Anda di halaman 1dari 17

SEMESTER GANJIL

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

BAB I
PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

1.1 Pendahuluan
1.1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan
peralatan–peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang teknik mesin terutama
pada konsentrasi konversi energi diperlukan pengetahuan tentang bagaimana
menghasilkan suatu sumber energi yang nantinya akan berguna untuk masyarakat luas.
Diantaranya adalah pemanfaatan aliran air yang dapat digunakan untuk menghasilkan
tenaga listrik. Dan alat tersebut dapat berupa instalasi turbin khususnya turbin air.
Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang biasanya
dihubungkan dengan generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik.
Turbin air francis merupakan jenis turbin yang paling sering digunakan karena
turbin air francis dapat beroperasi pada head dan aliran sedang serta perkembangannya
dalam dekade terakhir telah memberikan dampak yang besar dalam pengembangan
aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya praktikum turbin air francis ini
diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan tentang mesin konversi energi yang
dalam hal ini adalah turbin air.

1.1.2 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu memahami grafik hubungan antara daya yang dapat
dibangkitkan turbin terhadap kecepatan putar turbin pada head konstan.
2. Mahasiswa mampu memahami grafik hubungan antara efisiensi terhadap kecepatan
putaran turbin pada head konstan.
3. Mahasiswa mampu memahami grafik hubungan antara efisiensi terhadap kecepatan
putaran turbin pada variasi guide vane berbeda.
4. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pengujian.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

1.2 Tinjauan Pustaka


1.2.1 Dasar Teori Turbin Air
1.2.1.1 Pengertian Turbin Air
Turbin air adalah suatu mesin konversi energi yang berfungsi mengkonversikan
atau mengubah bentuk energi potensial (head) yang dimiliki air ke bentuk energi
mekanik pada poros turbin. Energi potensial yang tersimpan pada fluida yang diam
pada ketinggian tertentu dapat menjadi energi tekan sebelum fluida masuk ke guide
vane (GV) kemudian energi tekan diubah menjadi energi kinetik pada waktu fluida
melewati guide vane (GV). Energi yang berbentuk tersebut nantinya digunakan untuk
memutar turbin dari turbin memutar poros yang dihubungkan ke generator.

Gambar 1.1 Instalasi turbin air


Sumber : Dietzel (1996:17)

Pada gambar di atas terlihat bahwa energi pada TPA dan TPB sama. Energi
persatuan berat (elevasi, tekan dan kinetik) yang terdapat pada titik TPA hanya head
elevasi dan head tekan sedangkan head kinetiknya sama dengan nol. Pada titik 1 dan 2
head elevasi dan head tekannya lebih rendah dibanding pada titik TPA sedangkan pada
titik tersebut terdapat head kinetik. Pada TPB head elevasinya sama dengan nol
sedangkan head tekan dan head elevasinya tinggi. Setelah air keluar dari sudu pengarah
maka head air seluruhnya diubah menjadi head kinetik.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

1.2.1.2 Klasifikasi Turbin Air, Aplikasi Kerja, dan Perbedaannya


1. Turbin impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah energi potensial
(head) yang dimiliki air menjadi energi mekanik yang memutar poros turbin. Pada
turbin impuls perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu pengarah
(nozzle) yaitu energi potensial air diubah menjadi energi kinetik. Sehingga air yang
keluar dari nozzle memiliki kecepatan tinggi untuk membentur sudu turbin dan
tekanan pada air tidak berubah saat melalui ataupun keluar dari sudu penggerak
(runner). Setelah membentur runner kecepatan aliran berubah sehingga terjadi
perubahan momentum (impulse). Akibatnya poros turbin akan berputar
Macam–macam turbin impuls :
a. Turbin Pelton
Turbin ini memiliki 2 bagian utama yaitu sudu penggerak (runner) dan
sudu pengarah (nozzle). Runner terdiri dari poros turbin, piringan dan beberapa
mangkuk turbin pelton yang digunakan untuk memanfaatkan energi potensial
yang dimiliki air (>70 m ) dengan aliran kecil.

