Anda di halaman 1dari 20

1

DAFTAR ISI

BAB I
PENGUKURAN DEBIT DENGAN V-NOTCH WEIR DAN ORIFICE PADA
POMPA SENTRIFUGAL KERJA TUNGGAL, SERI DAN PARALEL
I. PENDAHULUAN
Pokok permasalahan dari praktikum ini adalah kaji eksperimental pompa
sentrifugal keja tunggal, seri dan parallel dengan pengukuran debit v-notch weir
dan orifice terhadap kapasitas, head, daya dan efisiensi.
II. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui karakteristik masing-masing kerja pompa sentrifugal.
2. Mengetahui hubungan kapasitas pompa sentrifugal kerja tunggal, seri
dan parallel

berdasarkan pengukuran debit v-notch weir dan

orifice.
3. Mengetahui hubungan-hubungan kapasitas, head, daya dan efisiensi
pompa pada kerja tunggal, seri dan parallel.
III. BATASAN MASALAH
1. Pengujian dilakukan dengan pompa sentrifugal satu tingkat, dengan
motor listrik
jenis AC, 1 phase, 0,55 HP.
2. Unsur-unsur yang diamati yaitu kapasitas, head, daya dan efisiensi.
3. Pengoperasian pompa pada susunan tunggal, seri dan parallel.
IV. MODEL ALAT UJI
Alatuji pompa ini digunakan untuk penelitian dalam mempelajari
karakteristik pompa sentrifugal. Model alat ini terdiri dari dua buah pompa yang
dapat dioperasikan secara tunggal, seri, dan parallel dengan pengukuran debit vnotch weir dan orifice. Kontruksi seperti gambar pada lampiran.

V. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

1. Alat ukur aliran fluida v-notch weir dan orifice.


2. Penguuran tekanan (manometer tipe bourdon)
3. Pengukur ketinggian permukaan air (gelas penduga)
4. Pengukur arus listrik motor (amperemeter)
5. Pengukur waktu (stop watch)
6. gelas ukur
VI. PERSIAPAN PERCOBAAN
1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk percobaan
2. Mengisi air pada baka sesuai dengan batas yang ditentukan
3. Priming, yaitu dengan jalan membuka semua katup, kecuali katup
pengatur output.
VI. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Memastikan persiapan percobaan telah selezai
2. Mengatur level air pada v-notch weir hingga tepat pada puncak lekukan
V sebagai
sekala Nol yang terbaca pada gelas penduga.
3. Mengatur katup pengtur aliran hingga pompa beroperasi secara tunggal,
seri dan paralel dan perubahan katup pengatur aliran output sesuai
dengan yang diinginkan.
4. Mencatat pembacaan awal dari manometer sebelum opersi.
5. Menghidupkan motor
6. Mencatat pembacaan pada mnometer tipe bourdon setelah opersi.
7. Setelah aliran konstan, mencatat ketinggian permukaan air pada bak vnotch weir pada gelas penduga.
8. Melakukan percobaan diatas untuk berbagai variasi pembukaan katup
pengatur aliran output, yaitu 00, 100, 200, 300, dan 400.
9. Setelah percobaan selesai pastikan posisi jarum manometer kembali
pada posisi awal.

VIII. PERHITUNGAN PARAMETER-PARAMETER POMPA

Analisa parameter-parameter pompa ini berlaku untuk karakteristik pompa


sentrifugal kerja tunggal, seri dan parallel.
1 Perhitungan v-notch weir
Debitnyata (Q1)
Debit nyata merupakan jumlah aliran yang mengalir melalui puncak
v-notch weir yang ditampung selama t (waktu) menit, maka
persamaannya adalah:
Q

G
60 t

dimana : G = berat air yang ditampung selama t (menit)


= berat jenis air (1000 kg/m3)
Untuk debit nyata yang dihasilkan dari persamaan di atas yang
dihasilkan dari persamaan diatas yang dihasilkan akan sama dengan
debit teoritis (Q2) dimana persamaan yang berlaku :

