Anda di halaman 1dari 22

TURBIN AIR

Disusun Oleh :

FAHRIANSYAH ILHAM
34121008

Jurusan Teknik Mesin

Program Studi D3 Teknik Mesin


KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Turbin Air
ini dengan baik.
Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai
salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan dan
pengalaman serta meningkatkan pemahaman akan turbin air.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya
ketahui. Maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Makassar, kamis 23 Maret 2023

Fahriansyah ilham

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL............................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Tujuan................................................................................................................... 2

1.3 Manfaat.................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Turbin Air..............................................................................................................3

2.2 Tipe Turbin yang Efektif dan Efisien...............................................................5

2.3 Aliran Hidronamik..............................................................................................6

2.4 Daya dan gaya yang dihasilkan Turbin...........................................................8

2.5 Turbin Kaplan.................................................................................................... 10

2.6 Turbin Francis....................................................................................................11

2.7 Instalasi Turbin Air Sederhana.......................................................................14

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 15

3.2 Saran.................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 17

ii
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik perbandingan karakteristik jenis-jenis turbin.................................5
Gambar 2. Konstruksi Turbin Kaplan/Propeller..........................................................10
Gambar 3. Turbin kaplan/propeller................................................................................11
Gambar 4. Konstruksi turbin francis..............................................................................12
Gambar 5. Sistem kerja turbin francis............................................................................12
Gambar 6. Runner turbin francis....................................................................................13
Gambar 7. Instalasi turbin kaplan...................................................................................14

i
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pengelompokkan turbin air................................................................................4
Tabel 2. Jenis turbin............................................................................................................ 6

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan potensi sumber energi yang besar, karena pada air
tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir). Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air
yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam wujud energi mekanis, untuk selanjutnya diubah menjadi energi
listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan
kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau
aliran air di sungai.

Turbin air tergolong mesin konversi energi yang mengubah energi

translasi gerak lurus menjadi energi gerak rotasi. Pada hukum newton
dikatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dilenyapkan, energi
memiliki sifat mutlak sebagaimana dinyatakaan dalam hukum kekekalan
energi. Masyarakat modern sangat lekat dengan kemajuan teknologi,
teknologi dapat membantu dan meringkas kebutuhan hidup manusia.
Dengan teknologi masyarakat dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan
energi, salah satu contoh adalah energi listrik hasil pengolahan mesin
konversi energi. Mesin konversi energi yang digunakan untuk
mengkonversi energi air menjadi listrik terdiri dari beberapa sistem kerja.
Sistem kerja tersebut terdiri dari bendungan air, pintu masuk air,
penyaring air, turbin air,generator dll. Menurut KBBI turbin adalah mesin
atau motoryang roda penggeraknya berporos dengan sudu (baling-baling)
yang digerakkan oleh aliran air, uap, atau udara. Sementara kincir air
adalah barang yg bundar berupa lingkaran, bersumbu, dan dapat berputar
(roda) dari rotan atau jaring berbingkai untuk mengangkat air dari bandar
(sungai) yg akan dialirkan ke sawah.

1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Mengetahui teori dasar turbin air dan type turbin yang efektif dan
efisien.

2. Mengetahui teori dasar tentang aliran hidronamik


3. Mengetahui perhitungan daya dan gaya yang dihasilkan suatu turbin
4. Mengetahui turbin kaplan dan turbin francis
5. Merencanakan suatu instalasi turbin air sederhana

1.3 Manfaat
Manfaat dengan adanya makalah ini yaitu:

1. Menambah wawasan baru dalam ilmu pengetahuan di bidang


fisika.
2. Meningkatkan Pemahaman mengenai turbin air.
3. Memberikan solusi dalam perencanaan instalasi turbin air
sederhana namun efektif dan efisien.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Turbin Air


Turbin air merupakan mesin yang berputar diakibatkan oleh energi
kinetic dan potensial dari aliran fluida. Fluida yang bergerak menjadikan
blade pada turbin berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan
rotor. Perbedaan dasar antara turbin air awal dengan kincir air terletak
pada komponen. Komponen pada turbin lebih optimal dan dapat
memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat serta dapat memanfaatkan
head yang lebih tinggi. Komponen kincir lebih sederhana dengan biaya
peralatan dan perawatan yang lebih murah. Turbin berfungsi untuk
mengubah energi potensial dan kinetik menjadi energi mekanik. gaya jatuh
air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Komponen- komponen utama pada turbin air terdiri dari rotor dan stator.
Rotor merupakan bagian yang berputar pada sistem turbin air. Stator
merupakan bagian yang diam pada turbin air.
a. Bagian Rotor:
1. Sudu pengarah berfungsi untuk mengontrol kapasitas
aliran masuk turbin.
2. Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga
yang berupa gerak putar yang dihasilkan oleh sudu.
3. Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat
komponen-komponen dengan tujuan agar tidak
mengalami kebocoran pada sistem.
4. Runner berfungsi untuk merubah energi potensial
fluida menjadi energi mekanik.
b. Bagian Stator:
1. Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan
alira fluida sehingga tekanan dan kecepatan alir
fluida yang digunakan di dalam sistem besar.
2. Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan
komponen komponen dari turbin.

