PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA KAPAL
(ME 184306)
O. OSILOSKOP
Dikerjakan oleh :
Kelompok 17
1. Renaldi Satria Wardhana (5019201140)
2. Imam Muhammad Hanif (5019201141)
3. Muhammad Azhari (5019201142)
4. Muhammad Fadli Ramdhani (5019201145)
5. Marco Jose Putra Bramastya (5019201146)
6. Syachrizal Haretnanta S. (04211940000077)
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA KAPAL
O. OSILOSKOP
Oleh :
Kelompok 17
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA KAPAL
O. OSILOSKOP
Mengetahui / Menyetujui
Grader Praktikum O. Osiloskop
ABSTRAK
Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan sinyal
listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari. Dengan
menggunakan osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal
listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat
menampilkan grafik dua dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu
Y. Selain fitur-fitur dasarnya, kebanyakan osiloskop juga dilengkapi dengan alat pengukuran
yang dapat mengukur frekuensi, amplitudo dan karakteristik gelombang sinyal listrik. Secara
umum, osiloskop dapat mengukur karakteristik yang berbasis waktu dan juga karakteristik
yang berbasis tegangan. Tidak semua osiloskop memiliki kinerja yang sama, hal ini tergantung
oleh spesifikasi pada osiloskop tersebut. Fungsi Osiloskop salah satunya yaitu dapat melihat
amplitudo tegangan, periode, dan frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui. Seperti yang
dilakukan pada praktikum ini, osiloskop digunakan untuk mengukur tegangan dari suatu
sumber dengan melihat amplitudo yang muncul pada layar, serta dari amplitudo tersebut kita
bisa menentukan periode dan frekuensi tegangan tersebut. Osiloskop itu sendiri merupakan
penerapan dari bidang ilmu fisika dasar, yaitu dengan mengaplikasikan gelombang transversal
untuk mengukur tegangan suatu sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (Renaldi Satria Wardhana)
Proses pengukuran dalam ilmu elektronika merupakan salah satu prosedur
standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-
besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol
maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user.
Dalam analisis suatu rangkaian listrik, salah satu besaran yang diamati adalah
besaran tegangan listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Untuk dapat
mengetahui nilai tegangan listrik tersebut diperlukan suatu peralatan seperti Voltmeter,
tetapi peralatan ini hanya dapat mengetahui besarnya saja. Sedangkan dalam analisis
rangkaian listrik, perlu juga diketahui mengenai bentuk gelombang tegangan listrik,
seperti tegangan jal-jala listrik PLN yang berupa gelombang sinusoidal dengan
frekuensi 50 Hz. Bentuk gelombang ini dapat diamati dengan suatu alat yang disebut
dengan Osiloskop.
Salah satu alat ukur yang tidak kalah penting untuk diketahui yaitu osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Dengan
mengunakan osiloskop kita dapat mengetahui besaran–besaran pada siyal listrik seperti
tegangan, frekuensi, periode dan bentuk sinyal dari objek yang diukur. Oleh sebab itu
osiloskop mesti diketahui karena dengan menggunakan osiloskop dapat lebih
memudahkan kita dalam mengukur banyak besaran sekaligus. Selain itu dengan
osiloskop kita juga dapat membedakan gelombang AC dan gelombang DC, serta dapat
juga melihat atau mendeteksi gangguan–gangguan dalam sistim transmisi atau
penyaluran seperti gangguan noise.
Besaran listrik yang dapat diukur dengan menggunakan alat itu antara lain
tegangan searah, tegangan bolak-balik, arus searah, arus bolak-balik, waktu, sudut fasa,
frekuensi, dan untuk bermacam kegiatan penilaian bentuk gelombang seperti waktu
timbul dan waktu turun. Banyak besaran listrik seperti tekanan, gaya tarik, suhu, dan
kecepatan dapat diukur dengan menggunakan tranduser sebagai pengubah ke besaran
tegangan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini ialah:
1. Mengetahui dan memahami cara kerja dari osiloskop.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
1.4 Manfaat
1. Daat mengetahui dan memahami kerja dari osiloskop
2. Dapat mengetahui cara mengukur frekuensi dan amplitudo gelombang pada
osiloskop
3. Dapat mengukur skala tegangan dan waktu pada osiloskop
4. Dapat membandingkan bentuk gelombang pada osiloskop
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB II
DASAR TEORI
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Osiloskop (Fadli Ramdani)
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik.
Ada beberapa jenis osiloskop digital berbasis computer dan telah diimplementasikan,
salah satu jenis osiloskop digital berbasis computer menggunakan sound card yang
dikendalikan dibawah system operasi linux. Perangkat keras maupun perangkat yang
mengendalikannya telah diuji fungsi dan kebenarannya, dan sudah dapat berfungsi baik
dan benar. Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang bisa memngkonversikan
sinyal listrik seperti amplitudo, frekuensi, fasa, periode, duty cycle menjadi sebuah
tampilan grafik, supaya bisa dibaca dan mudah dipahami. Amplitudo dari sinyal bisa
bervariasi dari micro volt hingga ratusan volt, frekuensi bisa dari titik 0 hingga MHz.
Dengan memakai Osiloskop, kita bisa mengamati dan menganalisa bentuk gelombang
dari sinyal listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Umumnya, Osiloskop bisa
menampilkan grafik dua dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada
sumbu Y. Osiloskop banyak sekali dipakai pada industri-industri seperti penelitian,
sains, engineering, medikal dan telekomunikasi. (D. Chattopadhyay, 1989 :93)
Karakteristik terpenting yang dimiliki oleh sebuah osilator adalah bentuk
gelombang, amplitude serta frekuensi dari sinyal yang dibangkitkan op-amp atau
rangkaian yang dirancang secara khusus yang dapat digunakan sebagai komponen
rangkaian pembentuk rangkaian osilator. Rangkaian multivibrator astabil
menggunakan op-amp untuk menghasilkan osilasi gelombang non-siusoidal (Clayton
George, 2001 :87).
Osiloskop banyak digunakan pada industri-industri seperti penelitian, sains,
engineering, Medical dan telekomunikasi. Saatini, terdapat 2 jenis Osiloskop yaitu
Osiloskop Analog yang Menggunakan Teknologi CRT (Cathode Ray Tube) untuk
menampilkan sinyal listriknya dan Osiloskop Digital yang menggunakan LCD untuk
menampilkan sinyal listrik atau gelombang. Karakteristik Pengukuran Osiloskop
Selain fitur-fitur dasarnya, kebanyakan Osiloskop juga dilengkapi dengan alat
pengukuran yang Dapat mengukur Frekuensi, Amplitudo dan karakteristik gelombang
sinyal listrik. Secara umum, Osiloskop dapat mengukur karakteristik yang berbasis
Waktu (Time) dan juga karakteristik yang Berbasis tegangan (Voltage)
Semua alat ukur elektronik bekerja berdasarkan sampel data, semakin tinggi
sampel data, semakin akurat peralatan elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya
juga mempunyai sampel data yang sangat tinggi, oleh karena itu osiloskop merupakan
alat ukur elektronik yang mahal. Jika sebuah osiloskop mempunyai sampel rate 10 Ks/s
(10 kilo sample/second = 10.000 data per detik), maka alat ini akan melakukan
pembacaan sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur adalah sebuah
gelombang dengan frekuensi 2500 Hz, maka setiap sampel akan memuat data 1/4 dari
sebuah gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan dalam layar dengan grafik
skala XY.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Volt/div Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
Time/div Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
Position Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)
Saklar geser Untuk menentukan tegangan (AC, DC, GND) yang ditampilkan
osiloskop
Aplikasi Osiloskop jenis tabung kaca ini Osiloskop ini merupakan osiloskop
layarnya terbuat dari tabung yang lebih modern dan sudah
CRT (Cathode Ray Tube) dan memakai layar LCD yang lebih ringan
Osiloskop jenis ini sering dan Osiloskop tersebut lebih dikenal
dikenal sebagai Osiloskop dengan Osiloskop Digital. Kelebihan
Analog. Osiloskop ini osiloskop digital yaitu kemampuannya
merupakan pengembangan dari dalam menentukan bandwidth yang
osiloskop yang paling pertama lebih fleksibel.
dikembangkan dan osiloskop
ini mempunyai respon terhadap
signal lebih cepat,
dibandingkan dengan osiloskop
digital, karena osiloskop digital
mengkonversikan sinyal analog
ke digital.
