BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Baja
Baja merupakan logam paduan antara besi dan karbon dimana
kadar karbonnya kurang dari 2%. Sedangkan untuk yang kadar karbonnya
antara 2% sampai dengan 6,67% disebut dengan besi cor.
Sifat-sifat mekanik baja sangat erat hubungannya dengan struktur
mikronya. Sifat suatu baja dapat diubah dengan mengubah struktur
mikronya melalui proses perlakuan panas, seperti quenching, annealing dan
tempering. Dalam proses pembuatan baja akan terdapat unsur-unsur lain
selain karbon yang akan tertinggal di dalam baja seperti mangan (Mn),
silikon (Silikon), kromium (Cr), vanadium (V), dan unsur lainnya. Dalam
hal aplikasi, baja sering digunakan sebagai bahan baku untuk alat-alat
perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan
rumah tangga, dan lain-lain.
2.1.1
Klasifikasi Baja
Baja dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimianya
Baja karbon
Baja karbon adalah baja yang sifat-sifatnya dipengaruhi oleh
kadar karbonnya. Oleh karena itu, pada umumnya sebagian besar baja
hanya mengandung karbon dengan sedikit unsur paduan lainnya.
Berdasarkan kandungan karbon, baja karbon dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
a.
keuletan
dan
ketangguhannya
sangat
tinggi
tetapi
5
rendah
dan
tahan
aus.
Sehingga
pada
c.
2.
Baja paduan
Baja paduan adalah baja yang sifatnya dipengaruhi oleh kadar
karbon dan unsur-unsur paduan yang ditambahkan. Sebagai contoh
paduan baja dengan Cr, Ni, Mn, Mo, V, dan W yang berguna untuk
b.
c.
2.1.1
1.
2.
3.
3.
dalam
baja
dapat meningkatkan
kekuatan,
kekerasan,
karat.
Unsur Nikel (Ni)
Nikel mempunyai pengaruh yang sama seperti mangan, yaitu
memperbaiki kekuatan tarik dan menaikkan sifat ulet, tahan panas, jika
pada baja paduan terdapat unsur nikel sekitar 25% maka baja dapat
tahan terhadap korosi. Unsur nikel yang bertindak sebagai tahan karat
(korosi) disebabkan nikel bertindak sebagai lapisan penghalang yang
melindungi permukaan baja.
5.
6.
ditambahkan
dalam
jumlah
kecil
sulfur
dapat
8.
9.
10.
11.
meingkatkan
kekuatan
dengan
sedikit
mengorbankan
keuletannya.
12.
meningkatkan
kemampuan
untuk
diperkeras,
mengeoksidasi baja.
13.
meningkatkan
ketahanan
baja
terhadap
korosi
17.
bentuk
dari
inklusi
dan
meningkatkan
2.2
10
11
struktur
Kristal
BCC.
Ferit
menunjukan
transformasi
12
2.
3.
4.
Pearlite
Pearlite merupakan campuran antara ferrite dengan karbida
(cementite). Laju pendinginan yang lambat dapat menghasilkan pearlite
kasar dengan sifat kekerasan dan ketangguhan yang rendah. Sedangkan
bila laju pendinginan cepat dapat menghasilkan pearlite halus yang
bersifat kasar dan lebih tangguh. Pearlite memiliki bentuk seperti pelatpelat yang disusun bergantian antara cementite dan ferrite. Pada baja
13
Martensite
Martensite adalah suatu fasa yang terjadi karena pendinginan
yang sangat cepat sekali dan terjadi pada suhu dibawah eutectoid tetapi
masih diatas suhu ruang karena struktur austenite FCC tidak stabil
sehingga akan berubah menjadi struktur BTC (Body Centered
Tetragonal) secara serentak. Pada reaksi ini tidak terjadi difusi tetapi
terjadi pergeseran. Semua atom bergerak secara serentak dan perubahan
ini langsung dengan sangat cepat dimana semua atom yang tinggal tetap
berada pada larutan padat karena terperangkap dalam kisi sehingga
sukar menjadi slip, maka martensite akan menjadi kuat dan keras tetapi
sifat getas dan rapuh menjadi tinggi. Martensite terjadi bila austenite
didinginkan dengan cepat sekali (celup) hingga suhu dibawah
pembentukan bainite. Martensite terbentuk karena transformasi tanpa
difusi sehingga atom-atom karbon seluruhnya terperangkap dalam
larutan super jenuh. Keadaan ini yang menimbulkan distorsi pada
struktur kristal martensite dan membentuk BCT. Tingkat distorsi yang
terjadi sangat bergantung pada kadar karbon sebab martensite
merupakan fasa yang sangat keras namun getas. Kekerasan yang
meningkat ini sangat penting karena dapat diciptakan baja yang keras,
tahan gesekan, dan deformasi. Martensite sebagai fasa yang metastabil
mengandung karbon sebagai larutan padat dalam struktur pemusatan
ruang tidak merubah diagram fasa Fe-Fe3C. Pada suhu dibawah suhu
eutectoid dalam waktu yang cukup lama, larutan karbon yang lewat
jenuh ini terus berubah menjadi bentuk ferit dan karbida yang lebih
stabil. Proses ini dikenal dengan nama tempering.
