1. Kegunaan Haloalkana
a. Haloalkana sebagai zat anestesi
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi (pembius), tetapi kini
sudah ditinggalkan. Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai bahan anestesi lokal.
b. Haloalkana sebagai antiseptik
Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan digunakan sebagai
antiseptik.
c. Haloalkana sebagai pelarut
Tetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan lemak serta dalam pencucian
kering (dry cleaning)
d. Haloalkana sebagai bahan pemadam api
Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida (CCl4), dan
bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api.
e. Senyawa klorofluorokarbon (CFC) dan freon
Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang
digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan aerosol.
f. Berbagai jenis senyawa haloalkena
Vinilklorida dan kloropena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintetis.
2. Kegunaan alkohol
a. Metanol
1) Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang digunakan
untuk membuat polimer (plastik).
2) Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat senyawa organik lain, seperti
ester.
3) Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah
konstruksi mesin kendaraan.
b. Etanol
Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam alkohol rumah
tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai pembersih luka), dalam minuman beralkohol (bir,
anggur, dan wiski) atau dalam air tape.
3. Kegunaan eter
Eter yang terpenting adalah dietil eter yang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
perdagangan disebut eter.
a. Sebagai pelarut
b. Obat bius (anestesi) pada operasi.Dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui
pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana.
c. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan sebagai aditif bensin, yaitu untuk menaikan nilai
oktan.
4. Kegunaan adelhida
Formaldehida merupakan adelhida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai banyak
kegunaan antara lain:
a. Untuk membuat formalin
Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan
contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengawetkan
makanan.
b. Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan)
5. Kegunaan keton
Keton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan
kehidupan sehari-hari disebut aseton.
Kegunaan utama aseton antara lain:
a. Sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan nonpolar.
b. Sebagai pembersih pewarna kuku (kutek)
c. Bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.
6. Ester
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunya, ester lazim dikelompokkan ke dalam 3
golongan berikut:
a. Ester buah-buahan
Ester yang memiliki 10 atom karbon atau kurang pada suhu kamar berupa zat cair yang mudah
menguap dan mempunyai aroma sedap.
b. Lilin
Lilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang.
c. Lemak dan minyak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Kegunaan utama
lemak adalah sebagai bahan makanan (minyak goreng dan margarin) dan untuk membuat sabun.
A. ALKOHOL
Alkohol diartikan etanol atau dikenal dengan spirit of wine. Etanol terbentuk dari fermentasi gula
dan memiliki karakteristik tak berwarna, dan mudah menguap. Menurut ilmu kimia, alkohol
adalah kumpulan senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat atom karbon dari
alkil atau gugus alkil tersubstitusi, contoh : metanol, etanol, propanol, butanol, isopropil akohool,
dsb. Metanol merupakan suku pertama golongan alkohol dan biasanya dibuat dengan
mereaksikan karbon monoksida dan hidrogen pada temperatur tinggi. Propanol dan butanol
dibuat dengan cara fermentasi selulosa oleh bakteri Clostridium acetobutilicum. Kata alkohol
berasal dari bahasa arab dari kata alkuhul yang asalnya merupakan nama bubuk antimon sulfida
yang digunakan sebagai antiseptik. Bubuk ini dibuat dengan sublimasi batuan stibnit dalam
ruang tertutup. Selain itu ada yang menyatakan alkohol berasal dari kata al-gawl yang berarti
setan. Alkohol digunakan sebagai bahan bakar mesin. Produk pembakaran etanol dan metanol
lebih bersih dari bensin atau solar. Alkohol digunakan sebagai zat antibeku pada radiator mobil.
Alkohol juga digunakan sebagai reagen atau pelarut karena dapat melarutkan zat-zat nonpolar
dan toksisitasnya rendah. Etanol sering digunakan sebagai pelarut obat-obatan, parfum, dan
essen. Etanol sering digunakan sebagai antiseptik. Alkohol juga digunakan sebagai pengawet
spesimen.
1. Struktur
Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-OH, dimana
R- : gugus alkil, gugus alkil tak jenuh, gugus alkil tersubstitusi, dan rantai siklik.
Contoh : H3C-CH2-CH2-CH2-OH
2. Klasifikasi
Jika didasarkan pada jenis atom karbon yang mengikat gugus hidroksil, dikelompokkan :
1. Alkohol primer adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom karbon primer.
Contoh : CH3-CH2-OH.
2. Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom karbon sekunder.
Contoh : CH3-CH(OH)-CH3.
3. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom
Jika didasarkan atas jumlah gugus hidroksil (-OH) yang terdapat dalam strukturnya, alkohol
dibagi menjadi :
Contoh : CH3-CH2-OH.
