Anda di halaman 1dari 40

Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana

1. Kegunaan Haloalkana
a. Haloalkana sebagai zat anestesi
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi (pembius), tetapi kini
sudah ditinggalkan. Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai bahan anestesi lokal.
b. Haloalkana sebagai antiseptik
Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan digunakan sebagai
antiseptik.
c. Haloalkana sebagai pelarut
Tetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan lemak serta dalam pencucian
kering (dry cleaning)
d. Haloalkana sebagai bahan pemadam api
Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida (CCl4), dan
bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api.
e. Senyawa klorofluorokarbon (CFC) dan freon
Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang
digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan aerosol.
f. Berbagai jenis senyawa haloalkena
Vinilklorida dan kloropena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintetis.

2. Kegunaan alkohol
a. Metanol
1) Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang digunakan
untuk membuat polimer (plastik).
2) Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat senyawa organik lain, seperti
ester.
3) Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah
konstruksi mesin kendaraan.
b. Etanol
Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam alkohol rumah
tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai pembersih luka), dalam minuman beralkohol (bir,
anggur, dan wiski) atau dalam air tape.

3. Kegunaan eter
Eter yang terpenting adalah dietil eter yang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
perdagangan disebut eter.
a. Sebagai pelarut
b. Obat bius (anestesi) pada operasi.Dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui
pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana.
c. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan sebagai aditif bensin, yaitu untuk menaikan nilai
oktan.
4. Kegunaan adelhida
Formaldehida merupakan adelhida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai banyak
kegunaan antara lain:
a. Untuk membuat formalin
Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan
contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengawetkan
makanan.
b. Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan)

5. Kegunaan keton
Keton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan
kehidupan sehari-hari disebut aseton.
Kegunaan utama aseton antara lain:
a. Sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan nonpolar.
b. Sebagai pembersih pewarna kuku (kutek)
c. Bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.
6. Ester
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunya, ester lazim dikelompokkan ke dalam 3
golongan berikut:
a. Ester buah-buahan
Ester yang memiliki 10 atom karbon atau kurang pada suhu kamar berupa zat cair yang mudah
menguap dan mempunyai aroma sedap.
b. Lilin
Lilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang.
c. Lemak dan minyak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Kegunaan utama
lemak adalah sebagai bahan makanan (minyak goreng dan margarin) dan untuk membuat sabun.

5. Senyawa Turunan Alkana

A. ALKOHOL

Alkohol diartikan etanol atau dikenal dengan spirit of wine. Etanol terbentuk dari fermentasi gula
dan memiliki karakteristik tak berwarna, dan mudah menguap. Menurut ilmu kimia, alkohol
adalah kumpulan senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat atom karbon dari
alkil atau gugus alkil tersubstitusi, contoh : metanol, etanol, propanol, butanol, isopropil akohool,
dsb. Metanol merupakan suku pertama golongan alkohol dan biasanya dibuat dengan
mereaksikan karbon monoksida dan hidrogen pada temperatur tinggi. Propanol dan butanol
dibuat dengan cara fermentasi selulosa oleh bakteri Clostridium acetobutilicum. Kata alkohol
berasal dari bahasa arab dari kata alkuhul yang asalnya merupakan nama bubuk antimon sulfida
yang digunakan sebagai antiseptik. Bubuk ini dibuat dengan sublimasi batuan stibnit dalam
ruang tertutup. Selain itu ada yang menyatakan alkohol berasal dari kata al-gawl yang berarti
setan. Alkohol digunakan sebagai bahan bakar mesin. Produk pembakaran etanol dan metanol
lebih bersih dari bensin atau solar. Alkohol digunakan sebagai zat antibeku pada radiator mobil.
Alkohol juga digunakan sebagai reagen atau pelarut karena dapat melarutkan zat-zat nonpolar
dan toksisitasnya rendah. Etanol sering digunakan sebagai pelarut obat-obatan, parfum, dan
essen. Etanol sering digunakan sebagai antiseptik. Alkohol juga digunakan sebagai pengawet
spesimen.

1. Struktur

Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-OH, dimana

R- : gugus alkil, gugus alkil tak jenuh, gugus alkil tersubstitusi, dan rantai siklik.

-OH : gugus fungsi alkohol (hidroksil).