3
Berdasarkan bentuk, turbin air dibagi atas turbin implus dan turbin
reaksi. Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah
seluruh energi air (yang terdiri dari energi potensial, tekanan, kecepatan)
yang tersedia menjadi energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga
menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi energi
kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi
membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran
berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Contoh dari
turbin impuls adalah turbin pelton, cross-flow dan turgo. Turbin Reaksi
adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air yang tersedia
menjadi energi kinetik. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus
yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu.
Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian
turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin reaksi terdiri dari turbin Francis
dan Kaplan. Umumnya, turbin impuls digunakan untuk tempat dengan
head tinggi, dan turbin reaksi digunakan untuk tempat dengan head
rendah. Untuk merencanakan turbin diperlukan beberapa pertimbangan,
pertimbangan yang digunakan untuk menentukan jenis turbin yang
ditempatkan di suatu daerah tergantung dari ketinggian dan debit air.
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial
air menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Pengelompokkan turbin air
ditunjukkan oleh Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Pengelompokkan turbin air

High Head Medium Head Low Head


Turbin Impuls Pelton Turgo Cross-Flow Cross-Flow
Multi-jet Pelton
Turgo

Turbin Reaksi Francis Propeller


Kaplan

4
2.2 Tipe Turbin yang Efektif dan Efisien
Tipe turbin yang efektif dan efisien bergantung pada karakteristik yang
cukup memenuhi persyaratan sebagai pembangkit tenaga modern.
Persyaratan yang dimaksud adalah:

1. Efisiensi yang baik dan tidak banyak berubah untuk beban yang
bervariasi
2. Putaran yang cukup tinggi, sehingga dapat dikopel langsung dengan
generator
3. Dapat dikonstruksikan dengan poros horizontal atau vertical
4. Dapat memanfaatkan beda ketinggian permukaan air yang sangat
bervariasi dan kapasitas aliran dari yang sangat kecil sampai
dengan yang sangat besar.

Adapun perbandingan karakteristik jenis turbin dapat kita lihat pada


grafik net head (m) dan flow (m/s) di bawah ini:

Gambar 1. Grafik perbandingan karakteristik jenis-jenis turbin

5
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa turbin kaplan adalah turbin
yang beroperasi pada head yang rendah dengan kapasitas aliran yang tinggi
atau bahkan beroperasi pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini karena
sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur secara manual atau otomatis untuk
merespon perubahan kapasitas. Turbin pelton adalah turbin yang beroperasi
pada head tinggi dengan kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya yaitu
turbin francis dapat beroperasi pada head yang rendah atau beroperasi pada
head yang tinggi. Pemilihan turbin kebanyakan didasarkan pada head air
yang didapatkan dan kurang lebih pada rata-rata alirannya. Turbin Kaplan
baik digunakan untuk semua jenis debit dan head, efisiensinya baik dalam
segala kondisi aliran.

Tabel 2. Jenis turbin

Jenis Turbin kecepatan spesifik, Efisiensi, ɳT Tinggi air jatuh, H


ns (rpm) (%) (m)

Impuls (pelton) 2 – 45 85 – 90 2000 - 100

Francis 45 – 100 90 – 94 100 - 18

Propeller 100 – 300 94 – 85 180 - 20

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa turbin propeller atau Kaplan
yang memiliki kecepatan spesifik dan efisiensi yang besar serta head yang

bervariasi baik tinggi maupun rendah.

2.3 Aliran Hidronamik


Hidrodinamika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari gerak
fluida, khususnya zat cair yang tidak dapat ditekan ( incompressible liquid)
yang dipengaruhi oleh gaya eksternal dan internal.

Hidrodinamika merupakan cabang dari mekanika fluida.


Hidrodinamika terdiri dari beberapa konsep antara lain: momentum,
kontinuitas, tekanan, viskositas, waktu, turbulensi, gesekan, koriolis,

transpot, mekanisme gaya dan persamaan Navier Stokes.

