PRAKTIKUM
LISTRIK PERKAPALAN
(ME 184621)
Dikerjakan oleh :
Kelompok 24
1. Fatahillah Syach (04211840000015)
2. Priskila Putri Irene (04211840000042)
3. Josua Ricky C N (04211840000064)
4. Fauzan Naufal (04211840000070)
5. M. Ksatria Akbar Ghifarry B. S (04211840000127)
6. Jeryco Rahardian (04211840000129)
Diketahui Oleh
Revisi Tanggal Keterangan
Ass. Praktikum Tanda Tangan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
MOTOR 3 PHASE ROTOR BELIT
Oleh:
Kelompok 24
1. Fatahillah Syach (04211840000015)
2. Priskila Putri Irene (04211840000042)
3. Josua Ricky C N (04211840000064)
4. Fauzan Naufal Amir (04211840000070)
5. M. Ksatria Akbar Ghifarry B. S (04211840000127)
6. Jeryco Rahardian (04211840000129)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
MOTOR 3 PHASE ROTOR BELIT
10 April 2020,
Mengetahui/menyetujui
Grader Motor 3 Phase Rotor Belit
Grader 1 Grader 2 Grader 3
Abstrak
Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, kemajuan industry pun turut terjadi. Industri akan selalu
berkembang dan salah satu alat yang sangat penting di dunia industry adalah motor listrik. Motor listrik adalah alat yang
dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Jenis motor yang paling umum digunakan pada dunia industry
adalah motor 3 fase, karena lebih efisian dan tenaga yang dihasilkan lebih besar, salah satu jenis dari motor 3 fase adalah
motor 3 fase rotor belit. Tujuan praktikum motor 3 fasa rotor belit adalah analisis performa dari motor 3 fasa rotor belit.
Pada praktikum yang telah dilaksanakan adapun beberapa peralatan yang dibutuhkan yaitu motor asinkron 3 fasa,
tangmeter, motor starter 3 fasa, alat ukur digital, dan tachometer. Percobaan pada praktikum ini kami membuat rangkaian
sesuai dengan modul. Pada praktikum ini, pertama dibuat rangkaian lalu motor diatur kecepatan dengan variabel
manipulasi tahanan mulai dari 20, 17, 14, 11, 8, dan 5 ohm. Hasil yang diperoleh pada praktikum adalah pada hambatan
20 ohm didapat nilai frekuensi 50 Hz, nilai daya 40,5 watt nilai Vline 231 v, nilai Iline 373 mA, 2781 RPM dan cos ϕ
0.27. Kesimpulan yang bisa diambil pada praktikum kali ini adalah Nilai frekuensi, daya, Vline, cos ϕ, dan Iline dapat
dilihat pada layar single/three phase measurement. Hasil pengamatan memiliki nilai yang hampir sama dengan
perhitungan. Vphase dan Iphase dapat diukur dengan menggunakan alat tangmeter dan rpm motor diukur
dengan menggunakan tachometer.
Kata kunci :
Motor 3 phase, tahanan, arus
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dengan setiap perkembangan industri yang berlangsung sampai pada masa seperti sekarang ini, motor
listrik merupakan salah satu alat yang mempunyai peran sangat penting pada industry. Yaitu suatu alat
untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan-
peralatan yang sumber energinya dari energy listrik seperti pompa, crane dan peralatan lainya. Salah
satunya adalah motor asinkron 3 fasa. Motor asinkron 3 fasa sangat umum digunakan dalam bidang
industri, termasuk industri maritime. Karena itu, motor asinkron 3 fasa sangat penting untuk dipelajari
mahasiswa teknik sistem perkapalan.
