggi yaitu dengan cara menambahkan
koagulan kapur dengan dosis tertentu, sedangkan untuk
mengoptimalkan air yang bersifat basa atau pH rendah
yaitu dengan menambahkan koagulan chlor atau alum.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter pOH


(alkalinitas) adalah 100 mg/L

Daya Pengikat Chlor (DPC)

Daya pengikat Chlor bisa diartikan seberapa besar


kandungan sisa Chlor yang terkandung dalam air yang
berguna untuk menghilangkan mikroorganisme yang

14

Design Note

pathogen atau berpotensi tumbuh dan berkembang dalam


air, setiap seumber air pasti memiliki unsure Chlor, DPC
perlu diketahui yaitu untuk menambah seberapa besar
chlor yang dibutuhkan untuk menjaga higienisnya air .

3.1.3
A.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter DPC


adalah 0,2 -0,6 mg/L.

Parameter Kimia Organic

Kimia Organik Sebagai KMnO4

Zat organic sebagai KMnO4 dalam air permukaan


disebabkan oleh sisa-sisa materi organic yang tidak
terdegradasi, humus, sisa-sisa tumbuhan, insektisida juga
limbah industri dan limbah domestic.

Pengaruh zat organic sebagai KMnO4 dalam air dapat


menyebabkan bau, rasa, warna, kekeruhan, tinggi
rendahnya
pH
air,
pertumbuhan
mikrooranisme.
Pengaruh zat organic terhadap kesehatan konsumen air
yaitu dapat menyebabkan gangguan pencernaan. zat
organic sebagai KMnO4 dalam proses pengolahan air
dapat digunakan sebagai oksidator untuk mengurangi
kandungan logam dalam air.

Dalam proses pengolahan air minum zat organic sebagai


KMnO4 dapat di minimalisir dengan proses reduksioksidasi, aerasi, dalam proses pengolahan air limbah
penyisihan zat organic pada umumnya dilakukan dengan
pengolahan biologis seperti tricling filter, stabilitatio pons,
activated sludge dan lain-lain.

Standar kualitas baku mutu air untuk parameter zat


organic sebagai KMnO4 adalah 10 mg/L, hasil analisis
laboratorium terhadap parameter DPC air baku mata air
Cibadak yaitu 1,82 mg/L, dibawah dengan standar baku
mutu air.

15

Anda mungkin juga menyukai