Contoh : H3C-CH2-CH2-CH2-OH

2. Klasifikasi

Jika didasarkan pada jenis atom karbon yang mengikat gugus hidroksil, dikelompokkan :

1. Alkohol primer adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom karbon primer.

Contoh : CH3-CH2-OH.

2. Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom karbon sekunder.

Contoh : CH3-CH(OH)-CH3.

3. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom

karbon tersier. Contoh : CH3C(OH)(CH3)CH3.

Jika didasarkan atas jumlah gugus hidroksil (-OH) yang terdapat dalam strukturnya, alkohol
dibagi menjadi :

1. Alkohol monohidroksi adalah alkohol yang mempunyai 1 gugus –OH.

Contoh : CH3-CH2-OH.

2. Alkohol dihidroksi adalah alkohol yang mempunyai 2 gugus –OH.

Contoh : CH2(OH)-CH2(OH)

3. Alkohol trihidroksi adalah alkohol yang mempunyai 3 gugus –OH.

Contoh : CH2(OH)-CH(OH)-CH2(OH).

Pembuatan dan kegunaan


Pembuatan alkohol

a. Mereaksikan alkil halida dengan basa

Alkohol dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan suatu basa. Selain itu juga
diperoleh produk lain, yakni garam halide

contoh:

b. Reduksi aldehida

Reduksi (hidrogenasi) aldehida akan menghasilkan alkohol primer.

Contoh:

c. Hidrolisis alkil hidrogensulfat

Hidrolisis alkil hidrogensulfat akan menghasilkan alkohol dengan hasil sisa asam sulfat.

Contoh :

d. Hidrolisis ester

Alkohol dibuat dengan hidrolisis ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.

Contoh :

e. Reduksi keton dengan hidrogen

Reduksi suatu keton akan menghasilkan suatu alkohol sekunder.

Contoh :

f. Mereaksikan Alkena dengan asam sulfat kemudian dihidrolisis.

Hidrolisis hasil reaksi antara alkena dengan asam sulfat akan menghasilkan alkohol.

Contoh :

Kegunaan Alkohol dalam Kehidupan

a. Kegunaan

1) Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk membuat ester.

2) Metanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative (pengganti minyak bumi).
3) Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehida (metanal) yang merupakan bahan untuk
membuat plastik (polimer).

4) Etanol digunakan untuk membunuh kuman.

Sifat fisik dan sifat kimia

Sifat Fisik alkohol

a. Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa cairan tidak berwarna
dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.

b. Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.

c. Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.

d. Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak berwarna.

e. Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam
mulut.

Sifat Kimia Alkohol

a. Oksidasi alkohol primer

Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu aldehida dan air.

Contoh:

b. Oksidasi alkohol sekunder

Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu keton dan air.

Contoh :

c. Oksidasi alkohol tersier

Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran asam karboksilat, keton,
karbondiokaida dan air.

Contoh :
d. Reaksi dengan natrium

Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. Hasil samping berupa
gas hidrogen.

Contoh :

e. Reaksi dengan asam halida

Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.

Contoh :

f. Esterifikasi

Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk samping berupa air.
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan

Contoh :

g. Dehidrasi alkohol

Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.

Contoh :

Tata nama alkohol

Tatanama Alkohol
a. IUPAC

1) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –
ol.

contoh :

2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang.

Contoh :

3) Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

Contoh :
4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus hidroksi (-OH) dengan nomor
atom C paling rendah.

Contoh :

5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh :

6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

b. Trivial (Nama Umum)

1) Tentukan gugus alkil yang mengikat gugus hidroksil.

Contoh :

2) Tambahkan akhiran “alkohol” setelah nama substituen.

contoh:

B. ETER

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2
substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter
tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih
polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.

1. Struktur

Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’ atau Ar-O-Ar’ atau R-O-Ar.

Dimana :

-O- : gugus fungsi eter

R,R’ : Alkil

Ar,Ar’ : Aril
Jika R=R’ atau Ar=Ar’ maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika R≠R’ atau Ar≠Ar’
maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran).

Pembuatan dan Kegunaan eter

Pembuatan Eter

a. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida

Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil
samping diperoleh garam natrium halida.

Contoh :

b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida

Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam
perak halida.

Contoh :

c. Dehidrasi alkohol primer

Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.

