Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No.

2, (2013) ISSN: 2301-9271 B-207

Re-Design Pompa Sentrifugal Double admission


dengan Fluida Kerja Semi Lean Benfield Solution
(K2CO3) pada Kapasitas 700 m3/h dan Head 275.8 m
(Studi Kasus: PT. Petrokimia Gresik)
Fathur Rahim dan Prof. Dr. Ir. I Made Arya Djoni, M.Sc.
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: aryadjoni@me.its.ac.id
Abstrak—Penggunaan pompa sentrifugal dalam dunia
industri, khususnya di PT. Petrokimia Gresik memiliki
peran yang sangat penting, terutama untuk memindahkan
fluida kerja dari satu tempat ke tempat lain. PT.
Petrokima Gresik dalam menggunakan jenis pompa untuk
mengalirkan semi lean benfield solution (K 2 CO3 ) yang
berfungsi sebagai CO2 absorber dalam proses pembuatan
amoniak. Seiring berjalannya waktu, kapasitas pompa
sentrifugal double admission yang semula
582,3 m3 ⁄h ingin ditingkatkan menjadi 700 m3 ⁄h . Oleh
karena itu, dilakukan perancangan ulang pompa
sentrifugal double admission untuk fluida kerja semi lean
benfield solution (K 2 CO3). Setelah itu dilakukan
perancangan ulang pompa dengan data yang telah diolah
meliputi perancangan poros, impeller dengan bentuk sudu
double curvature, volute, pasak dan bearing. Dari
perancangan ulang, didapatkan desain pompa sentrifugal
double admission untuk fluida kerja semi lean benfield
solution (K 2 CO3 ) yang sesuai dengan kapasitas
700 m3 ⁄h pada head 275,8 m serta daya BHP sebesar 886
Kwatt dengan effisiensi 74%.

Kata Kunci—Double admission, pompa sentrifugal,


pompa kapasitas besar Gambar. 1. Diagram alir penelitian.

I. PENDAHULUAN Adanya suatu kebutuhan pompa yang dapat digunakan


Penggunaan pompa sentrifugal dalam dunia industri, untuk fluida kerja semi lean benfield solution (𝐾𝐾2 𝐶𝐶𝐶𝐶3 ) yang
khususnya di PT. Petrokimia Gresik memiliki peran yang mampu menghasilkan kapasitas sebesar 700 𝑚𝑚3 ⁄ℎ pada head
sangat penting, terutama untuk memindahkan fluida kerja dari sebesar 275,8 m di mana pompa dengan sentrifugal isapan
satu tempat ke tempat lain. Pompa aksial digunakan untuk tunggal, pompa aksial dan pompa sentrifugal double
menghasilkan kapasitas yang sangat besar dengan kebutuhan admission yang terdapat di PT. Petrokimia Gresik sebelumnya
head yang kecil. Sedangkan pompa sentrifugal double tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut karena hanya
admission digunakan untuk menghasilkan kapasitas yang mampu menghasilkan 582,3𝑚𝑚3 ⁄ℎ .
besar dengan kebutuhan head yang cukup tinggi. Pompa
sentrifugal double admission mampu menghasilkan kapasitas II. URAIAN PENELITIAN
yang besarnya sama dengan dua kali kapasitas yang mengalir A. Diagram Alir Penelitian
pada pompa dengan isapan tunggal dengan menghasilkan head Penelitian Tugas Akhir ini akan dilaksanakan dengan
yang sama. mengikuti diagram alir penelitian. Adapun langkah-langkah
Pompa sentrifugal dengan dua sisi hisap banyak sekali tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
digunakan untuk menghasilkan kapasitas yang besar dengan
head yang tinggi. Alasan tersebutlah yang dijadikan dasar B. Perhitungan Perancangan
penggunaan pompa sentrifugal double admission oleh PT. Data awal yang digunakan dalam perancangan pompa
Petrokimia Gresik untuk mengalirkan semi lean benfield sentrifugal double admission ini adalah sebagai berikut: Fluida
solution (𝐾𝐾2 𝐶𝐶𝐶𝐶3 ) yang berfungsi sebagai 𝐶𝐶𝐶𝐶2 absorber dalam kerja: Semi Lean Benfield Solution (K 2 CO 3 ), Specific Gravit :
proses pembuatan amoniak. 1,249 ; Head: 275,8 m ; Kapasitas: 700 m3/h = 0,194 m3/s ;
Putaran: 3000 rpm. Pertama dilakukan perhitungan dasar 𝑛𝑛𝑠𝑠𝑠𝑠
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 B-208