-
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur
dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan
untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten
dengan instrumen lainnya.
Berikut adalah cara mengkalibrasi osiloskop.
1. Pasang konektor probe ke terminal BNC pada input CH-1.
2. Pasang ujung probe (+) ke terminal CAL. 2V Oscilloscope.
3. Tempatkan batas ukur probe pada 1X
4. Tempatkan selektor DC/AC/GND CH-1 ke posisi pengukuran DC.
5. Atur knob Volt/Div CH-1 pada posisi 1 volt/div.
6. Atur knob CAL yang terdapat pada tombol Volt/Div agar amplitudo sinyal yang
ditampilkan tepat pada 2 kotak vertikal.
7. Atur knob Time/Div pada posisi 0,5 ms/div.
8. Atur knob CAL yang terdapat pada knob Time/Div sehingga perioda sinyal
yang ditampilkan tepat berada dalam 2 kotak horizontal.
9. Lakukan proses yang sama untuk CH-2.
Tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk memilih bentuk
Selektor fungsi
gelombang output yang diinginkan
BAB III
DATA PRAKTIKUM
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB III
DATA PRAKTIKUM
3.1 Peralatan Praktikum dan Fungsinya (Renaldi Satria Wardhana)
Tegangan Perio
Frekuensi Amplitudo Gambar
No output de
(Hz) (div)
(v) (div)
1 3000 4 3,4 2
KELOMPOK 17
2 4000 4 2,6 2
KELOMPOK 17
3 5000 4 2 2
KELOMPOK 17
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
4 6000 4 1,6 2
KELOMPOK 17
5 7000 4 1,4 2
KELOMPOK 17
Tegangan
Frekuensi Periode Amplitudo Gambar
No Output
(Hz) (div) (div)
(v)
1 4000 2 2,6 1
KELOMPOK 17
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
2 4000 4 2,6 2
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
4 4000 8 2,6 4
KELOMPOK 17
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
5 4000 10 2,6 5
KELOMPOK 17
Sweep
Voltage Periode Amplitudo Gambar
No Time
Scale (div) (div)
(µs)
KELOMPOK 17
Sweep
Voltage Periode Amplitudo Gambar
No Time
Scale (div) (div)
(µs)
1 100 2 5,1 2
KELOMPOK 17
2 200 2 2,6 2
KELOMPOK 17
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
3 500 2 1 2,1
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
KELOMPOK 17
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
ANALISIS DATA
Syachrizal Haretnanta S
(04211940000077)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
(Syachrizal Haretnanta S)
ANALISIS DATA
4.1 Analisis Data
4.1.1 Rumus Perhitungan
Telah diperoleh hasil data periode dan amplitudo dari percobaan praktikum osiloskop yang
dilakukan. Setelah itu, dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui apakah data tersebut
terdapat perbedaan menggunakan rumus dibawah ini:
1. Periode
𝑇 [𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑]=𝑠𝑤𝑒𝑒𝑝 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑠/𝑑𝑖𝑣]×𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 [𝑑𝑖𝑣]
2. Frekuensi
𝑓[𝐻𝑧]=1/𝑇[𝑠]
3. Tegangan
𝑉[𝑉]=𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]×𝐴𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑜 [𝑑𝑖𝑣]
4. Amplitudo
𝐴=𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
4.1.2 Hasil Percobaan dan perhitungan
a) Percobaan I : Perubahan Frekuensi
Voltage Scale : 2 V/div
Sweep Time : 100 µs
No Frekuensi Tegangan Periode Amplitudo
(Hz) Output (v) (div) (div)
1 3000 4 3.4 2
2 4000 4 2.6 2
3 5000 4 2.1 2
4 6000 4 1,7 2
5 7000 4 1.5 2
Tabel 4.1 Pengamatan Percobaan I
Contoh perhitungan menggunakan hasil data percobaan 1, data ke 5 :
Periode :
𝑇 [𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑] = 𝑠𝑤𝑒𝑒𝑝 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑠/𝑑𝑖𝑣]×𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 [𝑑𝑖𝑣]
= 0.0001 [s/div] x 2.0 div = 0.00015 s
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Frekuensi :
𝑓[𝐻𝑧] =1/𝑇[𝑠]
= 1/0.00015
= 6666.6 Hz
Tegangan :
𝑉[𝑉] = 𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]×𝐴𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑜 [𝑑𝑖𝑣]
= 2 [V/div] x 2 [div]
= 4 Volt
Amplitudo :
𝐴 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]/𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
= 4 [𝑉] /2 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
= 2 div
No Frekuensi Tegangan Periode Amplitudo
(Hz) (volt) (second) (div)
1 2941 4 0.00034 2
2 3846 4 0.00026 2
3 4761 4 0.00021 2
4 5882 4 0.00017 2
5 6666 4 0.00015 2
Tabel 4.2 Perhitungan Percobaan I
b) Percobaan II : Perubahan amplitudo
Voltage Scale : 2 V/div
Sweep Time : 100 µs = 0.0001 s
No Frekuensi Tegangan Periode Amplitudo
(Hz) Output (v) (div) (div)
1 4000 2 2.5 1
2 4000 4 2.5 2
3 4000 6 2.5 3
4 4000 8 2.5 4
5 4000 10 2.5 5
Tabel 4.3 Pengamatan Percobaan II
Contoh perhitungan menggunakan hasil data percobaan 2, data ke 5 :
Periode :
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Amplitudo :
𝐴 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]/𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
= 4 [𝑉] / 2 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
= 2 div
No Frekuensi Tegangan Periode (s) Amplitudo
(Hz) (volt) (div)
1 2941 4 0.00034 2
2 3030 6 0.00033 3
3 4000 6 0.00025 3
4 4000 4 0.00025 2
5 4000 4 0.00025 2
6 4000 6 0.00025 3
7 3030 6 0.00033 3
8 2941 4 0.00034 2
9 2941 4 0.00034 2
10 3030 6 0.00033 3
11 4000 6 0.00025 3
12 4000 4 0.00025 2
Tabel 4.10 Pengamatan Percobaan V
Pada grafik 4.1 diatas dapat diketahui hubungan antara periode percobaan dangan periode
perhitungan memiliki bentuk grafik yang sejajar (jika dibuat grafik dari -1), tetapi nilai yang
diperoleh baik dari periode percobaan maupun perhitungan berbeda. Hal tersebut terjadi
kemungkinan besar karena berbagai factor, terutama kurang telitinya praktikan saat
melakukan percobaan.
b) Frekuensi Percobaan dengan Frekuensi Perhitungan
Pada grafik 4.3 diatas dapat dapat diketahui hubungan antara frekuensi dengan periode
perhitungan adalah berbanding terbalik sesuai dengan rumus frekuensi (f)= 1/T. Hal tersebut
dibuktikan pada grafik 4.3 yaitu semakin besar frekuensi maka periode akan semakin kecil.
d) Tegangan Percobaan dengan Tegangan Perhitungan
Pada grafik 4.5 diatas dapat diketahui hubungan amplitudo percobaan dengan amplitudo
perhitungan memiliki grafik yang lurus, karena nilai amplitudo percobaan maupun
perhitungan tidak berubah dari percobaan 1 hingga 5. Selain itu, karena nilai amplitudo
percobaan dan perhitungan sama, maka grafiknya juga bertumpukan.
