Arjnoi, P., Jeong, J.H., Kim, C.Y., Park, K.H., 2009. Effect of
drainage conditions on porewater pressure distributions and
Daftar Pustaka
lining stresses in drained tunnels. Tunn. Undergr. Space Technol.
24 (4), 376–389. ; referensi lengkap lihat di jurnal.
Jurnal 2
Alasan penulis mengambil judul ini adalah pada musim hujan, Sawojajar sebagai
kawasan padat bangunan dan penduduk, menjadi salah satu daerah genangan di Kota
Malang. Dalam dua dekade terakhir, telah terjadi pergeseran konsep dan paradigma
pengelolaan sistem drainase perkotaan, dari konsep konvensional ke konsep eko-drainase
atau konsep drainase berwawasan lingkungan. Ekodrainase merupakan konsep
pengelolaan air hujan dan limpasannya pada sistem drainase perkotaan. Dari beberapa
studi terdahulu mengenai permasalahan drainase perkotaan, diketahui bahwa penerapan
ekodrainase dapat menurunkan debit limpasan hujan.
Dari hasil studi lapangan, diperoleh gambaran permasalahan diantaranya :
1) Tinggi genangan rata-rata mencapai 5–25 cm dengan lama genangan berkisar 45-60
menit.
2) Jumlah daerah resapan yang semakin sempit.
3) Sebagian jaringan drainase sudah tidak dapat menampung debit banjir. 4) Tidak
terdapat lahan yang memadai untuk dilakukan peningkatan kapasitas saluran drainase
eksisting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas saluran drainase eksisting,
mengetahui penempatan dan dimensi struktur ekodrainase yang sesuai dengan kondisi
Perumahan Sawojajar serta mengetahui prosentase reduksi debit limpasan hujan dengan
penerapan ekodrainase di lokasi studi.
Ardiyana, M., M. Bisri, dan Sumiadi. 2016. STUDI PENERAPAN ECODRAIN PADA
SISTEM DRAINASE PERKOTAAN (Studi Kasus : Perumahan Sawojajar Kota Malang).
7(2): 295-309.
jurnal 3
Studi Sistem Jaringan Drainase Pada Landasan Pacu Bandar Udara Juwata Tarakan
Rosmalia Handayani
Kota Tarakan merupakan salah satu kota yang sedang berkembang di provinsi Kalimantan Utara. Untuk
meningkatkan pembangunan dan perkembangan ekonomi Kota Tarakan, Kota Tarakan, rentan terhadap banjir yang
akibat hujan maupun pengaruh pasang air laut. Drainase yang berada di Bandar Udara Juwata Tarakan memiliki
peranan penting dalam pengendalian banjir pada daerah sekitar landasan pacu. Penelitian terhadap aliran air pada
drainase Bandar Udara Juwata ini diharapkan mampu mengetahui kapasitas daya tampung aliran air pada drainase
tersebut. Adapun data yang diperoleh dilapangan tidak diujikan pada laboratorium melainkan dihitung secara manual
dan di input menggunakan program HEC-RAS 4.1.0. Dengan demikian hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan salah satu metode untuk mengatasi kelebihan kapasitas daya tampung aliran air pada drainase Bandar
Udara Juwata Tarakan.
Metode analisis data yang digunakan untuk mengatahui debit banjir saluran drainase Bandar Udara Juwata Tarakan
menggunakan Metode Rasional, dan kapasitas saluran dihitung menggunakan Rumus Manning dan hasil perhitungan
di input pada program HEC-RAS 4.1.0.
Simulasi yang dilakukan untuk menghitung saluran drainase pada landasan Pacu Bandar Udara Juwata Tarakan
dengan program HEC-RAS 4.1.0 membutuhkan input data- data yang sesuai agar hasil simulasi dapat menghasilkan
sesuai dengan dilapangan. Data yang dibutuhkan untuk melakukan simulasi pada program HEC-RAS 4.1.0 antara
lain data geometrik drainase Bandar Udara Juwata yang meliputi gambar penampang melintang dan gambar
penampang memanjang. Data geometrik yang didapatkan digunakan untuk membuat model drainase sepanjang 2.80
m pada program HEC-RAS 4.1.0. data geometrik penampang memanjang drainase bandara membentang dari titik
STA 0 pada hilir hingga STA 2.808 pada hulu drainase. Data geometrik untuk penampang melintang di input sesuai
dengan data penampang asli yang ada dilapangan yaitu pada drainase landasan pacu Bandar Udara Juwata Tarakan.
Pada data cross section coordinates dimasukkan data untuk membentuk penampang melintang drainase, untuk
Downstream Reach lengths dimasukkan 50 pada setiap kolom untuk menunjukkan arak per potongan penampang
yaitu per 50 m. pada data Manning’s Values diisikan 0,012 untuk tipe saluran lurus dan bahan beton dipoles dan nilai
Contraction andxpansion Coefficients digunakan nilai default yaitu 0,1 dan 0,3. Nilai tersebut umumnya berlaku
pada perubahan tampang saluran secara gradual. Data debit aliran dibutuhkan untuk kebutuhan input data pada HEC-
RAS 4.1.0 dengan menggunakan flow series atau catatan debit yang masuk pada drainase Bandar Udara Juwata
Tarakan sebagai pilihan. Data yang dipelukan dalam perhitungan debit adalah dimensi drainase dan tinggi muka air
sehingga data debit yang digunakan merupakan hasil perhitungan debit rencana.
Selanjutnya memasukkan data debit aliran yang diperlukan dalam hitungan aliran permanen (steady Flow) data yang
dimasukkan adalah 0,367 dtk m / 3 . Setelah ditentukan kondisi batas baik dari datageometrik, dan data debit
drainase saluran kemudian dilakukan running program sejak saat pengaktifan HEC-RAS 4.1.0. Hasil dari
perhitungan debit rencana menggunakan metode Log Normal pada perhitungan curah hujan dan rumus Manning
pada perhitungan kecepatan aliran didapatkan debit rencana 0,367 dtk m / 3 .
Berdasarkan penelitian yang dilakukan. Maka hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan di dapatkan kapasitas debit rencana saluran Bandar Udara Juwata kota Tarakan sebesar
0,367 dtk m / 3
2. Dari hasil perhitungan debit rencana didapatkan perbandingan dimensi saluran rencana lebar bawah (B) = 0,64 m;
tinggi saluran (H) = 1,08 m; dengan tinggi air (hair) = 0,56 m sedangkan pada saluran existing lebar bawah (B) =
1,04 m; tinggi saluran (H) = 0.67 m dengan tinggi air
(hair) = 0,721 m, dimana pada kondisi ini saluran exsisting tidak mampu menampung debit air yang ada.
Handayani, R. 2018. Studi Sistem Jaringan Drainase Pada Landasan Pacu Bandar Udara Juwata Tarakan. Jurnal
Teknik Sipil. 2(1): 51-60.