Anda di halaman 1dari 18

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), terdapat bangunanbangunan air yang merupakan komponen dari bangunan PLTA itu sendiri. Komponen penyusun bangunan tersebut mulai dari diambilnya air dari sungai sampai air dikeluarkan lagi ke aliran sungai. Komponen bangunan PLTA yang bertugas untuk mengambil air dari saluran sungai dinamakan intake. Bangunan intake ini selain untuk mengambil air dari aliran sungai, berfungsi juga sebagai penyadap aliran sungai, mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan menghindarkan sedimen dasar sungai dan sampah untuk masuk ke tampungan. Bangunan intake ini haruslah didesain dengan keadaan yang ada, dan sesuai dengan kebutuhannya. Dalam mendesain bangunan intake ini terdapat rumus yang digunakan agar bangunan intake yang dibangun merupakan bangunan yang ekonomis dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah Melihat dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ada yaitu : 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.2.6 1.2.7 1.2.8 Apa itu bangunan intake? Bagaimana perencanaan bangunan intake? Bagaimana menentukan lokasi bangunan intake? Bagaimana kriteria bangunan intake? Apa saja jenis dari bangunan intake? Apa saja bagian-bagian dari bangunan intake? Bagaimana menentukan ukuran dan kapasitas bangunan intake? Apa saja peralatan penunjang bangunan intake?

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

1.3 Tujuan Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui : 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7 1.3.8 Pengertian bangunan intake Perencanaan bangunan intake Menentukan lokasi bangunan intake Kriteria bangunan intake Jenis dari bangunan intake Bagian bagian dari bangunan intake Cara menentukan ukuran dan kapasitas bangunan intake Peralatan penunjang bangunan intake

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Intake Bangunan penyadap atau intake adalah suatu unit yang berfungsi untuk menyadap atau mengambil air baku dari badan air sesuai dengan debit yang diperlukan untuk pengolahan. Intake atau pintu pengambilan ini berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan mencegah masuknya bendabenda padat dan kasar ke dalam saluran. Pada bendung, tempat pengambilan bisa terdiri dari dua buah, yaitu kanan dan kiri, dan bisa juga hanya satu buah, tergantung dari letak daerah yang akan dialiri. Bila tempat pengaliran dua buah menuntut adanya bangunan penguras dua buah pula. Kadang-kadang bila salah satu pengambilan debitnya kecil, maka pengambilannya lewat gorong-gorong yang dibuat pada tubuh bendung. Dengan demikian kita perlu membuat dua bangunan penguras, dan cukup satu saja, seperti pada gambar berikut.

Gambar 1. Posisi intake

Bangunan intake adalah suatu bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai, mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan sedimen dasar sungai dan sampah masuk ke intake. Selain itu, intake juga merupakan suatu konstruksi yang berguna untuk mengambil air dari sumber air di permukaan tanah seperti reservoir, sungai, danau atau kanal. Fungsi bangunan ini dalam perencanaan PLTA adalah untuk membelokkan aliran air dari sungai dalam jumlah yang diinginkan untuk kebutuhan PLTA. Letak intake diatur sedekat mungkin dengan bangunan pembilas, dan merupakan satu kesatuan dengan pembilas serta tidak menyulitkan penyadapan aliran dan

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

tidak menimbulkan pengendapan sedimen dan turbulensi aliran diudik intake. Letak Intake diatur sedemikian rupa supaya berada ditikungan luar aliran, sehingga pada keadaan banjir angkutan sedimen dasar yang mendekat keintake akan terlempar ketikungan dalam menjauhi intake. Bangunan intake terdiri dari lantai/ambang dasar, pintu, dinding banjir, pilar penempatan pintu, saringan sampah, jembatan pelayan, rumah pintu, dan perlengkapan lainnya. Variasi kualitas air permukaan sangat berarti dalam menentukan titik pengambilan air. Dimana terdapat adanya variasi yang konstan (tidak berfluktuasi), di tempat seperti inilah merupakan titik pengambilan yang diharapkan. Analisa kualitas air permukaan pada setiap bagian penampang di titik yang dinilai cocok untuk pengambilan air sangat penting bagi penetapan lokasi intake, terutama intake langsung. Dan analisa kualitas pada bagian air permukaan horisontal sangat pokok untuk menetapkan titik pengambilan semua jenis intake. Intake merupakan bangunan/alat untuk mengambil air dari sumbernya. Intake yang dibangun harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain kehandalan dalam menyediakan air secara kontiniu, keamanan dalam beroperasi dan pembiayaan yang minimum. Kapasitas intake harus mampu melayani kebutuhan maksimum harian.