untuk pompa secara umum untuk mengetahui jumlah masukan


3 32 × 𝑇𝑇 × 𝑁𝑁
fluida ke dalam impeller K k seperti berikut. 𝐷𝐷𝑠𝑠ℎ ≥ �
𝛾𝛾𝐾𝐾2 𝐶𝐶𝐶𝐶3 𝑛𝑛�𝑄𝑄 𝜋𝜋 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆
𝑛𝑛𝑠𝑠𝑠𝑠 = � .
75 𝐻𝐻 3⁄4 𝐷𝐷𝑠𝑠ℎ ≥ 0,03875 𝑚𝑚 ≥ 38,75 𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾� Maka sebagai acuan awal diameter poros pompa yang
Maka,𝛾𝛾𝐾𝐾2 𝐶𝐶𝐶𝐶3 = 𝑆𝑆𝑆𝑆. 𝛾𝛾𝐻𝐻2 𝑂𝑂 = 1,249 × 1000 =
𝑚𝑚3 ditentukan untuk dilakukan perhitungan selanjutnya yaitu,
𝐷𝐷𝑠𝑠ℎ = 86,00 𝑚𝑚𝑚𝑚. Selanjutnya diameter hub impeller :
𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 1249 3000 √0,194 𝐷𝐷ℎ𝑢𝑢𝑢𝑢 = 1,3 𝑥𝑥 𝐷𝐷𝑠𝑠ℎ = 1,3 𝑥𝑥 86,00 𝑚𝑚𝑚𝑚 = 111,8 𝑚𝑚𝑚𝑚
1249 � 3 𝑛𝑛𝑠𝑠𝑠𝑠 = � . 275 .83⁄4 = 79,67
𝑚𝑚 75 Perhitungan Komponen Inlet Impeller
Besarnya kecepatan meridian pada sisi inlet impeller (𝐶𝐶𝑚𝑚 1 )
𝑛𝑛𝑠𝑠𝑠𝑠 2 79,67 2
𝐾𝐾𝑘𝑘 = � � =� � = 1,8 ≈ 2 dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
𝑛𝑛𝑠𝑠1 60 𝐶𝐶𝑚𝑚 1 = 𝐾𝐾𝐶𝐶𝐶𝐶 1 �2 𝑥𝑥 𝑔𝑔 𝑥𝑥 𝐻𝐻
Sehingga perhitungan ulang putaran spesifik untuk pompa
𝑚𝑚 𝑚𝑚
double admission dapat dilakukan seperti berikut: 𝐶𝐶𝑚𝑚 1 = 0,14 �2 × 9,81 2 × 275,8 𝑚𝑚 = 10,2985
𝛾𝛾𝐾𝐾 𝐶𝐶𝐶𝐶 𝑛𝑛�𝑄𝑄⁄𝐾𝐾𝑘𝑘 𝑠𝑠 𝑠𝑠
𝑛𝑛𝑠𝑠𝑠𝑠 =� 2 3. Kecepatan Fluida Masuk Impeller (Co)
75 𝐻𝐻3⁄4 Besarnya kecepatan fluida masuk impeller pada sisi inlet
1249 3000�0.194⁄2 (𝑐𝑐0 ) dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut
𝑛𝑛𝑠𝑠𝑠𝑠 = � . = 56,4 ≈ 60 𝑐𝑐𝑚𝑚 1
75 275.83⁄4 𝑐𝑐0 =
𝜑𝜑1
𝑚𝑚
C. Daya Pada Pompa 𝑐𝑐𝑚𝑚 1 10,2985 𝑆𝑆 = 7,9219 𝑚𝑚
𝑐𝑐0 = =
Besarnya daya yang diterima fluida (WHP) dari impeller 𝜑𝜑1 1,3 𝑆𝑆
pompa adalah sebagai berikut:
𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 = 𝑆𝑆𝑆𝑆𝐾𝐾2 𝐶𝐶𝐶𝐶3 . 𝑔𝑔. 𝜌𝜌𝐻𝐻2 𝑂𝑂 . 𝑄𝑄. 𝐻𝐻 E. Perhitungan Diameter Inlet Eye Impeller dan Diameter
𝐾𝐾𝐾𝐾
𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 = 1,249 × 9.81 𝑚𝑚�𝑠𝑠 2 × 1000 � 3
Sentral Streamline
𝑚𝑚 𝑚𝑚 3
𝑄𝑄 0,194 3
𝑆𝑆 = 0,21 𝑚𝑚
3
× 0,194 𝑚𝑚 �𝑠𝑠 × 275,8𝑚𝑚 𝑄𝑄′ = =
𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 = 654.927,0 𝑤𝑤𝑤𝑤𝑤𝑤𝑤𝑤 = 655 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝜂𝜂𝑣𝑣 0,94 𝑠𝑠
Untuk menentukan besarnya daya poros yang dibutuhkan Setelah di dapat nilai dari kapasitas teoritis, kita dapat
(BHP) dilakukan perhitungan sebagai berikut: menentukan inlet area (Ao), cross sectional area hub impeller
𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 (Ah) dan total cross sectional area (𝐴𝐴𝐴𝐴 ′ )
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝑚𝑚 3
𝜂𝜂𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑄𝑄′ 0,21
𝜂𝜂𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 = 𝜂𝜂ℎ 𝜂𝜂𝑣𝑣 𝜂𝜂𝑚𝑚 = 0,87 × 0,94 × 0.9 = 0.74 𝐴𝐴0 = = 𝑠𝑠 = 0,026508 𝑚𝑚 2 = 26508 𝑚𝑚𝑚𝑚 2
𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 655 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑐𝑐0 7,9219 𝑚𝑚
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = = = 886𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑠𝑠
𝜂𝜂𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 0,74 𝜋𝜋 2 𝜋𝜋
𝐴𝐴ℎ = 𝐷𝐷ℎ𝑢𝑢𝑢𝑢 = (111,8 𝑚𝑚𝑚𝑚)2 = 9816,88 𝑚𝑚𝑚𝑚2
4 4
D. Perancanggan Impeller 𝐴𝐴𝐴𝐴′ = 𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐴𝐴ℎ = 26508 𝑚𝑚𝑚𝑚2 + 9816,88 𝑚𝑚𝑚𝑚 2
Dalam melakukan perhitungan minimum poros, harus = 36324,88 𝑚𝑚𝑚𝑚 2
mempertimbangkan besarnya momen bending yang timbul Dari perhitungan di atas, dilakukan perhitungan kembali
pada poros tersebut akibat gaya-gaya yang bekerja untuk mendapatkan diameter inlet eye impeller (𝑑𝑑𝑜𝑜 ) seperti di
didalamnya. Gaya-gaya tersebut seperti gaya akibat berat bawah ini
impeller dan gaya radial yang timbul dari impeller. Dalam
menghitung berat impeller tentunya harus mengetahui volume 4 × 𝐴𝐴𝐴𝐴′ 4 𝑥𝑥 36324,88 𝑚𝑚𝑚𝑚2
𝑑𝑑𝑜𝑜 = � =�
impeller terlebih dahulu dan hal itu didapat melalui 𝜋𝜋 𝜋𝜋
perhitungan yang bermula dari diameter hub yang didapat dari
penentuan diameter poros = 215,059 𝑚𝑚𝑚𝑚
0,5 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 16 𝑇𝑇 Sedangkan diameter sentral streamline 𝐴𝐴1 𝐴𝐴2 (𝑑𝑑𝐴𝐴1 ) sisi inlet
≥ impeller adalah sebagai berikut.
𝑁𝑁 𝜋𝜋𝐷𝐷3
𝑑𝑑𝑜𝑜 2 + 𝑑𝑑ℎ 2
di mana,
63000 × 𝐻𝐻𝑃𝑃 𝑑𝑑𝐴𝐴1 = �
𝑇𝑇 = 2
𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
63000 𝑥𝑥 1204,4 𝐻𝐻𝐻𝐻 (215,059 𝑚𝑚𝑚𝑚)2 + (111,8 𝑚𝑚𝑚𝑚 )2
𝑇𝑇 =
3000 =�
𝑇𝑇 = 2857,22 𝑁𝑁𝑁𝑁 2
Material poros yang digunakan adalah 17.4 PH.A SS = 171,39𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑁𝑁
dengan nilai 𝑆𝑆𝑦𝑦𝑦𝑦 = 1000 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 = 1000 𝑥𝑥 106 , maka : Desain Sudut Relatif Sisi Inlet Impeller untuk Streamline
𝑚𝑚 2 𝑨𝑨𝟏𝟏 𝑨𝑨𝟐𝟐 ( 𝜷𝜷𝟏𝟏𝟏𝟏 ′ )
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 B-209