Contoh :

Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan

a. Kegunaan

1) Eter digunakan sebagai pelarut.

2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.

3) Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka

oktan bensin.

b. Dampak

Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi
tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.
Sifat fisik dan kimia

Sifat Fisik

a. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.

b. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.

c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran
yang eksplosif dengan udara.

d. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

Sifat Kimia

a. Oksidasi

Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
aldehida.

Contoh :

b. Reaksi dengan asam sulfat

Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.

Contoh :

c. Reaksi dengan asam iodida

Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.

Contoh :

d. Hidrolisis

Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.

Contoh :

e. Halogenasi

Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
Contoh :

Tata nama eter

Tatanama

a. IUPAC

1) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang
terbesar dianggap alkana.

Contoh :

2) Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.

Contoh :

3) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus
berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.

Contoh :

4) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

b. Trivial

1) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).

Contoh :

2) Tambahkan akhiran “eter” setelah nama-nama subtituen.

Contoh :

3) Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

C. ALDEHID

Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini
terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan
atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida
merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi.
Golongan aldehida bersifat polar.

1. Struktur

Aldehida merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-
CHO, dimana :

R : Alkil

-CHO : Gugus fungsi aldehida

Contoh :

Pembuatan dan kegunaan

Pembuatan Aldehida

a. Oksidasi alkohol primer

Alkohol primer dapat teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan katalis kalium bikromat
dan asam sulfat.

Contoh :

b. Mengalirkan uap alkohol primer di atas tembaga panas

Uap alkohol primer teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan katalis tembaga panas.

Contoh :

c. Memanaskan garam kalsium suatu asam monokarboksilat jenuh dengan kalsium format

Pemanasam campuran garam kalsium asam monokarboksilat jenuh dengan kalsium format akan
menghasilkan aldehida.

Contoh :

Kegunaan Aldehida

a. Formaldehida (metanal) digunakan sebagai pembunuh kuman dan mengawetkan.


b. Formaldehida digunakan untuk membuat plastik termoset (plastic tahan panas).

c. Paraldehida digunakan sebagai akselerator vulkanisasi karet.

sifat fisik dan kimia

Sifat Fisik Aldehida

a. Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada suhu
kamar dengan bau tidak enak.

b. Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.

c. Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.

d. Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.

e. Aldehida suku tinggi tidak larut air.

Sifat Kimia aldehida

a. Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat

Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam
karboksilat.

Contoh :

b. Oksidasi oleh larutan Fehling

Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa
tembaga(I) oksida.

Contoh :

c. Oksidasi oleh larutan Tollens

Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.

Contoh :

d. Reduksi
Reduksi aldehida oleh seng dan asam klorida akan menghasilkan alkohol primer.

Contoh :

e. Reaksi dengan natrium bisulfit

Aldehida dapat bereaksi dengan natrium bisulfit membentuk suatu senyawa aldehida bisulfit.

Contoh :

f. Reaksi dengan amonia

Aldehida dapat bereaksi dengan amonia menghasilkan suatu senyawa aldehida amonia.

Contoh :

g. Reaksi dengan asam sianida

Aldehida dapat bereaksi adisi dengan asam sianida menghasilkan suatu senyawa aldehida
sianohidrin.

Contoh :

h. Reaksi dengan hidroksilamin

Aldehida dapat bereaksi adisi dengan hidroksilamin menghasilkan aldoksim dan air.

Contoh :

i. Reaksi dengan fenilhidrazin

Aldehida bereaksi dengan fenilhidrazin menghasilkan aldehida fenilhidrazon dan air.

Contoh :

j. Reaksi dengan alkohol

Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan asetal dengan produk samping berupa air.

Contoh :

k. Reaksi dengan halogen

Aldehida dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan suatu kloral. Selain itu juga diperoleh
hidrogen klorida.
Contoh :

l. Reaksi dengan phosfor pentaklorida

Aldehida dapat mengubah phosfor pentaklorida menjadi phosfooksitriklorida dan juga diperoleh
alkil dihalida.

Contoh :

m. Kondensasi aldol

Dalam suasana basa, dua molekul aldehida dapat menyatu (kondensasi) dengan katalis seng(II)
klorida.

Contoh :

n. Reaksi dengan pereaksi Grignard

Aldehida bereaksi dengan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol sekunder.