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

Gambar 2. Potongan melintang bangunan pengambilan

2.2 Perencanaan Intake Dalam merencanakan intake, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Intake sebaiknya terletak ditempat dimana tidak ada aliran deras yang bisa membahayakan intake. 2. Tanah disekitar intake seharusnya cukup stabil dan tidak mudah terkena erosi. 3. Inlet, sebaiknya berada di bawah permukaan badan air untuk mencegah masuknya benda-benda terapung. Disamping itu inlet sebaiknya terletak cukup di atas air. 4. Intake seharusnya terletak jauh sebelum sumber kontaminasi. 5. Intake sebaiknya terletak di hulu sungai suatu kota. 6. Intake sebaiknya dilengkapi dengan saringan kasar yang selalu dibersihkan. Ujung pipa pengambilan air yang berhubungan dengan pompa sebaiknya juga diberi saringan (strainer).

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

7. Untuk muka air yang berfluktuasi, inlet yang ke sumur pengumpul sebaiknya dibuat pada beberapa level. 8. Jika permukaan badan air selalu konstan dan tebing sungai terendam air, maka intake dibuat di dekat sungai.

Selain itu, dalam pembangunan intake hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah lokasi harus aman dari arus deras, terletak di hulu sungai sehingga aman dari pencemaran, posisi intake yang benar agar air baku dapat disadap secara konstan sesuai dengan kebutuhan baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan. Konstruksi intake disesuaikan menurut konstruksi bangunan air, dan umumnya secara kualitas airnya kurang baik namun biasanya secara kuatitas airnya cukup banyak.

2.3 Penentuan Lokasi Intake Lokasi intake harus memperhatikan beberapa factor di bawah ini : 1. Kualitas air yang tersedia harus baik. 2. Berlokasi d tempat dimana tidak terdapat arus / aliran kuat yang dapat merusak intake. 3. Selama banjir, air tidak boleh masuk ke dalam intake. 4. Sebaiknya sedekat mungkin dengan stasiun pemompaan. 5. Pasokan tenaga harus tersedia dan dapat digunakan. 6. Angin yang menyebabkan sedimentasi harus dihindari. 7. Lokasi harus mudah dijangkau dan dekat tempat pengolahan sehingga meminimalkan biaya perpipaan. 8. Lokasi sebaiknya tidak berada di wilayah cekungan. 9. Sebaiknya tertutup untuk mencegah sinar matahari yang bisa menstimulus pertumbuhan lumut atau ganggang di air ataupun pengotorpengotor dari luar. 10. Tanah tempat dibangunnya intake harus stabil. 11. Bangunan intake harus kedap air.

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

12. Pipa inlet ditempatkan dibawah permukaan sungai atau danau untuk mendapatkan air yang lebih dingin dan mencegah masuknya bendabenda yang mengapung. 13. Sebaiknya terletak agak jauh dari bahu sungai untuk mencegah kemungkinan pencemaran. 14. Sebaiknya terletak pada bagian hulu kota.

2.4 Kriteria Perencanaan Intake Terdapat kriteria dalam perencanaan intake, yakni : 1. Bell mouth strainer Kecepatan melalui lubang strainer 0,15 0,3 m/det. Letak strainer 0,6 1 m di bawah tinggi muka air minimum.

2. Sumuran pengumpul Dasar sumur diambil 1 m di bawah strainer. Konsruksi harus kuat dan penempatan pipa serta perlengkapannya dapat dengan mudah untuk dioperasikan dan dipelihara. Waktu detensi tidak kurang dari 20 menit.

