BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
suatu cairan dari tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan
terhadap fluida. Pada sisi isap suction elemen pompa akan menurunkan
fluida akan mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen pompa fluida ini akan
saluran tekan discharge melalui lubang tekan. Proses kerja ini akan
kedalam dua jenis yaitu, pompa tekanan statis dan pompa tekanan
dinamis.
Proses kerja pompa sentrifugal yaitu aliran fluida yang radial akan
percepatan. Fluida yang keluar dari impeller ditampung oleh saluran yang
melalui nosel, didalam nosel kecepatan aliran fluida diubah menjadi head
seperti kapasitas, tinggi tekanan fluida, sifat atau keadaan disisi bagian
efisiensi.
perpindahan fluida cair dari suatu tempat ke tempat yang lain. Salah satu
berikut:
sentrifugal?
pompa sentrifugal ?
adalah:
sentrifugal.
pompa sentrifugal
sentrifugal.
GP-129JXK.
pompa diabaikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
energi alternatif yang murah dan mudah dalam perawatan serta perakitan
tempat yang rendah ke suatu tempat dengan ketinggian tertentu. Hal ini
untuk kemudian digunakan pada saat yang tepat. Pada tugas akhir ini
pompa sentrifugal difungsikan sebagai turbin air jenis impuls dengan cara
dan mengeluarkan air dari saluran masuk dari sistem pompa tersebut.
Besar ketinggian (H),debit (Q), dan putaran poros (n) dicari untuk mencari
jenis alternatif turbin lain. Tekanan yang digunakan sebesar 41368.54 Pa,
dengan ketinggian total (Htotal) 80.268 m2/s2,debit (Q) sebesar 1.6 ℓ/s
oleh desain impeler, rumah pompa, laju aliran dan kecepatan sudut.
digunakan pompa sentrifugal dengan motor 1 phase 220 volt dan head
flow meter dan fluida yang dipakai adalah air. Variasi kecepatan sudut
yang digunakan 999 rad/ s sampai 3000 rad/s. Jika kecepatan sudut
pompa bertambah maka debit aliran akan meningkat, ini sebabkan karna
karna kapasitas debit aliran yang bertambah dan head pompa yang
semakin meningkat.
energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi hidrolik melalui
head kecepatan, dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara
sentrifugal itu sendiri memiliki arti yaitu sebuah gaya yang timbul akibat
(melingkar).
pump dan satu lagi jenis kinetic, centrifugal pump termasuk dalam jenis
pompa yang kinetic. Pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari impeller
yang dilengkapi sudu- sudu yang dipasangkan pada poros yang berputar
secara aksial dan menerima energi yang diberikan oleh sudu-sudu. Begitu
fluida meninggalkan impeller pada kecepatan yang relatif tinggi, fluida itu
menjadi energi tekanan. Ini tentu saja diikuti oleh pengurangan kecepatan.
erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi
impeller.
(guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah
menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban
a. Kapasitas:
b. Tekanan discharge:
d. Posisi poros:
1. Poros tegak
2. Poros mendatar
e. Jumlah Suction:
1. Single suction
2. Double suction
1. Radial flow
2. Axial flow
3. Mixed flow
suatu berat zat cair yang mengalir pada penampang yang bersangkutan,
Head ini adalah jumlah dari ketiga head yaitu head tekanan/energi yang
oleh fluida dan terakhir head potensial didasarkan pada ketinggian fluida
posisinya.
Head adalah tinggi tekan energi total yang merupakan jumlah dari tinggi
tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan yang berbeda dari garis arus
yang satu ke garis arus yang lain. Jadi persamaan tersebut hanya berlaku
head loss. Head loss terjadi karena berbagai hal seperti gesekan fluida
dengan dinding pipa dan adanya hambatan pada pipa seperti belokan,
percabangan, katup, dan lain sebagainya. Mari kita diskusikan lebih lanjut
mengenai head loss. Analisa head loss atau kerugian dalam aliran pipa
dibagi untuk aliran turbulen dan laminar. Aliran laminar dan turbulen
apabila bilangan Reynold nya kurang dari 2100, selebihnya adalah aliran
turbulen. Kerugian juga dibagi menjadi major dan minor loss. Major loss
diakibatkan oleh friction antara fluida dan pipa. Minor loss diakibatkan oleh
katup, tikungan, dan lain sebagainya. Head loss dapat dicari dengan
rumus:
L.D
hL=f 2
.................................................................... (2.1)
V 2g
f adalah koefisien friksi, untuk aliran laminar koefisien friksi dapat dicari
dengan rumus :
64
f= untuk laminar <2000 .................................................................... (2.2)
ℜ
.................................................................... (2.3)
16
f= untuk turbulen >4000
ℜ
Mayor losses adalah energi yang hilang sepanjang pipa lurus yang
karena gesekan internal fluida dan juga gesakan antara fluida dan dinding
saluran, maka semua pipa baik pipa halus atau pipa kasar muncul major
2
L.v .................................................................... (2.4)
hf =f
D2 g
Keterangan :
f = faktor gesek
Minor losses adalah energi yang hilang dari fluida di sebabkan oleh
katup, belokan dan orifice. Minor losses terjadi karena aliran yang
2
v
h=K
2. g
Keterangan:
rata. Persemaan ini terbentuk atas kontribusi Henry Darcy dan Julius
sederhana, yakni efisiensi mesin pompa sentrifugal dan motor induksi AC.
