Disusun Oleh :
FAHRIANSYAH ILHAM
34121008
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya
ketahui. Maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Fahriansyah ilham
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat.................................................................................................................. 2
3.2 Saran.................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 17
ii
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik perbandingan karakteristik jenis-jenis turbin.................................5
Gambar 2. Konstruksi Turbin Kaplan/Propeller..........................................................10
Gambar 3. Turbin kaplan/propeller................................................................................11
Gambar 4. Konstruksi turbin francis..............................................................................12
Gambar 5. Sistem kerja turbin francis............................................................................12
Gambar 6. Runner turbin francis....................................................................................13
Gambar 7. Instalasi turbin kaplan...................................................................................14
i
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pengelompokkan turbin air................................................................................4
Tabel 2. Jenis turbin............................................................................................................ 6
v
BAB I
PENDAHULUAN
translasi gerak lurus menjadi energi gerak rotasi. Pada hukum newton
dikatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dilenyapkan, energi
memiliki sifat mutlak sebagaimana dinyatakaan dalam hukum kekekalan
energi. Masyarakat modern sangat lekat dengan kemajuan teknologi,
teknologi dapat membantu dan meringkas kebutuhan hidup manusia.
Dengan teknologi masyarakat dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan
energi, salah satu contoh adalah energi listrik hasil pengolahan mesin
konversi energi. Mesin konversi energi yang digunakan untuk
mengkonversi energi air menjadi listrik terdiri dari beberapa sistem kerja.
Sistem kerja tersebut terdiri dari bendungan air, pintu masuk air,
penyaring air, turbin air,generator dll. Menurut KBBI turbin adalah mesin
atau motoryang roda penggeraknya berporos dengan sudu (baling-baling)
yang digerakkan oleh aliran air, uap, atau udara. Sementara kincir air
adalah barang yg bundar berupa lingkaran, bersumbu, dan dapat berputar
(roda) dari rotan atau jaring berbingkai untuk mengangkat air dari bandar
(sungai) yg akan dialirkan ke sawah.
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui teori dasar turbin air dan type turbin yang efektif dan
efisien.
1.3 Manfaat
Manfaat dengan adanya makalah ini yaitu:
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Berdasarkan bentuk, turbin air dibagi atas turbin implus dan turbin
reaksi. Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah
seluruh energi air (yang terdiri dari energi potensial, tekanan, kecepatan)
yang tersedia menjadi energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga
menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi energi
kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi
membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran
berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Contoh dari
turbin impuls adalah turbin pelton, cross-flow dan turgo. Turbin Reaksi
adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air yang tersedia
menjadi energi kinetik. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus
yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu.
Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian
turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin reaksi terdiri dari turbin Francis
dan Kaplan. Umumnya, turbin impuls digunakan untuk tempat dengan
head tinggi, dan turbin reaksi digunakan untuk tempat dengan head
rendah. Untuk merencanakan turbin diperlukan beberapa pertimbangan,
pertimbangan yang digunakan untuk menentukan jenis turbin yang
ditempatkan di suatu daerah tergantung dari ketinggian dan debit air.
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial
air menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Pengelompokkan turbin air
ditunjukkan oleh Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Pengelompokkan turbin air
4
2.2 Tipe Turbin yang Efektif dan Efisien
Tipe turbin yang efektif dan efisien bergantung pada karakteristik yang
cukup memenuhi persyaratan sebagai pembangkit tenaga modern.
Persyaratan yang dimaksud adalah:
1. Efisiensi yang baik dan tidak banyak berubah untuk beban yang
bervariasi
2. Putaran yang cukup tinggi, sehingga dapat dikopel langsung dengan
generator
3. Dapat dikonstruksikan dengan poros horizontal atau vertical
4. Dapat memanfaatkan beda ketinggian permukaan air yang sangat
bervariasi dan kapasitas aliran dari yang sangat kecil sampai
dengan yang sangat besar.