Q2

8
15

2 g (tan / 2)h

dimana, g = percepatan gravitasi (9,81 m/detik)


= 900
h = h1 h2
h = tinggi air diatas puncak v-notch weir (m)
h1 = tinggi air yang terbaca (m)
h2 = tinggi air pada titik nol (m)
Maka diapat :

Q2 2,5 h

Jadi diperoleh debit sesungguhnya pada pengukuran instalasi


dimasukkan dengan persamaan gradient pada waktu peneraan yaitu y
= 0,9045 x 2E -05.
Maka Q = 0,9045(Q1) -2E -05
2. Perhitungan head yang dihasilkan pompa
Hp = (Hd Hs) + (1,17 x 105)x Q2
Dimana, Hd = tekanan pada manometer sisi tekan

Hs = tekanan pada manometer sisi isap


Q = kapasitas pompa (m3/detik)
Pada tekanan manometer pada sisi tekan maupun sisi isap hasil pembacaan
pada manometer Bourdon yang terbaca, dimasukkan dengan persamaan kalibrasi
yang telah dihasilkan pada grafik kalibrasi pada pembahasan sebelumnya.
3. Daya output yang diberikan pompa ke fluida
Po = Q Hp

(watt)

= Kapasitas pompa (m3/detik)

Dimana, Q
Hp

= head yang dihasilkan pompa (m)

= berat jenis air

= 1000 9,81 = 9810 kg/m3

=g

4. Menghitung daya out put / keluaran motor


Pm
dimana, Pm

3 v I cos m
746

= daya masukan pompa / daya keluaran motor (HP)

= tegangan (volt)

= arus listrik (Ampere)

(HP)

= efisiensi motor (diasumsikan 75%)

cos =0,7
5. Daya input motor
Karena Pi = Pm maka didapat :

m
maka, Pi

P0
Pi

Po

6. Efisiensi hidrolis dari pompa


P0
100 %
Pi

1. Untuk pompa yang dipasang seri berlaku :

HA HB
Ha
H
B
A
B

dimana, HA dan HB = head dari pompa A dan pompa B


A dan B = effisiensi pompa A dan pompa B
2. Untuk pompa yang dipasang pararel :

Q A QB
Q A QB

A
B

dimana, QA dan QB = kapasitas pompa A dan pompa B.


7. Perhitungan untuk orifice.
Untuk debit yang dihasilkan orifice dapat diperhitungkan dengan persamaan.
Q 38,06 C A

P
Sg

dimana : Q = kapasitas aliran


A = /4 x d2 (dimana diameter dalam orifice = 0,5)
P = P6 P5
Sg = gravitasi spesifik ( 0,9)
C = koeffisien orifice (0,8) orifice berbentuk sharp edge
8. Tugas
Gambarkan grafik Q vs P ( pada orifice ) dan Q vs h (pada kenaikan
permukaan v-notch weir ) pada setiap kerja pompa.
Catatan :
1. Untuk setiap pembacan alat ukur pada skala manometer bourdon pada
a. Sisi hisap ( coumpon ) dimasukkan pada persamaan
y = 1,1681 X + 0,0824
b. Sisi tekan dimasukkan pada persamaan :y = 1,00130X + 0,0824
2. Untuk debit yang dihasilkan orifice harus dimasukkan pada persamaan
y = 0,0009 X + 0,0006

3.