f) Voltage Scale dengan Amplitudo Percobaan
Pada grafik 4.7 diatas dapat diketahui hubungan periode percobaan dengan periode
perhitungan memiliki grafik yang sejajar, karena nilai periode percobaan maupun nilai
perhitungan tidak berubah dari percobaan 1 hingga 5. Tetapi, terdapat perbedaan pada nilai
periode percobaan dan perhitungan. Hal tersebut terjadi kemungkinan besar karena berbagai
faktor terutama kurang telitinya praktikan saat melakukan percobaan.
b) Frekuensi Percobaan dengan Frekuensi Perhitungan
Pada grafik 4.11 diatas, dapat diketahui hubungan antara amplitudo percobaan denga amplitudo
perhitungan memilili bentuk grafik yang terus-menerus naik dari percobaan 1 hingga percobaan
5. Karena nilai amplitudo percobaan dan amplitudo perhitungan sama, maka grafik keduanya
bertumpukan.
f) Voltage Scale dengan Amplitudo Percobaan
Pada grafik 4.13 diatas dapat diketahui hubungan periode percobaan dengan periode
perhitungan memiliki grafik yang sejajar, karena nilai periode percobaan maupun nilai
perhitungan tidak berubah dari percobaan 1 hingga 5. Tetapi, terdapat perbedaan pada nilai
periode percobaan dan perhitungan. Hal tersebut terjadi kemungkinan besar karena berbagai
faktor terutama kurang telitinya praktikan saat melakukan percobaan.
kemungkinan besar karena berbagai faktor terutama kurang telitinya praktikan saat melakukan
percobaan.
c) Tegangan Percobaan dengan Tegangan Perhitungan
Pada grafik 4.17 diatas, dapat diketahui hubungan antara amplitudo percobaan dengan
amplitudo perhitungan memiliki bentuk grafik yang terus-menerus naik dari percobaan 1
hingga percobaan 5, selain itu bentuk grafiknya juga sejajar. Tetapi, terdapat perbedaan pada
nilai tegangan 2 percobaan dan perhitungan terakhir yang tidak terlalu jauh.
e) Voltage Scale dengan Amplitudo Percobaan
Pada grafik 4.19 diatas, dapat diketahui hubungan antara periode percobaan dengan periode
perhitungan memiliki bentuk grafik yang berbeda dan juga nilai yang berbeda, untuk grafik
periode perhitungan nilainya tetap sama pada setiap percobaanya sehingga bentuk grafik lurus.
Sementara periode percobaan nilainya berbeda pada setiap percobaan sehingga bentuk
grafiknya menurun.
b) Frekuensi Percobaan dengan Frekuensi Perhitungan
Pada grafik 4.23 diatas, dapat diketahui hubungan antara amplitudo percobaan dengan
amplitudo perhitungan memiliki bentuk grafik yang lurus karena nilainya tidak berubah pada
setiap percobaan. Namun, kedua grafik tersebut sejajar, karena tidak memiliki nilai yang sama
antara grafik tegangan percobaan dan tegangan perhitungan.
f) Voltage Scale dengan Amplitudo Percobaan
Sinusoid
Sinyal atau gelombang jenis ini dapat dikonversi ke bentuk sinus dengan menggunakan sistem
ADC (Analog to Digital Converter).Sistem-sistem audio dewasa ini sudah banyak yang
menerapkan pengolah digital. Sinyal audio berupa sinyal sinus diubah ke dalam bentuk
gelombang kotak kemudian dikuantisasi kemudian diubah ke dalam data stream atau urutan
data yang selanjutnya menjadi data digital. Data tersebut selanjutnya diolah dalam pengolah
digital. Keluaran pengolah digital selanjutnya diubah lagi ke dalam bentuk sinyal sinusoida
untuk dikuatkan dan digunakan untuk menggerakkan speaker
Triangular
BAB IV
ANALISIS DATA
Renaldi Satria Wardhana
(5019201140)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Perhitungan
4.1.1 Formula Perhitungan
Dalam pengukuran periode dan amplitude melalui layer osiloskop hasilnya
masih menunjukan dalam bentuk satuan cm karne masing-masing kotak pada
layer osiloskop mewakili 1 cm. Satu kota ini juga mewakili 1 div baik horizontal
maupun vertical. 1 div sumbu x mewakili besar sweeptime sedangkan 1 div
sumbu y mewakili besar voltage scale.
4 (𝑉)
● 𝐴𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑜 [𝐴(𝑑𝑖𝑣)] = 𝑉 = 2 𝑑𝑖𝑣
2( )
𝑑𝑖𝑣
𝑠
● 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒[𝑇(𝑠)] = 10−4 ( ) × 2,5 (𝑑𝑖𝑣) = 0,00025 𝑠
𝑑𝑖𝑣
1
● 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖[𝐹(𝐻𝑧)] = = 4000 𝐻𝑧
0,00025(𝑠)
𝑣
● 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛[𝑉(𝑉)] = 1 ( ) × 4,1 (𝑑𝑖𝑣) = 4,1𝑉
𝑑𝑖𝑣
4 (𝑉)
● 𝐴𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑜 [𝐴(𝑑𝑖𝑣)] = 𝑉 = 4 𝑑𝑖𝑣
1 (𝑑𝑖𝑣)
Tegangan
Frekuensi Periode Amplitudo Periode Frekuensi Amplitu Tegangan
output Gelombang
(Hz) (div) (div) (div) (Hz) do (div) (Volt)
(Volt)
Pada grafik diatas bisa dilihat nilai frekuensi pengamatan dan perhitungan
hampir sama. Hal ini menunjukan pengukuran sudah sesuai tetapi ada
perbedaan beberapa data yang disebabkan oleh kurangnya ketelitian.
2. Perbandingan Frekuensi Perhitungan dan Periode Perhitungan
Pada grafik diatas bisa dilihat bahwa semakin besar nilai frekuensi semakin
kecil nilai periode. Hal ini sudah seusai dengan rumus F= 1/T yang menunjukan
bahwa frekuensi dan periode berbanding terbalik.
Pada grafik ini periode pengamatan menunjukan nilai yang lebih besar
dikarenakan masih dalam satuan div sedangkan periode perhitungan sudah
diubah menjadi detik sehingga mendapat nilai yang sangat kecil.
4. Perbandingan Tegangan Pengamatan dan Tegangan Perhitungan
Pada grafik ini tegangan pengamatan dan perhitungan didapatkan dengan nilai
yang sama. Hal ini menunjukan pengukuran yang telah tepat.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Grafik ini menunjukan bahwa nilai amplitude pengamatan dan nilai amplitude
perhitungan memiliki nilai yang sama hal ini menunjukan pengukuran
amplitude sudah sesuai.
4.2.2 Percobaan II: Perubahan Amplitudo
1. Perbandingan Frekuensi Perhitungan dan Periode Perhitungan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Grafik ini menunjukan tidak adanya variasi data antara frekuensi dan periode
perhitungan hal ini disebabkan oleh frekuensi bernilai tetap pada percobaan
kedua sehingga tidak terlihat perubahan pada grafik.
Pada grafik ini periode pengamatan menunjukan nilai yang lebih besar
dikarenakan masih dalam satuan div sedangkan periode perhitungan sudah
diubah menjadi detik sehingga mendapat nilai yang sangat kecil.
4. Perbandingan Amplitudo Pengamatan dan Amplitudo Perhitungan
Pada grafik ini terlihat bahwa amplitude pengamtan dan amplitude perhitungan
memiliki nilai yang sama. Terlihat ada sedikit perbedaan yang diakibatkan oleh
ketidaktelitian saat menggunakan osiloskop.