6
Momentum merupakan hasil perkalian antara massa dan kecepatan
dari suatu objek. Secara umum momentum dapat dikonsepkan sebagai
tingkat kesulitan untuk menghentikan laju suatu objek. Hukum kekekalan
momentum menyatakan bahwa momentum total dari sistem tertutup
suatu objek adalah konstan selama tidak ada interaksi dengan sistem luar.
Hukum kekekalan momentum secara lengkap disajikan dalam persamaan
berikut,

(1)

..

Dalam dinamika fluida, persamaan kontinuitas adalah


persamaan kekekalan massa. Bentuk diferensialnya adalah sebagai berikut,

……………………………………………
(2)
…..

Dimana ρ adalah kerapatan, t adalah waktu dan u adalah kecepatan.

Asumsi incompressible pada zat cair dapat diterima tergantung pada


sifat fluida dan kondisi aliran. Persamaan Navier-Stokes incompressible
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah incompressible dengan
mengasumsikan bahwa kerapatan adalah suatu konstanta.

Viskositas adalah gesekan pada fluida yang memiliki efek yang


signifikan pada suatu larutan. Bilangan Reynolds digunakan untuk

menentukan tingkat viskositas. Aliran Stokes adalah aliran pada bilangan


Reynolds yang sangat kecil dimana gaya inersia dapat diabaikan
dibandingkan dengan gaya viskositas. Sebaliknya, Bilangan Reynolds yang
besar mengindikasikan bahwa gaya inersia lebih signifikan dari pada gaya
viskositas.

Efek Coriolis adalah penyimpangan angin yang bergerak sepanjang


permukaan bumi ke bagian kanan dari arah gerak di bagian utara bumi,
penyimpangan ke arah kiri di bagian selatan bumi. Efek Coriolis
disebabkan oleh rotasi bumi dan responnya terhadap arah rotasi dari
rotasi massa air,

7
sehingga air berputar berlawanan arah jarum jam di bagian utara bumi dan
searah jarun jam di bagian selatan bumi.

Terdapat dua jenis transport dalam hidrodinamika, yaitu difusi dan


adveksi. Difusi adalah gerak partikel dari daerah dengan konsentrasi tinggi

ke daerah dengan konsentrasi rendah. Adveksi adalah transport dalam fluida


(pasir dalam sungai).

2.4 Daya dan gaya yang dihasilkan Turbin


a. Debit ( Q )
Luas penampang saluran A1 tergantung kepada kapasitas
aliran air. Dari persamaan kontinuitas A1 = V/c1, dimana pada
roda turbin A1 = D1.π.b1. Jadi disini ada hubungannya dengan
diameter roda turbin, yang berarti ada juga pengaruhnya
terhadap besarnya u1. Dengan pemilihan lebar b berarti diameter
roda D tertentu dan dengan demikian bentuk roda turbin juga
tertentu.
b. Kecepatan Spesifik ( nq )
Kecepatan spesifik nq dipakai sebagai tanda batasan untuk
membedakan tipe roda turbin dan dipakai sebagai suatu
besaran yang penting dalam merencanalan turbin air.

n: Kecepatan putar (jumlah putaran /menit) turbin yang


ditentukan (1/menit)
V : Kapasitas air (m3/s)
H : Tinggi jatuh air (m)
c. Kapasitas aliran
Kapasitas air yang mengalir merupakan pengaruh dari luas
penampang dan kecepatan aliran. Dengan diketahui luas
penampang saluran A dan kecepatan aliran c, maka kapasitas
air yang mengalir Q adalah

8
d. Daya Turbin
Dari kapasitas air Q dan tinggi air jatuh H dapat diperoleh
daya yang dihasilkan turbin

Dimana:
P: daya (watt)
ρ: massa jenis air ( kg/m3, ρair = 1000 kg/m3)
g : gravitasi (m/detik2)
H: ketinggian air (m)
Q : kapasitas air/ debit ( m3/detik)
Bila massa aliran ( m ) dan tinggi air jatuh telah diketahui, maka
daya yang dihasilkan

Dimana :
m: massa aliran
e. Mikrohidro
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi
pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Mikrohidro
menghasilkan daya rendah,sekitar 100 W. Secara teknis,
Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air(sumber
energi), turbin dan generator.
f. Minihidro

Minihidro mempunyai daya keluaran berkisar antara 100


sampai 5000 W. Prinsip kerja dari minihidro hampir sama
seperti mikrohidro, akan tetapi daya yang dihasilkan berbeda,
sehingga disebut minihidro.
g. Turbin Hydropower
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tergolong dari turbin
hydropower.dikarenakan tenaga yang dihasilkan diatas 20 MW
setiap unit. PLTA adalah pembangkit yang mengandalkan
energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi
listrik.

Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai

9
hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini
adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan
oleh tenaga kinetik dari air.

2.5 Turbin Kaplan/propeller

Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin reaksi aliran aksial.


Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut
biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu. Turbin kaplan cara kerjanya
menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip
dengan baling-baling pesawat terbang. Bila baling-baling pesawat terbang
berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda jalan pada kaplan
berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang dapat
menghasilkan torsi pada poros turbin. Sudu-sudu pada roda jalan kaplan
dapat diputar posisinya untuk menyesuaikan kondisi beban turbin.

Gambar 2. Konstruksi Turbin Kaplan/Propeller

Turbin kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrk tenaga


air sungai, karena turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan
head yang berubah-ubah sepanjang tahun. Turbin kaplan dapat beroperasi
pada kecepatan tinggi sehingga ukuran roda turbin lebih kecil dan dapat
dikopel langsung dengan generator. Pada kondisi pada beban tidak penuh
turbin kaplan mempunyai efisiensi paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-
sudu turbin kaplan dapat diatur menyesuaikan dengan beban yang ada.
Turbin kaplan adalah turbin yang beroperasi pada head yang rendah
dengan kapasitas aliran air yang tinggi atau bahkan beroperasi pada
kapasitas yang

10
sangat rendah. Hal ini karena sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur secara
manual atau otomatis untuk merespon perubahan kapasitas.

Gambar 3. Turbin kaplan/propeller

2.6 Turbin Francis

Turbin francis memiliki runner dengan baling-baling tetap,


biasanya jumlahnya 9 atau lebih. Air dimasukkan
tepat diatas runner dan mengelilinginya dan jatuh melalui runner dan
memutarnya. Selain runner komponen lainnya adalah scroll case, wicket
gate dan draft tube. Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi.
Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan
air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu
pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial.

11
Gambar 4. Konstruksi turbin francis

Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada


waktu air masuk ke roda jalan, sebagian dari energi tinggi jatuh telah
bekerja di dalam sudu pengarah diubah sebagai kecepatan air masuk.
Sisa energi

tinggi jatuh dimanfaatkan dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap
memungkinkan energy tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan
semaksimum mungkin. Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah
semuanya terbenam dalam air. Air yang masuk ke dalam turbin dialirkan
melalui pengisian air dari atas turbin atau melalui sebuah rumah yang
berbentuk spiral (rumah keong). Semua roda jalan selalu bekerja.

Gambar 5. Sistem kerja turbin francis

12
Daya yang dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi
pembukaan sudu pengarah. Pembukaan sudu pengarah dapat dilakukan
dengan tangan atau dengan pengatur dari oli tekan (gobernor tekanan oli),
dengan demikian kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin bisa
diperbesar atau diperkecil. Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan
kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang tinggi. Di
dalam pipa isap kecepatan alirannya akan berkurang dan tekanannya akan
kembali naik sehingga air bisa dialirkan keluar lewat saluran air di bawah
dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya.

Gambar 6. Runner turbin francis

Turbin francis mempunyai poros tegak dengan ukuran yang besar,


sedangkan dengan ukuran yang kecil dengan ukuran mendatar. Turbin
francis memakai roda propeller atau runner yang dapat berputar secara
bebas. Konstruksi turbin terdiri dari dari sudu pengarah dan sudu jalan,
dan kedua sudu tersebut,semuanya terendam di dalam aliran air. Air
pertama masuk pada terusan berbentuk rumah keong. Perubahan energi
seluruhnya terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak. Aliran air masuk
ke sudu pengarah dengan kecepatan semakin naik dengan tekanan yang
semakin turun sampai roda jalan, pada roda jalan kecapatan akan naik lagi
dan tekanan turun sampai di bawah 1 atm. Untuk menghindari kavitasi,
tekanan harus dinaikan sampai 1 atm dengan cara pemasangan pipa hisap.
Pengaturan daya yang dihasilkan yaitu dengan mengatur posisi
pembukaan sudu pengarah, sehingga kapasitas air yang masuk ke roda
turbin dapat

13
diperbesar atau diperkecil. Turbin francis dapat dipasang dengan poros
vertikal dan horizontal.

2.7 Instalasi Turbin Air Sederhana


Berdasarkan penjelasan beberapa turbin diatas saya merencanakan

instalasi turbin air sederhana menggunakan turbin kaplan dikarenakan tidak


memerlukan head yang terlalu tinggi dan efisiensinya besar.

