Anda di halaman 1dari 15

BAB 4

ANALISA DATA

4.1 Analisa Perhitungan


4.1.1 Kapasitas Aliran (Q)
Untuk menghitung kapasitas aliran pompa, maka digunakan rumus :
𝑄=𝑉/𝑡
Dimana : Q = Kapasitas (m3/s)
V = Volume (m3 )
t = Waktu (s)

4.1.1.1 Kapasitas Aliran Pompa Tunggal


Contoh perhitungan (data 3) sebagai berikut.
𝑄 = 𝑉 / 𝑡 = 0,005/ 10,55 = 0,00047 (m3/s)

Kapasitas Aliran Pompa Seri


𝑄 = 𝑉/𝑡 = 0,005/5,81 = 0.0008605852 (m3/s)

Kapasitas Aliran Pompa Paralel


𝑄 = 𝑉/𝑡 = 0,005/4,17 = 0.001199 (m3/s)
Dengan perhitungan yang sama pada tabel pengamatan, dihasilkan
data sebagai berikut:
POMPA TUNGGAL
N v(l
Pdisp (psi) Pin (psi) Pout(psi) t(s) v(m3) Q(m3/s)
o )
1 4 6.7 0 8.88 5 0.005 0.000563
2 5 7.2 0 9.75 5 0.005 0.000513
3 6 8.5 0 10.55 5 0.005 0.000474
4 7 9 0 12 5 0.005 0.000417
5 8 10 0 11.5 5 0.005 0.000435

Pompa Seri
N v(l
o Pdisp (psi) Pin (psi) Pout(psi) t(s) ) v(m3) Q(m3/s)
1 4 8 0 6.66 5 0.005 0.000751
2 5 8.5 0 6.9 5 0.005 0.000725
3 6 10 0 7.13 5 0.005 0.000701
4 7 10.5 0 6.93 5 0.005 0.000722
5 8 11 0 7.01 5 0.005 0.000713
Pompa Parallel
N v(l
Pdisp (psi) Pin (psi) Pout(psi) t(s) v(m3) Q(m3/s)
o )
1 4 9.5 0 4.26 5 0.005 0.001174
2 5 10.25 0 4.46 5 0.005 0.001121
3 6 11.25 0 4.83 5 0.005 0.001035
4 7 12 0 5.12 5 0.005 0.000977
5 8 12.75 0 5.17 5 0.005 0.000967

Tabel 4.1 Data Perhitungan Kapasitas Aliran pada Pompa

4.1.2 Head Total


Untuk menghitung nilai head total, maka digunakan rumus sebagai
berikut
4.1.2.1 Head Total Pompa Tunggal
Contoh perhitungan (data 2) sebagai berikut.
 Head Statis (Hs)
Hs = Δ𝑍
Δ𝑍 = 𝑍𝑑−𝑍𝑠
Δ𝑍 = 0,7 − 0,31
Δ𝑍 = 0,39 m
 Head Tekanan (Hp)
P1−P2
Hp=
ρg
58605.46
Hp=
1000 x 9,81
Hp = 5.98015 m
 Head Kecepatan (Hv)
v 22−v 1 2
Hv=
2g
Dengan nilai v = 𝑄/𝐴, Karena luas penampang pada sisi inlet
(V2) sama dengan sisi outlet (V 1) sama didapatkan nilai V 2 = V1,
maka nilai Hv adalah 0.

 Head Loss Mayor (Hmayor)


L v2
Hf =f x x
D 2g
2
2,3 (0.9651)
Hf =0,0414 x x
0,025 2 x 9,81
Hf = 0,181 m
 Head Loss Minor (Ho)
o Pressure Gauge x 3 = 0,2 x 3 = 0,6
o
o Elbow 90 x 2 = 0,9 x 1 = 1,8
o Gate Valve x 1 = 0,2 x 1 = 0,2
o Sump Drain valve = 0,2 x 1 = 0,2
v2
Ho=Σk x
2g
(0.9651)2
Ho=2,8 x
2 x 9,81
Ho = 0,13306 m
 Head Total (H)
H = Hs + Hp + Hv + Hf + Ho
H = 6.68 m
Dengan perhitungan yang sama pada tabel pengamatan, dihasilkan
data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Perhitungan Head pada Pompa Tunggal
Pompa Tunggal
Hs(m Hp(m Htota
Percobaan ke- Hmayor Hminor
) ) l
1 0.39 4.714 0.25301156 0.18781346 5.54
2 0.39 5.066 0.21089701 0.15579137 5.82
3 0.39 5.980 0.1809997 0.13306006 6.68
4 0.39 6.332 0.1409146 0.10284665 6.97
5 0.39 7.035 0.15306648 0.11198425 7.69