Untuk debit yang dimasukkan ke V-notch weir dimasukkan pada

persamaan
y + 0,0452 X -0,001
9. Pembahasan :

Tunggal

1. Perhitungn v-notch weir


Q2 2,5 h5 / 2

Katup ( o )
0

h(m)
0,047

10

0,043

20

0,043

30

0,042

40

0,039

Q ( m3/ detik )
2,5 x 0,0475/2 = 1,2 . 10-3
2,5 x 0,0435/2 = 0,96 . 103

2,5 x 0,0435/2 = 0,96 . 103


5/2

2,5 x 0,042 = 0,9 . 10-3


2,5 x 0,0395/2 = 0,75 . 103

2. Perhitungan head yang dihasilkan pompa

H P H d H S 1,17 105 Q 2
Katup ( o )
0
10
20
30
40

Hd - HS
2,1
2,5
3,2
4,6
7,1

HP
2,1 + (1,17 . 10 ) x (1,2 . 10-3)2 = 2,27
2,5 + (1,17 . 105) x (0,96 . 10-3)2 = 2,61
3,2 + (1,17 . 105) x (0,96 . 10-3)2 = 3,31
4,6 + (1,17 . 105) x (0,90 . 10-3)2 = 4,69
7,1 + (1,17 . 105) x (0,75 . 10-3)2 = 7,17
5

3. Daya output yang diberikan pompa ke fluida


PO Q H P

Katup ( o )
0
10
20
30
40

(watt)
Po ( watt )
1,2 . 10-3 x 2,27 x 9810 = 26,7
0,96 . 10-3 x 2,61 x 9810 = 24,6
0,96 . 10-3 x 3,31 x 9810 = 31,2
0,90 . 10-3 x 4,69 x 9810 = 41,4
0,75 . 10-3 x 7,71 x 9810 = 56,7

4. Menghitung daya output / keluaran motor


Pm

3 v I cos m
746

( HP )

dimana : m = 75 % = 0,75
cos = 0,7
Katup ( o )
0
10
20
30

Pm ( HP )

3 200 3. 0,7 0,75


1,27
746
3 200 2,8 . 0,7 0,75
1,18
746
3 200 2,7 . 0,7 0,75
1,14
746
3 200 2,6 . 0,7 0,75
1,10
746

3 200 2,5 . 0,7 0,75


1,06
746

40
1 HP = 746 watt

5. Daya input motor


Pi

Po
m

Katup ( o )

Pi ( HP )
0,035
0,75
0,033
0,75
0,042
0,75
0,055
0,75
0,076
0,75

0
10
20
30
40
1 HP = 746 watt

0,048
0,044
0,056
0,073
0,101

6. Efisiensi hidrolis dari pompa

po
100 %
pi

Katup ( o )

0,036
100
0,048
0,033
100
0,044
0,042
100
0,056
0,055
100
0,073
0,076
100
0,101

0
10
20
30
40

% 75 %
% 75 %
% 75 %
% 75 %
% 75 %

7. Perhitungan untuk orifice


Q 38,06 C A

P
Sg

Dimana : Diameter orifice = 0,5 = 0,5 x 0,0254 m = 0,0127 m


Sg = gtafik spesifik = 0,9
C = Koefisien orifice = 0,8
A = /4 x d2 = 1,27 . 10-4 m2
P= P6 P5
Katup

7,5

38,06 0,8 1,27 .10 4

7,5
0,0111
0,9

10

7,2

38,06 0,8 1,27 .10 4

7,2
0,0109
0,9

20

7,0

38,06 0,8 1,27 .10 4

7,0
0,0108
0,9

30

6,6

38,06 0,8 1,27 .10 4

6,6
0,0105
0,9

40

4,8

38,06 0,8 1,27 .10 4

7,5
0,0089
0,9

Q (m3/detik)

10

Grafik Q vs P pada orifice


Q (m3/S)
0,0140
0,0120
0,0100
0,0080

0,0060
0,0040
0,0020
0

Grafik Q vs h pada 7,5


kenaikkan7,2permukaan
v-notch
weir
7
6,6

4,8

p(kg/m2)

Q (m3/S)

2 x 00 - 3
1,6 x 10 - 3

1,2 x 10 - 3
0,8 x 10 - 3
0,4 x 10 - 3
0
0,045

0,043

0,053

0,042

0,039

h(m)