3. Pipa penyalur air baku dengan pengaliran grafitasi Kecepatan aliran 0,6 1,5 m/det untuk mencegah iritasi dan sedimentasi pada pipa. Ukuran diameter pipa ditetapkan dengan menjaga kecepatan aliran 0,6 m/det pada saat level air rendah, dan tidak lebih dari kecepatan aliran 1,5 m/det pada saat level air tertinggi.

4. Pipa penyalur air baku dengan pengaliran menggunakan pompa Kecepatan aliran berkisar antara 1 1,5 m/det dengan pangaturan diameter sama seperti kriteria pipa penyalur secara gravitasi. Pusat pompa ditetapkan tidak kurang dari 3,7 m di bawah level air terendah dan tidak lebih dari 4 m di atas levl air terendah.

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

5. Screen Jarak antar kisi adalah 25,4 76,2 mm Lebar kisi 0,25 5 inchi Kemiringan kisi 30o 45o dari horisontal Kehilangan tekanan pada kisi 0,01 0,8 m.

2.5 Jenis-jenis Intake A. Jenis-jenis intake menurut sumber air Jenis-jenis intake menurut sumber air yaitu : 1. Brouncaptering untuk mata air 2. Sumur dangkal 3. Sumur dalam 4. Sumur artesis 5. Desinfiltration gallery atau pipa bawah tanah

B. Jenis-jenis intake untuk air permukaan Jenis-jenis intake untuk air permukaan yaitu : 1. Intake tower Dibangun sedekat mungkin ke pinggiran sungai, tetapi dengan kedalaman minimum 3 meter. Puncak intake (ruangan pompa) berada 1,5 meter di atas muka air tertinggi.

2. Shore tower Shore intake memiliki variasi bentuk yang tergantung kepada situasi lapangan, tetapi yang pasti terletak di pinggiran sungai. Jenis-jenis shore intake yang umum digunakan antara lain adalah: a. Siphone well intake Ciri khas dari intake ini adalah memiliki saluran air masuk ke bangunan intake berupa pipa, sehingga tekanan air yang berfluktuasi tidak memberi pengaruh pada interior intake.

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

b. Floating intake Struktur intake yang ringkas diletakkan di atas sebuah pelampung yang terapung dan bergerak naik turun mengikuti fluktuasi muka air.

c. Suspended intake Memiliki karakteristik dimana pipa hisap dibenamkan ke dalam sumber air tanpa menggunakan bangunan pelindung dan langsung tercampur dengan aliran sumber air.

3. Intake crib Struktur intake dibuat terbenam di dasar sungai dengan kedalaman besar dari 3 m dari permukaan air. Lokasi dipilih dengan resiko terkecil terhadap kemungkinan hanyut oleh arus sungai.

4. Intake pipe/conduit Pengambilan air dari mata air dilakukan dengan pipa/saluran, dengan kecepatan maksimun 1,2-1,9 m/s untuk mencegah akumulasi sedimen pada saluran.

5. Infiltration gallery Sistem ini memiliki galeri pipa dengan lubang yang banyak (perforated pipe) yang dibungkus dengan kerikil. Biasanya dibangun di bawah dasar sungai sejajar dengan tepi sungai.

C. Jenis-jenis intake yang berkaitan dengan tinjauan kuantitas air permukaan Beberapa jenis intake dalam kaitannya dengan tinjauan kuantitas air permukaan adalah sebagai berikut : 1. Impounding resevoir intake Intake ini diterapkan apabila aliran air permukaan pada musim kemarau kurang mencukupi kebutuhan air. Dengan mempertimbangkan

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

adanya kehilangan air dengan berbagai cara, maka kapasitas impounding reservor harus mencukupi kebutuhan air hari maksimum pada kemarau, disamping adanya kehilangan air tersebut. Dalam aplikasinya, impounding reservoir perlu diperhatikan mengenai lokasi, area penangkapan air dan penyiapan lahan untuk memberikan proteksi bahaya pencemaran dan problem lainnya.

2. Kanal intake Air permukaan dapat diambil dari kanal sebagai intake, dimana pengambilan airnya ditampung dalam sebuah penampung (chamber). Dari penampung ini air dialirkan menuju instalasi pengolahan dengan pipa yang dilengkapi dengan bell mouth atau penyaring mulut lonceng.