diadakan praktikum yaitu praktikum motor asinkron 3 fase rotor belit pada mata kuliah listrik
perkapalan, untuk menunjang pembelajaran motor asinkron 3 fasa rotor belit. Untuk mengetahui
penggunaan motor asinkron 3 fase rotor belit dan agar lebih memahami perbedaan, prinsip kerja, fungsi
dan aplikasi dari motor asinkron 3 fase rotor belit
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari praktikum Motor Asinkron 3 Phase adalah sebagai
berikut :
1. Berapa besarnya frekuesi yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
2. Berapa besarnya daya motor yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
3. Berapa besarnya tegangan line (Vline) yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
4. Berapa besarnya tegangan phase yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
5. Berapa besarnya arus line (Iline) yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
6. Berapa besarnya arus phase yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
7. Berapa besarnya putaran motor yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
8. Berapa besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
9. Bagaimana pengaruh tahanan rotor terhadap putaran dan arus resistansi pada motor asinkron 3 fase
rotor belit?
10. Berapa besarnya cos π yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit?
1.3. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
BAB II
DASAR TEORI
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB II
DASAR TEORI
Untuk Motor 3 fasa belit mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa sama seperti kumparan
stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub yang sama. Penambahan tahanan luar sampai
harga tertentu, dapat membuat kopel mula mencapai harga kopel maksimumnya. Motor induksi dengan
rotor belitan memungkinkan penambahan (pengaturan) tahanan luar.
Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari Rangka Stator, Inti Stator dan belitan-belitan Stator (belitan
jangkar). Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua bagian-bagian generator. Rangka
stator ini berbentuk lingkaran dimana sambungan-sambungan pada rusuknya akan menjamin generator terhadap
getaran-getaran. Inti stator terbuat dari bahan ferromagnetic atau besi lunak disusun berlapis-lapis disusun berlapis-
lapis tempat terbnentuknya fluks magnet. Sedangkan belitan stator terbuat dari tembaga disusun dalam alur-alur,
belitan stator berfungsi tempat terbentuknya gaya gerak listrik.
Gambar 2. Stator
(Sumber : acelectricmotorservice.com)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
2.2.2. Rotor
Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-
lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri dua jenis yaitu, Rotor kutub menonjol
(salient), adalah tipe yang dipakai untuk generator-generator kecepatan rendah dan menengah, dan Rotor
kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-generator turbo atau generator kecepatan
tinggi.
Gambar 3. Rotor
(Sumber : http://www.directindustry.com)
besar serta membatasi arus start yang besar saat motor listrik mulai dioperasikan. Tahanan luar ini dihubungkan
ke rotor melalui slip ring.
Motor AC 3 phase bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya
putar pada rotornya. Jika pada motor AC 1 phase untuk menghasilkan beda phase diperlukan penambahan
komponen Kapasitor (baca disini), pada motor 3 phase perbedaan phase sudah didapat langsung dari sumber
seperti terlihat pada gambar arus 3 phase berikut ini:
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
Motor asinkron 3 phase biasa juga disebut dengan motor induksi 3 phase, dimana motor ini berfungsi
mengubah energi listrik 3 phase menjadi sebuah energi mekanik. Bila sumber tegangan tiga fasa dipasang
pada kumparan stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns = 120f/P (ns =
kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p = jumlah kutup). Medan putar stator tersebut akan memotong
batang konduktor pada rotor.Medan putar stator ini akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor,
akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi (ggl) sebesar E2s = 44,4fn Ø (E = tegangan induksi ggl, f =
frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks ). Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka
tegangan induksi akan menghasilkan arus (I). Lalu Adanya (I) arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya
(F) pada rotor. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka rotor
akan berputar searah dengan arah medan putar stator. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada,
maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan
putar rotor (nr). Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip (S) yang dinyatakan dengan
Persamaan S = ns-nr/ns (100%) .Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan
demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr. Dilihat dari cara kerjanya
motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.