Untuk mendapatkan besar sudut relatif sisi inlet impeller


diperlukan perhitungan kecepatan peripheral 𝐴𝐴1 𝐴𝐴2 sisi inlet 4 × 𝐴𝐴𝐴𝐴′ 4 𝑥𝑥 34898,2 𝑚𝑚𝑚𝑚 2
𝑑𝑑𝑜𝑜 = � =�
(𝑈𝑈𝐴𝐴1 ) terlebih dahulu. 𝜋𝜋 𝜋𝜋
𝜋𝜋 𝑑𝑑𝐴𝐴1 𝑛𝑛 𝜋𝜋 × 0,17139 𝑚𝑚 × 3000 = 210,793 𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑈𝑈𝐴𝐴1 = =
60 60 2 2
𝑚𝑚 𝑑𝑑𝑜𝑜 + 𝑑𝑑ℎ
= 26,922 𝑑𝑑𝐴𝐴1 = �
𝑠𝑠 2
Setelah didapatkan nilai dari kecepatan peripheral 𝐴𝐴1 𝐴𝐴2 sudut
relatif streamline 𝐴𝐴1 𝐴𝐴2 sisi inlet impeller (𝛽𝛽1𝐴𝐴 ) (210,793 𝑚𝑚𝑚𝑚)2 + (111,8 𝑚𝑚𝑚𝑚 )2
𝑚𝑚 =�
𝑐𝑐𝑚𝑚 1 10,2985 𝑠𝑠 2
tan 𝛽𝛽1𝐴𝐴 = = = 0,3825
𝑢𝑢𝐴𝐴1 26,922 𝑚𝑚 = 168,72 𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑠𝑠 𝑑𝑑𝐴𝐴1 = 0,16872 𝑚𝑚
𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝛽𝛽1𝐴𝐴 = 20,9330 𝜋𝜋 𝑑𝑑𝐴𝐴1 𝑛𝑛 𝜋𝜋 × 0,16872 𝑚𝑚 × 3000 𝑚𝑚
Agar kapasitas tekan pompa lebih optimal dan effisiensi 𝑈𝑈𝐴𝐴1 = = = 26,5
pompa meningkat maka 𝛽𝛽1𝐴𝐴 ditambah Angle Of Attack 60 60 𝑠𝑠
𝑚𝑚
"
dengan syarat 2𝑜𝑜 < 𝛽𝛽1 < 6𝑜𝑜 (diambil 𝛽𝛽" = 3𝑜𝑜 ) 𝑐𝑐𝑚𝑚 1 10,2985 𝑠𝑠
tan 𝛽𝛽1𝐴𝐴 = = 𝑚𝑚
𝛽𝛽1𝐴𝐴 ′ = 𝛽𝛽1𝐴𝐴 + 𝛽𝛽" = 20,9330 + 3𝑜𝑜 = 23,9330 𝑢𝑢𝐴𝐴1 26,5 𝑠𝑠
Pengecekan Asumsi Faktor Koreksi Adanya Penyempitan
= 0,3886 𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝛽𝛽1𝐴𝐴 = 21,230
(𝝋𝝋𝟏𝟏 ) ′
Berikut ini rumusan untuk melakukan pengecekan inlet 𝛽𝛽1𝐴𝐴 = 𝛽𝛽1𝐴𝐴 + 𝛽𝛽" = 21,230 + 3𝑜𝑜 = 24,230
constriction. 1 𝑠𝑠1 𝑐𝑐𝑜𝑜𝑜𝑜 2 𝛽𝛽′ 1
= 1 − �1 +
𝑡𝑡1 − 𝑠𝑠𝑢𝑢1 1 𝑠𝑠1 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 2 𝛽𝛽′ 1 𝜑𝜑′ 1 𝑡𝑡1 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝜆𝜆′ 1
= = 1 − �1 +
𝑡𝑡1 𝜑𝜑1 𝑡𝑡1 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝜆𝜆′ 1
1 8 𝑚𝑚𝑚𝑚 4,935
jumlah sudu (Z) diasumsikan 5 karena fluida yang digunakan ′
=1− �1 +
memiliki viskositas yang jauh lebih tinggi daripada air. 𝜑𝜑 1 106,01 𝑚𝑚𝑚𝑚 0,957
𝜋𝜋 𝑑𝑑𝐴𝐴1 𝜋𝜋 × 171,39 𝑚𝑚𝑚𝑚 𝜑𝜑′ 1 = 1,23
𝑡𝑡1 = = = 107,6875 𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑧𝑧 5 Perhitungan Sudut Relatif Sisi Inlet Impeller untuk Streamline
𝜆𝜆′ 1 = 78o
𝑩𝑩𝟏𝟏 𝑩𝑩𝟐𝟐 dan 𝑪𝑪𝟏𝟏 𝑪𝑪𝟐𝟐 .
𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 2 𝛽𝛽′ 1 Untuk mendapatkan sudut relatif streamline 𝐵𝐵1 𝐵𝐵2 sisi inlet
1 𝑠𝑠1
= 1 − �1 + impeller (𝛽𝛽′1𝐵𝐵 ) dilakukan perhitungan kecepatan peripheral
𝜑𝜑′ 1 𝑡𝑡1 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠2 𝜆𝜆′ 1 𝐵𝐵1 𝐵𝐵2 sisi inlet (𝑈𝑈𝐵𝐵1 ) terlebih dahulu.
𝜋𝜋 𝑑𝑑𝑂𝑂 𝑛𝑛 𝜋𝜋 × 0,210793 𝑚𝑚 × 3000
1 8 𝑚𝑚𝑚𝑚 5,076 𝑈𝑈𝐵𝐵1 = =

= 1− �1 + 60 60
𝜑𝜑 1 107,6875 𝑚𝑚𝑚𝑚 0,957 𝑚𝑚
= 33,1112
𝜑𝜑′ 1 = 1,23 𝑠𝑠
𝑚𝑚
Karena 𝜑𝜑′ 1 lebih kecil daripada yang diasumsikan 𝜑𝜑1 = 1,3 𝑈𝑈𝐴𝐴1 26,5 𝑠𝑠 0
tan 𝛽𝛽′1𝐵𝐵 = 𝑥𝑥 tan 𝛽𝛽′𝐴𝐴1 = 𝑚𝑚 𝑥𝑥 tan 24,23
,maka 𝜑𝜑1 diasumsikian ulang 𝜑𝜑1 = 1,23 𝑈𝑈𝐵𝐵1 33,1112 𝑠𝑠
Perhitungan Ulang Asumsi 𝝋𝝋𝟏𝟏
Setelah melakukan pengecekan dan hasilnya kurang = 0,36
mendekati, maka dilakukan perhitungan ulang dengan 𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝛽𝛽′1𝐵𝐵 = 19,80
𝐶𝐶 𝑚𝑚
melakukan asumsi yang baru 𝑤𝑤1𝐵𝐵 = 𝑚𝑚 1 = 30,4 𝑠𝑠
𝑚𝑚 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝛽𝛽 1𝐵𝐵
𝑐𝑐𝑚𝑚 1 10,2985
𝑐𝑐0 = = 𝑆𝑆 = 8,373 𝑚𝑚 Sedangkan, untuk mendapatkan sudut relatif streamline 𝐶𝐶1 𝐶𝐶2
𝜑𝜑1 1,23 𝑆𝑆 sisi inlet impeller (𝛽𝛽′1𝐶𝐶 )
𝑚𝑚 3 𝜋𝜋 𝑑𝑑ℎ 𝑛𝑛 𝜋𝜋 × 0,1118 𝑚𝑚 × 3000 𝑚𝑚
𝑄𝑄′ 0,21 𝑠𝑠 𝑈𝑈𝐶𝐶1 = = = 17,56
𝐴𝐴0 = = = 0,0250813 𝑚𝑚 2 60 60 𝑠𝑠
𝑐𝑐0 8,373 𝑚𝑚 𝑈𝑈𝐴𝐴1 26,5
𝑚𝑚
𝑠𝑠 tan 𝛽𝛽′1𝐶𝐶 = 𝑥𝑥 tan 𝛽𝛽′𝐴𝐴1 = 𝑠𝑠 𝑥𝑥 tan 24,230
= 25081,3 𝑚𝑚𝑚𝑚2 𝑈𝑈𝐶𝐶1 𝑚𝑚
𝜋𝜋 𝜋𝜋 17,56 𝑠𝑠
𝐴𝐴ℎ = 𝐷𝐷ℎ𝑢𝑢𝑢𝑢 2 = (111,8 𝑚𝑚𝑚𝑚)2 = 9816,88 𝑚𝑚𝑚𝑚2 = 0,679
4 4
𝐴𝐴𝐴𝐴′ = 𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝐴𝐴ℎ = 25081,3 𝑚𝑚𝑚𝑚 2 + 9816,88 𝑚𝑚𝑚𝑚 2 𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝛽𝛽′1𝐶𝐶 = 18,330
𝐶𝐶 𝑚𝑚
= 34898,2 𝑚𝑚𝑚𝑚2 𝑤𝑤1𝐶𝐶 = 𝑚𝑚 1 = 18,33 𝑠𝑠
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝛽𝛽 1𝐶𝐶
Nilai kecepatan relatif pada streamline 𝐴𝐴1 𝐴𝐴2 ( 𝑤𝑤1 ) adalah
sebagai berikut.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 B-210

