BAB I
PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS
1.1 Pendahuluan
1.1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan
peralatan–peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang teknik mesin terutama
pada konsentrasi konversi energi diperlukan pengetahuan tentang bagaimana
menghasilkan suatu sumber energi yang nantinya akan berguna untuk masyarakat luas.
Diantaranya adalah pemanfaatan aliran air yang dapat digunakan untuk menghasilkan
tenaga listrik. Dan alat tersebut dapat berupa instalasi turbin khususnya turbin air.
Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang biasanya
dihubungkan dengan generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik.
Turbin air francis merupakan jenis turbin yang paling sering digunakan karena
turbin air francis dapat beroperasi pada head dan aliran sedang serta perkembangannya
dalam dekade terakhir telah memberikan dampak yang besar dalam pengembangan
aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya praktikum turbin air francis ini
diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan tentang mesin konversi energi yang
dalam hal ini adalah turbin air.
Pada gambar di atas terlihat bahwa energi pada TPA dan TPB sama. Energi
persatuan berat (elevasi, tekan dan kinetik) yang terdapat pada titik TPA hanya head
elevasi dan head tekan sedangkan head kinetiknya sama dengan nol. Pada titik 1 dan 2
head elevasi dan head tekannya lebih rendah dibanding pada titik TPA sedangkan pada
titik tersebut terdapat head kinetik. Pada TPB head elevasinya sama dengan nol
sedangkan head tekan dan head elevasinya tinggi. Setelah air keluar dari sudu pengarah
maka head air seluruhnya diubah menjadi head kinetik.
2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah energi potensial
(head) yang dimiliki air menjadi energi mekanik yang memutar poros turbin. Pada
turbin reaksi perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu pengarah
(nozzle) dan sudu penggerak (runner) yaitu energi potensial air diubah menjadi
energi kinetik melalui nozzle kemudian energi kinetik diubah menjadi energi
mekanik melalui runner. Sehingga poros turbin tersebut akan berputar.
b. Turbin Kaplan
Turbin kaplan adalah turbin air jenis propeller yang memiliki blade yang
dapat disesuaikan. Selain itu sudu-sudu pengarahnya dapat diatur sesuai dengan
kondisi operasi pada saat itu. Keuntungan memilih turbin kaplan yaitu kecepatan
putaran bisa dipilih lebih tinggi, ukurannya lebih kecil karena poros turbin bisa
dihubungkan langsung dengan generator. Harganya murah bila dipakai pada saat
pembangkit yang besar.
Gambar 1.7 Grafik hubungan P-v pada turbin impuls dan reaksi
Sumber : Arismunandar (1998)
Pada turbin impuls perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu
pengarah (nozzle). Sedangkan pada turbin reaksi perubahan energi yang paling
dominan terjadi di sudu pengarah (nozzle) dan sudu penggerak (runner).
Hubungan tekanan dan kecepatan dapat dilihat pada gambar 1.7 bahwa pada
turbin impuls ketika air melewati sudu pengarah (nozzle) kecepatan akan
meningkat serta tekanannya akan turun dan kecepatan akan turun ketika air
menumbuk sudu penggerak (runner) tetapi tekanannya akan konstan karena di
sudu penggerak tidak terjadi ekspansi (penurunan tekanan) sedangkan pada turbin
reaksi ketika air melewati sudu pengarah (nozzle) kecepatan akan meningkat dan
tekanannya akan turun serta kecepatannya akan turun ketika air menumbuk sudu
penggerak (runner) dan tekanannya akan cenderung terus menurun.
b. Casing
Merupakan saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi untuk menampung fluida sebelum melewati guide
vane dan runner. Selain itu casing yang menyerupai rumah siput dapat
memaksimalkan energi tekanan.
c. Guide vane
Berfungsi sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari
casing ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju
runner.
d. Pipa Inlet
Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang akan masuk ke
casing.
e. Draft Tube
Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air dari turbin ke
saluran pembuangan dengan menggunakan tinggi jatuh air.