Contoh : CH2(OH)-CH2(OH)
Contoh : CH2(OH)-CH(OH)-CH2(OH).
Alkohol dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan suatu basa. Selain itu juga
diperoleh produk lain, yakni garam halide
contoh:
b. Reduksi aldehida
Contoh:
Hidrolisis alkil hidrogensulfat akan menghasilkan alkohol dengan hasil sisa asam sulfat.
Contoh :
d. Hidrolisis ester
Alkohol dibuat dengan hidrolisis ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :
Contoh :
Hidrolisis hasil reaksi antara alkena dengan asam sulfat akan menghasilkan alkohol.
Contoh :
a. Kegunaan
1) Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk membuat ester.
2) Metanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative (pengganti minyak bumi).
3) Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehida (metanal) yang merupakan bahan untuk
membuat plastik (polimer).
a. Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa cairan tidak berwarna
dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
b. Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.
c. Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
d. Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak berwarna.
e. Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam
mulut.
Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu aldehida dan air.
Contoh:
Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu keton dan air.
Contoh :
Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran asam karboksilat, keton,
karbondiokaida dan air.
Contoh :
d. Reaksi dengan natrium
Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. Hasil samping berupa
gas hidrogen.
Contoh :
Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.
Contoh :
f. Esterifikasi
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk samping berupa air.
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan
Contoh :
g. Dehidrasi alkohol
Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.
Contoh :
Tatanama Alkohol
a. IUPAC
1) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –
ol.
contoh :
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang.
Contoh :
Contoh :
4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus hidroksi (-OH) dengan nomor
atom C paling rendah.
Contoh :
5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
Contoh :
contoh:
B. ETER
Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2
substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter
tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih
polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.
1. Struktur
Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’ atau Ar-O-Ar’ atau R-O-Ar.
Dimana :
R,R’ : Alkil
Ar,Ar’ : Aril
Jika R=R’ atau Ar=Ar’ maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika R≠R’ atau Ar≠Ar’
maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran).
Pembuatan Eter
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil
samping diperoleh garam natrium halida.
Contoh :
Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam
perak halida.
Contoh :
Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.
Contoh :
a. Kegunaan
oktan bensin.
b. Dampak
Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi
tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.
Sifat fisik dan kimia
Sifat Fisik
a. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
b. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran
yang eksplosif dengan udara.
d. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.
Sifat Kimia
a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
aldehida.
Contoh :
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
Contoh :
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.
Contoh :
d. Hidrolisis
Contoh :
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
Contoh :
Tatanama
a. IUPAC
1) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang
terbesar dianggap alkana.
Contoh :
Contoh :
3) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus
berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.
Contoh :
4) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
b. Trivial
Contoh :
Contoh :
C. ALDEHID
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini
terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan
atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida
merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi.
Golongan aldehida bersifat polar.
1. Struktur
Aldehida merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-
CHO, dimana :
R : Alkil
Contoh :
Pembuatan Aldehida
Alkohol primer dapat teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan katalis kalium bikromat
dan asam sulfat.
Contoh :
Uap alkohol primer teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan katalis tembaga panas.
Contoh :
c. Memanaskan garam kalsium suatu asam monokarboksilat jenuh dengan kalsium format
Pemanasam campuran garam kalsium asam monokarboksilat jenuh dengan kalsium format akan
menghasilkan aldehida.
Contoh :
Kegunaan Aldehida
a. Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada suhu
kamar dengan bau tidak enak.
b. Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.
c. Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
d. Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.
Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam
karboksilat.
Contoh :
Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa
tembaga(I) oksida.
Contoh :
Contoh :
d. Reduksi
Reduksi aldehida oleh seng dan asam klorida akan menghasilkan alkohol primer.
Contoh :
Aldehida dapat bereaksi dengan natrium bisulfit membentuk suatu senyawa aldehida bisulfit.
Contoh :
Aldehida dapat bereaksi dengan amonia menghasilkan suatu senyawa aldehida amonia.
Contoh :
Aldehida dapat bereaksi adisi dengan asam sianida menghasilkan suatu senyawa aldehida
sianohidrin.
Contoh :
Aldehida dapat bereaksi adisi dengan hidroksilamin menghasilkan aldoksim dan air.
Contoh :
Contoh :
Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan asetal dengan produk samping berupa air.
Contoh :
Aldehida dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan suatu kloral. Selain itu juga diperoleh
hidrogen klorida.
Contoh :
Aldehida dapat mengubah phosfor pentaklorida menjadi phosfooksitriklorida dan juga diperoleh
alkil dihalida.
Contoh :
m. Kondensasi aldol
Dalam suasana basa, dua molekul aldehida dapat menyatu (kondensasi) dengan katalis seng(II)
klorida.
Contoh :
Contoh :
Tatanama Aldehida
a. IUPAC
1) Pemberian nama aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –
al.
Contoh :
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus
karbonil.
Contoh :
Contoh :
5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
b. Trivial
Berikut ini daftar nama trivial beberapa aldehida yang tidak bercabang:
2) Aldehida bercabang
a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus
karbonil.
Contoh :
Contoh
c) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karbonil dengan huruf
α, β, γ.
Contoh :
D. KETON
Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus karbonil yang terikat oleh 2
atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus karbonil dinamakan karbon α. Atom hidrogen yang
diikat karbon α dinamakan hidrogen α. Dengan katalis asam, keton bertautomeri keto-enol.
Reaksi dengan basa, keton menghasilkan enolat. Gugus karbonil bersifat polar sehingga keton
merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam air. Hidrogen α dari keton lebih asam dari
hidrogen pada alkana. Aseton, asetoasetat, dan β-hidroksibutirat adalah keton yang terdapat
dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino sehingga terdapat dalam tubuh manusia.
1. Struktur
Keton merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CO-
R’, dimana:
R : Alkil
Contoh :
Pembuatan Keton
Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
keton dan air.
Contoh :
Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan menghasilkan keton dan gas
hidrogen.
Contoh :
Contoh :
Kegunaan Keton
a. Keton dengan 3-13 atom karbon berupa cairan dengan bau sedap.
a. Oksidasi
Oksidasi keton dengan campuran natrium bikarbonat dan asam sulfat akan menghasilkan asam
karboksilat, air, dan karbondioksida.
Contoh :
b. Reduksi
Reduksi keton dengan katalis litium alumunium hidrida akan menghasilkan alkohol sekunder.
Contoh :
Reaksi antara aseton dengan phosfor pentaklorida akan menghasilkan alkil dihalida.
Contoh :
Hidrolisis hasil reaksi keton dan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol tersier.
Contoh :
e. Kondensasi aldol
Dalam suasana basa, keton dapat mengalami kondensasi dengan katalis seng(II) klorida.
Contoh :
Keton dapat mengalami reaksi substitusi jika bereaksi dengan halogen. Substitusi terjadi pada
Hα.
Contoh :
Keton dapat bereaksi adisi dengan asam sianida membentuk suatu senyawa sianohidrin.
Contoh :
Keton dapat bereaksi adisi dengan natrium bisulfit menghasilkan suatu keton bisulfit.
Contoh:
Contoh :
Contoh :
Tatanama Keton
a. IUPAC
1) Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –
on.
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung
gugus karbonil.
Contoh :
Contoh :
4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil (-CO-) dengan nomor
atom C paling rendah.
Contoh :
5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
E. ASAM KARBOKSILAT
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam
karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam
karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk
ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam
larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi
H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang
terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan
karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis
trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.
1. Struktur
R : Alkil
Ar : Aril
Contoh :
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH),
karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).
Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam
karboksilat.
Contoh :
Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam
karboksilat.
Contoh :
Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam
karboksilat.
Contoh :
Contoh :
a. Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain
yang berat molekulnya sebanding.
b. Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton
yang berat molekulnya sebanding.
c. Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
d. Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.
Contoh :
b. Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol
primer.
Contoh :
Contoh :
d. Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan.
Contoh :
Contoh :
f. Dekarboksilasi
Contoh :
g. Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam
trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
Contoh :
Tata nama
1) Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –oat.
Contoh :
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung
gugus karboksil).
Contoh :
Contoh :
Contoh :
5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
Contoh :
7) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.
1) Tak bercabang
Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :
2) Bercabang
a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus
karboksil).
Contoh :
Contoh
Contoh :
F. ESTER
Ester dibentuk dari reaksi kondensasi alkohol dengan suatu asam (esterifikasi). Asam-asam itu
dapat berupa Asam karboksilat, asam phosfat, asam sulfat, asam nitrat, asam borat, dsb. Ester
yang mudah menguap terdapat dalam parfum, pheromon, dan minyak atsiri. Nama ester
diturunkan dari bahsa jerman yakni Essig-Ather yang berarti cuka ether. Eter siklik dinamakan
lakton.
1. Struktur
Ester merupakan salah satu turunan asam karboksilat yang memiliki rumus umum R-COO-R’,
dimana :
R, R’ : Alkil, Aril
Contoh :
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COO- sebesar 120 derjat,
contoh:
Pembuatan Ester
Kegunaan Ester
a. Ester rantai pendek (ester yang memiliki atom karbon kurang dari 10) digunakan sebagai essen
buah-buahan.
b. Lemak (ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku tinggi)
membuat sabun.
a. Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya
sebanding.
a. Hidrolisis
Contoh:
Contoh :
c. Transesterifikasi
Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan ester yang
berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.
Contoh :
e. Reduksi
Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat akan menghasilkan
alkohol primer.
Contoh :
Tata nama
Dalam pemberian nama ester, diawali dengan menyebut nama gugus alkil/aril yang
menggantikan atom H dalam gugus –COOH pada asam induknya, kemudian diikuti nama asam
tsb, tetapi tanpa kata asam. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Tentukan jenis alkil dan nama asam karboksilat (nama sistematik) yang terdapat dalam
struktur.
Contoh :
2) Urutan penulisan diawali nama alkil kemudian nama asamnya (tanpa kata “asam”).
Contoh :
Contoh :
Merupakan hidrokarbon jenuh, dimana jumlah H sudah maksimal karena tidak ada ikatan
rangkap antar C
Reaktifitas dengan senyawa kimia lain relatif kecil, hal ini juga dikarenakan alkana tidak
memiliki ikatan rangkap, karena semakin banyak ikatan rangkap, suatu senyawa kimia
akan semakin reaktif
Afinitas kecil
Semakin panjang rantai karbonnya maka titik didih akan semakin tinggi, kecuali isomer
dengan banyak cabang, maka semakin banyak cabangnya, titik didih akan semakin
rendah
Semakin panjang rantai karbonnya maka massa jenis akan semakin besar, namun tetap
lebih kecil dari massa jenis air, sehingga bila alkana dan air dicampur, alkana akan berada
di fase atas
Pada suhu dan tekanan standar (STP = standard temperature and pressure), alkana
dengan rantai C1-C4 memiliki wujud gas, C5-C17 memiliki wujud cair, dan C18
seterusnya memiliki wujud padat
Tidak memiliki konduktivitas, artinya tidak menghasilkan maupun menghantarkan listrik
Umumnya alkana diberi nama sesuai dengan jumlah atom C-nya, dimana secara umum:
CH4: metana
C2H6: etana
C3H8: propana
C4H10: butana
C5H12: pentana
C6H14: heksana
C7H16: heptana
C8H18: oktana
C9H20: nonana
C10H22: dekana
Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dianggap berasal dari alkana yang satu atau lebih
atom H-nya diganti dengan gugus fungsi tertentu, dimana gugus fungsi tersebut adalah di bawah
ini, dengan R merujuk pada gugus alkil (CnH2n+1):
1. Alkohol/Alkanol
Contoh: metanol (CH3OH) dan etanol (C2H5OH) yang sering digunakan sebagai pelarut untuk
reaksi-reaksi kimia
2. Eter/Alkoksialkana
Contoh: dimetil eter (CH3-O-CH3/C2H6O) atau sering disebut DME, banyak digunakan untuk
pendingin/refrigerant
3. Aldehid/Alkanal
Contoh: metanal (CHOH) atau sering disebut formalin/formaldehid, suatu senyawa yang
digunakan sebagai bahan pengawet mayat
4. Keton/Alkanon
Contoh: propanon (C3H6O) atau sering disebut aseton, digunakan untuk pembersih cat kuku
5. Asam Karboksilat/Asam Alkanoat
Contoh: Asam asetat (CH3COOH) atau sering disebut asam cuka, dapat digunakan untuk
pengawet makanan, penambah rasa makanan, dan sebagai salah satu bahan pembuatan nata de
coco
6. Ester/Alkil Alkanoat
Contoh: metil salisilat (C8H8O3), banyak digunakan untuk campuran bahan koyo
7. Alkil Halida/Haloalkana
Gugus fungsi: -X
Contoh: triklorometana (CHCl3) atau sering disebut kloroform, digunakan sebagai obat bius
Senyawa
Karbon Turunan
Alkana
A. Struktur Senyawa Karbon
B. Tata Nama Senyawa Karbon
C. somer Senyawa Karbon
D. dentifikasi Senyawa Karbon
E. Kegunaan Senyawa Karbon
Tata nama alkohol yang telah diuraikan merupakan nama IUPAC. Selain
nama IUPAC, alkohol juga memiliki nama trivial (nama lazim). Berikut cara
memberi nama trivial untuk alkohol.
Pengertian Haloalkana – Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini, pustaka sekolah akan
berbagi tentang materi pelajaran kimia, yakni pengertian haloalkana. Senyawa haloalkana
merupakan turunan alkana yang satu atau lebih H-nya digantikan oleh atom halogen. Secara
umum, rumus senyawa haloalkana dapat dituliskan sebagai berikut.