Seri

1. Perhitungn v-notch weir


Q2 2,5 h5 / 2

Katup ( o )
0
10
20
30
40

h(m)
0,0450
0,0451
0,0452
0,0454
0,0430

2. Perhitungan head yang dihasilkan pompa

11

Q ( m3/ detik )
2,5 x 0,04505/2 = 1,07 . 10-3
2,5 x 0,04515/2 = 1,08 . 10-3
2,5 x 0,04525/2 = 1,09 . 10-3
2,5 x 0,04545/2 = 1,10 . 10-3
2,5 x 0,04305/2 = 0,96 . 10-3

H P H d H S 1,17 105 Q 2
Katup ( o )
0
10
20
30
40

Hd - HS
9,23
9,11
9,08
10,6
12,7

HP
9,23 + (1,17 . 10 ) x (1,07 . 10-3)2 = 9,36
9,11 + (1,17 . 105) x (1,08 . 10-3)2 = 9,25
9,08 + (1,17 . 105) x (1,09 . 10-3)2 = 9,22
10,6 + (1,17 . 105) x (1,10 . 10-3)2 = 10,7
12,7 + (1,17 . 105) x (0,96 . 10-3)2 = 12,8
5

3. Daya output yang diberikan pompa ke fluida


PO Q H P

(watt)

Katup ( o )
0
10
20
30
40

Po ( watt )
1,07 . 10 x 9,36 x 9810 = 98,2
1,08 . 10-3 x 9,25 x 9810 = 98,0
1,09 . 10-3 x 9,22 x 9810 = 98,6
1,10 . 10-3 x 10,7 x 9810 = 115,5
0,96 . 10-3 x 12,8 x 9810 = 120,5
-3

4. Menghitung daya output / keluaran motor


Pm

3 v I cos m
746

( HP )

dimana : m = 75 % = 0,75
cos = 0,7
Katup ( o )
0
10
20
30
40

Pm ( HP )

3 200 5,9 . 0,7 0,75


2,49
746
3 200 5,7 . 0,7 0,75
2,41
746
3 200 5,8 . 0,7 0,75
2,45
746
3 200 5,6 . 0,7 0,75
2,36
746
3 200 5,3 . 0,7 0,75
2,24
746

1 HP = 746 watt
5. Daya input motor
Pi

Po
m

12

Katup ( o )

Pi ( HP )
0,13
0,17
0,75
0,13
0,17
0,75
0,13
0,17
0,75
0,15
0, 2
0,75
0,16
0,21
0,75

0
10
20
30
40
1 HP = 746 watt
6. Efisiensi hidrolis dari pompa

HA HB
HA HB

A B

dimana H A H B

A B

Untuk Head Pompa A


00 H A ( 2,3 6,97) 1,17 x105 x(0,00107) 2 9,36 m
100 H A ( 2,4 6,7) 1,17 x105 x(0,00108) 2 9,25 m
200 H A (2,5 6,6) 1,17 x105 x(0,00109) 2 9,22 m
300 H A (4,5 6,1) 1,17 x105 x(0,0010) 2 10,7 m
400 H A (7,6 5,1) 1,17 x105 x(0,00096) 2 12,8 m

Untuk Head Pompa B


00 H B (12 1) 1,17 x105 x(0,00107) 2 11,13 m
100 H B (10 1,6) 1,17 x105 x(0,00108) 2 8,5 m
200 H B (13 2) 1,17 x105 x(0,00109) 2 11,1 m
300 H B (14 3,2) 1,17 x105 x(0,0011) 2 10,9 m
400 H B (20 7) 1,17 x105 x(0,00096) 2 13,1 m

Sehingga didapat :