Gambar 1.2 Turbin pelton


Sumber : Dixson S.L (2010:310)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

b. Turbin Michael Banki


Turbin jenis ini sering disebut dengan turbin arus lintang (cross flow),
karena air yang menggerakkan sudu penggerak (runner) melewati sudu pengarah
(nozzle) sehingga seolah-olah terdapat fluida yang datang dari aliran yang
berbeda.
Turbin Michell-Banki terdiri dari runner, dan nozzle. Prinsip kerjanya
yaitu air yang keluar dari nozzle ditumbukkan ke runner sehingga terjadi
perubahan energi yaitu energi kinetik air menjadi energi mekanik pada poros
runner. Turbin ini banyak digunakan pada head rendah sampai menengah untuk
kapasitas hingga 5 m3/s. Keunggulan konstruksinya sederhana, putaran operasi
cukup tinggi dan efisiensinya stabil pada perubahan beban hingga 40% dari beban
maksimum.

Gambar 1.3 Turbin Michael Banki


Sumber: Anonymous 1 (2015)

2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah energi potensial
(head) yang dimiliki air menjadi energi mekanik yang memutar poros turbin. Pada
turbin reaksi perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu pengarah
(nozzle) dan sudu penggerak (runner) yaitu energi potensial air diubah menjadi
energi kinetik melalui nozzle kemudian energi kinetik diubah menjadi energi
mekanik melalui runner. Sehingga poros turbin tersebut akan berputar.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

Gambar 1.4 Turbin Reaksi


Sumber: Anonymous 2 (2015)

Macam–macam turbin reaksi:


a. Turbin Francis
Turbin francis yaitu turbin yang memiliki 3 bagian utama yaitu rumah
turbin (casing), sudu penggerak (runner) dan sudu pengarah (nozzle) yang
mengelilingi runner dimana semua komponen tersebut terbenam ke dalam air.
Turbin francis digunakan untuk memanfaatkan energi potensial pada ketinggian
menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). Selain itu turbin francis
dapat menghasilkan kecepatan putaran poros tinggi yang biasanya digunakan
untuk menggerakkan generator.

Gambar 1.5 Turbin francis


Sumber: Anonymous 3 (2015)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

b. Turbin Kaplan
Turbin kaplan adalah turbin air jenis propeller yang memiliki blade yang
dapat disesuaikan. Selain itu sudu-sudu pengarahnya dapat diatur sesuai dengan
kondisi operasi pada saat itu. Keuntungan memilih turbin kaplan yaitu kecepatan
putaran bisa dipilih lebih tinggi, ukurannya lebih kecil karena poros turbin bisa
dihubungkan langsung dengan generator. Harganya murah bila dipakai pada saat
pembangkit yang besar.

Gambar 1.6 Turbin kaplan


Sumber: Dixson S.L (2010:326)

3. Perbedaan turbin impuls dan turbin reaksi

Gambar 1.7 Grafik hubungan P-v pada turbin impuls dan reaksi
Sumber : Arismunandar (1998)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

Pada turbin impuls perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu
pengarah (nozzle). Sedangkan pada turbin reaksi perubahan energi yang paling
dominan terjadi di sudu pengarah (nozzle) dan sudu penggerak (runner).
Hubungan tekanan dan kecepatan dapat dilihat pada gambar 1.7 bahwa pada
turbin impuls ketika air melewati sudu pengarah (nozzle) kecepatan akan
meningkat serta tekanannya akan turun dan kecepatan akan turun ketika air
menumbuk sudu penggerak (runner) tetapi tekanannya akan konstan karena di
sudu penggerak tidak terjadi ekspansi (penurunan tekanan) sedangkan pada turbin
reaksi ketika air melewati sudu pengarah (nozzle) kecepatan akan meningkat dan
tekanannya akan turun serta kecepatannya akan turun ketika air menumbuk sudu
penggerak (runner) dan tekanannya akan cenderung terus menurun.

