Anda di halaman 1dari 4

3.9.

1 Perhitungan Dimensi Intake


Panjang pipa transmisi dapat dihitung dengan melihat dari intake ke
instalasi pengolahan air, sedangkan diameter pipa dapat ditentukan berdasarkan
debit pemakaian jam puncak. Dalam menentukan diameter pipa dapat ditentukan
dengan persamaan Hazen Willian sebagai berikut :
Q = 0,2785 × C × D2,63 × S 0,54.....................................................................(3.17)
Dimana:
Q = Debit Harian Maksimum (m3/detik
C = Koefisien kekasaran pipa
D = Kiameter pipa (m)
S = Kemiringan

Ketentuan yang direncanakan pada bangunan pengambil air (intake) yang akan
dibuat yaitu :
- Kapasitas pengolahan : 113 L/detik = 0,113 m3/detik
- Kecepatan aliran pada pipa (vpipa) = 1,5 m/detik
Sehingga, luas penampang pipa (A) pada intake dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan kontinuitas, sebagai berikut :
𝑄 = 𝐴. 𝑣............................................................................................................(3.18)
Maka, luas penampang pipa dan diameternya yaitu :
 Luas penampang pipa
𝑄
𝐴=
𝑣
0,113
=
1
= 0,113 𝑚2
 Diameter Pipa
𝐴×4
𝑑2 =
𝜋
0,113 × 4
=
3,14
= 0,14 𝑚2
𝑑 = 0,3741 ≈ 0,37 𝑚 14,56 inch

21
Pada perhitungan ini nilai diameter pipa transmisi sebesar 0,37 m dan
dipakai adalah pipa transmisi dengan ukuran 0,32 m (ukuran pasaran). Jenis pipa
yang dipakai adalah pipa besi cast iron. Pipa jenis ini tergolong kuat karena tebal
sehingga tidak mudah retak dan bocor serta tahan terhadap korosi baik bagian
internal maupun eksternal.
Sehingga, kecepatan aliran air didalam pipa dapat dihitung dengan :
 Luas permukaan pipa
1
𝐴 = 𝜋𝐷2
4
1
= (3,14)(0,32)2
4
= 0,08 𝑚2

 Kecepatan aliran air didalam pipa, yaitu :


𝑄
𝑣=
𝐴
0,113
=
0,08
= 1,41 𝑚/𝑠
Kecepatan aliran yang didapat sebesar 1,41 m/s dengan diameter pipa 0,32
meter (12,59 inchi) dan koefisien pipa cast iron c = 0,25 dengan panjang pipa
transmisi 100m.
3.9.2 Menghitung Daya Pompa dari Intake ke IPA
Untuk keperluan mengalirkan air dari rumah pompa ke IPA maka
diperlukan pompa. Perencanaan pompa harus mampu memberikan debit aliran air
dan tekanan yang memadai. Pompa sebaiknya tidak bekerja secara terus-menerus
lebih dari 22 jam per hari. Oleh karena itu perlu pompa cadangan yang diparalel
dengan pompa utama sehingga bekerja bergantian. Peralatan yang harus ada
seperti Gate Valve, Check Valve, Water Meter, dan alat kontrol listrik. Gate
Valve dipasang dibelakang pompa pada pelepasan samping. Jika pompa berada di
bawah permukaan air (pompa Sumersible) maka gate valve dipasang pada pipa

22
hisap utama ke arah pompa. Check valve dipasang diantara gate valve dan pompa
untuk menjaga arus balik.
Faktor yang perlu untuk diperhatikan menghitung daya pompa yaitu berat
jenis air, kekuatan dorong, besarnya pipa hisap dan dorong, hambatan karena
fitting. Untuk menghitung daya pompa menggunakan rumus seperti berikut :

𝜌.𝑔.ℎ.𝑄
𝐻𝑃 = ..................................................................................(3.19)
𝜂

Dimana: HP : Daya pompa (kw)


𝜌: Massa jenis fluida (ton/ m3)
η: Efisiensi pompa
h: Head total (m)
g: Percepatan gravitasi = 9,81 m/s2

Pada rumus tersebut, besarnya head dap[at dihitung menggunakan rumus di


bawah : h = hs + hp + hf
Dimana : hs : head section (sama dengan ketinggian dari pipa penghisap)
hp : head pressure (sama dengan ketinggian dan pipa pendorong setelah
pompa)
hf : head friction (sama dengan total hilang tinggi tekan yang terjadi
pada pipa)
Berikut perhitungan jumlah head yang dihasilkan pada sistem :
Q = 0,113m3/det
Panjang Horizontal LH = 100 m
Elevasi muka tanah di Rumah Pompa = + 35 m
Elevasi muka tanah di IPA = + 32,5 m
∆𝐻 = Elevasi (Rmh Pompa – PAM)
= 2,5 m
𝐶×𝐿
Hf = 𝑄2
12×1×𝐷 5
0,25×100
= 0,112
12×1×0,65

= 0,32 m

23
Hp = ∆𝐻 = 2,5 m
Hs = 7 meter
H = Hf + Hp + Hs
= 0,32 + 2,5 + 7
= 9, 82 ≈ 10 meter

Untuk jumlah H total dari perhitungan Hf, Hf, dan Hs didapat total head
sebesar 10 meter. Akan tetapi terdapat beberapa pertimbangan untuk nilai
kehilangan energi tekan dengan yang diakibatkan aksesoris pipa (saringan,
sambungan, dan siku ) sebesar 20% dari total Head yang didapat adalah 2 meter.
Kehilangan tekan akibat belokan pipa sebesar 20% dari total Head yang didapat
adalah 2 meter serta kehilangan tekan yang terjadi saat air masuk kedalam pompa
sekitar 10% dari total dari total head yang didapat adalah 1 meter. Kehilangan
tekan yang dihasilkan dari tinggi bak koagulasi yaitu 6 meter, maka
memperkirakan jumlah H yang diperbesar menjadi 21 meter. Maka daya pompa
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut yang diketahui efisiensi pompa sebesar
75% :

𝜌. 𝑔. ℎ. 𝑄 1 × 9,8 × 21 × 0,113
𝐻𝑃 = = = 31 𝐻𝑃
𝜇 0,75

1 HP = 0,746 KW
HP = 31 x 0,746
= 23,12 KW ≈ 24 KW

24

Anda mungkin juga menyukai