13

0,00107 x 0,045 x9810


0,0048 0,48 %
98,2
0,00108 x 0,0451x9810

0,0049 0,49%
98
0,00109 x 0,0452 x9810

0,0049 0,49%
98,6
0,0010 x 0,0454 x9810

0,0025 0,25%
115,5
0,00096 x 0,043 x9810

0,0034 0,34%
120,5

00 A B
10 0 A B
20 0 A B
30 0 A B
40 0 A B

Sehingga didapat efisiensi sebesar :


9,36 11,13
0,0048 0,48%
9,36 11,13
0,0048

9
,
25

8
,
5
10 0
0,0049 0,49%
9,25 8,5
0,0049

00

9,22 11,1
0,0049 0,49%
9,22 11,1
0,0049

10,7 10,9
30 0
0,0025 0,25%
10
,7 10,9
0,0025

20 0

40 0

12,8 13,1
0,0034 0,34%
12,8 13,1
0,0034

7. Perhitungan untuk orifice


Q 38,06 C A

P
Sg

Dimana : Diameter orifice = 0,5 = 0,5 x 0,0254 m = 0,0127 m


Sg = gtafik spesifik = 0,9
C = Koefisien orifice = 0,8
A = /4 x d2 = 1,27 . 10-4 m2
P= P6 P5
Katup

14

(m3/detik)

9,1

38,06 0,8 1,27 .10 4

9,1
0,0123
0,9

10

9,9

38,06 0,8 1,27 .10 4

9,9
0,0128
0,9

20

9,9

38,06 0,8 1,27 .10 4

9,9
0,0128
0,9

30

8,5

38,06 0,8 1, 27 .10 4

40

6,2

38,06 0,8 1,27 .10 4

8,5
0,01119
0,9
6,2
0,0101
0,9

Grafik Q vs P pada orifice


Q (m3/S)
0,0140
0,0120
0,0100
0,0080

0,0060
0,0040
0,0020
0
9,1

9,9

9,9

8,5

6,2

p(kg/m2)
Grafik Q vs h pada kenaikkan permukaan v-notch weir
Q (m3/S)

2 x 10 - 3
1,6 x 10 - 3

1,2 x 10 - 3
Paralel
0,8 x 10 - 3

1. Perhitungn v-notch weir


0,4 x 10 - 3

Q2 2,5 h5 / 2
0

0,045

0,0451

0,0452

0,0454

0,043

h(m)
15

Katup ( o )
0
10
20
30
40

Q ( m3/ detik )
2,5 x 0,0495/2 = 1,33 . 10-3
2,5 x 0,0485/2 = 1,26 . 10-3
2,5 x 0,0485/2 = 1,26 . 10-3
2,5 x 0,0475/2 = 1,2 . 10-3
2,5 x 0,0435/2 = 0,96 . 10-3

h(m)
0,049
0,048
0,048
0,047
0,043

2. Perhitungan head yang dihasilkan pompa

H P H d H S 1,17 105 Q 2
Katup ( o )
0
10
20
30
40

Hd - HS
8,6
8,4
8,9
9,2
9,7

HP
8,6 + (1,17 . 10 ) x (1,33 . 10-3)2 = 8,8
8,4 + (1,17 . 105) x (1,26 . 10-3)2 = 8,6
8,9 + (1,17 . 105) x (1,26 . 10-3)2 = 9,1
9,2 + (1,17 . 105) x (1,20 . 10-3)2 = 9,4
9,7 + (1,17 . 105) x (0,96 . 10-3)2 = 9,8
5

3. Daya output yang diberikan pompa ke fluida


PO Q H P

(watt)

Katup ( o )
0
10
20
30
40

Po ( watt )
1,33 . 10-3 x 8,8 x 9810 = 114,8
1,26 . 10-3 x 8,6 x 9810 = 106,3
1,26 . 10-3 x 9,1 x 9810 = 112,5
1,20 . 10-3 x 9,4 x 9810 = 110,7
0,96 . 10-3 x 9,8 x 9810 = 92,3