5. Perbandingan Tegangan Pengamatan dan Tegangan Perhitungan
Pada grafik diatas bisa dilihat nilai tegangan pengamatan dan perhitungan
hampir sama. Hal ini menunjukan pengukuran sudah sesuai tetapi ada
perbedaan beberapa data yang disebabkan oleh kurangnya ketelitian.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Grafik ini menunjukan tidak ada nya variasi data antara frekuensi dan periode
perhitungan hal ini disebabkan oleh frekuensi bernilai tetap pada percobaan
kedua sehingga tidak terlihat perubahan pada grafik.
2. Perbandingan Frekuensi Pengamatan dan Frekuensi Perhitungan
Grafik ini menunjukan niali frekuensi pengamatan dan perhitungan yang sama.
Hal ini menunjukan telah dilakukannya pengukuran dan pengunaan osiloskop
dengan tepat.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik ini periode pengamatan menunjukan nilai yang lebih besar
dikarenakan masih dalam satuan div sedangkan periode perhitungan sudah
diubah menjadi detik sehingga mendapat nilai yang sangat kecil.
4. Perbandingan Amplitudo Pengamatan dan Amplitudo Perhitungan
Pada grafik ini terlihat tegangan perhitungan terdapat sedikit perbedaan dengan
tegangan pengamatan. Hal ini disebabkan oleh ketidaktelitian saat melakukan
pengukuran di osiloskop.
4.2.4 Percobaan IV: Perubahan Sweep Time
1. Perbandingan Periode Pengamatan dan Periode Perhitungan
T Pengamatan
Pada grafik ini bisa dilihat kenaikan periode pengamatan tidak memengaruhi
perhitungan periode sama sekali dimana periode bernilai konstan sepanjang
percobaan. Hal ini sudah benar karena sweeptime hanya mengatur besaran
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
waktu per kotak dilayar osiloskop. Terdapat sedikit fluktuasi pada grafik yang
kemungkinan disebabkan oleh kurangnya ketelitian pada saat percobaan.
2. Perbandingan Frekuensi Perhitungan dan Periode Perhitungan
Pada grafik ini periode pengamatan menunjukan nilai yang lebih besar
dikarenakan masih dalam satuan div sedangkan periode perhitungan sudah
diubah menjadi detik sehingga mendapat nilai yang sangat kecil.
5. Perbandingan Amplitudo Pengamatan dan Amplitudo Perhitungan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Grafik ini menunjukan adanya kesalahan dalam pengukuran amplitude. Hal ini
ditunjukan oleh perbedaan ampliduto pengamatan dengan amplitude
perhitungan.
6. Perbandingan Tegangan Pengamatan dan Tengangan Perhitungan
Sama seperti grafik sebelumnya hal ini menunjukan kurang ketelitian dalam
membaca osiloskop.
4.2.5 Percobaan V: Perubahan Bentuk Gelombang
a. Gelombang Sinusoidal
Gelombang ini adalah gelombang dasar yang sering kita jumpai.
Gelombang ini dinamakan sinusoidal karena bentuknya yang meingikuti
persamaan sinusoida. Gelombang ini kita jumpai pada arus bolak balik
yang bisa hasilkan oleh putaran generator.
Sumber https://cantiksekalimakassar.wordpress.com/2015/01/10/49/
Sumber https://teknikelektronika.com/pengertian-low-pass-filter-lpf-atau-tapis-lolos-bawah/
b. Gelombang kotak
Gelombang kotak dikenal dalam sistem digital. Sistem audio
adalah salah satunya yang menerapkan pengolahan digital yang
memanfaatkan gelombang sinus yang diubah bentuk menjadi gelombang
kotak kemudian dikuantisasi kemudian dimasukan kedalam data stream
yang selanjutnya menjadi data digital. Proses ini dilakukan dengan
sistem ADC (analog to digital converter).
Sumber https://shieldpolary2.weebly.com/blog/transmisi-sinyal-biner
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
c. Gelombang segitiga
Gelombang segitiga diciptakan melalui gelombang sinusoida dengan
rangkaian khusus. Gelombang ini biasanya digunakan pada bagian
penguat vertical pada televisi. Tedapat juga pengubaha digital input
menjadi output segitiga melalui integrator.
Sumber https://cantiksekalimakassar.wordpress.com/2015/01/10/49/
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
ANALISIS DATA
Imam Muhammad Hanif
5019201141
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
ANALISIS DATA
a) Periode
Frekuensi
1
𝑓 [𝐻𝑧] =
𝑇[𝑠]
b) Tegangan
c) Amplitudo
Divisi
Frekuensi Tegangan Divisi Vertikal
No Horizontal
(Hz) Output (v) (div)
(div)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
1 3000 4 3,4 2
2 4000 4 2,6 2
3 5000 4 2 2
4 6000 4 1,6 2
5 7000 4 1,4 2
Tabel 4.1 Pengamatan Percobaan I Perubahan Frekuensi
Contoh perhitungan menggunakan data nomor 4 :
Periode:
T = Sweep time scale [s/div] × jumlah divisi horizontal [div]
= 0,0001 [s/div] x 1,6 div
= 0,00016 sekon
Frekuensi:
1
f =
𝑇
1
=
0.00016
= 6250 Hz
Tegangan :
V = voltage scale [V/div] × jumlah divisi vertikal [div]
= 2 [V/div] x 2 div
= 4 Volt
Amplitudo :
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]
A =
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
4
=
2
= 2 div
Dengan cara yang sama pada semua data, didapatkan :
Tabel Perhitungan Percobaan I
Divisi
Frekuensi Tegangan Divisi Vertikal
No Horizontal
(Hz) Output (v) (div)
(div)
1 4000 2 2.6 1
2 4000 4 2.6 2.1
3 4000 6 2.6 3.1
4 4000 8 2.6 3.1
5 4000 10 2.6 5
Tabel 4.3 Pengamatan Percobaan II Perubahan Amplitudo
Contoh perhitungan menggunakan data nomor 4 :
Periode :
T = Sweep time scale [s/div] × jumlah divisi horizontal [div]
= 0,0001 [s/div] x 2,6 div
= 0,00026 second
Frekuensi :
1
f =
𝑇
1
=
0.00026
= 3846,15 Hz
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Tegangan :
= 4 div
Divisi
Sweep Time Voltage Scale Divisi Vertikal
No Horizontal
(µs) (V/div) (div)
(div)
1 100 5 2.5 0.8
2 100 2 2.5 2.1
3 100 1 2.5 4.1
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
1
=
0.00025
= 4000 Hz
Tegangan :
V = voltage scale [V/div] × jumlah divisi vertikal [div]
= 0,5 [V/div] x 8 div
= 4 Volt
Amplitudo :
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]
A =
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
4
=
0,5
= 8 div
Dengan cara yang sama pada semua data didapat:
Tabel Perhitungan percobaan 3
Divisi
Sweep Time Voltage Scale Divisi Vertikal
No Horizontal
(µs) (V/div) (div)
(div)
1 100 2 5.1 2
2 200 2 2.6 2
3 500 2 1 2.1
4 1000 2 0.5 2.1
5 2000 2 0.3 2.1
Tabel 4.7 Pengamatan Percobaan IV Perubahan Sweep Time
= 20000,00 Hz
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Tegangan :
Amplitudo :
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]
A =
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
4
=
2
= 2 div
Dengan cara yang sama pada semua data didapat :
Tabel Perhitungan percobaan 4
Periode Amplitudo
Tegangan Bentuk
No Frekuensi (Hz) (div) (div)
Output (V) Gelombang
horizontal vertikal
1 3000 4 Sinusoid 3.4 2
2 3000 6 Sinusoid 3.4 3
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Frekuensi :
1
f =
𝑇
1
=
0.00025
= 4000 Hz
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Tegangan :
Amplitudo :
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]
A =
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
4
=
2
= 2 div
Dengan cara yang sama pada semua data didapat:
Tabel Perhitungan percobaan 5
No Teganga
Frekuens Gelomban Periode Amplitudo Periode Frekuens Teganga Amplitudo
n output
i (Hz) g (div) (div) (div) i (Hz) n (Volt) (div)
(Volt)
1 3000 4 sinusoid 3.4 2 0.00034 2941.18 4 2
Series1 Series2
Series1 Series2
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0 Series1 Series2
1 2 3 4 5
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
Series1 Series2
2,5
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
4000
3950
3900
3850
3800
3750
1 2 3 4 5
Series1 Series2
Periode Frekuensi
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Series1 Series2
Series1 Series2
Series1 Series2
Series1 Series2
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5
Periode Frekuensi
Pada grafik 4.15 didapat bahwa dari kedua hasil menunjukan memiliki hasil yang cukup
jauh antara periode hasil dan periode perhitungan sehingga tidak ada hubungan pada
periode pengamatan dan periode perhitungan.
Series1 Series2
20
15
10
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
20
15
10
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
Series1 Series2
Series1 Series2
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5
Periode Frekuensi
Pada grafik 4.21 didapat bahwa kedua periode memiliki hasil yang cukup jauh antara
periode hasil dan periode perhitungan sehingga tidak ada hubungan pada periode
pengamatan dan periode perhitungan.
Series1 Series2
Series1 Series2
2,1
2,05
1,95
1 2 3 4 5
Series1 Series2
Gelombang Sinusoidal merupakan salah satu bentuk gelombang yang paling umum ditemukan
di rangkaian Elektronika. Biasanya bentuk gelombang ini dapat kita temukan pada sinyal-sinyal
Analog seperti sinyal Audio, sinyal tegangan AC, dan sinyal RF. Bentuk dari Gelombang
Sinusoidal dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gelombang Square merupakan bentuk gelombang yang memiliki bentuk gelombang yang
simetris dengan durasi yang sama pada siklussetengah kotak lainnya atau dengan kata lain,
gelombang ini memiliki interval yang teratur. Pada umumnya, bentuk gelombang ini digunakan
pada rangkaian mikroelektronik untuk pengendalian waktu.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Gelombang Triangular adalah gelombang yang memiliki bentuk segitiga dimana pada puncak
gelombang ini membentuk kurva lancip, sehingga waktu pada titik tertinggi maupun titik
terendah gelombang ini memiliki waktu yang sangat singkat. Biasanya bentuk gelombang ini
dapat ditemukan pada penindas sinyal GSM (GSM Jammer).
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
ANALISIA DATA
Muhammad Azhari
(5019201142)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
ANALISA DATA
2) Frekuensi
1
𝑓[𝐻𝑧] =
𝑇[𝑠]
3) Tegangan
𝑉[𝑣} = voltage scale [V/div] × Amplitudo [div]
4) Amplitudo
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡[𝑣]
𝐴=
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒[ 𝑣 ]
𝑑𝑖𝑣
• Periode :
T = Sweep time scale [s/div] × periode [div]
= 0.002 [s/div] x 0,3 div
= 0.0006 s
• Frekuensi :
f = 1/T
= 1/0,0006
= 1.666,667 Hz
• Tegangan :
V = voltage scale [V/div] × amplitudo [div]
= 2 [V/div] x 2,1 [div]
= 4,2 Volt
• Amplitudo :
A = tegangan output [V] / voltage scale [V/div]
= 4 [V] /2 [V/div]
= 2 div
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa periode pengamatan dan periode
perhitungan adalah berbanding lurus. Semakin kecil periode pengamatan, semakin
kecil juga periode perhitungan.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi perhitungan dan periode
perhitungan adalah berbanding terbalik. Semakin besar frekuensi perhitungan, maka
semakin kecil periode perhitungan.
4.2.1.4 Perbandingan Tegangan Pengamatan dengan Tegangan Perhitungan
Percoban 1
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa tegangan pengamatan dan
tegangan perhitungan pada tiap percobaan adalah sama dan konstan.
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa amplitudo pengamatan dan amplitudo
perhitungan pada tiap percobaan adalah sama dan konstan.
4.2.2 Analisis Grafik Percobaan 2 :
4.2.2.1 Perbandingan Periode Pengamatan dan Periode Perhitungan
Percobaan 2
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa periode pengamatan dan periode
perhitungan pada tiap percobaan adalah konstan tetapi terdapat perbedaan nilai antara
periode pengamatan dan periode perhitungan.
Pada grafik di atas, terdapat perbedaan pada nilai antara frekuensi pengamatan
dan frekuensi perhitungan. Perbedaan nilai tersebut disebabkan oleh kekurang
telitian praktikan saat melakukan pengamatan.
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai dari frekuensi perhitungan dan
periode perhitungan adalah konstan.
4.2.2.4 PerbandinganTeganganPengamatandenganTeganganPerhitunganPer
cobaan 2
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa tegangan pengamatan dan tegangan
perhitungan pada tiap percobaan adalah sama dan berbanding lurus yang disebabkan
karena perbedaan amplitudo pada tiap percobaan yang semakin tinggi.
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa amplitudo pengamatan dan amplitudo
perhitungan pada tiap percobaan adalah sama dan berbanding lurus.
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa periode pengamatan dan periode
perhitungan adalah konstan. Namun, terdapat perbedaan nilai antara periode
pengamatan dan periode perhitungan.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai frekuensi engamatan dan nilai
frekuensi perhitungan adalah konstan.
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi perhitungan dan periode
perhitungan adalah konstan.
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa tegangan pengamatan dan tegangan
perhitungan pada tiap percobaan adalah sama dan konstan. Namun, terdapat
perbedaan nilai antara tegangan pengamatan dan tegangan perhitungan. Perbedaan
nilai tersebut disebabkan oleh kekurang telitian praktikan saat melakukan
pengamatan
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa amplitude pengamatan dan amplitudo
perhitungan pada tiap percobaan adalah sama.
4.2.4 Analisis Grafik Percobaan 4
4.2.4.1 Perbandingan Periode Pengamatan dan Periode Perhitungan
Percobaan 4
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa periode pengamatan dan periode
perhitungan memiliki bentuk grafik yang berbeda, dimana grafik untuk periode
pengamatan cenderung turun sedangkan grafik untuk periode perhitungan cenderung
konstan.
4.2.4.2 Perbandingan Frekuensi Perhitungan terhadap Periode Perhitungan
Percobaan 4
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi perhitungan dan periode
perhitungan nilainya cenderung konstan.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa tegangan pengamatan dan tegangan
perhitungan pada percobaan 3,4,dan 5 mengalami perbedaan , hal ini disebabkan
karena kesalahan dalam pembacaan alat.
4.2.4.4 Perbandingan Amplitudo Pengamatan dengan Amplitudo
Perhitungan Percobaan 4
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa amplitudo pengamatan dan amplitudo
perhitungan pada percobaan 3,4,dan 5 mengalami perbedaan , hal ini disebabkan
karena kesalahan dalam pembacaan alat.
4.2.5.2 Square
4.2.5.3 Tringular
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
ANALISIS DATA
Muhammad Fadli Ramdhani
5019201145
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB IV
ANALISIS DATA
d) Periode
Frekuensi
1
𝑓 [𝐻𝑧] =
𝑇[𝑠]
e) Tegangan
f) Amplitudo
Divisi
Frekuensi Tegangan Divisi Vertikal
No Horizontal
(Hz) Output (v) (div)
(div)
1 3000 4 3,4 2
2 4000 4 2,6 2
3 5000 4 2 2
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
4 6000 4 1,6 2
5 7000 4 1,4 2
Tabel 4.1 Pengamatan Percobaan I Perubahan Frekuensi
Contoh perhitungan menggunakan data nomor 1 :
Periode:
T = Sweep time scale [s/div] × jumlah divisi horizontal [div]
= 0,0001 [s/div] x 3.4 div
= 0,00034 sekon
Frekuensi:
1
f =
𝑇
1
=
0.00034
= 2941,18 Hz
Tegangan :
V = voltage scale [V/div] × jumlah divisi vertikal [div]
= 2 [V/div] x 2 div
= 4 Volt
Amplitudo :
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]
A =
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
4
=
2
= 2 div
Dengan cara yang sama pada semua data, didapatkan :
Tabel Perhitungan Percobaan I
Divisi
Frekuensi Tegangan Divisi Vertikal
No Horizontal
(Hz) Output (v) (div)
(div)
1 4000 2 2.6 1
2 4000 4 2.6 2.1
3 4000 6 2.6 3.1
4 4000 8 2.6 4
5 4000 10 2.6 5
Tabel 4.3 Pengamatan Percobaan II Perubahan Amplitudo
Contoh perhitungan menggunakan data nomor 1 :
Periode :
T = Sweep time scale [s/div] × jumlah divisi horizontal [div]
= 0,0001 [s/div] x 2,6 div
= 0,00026 second
Frekuensi :
1
f =
𝑇
1
=
0.00026
= 3846,15 Hz
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Tegangan :
= 1 div
Divisi
Sweep Time Voltage Scale Divisi Vertikal
No Horizontal
(µs) (V/div) (div)
(div)
1 100 5 2.5 0.8
2 100 2 2.5 2.1
3 100 1 2.5 4.1
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
1
=
0.00025
= 4000 Hz
Tegangan :
V = voltage scale [V/div] × jumlah divisi vertikal [div]
= 5 [V/div] x 0.8 div
= 4 Volt
Amplitudo :
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]
A =
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
4
=
5
= 0.8 div
Dengan cara yang sama pada semua data didapat:
Tabel Perhitungan percobaan 3
Divisi
Sweep Time Voltage Scale Divisi Vertikal
No Horizontal
(µs) (V/div) (div)
(div)
1 100 2 5.1 2
2 200 2 2.6 2
3 500 2 1 2.1
4 1000 2 0.5 2.1
5 2000 2 0.3 2.1
Tabel 4.7 Pengamatan Percobaan IV Perubahan Sweep Time
= 1960,78 Hz
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Tegangan :
Amplitudo :
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]
A =
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
4
=
2
= 2 div
Dengan cara yang sama pada semua data didapat :
Tabel Perhitungan percobaan 4
Periode Amplitudo
Tegangan Bentuk
No Frekuensi (Hz) (div) (div)
Output (V) Gelombang
horizontal vertikal
1 3000 4 Sinusoid 3.4 2
2 3000 6 Sinusoid 3.4 3
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
1 2 3 4 5
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5
Grafik frekuensi pengamatan dan perhitungan relative linear dan sejajar satu sama lain.
Terjadi sedikit perbedaan karena beberapa faktor seperti ketelitian alat yang digunakan dan
kecermatan praktikan dalam menganalisa data
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5
Grafik 4.3 Perbandingan frekuensi perhitungan dan periode perhitungan
Dapat kita lihat nilai pada frekuensi mengalami kenaikan dan nilai periode mengalami
penurunan. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa nilai periode berbanding terbalik dengan
nilai frekuensi
d. Perbandingan tegangan pengamatan dan tegangan perhitungan
0
1 2 3 4 5
Dari grafik dapat kita lihat baik pada hasil pengamatan dan oerhitungan memiliki nilai
yang sama. Grafik tegangan juga tidak mengalami perubahan jadi tegangan tidak dipengaruhi
oleh frekuensi.
e. Perbandingan amplitudo pengamatan dan perhitungan
2,5
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5
4,5
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
1 2 3 4 5
2,5
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5
4050
4000
3950
3900
3850
3800
3750
1 2 3 4 5
Grafik frekuensi pengamatan dan perhitungan relatif linear dan sejajar satu sama lain.
Terjadi sedikit perbedaan karena beberapa faktor seperti ketelitian alat yang digunakan dan
kecermatan praktikan dalam mengambil data
c. Perbandingan frekuensi perhitungan dan periode perhitungan
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5
12
10
0
1 2 3 4 5
0
1 2 3 4 5
0
1 2 3 4 5
2,5
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5
Grafik frekuensi pengamatan dan perhitungan relatif linear dan sejajar satu sama lain
karena memiliki nilai yang sama dan tidak dipengaruhi oleh skala atau sensitifitas tegangan
c. Perbandingan frekuensi perhitungan dan periode perhitungan
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5
4,25
4,2
4,15
4,1
4,05
4
3,95
3,9
1 2 3 4 5
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5
0
1 2 3 4 5
2100
2000
1900
1800
1700
1600
1500
1 2 3 4 5
Dari grafik tersebut dapat kita lihat nilai hasil pengamatan dan perhitungan memiliki
sedikit perbedaan. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti ketelitian alat dan kecermatan
praktikan dalam mengambil data
c. Perbandingan frekuensi perhitungan dan periode perhitungan
2500
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5
4,25
4,2
4,15
4,1
4,05
4
3,95
3,9
1 2 3 4 5
2,12
2,1
2,08
2,06
2,04
2,02
2
1,98
1,96
1,94
1 2 3 4 5
2,12
2,1
2,08
2,06
2,04
2,02
2
1,98
1,96
1,94
1 2 3 4 5
BAB IV
ANALISIS DATA
Marco Jose Putra Bramastya
5019201146
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
ANALISIS DATA
4.1 Perhitungan
4.1.1 Rumus Perhitungan
Dari hasil pengamatan pada osiloskop, kita dapatkan beberapa data dengan
satuan div. Pada grafik dibawah sumbu X memiliki besar sama dengan skala sweep
time dan sumbu Y sama dengan voltage scale.
(sumber: http://hawaii.edu)
• Periode
𝑇(ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 (𝐷𝑖𝑣))
𝑇(𝑠) = 𝑥 𝑠𝑤𝑒𝑒𝑝 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒
1(𝐷𝑖𝑣)
• Frekuensi
1
𝐹(𝐻𝑧) =
𝑇(𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛(𝑠))
• Amplitudo
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 (𝑉)
𝐴= 𝑣
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 ( )
𝑑𝑖𝑣
• Tegangan
𝑣
V = 𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 ( ) × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑣 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 (𝑑𝑖𝑣)
𝑑𝑖𝑣
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Frekuensi : 4 KHz
Frekuensi : 2 KHz
𝑉=6V
• Amplitudo
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
6 (𝑉)
𝐴 =
𝑉
2( )
𝑑𝑖𝑣
𝐴 = 3 div
4.2.1 Percobaan 1
Pengamatan Perhitungan
Pengamatan Perhitungan
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0 Periode Frekuensi
1 2 3 4 5
Dari grafik tersebut bisa dilihat bahwa frekuensi dan periode berbanding
terbalik.. Perbedaan nilai frekuensi dengan periode diakibatkan ketidaktelitian pada
saat pengamatan.
Pengamatan Perhitungan
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai tegangan pengamatan dan
tegangan perhitungan yang sama dan konstan selama praktikum berlangsung. Hal ini
sesuai dengan data pada alat dan dasar teori.
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5
Pengamatan Perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa pada voltage scale dan
amplitude pengamatan bersifat linear tetapi bertolak belakang. Hal ini dihasilkan karena
error yang terjadi pada alat atau pengamat saat melakukan pembacaan variable untuk
perhitungannya.
4.2.2 Percobaan 2
A. Perbandingan Periode Perhitungan dengan Periode Pengamatan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
2,5
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5
Pengamatan Perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara nilai periode
perhitungan dan nilai periode ketika pengamatan memiliki perbedaan. Perbedaan ini
didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan rumus yang ada. Perbedaan yang
didapat dihasilkan karena error yang terjadi pada alat atau pengamat saat melakukan
pembacaan variable untuk perhitungannya.