Gambar 7. Instalasi turbin kaplan

Adapun Spesifikasi Turbin Kaplan yang akan dibuat sebagai


berikut:

 Debit aliran rata-rata, Q = 0,135 m3 /s


 Ketinggian (Head) = 4 m
 Kecepatan putar turbin yang direncanakan = 700 rpm
 Daya turbin = 5000 Watt
 Diameter luar = 300 mm

 Diameter tengah = 215 mm


 Diameter leher poros = 130 mm
 Tinggi turbin = 1200 mm

 Tinggi sudu pengarah = 65 mm


 Panjang sudu pengarah = 80 mm
 Diameter sudu pengarah = 450 mm

14
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari
aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak,
"asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling
berputar danmenghasilkan energi untuk menggerakkan rotor.

Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial


air menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
turbin impuls dan turbin reaksi.

Tipe turbin yang efektif dan efisien adalah jenis turbin propeller
atau Kaplan yang memiliki kecepatan spesifik dan efisiensi yang besar
serta head

yang bervariasi baik tinggi maupun rendah.

Hidrodinamika merupakan ilmu yang mempelajari gerak fluida,


khususnya zat cair yang tidak dapat ditekan (incompressible liquid) yang
dipengaruhi oleh gaya eksternal dan internal.

Turbin Kaplan merupakan turbin reaksi aliran aksial. Kaplan


biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu. Turbin kaplan cara kerjanya
menggunakan prinsip reaksi. Sedangkan Turbin francis memiliki
runner dengan baling-baling tetap, biasanya jumlahnya 9 atau lebih
dengan

cara kerja yang sama dengan turbin Kaplan yaitu menggunakan prinsip
reaksi

Perencanaan instalasi turbin air sederhana ini menggunakan jenis


turbin Kaplan yang memiliki spesifikasi debit aliran rata-rata, Q = 0,135 m3
/s, ketinggian (Head) = 4 m, kecepatan putar turbin yang direncanakan =
700 rpm, daya turbin = 5000 Watt, diameter luar = 300 mm, diameter tengah
= 215 mm, diameter leher poros = 130 mm, tinggi turbin = 1200 mm, tinggi
sudu pengarah = 65 mm, panjang sudu pengarah = 80 mm, diameter sudu
pengarah = 450 mm.
15
3.2 Saran
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini banyak teknologi
khususnya di bidang teknik yang bersumber dari alam, salah satunya yaitu
pemanfaatan air untuk kebutuhan keseharian. Jadi pemanfaatan sumber air
dapat diolah dengan menggunakan turbin dengan memanfaatkan tekanan
dari air untuk menghasilkan energi listrik. Apabila pemanfaatan air ini
diperbanyak dengan menggunakan turbin maka akan sangat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan pemerataan akan listrik itu
sendiri akan tercapai sehingga daerah tertinggal pun dapat merasakannya.

16
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). Retrieved from digilib.unila.ac.id:
http://digilib.unila.ac.id/6075/14/BAB%20I.pdf

Arif, A. (n.d.). JBPTP POLBAN . Retrieved from Perpustakaan Digital Polban:

http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/71/jbptppolban-gdl-aseparifnu-3506-
3-bab2--8.pdf

Cahyana, C. (2005). Model Hidronamika Laut. Buletin LIMBAH Vol.9 No.2, 24-
32.

Creager, W. P., & Justin, J. D. (1984). In Hydroelectric Handbook (p. 826). New
York: John Wiley & Sons, Inc.

Luknanto, D. (n.d.). Diktat Kuliah. Retrieved from Djoko Luknanto - Universitas


Gadjah Mada: http://luk.staff.ugm.ac.id/bta/TurbinAir.pdf

Macam-macam turbin. (2015). Retrieved from artikel-teknologi.com: http://artikel-


teknologi.com/macam-macam-turbin/

Pudjanarsa, & Nursuhud. (2006). In Pudjanarsa, & Nursuhud, Mesin konversi


energi. Yogyakarta: Andi.

Siwi, G. P., Taufik, I., & Suryanto, A. (n.d.). Turbin Air. Retrieved from
http://agungchynta.files.wordpress.com/2007/03/turbin-air.ppt

Susanti, A. (2014). Makalah Turbin Air.

Susanto, A. (2013). NASKAH PUBLIKASI. Retrieved from UMS ETD-db:


http://eprints.ums.ac.id/23990/13/2._NASKAH_PUBLIKASI.pdf

University, S. o. (2010, Maret). Mesin-Mesin Fluida. Retrieved from


http://namakutree.files.wordpress.com/2010/03/mesin-mesin-fluida-turbin-
air.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai