Eng
Department of Enviromental Engineering
Faculty of Science and Technology UNUGO
Yebi Yuriandala, S.T., M.Eng
1. Pompa
▪ Menaikkan tekanan
Penambahan energi pada system membuat pompa mengubah laju alir dan tekanan aliran
Tujuan utama pemasangan pompa sebagai alat transportasi adalah untuk overcome hambatan
▪ Jenis putar
▪ Pomp sentrifugal
Komponen utama dari pompa sentrifual adalah impeller (bagian yang berputar) dan
rumah pompa (stasioner).
▪ Pompa diffuser atau pompa turbin
▪ Pompa vortex
𝑉2
𝐻𝑒𝑎𝑑 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = 𝐻𝑓 + 𝐻𝑚 + 𝐻 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 +
2𝑔
1/2
Q
𝐷 = 4× ×𝑉 Debit pompa
𝜋
𝑄𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝜂 × 𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Q = Debit (m3/s)
π = 3,14 = 22/7 Qtotal = Debit total (m3/s)
D = Diameter Pipa η = asumsi efisiensi (80%)
V = Kecepatan (m/s)
Suction Discharge
1,85 1,85
Q Q
𝐻𝑓 = ×L 𝐻𝑓 = ×L
0,2785 × C × D2,63 0,2785 × C × D2,63
Diketahui
Head Statis = Tinggi Gedung + tinggi kaki rooftank + tinggi muka air rooftank
= (4x4) m + 1 m + 1,4 m
= 18,4 m
▪ Mayor Losses dengan:
▪ L suction = 140 m
▪ L discharge = 17 m
𝐿 × 𝑄1,85
𝐿 × 𝑄1,85 ▪ Hf suction =
▪ Hf discharge = (0,2785 × 𝐶 × 𝐷2,63 )1,85
(0,2785 × 𝐶 × 𝐷2,63 )1,85
17 ×( 0,1392)1,85
140 ×( 0,1392)1,85 =
= ( 0,2785 × 120 × 0,32,63 )1,85
( 0,2785 × 120 × 0,32,63 )1,85
0,44
3,6 = = 0,23 m
= = 1,91 m 1,88
1,88
Hf Mayor Losses = Hf discharge + Hf suction
= 1,91 + 0,23
= 2,14 m
Minor Losses = 10% × Hf Mayor Losses
= 10% × 2,14
= 0,214 m
Hf total = Hs + Hf mayor + Hf minor + sisa tekan
= 18,4 + 2,14 + 0,214 + 10
= 30,7 m
▪ Daya pompa (Nh)
𝜌 × 𝑔 × 𝐻 × 𝑄𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
𝑃=
ɳ
P = 52403 watt
P = 53 Kwatt
Berdasarkan debit harian
maksimum sebesar 0,174
m3/hr dan head total
sebesar 30,7 m maka
diketahui bahwa jenis
pompa yang digunakan
untuk perencanaan ini
adalah Pompa 1450
R.P.M Tipe 250 × 200 -
315
▪ Dalam system ini, pipa distribusi dalam Gedung disambung langsung dengan pipa
utama penyediaan air bersih Perusahaan Air Minum. Sistem ini terutama diterapkan
untuk perumahan dan bangunan gedung yang kecil dan rendah
▪ Pemilihan system ini didasarkan kepada kapasitas dan tekanan air yang disuplai cukup
▪ Fungsi: Katup penutup dalam persil digunakan untuk
mengatur aliran atau distribusi air di dalam properti
atau lahan. Ini dapat digunakan dalam sistem irigasi,
penyiraman taman, atau distribusi air untuk keperluan
pertanian atau hortikultura.
▪ Ukuran dan Kapasitas: Katup penutup dalam persil mungkin lebih kecil dan memiliki kapasitas aliran
yang lebih rendah dibandingkan dengan katup yang terdapat dalam tanah, yang dirancang untuk
mengelola aliran air yang lebih besar.
▪ Aksesibilitas: Katup penutup dalam persil lebih mudah diakses karena berada di atas permukaan tanah.