1.2.2 Turbin Air Francis


1.2.2.1 Bagian-bagian Turbin Air Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara
sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.
Turbin ini mempunyai 3 bagian utama yaitu runner, guide vane (sudu pengarah), dan
rumah turbin (casing).
a. Runner
Merupakan bagian turbin francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan
sudu turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik.

Gambar 1.8 Runner


Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

b. Casing
Merupakan saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi untuk menampung fluida sebelum melewati guide
vane dan runner. Selain itu casing yang menyerupai rumah siput dapat
memaksimalkan energi tekanan.

Gambar 1.9 Casing


Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB

c. Guide vane
Berfungsi sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari
casing ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju
runner.

Gambar 1.10 Guide vane


Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB

d. Pipa Inlet
Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang akan masuk ke
casing.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

Gambar 1.11 Pipa inlet


Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB

e. Draft Tube
Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air dari turbin ke
saluran pembuangan dengan menggunakan tinggi jatuh air.

Gambar 1.12 Draft Tube


Sumber:Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB

1.2.2.2 Prinsip Kerja Turbin Air Francis


Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih, air masuk ke roda
jalan sebagai energi jatuh (head drop) yang menyimpang energi potensial, kemudian
diubah menjadi energi kinetik dari sudu dalam maka kecepatan air melewati sudu diam
menjadi lebih cepat sehingga bisa memutar sudu gerak. Dari putaran sudu gerak
tersebut nantinya akan berubah energi kinetik tadi menjadi energi mekanik sehingga
menghasilkan daya.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

Pada sisi ke luar roda jalan terdapat tekanan yang rendah (kurang dari 1 atm)
dan kecepatan aliran yang tinggi. Sedangkan pada sisi isap kecepatannya akan
berkurang sehingga tekanannya naik, maka air dapat dialirkan ke luar lewat saluran air
bawah. Energi Kinetik adalah energi suatu benda karena bergerak dengan kecepatan V,
contohnya air yang bergerak
1
Ek = 2 𝑚𝑣 2

Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada benda karena


kedudukannya. Sebagai contoh, energi potensial air adalah energi yang dimiliki air
karena ketinggiannya dari permukaan.
Ep = m.g.h
Energi mekanik adalah energi total yaitu penjumlahan antara energi kinetik
dengan energi potensial.
Em = Ek + Ep

1.2.3 Teori dan Persamaan yang Mendukung Praktikum


1.2.3.1 Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli bermula dari suatu persamaan energi fluida incompressible
dalam aliran steady yang menyatakan bahwa total yang perpartisipasi adalah tetap
sepanjang satuan jarak.

Gambar 1.13 Persamaan Bernoulli


Sumber : Dokumentasi Pribadi

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

Pada aliran air dalam pipa diambil suatu selisih ketinggian 2 antara tinggi air
atas dan air bawah maka menurur Bernoulli aliran tersebut yaitu :
Energi potensial + Energi kinetik + Energi tekanan yang besarnya konstan
m.g.h + P.V + ½.m.v2 = konstan
Persamaan energi spesifik :
m. g. h1 + P1 . V1 + ½. m. v12 = m. g. h2 + P2 . V2 + ½. m. v22
𝑚. 𝑔
m. g. h1 P1 . V1 ½. m. v12 m. g. h2 P2 . V2 ½. m. v22
+ + = + +
𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔 𝑚. 𝑔
P1 v12 P2 v22
h1 + + = h2 + +
 2𝑔  2𝑔
Dimana : P = Tekanan (N/m2)
H = ketinggian (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
v = Kecepatan Aliran (m/s)
=.g (kg/m2.s2)

Syarat berlakunya hukum Bernoulli :


1. Alirannya Steady
2. Fluida Incompressible
3. Non Viscous
4. Aliran fluida searah dengan kecepatan
Untuk hubungannya dengan turbin semakin tinggi (h) energi potensial yang
dihasilkan semakin besar sehingga akan berpengaruh pada energi kinetik dalam
menumbuk sudu gerak (runner). Dengan bertambahnya energi kinetik yang menumbuk
runner maka putaran yang dihasilkan akan semakin besar.