4000
3950
3900
3850
3800
3750
1 2 3 4 5
Pengamatan Perhitungan
Periode Frekuensi
10
0
1 2 3 4 5
Pengamatan Perhitungan
Kedua tegangan sudah memiliki nilai yang berbanding lurus. Hal ini
dikarenakan sudah memiliki hasil yang sesuai.
0
1 2 3 4 5
Pengamatan Perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai amplitudo antara pengamatan
dan perhitungan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh perubahan tegangan yang
mempengaruhi amplitude.
F. Perbandingan Voltage Scale Dengan Amplitudo Pengamatan
0
1 2 3 4 5
2,5
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5
Pengamatan Perhitungan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara nilai periode
perhitungan dan nilai periode ketika pengamatan memiliki nilai sejajar dan konstan. .
Perbedaan nilai terjadi karena adanya (v/div) dan kurangnya ketelitian pada praktikan.
Pengamatan Perhitungan
4000
2000
0
1 2 3 4 5
Periode Frekuensi
Pada grafik menunjukkan bahwa frekuensi dan periode berbanding terbalik tapi
berubah secara konstan. Tetapi, dari grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan
frekuensi dengan periode saat pengamatan dan perhitungan konstan, walau tidak
terletak pada satu titik yang sama dikarenakan error pada alat atau pembacaan
pengamat. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu rumus f=1/T untuk hasil
perhitungan.
20
15
10
0
1 2 3 4 5
Pengamatan Perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai amplitudo ketika perhitungan
berbanding lurus dengan nilai amplitudo ketika pengamatan dan meningkat setiap
percobaan. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada.
Pengamatan Perhitungan
Pada grafik di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada percobaan ini voltage
scale mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian oleh
praktikan dalam mengambil data.
0
1 2 3 4 5
Pengamatan Perhitungan
Dapat disimpulkan pada grafik di atas bahwa periode semakin turun setiap
percobaannya. Pada grafik di atas terjadi perbedaan nilai antara pengamatan dan nilai
perhitungan. Hal ini dikarenakan perbedaan satuan dalam perhitungan periode. Periode
pada perhitungan akan memiliki nilai yang konstan akibat perbedaan sweep time.
Pengamatan Perhitungan
ada. Perbedaan yang didapat dihasilkan karena error yang terjadi pada alat atau
pengamat saat melakukan pembacaan variable untuk perhitungannya.
.
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5
Periode Frekuensi
Pengamatan Perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa tegangan seharusnya konstan dan
memiliki nilai yang sama dalam pengamatan maupun perhitungan. Tetapi pada grafik
di atas menunjukkan kurang ketelitian dalam membaca osiloskop.
Pengamatan Perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa terdapat kesalahan dalam mengukur
amplitude. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan pada grafik perbandingan amplitude
pengamatan dengan ampitudo perhitungan.
F. Perbandingan Voltage Scale dengan Amplitudo Pengamatan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa terdapat kesalahan dalam mengukur
amplitude dan voltage scale. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan pada grafik
perbandingan amplitude pengamatan dengan voltage scale.
(Sumber Pribadi)
Gelombang Kotak atau Square Waveform ini memiliki bentuk seperti Kotak
waktu (timing control). Hal ini dikarenakan Square Waveform memiliki bentuk
gelombang simetris dengan durasi yang sama pada siklus setengah kotak dengan
yang berbentuk Segitiga. Tegangan naik secara linear dari Nol (0V) hingga mencapai
titik tertingginya (+V). Tegangan Tertinggi tersebut hanya bertahan pada waktu yang
sangat singkat pada puncaknya (berbentuk lancip) kemudian turun secara linear
hingga mencapai titik terendahnya (-V). Di titik terendah, tegangan tersebut juga
berada dalam waktu yang sangat singkat sekali sehingga membentuk kurva lancip.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
Syachrizal Haretnanta S
(04211940000077)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terjadi ketidakakuratan saat melakukan penelitian sehingga membuat data penelitian
sedikit berbeda dengan data perhitungan berdasarkan teori . Namun, perbedaan itu tidak
signifikan.
2. Berikut hasil perhitungan pada praktikum osiloskop :
• Perhitungan Frekuensi, 𝑓[𝐻𝑧] = 1 𝑇[𝑠] . Semakin kecil nilai periode, maka hasil keluaran
frekuensi akan semakin besar yang dapat dilihat dari rumus tersebut bahwa frekuensi dan
periode berbanding terbalik.
• Perhitungan amplitudo, 𝐴 = ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 [𝑑𝑖𝑣] 1 [𝑑𝑖𝑣] × 𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒. Semakin
besar voltage scale maka semakin besar pula keluaran amplitude yang dihasilkan dan dapat
dilihat pada rumus tersebut bahwa amplitudo dengan voltage scale berbanding lurus.
3. Perhitungan tegangan, V(v) = A x Jumlah divisi, semakin besar amplitudo yang
dihasilkan,maka tegangan yang didapat akan semakin besar, dapat dilihat dari rumus tersebut
bahwa tegangan dengan amplitudo berbanding lurus.
4. Jenis-jenis bentuk gelombang pada percobaan osiloskop analog
A) Sinusoidal Gelombang sinusoidal adalah gelombang dasar yang salah satunya dihasilkan
dari putaran generator. Dinamakan gelombang sinus karena membentuk grafik persamaan
sinusoida.
B) Square Square wave atau gelombang kotak banyak dikenal dalam sistem digital. Sinyal
atau gelombang jenis ini dapat diubah ke bentuk sinus dengan memakai sistem ADC (Analog
to Digital Converter).
C) Triangular Gelombang ini dapat dihasilkan dari gelombang sinusoida dengan rangkaian
khusus. Pada sistem audio sinyal ini jarang digunakan. Penggunaan gelombang ini biasanya
pada bagian penguat vertikal dari sistem penerima televisi hitam-putih maupun televisi
berwarna.
5.2 Saran
Perlunya dilakukan praktikum secara offline agar teori yang sudah didapat bisa diaplikasikan
lanbgsung tanpa menggunakan aplikasi online
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
Renaldi Satria Wardhana
(5019201140)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Cara kerja dari dari osiloskop adalah menggunakan tabung sinar katoda (CRT)
dimana electron akan dipancarkan dari katoda dan menumbuk bidang gambar
yang dilapisi flourecent yang bersifat anoda sehingga bidang gambar menyala.
Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan
magnetik. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor yang dipasang secara
vertikal, maka akan terbentuk garis lurus vertikal dinding gambar. Selanjutnya
jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang
pada mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal
dengan laju tetap.Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal. Sistem
vertical menggunakan amplifier vertical sedangkan sistem horizontal
sebelumnya harus melewati sistem triger kemudian melewati sweep generator
kemudian horizontal amplifier.
2. Pengukuran frekuensi dan amplitude gelombang pada osiloskop bisa dilakukan
dengan melihat pada layer osiloskop kemudian ditentukan amplitude dan
periode gelombang kemudian bisa dicari besar amplitude dan frekuensi dengan
rumus berikut.
5.2 Saran
Saran terhadap praktikum ini adalah perlunya dilakukan praktikum secara offline
untuk membandingkan hasilnya dengan teori yang sudah ada sehingga ilmu yang didapatkan
lebih baik
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
Imam Muhammad Hanif
(5019201141)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Osiloskop adalah instrumen ukur besaran listrik yang dapat memproyeksikan sinyal
listrik sehingga dapat dibaca, diukur, dianalisis, dan dipelajari. Sorotan elektron
membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan
bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk
sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
Hal yang dapat dipejari pada layar adalah benntuk gelombang, dimana terdapat 3 bentuk
gelombang yaitu : sinusoid, square, dan triangular.
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
• Pengukuran amplitudo, rumus A = x voltage scale.
𝑉𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑆𝑐𝑎𝑙𝑒
1
• Pengukuran Frekuensi, rumus f = .