besar di sisi lain, dapat mendekati efisiensi 97% dan motor lain di atas 5
2.7 Kavitasi
Gelembung uap yang terbentuk dalam proses ini mempunyai siklus yang
waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida
diantaranya adalah:
1. Vaporation (penguapan),
oleh pemakai pompa sehingga nilainya lebih besar dari NPSH yang
harus dibuat serendah mungkin agar head statis lebih renda pula.
Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa
2. Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar (bagian yang
didefinisikan suatu Net Position Suction Head (NPSH). Dalam hal ini
NPSH dapat dibagi dua yaitu, NPSH yang tesedia (NPSH) pada instalasi
(sistem) dan NPSH yang diperlukan (NPSHR) oleh pompa. Agar pompa
NPSH yang tersedia > NPSH yang diperlukan. Untuk penafsiran secara
kasar, NPSH yang diperlukan dapat dihitung dari konstanta kavitasi yaitu
sama. Dalam hal ini kecepatan spesifik berlaku pada titik efisiensi
tertinggi.
ρVD
ℜ= .................................................................... (2.6)
μ
Dimana:
aliran dimana:
transitional
2.10 Perhitungan
a) Kecepatan Fluida
Q
v= ........................................................................................... (2.7)
A
Dimana :
b) Head Pompa
H pompa =( Pd v
+ d + Zd −
ρ×g 2×g
2 Ps v
)(
+ s + Zs + H t
ρ × g 2× g
2
) ......... (2.8)
Dimana :
Zd = jarak pusat impeler pompa ke alat ukur pada saluran tekan (m)
Zs = jarak pusat impeler pompa ke alat ukur pada saluran isap (m)
c) Daya Hidrolisis
......................................................................... (2.9)
TAUFIQ NUR SAHID 20
1610816210015
PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Ph= ρ× g × Q× H
Dimana :
d) Daya Poros
pompa atau sering disebut (Break House Power) BHP. (careca F., dkk.,
2 × π ×n ×T
BHP=
60
....................................................................(2.10)
Dimana :
T = torsi (Nm)
36,77 ×Q × P
T= ..............................................................................(2.11)
n
Dimana :
T = torsi (Nm)
P = tekanan (N/m2)
e) Daya Listrik/Motor
Adalah besarnya daya yang dihasilkan oleh motor yang dipakai dalam
Pmotor =V × I ................................................................................(2.12)
Dimana :
Efisiensi motor :
BHP
ηmotor = ×100 % ..................................................................(2.13)
Pmotor
Dimana :
Efisiensi pompa :
Ph
η pompa = ×100 % ..................................................................(2.14)
BHP
Dimana :
Pa P v ..................................................................(2.15)
h sv = × −hs−hls
γ γ
Dimana :
1. Kecepatan spesifik
Dimana :
( ) ×Q
4 2
n 3
H svn = 3
S ........................................................................(2.18)
Dimana :
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
mesin universitas lambung mangkurat pada hari senin 01 April 2019 pukul
08:30 WITA.
Gamb
ar 3.1 Alat
Praktikum
instalasi pompa ini yaitu katup awal pada pipa isap yang berfungsi
sebagai bukaan untuk fluida masuk dan katup akhir pada pipa untuk
pompa.
Kapasitas : 18 Liter/menit
2. Bak penampungan
3. Flow Meter
4. Manometer
5. Tachometer
6. Volt meter
7. Stopwatch
3.4.1 Persiapan
3.4.2 Percobaan
tachometer.
d. Ukur tekanan air pada lubang yang terdapat pada posisi P1,
tachometer.
d. Ukur tekanan air pada lubang yang terdapat pada posisi P1,
tachometer.
d. Ukur tekanan air pada lubang yang terdapat pada posisi P1,
mengukur tekanan
f. pada posisi P2, maka lubang pada posisi P1, P3, dan P4
tachometer.
d. Ukur tekanan air pada lubang yang terdapat pada posisi P1,
1. Mematikan pompa
Start
Pengambilan data
analisis data
Finish
BAB IV
Variasi P (mmHg)
Q n I
Debit P1 P2 P3 P4 T (s)
(m 3/s) (rpm) (A)
(LPM) 0,60 m 0,47 m 0,11 m 0,21 m
115 192 249 61 2456,2
4 107 177 192 31 2441,3
6.67×
105 181 181 28 2888,0
10-5
Rata-
109 183,33 207,33 40 2595 0,9 241
rata
165 236 255 116 2833,6
6 138 211 243 114 2805,4
1×10-
4 191 212 251 73 2894,9
Rata-
164,67 219,67 249,67 101 2884 0,9 25,8
rata
173 260 211 87 2887,9
8 162 188 221 139 2711,5
1.33×
157 263 231 144 2839,4
10-4
Rata-
164 237 221 123,33 2812 0,9 18,6
rata
220 228 231 150 2805,1
10 164 237 241 152 2878,1
1.67×
10-4 184 239 251 137 2889,2
Rata-
189,33 234,67 241 146,33 2857 0,9 16,8
rata
tidak sesuai(data error), pada praktikum fenomena dasar mesin ini kami
menemukan beberapa data error karena selang yang ada pada aliran
adanya udara keluar maupun masuk pada bagian ujung selang di alat
benda uji guna mendapatkan hasil yang maksimal. Berdasarkan data hasil
mencari besar nilai head dan efisiensi pada pompa dapat dimasukan
1. Kecepatan Fluida
D = 1” ≈ 0,0254 m
Dimana :
1 2
A= × π × D
4
1 2
A= × 3,14 × 0,0254
4
2
A=0,000506451m
Q
v=
A
6,67 ×10−5
v=
0,000506451
2
v=0,1317 m/s
2. Head Pompa
a. Mayor losses
Diketahui :
3
ρ=densitas pada suhu 29 ° C ≈ 995,95 kg /m
−4 2
μ=viskositas dinamik pada suhu 29° C ≈ 8,184 × 10 Ns/m
2
v=0,1317 m/s
D=1 ≈0,0254
2
g=9,81 m/ s
Penyelesaian :
ρ× v × D
ℜ=
μ
ℜ=4068,89
Karena Re > 4000 maka aliran tersebut adalah aliran turbulen dan
16
f=
ℜ
16
f=
4070,94
f =0,0039
Jadi :
L× v 2
h f =0,0039×
D ×2 × g
2
4,535 ×0,1317
h f =0,0039×
0,0254 × 2× 9,81
h f = 0,0025 m
b. Minor losses
Diketahui :
2
v=0,1317 m/s
2
g=9,81 m/ s
Penyelesaian :
2
k×v
h=
2× g
1,5 × 0,13172
h= saluranmasuk
2 ×9,81
h=0,0013 m
2
2 ×1,5 × 0,1317
h= salurankeluar
2 ×9,81
h=0,0027 m
H t =h f +h
H t =0,0025+0,004 H t =0,0065
Diketahui :
3
ρ=densitas pada suhu 29 ° C ≈ 995,95 kg /m
2
g=9,81 m/ s
2
v s=v d=0,1317 m/ s
impeler pompa pada alat ukur saluran isap (Z 1, Z2, Z3) dan saluran
tekan (Z4) :
Z1 =60 cm ≈ 0,60 m
Z2 =47 cm ≈ 0,47 m
Z3 =11 cm ≈ 0,11 m
Z 4=21 cm ≈ 0,21m
Dimana :
( P1 + P2 + P3 ) (−14532,1±24442+−27641,7)
Ps = =
3 3
2
Ps =−22205,3 N /m
( P4 ) (5332,89) 2
Pd = = =5332,89 N /m
1 1
( Z 1+ Z 2+ Z 3 ) ( 0,60+0,47+ 0,11)
Z s= = =0,39333 m
3 3
( Z 3 +Z 4 ) (0,11+0,21)
Z d= = =0,16 m
2 2
Penyelesaian :
( )( )
2 2
Pd Vs Ps Vs
H pompa = + +Zd − + + Zs + H t
ρxg 2xg ρ x g 2x g
H pompa =
( 5332,89
+
0,132
995,95 x 9,81 2 x 9,81
+0,16 −
22205,3
)( +
0,132
995,95 x 9,81 2 x 9,81 )
+0,39 +0,0065
H pompa =¿2,592 m
Dengan cara perhitungan yang sama maka dapat diketahui head pompa
4 2,592
6 4,041
8 4,299
10 4,820
3. Daya Hidrolisis
g=9,81 m/ s2
H=2,587 m
Penyelesaian :
Ph= ρ× g × Q× H
Ph=1,688 Watt
tabel 4.4.