𝟏𝟐𝟎𝒇
𝑵𝒔 =
𝑷
Keterangan :
Ns = Kecepatan Putar Medan Stator
f = Frekuensi Sumber
P = Jumlah Kutub motor
Dari persamaan di atas, maka jika kita ingin merubah nilai Ns, dapat dilakukan dengan
mengubah nilai frekuensi dari sumber (f) atau mengubah jumlah kutub motor (p). Semakin
besar frekuensi maka semakin besar pula kecepatan putaran motor (Ns) yang kita dapatkan,
begitu juga sebaliknya. Sedangkan semakin banyak jumlah kutub, maka semakin kecil pula
kecepatan motor yang dihasilkan, dan berlaku juga sebaliknya.
𝑵𝒔 𝑵𝒓
𝑺𝒍𝒊𝒑 = 𝑵𝒔
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan :
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
Dari persamaan di atas maka kita dapat mengetahui besaran slip dari putaran stator dengan
rotor, dikatakan motor slip karena motor berputar apa bila kecepatan putar stator lebih besar
dari pada kecepatan putaran rotor.
Torsi pada motor dipengaruhi oleh Daya dan kecepatan radial dari motor tersebut, dengan
penurunan lanjutan dapat kita ketahui putaran motor akan mempengaruhi torsi semakin besar
putaran semakin kecil pula torsi yang dihasilkan, putaran dan torsi berbanding terbalik, seperti
dibawah ini.
𝑷
𝝉=
𝝎
𝑷
𝝉=
𝟐𝝅 𝒙 𝑵
Dimana
= Torsi (Torque), Newton Meter (N.m)
N = Putaran Motor (RPS)
P = Daya Motor (Watt)
Putaran pada motor, berpengaruh pada tegangan jangkar sedangkan tegangan jangkar
akan berpengaruh pada tegangan yang diberikan ke motor atau dari sumber, dan juga arus dan
hambatan pada rotornya. Hal tersebut dapat lebih dipahami dari rumus berikut.
Vt = Ea + Ia . Ra
Ea = C . n . Ø
R = e/(3 .I)
-2
dibawah tegangan kerja, kerja motor menjadi terbatas, efisiensi dayanya menurun, dan motor
menjadi cepat panas akibat over current.
Kelebihan Kekurangan
2.8. Aplikasi
2.8.1. Aplikasi pada bidang maritime
No. Nama Gambar Keterangan
BAB III
DATA PRAKTIKUM
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB III
Data Praktikum
3.1.Peralatan dan Fungsi
Tabel 3.1
No Nama Gambar Fungsi
1 Motor Asinkron 3
phase rotor belit
6. Mengoperasikan motor pada keadaan putaran penuh 3000 rpm dan atur kembali resistances
pada range 0 Ω
Ω Hz Watt V R S T mA R S T RPM R S T
20 50.1 40.5 231 220 220 220 375 305 301 278 2781 0.27
17 50.1 41.1 231 220 220 220 378 306 318 279 2808 0.27
14 50.1 41.5 232 220 220 220 384 305 320 276 2838 0.27
11 50.1 42.5 232 220 220 220 382 288 328 281 2861 0.28
8 50.1 43.2 231 220 220 220 379 280 311 277 2895 0.28
5 50.1 43.7 230 220 220 220 376 278 325 281 2919 0.28
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB IV
ANALISIS DATA
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB IV
Analisis Data
Data Praktikum Tabel 4.1
Perhitungan Torsi
𝑃 × 60
𝜏=
2𝜋 × 𝑁
40,5 × 60
𝜏=
2𝜋 × 2781
𝜏 = 0,138 𝑁𝑚
Perhitungan Torsi
𝑃 × 60
𝜏=
2𝜋 × 𝑁
41.1 × 60
𝜏=
2𝜋 × 2808
𝜏 = 0,14 𝑁𝑚
Perhitungan Torsi
𝑃 × 60
𝜏=
2𝜋 × 𝑁
41 × 60
𝜏=
2𝜋 × 2832
𝜏 = 0,138 𝑁𝑚
Perhitungan Torsi
𝑃 × 60
𝜏=
2𝜋 × 𝑁
342.98 × 60
𝜏=
2𝜋 × 2861
𝜏 = 0,128 𝑁𝑚
Perhitungan Daya
P = √3 x Vline x Iline x cos ϕ
𝑃 = √3 × 231 × 0,379 × 0,28
𝑃 = 42.45 𝑤𝑎𝑡𝑡
Perhitungan Torsi
𝑃 × 60
𝜏=
2𝜋 × 𝑁
37 × 60
𝜏=
2𝜋 × 2895
𝜏 = 0,122 𝑁𝑚
Perhitungan Torsi
𝑃 × 60
𝜏=
2𝜋 × 𝑁
37 × 60
𝜏=
2𝜋 × 2919
𝜏 = 0,121 𝑁𝑚
Maka dapat ditentukan hasil dari seluruh perhitungan dalam tabel berikut
Tabel 4.1 Data
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
4.7.Analisis Grafik
4.8.1.Hubungan RPM dengan Torsi
Torsi x RPM
2940
2920 2919
2900
2895
2880
2860 2861
2840
2832
2820
2808
2800
2780 2781
2760
0 1 2 3 4 5 6 7
Daya x Cos ϕ
0.282
0.28
0.278
0.276
0.274
0.272
0.27
0.268
40 40.5 41 41.5 42 42.5 43 43.5
Hambatan x RPM
25
20
15
10
0
2760 2780 2800 2820 2840 2860 2880 2900 2920 2940
BAB V
KESIMPULAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB V
Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilaksanakan telah diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya
1. Untuk mengukur besarnya frekuensi didapatkan berdasarkan rumus f=pxN/120. Dimana f adalah
frekuensi, P jumblah kutub, dan N adalah jumlah putaran(rpm). Dengan Hz sebagai satuan
frekuensi.
2. Untuk mengukur besarnya daya didapatkan berdasarkan rumus √3 x Vline x Iline x cos ϕ.Nilai Daya
dapat juga dilihat pada monitor alat ukur single/three phase measurement karena nilainya hamper
sama.
3. Nilai Tegangan Line (Vline) dapat dilihat pada monitor alat ukur single/three phase measurement.
Nilai Vline pada setiap nilai hambatan tidak memiliki perbedaan yang terlalu besar.
4. Nilai Tegangan phase diukur dengan menggunakan alat Tangmeter. Pada setiap tegangan R, S, T
memiliki nilai tegangan phase yang sama.
5. Nilai Arus Line (Iline) dapat dilihat pada monitor alat ukur single/three phase measurement
memiliki nilai yang hamper sama pada setiap hambatan yang diberikan.
6. Nilai Arus Phase dikur menggunakan dengan alat Tangmeter. Pada setiap arus R, S, T memiliki
nilai arus yang semakin besar dengan hambatan yang semakin kecil.
7. Putaran motor dapat diukur dengan alat Tachometer. Nilai putaran semakin besar ketika hambatan
yang diberikan semakin kecil.
×
8. Nilai Torsi dapat dicari menggunakan persamaan 𝜏 = ×
. Nilai torsi (𝜏) akan menurun jika rpm
(N) dinaikkan begitu juga sebaliknya. Apabila daya (P) dinaikkan makatorsi akan meningkat.
9. Pengaruh tahanan rotor terhadap putaran dapat dilihat melalui data praktikum yang telah didapatkan.
Tahanan rotor berbanding terbalik dengan putaran sehingga ketika nilai tahanan semakin kecil maka
putaran akan semakin besar.
10. Nilai cos ϕ dapat diukur dengan melihat layar single/three phase measurement dan menggunakan
persamaan cos ϕ = P : (√3 x Vline x Iline). Nilai cos ϕ dari data yang didapatkan dengan nilai
persamaan memiliki nilai yang sama.
Daftar Pustaka
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
Jenis-jenis Motor Listrik. (2012, Juli 3). Diambil dari Elektronika Dasar: http://elektronika-dasar.web.id/jenis-jenis-
motor-listrik/
Speed Control of Three Phase Induction Motor. (2017, Mei 5). Diambil dari https://www.electrical4u.com/speed-
control-of-three-phase-induction-motor/