𝑚𝑚 Tabel 1.
𝐶𝐶𝑚𝑚 1 10,2985 𝑠𝑠 𝑚𝑚 Streamline A1 A 2
𝑤𝑤1 = = = 25,094
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝛽𝛽1𝐴𝐴 sin 24,23 𝑠𝑠
Perhitungan Komponen Outlet Impeller
𝑚𝑚 𝑚𝑚
𝐶𝐶𝑚𝑚 2 = 0,09 �2 × 9,81 2
× 275,8 𝑚𝑚 = 6,62
𝑠𝑠 𝑠𝑠
Kecepatan Periphieral 𝑼𝑼𝟐𝟐
𝟐𝟐
𝐶𝐶𝑚𝑚 2 𝐶𝐶𝑚𝑚 2
𝑈𝑈2 = + �� �
2 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝛽𝛽2 2 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝛽𝛽2
𝟏𝟏�
𝟐𝟐
+ 𝑔𝑔 𝑥𝑥 𝐻𝐻𝑡𝑡ℎ 𝑥𝑥 (1 + 𝐶𝐶𝐶𝐶)�

1 + Cp = Koreksi Pfleider, diasumsikan 1,3


𝑚𝑚 𝑚𝑚 𝟐𝟐
6,62 6,62 𝑠𝑠
𝑈𝑈2 = 𝑠𝑠 + �� �
2 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝛽𝛽 2 2 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝛽𝛽 2
𝟏𝟏�
𝟐𝟐
𝑚𝑚
+ 9,81 𝑥𝑥 317,0115 𝑚𝑚 𝑥𝑥 1,3� Gambar. 2. Impeller tiga dimensi
𝑠𝑠 2