4.1.2.2 Head Total Pompa Seri


Contoh perhitungan (data 2) sebagai berikut.
 Head Statis (Hs)
Hs = Δ𝑍
Δ𝑍 = 𝑍𝑑−𝑍𝑠
Δ𝑍 = 0,7 − 0,31
Δ𝑍 = 0,39 m
 Head Tekanan (Hp)
P1−P2
Hp=
ρg
68947.6
Hp=
1000 x 9,81
Hp = 7.03547 m
 Head Kecepatan (Hv)
v 22−v 1 2
Hp=
2g
Dengan nilai v=𝑄/𝐴, Karena luas penampang pada sisi inlet
(V2) sama dengan sisi outlet (V 1), maka didapatkan nilai V2 = V1,
maka nilai Hv adalah 0.
 Head Loss Mayor (Hf)
L v2
Hf =f x x
D 2g
3 (1.42802)2
Hf =0,0399 x x
0,025 2 x 9,81
Hf = 0.49816 m
 Head Loss Minor (Ho)
o Pressure Gauge x 4 = 0,2 x 4 = 0,8
o
o Elbow 90 x 1 = 0,9 x 1 = 0,9
o Gate Valve x 1 = 0,2 x 1 = 0,2
o Sump Drain valve = 0,2 x 1 = 0,2
v2
Ho=Σk x
2g
(1,42802)2
Ho=2,1 x
2 x 9,81
Ho = 0,21849 m
 Head Total (H)
H = Hs + Hp + Hv + Hf + Ho
H = 8,14
Dengan perhitungan yang sama pada tabel pengamatan, dihasilkan
data sebagai berikut:
Tabel 4.3 Data Perhitungan Head pada Pompa Seri
Pompa Seri
Hs(m Hp(m Htota
Percobaan ke- Hmayor Hminor
) ) l
1 0.39 5.628 0.56666003 0.25041794 6.84
2 0.39 5.980 0.52525947 0.23330053 7.13
3 0.39 7.035 0.49816096 0.21849165 8.14
4 0.39 7.387 0.52072161 0.23128498 8.53
5 0.39 7.739 0.5089042 0.22603613 8.86

4.1.2.3 Head Total Pompa Paralel


Contoh perhitungan (data 2) sebagai berikut.
 Head Statis (Hs)
Hs = Δ𝑍
Δ𝑍 = 𝑍𝑑−𝑍𝑠
Δ𝑍 = 0,7 − 0,31
Δ𝑍 = 0,39 m
 Head Tekanan (Hp)
P1−P2
Hp=
ρg
77566.05
Hp=
1000 x 9,81
Hp = 7.9149 m
 Head Kecepatan (Hv)
v 22−v 1 2
Hp=
2g
Dengan nilai v=𝑄/𝐴, Karena luas penampang pada sisi inlet
(V2) sama dengan sisi outlet (V 1), maka didapatkan nilai V2 = V1,
maka nilai Hv adalah 0.
 Head Loss Mayor (Hf)
L v2
Hf =f x x
D 2g
2
2,65 (2,10804)
Hf =0,0384 x x
0,025 2 x 9,81
Hf = 0.92046 m
 Head Loss Minor (Ho)
o Pressure Gauge x 5 = 0,2 x 5 = 1,0
o Elbow 90o x 1 = 0,9 x 1 = 0,9
o Gate Valve x 3 = 0,2 x 3 = 0,6
o Sump Drain valve = 0,2 x 1 = 0,2
o Standart T = 1,8 x 1 = 1,8
v2
Ho=Σk x
2g
(2,10804)2
Ho=4,5 x
2 x 9,81
Ho = 1.02026 m
 Head Total (H)
H = Hs + Hp + Hv + Hf + Ho
H = 10,2456 m
Dengan perhitungan yang sama pada tabel pengamatan, dihasilkan
data sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Perhitungan Head pada Pompa Paralel
Pompa Parallel
Percobaan Hs(m
Hp(m) Hmayor Hminor Htotal
ke- )
6.683695 1.1739912 1.3115592 9.559246
1 0.39
9 7 6 5
7.211356 1.0766985 1.1965680 9.874622
2 0.39
1 2 4 7
7.914903 0.9204601 1.0202646 10.24562
3 0.39
1 3 9 8
8.442563 0.8212809 10.56180
4 0.39 0.907961
3 9 5
8.970223 0.8904838
5 0.39 0.8054723 11.05618
5 2