4. Menghitung daya output / keluaran motor


Pm

3 v I cos m
746

( HP )

dimana : m = 75 % = 0,75
cos = 0,7
Katup ( o )
0
10

Pm ( HP )

3 200 4,8 . 0,7 0,75


2,03
746
3 200 4,8 . 0,7 0,75
2,03
746

16

3 200 4,6 . 0,7 0,75


1,94
746
3 200 4,5 . 0,7 0,75
1,9
746
3 200 4,4 . 0,7 0,75
9,86
746

20
30
40
1 HP = 746 watt
5. Daya input motor
Pi

Po
m

Katup ( o )

Pi ( HP )
0,154
0,21
0,75
0,142
0,19
0,75
0,151
0,20
0,75
0,148
0,197
0,75
0,124
0,17
0,75

0
10
20
30
40
1 HP = 746 watt
6. Efisiensi hidrolis dari pompa

QA QB
QA QB

A B

dimana Q A Q B

A B

0 , 0 Q 0,00133m 3 / s
10 0 Q 0,00126m 3 / s
20 0 Q 0,00126m 3 / s
30 0 Q 0,0012m 3 / s
40 0 Q 0,00096m 3 / s

Sehingga didapat efisiensi hidrolis sebesar:


00

3,6 10 -3
0,0046 0,46%
1,33 10 -3
x2
0,0046

17

10 0

20 0

30 0

40 0

3,4 10 -3
0,0052 0,52%
1,7 10 -3
x2
0,0052
3 10 -3
0,0049 0,49%
1,5 10 -3
x2
0,0049
2,8 10 -3
0,0048 0,48%
1,4 10 -3
x2
0,0048
2,6 10 -3
0,0044 0,44%
1,3x10 -3
x2
0,0044

7. Perhitungan untuk orifice


Q 38,06 C A

P
Sg

Dimana : Diameter orifice = 0,5 = 0,5 x 0,0254 m = 0,0127 m


Sg = gtafik spesifik = 0,9
C = Koefisien orifice = 0,8
A = /4 x d2 = 1,27 . 10-4 m2
P= P6 P5
(m3/detik)

Katup

10,9

38,06 0,8 1,27 .10 4

10,9
0,0134
0,9

10

11,2

38,06 0,8 1,27 .10 4

11, 2
0,0136
0,9

20

10,3

38,06 0,8 1,27 .10 4

10,3
0,0131
0,9

30

8,2

38,06 0,8 1,27 .10 4

8,2
0,0117
0,9

38,06 0,8 1,27 .10 4

5
0,0091
0,9

Q (m3/S)5

40
0,0150

Grafik Q vs 0,0140
P pada orifice
0,0130
0,0120

0,0110
0,0100
0,0090
0,0080
10,5

11,2

18

10,3

8,2

p(kg/m2)

Grafik Q vs h pada kenaikkan permukaan v-notch weir


Q (m3/S)

1,5 x 10 - 3
1,2 x 10 - 3

0,9 x 10 - 3
0,6 x 10 - 3
0,3 x 10 - 3
0
0,049

0,048

0,048

0,047

0,043

h(m)

IX.. KESIMPULAN DAN SARAN


Praktikum pengukuran debit dengan v-notch dan orifice pada pompa
sentrifugal kerja tunggal, seri dan parallel adalah untuk membedakan dan
membandingkan kelebihan dan kekurangan dari kerja serta hasil kerja maksimum
suatu pompa yang disusun secara tunggal, seri maupun parallel selain itu juga

19

membandingkan jumlah debit air yang dihasilkan dari masing-masing pompa


disusun secara seri, tunggal, maupun parallel.
Dalam praktikum kami dapat melakukan praktek dengan lancer hanya saja
alat-alat ukur tekanan antara alat yang satu dengan yang lainnya belum sama
satuannya sehingga saran kami alangkah baiknya jika alat ukur tersebut di buat
yang seragam.

20

Anda mungkin juga menyukai