Anda di halaman 1dari 6

LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM

MARINE ENGINEERING DEPARTMENT


MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

BAB V
PENUTUP
Moch. Ari Wibowo Sedjati

5019231191

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

BAB V
PENUTUP

1. Mengapa sebelum melakukan praktikum, teori dasar mengenai hukum


Kontinuitas, Bernoulli, dan Darcy Weisbach perlu dipahami?

➢ Karena untuk mengetahui nilai head loss pada pipa membutuhkan


variable nilai yang dapat ditemukan menggunakan hukum
kontinuitas, Bernoulli, dan Darcy Weisbach. Variabel tersebut
diantaranya adalah tekanan (P), kecepatan aliran (v), luas
penampang (A), friction loss atau head loss minor (Hf), dan friction
fractor (f).

2. Mengapa sebelum pompa dinyalakan, katup harus dibuka terlebih dahulu?

➢ Katup dibuka sebelum pompa dinyalakan berguna untuk


menghindari perubahan tekanan yang besar dalam waktu singkat.
Perubahan tekanan secara tiba-tiba ini dapat menimbulkan back
pressure dan pipa sehingga tekanan besar tersebut dapat merusak
pompa maupun rangkaian perpipaan

3. Jelaskan bagaimana cara kerja dari manometer air raksa? Serta apa hubungan
cara kerja manometer air raksa dengan nilai tekanan yang didapatkan dari
hasil praktikum?

➢ Cara kerja manometer air raksa yang digunakan pada percobaan ini
adalah dengan menghubungkan satu selang pada sisi inlet dan satu
selang pada sisi outlet pipa. Pertama- tama kedua katup pada
manometer dibuka secara bersamaan, sehingga fluida akan
mengalir menuju ke tabung U manometer dan menggerakkan air
raksa. Setelah itu, level ketinggian air raksa pada kedua tabung
sama harus dipastikan sama, kemudian katup- katup manometer
kembali dibuka. Saat air raksa berhenti bergerak, maka dapat
diketahui berapa perbedaan tekanan pada sisi inlet dan outlet pipa.
Tekanan yang dihitung di air raksa dapat digunakan untuk
perhitungan.

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

4. Nilai head apa saja yang didapatkan dari hasil praktikum? Jelaskan !

➢ Head loss major, dihitung sesuai rangkaian percobaan pipa 1. Head


loss major merupakan kerugian energi yang disebabkan oleh gaya
gesek fluida (air) dengan permukaan dalam sepanjang pipa. Head
loss minor, dihitung sesuai rangkaian percobaan pipa 2 dan
3.perbedaan tekanan pada sisi inlet dan outlet pipa. Tekanan yang
dihitung di air raksa dapat digunakan untuk perhitungan.
➢ Head loss minor merupakan kerugian energi yang disebabkan oleh
penambahan fitting, bukaan/katup, dan sudden change pada
rangkaian. Perhitungan head loss minor membutuhkan nilai minor
losses coefficient.
➢ Head pressure, head akibat adanya perbedaan tekanan pada suction
dan discharge atau perbedaan tekanan diantara dua titik dalam satu
aliran fluida. Nilai head pressure didapatkan dengan pengukuran
menggunakan manometer air raksa.

5. Apakah hal-hal yang mempengaruhi nilai head loss mayor?

➢ Friction factor
➢ Panjang pipa
➢ Diameter
➢ Kecepatan aliran
➢ Percepatan gravitasi

6. Apakah hal-hal yang mempengaruhi nilai head loss minor?

➢ Koefisien pada fitting yang digunakan


➢ Kecepatan fluida
➢ Percepatan gravitasi

7. Apakah pengaruh-pengaruh variasi nilai kapasitas dan kecepatan dengan nilai


Head loss total?

➢ Untuk mencari nilai dari head loss total adalah dengan


menjumlahkan dari perhitungan head loss mayor dan head loss
minor. Dimana rumus head loss mayor adalah dan rumus head loss
minor adalah . Dari kedua persamaan tersebut dapat kita lihat
keduanya memiliki pengaruh kecepatan aliran fluida dan
percepatan gravitasi.

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

8. Apa pengaruh kebersihan pipa terhadap nilai head loss?

➢ Pengaruh dari kebersihan pipa terhadap head loss adalah semakin


bersih pipa, maka nilai head loss akan semakin kecil, dikarenakan
tidak ada hambatan yang mempengaruhi laju aliran air.