4.2 Analisa Grafik


4.2.1 Hubungan Ht dengan Q pada pompa Tunggal

Ht vs Q tunggal
9.0000
8.0000
7.0000
6.0000
Head Total

5.0000
4.0000
3.0000
2.0000
1.0000
0.0000
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Q (m/s^3)

Grafik 4.1 Hubungan Ht dengan Q pada pompa Tunggal


Berdasarkan pembacaan grafik secara linear diatas, dapat dilihat
bahwa pada pompa sentrifugal yang disusun tunggal apabila nilai
kapasitas meningkat maka nilai head total menurun. Nilai dari kapasitas
berbanding terbalik dengan nilai head pompa. Hal ini sesuai dengan
persamaan daya pompa yaitu :
Qx H xγ
HP=
ηp

4.2.2 Hubungan Ht dengan Q pada pompa Seri

Ht vs Q Seri
10.0000
9.0000
8.0000
7.0000
6.0000
Head Total

5.0000
4.0000
3.0000
2.0000
1.0000
0.0000
0 0 0 0 0 0 0 0
Q (m/s^3)

Grafik 4.2 Hubungan Ht dengan Q pada pompa Seri

Berdasarkan pembacaan grafik secara linear dapat dilihat bahwa


pada pompa sentrifugal yang disusun seri apabila nilai kapasitas
meningkat maka nilai head total. Nilai dari kapasitas berbanding
terbalik dengan nilai head pompa. menurun. Hal ini sesuai dengan
persamaan daya pompa yaitu :
Qx H xγ
HP=
ηp
Namun terdapat sedikit ketidak sempurnaan bentuk grafik. Hal ini
dapat dikarenakan kurang teliti dalam pembacaan hasil praktikum
ataupun error pada alat.
4.2.3 Hubungan Ht dengan Q pada pompa Paralel

Ht vs Q paralel
11.5

11

10.5
Head Total

10

9.5

8.5
0 0 0 0 0 0
Q (m/s^3)

Grafik 4.3 Hubungan Ht dengan Q pada pompa Paralel

Berdasarkan pembacaan grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada


pompa sentrifugal yang disusun paralel apabila nilai kapasitas meningkat
maka nilai head total menurun. Nilai dari kapasitas berbanding terbalik
dengan nilai head pompa. Hal ini sesuai dengan persamaan daya pompa
yaitu :
Qx H xγ
HP=
ηp
Namun terdapat sedikit ketidak sempurnaan bentuk grafik. Hal ini
dapat dikarenakan kurang teliti dalam pembacaan hasil praktikum
ataupun error pada alat.

4.2.4 Pembanding Hubungan Ht Pompa Tunggal dan Pompa Seri

Ht seri vs tunggal
10.0000
9.0000
8.0000
7.0000
6.0000
Head Total

5.0000 Ht seri
Ht Tunggal
4.0000
3.0000
2.0000
1.0000
0.0000
1 2 3 4 5
Percobaan Ke-

Grafik 4.4 Pembanding Hubungan Ht pada Pompa Tunggal dan Pompa Seri

Berdasarkan pembacaan grafik diatas, dapat dilihat bahwa


perbandingan pompa sentrifugal yang disusun tunggal dengan pompa
sentrifugal yang disusun seri yaitu pada pompa susunan seri nilai head
lebih tinggi dari pompa disusun tunggal. Hal ini sesuai dengan teori
dimana tujuan dari pompa disusun seri yaitu untuk meningkatkan nilai
head pompa.
4.2.5 Pembanding Hubungan Ht pada Pompa Tunggal dan Pompa
Paralel

