Diantaranya spesifikasi pompa air yang cocok untuk dirumah tangga dan
mempunyai harga terjangkau yaitu:
Pompa ini merupakan pompa sumur dangkal non otomatis 125 watt yang
memiliki daya sedot yg kuat, kerjanya praktis dan serba ekonomis. Pompa air ini dapat
juga digunakan untuk menambah tekanan pada titik-titik air yang memiliki tekanan air
kurang pada titik kran rumah anda dengan menambahkan automatic pressure control.
Spesifikasinya yaitu:
Kedua type di atas adalah yang merupakan produk dengan harga paling murah serta
terlaris di pasaran dan sangat tepat jika digunakan untuk kebutuhan distribusi air bersih
rumah tangga. Sebagai cacatan penting, ketika akan menentukan sebuah mesin pompa
air yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan, hendaklah memastikan untuk
mengetahui berbagai faktor yang akan mendukung kelayakan teknis pekerjaan anda
dari hal yang paling sederhana yaitu: ukur secara pasti kedalaman sumur dan jarak
ayang akan ditempuh pipa suplai serta sesuaikan dengan ketersediaan daya listrik yang
ada dirumah
Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power
(HP) mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan:
Power = torque x angular speed.
Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi :
Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM).
Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb :
CR = ( VD + VC ) : VC
CR = perbandingan kompresi
VD = volume silinder
VC = volume ruang bakar
contoh jupiter-z memiliki volume silinder 115cc dan memiliki volume ruang bakar
13.85cc yang didapat dengan menggunakan alat untuk mengisi ruang bakar jupiter-
z dengan cairan yaitu BURET juga bisa menggunakan bekas suntikan dokter yang
memiliki ukuran cc . lihat gambar:
gambar yang diberi warna merah adalah ruang bakar yang harus diisi dengan cairan
menggunakan BURET atau ALAT SUNTIK yang dimasukan lewat lubang busi.
setelah diukur menggunakan BURET didapat hasil
13,85cc . bila dihitung:
( 115 + 13.85 ) : 13.85
= 9.333333
Berarti kapasitas kompresi dari mesin jupiter-z standar adalah 1 : 9.3
C. Turbin
1. Turbin Curtis
Turbin Curtis adalah turbin aksi ( tekanan rata ) yang terdiri dari beberapa tingkat
tekan dan tingkat isap. pencipta turbin ini adalah seorang insinyur dari amerika yang
bernama curtis sehingga ia menyebutkan turbin curtis. Salah satu contohnya
adalah turbin uap
Cara kerja:
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun cakram yang
disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan yang
berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan menggunakan bahan
bakar padat, cair dan gas.
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan
dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga
sama halnya dikopel dengan sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi
listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi
muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor
menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali
menuju boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas
semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu
turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai
temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor 200C
sampai 300C.
2. Turbin Pelton
Cara kerja:
Prinsip kerja turbin pelton adalah mengkonversi daya fluida dari air menjadi daya
poros untuk digunakan memutar generator listrik. Pada sudu- sudu turbin, energi
aliran air diubah menjadi energi mekanik yaitu putaran roda turbin. Apabila roda
turbin dihubungkan dengan poros generator listrik, maka energi mekanik putaran
roda turbin diubah menjadi energi listrik pada generator
3. Turbin Francis
Cara kerja:
Prinsip kerja dari Turbin air adalah air yang berasal dari Penstock masuk ke Spiral
Case dengan tekanan tertentu kemudian aliran air didistribusikan ke Stay Vane
besarnya kapasitas air diatur oleh Guide Vane. Guide vane dihubungkan dengan
gate ring atau regulating ring melalui lever, sedangkan gate ring itu sendiri
dihubungkan dengan servo motor dengan perantara poros servo. Pada saat Guide
Vane membuka maka air mendorong Blade atau sudu-sudu Runner sehingga
Runner berputar. Runner tersebut terhubung dengan Shaft (Shaft Turbin) sehingga
Shaft pun juga ikut berputar dimana shaft tersebut terhubungkan dengan rotor pada
generator melalui kopling sehingga rotor pada generator pun ikut berputar . Air
yang mendorong blade atau sudu-sudu runner keluar ke druft tube, selanjutnya air
dibuang ke tailrace.