Pada sisi ke luar roda jalan terdapat tekanan yang rendah (kurang dari 1 atm)
dan kecepatan aliran yang tinggi. Sedangkan pada sisi isap kecepatannya akan
berkurang sehingga tekanannya naik, maka air dapat dialirkan ke luar lewat saluran air
bawah. Energi Kinetik adalah energi suatu benda karena bergerak dengan kecepatan V,
contohnya air yang bergerak
1
Ek = 2 𝑚𝑣 2
Pada aliran air dalam pipa diambil suatu selisih ketinggian 2 antara tinggi air
atas dan air bawah maka menurur Bernoulli aliran tersebut yaitu :
Energi potensial + Energi kinetik + Energi tekanan yang besarnya konstan
m.g.h + P.V + ½.m.v2 = konstan
Persamaan energi spesifik :
m. g. h1 + P1 . V1 + ½. m. v12 = m. g. h2 + P2 . V2 + ½. m. v22
𝑚. 𝑔
m. g. h1 P1 . V1 ½. m. v12 m. g. h2 P2 . V2 ½. m. v22
+ + = + +
𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔
P1 v12 P2 v22
h1 + + = h2 + +
2𝑔 2𝑔
Dimana : P = Tekanan (N/m2)
H = ketinggian (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
v = Kecepatan Aliran (m/s)
=.g (kg/m2.s2)
m1 m 2
𝜌. 𝑣. 𝐴 = 𝐶
ρ1.v1.A1= ρ2.v2.A2
𝑘𝑔
Keterangan: m = massa jenis ( )
𝑠
𝑚
v = kecepatan ( 𝑠 )
Pada turbin reaksi, guide vane mengarahkan aliran air masuk ke sudu dengan
sudut α2, dengan kecepatan absolut V2. Setelah menjumlahkan vektor dengan kecepatan
tangensial di ujung sudu u2, u2=rω, maka sudut luar sudu harus diatur sebesar β2 untuk
mengakomodasi kecepatan relatif air menyinggung permukaan sudu w2. Profil sudu
tersebut menyebabkan arah dan kecepatan air menyinggung sudu pada sisi outlet
berubah w1, dan karena kecepatan tangensial sudu pada sisi outlet lebih kecil dari sisi
inlet u2 > u1 akibat r2 > r1. Maka jika dijumlahkan vektor w1 dan u1 maka akan
didapatkan nilai kecepatan absolut air di sisi outlet v1 yang lebih kecil dari sisi inlet.
Artinya energi kinetik dari air diubah menjadi energi mekanik pada saat air
menyinggung permukaan sudu penggerak (runner).
Keterangan gambar :
1. Bak Penampung
Berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan menuju turbin.
2. Pompa Sentrifugal
Berfungsi untuk memindahkan atau mengalirkan air dari bak penampung
menuju turbin. Pompa air tipe sentrifugal dengan motor listrik AC sebagai
penggerak dengan spesifikasi sebagai berikut:
Model : C 160 MAH
Serial Number : BS 29821
Output : 11 kW
Revolution / Minute : 2900 rpm
Voltage : 380 volt
Arus : 234 Ampere
Frekuensi : 50 Hz
Rating : MCR
Phase :3
Inc.Cluse :F
3. Katup
Berfungsi untuk mengatur head drop sesuai kehendak.
4. OrificeValve
Digunakan untuk mengetahui tekanan dan debit air yang mengalir melewati
orifice valve.
5. Manometer
Berfungsi untuk mengukur beda tekanan.
6. Turbin Air Francis
Digunakan untuk mengubah energi fluida kerja menjadi energi mekanik.
7. Dinamometer
Berfungsi untuk mengukur gaya.
8. Pressure Gauge Inlet
Berfungsi untuk mengukur tekanan masuk
9. Pressure Gauge Outlet
Berfungsi untuk mengukur tekanan keluar.
10. Stroboscop
Berfungsi untuk menghitung banyak putaran.
11. Hand digital tachometer.
Tachometer untuk mengukur putaran poros turbin.
4. Pada head drop yang dikehendaki, catat besarnya putaran poros sebagai putaran
maksimumnya, kemudian catat data dari semua instrumen pengukuran sebagai data
pertama.
5. Kurangi putaran poros sebesar 10% dari putaran maksimumnya dengan cara
menambah beban pengereman. Ambil data-data yang diperlukan antara lain:
- Beda ketinggian kolom Hg pada Orifice meter
- Gaya pengereman (F)
6. Ulangi langkah no.5 sampai poros berhenti.
7. Setelah semua pengambilan data selesai dilakukan, atur kembali beban pengereman
seperti kondisi awal.
8. Tutup katup discharge dan matikan motor listrik penggerak pompa.
9. Percobaan selesai.