𝑚𝑚 𝐴𝐴2 0,0345 𝑚𝑚 2
𝑈𝑈2 = 73,325 𝑏𝑏2 = = = 0,02353 𝑚𝑚
𝑠𝑠 𝜋𝜋 𝑥𝑥 𝑑𝑑2 𝜋𝜋 𝑥𝑥 0,46681 𝑚𝑚
Diameter outlet impeller didapat dengan perhitungan : Untuk mendapatkan nilai dari masing-masing kecepatan
𝑚𝑚 dilakukan perhitungan sebagai berikut:
60 𝑥𝑥 𝑈𝑈2 60 𝑥𝑥 73,325 𝑠𝑠 𝑚𝑚
𝐶𝐶 6,62 𝑚𝑚
𝑑𝑑2 = = = 0,46681 𝑚𝑚 𝑊𝑊2 = 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑚𝑚 2 = 𝑠𝑠
= 19,356
𝜋𝜋 𝑥𝑥 𝑛𝑛 𝜋𝜋 𝑥𝑥 3000 𝛽𝛽 2 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 20 0 𝑠𝑠
Untuk melakukan perhitungan selanjutnya, terlebih dahulu
𝐶𝐶𝑢𝑢2 = 𝑈𝑈2 − 𝑊𝑊2 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 𝛽𝛽2 = 73,325 − 19,356 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 200
melakukan pengecekan terhadap jumlah sudu :
𝑚𝑚
𝑑𝑑2 + 𝑑𝑑1 𝛽𝛽1 + 𝛽𝛽2 = 55,136
𝑧𝑧 = 6,5 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑠𝑠
𝑑𝑑2 − 𝑑𝑑1 2 𝐶𝐶𝑚𝑚 2 6,62
𝑧𝑧 = 6,5 (2,132)(0,3765) 𝛼𝛼2 = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 tan = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 tan = 6,8470
𝑧𝑧 ≈ 5 𝐶𝐶𝑢𝑢2 55,136
𝑚𝑚
Pengecekan Asumsi Koreksi Pfleider 𝐶𝐶𝑢𝑢2 55,136 𝑠𝑠 𝑚𝑚
𝑟𝑟 2 𝑥𝑥 𝜓𝜓 𝐶𝐶2 = = 0
= 55,532
𝐶𝐶𝐶𝐶 = 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 𝛼𝛼2 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 6,847 𝑠𝑠
𝑧𝑧 𝑥𝑥 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 Desain Sudu Impeller dengan Metode Double Curvature
𝑟𝑟1 𝑑𝑑2
𝜓𝜓 = (1~1,2) 𝑥𝑥 (1 + 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝛽𝛽2 ) 𝑥𝑥 (𝑟𝑟2 ) jika 𝑑𝑑𝑑𝑑 ≤ 1,9 Dalam mendesain sudu impeller digunakan metode point by
𝑑𝑑2 point double curvature, yang mana perancangan sudu dengan
𝜓𝜓 = (0,55~0,68) + (0,6 + 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝛽𝛽2 ) jika 𝑑𝑑𝑑𝑑 > 1,9 menggunakan metode double curvature dilakukan dengan
𝑑𝑑2 0,466812 membuat tiga buat streamline. Ketiga streamline itu adalah
= = 2,2145 streamline A1 A 2 , streamline B1 B2 , dan streamline C1 C2 .
𝑑𝑑0 0,210793
Sehingga rumusan yang digunakan adalah sebgai berikut. Pembuatan streamline A1 A 2 digunakan untuk perhitungan
𝜓𝜓 = (0,55~0,68) + 0,6 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 200 = (0,76~0,89) static moment Mst . Setelah itu dilanjutkan dengan membuat
(0,233405)2 𝑥𝑥 0,89 streamline B1 B2 dan streamline C1 C2 .
𝐶𝐶𝐶𝐶 = = 0,3 Dari hasil perhitungan streamline A1 A 2 , streamline B1 B2 ,
5 𝑥𝑥 0,0325217
Perhitungan Lebar Outlet Impeller dan streamline C1 C2 maka didaptkan besar sudut θᵒ
𝜇𝜇 × 𝑑𝑑2 𝜇𝜇 × 0,46681 berdasarkan jari-jari (r).
𝑡𝑡2 = = = 0,2933 𝑚𝑚
𝑍𝑍 5 F. Perencanaan Poros Pompa
𝑆𝑆2 8 𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑆𝑆𝑆𝑆2 = 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝛽𝛽 = 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 20 0 = 23,39 𝑚𝑚𝑚𝑚 Volume dari impeller yang tertera pada Gambar hasil dari
2
𝑡𝑡2 0,2933 𝑚𝑚 aplikasi solidwork adalah sebagai berikut:
𝜑𝜑2 = = = 1,087 𝑉𝑉 = 4903492.36 𝑚𝑚𝑚𝑚3 = 0.005 𝑚𝑚𝑚𝑚 3 = 5 𝑥𝑥 10−3 𝑚𝑚 3
𝑡𝑡2 − 𝑆𝑆𝑆𝑆2 (0,2933 − 0,02339)𝑚𝑚 Dengan material poros yang digunakan adalah 17-4 PH A SS
Luas Cross Sectional Impeller 𝑔𝑔 1 𝑘𝑘𝑘𝑘 10 6 𝑐𝑐𝑐𝑐 3
𝑚𝑚 3 dengan massa jenis (𝜌𝜌) 7,78 yang
0,21 𝑐𝑐𝑐𝑐 2
1000 𝑔𝑔 1 𝑚𝑚 3
𝑄𝑄′ 𝑠𝑠 𝑥𝑥 1,087 = 0,0345 𝑚𝑚 2 𝑘𝑘𝑘𝑘
𝐴𝐴2 = 𝑥𝑥 𝜑𝜑2 = 𝑚𝑚 dikonversikan menjadi sebesar 7,78 𝑥𝑥 103 𝑚𝑚 3 . Sehingga
𝐶𝐶𝑚𝑚 2 6,62 𝑠𝑠
berat impeller didapat dengan perhitungan sebagai berikut :
Sehingga besarnya lebar outlet impeller :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 B-211

Untuk mendapatkan besarnya koesfisien eksperimental Kr


diperlukan perhitungan kecepatan spesifik yang kemudian
diplot berdasarkan grafik hubungan Kr terhadap n s .
𝑄𝑄
𝑛𝑛 �
2
𝑛𝑛𝑠𝑠 = 3 Di mana, Q = gpm ; H = ft
𝐻𝐻 �4
𝑚𝑚 3 𝑑𝑑𝑑𝑑3 𝑙𝑙𝑙𝑙
Gamba.r 3. Grafik hubungan Kr terhadap n s. 𝑄𝑄 = 0,194 = 194 = 194
𝑠𝑠 𝑠𝑠 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑙𝑙𝑙𝑙 1 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔
𝑄𝑄 = 194 𝑥𝑥 = 3074,94 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔
𝑑𝑑𝑑𝑑 0,06309 𝑙𝑙𝑙𝑙
𝑑𝑑𝑑𝑑
1 𝑓𝑓𝑓𝑓
𝐻𝐻 = 275,8 𝑚𝑚 𝑥𝑥 = 904,856 𝑓𝑓𝑓𝑓
0,3048 𝑚𝑚
3074 ,94
3000 �
2
Maka, 𝑛𝑛𝑠𝑠 = 3� = 713
904,856 4
𝐹𝐹𝐹𝐹 = 𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑥𝑥 𝑝𝑝 𝑥𝑥 𝑑𝑑2 𝑥𝑥 𝑏𝑏2
Gambar. 4. Arah gaya radial pada Impeller. = 𝐾𝐾𝐾𝐾 (𝐻𝐻. 𝑆𝑆𝑆𝑆 𝐾𝐾2𝐶𝐶𝐶𝐶 3 𝑥𝑥 𝜌𝜌𝐻𝐻2𝑂𝑂 𝑥𝑥 𝑔𝑔) 𝑥𝑥 𝑑𝑑2 𝑥𝑥 𝑏𝑏2
𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑚𝑚
= 0,15 �275,8 𝑚𝑚 𝑥𝑥 1,249 𝑥𝑥 1000 3 𝑥𝑥 9,81 2 �
𝑚𝑚 𝑠𝑠
0,4668 𝑚𝑚 𝑥𝑥 0,0470 𝑚𝑚
= 11121,05 𝑁𝑁
Setelah mengetahui besarnya gaya radial selanjutnya perlu
mengetahui arah gaya radial tersebut bekerja. Dengan nilai
Gambar. 5. Diagram gaya bebas pada poros. 𝑛𝑛𝑠𝑠 = 713 maka dari grafik diatas dapat dilihat arah gaya.
Frh = Fr Cos θ = 11121,05 N x Cos 700 = 3803,6 𝑁𝑁
Frv = Fr Sin θ = 11121,05 N x Sin 700 = 10450,4 𝑁𝑁
2
Fr
A B Momen Pada Bidang Vertikal
0,74 W 0,74 𝛴𝛴 𝑀𝑀𝐵𝐵 = 0
𝐴𝐴𝐴𝐴. 1,48 𝑚𝑚 + (𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹 − 𝑊𝑊 )0,74 = 0
2 (𝑊𝑊 − 𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹)0,74 (𝑊𝑊 − 𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹)
Gambar. 6. Diagram benda bebas pada arah vertikal. 𝐴𝐴𝐴𝐴 = =
1,48 2
(381,61 𝑁𝑁 − 3803,6 𝑁𝑁)
𝐴𝐴𝐴𝐴 = = −1710,995 𝑁𝑁
Ah Bh 2
Frh Pada Bidang Horizontal
0,74 0,74
𝛴𝛴 𝑀𝑀𝐵𝐵 = 0 Ah x 1,48 m – Frh x 0,74 = 0
𝐹𝐹𝐹𝐹ℎ 10450,4 𝑁𝑁
𝐴𝐴ℎ = = = 5225,2 𝑁𝑁
Gambar. 7. Diagram benda bebas pada arah horizontal. 2 2
𝛴𝛴 𝑀𝑀𝑋𝑋 = 0,74 𝑚𝑚 = 𝐴𝐴ℎ 𝑥𝑥 0,74 𝑚𝑚 = 5225,2 𝑁𝑁 𝑥𝑥 0,74 𝑚𝑚
= 3866,65 𝑁𝑁. 𝑚𝑚
𝑀𝑀 = �(−1266,14)2 + (3866,65)2 = 4068,67 𝑁𝑁. 𝑚𝑚
Dari perhitungan di atas dapat diketahui nilai dari minimum
poros yang dijinkan dengan perrhitungan sebagai berikut.
1�
3
32. 𝑁𝑁 √𝑀𝑀2 +𝑇𝑇 2
𝑑𝑑𝑑𝑑ℎ ≥ � �
𝜋𝜋 𝑥𝑥 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆
1�
Gambar. 8. Grafik hubungan nsq terhadap Kcv 3
32. 𝑁𝑁 �4068,672 +2857,222
𝑑𝑑𝑑𝑑ℎ ≥ � � = 0,0466
𝑤𝑤 = 𝜌𝜌 𝑥𝑥 𝑣𝑣 𝑥𝑥 𝑔𝑔 𝜋𝜋 𝑥𝑥 1000 𝑥𝑥 106
𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑚𝑚 ≈ 46,6 𝑚𝑚𝑚𝑚
= 7,78 𝑥𝑥 103 3 𝑥𝑥 5 𝑥𝑥 10−3 𝑚𝑚 3 𝑥𝑥 9,81 2
𝑚𝑚 𝑠𝑠 Q. Perancangan Volute Pompa
= 381,609 𝑁𝑁 Metode yang digunakan dalam perencanaan volute pompa
Besarnya gaya radial yang bekerja pada poros pompa dapat ini adalah Constant Mean Velocity Of Flow.
dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini. Dari grafik didapatkan nilai Kcv sebesar 0,275 dengan
1
Berikut perhitungan gaya radial pada poros : 𝑛𝑛𝑠𝑠𝑠𝑠 = �3.65 � 𝑛𝑛𝑠𝑠 = 15,45 Sehingga dapat ditentukan :
𝐹𝐹𝐹𝐹 = 𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑥𝑥 𝑝𝑝 𝑥𝑥 𝑑𝑑2 𝑥𝑥 𝑏𝑏2
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 B-212
B-207

𝑚𝑚 • Bearing
Cv =Kcv �2. 𝑔𝑔. 𝐻𝐻 = 0,225 �2. 9,81 2 . 275,8𝑚𝑚 = 16,55  Tipe : angular contact ball bearing doble row SKF
𝑠𝑠
𝑚𝑚 seri 5413A
𝑠𝑠 • Pasak
Besarnya luas penampang irisan rata-rata dari volute pompa  Tipe : Standart square key
𝑚𝑚3  Performance
𝑄𝑄 0,194
𝐴𝐴𝑣𝑣 = = 𝑠𝑠 = 0,012 𝑚𝑚 2 • Predicted Efficiency : 74%
𝐶𝐶𝑣𝑣 𝑚𝑚 • WHP
16,55 : 655 Kwatt
𝑠𝑠 • BHP : 886 Kwatt
Lebar sisi volute pompa :
 Material
𝑏𝑏3 = 1.5 𝑏𝑏2 𝑥𝑥 2 = 1.5 𝑥𝑥 0.0235 𝑚𝑚 𝑥𝑥 2 = 0,0705 𝑚𝑚
• Poros : 17-4 PH A SS
sehingga 𝑏𝑏4 dapat direncanakan sebesar 0,07 m.
𝑏𝑏 𝛿𝛿 0,07 𝑚𝑚 40 • Impeller : 17-4 PH A SS
Maka 𝑎𝑎 = 24 cot 2 = 2 cot 2 = 0,035 𝑥𝑥 2,75 = • Casing Pompa : 316 SS
0,09625 𝑚𝑚Luas area untuk tiap-tiap cross section : • Impeller Ring : 17-4 PH A SS
Av = Area ABCDEA - Area ABEA • Casing Ring : 17-4 PH A SS
𝐴𝐴 𝑉𝑉 v 𝜋𝜋 𝑥𝑥𝑟𝑟 2 𝛿𝛿 1 𝛿𝛿 • Bearing : AISI 52100 (high Carbon Chrome Steel)
= − 4 𝑏𝑏4 2 𝑥𝑥 𝑏𝑏4 cot 2
360 0 360 0 • Pasak : 17-4 PH H 1150-M SS
0,012 𝑚𝑚 2 𝜋𝜋 𝑥𝑥𝑟𝑟 2 40 0 1 40
= − 4 (0,07 𝑚𝑚 )2 × 0,07 𝑚𝑚 × cot • Packing : Asbestos
360 0 360 0 2
Berikut ini contoh Gambar pompa sentrifugal double
1,29 𝜗𝜗 0 +167 ,2
𝑟𝑟 = � Dengan variasi sudut 𝜗𝜗 0 yang sering admission.
0,35
digunakan dalam perancanganpompa 𝜗𝜗 0 =
volute B. Saran
45 , 90 , 135 , 180 , 225 , 270 , 315 , 3600 Diameter
0 0 0 0 0 0 0 Berikut beberapasaran yang dapat saya sampaikan setelah
outlet pompa direncanakan 10 in dan diameter inlet pompa 12 menyelesaikan perancangan pompa sentrifugal double
in dan material yang digunakan untuk casing volute pompa ini admission untuk fluida kerja Semi Lean Benfield Solution
adalah 316 SS. (K 2 CO 3 ) ini :
1. Dalam menentukan material komponen pompa harus
III. KESIMPULAN DAN SARAN mempertimbangkan sifat material yang sesuai dengan
A. Kesimpulan kondisi fluida kerja pompa dan faktor ekonomis.
Dari hasil perancangan diperoleh spesifikasi pompa 2. Fenomena aliran fluida di dalam impeller dapat
sentrifugal double admission. Berikut spesifikasi pompa divisualisasikan dengan program fluent.
sentrifugal double admission :
 Kondisi operasi
• Fluida kerja : Semi Lean Benfield Solution (K 2 CO 3 ) DAFTAR PUSTAKA
• Specific Gravity : 1,249 [1] Deutschman,A.D., Michels W.J., dan Wilson C.E. 1975. Machine Design.
Macmillan Publishing Co, Inc, New York.
• Head : 275,8 m
[2] Karassik, I.J., dan Heald C.C. 2011. Pump Handbook. McGraw-Hill
• Kapasitas : 700 m3/h
Book Company, New York.
• Putaran : 3000 rpm [3] Khetagurouv, M. Marine Auxilary Machinery and System. Peace
 Konstruksi Publisher, Moscow.
• Impeller [4] Lazarkiewicz, S., and Troskolanski, A. 1965. Impeller Pumps. Pergamon
 Tipe : Forwards Curve Vane Closed Press Ltd, New York.
 Diameter Out : 466,8 mm [5] SKF Catalogue (www.skf.com)
 Diameter In : 210,8 mm [6] Yoga, M.A.D. 2009. Perancangan Pompa Sentrifugal untuk
 Sudu : double curvature (5 buah) Menghasilkan Air terjun Buatan. Mahasiswa FTI ITS angkatan 2006,

Anda mungkin juga menyukai