3. Intake langsung Intake ini diterapkan di sungai dengan kedalaman air cukup dalam. Intake ini lebih murah dibandingkan intake lainnya, karena air langsung diambil melalui pipa. Disamping air cukup dalam, juga tebing harus tahan terhadap erosi, sebagai faktor yang harus diperhatikan untuk intake langsung. Akhirnya, untuk semua sumber air permukaan, penempatan titik/pipa intake harus selalu di bawah muka iar minimum, paling tidak 1 m. Bagian-bagian dari intake langsung yakni : a. Bell mouth strainer b. Pipa gravitasi air baku c. Gate valve d. Suction well e. Foot valve f. Pipa suction

D. Jenis-jenis intake menurut letaknya Jenis intake atau macam intake menurut letaknya yaitu :

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

10

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

1. Intake biasa, yaitu intake dengan pintu berlubang satu atau lebih dan dilengkapi dengan pintu dinding banjir, lebar satu pintu tidak lebih dari 2,5 m dan diletakkan dibagian udik. 2. Intake gorong gorong, yaitu intake tanpa pintu dibagian udik, pintu pintu diletakkan dibagian hilir gorong gorong, lubang intake lebih dari dengan lebar masing masing lubang tidak kurang dari 2,5 m. 3. Intake frontal diletakkan ditembok pangkal, jauh dari bangunan pembilas/bendung.

2.6 Bagian-bagian Intake Bagian-bagian dari suatu intake pada umumnya tergantung pada kebutuhan dan kondisi dimana intake tersebut didirikan, umumnya elemen-lemen intake terdiri atas : 1. Bangunan intake Umumnya memiliki konstruksi beton bertulang (reinforced concrete) agar memiliki ketahanan yang baik terhadap kemungkinan hanyut oleh arus sungai.

2. Inlet intake Inlet intake dapat berupa saluran segi empat atau bundar yang dilengkapi dengan bar screen untuk menyaring material kasar.

3. Saringan halus (strainer) Berfungsi untuk menyaring material yang mengapung dan ikan-ikan kecil yang dapat menghambat penghisapan air baku pada ujung pipa.

4. Suction well (intake well) Adalah bangunan penampung air baku yang akan dihisap oleh pompa atau dialiri secara gravitasi. Intake well harus cukup lebar agar mudah dimasuki oleh operator saat melakukan pembersihan. Waktu detensi yang dianjurkan adalah kurang dari 20 menit.

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

11

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

5. Pipa backwash Berfungsi untuk melakukan pengurasan intake well saat endapan pasir dan material lain sudah menumpuk, biasanya dilengkapi dengan valve penguras.

6. Pipa hisap dan ruangan pompa Berada diatas sumur intake dengan jarak minimal 1,5 m dari muka air. Ruangan pompa harus cukup lebar dan nyaman untuk dimasuki oleh operator saat melakukan pengontrolan dan pembersihan.

2.7 Macam-macam Bangunan Intake Bangunan intake terdiri dari 4 (empat) macam yaitu : 1. Reservoir intake (intake tower) Intake Tower terletak pada bagian pelimpahan atau dekat sisi bendungan. Pondasi menara (tower) terpisah dari bendungan dan dibangun pada bagian hulu. Menara terdiri atas beberapa inlet yang terletak pada ketinggian yang bervariasiuntuk mengantisipasi fluktuasi tinggi muka air dapat mengalir secara gravitasi ke fasilitas penjernihan air, maka intake tower tidak diperlukan.

Gambar 3. Reservoir intake

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

12

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

2. River intake River Intake terdiri atas sumur beton berdiameter 3 6 m yang dilengkapi 2 atau lebih pipa besar yang disebut penstock. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katup sehingga memungkinkan air memasuki intake secara berkala. Air yang terkumpul dalam sumur kemudian dipompa dan dikirim kedalam instalasi pengolahan. River Intake terletak pada bagian hulu kota untuk menghidari pencemaran oleh air buangan.

Gambar 4. River intake

3. Lake intake Lake Intake terdiri atas satu atau lebih pipa bell-mouthed yang dipasang di dasar danau. Bell-mouthed ditutup dengan saringan (screen). Sebagai penyangga pipa dibuat jembatan yang menghubungkan pipa dari danau menuju tempat pengolahan air.