Ht Paralel vs tunggal
12

10

8
Head Total

6 Ht paralel
Ht Tunggal
4

0
1 2 3 4 5
Percobaan Ke-

Grafik 4.5 Pembanding Hubungan Ht pada Pompa Tunggal dan Pompa


Paralel

Berdasarkan pembacaan grafik diatas, dapat dilihat bahwa


perbandingan pompa sentrifugal yang disusun tunggal dengan pompa
sentrifugal yang disusun paralel yaitu pada pompa susunan paralel nilai
kapasitasnya lebih tinggi dari pompa disusun tunggal. Hal ini sesuai
dengan teori dimana tujuan dari pompa disusun paralel yaitu untuk
meningkatkan nilai kapasitas dari pompa.

4.2.6 Pembanding Hubungan Ht pada Pompa Seri dan Pompa Paralel

Ht Paralel vs Seri
12
10
8
Head Total

6 Ht paralel
Ht seri
4
2
0
1 2 3 4 5
Percobaan Ke-
Grafik 4.6 Pembanding Hubungan Ht pada Pompa Seri dan Pompa Paralel

Berdasarkan pembacaan grafik diatas, dapat dilihat bahwa


perbandingan pompa sentrifugal yang disusun seri dengan pompa
sentrifugal yang disusun paralel yaitu pada pompa susunan seri nilai head
lebih rendah. Hal ini terjadi dikarenakan perbedaan waktu sehingga
mempengaruhi perhitungan head. Teori yang sesuai dengan adalah
pompa disusun seri yaitu untuk meningkatkan nilai head pompa dan
tujuan dari pompa disusun paralel yaitu untuk meningkatkan nilai
kapasitas dari pompa.

4.2.7 Pembanding Hubungan Ht dengan Q pada Pompa Tunggal, Seri


dan Paralel

Head dan Kapasitas


12.0000

10.0000

8.0000
Head Total

6.0000

4.0000

2.0000

0.0000
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kapasitas (m^3/s)

POMPA TUNGGAL POMPA SERI POMPA PARALEL

Grafik 4.7 Pembanding Hubungan Ht dengan Q pada Pompa Tunggal, Seri


dan Paralel

Berdasarkan pembacaan grafik diatas, dapat dilihat bahwa


perbandingan pompa sentrifugal yang disusun tunggal, seri dan parallel
yaitu nilai head tertinggi seharusnya dihasilkan dari pompa yang disusun
seri, hal ini dikarenakan perbedaan kecepatan ataupun head pressure .
Nilai kapasitas tertinggi dihasilkan dari pompa yang disusun parallel,
sesuai dengan teori
BAB 5
PENUTUP

5.1 Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa perbedaan hubungan antara Head Pompa dan Kapasitas Pompa saat
dihubungkan secara tunggal,seri dan paralel?
Pompa memiliki perbedaan head dan kapasitas jika disusun
dengan rangkaian yang berbeda beda (tunggal, seri dan pararel).
rangkaian seri digunakan untuk menambahkan total head pada
kapasitas yang sama dengan pompa tunggal. Sedangkan rangkaian
paralel digunakan untuk menambahkan kapasitas aliran fluida pada
head yang sama pada pompa tunggal.
2. Apa pengertian head?
Head merupakan energi per satuan berat yang harus disediakan untuk
mengalirkan zat cair yang memiliki satuan meter. Harus disediakan
karena jika kurang dari head maka aliran fluida tidak sampai pada titik
yang diinginkan. Terdapat 4 jenis head;
• Head statis adalah nilai head karena adanya perbedaan datum fluida
pada sisi discharge dan sisi suction.
• Head tekanan adalah nilai head karena adanya perbedaan tekanan
pada sisi discharge dan sisi suction.
• Head kecepetan adalah nilai head karena adanya perbedaan kecepatan
fluida pada sisi discharege dan sction.
 Head loss adalah nilali head yang disebabkan oleh kerugian
kerugian Panjang pipa,belokab pipa,dan aksesoris lain yang dipakai
pada rangkain terkait.