Contoh :

Tata nama aldehida

Tatanama Aldehida
a. IUPAC

1) Pemberian nama aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –
al.

Contoh :

2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus
karbonil.

Contoh :

3) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh :

4) Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karbonil.


Contoh :

5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh :

6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

b. Trivial

1) Aldehida tak bercabang

Berikut ini daftar nama trivial beberapa aldehida yang tidak bercabang:

2) Aldehida bercabang

a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus
karbonil.

Contoh :

b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh

c) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karbonil dengan huruf
α, β, γ.

Contoh :

D. KETON

Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus karbonil yang terikat oleh 2
atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus karbonil dinamakan karbon α. Atom hidrogen yang
diikat karbon α dinamakan hidrogen α. Dengan katalis asam, keton bertautomeri keto-enol.
Reaksi dengan basa, keton menghasilkan enolat. Gugus karbonil bersifat polar sehingga keton
merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam air. Hidrogen α dari keton lebih asam dari
hidrogen pada alkana. Aseton, asetoasetat, dan β-hidroksibutirat adalah keton yang terdapat
dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino sehingga terdapat dalam tubuh manusia.
1. Struktur

Keton merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CO-
R’, dimana:

R : Alkil

-CO- : gugus fungsi keton (karbonil)

Contoh :

Pembuatan dan kegunaan

Pembuatan Keton

a. Oksidasi alkohol sekunder

Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
keton dan air.

Contoh :

b. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas

Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan menghasilkan keton dan gas
hidrogen.

Contoh :

c. Memanaskan garam kalsium asam monokarboksilat

Keton dapat diperoleh dari pemanasam garam kalsium asam monokarboksilat.

Contoh :

Kegunaan Keton

a. Aseton digunakan sebagai pelarut organik.

b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.

c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.


d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan get.

Sifat fisik dan kimia

Sifat Fisik Keton

a. Keton dengan 3-13 atom karbon berupa cairan dengan bau sedap.

b. Keton dengan atom karbon lebih dari 13 berupa padatan.

c. Suku rendah golongan keton dapat larut dalam air.

d. Suku tinggi golongan keton tidak larut air.

Sifat Kimia Keton

a. Oksidasi

Oksidasi keton dengan campuran natrium bikarbonat dan asam sulfat akan menghasilkan asam
karboksilat, air, dan karbondioksida.

Contoh :

b. Reduksi

Reduksi keton dengan katalis litium alumunium hidrida akan menghasilkan alkohol sekunder.

Contoh :

c. Reaksi dengan phosfor pentaklorida

Reaksi antara aseton dengan phosfor pentaklorida akan menghasilkan alkil dihalida.

Contoh :

d. Reaksi dengan pereaksi Grignard

Hidrolisis hasil reaksi keton dan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol tersier.

Contoh :

e. Kondensasi aldol
Dalam suasana basa, keton dapat mengalami kondensasi dengan katalis seng(II) klorida.

Contoh :

f. Reaksi dengan halogen

Keton dapat mengalami reaksi substitusi jika bereaksi dengan halogen. Substitusi terjadi pada
Hα.

Contoh :

g. Reaksi dengan asam sianida

Keton dapat bereaksi adisi dengan asam sianida membentuk suatu senyawa sianohidrin.

Contoh :

h. Reaksi dengan natrium bisulfit

Keton dapat bereaksi adisi dengan natrium bisulfit menghasilkan suatu keton bisulfit.

Contoh:

i. Reaksi dengan hidroksilamin

Keton bereaksi dengan hidroksilamin membentuk senyawa oksim, dan air.

Contoh :

j. Reaksi dengan fenilhidrazin

Keton bereaksi dengan fenilhidrazin menghasilkan senyawa fenilhidrazon dan air.

Contoh :

Tata nama Keton

Tatanama Keton
a. IUPAC

1) Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –
on.
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung
gugus karbonil.

Contoh :

3) Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama.

Contoh :

4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil (-CO-) dengan nomor
atom C paling rendah.

Contoh :

5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh :

6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

b. Trivial (Nama Umum)

1) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus karbonil (-CO-).

Contoh :

2) Tambahkan akhiran “keton” setelah nama-nama subtituen.