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 (𝑇)
• Pengukuran tegangan, V = A x Jumlah divisi. Amplitudo dan tegangan berbanding
lurus, maka semakin besar amplitudo akan semakin besar tegangannya
3. Skala tegangan dan waktu bisa diubah dengan cara mengubah switch yang terdapat pada
alat osiloskopnya.
4. Bentuk gelombang sinusoid, square, dan triangular yang ditampilkan pada osiloskop
memiliki grafik yang sama akit dari nilai frekuensi dan tegangan yang sama. Perbedaan
bentuk gelombang ternyata tidak memengaruhi nilai frekuensi, periode, amplitude, dan
tegangan. Namun, saat proses pangambilan data ketika praktikum bentuk gelombang
triangular lebih memberikan data yang akurat. Hal tersebut terjadi karena puncak atau
lembah dari gelombang triangular berbentuk lancip sehingga dapat diposisikan yang
tepat ketika membacanya.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum dilakukan secara offline agar bisa membandingkan data dengan
real tanpa simulasi via aplikasi online
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
Muhammad Azhari
(5019201142)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Terjadi ketidakakuratan saat melakukan penelitian sehingga membuat data
penelitian sedikit berbeda dengan data perhitungan berdasarkan teori . Namun,
perbedaan itu tidak signifikan.
Pengamatan atau pengujian pada osiloskop dapat dilakukan dengan mengatur
besar tegangan input, frekuensi, amplitude, maupun sweep time untuk
mendapatkan jenis gelombang yang ingin diamati.
• Frekuensi
1
𝑓[𝐻𝑧] =
𝑇[𝑠]
Semakin kecil nilai periode, maka hasil keluaran frekuensi akan semakin besar
• Tegangan
𝑉[𝑣} = voltage scale [V/div] × Amplitudo [div]
Semakin besar amplitudo yang dihasilkan,maka tegangan yang didapat akan
semakin besar.
• Amplitudo
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡[𝑣]
𝐴=
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒[ 𝑣 ]
𝑑𝑖𝑣
Amplitudo dengan voltage scale berbanding lurus sehingga semakin besar
voltage scale maka semakin besar pula keluaran amplitude yang dihasilkan.
• Triangular
Gelombang ini dapat dihasilkan dari gelombang sinusoida dengan rangkaian
khusus. Saat diamati melalui osiloskop akan terlihat garis yang saling terhubung
antara bukit-bukit dan lembah-lembah pada gelombangnya.
5.2 Saran
Saran terhadap praktikum ini untuk ke depannya adalah agar mahasiswa dapat
melaksanakan praktikum dengan menggunakan alat atau paling tidak diberikan
gambaran mengenai instrumen atau perangkat yang sesungguhnya sebelum
menggunakan aplikasi simulasi agar mahasiswa dapat dengan mudah
membandingkan hasil pengamatan dengan dasar teori yang sudah ada.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
Muhammad Fadli Ramdhani
(5019201145)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Cara kerja osiloskop : Elektron dipancarkan dari katoda dan menumbuk bidang
gambar berlapis zat yang sifatnya florecent. Fungsi dari bidang gambar ini adala
sebagai anoda. Elektron tadi dapat diberi medan listrik dan medan magnet sehingga
bergerak. Osiloskop sinar katoda mengandung medan listrik sehingga elektron
bergerak ke arah anoda. Medan listrik yang menggerakkan anoda dihasilkan dari
lempengan kapasitor yang dipasang secara vertikal sehingga terbentuk garis lurus
vertikal pada bidang gambar. Kemudian lempengab horizontal diberi tegangan
periodik sehinggak elektron bergerak secara vertikal dan juga bergerak secara
horizontal dengan laju tetap. Dari hal tersebut muncul gambar gelombang pada layar
2. Dasar teori dalam mengukur frekuensi dan amplitudo gelombang : Dilakukan dengan
melihat layar osiloskop dan menghitung besar divisi amplitudo (vertikal) dan
periodenya (horizontal). Kemudian dihitung dengan rumus
• Periode
𝑇 [𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑] = 𝑠𝑤𝑒𝑒𝑝 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑠/𝑑𝑖𝑣] × 𝑑𝑖𝑣 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 [𝑑𝑖𝑣]
• Frekuensi
1
𝑓 [𝐻𝑧] =
𝑇[𝑠]
• Amplitudo
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 [𝑉]
𝐴=
𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣]
3. Pengaruh skala tegangan pada gelombang adalah amplitudo yang diamati akan menjadi
lebih besar akan tetap tidak merubah nilai/hasil amplitudo setelah dihitung pada
frekuensi, sweep time, tegangan yang sama, dengan skala yang berbeda. Untuk sweep
time akan berpengaruh pada periode yang diamati dimana semakin besar sweep timenya
semakin kecil periode yang mucul pada osiloskop, akan tetapi nilai/hasil perode tidak
akan berubah setelah dihitung dengan frekuensi, sweep time, tegangan yang sama dan
pada sweep time yang berbeda. Hal ini membuktikan rumus periode dan tegangan
keluaran.
• Periode
𝑇 [𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑] = 𝑠𝑤𝑒𝑒𝑝 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑠/𝑑𝑖𝑣] × 𝑑𝑖𝑣 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 [𝑑𝑖𝑣]
• Tegangan
𝑉 [𝑉𝑜𝑙𝑡] = 𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 [𝑉/𝑑𝑖𝑣] × 𝑑𝑖𝑣 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 [𝑑𝑖𝑣]
5.2 Saran
Saran saya yaitu grader bisa memberikan gambaran dan data praktikum offline sebagai
pembanding sehingga praktikan mendapat wawasan mengenai praktikum offline. Selain itu,
mungkin bisa memberikan jadwal konkrit untuk asistensi. Pemberian waktu mungkin bisa
sedikit ditambah.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
Marco Jose Putra Bramastya
(5019201146)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
BAB V
KESIMPULAN
5.3 Kesimpulan
5. Cara kerja osiloskop virtual ,yaitu :
• Dengan menekan tombol power pada osiloskop sebagai alat ukur elektronik
dan menekan tombol power pada function generator sebagai sumber
pembangkit berbagai bentuk gelombang.
• Atur osiloskop ke sinyal AC
• Klik tombol invert pada CH I
• Lalu atur voltage scale dan sweep time sesuai pengamatan
• Setelah itu atur frekuensi dan output voltage pada function generator sesuai
pengamatan
• Atur x pose dan y pose agar memudahkan pembacaan grafik.
• Bentuk gelombang akan muncul pada layar osiloskop, yang mana garis grid
horizontal menunjukkan waktu (t) dan garis grid vertical menunjukkan
volatege (V).
7. Untuk menghitung waktu dan voltage dari data pengamatan yaitu memperhatikan
amplitude dan tegangan pada data, lalu dapat dicari tegangan dengan menggunakan
rumus :
• Tegangan :
𝑣
V = 𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 ( ) × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑣 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 (𝑑𝑖𝑣)
𝑑𝑖𝑣
5.4 Saran
Saran yang dapat saya berikan yaitu melakukan praktikum secara mendalam seperti
melaksanakan praktikum offline ke kampus agar dapat membandingkan hasil dari
praktikum online melalui aplikasi dengan praktikum offline menggunakan alat-alat yang
asli dan real supaya mendapatkan hasil yang tepat dan pasti, serta untuk pemberian waktu
pengerjaan yang kurang dikarenakan banyak mahasiswa yang mengambil 22-24 sks
sehingga mahasiswa keteteran dan hasil kurang maksimal.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
Kusumah, B.R., Jaya, I. and Manik, H.M., 2018. Engineering Of Acoustic Technology For
Underwater Positioning Object. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(3), pp.629-
637.pen
Peterson D. 2020. Function Generator and Arbitrary Waveform Generator Guidebook. B&K
Precision.
LAMPRAN