M (martensit)
14
Gambar
2.2 Skematis
yang
menunjukkan
struktur
mikro untuk
paduan
besi karbon
dengan
komposisi
eutectoid (0.76% C) diatas dan dibawah temperatur eutectoid.
(Callister, Materials Science and Engineering an Introduction 6th edition)
2.3
15
pada
kondisi
normal
akibat
pengaruh
pengerjaan
ketangguhan,
meningkatkan
mampu
mesin,
dan
Full annealing
Full annealing merupakan proses perlakuan panas untuk
menghasilkan perlit yang kasar tetapi lunak dengan pemansan sampai
austenisasi kemudian didinginkan, dan memperbaiki ukuran butir. Pada
proses full annealing, biasanya dilakukan dengan memasukkan logam
sampai ke atas suhu kritis (untuk baja hypoeutectoid 25oC-50oC diatas
16
Normalizing
Normalizing adalah proses pemansan logam pada suhu austenit
dan didinginkan di udara terbuka. Adapun caranya dalah memanaskan
baja pada suhu diatas daerah kritis (untuk baja hypoeutectoid, 50 oC
diatas garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid 50oC diatas garis Acm)
disusul dengan pendinginan di udara.
Normalizing biasa diterapkan pada baja karbon rendah dan
baja paduan untuk menghilangkan pengaruh pengerjaan bahan
sebelumnya, memperbaiki dan menghaluskan struktur butiran serta
membentuk struktur mikro agar terbentuk butiran halus dan seragam,
sehingga pengaruh dari pengerjaan dingin atau panas dapat dihilangkan.
2.3.2
Hardening
Proses pengerasan (hardening) adalah proses perlakuan panas yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu benda kerja yang keras. Proses ini
dilakukan dengan cara menaikkan suhu baja sekitar 770oC sampai dengan
830oC, selanjutnya ditahan beberapa saat kemudian didinginkan secara
mendadak dengan mencelupkan ke dalam air, oli, atau media pendingin
lainnya. Faktor penting yang dapat mempengaruhi proses hardening
terhadap kekerasan baja yaitu oksidasi oksigen udara. Selain berpengaruh
terhadap besi, oksigen udara berpengaruh terhadap karbon yang terikat
sebagai sementit atau larut dalam austenit. Oleh karena itu, pada benda kerja
dapat berbentuk lapisan oksidasi selama proses hardening. Pencegahan
kontak dengan udara selama pemanasan atau hardening dapat dilakukan
dengan jalan menambah suhu yang tinggi karena bahan yang terdapat dalam
baja akan bertambah kuat terhadap oksigen. jadi, semakin tinggi suhu
semakain mudah untuk melindungi besi terhadap oksidasi.
Bila bentuk benda tidak teratur, benda harus dipanaskan perlahanlahan agar tidak mengalami distorsi atau retak. Makin besar potongan
17
2. Time Quench
Time quench dilakukan pada baja-baja yang memiliki mampu
keras yang rendah yang memerlukan quenching ke dalam air atau pada
baja-baja yang memiliki mampu keras yang tinggi ukuran benda
kerjanya besar.
3. Quench yang ditunda (delay quench)
Proses delay quench dilakukan sesuai dengan nama metodenya
yaitu benda kerja yang sudah dipanaskan dan dikeluarkan dari tungku
pada suhu pengerasannya dibiarkan saat sebelum diquench. Cara ini
18
Die quench
Die quench dilakukan dengan menggunakan media yang
mampu menyerap panas. Selama proses quench benda kerja dapat
dipress sehingga secara mekanik kemungkinan distorsi dapat diperkecil.