Contoh :

3) Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

E. ASAM KARBOKSILAT

Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam
karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam
karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk
ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam
larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi
H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang
terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan
karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis
trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.

1. Struktur

Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :

R : Alkil

Ar : Aril

-COOH : Gugus karboksil

Contoh :

Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH),
karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).

Pembuatan dan kegunaan

Pembuatan Asam karboksilat

a. Oksidasi alkohol primer

Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam
karboksilat.

Contoh :

b. Karbonasi pereaksi Grignard

Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam
karboksilat.

Contoh :

c. Oksidasi alkil benzena

Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam
karboksilat.

Contoh :

d. Hidrolisis senyawa nitril


Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.

Contoh :

Kegunaan Asam karboksilat

a. Asam format dipakai untuk menggumpalkan lateks (getah karet).

b. Asam asetat digunakan sebagai cuka makan.

Sifat fisika dan kimia

Sifat Fisik Asam karboksilat

a. Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain
yang berat molekulnya sebanding.

b. Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton
yang berat molekulnya sebanding.

c. Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.

d. Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.

Sifat KimiaAsam karboksilat

a. Reaksi dengan basa

Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.

Contoh :

b. Reduksi

Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol
primer.

Contoh :

c. Reaksi dengan tionil diklorida


Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida
dan gas belerang dioksida.

Contoh :

d. Esterifikasi

Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan.

Contoh :

e. Reaksi dengan amonia

Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.

Contoh :

f. Dekarboksilasi

Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.

Contoh :

g. Halogenasi

Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam
trihalida karboksilat dan hidrogen halida.

Contoh :

Tata nama

Tatanama Asam karboksilat


a. IUPAC

1) Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –oat.

Contoh :

2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung
gugus karboksil).
Contoh :

3) Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

Contoh :

4) Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.

Contoh :

5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh :

6) Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.

Contoh :

7) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.

Contoh : bukan Asam-3-neopentil-2-metilheksanoat tetapi Asam 2-metil-3-


neopentilheksanoat

b. Trivial (Nama Umum)

1) Tak bercabang

Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :

2) Bercabang

a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus
karboksil).

Contoh :

b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh

c) Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.


d) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karboksil dengan huruf
α, β, γ.

Contoh :

F. ESTER

Ester dibentuk dari reaksi kondensasi alkohol dengan suatu asam (esterifikasi). Asam-asam itu
dapat berupa Asam karboksilat, asam phosfat, asam sulfat, asam nitrat, asam borat, dsb. Ester
yang mudah menguap terdapat dalam parfum, pheromon, dan minyak atsiri. Nama ester
diturunkan dari bahsa jerman yakni Essig-Ather yang berarti cuka ether. Eter siklik dinamakan
lakton.

1. Struktur

Ester merupakan salah satu turunan asam karboksilat yang memiliki rumus umum R-COO-R’,
dimana :

R, R’ : Alkil, Aril

-COO- : Gugus fungsi ester

Contoh :

Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COO- sebesar 120 derjat,

contoh:

Pembuatan dan kegunaan

Pembuatan Ester

a. Mereaksikan asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam

b. Mereaksikan klorida asam dengan alkohol

c. Mereaksikan anhidrida asam dengan alkohol

Kegunaan Ester

a. Ester rantai pendek (ester yang memiliki atom karbon kurang dari 10) digunakan sebagai essen
buah-buahan.
b. Lemak (ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku tinggi)

digunakan sebagai bahan makanan dan sebagai bahan untuk

membuat sabun.

Sifat fisik dan kimia

Sifat Fisik Ester

a. Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya
sebanding.

b. Ester dapat larut dalam pelarut organik.

c. Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.

d. Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.

Sifat Kimia Ester

a. Hidrolisis

Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.

Contoh:

b. Reaksi dengan amonia

Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alkohol.

Contoh :

c. Transesterifikasi

Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan ester yang
berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.

Contoh :

d. Reaksi dengan pereaksi Grignard

Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk suatu keton.


Contoh:

e. Reduksi

Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat akan menghasilkan
alkohol primer.

Contoh :

Tata nama

Tata nama Ester


a. IUPAC

Dalam pemberian nama ester, diawali dengan menyebut nama gugus alkil/aril yang
menggantikan atom H dalam gugus –COOH pada asam induknya, kemudian diikuti nama asam
tsb, tetapi tanpa kata asam. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Tentukan jenis alkil dan nama asam karboksilat (nama sistematik) yang terdapat dalam
struktur.

Contoh :

2) Urutan penulisan diawali nama alkil kemudian nama asamnya (tanpa kata “asam”).

Contoh : Nama : Etil etanoat

b. Trivial (Nama Umum)

1) Tentukan jenis alkil dan nama asam karboksilat (nama trivial)

yang terdapat dalam struktur.

Contoh :

2) Urutan penulisan diawali nama alkil kemudian nama asamnya

(tanpa kata “asam”).

Contoh :

Sumber: Buku BSE


Apa sih alkana itu? Alkana adalah molekul organik yang termasuk senyawa hidrokarbon dengan
ikatan tunggal. Senyawa hidrokarbon sendiri adalah senyawa kimia yang mengandung unsur
hidrogen (H) dan karbon (C), atau biasa ditulis sebagai CxHy dengan x adalah jumlah karbon dan
y adalah jumlah hidrogen, sedangkan alkana memiliki rumus CnH2n+2.

Alkana memiliki beberapa sifat, yaitu:

 Merupakan hidrokarbon jenuh, dimana jumlah H sudah maksimal karena tidak ada ikatan
rangkap antar C
 Reaktifitas dengan senyawa kimia lain relatif kecil, hal ini juga dikarenakan alkana tidak
memiliki ikatan rangkap, karena semakin banyak ikatan rangkap, suatu senyawa kimia
akan semakin reaktif
 Afinitas kecil
 Semakin panjang rantai karbonnya maka titik didih akan semakin tinggi, kecuali isomer
dengan banyak cabang, maka semakin banyak cabangnya, titik didih akan semakin
rendah
 Semakin panjang rantai karbonnya maka massa jenis akan semakin besar, namun tetap
lebih kecil dari massa jenis air, sehingga bila alkana dan air dicampur, alkana akan berada
di fase atas
 Pada suhu dan tekanan standar (STP = standard temperature and pressure), alkana
dengan rantai C1-C4 memiliki wujud gas, C5-C17 memiliki wujud cair, dan C18
seterusnya memiliki wujud padat
 Tidak memiliki konduktivitas, artinya tidak menghasilkan maupun menghantarkan listrik

Umumnya alkana diberi nama sesuai dengan jumlah atom C-nya, dimana secara umum:

CH4: metana

C2H6: etana

C3H8: propana

C4H10: butana

C5H12: pentana

C6H14: heksana

C7H16: heptana

C8H18: oktana

C9H20: nonana

C10H22: dekana
Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dianggap berasal dari alkana yang satu atau lebih
atom H-nya diganti dengan gugus fungsi tertentu, dimana gugus fungsi tersebut adalah di bawah
ini, dengan R merujuk pada gugus alkil (CnH2n+1):

1. Alkohol/Alkanol

Gugus fungsi: -OH

Struktur umum: R-OH

Rumus umum: CnH2n+2O

Contoh: metanol (CH3OH) dan etanol (C2H5OH) yang sering digunakan sebagai pelarut untuk
reaksi-reaksi kimia

2. Eter/Alkoksialkana

Gugus fungsi: -O-

Struktur umum: R-O-R’ (-OR’ disebut juga gugus alkoksi)

Rumus umum: CnH2n+2O

Contoh: dimetil eter (CH3-O-CH3/C2H6O) atau sering disebut DME, banyak digunakan untuk
pendingin/refrigerant

3. Aldehid/Alkanal

Gugus fungsi: -CHO

Struktur umum: R-CHO

Rumus umum: CnH2nO

Contoh: metanal (CHOH) atau sering disebut formalin/formaldehid, suatu senyawa yang
digunakan sebagai bahan pengawet mayat

4. Keton/Alkanon

Gugus fungsi: -C=O-

Struktur umum: R-C=O-R’

Rumus umum: CnH2nO

Contoh: propanon (C3H6O) atau sering disebut aseton, digunakan untuk pembersih cat kuku
5. Asam Karboksilat/Asam Alkanoat

Gugus fungsi: -COOH

Struktur umum: R-COOH

Rumus umum: CnH2nO2

Contoh: Asam asetat (CH3COOH) atau sering disebut asam cuka, dapat digunakan untuk
pengawet makanan, penambah rasa makanan, dan sebagai salah satu bahan pembuatan nata de
coco

6. Ester/Alkil Alkanoat

Gugus fungsi: -COO-

Struktur umum: R-COO-R’

Rumus umum: CnH2nO2

Contoh: metil salisilat (C8H8O3), banyak digunakan untuk campuran bahan koyo

7. Alkil Halida/Haloalkana

Gugus fungsi: -X

Struktur umum: R-X

Rumus umum: CnH2n+1X

Contoh: triklorometana (CHCl3) atau sering disebut kloroform, digunakan sebagai obat bius

Senyawa
Karbon Turunan
Alkana
A. Struktur Senyawa Karbon
B. Tata Nama Senyawa Karbon
C. somer Senyawa Karbon
D. dentifikasi Senyawa Karbon
E. Kegunaan Senyawa Karbon

bisa komen lewat tweet ke @Tys_mGh atau via kakaotalk : Tyazzz


A Struktur Senyawa Karbon
Karena keunikannya, atom karbon dapat membentuk ribuan senyawa
karbon. Perhatikanlah tubuh Anda, semua bagiannya terdiri atas senyawasenyawa
karbon yang Tuhan ciptakan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu susunan yang utuh dan sempurna.
Karbon dapat membentuk senyawa lebih banyak dibandingkan dengan unsur yang lain karena karbon tidak
hanya membentuk ikatan tunggal, rangkap, dan rangkap tiga, tetapi juga
dapat berikatan membentuk struktur cincin. Cabang ilmu Kimia yang berhubungan dengan senyawa karbon
disebut Kimia Organik.
Untuk memudahkan dalam mempelajari senyawa karbon, para ahli kimia
mengelompokkan senyawa karbon ke dalam beberapa kelompok.
Senyawa karbon dapat dikelompokkan berdasarkan gugus fungsi yang
dimilikinya. Gugus fungsi adalah gugus atom atau molekul yang berperan
pada sifat kimia suatu senyawa. Suatu senyawa yang memiliki gugus fungsi
yang sama akan memiliki kemiripan reaksi. Berikut ini beberapa gugus fungsi
yang lazim dimiliki senyawa karbon.
Alkohol adalah senyawa karbon yang memiliki gugus hidroksil (–OH).
Haloalkana adalah senyawa karbon yang mengikat atom halogen. Atom
halogen ini menggantikan posisi atom hidrogen. Eter adalah senyawa karbon
yang memiliki gugus alkoksi (–O–). Berikut beberapa struktur senyawa
alkohol, haloalkana, dan eter.

Gugus fungsi yang dimiliki keton dan aldehid dinamakan gugus


karbonil, yaitu gugus fungsi yang terdiri atas atom oksigen yang berikatan
rangkap dengan atom karbon. Jika gugus karbonil tersebut diapit oleh dua
atau lebih atom karbon, senyawa karbon tersebut dinamakan keton. Jika
gugus karbonil terletak di ujung rantai karbon, senyawa karbon seperti ini
disebut aldehid

Bagaimanakah dengan asam karboksilat dan ester? Asam karboksilat


dan ester juga memiliki gugus karbonil. Perbedaannya dengan keton dan
aldehid adalah atom oksigen yang diikatnya berjumlah dua. Satu atom
oksigen berikatan ganda dengan atom karbon, sedangkan satunya berikatan
tunggal dengan atom karbon. Atom oksigen yang berikatan tunggal dengan
atom karbon, berikatan juga dengan atom hidrogen (untuk asam karboksilat),
dan berikatan dengan gugus alkil (untuk ester). Perhatikan struktur asam
karboksilat dan ester berikut.
B Tata Nama Senyawa Karbon
Sebelumnya, Anda telah mengetahui pengelompokan senyawa karbon
berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya. Anda juga telah mengetahui
beberapa struktur kimia dari senyawa-senyawa tersebut pada Gambar 5.1,
5.2, 5.3, 5.4, 5.5, 5.6, dan 5.7. Tahukah Anda, cara memberi nama senyawasenyawa
karbon tersebut? Penulisan nama senyawa karbon tidak jauh
berbeda dengan penulisan nama senyawa hidrokarbon golongan alkana.
Untuk menyegarkan ingatan Anda mengenai tata nama alkana, perhatikanlah
contoh berikut.
1. Tata Nama Alkohol dan Eter
Pada prinsipnya, penamaan senyawa turunan alkana sama dengan
penamaan senyawa alkana. Caranya adalah dengan mengubah akhiran -ana
dengan akhiran lain sesuai dengan gugus fungsi yang dimiliki setiap
kelompok senyawa. Agar lebih jelas, lakukanlah kegiatan berikut.
Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan penjelasan
berikut.
Jika diperhatikan dengan saksama, perbedaan yang paling jelas antara
alkana dan alkohol adalah jenis gugus fungsinya. Senyawa alkohol memiliki
gugus fungsi –OH dengan rumus umum CnH2n+2O. Berdasarkan rumus
tersebut, kita dapat mengetahui rumus kimia suatu alkohol dengan cara
menghitung jumlah atom C-nya. Tabel berikut memperlihatkan rumus kimia
beberapa senyawa alkohol.
Gugus hidroksil pada senyawa alkohol menggantikan posisi 1 atom H
pada senyawa alkana. Oleh karena gugus fungsi –OH menggantikan posisi
1 atom H maka penamaan alkohol dilakukan dengan cara mengganti akhiran
-ana menjadi -nol. Jadi, CH3OH memiliki nama metanol, sedangkan C2H5OH
memiliki nama etanol.
Aturan tersebut hanya berlaku jika jumlah atom karbon pada senyawa
alkohol tidak lebih dari 2. Bagaimanakah jika jumlah atom karbon pada
senyawa alkohol lebih dari 2? Senyawa alkohol yang mengandung lebih
dari 2 atom karbon akan memiliki struktur kimia lebih dari satu. Misalnya,
senyawa alkohol dengan rumus kimia C3H7OH memiliki dua struktur kimia.
Perhatikanlah gambar berikut.

Aturan Penamaan Senyawa Alkohol Rantai Lurus


1. Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika memiliki gugus –OH, berarti
senyawa tersebut merupakan senyawa alkohol.
2. Hitung jumlah atom C-nya.
3. Jika jumlahnya tidak lebih dari dua, tuliskan awalan berdasarkan
jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -nol.
4. Jika jumlahnya lebih dari dua, beri nomor pada rantai karbon
sedemikian rupa sehingga gugus –OH menempel pada atom C yang
paling kecil. Kemudian, tuliskan nomor, diikuti nama awalan
berdasarkan jumlah atom C-nya, dan diakhiri dengan akhiran -nol.
Berdasarkan aturan tersebut, nama senyawa-senyawa alkohol
dengan rumus kimia C3H7OH adalah

Aturan Penamaan Senyawa Alkohol Rantai Bercabang


1. Tentukanlah rantai induk (rantai terpanjang yang memiliki gugus
–OH) dan rantai cabangnya.
2. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus –OH
menempel pada atom C yang paling kecil.
3. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkohol
rantai lurus.
4. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus
alkil.
yaitu 2 gugus metil yang berada pada atom C nomor 2 dan 4 serta gugus etil yang
berada pada atom C nomor 3 sehingga namanya adalah 3-etil-2,4-dimetil-2-
pentanol.

Tata nama alkohol yang telah diuraikan merupakan nama IUPAC. Selain
nama IUPAC, alkohol juga memiliki nama trivial (nama lazim). Berikut cara
memberi nama trivial untuk alkohol.

Aturan Penamaan Trivial Senyawa Alkohol


1. Tentukanlah rantai induk (rantai terpanjang yang memiliki gugus –
OH) dan rantai cabangnya.
2. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus –OH
menempel pada atom C yang paling kecil.
3. Tuliskan nama alkil rantai induk diikuti kata alkohol.

Pengertian Haloalkana – Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini, pustaka sekolah akan
berbagi tentang materi pelajaran kimia, yakni pengertian haloalkana. Senyawa haloalkana
merupakan turunan alkana yang satu atau lebih H-nya digantikan oleh atom halogen. Secara
umum, rumus senyawa haloalkana dapat dituliskan sebagai berikut.

Read more: http://www.pustakasekolah.com/pengertian-haloalkana.html#ixzz3EbIXJWEk

Anda mungkin juga menyukai