DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 14
1. BANGKIT FARIZKI (21050115120014)
2. JOKO TRIANTO (21050115120015)
3. MONICA PRANITA H. (21050115120018)
4. IGNATIUS APRYANDO M. (21050115120026)
5. MUHAMMAD RIFQY FADHILLA (21050115120032)
6. FERI ERMAWAN (21050115120034)
LABORATORIUM THERMOFLUIDA
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
1. LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Prestasi Mesin ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Kepala Lab. Fenomena Dasar Thermal
Departemen Teknik Mesin UNDIP
i
2. KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Prestasi Mesin dapat terselesaikan.
Praktikum yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penerapan teori yang
diperoleh di bangku kuliah dengan pengujian mesin-mein dalam bidang konversi energi,
antara lain: mesin pendingin, pompa dan turbin. Diharapkan mahasiswa dapat
mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu tersebut dalam dunia nyata dan industri nantinya.
Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan praktikum ini, kami tidak lepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Bapak Sri Nugroho, Ph.D Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas
Diponegoro.
2. Bapak Syaiful, ST, MT, Ph.D selaku Kepala Laboratorium Pengujian Mesin
Bidang Fenomena Dasar Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro.
3. Para Asisten Laboratorium Prestasi Mesin yang telah membantu kami dalam
melakukan praktikum.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
dimasa mendatang.
Penulis
ii
2
1. BAB I
PENGUJIAN TURBIN FRANCIS
1.1.1 PENDAHULUAN
Turbin air adalah alat utama untuk mengkonversikan energi air menjadi energi
mekanik berbentuk putaran. Turbin ini direncanakan dapat beroperasi dengan baik pada
rentang head dan debit yang direncanakan. Turbin harus aman dan mampu beroperasi
stabil pada rentang debit yang ada tanpa mengalami getaran berlebih, tidak bising, tahan
korosi, tidak patah/ fatigue dan tahan terhadap keausan. Ada banyak tipe turbin air yang
dapat digunakan pada Pembangkit Tenaga Air sesuai dengan karakteristik potensi
energi hidrolik yang tersedia. Penentuan jenis turbin yang tepat ditentukan dari kriteria
Debit dan Ketinggian potensi air. (Taofeq, Anggoro,Arfianto 2013).
Guide vane dapat disesuaikan untuk memberikan operasi turbin yang efisien untuk
berbagai kondisi aliran air.
Air pertama kali memasuki volute, dimana sebuah celah yang berbentuk gelang
mengelilingi runner, dan aliran diantara guide vanes, yang memberikan air pada arah
aliran yang optimum. Kemudian memasuki runner, yang secara total bergabung,
merubah momentum dari air, yang menghasilkan reaksi pada turbin. Air mengalir
secara radial menuju pusat. Runner dilengkapi dengan vane berbentuk kurva yang akan
ditabrak oleh air. Guide vane dibuat sedemikian rupa sehingga sebagian energi dari air
diubah menjadi gerakan berputar yang tidak akan timbul fenomena aliran eddies dan
aliran-aliran lain yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan energi yang hilang.
Guide vane dapat disesuaikan untuk memberikan derajat adaptabilitas untuk bermacam-
macam variasi pada kecepatan aliran air dan beban dari turbin (Jobsheet Praktikum
Prestasi Mesin, 2017).
1.4.2 Bagian-Bagian Turbin Francis
Gambar 1.1 Bagian-bagian Turbin Francis (Jobsheet Praktikum Prestasi Mesin, 2017).
Pada setiap bagian dari turbin francis mempunyai fungsi masing-masing,
diantaranya sebagai berikut :
a. Runner blade : berfungsi untuk mengarahkan air yang masuk sehingga aliran air
berubah menjadi searah (uniform).
b. Volute : Cairan masuk dari fluid inlet ke guide vane yang mengelilingi runner,
melewati volute terlebih dahulu. Luas penampang casing ini menurun merata
sepanjang keliling untuk menjaga kecepatan fluida konstan dalam besar di
sepanjang jalan yang menuju guide vane.
5
c. Guide vanes : fungsi guide vanes atau baling-baling tetap adalah untuk
mengkonversi bagian dari energi tekanan fluida di pintu masuk ke energi kinetik
dan kemudian untuk mengarahkan cairan pada blade runner.
d. Poros turbin : berfungsi untuk meneruskan torsi dan putaran ke poros generator.
e. Fluid inlet : berfungsi untuk masuknya fluida menuju turbin.
f. Fluid outlet : barfungsi sebagai tempat keluar fluida.
2.π .n.T
BHP = 60
Dimana BHP adalah daya mekanis (watt), n adalah kecepatan putar (rpm) dan T
adalah Torsi (Nm).
c) Daya Listrik
Daya poros pada turbin diubah oleh generator DC menjadi daya listrik.
Pel = Vj.Ij
Dimana Pel adalah daya listrik efektif, Vj adalah tegangan jangkar (Volt), dan Ij
adalah Arus Jangkar (Ampere).
d) Efisiensi Turbin
ηT = daya mekanik / daya air .100%
BHP
ηT = WHP x 100 %
e) Efisiensi total
P el
ηe = WHP x 100 %
f) Efisiensi Generator
P el
ηG = BHP X 100 %
1
5
2
6
3 7
Gambar 1.2 Mesin Uji Turbin Francis Secara Keseluruhan (Laboratorium Termofluida,
2017).
Gambar 1.3 Turbin dan Tuas Pengatur Bukaan (Laboratorium Termofluida, 2017).
8
Gambar 1.4 Bagian – bagian Alat Uji Turbin Francis (Laboratorium Termofluida,
2017).
No Bukaan H Jumla h V I F n m
mH 2 O mm volt Amp N RPM gr
. h
Lampu
1 0 71 7,5 0 0,559 1730 57
2
2 1 74 3,9 1,19 0,804 1564 82
6
3 2 77 3,0 2,01 0,911 1676 93
8 9
4 3 77 3,2 1,98 0,931 1664 95
5 4 77 2,3 2,43 1,068 1668 109
1
6 5 77 1,7 2,78 0,980 1661 100
3
7 0 74 8,1 0 0,578 1897 59
1
8 1 77 4,7 1,31 0,911 1830 93
7
9 2 77 3,4 2,08 0,951 1803 97
100% 9
4
10 3 78 2,5 2,56 1,039 1822 106
11 4 78 2,4 2,6 1,098 1779 112
9
12 5 78 1,9 2,8 1,186 1818 121
13 0 74 8,6 0 0,363 2036 37
14 1 78 5,2 1,36 0,657 1967 67
1
15 2 78 3,7 2,17 0,823 1972 84
2
16 10 3 79 2,7 2,67 0,862 1934 88
2
17 4 79 2,1 3,05 0,902 1925 92
1
18 5 80 2,1 3,03 0,941 1934 96
2
Tabel 3.2 Data bukaan sudu pengarah 75%
12
No Bukaan H Jumla h V I F n m
mH 2 O mm volt Amp N RPM gr
. h
Lampu
1 0 67 6,9 0 0,617 1608 63
2 1 70 3,9 1,18 0,882 1536 90
3 2,5
2 72 1,83 1,009 1506 103
6
4 1,8
8 3 73 2,11 1,088 1470 111
5
5 1,8
4 73 2,22 1,068 1501 109
4
6 1,3
5 73 2,46 1,127 1480 115
7
7 7,2
0 69 0 0,588 1725 60
8
8 3,8
1 71 1,21 0,823 1682 84
2
9 2,8
2 72 1,92 0,921 1640 94
9
9
10 75% 2,9
3 73 1,93 1,039 1636 106
2
11 2,0
4 73 2,33 1,098 1625 112
4
12 1,5
5 74 2,62 1,176 1613 120
3
13 7,9
0 68 0 0,559 1893 57
4
14 4,5
1 72 1,26 0,843 1814 86
8
15 2,9
2 72 1,95 0,970 1802 99
10 5
16 3,2
3 73 2,03 1,127 1808 115
4
17 4 74 1,8 2,8 1,176 1743 120
18 1,8
5 74 2,88 1,294 1778 132
5
13
No Bukaan H Jumla h V I F n m
mH 2 O mm volt Amp N RPM gr
. h
1.10.2 Lampu
1 0 64 5,6 0 0,588 1364 60
2 1 68 2,8 1,05 0,813 1280 83
3 1,8
2 69 1,62 0,911 1284 93
4
4 1,7
8 3 69 1,63 0,892 1290 91
3
5 0,9
4 69 1,98 0,911 1236 93
9
6 0,5
5 69 2,16 0,980 1225 100
4
7 0 66 5,7 0 0,882 1500 90
8 2,9
1 68 1,12 1,039 1420 106
1
50%
9 1,6
2 69 1,73 1,156 1408 118
2
9
10 1,4
3 69 1,72 1,176 1408 120
8
11 0,9
4 69 2,07 1,215 1377 124
2
12 5 69 0,6 2,35 1,264 1376 129
13 0 68 6,7 0 0,412 1768 42
14 1 69 3,7 1,19 0,823 1628 84
15 2,8
2 70 1,91 0,843 1577 86
10 6
16 3 70 2,8 1,89 0,882 1583 90
17 4 70 2 2,31 0,911 1540 93
18 5 70 1,5 2,57 1,019 1506 104
Analisa Perhitungan
Data diambil dari datum no 9, dimana datum no. 9, percobaan pada bukaan
100%, H = 9 mH2O, jumlah lampu = 3, n = 1408 rpm.
a. Debit Aliran (Q)
14
y 7.106 x
2,2702
Q = 0,00174 m3/s
c. Torsi (T)
T F .r
Dimana F = 1,27 N dan r = 85 mm = 0,085 m
maka T = 1,176 x 0,085 = 0,09996 Nm
d. Daya Keluar Turbin (BHP)
2. .n.T
BHP = 60
2 3,14 1408 0, 09996
= 60
BHP = 14,7312 watt
Pel = Vj.Ij
= 1,48 volt . 1,72 A
= 2,5456 watt
f. Efisiensi Turbin
ηT = daya mekanik / daya air .100%
BHP
= WHP x 100 %
14, 7312
= 153,962 x 100%
= 9,56806 %
g. Efisiensi Generator
ηG = daya listrik / daya mekanik .100%
Pel
= BHP X 100 %
2.5456
= 14,7312 x 100 %
= 17,2804 %
h. Efisiensi total
ηe = daya listrik / daya air .100%
16