5
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa turbin kaplan adalah turbin
yang beroperasi pada head yang rendah dengan kapasitas aliran yang tinggi
atau bahkan beroperasi pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini karena
sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur secara manual atau otomatis untuk
merespon perubahan kapasitas. Turbin pelton adalah turbin yang beroperasi
pada head tinggi dengan kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya yaitu
turbin francis dapat beroperasi pada head yang rendah atau beroperasi pada
head yang tinggi. Pemilihan turbin kebanyakan didasarkan pada head air
yang didapatkan dan kurang lebih pada rata-rata alirannya. Turbin Kaplan
baik digunakan untuk semua jenis debit dan head, efisiensinya baik dalam
segala kondisi aliran.
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa turbin propeller atau Kaplan
yang memiliki kecepatan spesifik dan efisiensi yang besar serta head yang
6
Momentum merupakan hasil perkalian antara massa dan kecepatan
dari suatu objek. Secara umum momentum dapat dikonsepkan sebagai
tingkat kesulitan untuk menghentikan laju suatu objek. Hukum kekekalan
momentum menyatakan bahwa momentum total dari sistem tertutup
suatu objek adalah konstan selama tidak ada interaksi dengan sistem luar.
Hukum kekekalan momentum secara lengkap disajikan dalam persamaan
berikut,
(1)
..
……………………………………………
(2)
…..
7
sehingga air berputar berlawanan arah jarum jam di bagian utara bumi dan
searah jarun jam di bagian selatan bumi.
8
d. Daya Turbin
Dari kapasitas air Q dan tinggi air jatuh H dapat diperoleh
daya yang dihasilkan turbin
Dimana:
P: daya (watt)
ρ: massa jenis air ( kg/m3, ρair = 1000 kg/m3)
g : gravitasi (m/detik2)
H: ketinggian air (m)
Q : kapasitas air/ debit ( m3/detik)
Bila massa aliran ( m ) dan tinggi air jatuh telah diketahui, maka
daya yang dihasilkan
Dimana :
m: massa aliran
e. Mikrohidro
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi
pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Mikrohidro
menghasilkan daya rendah,sekitar 100 W. Secara teknis,
Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air(sumber
energi), turbin dan generator.
f. Minihidro
9
hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini
adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan
oleh tenaga kinetik dari air.
10
sangat rendah. Hal ini karena sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur secara
manual atau otomatis untuk merespon perubahan kapasitas.
11
Gambar 4. Konstruksi turbin francis
tinggi jatuh dimanfaatkan dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap
memungkinkan energy tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan
semaksimum mungkin. Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah
semuanya terbenam dalam air. Air yang masuk ke dalam turbin dialirkan
melalui pengisian air dari atas turbin atau melalui sebuah rumah yang
berbentuk spiral (rumah keong). Semua roda jalan selalu bekerja.
12
Daya yang dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi
pembukaan sudu pengarah. Pembukaan sudu pengarah dapat dilakukan
dengan tangan atau dengan pengatur dari oli tekan (gobernor tekanan oli),
dengan demikian kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin bisa
diperbesar atau diperkecil. Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan
kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang tinggi. Di
dalam pipa isap kecepatan alirannya akan berkurang dan tekanannya akan
kembali naik sehingga air bisa dialirkan keluar lewat saluran air di bawah
dengan tekanan seperti keadaan sekitarnya.
13
diperbesar atau diperkecil. Turbin francis dapat dipasang dengan poros
vertikal dan horizontal.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari
aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak,
"asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling
berputar danmenghasilkan energi untuk menggerakkan rotor.
Tipe turbin yang efektif dan efisien adalah jenis turbin propeller
atau Kaplan yang memiliki kecepatan spesifik dan efisiensi yang besar
serta head
cara kerja yang sama dengan turbin Kaplan yaitu menggunakan prinsip
reaksi
16
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). Retrieved from digilib.unila.ac.id:
http://digilib.unila.ac.id/6075/14/BAB%20I.pdf
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/71/jbptppolban-gdl-aseparifnu-3506-
3-bab2--8.pdf
Cahyana, C. (2005). Model Hidronamika Laut. Buletin LIMBAH Vol.9 No.2, 24-
32.
Creager, W. P., & Justin, J. D. (1984). In Hydroelectric Handbook (p. 826). New
York: John Wiley & Sons, Inc.
Siwi, G. P., Taufik, I., & Suryanto, A. (n.d.). Turbin Air. Retrieved from
http://agungchynta.files.wordpress.com/2007/03/turbin-air.ppt
17