3. Mengapa satuan akhir dari head dalam meter (m)?


Karena head dalam pompa menunjukkan bagaimana kemampuan
maksimum sebuah pompa dalam memindahkan atau mengalirkan fluida
dalam ketinggian atau jarak dari pompa tersebut. Jika kemampuan head
maksimum sebuah pompa 10 m, pompa mampu memindahkan atau
mengalirkan fluida dalam jarak 10m ketinggian atau jarak.
4. Berapa tekanan pada inlet pompa dan mengapa dapat terjadi demikian?
Pada pressure gauge inlet tidak dapat membaca tekanan sehingga
tekanan yang dihasilkan dianggao nol.

5. Sebutkan contoh aplikasi pompa sentrifugal pada sistem di kapal!


• Pompa pada sistem bilga.
Digunakan untuk menguras air jika terdapat kebocoran di dalam kapal.
• Pompa pada sistem firefighting pump
Digunakan untuk memadamkan api apabila terjadi kejadian darurat di
kapal.
• Ballast pump
Digunakan untuk memindahkan seawater dari dan menuju ballast tank.

6. Mengapa penggunaan pompa sentrifugal di kapal kebanyakan dirangkai


secara paralel?
Tujuan penggunaan pompa sentrifugal di kapal di rangkai secara
paralel agar menambah debit air yang di pindahkan sekaligus menambah
keandalan sistem tersebut, sehingga pemindahan pada fluida lebih cepat
dan juga jika terdapat satu pompa rusak maka dapat digunakan pompa
yang satunya lagi, dan pompa yang rusak dapat dibetulkan sehingga tidak
perlu waktu berhenti dan dapat digunakan setiap saat.
5.2 Kesimpulan

1. Dari hasil praktikum pompasentrifugal ini, kita dapat menarik


beberapa kesimpulan. Diantaranya yaitu :
 Head total pompa dengan kapasistas memiliki nilai yang
berbanding terbalik, baik pompa tunggal, seri, maupun
paralel. Semakin besar nilai head total maka semakin kecil
nilai kapasitas air (Q). namun, pada saat dihubungkan secara
tunggal, head berbanding lurus dengan kapasitas.
 Namun pada praktikum kami terdapat beberapa hasil yang
tidak sesuai dengan teori. Contohnya pada grafik Head
dengan Kapasitas yang harusnya berbanding terbalik dan juga
Head dengan Tekanan yang seharusnya berbanding lurus. Hal
ini disebabkan karena kesalahan pengamatan dan/atau
perhitungan yang kami lakukan.
 Pompa seri berguna untuk menaikkan head sementara nilai
kapasitas sama dengan pompa tunggal.
 Pompa paralel bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fluida
sementara nilai head sama dengan pompa tunggal.
2. Karakteristik kerja dari pompa sentrifugal yang disusun tunggal, seri
dan parallel yaitu :
a. Pompa tunggal : digunakan pada system yang membutuhkan head
maupun kapasitas tidak tinggi atau sesuai dengan spesifikasi
pompa
b. Pompa seri : digunakan pada system yang membutuhkan nilai
head tinggi dengan nilai kapasitas yang sama dengan pompa yang
disusun tunggal. Biasanya digunakan pada fluida yang kental
c. Pompa parallel : digunakan pada system yang membutuhkan nilai
kapasitas tinggi dengan nilai head yang sama dengan pompa yang
disusun tunggal. Biasanya digunakan pada fluida yang memiliki
debit tinggi
3. Hubungan head dengan kapasitas pada pompa yaitu berbanding
terbalik atau apabila nilai head meningkat makan nilai kapasitas
menurun dan sebaliknya. Untuk lebih lengkapnya yaitu :
a. Pompa tunggal : nilai head dan kapasitas yang dihasilkan sesuai
dengan spesifikasi pompa
b. Pompa seri : nilai head yang dihasilkan pompa akan lebih besar
dari pompa yang disusun tunggal dengan nilai kapasitas yang
relative sama besar
c. Pompa parallel : nilai kapasitas yang dihasilkan pompa akan lebih
besar dari pompa yang disusun tunggal dengan nilai head yang
relative sama besar

5.3 Saran

Dikarenakan praktikum dilakukan secara online, mungkin pemahaman


para praktikan kurang. Untuk itu mungkin bisa digunakan simulasi software
agar praktikan lebih paham. Sebaiknya praktikum selanjutnya benar-benar
praktikum sehingga praktikan dapat mengetahui secara pasti konsep pompa
sentrifugal secara runtut dan benar.

Anda mungkin juga menyukai