Laporan Praktikum Lubang Dan Pancaran Air

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA & HIDROLIKA
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Lily Rizky Devianti 41121010039

Muhammad Hefriyansyah 41121010040
Tri Risma Meilyana 41121010048
Adelia Permatahati 41121010056
Arvin Fabiandana 41121010092
LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2023
BAB II
LUBANG DAN PANCARAN AIR
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA & HIDROLIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2023
LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI
MATERIAL LABORATORIUM BAHAN - PROGRAM STUDI TEKNIK
SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
Subjek : Lubang dan Pancaran Air Sesi Praktikum : Jum’at,07.30-
09.10
Metode : (SNI) Kelompok :7
LUBANG DAN PANCARAN AIR

( SNI )
1.1. MAKSUD
Maksud dari praktikum ini agar mahasiswa dapat memahami cara perhitungan aliran
lintasan pancaran air.
1.2. TUJUAN
Tujuan percobaan adalah menentukan koefisien kecepatan (Cv) dan koefisien debit
(Cd) pada dua lubang kecil. Metode penentuan koefisien kecepatan adalah dengan
mengukur lintasan pancaran air yang keluar dari lubang di sisi tangka pada kondisi
aliran tetap (tinggi muka air di tangka tetap (constant reservoid head).
1.3. DASAR TEORI
Persamaan bernouli menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida (zat cair
dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas, akan
mengakibatkan penurunan tekanan pasda zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan
terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut. Prinsip bernouli
adalah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran
fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini
sebenarnya merupakan penyederhanaan dari persamaan bernouli yang menyatakan
bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
1.4. ALAT DAN BAHAN
1.4.1. Alat Pengujian
a. Bangku kerja Hidrauis (Hydroaulics Bench)
FAKULTAS TEKNIK | 1
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
b. Peralatan lubang dan pancaran air ( Orifice and Jet Apparatus)
c. Stopwatch
00.02.17
d. Penggaris
FAKULTAS TEKNIK | 2
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
e. Gelas ukur
1.4.2. Bahan Pengujian

a. Air
FAKULTAS TEKNIK | 3
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
1.5. LANGKAH PENGUJIAN

1. Siapkan alat dan bahan pengujian
00.02.17
2. Lalu, ratakan jarum pada orifice
3. Kemudian, nyalakan mesin dan isi air pada orifice
FAKULTAS TEKNIK | 4
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
4. Atur posisi pipa peluap untuk menghasilkan tinggi tekanan (h) yang besar (45)
hingga konstan
5. Lalu ukur dan catat lintasan air pancur menggunakan jarum, dengan cara
mengendorkan skrup, dan jika sudah tepat pada posisi pancuran air, lalu
kencangkan kembali skrup, lakukan kepada 8 jarum
6. Kemudian menghitung debit air menggunakan gelas ukur
FAKULTAS TEKNIK | 5
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
7. Lalu siapkan stop watch dan letakkan gelas ukur pada pancuran air, dan hitung
selama 1 menit
00.02.17
8. Kemudian catat debit air yang di dapatkan
1.6. RUMUS PENGUJIAN

1.6.1. Ru
2
1
V = R 3 S f 1/ 2
n
2
1
V = R 3 S o 1/ 2
n
Dimana
V = Kecepatan Aliran (m/detik)
n = Koefisien kekasaran manning
= 0,009 – 0,013 (untuk kaca) ambil n = 0,009
FAKULTAS TEKNIK | 6
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
= 0,010 – 0,013 (untuk semen) ambil n = 0,013

R = jari – jari hidraulis =A/P (m)
A = Luas Penampang Basah (m2)
P = Kelilig basah (m)
So = kemiringan Dasar Saluran (m/m)
1.6.2. Kekasaran Komposit
[ ]
n
∑ Pi n i3 / 2
i=1
nK = 2 /3
P
Keterangan :
nK = Kekasaran
Pi = Keliling basah pada kaca
ni = n kaca (0,009)
P = Keliling basah total (m)
N = Jumlah sub-tampang
1.6.3. Hukum Kontinuitas

Q =V.A = Konstan, Artinya V1. A1=V2.A2
Dimana :
Q = Debit Aliran (m3/detik)
Indeks (1)(2) menunjukkan titik penampang (1) dan (2)
FAKULTAS TEKNIK | 7
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
1.6.4. Rumus Garis Peninggi Metode Tahapan Langsung (Direct Step Method)
ε 1−ϵ 2
∆ x=
So−Sf
v 2 n3
sf = 4
r3
2
v
E=h+
2g
sf 1 + sf 2
sf =
2
Dimana :
∆ x = Jarak antar penampang (1) dan (2) (m)
E = Tinggi energy spesifik (m)
H = Kedalaman aliran air (m)
Sf = Kemiringan garis energy (m/m)
V = Kecepatan aliran (m/detik)
N = Koefisien kekasaran manning
R = Radius hidraulis (m)
G = Gravitasi bumi (m/detik2)
Indeks (1) dan (2) menunjukkan titik di penampang (1) dan (2)
1.6.5. Bilangan Founde (Froude Number)

v
Fr=
√ g
2
A
B
2 Q B
Fr =
g A2
Dimana :
FAKULTAS TEKNIK | 8
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
Fr = Bilangan Froude
B = Lebar Permukaan Air (m)
Q = Debit Aliran Air (m3/detik)
g = Percepatan Gravitasi Bumi (m/detik2)
1.6.6. Saluran Landai, Krisis, dan Curam