1.2.3.2 Persamaan Kontinuitas


Persamaan ini adalah suatu ungkapan matematik mengenai hal-hal jumlah netto
massa yang mengalir dalam permukaan terbatas sama dengan pertambahan masa dalam
permukaan itu volume fluida masuk dalam sistem adalah sama dengan volume yang
keluar sistem.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

 
m1  m 2
𝜌. 𝑣. 𝐴 = 𝐶
ρ1.v1.A1= ρ2.v2.A2

𝑘𝑔
Keterangan: m = massa jenis ( )
𝑠
𝑚
v = kecepatan ( 𝑠 )

A = Luas penampang (m2)

Gambar 1.14: Persamaan Kontuinitas


Sumber: Anonymous 4 ( 2015)

1.2.3.3 Segitiga Kecepatan


Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida yang menumbuk
sudu turbin. Dengan pemahaman segitiga kecepatan akan membantu dalam pemahaman
proses konversi energi pada turbin air.

Gambar 1.15 Segitiga kecepatan turbin reaksi


Sumber: Anonymous 5 (2015)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

Pada turbin reaksi, guide vane mengarahkan aliran air masuk ke sudu dengan
sudut α2, dengan kecepatan absolut V2. Setelah menjumlahkan vektor dengan kecepatan
tangensial di ujung sudu u2, u2=rω, maka sudut luar sudu harus diatur sebesar β2 untuk
mengakomodasi kecepatan relatif air menyinggung permukaan sudu w2. Profil sudu
tersebut menyebabkan arah dan kecepatan air menyinggung sudu pada sisi outlet
berubah w1, dan karena kecepatan tangensial sudu pada sisi outlet lebih kecil dari sisi
inlet u2 > u1 akibat r2 > r1. Maka jika dijumlahkan vektor w1 dan u1 maka akan
didapatkan nilai kecepatan absolut air di sisi outlet v1 yang lebih kecil dari sisi inlet.
Artinya energi kinetik dari air diubah menjadi energi mekanik pada saat air
menyinggung permukaan sudu penggerak (runner).

1.2.4 Rumus Perhitungan


1. Head Drop Turbin (H)
H  H 2  H1 , (m)
Dimana :
H1 = Head keluar turbin
H2 = Head masuk turbin
2. Debit yang Melalui Orifice Plate (Q)
m3
Q  3.521 P , ( )
jam
Dimana : P (mmHg)
3. Torsi (T)
T = F.L
Dimana:
F = Gaya pengereman (N)
L = Panjang lengan gaya (m) = 0.248 m
4. Brake Horse Power (BHP)
2𝜋. 𝑛. 𝑇
𝐵𝐻𝑃 = (𝑊𝑎𝑡𝑡)
60
Dimana:
n = Kecepatan putar turbin (rpm)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

5. Water Horse Power (WHP)


𝛾. 𝑄. 𝐻
𝑊𝐻𝑃 = (𝑊𝑎𝑡𝑡)
3600
Keterangan:
 = water g
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
6. Efisiensi ()
BHP
= x100%
WHP

1.3 Pelaksanaan Praktikum


1.3.1 Variabel Praktikum
1.3.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, yang bisa
ditentukan dengan keperluan yang diinginkan. Dalam praktikum ini yang termasuk
variabel bebas adalah kecepatan putaran.

1.3.1.2 Variabel Terikat


Variabel terikat adalah variabel yang hasilnya dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam praktikum ini yang termasuk variabel terikat adalah tekanan orifice plate dan
gaya pengereman.

1.3.1.3 Variabel Terkontrol


Variabel kontrol adalah variabel yang hasilnya tidak dipengaruhi oleh variabel
terikat, yang tidak bisa ditentukan dengan keperluan yang diinginkan. Dalam hal ini
yang termasuk variabel kontrol adalah bukaan guide vane dan head drop.