4 1,688
6 3,949
8 5,600
10 7,848
4. Daya Poros
n=2595 rpm
Dimana :
P=Σ P1 + Σ P2 + Σ P 3+ Σ P4
P=2,1+3,5+ 4+ 0,7
P=10,43 Psi
36,77 ×Q × P
T=
n
2 × π ×n ×T
BHP=
60
BHP=5,52 Watt
Tabel 4.5 Hasil perhitungan torsi (T) dan daya poros (BHP)
Torsi
Besar Debit Daya poros
(Nm)
(LPM) (Watt)
4 0,0203 5,52
6 0,0373 11,27
8 0,0518 15,24
10 0,0693 20,74
5. Daya Listrik/Motor
V =220Watt
I =0,9 ampere
Penyelesaian :
Pmotor =V × I
4 198
6 198
8 198
10 198
BHP=5,52 Wattt
Penyelesaian :
BHP
ηmotor = ×100 %
Pmotor
5,52
ηmotor = ×100 %
198
ηmotor =2,79 %
b. Efesiensi Pompa
Ph
η pompa = ×100 %
BHP
η pompa =30,59 %
6 5,69 35,03
8 7,70 36,75
10 10,47 37,66
2
Pv =tekananuap jenuh29 ° C pada1 atm ≈ 408,35 kgf / m
3
γ=berat jenis cair pada 29° C ≈ 995,95 kg /m
Pa Pv
h sv = − −h s−ht
γ γ
h sv =10,37401−0,410011−1,835−0,0065
h sv =2,41m
6 2,406
8 2,398
10 2,387
3
Q=4 LPM ≈ 0,0000667 m / s
S=1200m/ s
Penyelesaian :
()
4 2
n
H svN = 3
× Q3
S
( ) ×0,0000667
4 2
2595 3
H svN = 3
1200
H svN =0,0046 m
Besar Debit
NPSHr (m)
(GPM)
4 0,0046
6 0,0069
8 0,0081
10 0,0096
Hasil Perhitungan
Besar
Debit Daya
Kecepata Head Daya Efisiensi Efisiensi
(LPM) hidrolisi NPSHa NPSHr
n fluida pompa poros motor pompa
s (m) (m)
(m/s) (m) (Watt) (%) (%)
(Watt)
4.4 Pembahasan
0.35
0.329
0.3
0.25 0.263
0.2 0.197
0.15 0.1317
0.1
0.05
0
4 6 8 10
5 4.82
4 4.041 4.299
3 Head Pompa (m)
2,592
2
1
TAUFIQ NUR SAHID
0
43
1610816210015 4 6 8 10
Besar Debit (LPM)
PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
20 20.74
15 15.24
11.27 Daya Poros (watt)
10
5 5.52
0
4 6 8 10
Besar Debit (LPM)
dilihat bahwa daya yang diperlukan poros untuk memutar impeller pompa
10 10.47
8 7.7
6 5.69 Efisiensi Motor (%)
4
2.79
2
TAUFIQ NUR SAHID
0 44
1610816210015 4 6 8 10
Besar Debit (LPM)
PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dimana efisiensi motor dipengaruhi oleh daya poros yang dihasilkan dan
40
37.84
35 35.03 36.75
30 30.59
25
20 Efisiensi Pompa (%)
15
10
5
0
4 6 8 10
Besar Debit (LPM)
dimana efisiensi pompa dipengaruhi oleh daya hidrolisis dan daya poros.
2.4 2.398
2.395
2.39 NPSHa (m)
2.385 2.387
2.38
2.375
2.37
4 6 8 10
Besar Debit (LPM)
oleh tekanan hisap dan buang serta head losses yang terjadi dalam
aliran. Semakin besar head loss pada instalasi pompa maka semakin
0.0069
0.006 NPSHr (m)
0.004 0.0046
0.002
0
4 6 8 10
Besar Debit (LPM)
kecepatan fluida semakin kecil tekanan dan harga NPSHr. Selain itu,
tidak terjadi kavitasi. Ini dikarenakan nilai NPSHa yang tersedia lebih
besar daripada nilai NPSHr yang diperlukan (NPSHa > NPSHr). Tetapi
apabila debit yang mengalir pada pompa semakin besar maka nilai NPSHr
akan semakin naik dan NPSHa nya semakin menurun, maka hal itu dapat
terjadi kapitasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pompa maka akan semakin besar debit aliran fluida yang dialirkan,
aliran fluida.
dan daya hidrolis, semakin besar debit alirannya maka efisiensi yang
5.2 Saran
debit dan penggunaan alat ukur harus sesuai prosedur, dan juga untuk
mumpuni.
DAFTAR PUSTAKA
Mesin(HMKB645).
LAMPIRAN