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

13

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

Gambar 5. Lake intake (www.thinkorthwim.com)

4. Canal intake Canal Intake terdiri atas sumur beton yang dilengkapi dengan pipa bellmouthed yang terpasang menghadap ke atas. Terdapat saringan halus pada bagian atas untuk mencegah masuknya ikan-ikan kecil dan benda-benda terapung. Ruangan juga dilapisi dengan saringan dari kerikil.

Gambar 6. Canal intake (www.iecca.net)

2.8 Peralatan Penunjang Intake Bangunan intake dilengkapi dengan beberapa peralatan penunjang, antara lain yaitu :

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

14

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

1. Pipa inlet, berfungsi untuk membawa air masuk ke dalam intake. 2. Gate valve, berfungsi untuk mengatur debit aliran air dengan jalan membuka dan menutup aliran. 3. Screen, berfungsi untuk menyaring kotoran atau suspended solid yang mungkin terbawa dalam air. 4. Overflow, berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air sehingga tinggi muka air dalam bak tetap konstan. 5. Ventilasi, berfungsi menjaga tekanan udara dalam intake agar selalu sama dengan tekanan udara luar. 6. Pompa, berfungsi untuk menaikan air dari sumber. 7. Drain, berfungsi untuk menguras. 8. Bak mom, berfungsi untuk membubuhkan desinfektan. 9. Pipa outlet, berfungsi untuk membawa air keluar dari intake. 10. Ruang operator.

2.9 Ukuran dan Kapasitas Intake Lebar dan tinggi lubang intake dimensi lubang penyadap aliran harus ditentukan berdasarkan kebutuhan air maksimum, baik untuk pemasokan kebutuhan air maupun untuk pembilasan sedimen dikantong sedimen. Besarnya bukaan pintu tergantung dengan kecepatan aliran masuk yang diinginkan. Kecepatan ini tergantung pada ukuran butir bahan yang diangkut. Kapasitas pengambilan harus sekurang-kurangnya 120% dari kebutuhan pengambilan (dimension requirement) guna menambah fleksibilitas dan agar dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi selama umur proyek. Bila bangunan pengambilan mempunyai bukaan lebih dari satu, maka pilar sebaiknya dimundurkan untuk menciptakan kondisi aliran masuk yang lebih mulus. Adapun rumus untuk menghitung debit rencana pada intake yaitu :

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

15

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

Dimana : Qn Q a b g z

= debit rencana (m3/det) = kebutuhan air (m3/det) = koefisien debit = tinggi bukaan (m) = lebar bukaan (m) = gaya gravitasi = 9,81 m/det2 = kehilangan tinggi energi pada bukaan antara 0,150,30 m

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

16

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Dari penulisan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bangunan tenaga air terdapat komponen penyusun bangunan tenaga air tersebut, mulai dari pengambilan air dari aliran sungai sampai pengembalian air ke aliran sungai tersebut. Bangunan air yang menjadi komponen bangunan tenaga air tersebut yang bertugas untuk mengambil atau menyadap air dinamakan bangunan intake. Intake selain bertugas untuk menyadap air, berguna juga untuk mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan sedimen dasar sungai dan sampah masuk ke intake. Dalam pembangunan intake hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah: lokasi harus aman dari arus deras, terletak di hulu sungai sehingga aman dari pencemaran, posisi intake yang benar agar air baku dapat disadap secara konstan sesuai dengan kebutuhan baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan. Konstruksi intake disesuaikan menurut konstruksi bangunan air, dan umumnya secara kualitas airnya kurang baik namun biasanya secara kuatitas airnya cukup banyak.

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

17

Bangunan Tenaga Air|Bangunan Intake

DAFTAR PUSTAKA Website Website; Blog mengenai bangunan intake, http://aladintirta.blogspot.com Website; Kementrian PU, http://pustaka.pu.go.id Website; Laman tentang bangunan intake, www.ilmutekniksipil.com Website; Laman tentang macam bangunan intake, www.azwarali.wordpress.com Website; Universitas Diponegoro, www.eprints.undip.ac.id

Siti Ai Nurhayati 1005315|Teknik Sipil S-1

18

Anda mungkin juga menyukai