2.3.4 Tempering
Tempering adalah proses memanaskan baja yang sudah dikeraskan
dengan suhu yang cukup rendah, diikuti dengan pendinginan secara
perlahan-lahan. Pada dasarnya, baja yang telah dikeraskan bersifat getas dan
tidak cocok untuk digunakan. Melalui tempering kekerasan dan kegetasan
dapat diturunkan sampai memenuhi persyaratan. Kekerasan dan kekuatan
tarik akan turun, sedang keuletan dan ketangguhan akan meningkat.
Pada saat tempering, karbon dapat melepaskan dari martensit
sehingga keuletan dari baja naik, akan tetapi kekuatan tarik dan kekerasan
menurun. Hal ini menyatakan sifat-sifat mekanik baja yang telah dicelup
dan ditemper dapat dengan cara mengubah suhu tempering.
Berdasarkan tujuannya proses tempering dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
b.
c.
19
2.4
karbida yang larut. Jumlah karbida berbeda untuk beberapa tipe baja dan
waktu penahanan tergantung pada grade dari baja tersebut.
Baja karbon dan baja paduan rendah mengandung karbida yang
mudah larut sehingga membutuhkan waktu penahanan yang sedikit setelah
temperatur hardening tercapai. Waktu penahann biasanya setelah temperatur
hardening tercapai. Waktu penahanan biasanya 5-15 menit. Baja paduan
sedang membutuhkan waktu penahanan 15-25 menit.
Baja paduan rendah tool steels membutuhkan waktu 0,5 menit per
milimeter tebal. Waktu minimum dan maksimum yang dibutuhkan 5 menit
dan 1 jam. High alloy chrome membutuhkan waktu yang lama dari semua
baja perkakas dan waktu pemanasan tergantung pada temperatur hardening.
Waktu penahanan yang sedikit dan terlalu lama akan menghasilkan
kekerasan yang rendah. Waktu yang paling aman adalah 1 jam per inci tebal.
2.4.3
Media Pendinginan
Tujuan utama dari proses pengerasan adalah agar diperoleh struktur
20
Air (Water)
Medium air tidak akan cocok sebagai media pendinginan yang
efesien jika temperaturnya diatas 3000C. Biasanya ke dalam air tersebut
dilarutkan garam dapur sebagai usaha mempercepat turunnya suhu
benda kerja dan mengakibatkan bahan menjadi keras.
b.
Oli (oil)
Oli digunakan sebagai fluida pendingin dalam perlakuan panas
sebab dapat memberikan lapisan karbon pada kulit (permukaan)nbenda
kerja yang diolah. Oli digunakan sebagai media pendingin bertujuan
untuk mendapatkan struktur martensit, semakin banyak unsur karbon
maka struktur martensit yang terbentuk juga akan semakin banyak
karena martensit terbentuk dari fasa austenit yang didinginkan secara
cepat.
c.
Udara (Air)
Pendinginan udara dilakuakn untuk perlakuan panas yang
membutuhkan pendinginan lambat. Untuk keperluan tersebut udara
yang disirkulasikan ke dalam ruangan pendingin dibuat dengan
kecepatan yang rendah. Udara sebagai pendingin akan memberikan
kesempatan kepada logam untuk membentuk kristal-kristal dan
kemungkinan mengikat unsur-unsur lain dari udara.
d.
Garam (Salt)
Garam dipakai sebagai bahan pendingin karena memiliki sifat
mendinginkan yang teratur dan cepat. Bahan yang didinginkan di dalam
cairan garam akan mengakibatkan ikatannya menjadi lebih keras.
2.5
21
2.
3.
4.
5.
22
TrackShoe
Gambar 2.3 Sistem Penggerak Track
Keunggulan dan kekurangan dari sistem penggerak track
adalah sebagai berikut:
a.
b.
Keunggulan
-
Kekurangan
-
Keunggulan
-
23
Kekurangan
-
Ban Karet
24
2.
Engine hood adalah sebagai penutup atau pelindung engine dari hujan,
debu, batu, dan lain-lain.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Stick adalah sebagai tempat dudukan dari stcik cylinder dan bucket.
9.
Bucket cylinder adalah sebagai rumah dari rod dan komponen yang
membantu menggerakkan bucket.
25
pada
material
yang
4. Wide tip
- Digunakan untuk membersihkan lantai.
- Kurang tahan terhadap benturan.
- Tahan
terhadap
material
yang
menyebabkan aus.
26
27