Kriteria tentang kemiringan dasar saluran terbuka adalah :
 Saluran landai apabila : Yn > Yc
 Saluran kritis apabila : Yn = Yc
 Saluran curam apabila : Yn < Yc
Dimana:
Yn = Kedalaman normal (m)
Yc = Kedalaman kritis (m)
1.6.7. Aliran Subkritis, Kritis, dan Super Kritis

Kriteria tentang jenis aliran pada saluran terbuka adalah :
 Aliran sub kritis adalah : Fr < 1
 Aliran kritis apabila : Fr = 1
 Aliran superkritis apabila : Fr > 1
1.6.8. Rumus Loncat Air

1
Y 1= Y 2 (√ 1+8 Fr 1−1 )
2
2
1
Y 2= Y 1 (√ 1+8 Fr 2−1 )
2
2
L=6 ( Y 2−Y 1 )
FAKULTAS TEKNIK | 9
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
∆ H =¿ ¿
FAKULTAS TEKNIK | 10
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
Dimana :
Y1 = Kedalaman awal loncatan air (m)
Y2 = Kedalaman akhir loncatan air (m)
Fr = Bilangan froude
L = Panjang loncatan air (m)
∆H = Kehilangan energi pada loncatan air (m)
g = Percepatan gravitasi (m/detik2)
1.6.9. Debit
pembacaan mistar ukur (l )
Debit Aliran (l / detik) =
Pembacaan stopwatch(detik )
Debit Aliran rata – rata =

∑ debit aliran
n debit aliran
1.7. TABEL DATA

1.7.1. Kedalaman aliran pada meteran taraf 1 s/d 5
Table Panjang Segmen Saluran
Bagian Jarak antara (cm)
A-I 66,83
I-II 66,83
II-III 66,83
III-IV 66,83
IV-V 66,83
Table Lebar Dasar Saluran

Meteran taraf Lebar (cm)
I 8,4
II 8,4
III 8,1
IV 8,1
V 8
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10
Table Pembacaan Meteran Taraf

Pembacaan
Meteran Taraf Muka air setelah aliran konstan
cm
I 40
II 22
III 20
IV 19
V 18
Table Loncatan Air

Tinggi air sebelum bendungan Y 6,8 cm
Kedalaman Awal loncatan Air Y1 1,8 cm
Kedalaman Awal loncatan Air Y2 4 cm
Panjang Awal loncatan Air 40 cm
1.7.2. Debit aliran Q
Tabel Debit Air

Volume (ml) 970 850 880
Pembacaan stopwatch 1,71 1,99 1,80
(detik)
Q waktu ke-n 1 2 3
1.8. PERHITUNGAN DATA

1.9. TABEL REKAPITULASI
1.10. PERHITUNGAN DATA
SIPIL
11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F – B1
09.10

Laporan Praktikum Lubang Dan Pancaran Air

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Praktikum Lubang Dan Pancaran Air

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA & HIDROLIKA

Lily Rizky Devianti 41121010039

LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA & HIDROLIKA

LUBANG DAN PANCARAN AIR

b. Peralatan lubang dan pancaran air ( Orifice and Jet Apparatus)

1.4.2. Bahan Pengujian

1.5. LANGKAH PENGUJIAN

2. Lalu, ratakan jarum pada orifice

3. Kemudian, nyalakan mesin dan isi air pada orifice

6. Kemudian menghitung debit air menggunakan gelas ukur

8. Kemudian catat debit air yang di dapatkan

1.6. RUMUS PENGUJIAN

= 0,010 – 0,013 (untuk semen) ambil n = 0,013

1.6.2. Kekasaran Komposit

1.6.3. Hukum Kontinuitas

1.6.5. Bilangan Founde (Froude Number)

1.6.6. Saluran Landai, Krisis, dan Curam

1.6.7. Aliran Subkritis, Kritis, dan Super Kritis

1.6.8. Rumus Loncat Air

Debit Aliran rata – rata =

1.7. TABEL DATA

Table Lebar Dasar Saluran

Table Pembacaan Meteran Taraf

Table Loncatan Air

1.7.2. Debit aliran Q

Tabel Debit Air

1.8. PERHITUNGAN DATA

Anda mungkin juga menyukai