Sebaliknya, katup penutup yang terdapat dalam tanah memerlukan akses melalui valve box atau pit, yang
mungkin memerlukan pengangkatan atau penggalian tanah.
▪ Proteksi dan Perlindungan: Valve box atau pit yang menutupi katup dalam tanah dirancang untuk
memberikan perlindungan terhadap elemen alam dan gangguan lainnya, sementara katup dalam persil
mungkin lebih terbuka terhadap kondisi lingkungan.
▪ Apabila system sambungan langsung oleh berbagai alasan tidak dapat ditetapkan,
▪ Dalam system ini, air ditampung terlebih dahulu dalam tangki bawah (yang berada
dilantai terendah bangunan atau dibawah muka tanah) dan kemudian dipompakan ke
suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau diatas lantai tertinggi
bangunan. Dari tangki ini air akan dialirkan keseluruh bangunan
1. Alasan penerapan system tangki atap
▪ Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing
hampir tidak berarti
▪ Perubahan tekanan ini hanyalah akibat perubahan muka air dalam tangki atap
▪ Sistem pompa yang menaikan air ke tangki atap bekerja secara otomatik dengan
cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan timbulnya
kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang dapat
mendeteksi muka air dalam tangki atap
▪ Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan tangki tekan.
2. Setiap tangki bawah dan tangki atas harus dipasang alarm yang memberikan tanpa
suara untuk muka air rendah dan air penuh
▪ Fungsi
▪ Menyimpan air
▪ Prinsip kerja sistem tangki tekan yaitu air ditampung dalam tangki bawah lalu dipompakan dalam
suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi, air dari tangki tersebut
dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan, dan pompa akan bekerja secara otomatis yang
diatur oleh suatu diktektor tekanan yang tertutup/membuka saklar motor listrik penggerak
pompa. Beda tekanan antara posisi ON/OFF 2 kg/cm².
▪ Mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-
pompa lainnya
▪ Harga awal pada sistem ini lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus
▪ Daerah fluktasi tekanan sebesar 1,0 kg/cm² sangat besar dibanding dengan sistem
tangki atap yang hampir tidak ada fluktasi tekanan. Hal ini dapat menimbulkan aliran
yang cukup berarti pada alat plambing dan pada alat pemanas gas dapat menghasilkan
air dengan teperatur yang berubah-ubah
▪ Sistem tangki tekan juga hanya sebagai sistem pengatur otomatik pompa penyediaan
air saja dan bukan sebagai sistem penyimpanan air seperti tangki atap.
▪ Dan dengan berkurangnya udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali
harus ditambahkan udara dengan kompresor atau dengan menguras seluruh air dari
dalam tangki tekan.
Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki
tekan ataupun atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan
pompa menghisap air langsung dari utama, misalnya pipa utama Perusahaan Air
Minum. Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan air
Minum.
▪ Kelebihan dari penggunaan sistem ini yaitu dapat mengurangi kemungkinan
pencemaran air minum karena menghilangkan tangki bawah maupun tangki atas,
mengurangi kemungkinan terjadinya karat karena kontak air dengan udara relatif
singkat. Kalau cara ini diterapkan pada bangunan pencakar langit akan mengurangi
beban struktur bangunan dan dapat menggantikan menara air.
▪ Kekurangan dari penggunaan sistem ini yaitu penyediaan air sepenuhnya bergantung
pada sumber daya, pemakaian daya besar dibandingkan dengan sistem tangki atap,
dan harga awal tinggi karena sistem pengaturannya.
▪ Tangki air
b) Tangki atap
▪ Menyimpan air untuk kebutuhan singkat
▪ Terbuat dari pelat baju, kayu dan FRP (fiberglass reinforced plastic)
c) Tangki tekan
▪ Menyimpan air dengan tekanan tinggi
Qd = Qs . T
▪ VR = Qd – Qs. T
▪ VR = Qd – Qs. T + VF
▪ Dimana :
▪ Kapasitas pengaliran pipa dinas = 2/3 Qrerata = 144 m3/hari – (2/3 x 18 m3/jam x 8
jam/hari)
▪ Qrerata = 18 m3/jam
= 48 m3/hari
▪ Pemakaian air rata-rata = 8 jam per hari