9. Apakah aplikasi dari sistem instalasi pipa air pada bidang marine engineering?

➢ Pada bidang marine penggunaan instalasi pipa air dapat digunakan


untuk fire pump system, sistem bilga, central cooling system,
sistem pendingin air tawar, dan sistem ballast

10. Apakah fungsi dari sudden enlargement, sudden construction, dan fitting T
pada aplikasi sebenarnya?

➢ Sudden Enlargement memiliki fungsi untuk meredam aliran laminar


yang terjadi pada fluida dan dapat menurunkan kecepatan aliran
fluida.
➢ Sudden Contraction memiliki fungsi untuk menambah kecepatan
aliran fluida karena penyempitan luas penampang yang dapat
menyebabkan naiknya tekanan aliran fluida.
➢ Fitting T memiliki fungsi untuk meningkatkan penurunan tekanan
pada sistem instalasi dan mengatur arah aliran fluida serta untuk
melakukan percabangan pada instalasi pipa.

11. Buatlah suatu sistem instalasi perpipaan dimana fluida dari tangki A dapat
dialirkan menuju tangki B, begitu juga sebaliknya, namun hanya digunakan 1
buah pompa. Silakan gambarkan sistem instalasi perpipaan beserta aksesoris
pipa yang dibutuhkan dan jelaskan cara fluida mengalir.

Gambar 5.1 Instalasi pipa air

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

➢ Langkah untuk mengalirkan fluida dari tangki A ke B adalah dengan


membuka valve 2 dan 4, menutup valve 1 dan 3, setelah itu menyalakan
pompa, dan fluida akan dipindahkan dari tangki A ke B
Langkah untuk mengalirkan fluida dari tangki B ke A adalah dengan
membuka valve 1 dan 3, menutup valve 2 dan 4, setelah itu menyalakan
pompa, dan fluida akan dipindahkan dari tangki B ke A

5.2 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan analisis perhitungan yang telah dilakukan
sebelumnya ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai Head Loss Mayor dapat dicari dengan rumus berikut :
H = f ×〖Lv〗^2/(D .2g)
Dimana :
Hf = Head Loss Mayor (m)
f = faktor gesekan,yang tergantung dari angka Reynolds (diagram
Moody),
diameter, dan kekasaran pipa
L= panjang pipa (m)
v = kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s) d = diameter pipa (m)
g = gaya gravitasi

Dengan nilai kecepatan akan didapat dengan membagi nilai kapasitas


aliran pada pipa dengan luas penampang pipa.

2. Nilai head loss loss minor dapat dicari menggunakan persamaan


berikut:
H = k v2/(2 g)
dimana :
Hm = Head Loss Minor (m)
k = koefisien kerugian karena perlengkapan pipa
v = kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s)
g = gaya gravitasi

dengan nilai kecepatan didapat dengan mencari nilai kapasitas aliran


pada pipa dan luas penampang pipa.

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018
LABORATORY of FLUID MACHINERY AND SYSTEM
MARINE ENGINEERING DEPARTMENT
MARINE TECHNOLOGY FACULTY
WA Building Fl. 3, ITS Campus, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 22
Fax. 031 599 4757

3. Head loss dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kapasitas dan
kecepatan yaitu semakin besar kapasitas dan kecepatan fluida maka
head loss yang dihasilkan akan semakin besar.Selain itu, friction factor
juga berpengaruh terhadap kapasitas dan kecepatan yaitu semakin
besar friction factor pada pipa maka kapasitas dan kecepatan fluida
yang dihasilkan akan semakin kecil. Selanjutnya, dalam praktikum ini
juga diketahui jika pengaruh panjang pipa terhadap kapasitas dan
kecepatan yaitu semakin panjang pipa maka semakin kecil kapasitas
dan kecepatan fluida yang didapat.Berikutnya pengaruh diameter pipa
terhadap kapasitas dan kecepatan yaitu semakin besar diameter pipa
maka kecepatan fluida yang dihasilkan akan berkurang.Terakhir adalah
pengaruh koefisien rugi-rugi terhadap kapasitas dan kecepatan yaitu
semakin besar nilai koefisien rugi-rugi maka semakin kecil kapasitas
dan kecepatan fluida.

5.3 Saran
Diharapkan alat praktikum dapat diperbaiki atau membeli alat
praktikum baru agar prkatikan dapat mengambil data dengan akurat.

CERTIFIED as LABORATORIUM BASED EDUCATION (LBE)


NUMBER : 21792/IT2.VII/PP.08.01/2018

Anda mungkin juga menyukai