1.3.2 Instalasi Turbin Air Francis


a. Pompa air type sentrifugal dan motor listrik sebagai penggerak.
b. Pipa penyalur air yang menghubungkan pompa dan turbin lengkap dengan orifice
plat beserta pengukur tekanannya dan stop valve.
c. Brake Torque Force Spring Balance neraca pegas.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

d. Bak penampung air dan v-notch dan pengukur tinggi permukaan


e. Pipa penyalur air yang menghubungkan bak penampung dengan pompa
Berikut gambar instalasi alat dan bagian-bagiannya :

Gambar 1.16 Skema instalasi turbin francis


Sumber: Buku Petunjuk Praktikum Mesin-Mesin Fluida (2015)

Keterangan gambar :
1. Bak Penampung
Berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan menuju turbin.
2. Pompa Sentrifugal
Berfungsi untuk memindahkan atau mengalirkan air dari bak penampung
menuju turbin. Pompa air tipe sentrifugal dengan motor listrik AC sebagai
penggerak dengan spesifikasi sebagai berikut:
 Model : C 160 MAH
 Serial Number : BS 29821
 Output : 11 kW
 Revolution / Minute : 2900 rpm
 Voltage : 380 volt
 Arus : 234 Ampere

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

 Frekuensi : 50 Hz
 Rating : MCR
 Phase :3
 Inc.Cluse :F
3. Katup
Berfungsi untuk mengatur head drop sesuai kehendak.
4. OrificeValve
Digunakan untuk mengetahui tekanan dan debit air yang mengalir melewati
orifice valve.
5. Manometer
Berfungsi untuk mengukur beda tekanan.
6. Turbin Air Francis
Digunakan untuk mengubah energi fluida kerja menjadi energi mekanik.
7. Dinamometer
Berfungsi untuk mengukur gaya.
8. Pressure Gauge Inlet
Berfungsi untuk mengukur tekanan masuk
9. Pressure Gauge Outlet
Berfungsi untuk mengukur tekanan keluar.
10. Stroboscop
Berfungsi untuk menghitung banyak putaran.
11. Hand digital tachometer.
Tachometer untuk mengukur putaran poros turbin.

1.3.3 Cara Pengambilan Data Praktikum


1. Pastikan semua instrumen pengukuran menunjukkan posisi 0 (nol), dan katup
discharge dalam keadaan tertutup penuh.
2. Atur bukaan guide vane sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Hidupkan motor listrik penggerak pompa kemudian buka katup discharge secara
perlahan sampai pada head drop yang dikehendaki.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016

4. Pada head drop yang dikehendaki, catat besarnya putaran poros sebagai putaran
maksimumnya, kemudian catat data dari semua instrumen pengukuran sebagai data
pertama.
5. Kurangi putaran poros sebesar 10% dari putaran maksimumnya dengan cara
menambah beban pengereman. Ambil data-data yang diperlukan antara lain:
- Beda ketinggian kolom Hg pada Orifice meter
- Gaya pengereman (F)
6. Ulangi langkah no.5 sampai poros berhenti.
7. Setelah semua pengambilan data selesai dilakukan, atur kembali beban pengereman
seperti kondisi awal.
8. Tutup katup discharge dan matikan motor listrik penggerak pompa.
9. Percobaan selesai.

1.4 Hasil dan Pembahasan


1.4.1 Data Hasil Percobaan
(Terlampir)

1.4.2 Contoh Perhitungan


1.4.3 Grafik dan Pembahasan
A. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya BHP
B. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya WHP
C. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya efisiensi
D. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya BHP pada GV berbeda
E. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya WHP pada GV berbeda
F. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya efisiensi pada GV berbeda
G. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya BHP pada HD berbeda
H. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya WHP pada HD berbeda
I. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya efisiensi pada HD berbeda

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai