Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Dosen Pembimbing : Hera setiawan.ST.MT


Disusun Oleh :

Nama : Andre Bagus Kurniawan


Nim : 201454112

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa jurusan


Teknik Mesin Universitas Muria Kudus angkatan tahun 2014 bertempat di
BATAN, PUSPITEK, PT Coca-Cola Amatil Indonesia, dan PT BUKAKA
TEKNIK UTAMA Tbk. Di wilayah Jakarta-Bandung 07-11 Mei 2017 ini disahkan
pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 30 Mei 2017

Mengesahkan,

Dosen Pembimbing Ketua Program Teknik Mesin

HERA SETIAWAN ST.,M.eng RIANTO WIBOWO ST.,M.eng

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan di Jakarta-Bandung pada 07-
11 Mei 2017 dengan baik dan sesuai dengan rencana.
Laporan ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas perjalanan KKL
yang telah penulis laksanakan. Dalam laporan ini penulis mencoba untuk
menguraikan mengenai profil perusahaan yang dikunjungi selama masa KKL
dan memaparkan kegiatan yang dilaksanakan disana. Serta di akhir
pembahasan, penulis mencantumkan saran yang dapat digunakan sebagai
perbaikan dalam pelakasanaan KKL berikutnya.
Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari perhatian
serta bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Rianto Wibowo .ST.M.Eng. selaku Ketua Program Studi
Teknik Mesin
2. Bapak Hera Setiawan ST.,M.eng. selaku Pembimbing yang telah
memberikan saran, arahan, masukan serta dorongan dalam
pelaksanaan KKL dan penyusunan laporan ini.
Penulis sadar bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang seyogianya
dapat membuat laporan ini menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat baik kepada penulis sendiri dan kepada para pembaca
secara umumnya.

Kudus, 30 Mei 2017

Andre Bagus Kurniawan


(201454112)

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................
DAFTAR ISTILAH..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................
1.3. Manfaat KKL.............................................................................................................
1.4 Rumusan Masalah......................................................................................................
BAB 2 DATA SEJARAH PERUSAHAAN..........................................................................
2.1. BATAN ( Badan Tenaga Nuklir Nasional )................................................................
2.2. PUSPITEK ( Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi ).................................................
2.3. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia................................................................................
2.4. PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk......................................................................
BAB 3 FUNGSI LEMBAGA STRANAS ( LAYOUT ).....................................................
3.1 BATAN ( Badan Tenaga Nuklir Nasional )...............................................................
3.2. PUSPITEK ( Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi )................................................
3.3. Coca-Cola Amatil Indonesia.....................................................................................
4.4. PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk.....................................................................
BAB 4 KEUNGGULAN PRODUK....................................................................................
4.1. BATAN ( Badan Tenaga Nuklir Nasional )...............................................................
4.2. PUSPITEK................................................................................................................
4.3. Coca-Cola Amatil Indonesia.....................................................................................
4.4. PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk......................................................................
BAB 5 PENUTUP...............................................................................................................
5.1. KESIMPULAN.........................................................................................................
5.2. SARAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................

iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISTILAH

BATAN Badan Tenaga Nuklir Nasional


Radio Aktivitet kemampuan inti atom yang tak-stabil
untuk memancarkan radiasi menjadi
inti yang stabil.
Reaktor Atom tempat terjadinya reaksi berantai yang
menyangkut reaksi fisi yang
terkendali. Sebuah reaktor merupakan
sumber energi yang efisien.
Nuclear Lifetime Achievement Pencapaian Seumur Hidup Nuklir.

PUSPITEK Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi


Penelitian Iptek Program Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi
Soft Drink Minuman ringan
Sertifikak ISO 9001. patokan global untuk SMM / QMS
dan berlaku untuk setiap bisnis

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun
langsung dalam sebuah industri dan dunia kerja yang mungkin tidak
ditemukan dikampus, sekaligus sebagai proses pembelajaran mahasiswa
yang sedang membangun dan mengetahui keberhasilan dan permasalahan
yang di hadapi. KKL dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk
mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.
Mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit.
Persaingan yang ketat, lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih
banyak hal lainnya yang jadi penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan.
Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa diharapkan mendapat
pengalaman dalam mengenal dunia kerja, dan memahami lingkungan
kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiwa untuk
mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin,
sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal dalam
bidangnya, dan mampu untuk menembus ketatnya persaingan di dunia
kerja.
Kuliah kerja lapangan di Jurusan Fakultas Teknik Mesin
Universitas Muria Kudus merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib. Mata kuliah kerja lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk
lulus program S1 diJurusan Fakultas Teknik Mesin Universitas Muria
Kudus. Mata kuliah ini terdapat di semester Enam dengan bobot satu
SKS. Dalam mata kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa dituntut untuk
terjun langsung ke dalam dunia kerja, sehingga diharapkan mahasiswa
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan
dalam dunia kerja.

1
Bagi mahasiswa, kegiatan KKL harus dirasakan sebagai
pengalaman belajar yang baru yang tidak di peroleh di dalam
kampus,sehingga selesainya KKL mahasiswa akan memiliki wawasan
guna bekal hidup dan bersosialisasi di tengah masyarakat pada saat
melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara di kemudian hari

1.2 Tujuan Penulisan


1. Bagi para Mahasiswa, penulisan ini bertujuan untuk
menambah pemahaman tentang konsep kerja di lapangan.
2. Bagi para Mahasiswa, penulisan ini bertujuan untuk
menginformasikan tentang langkah-langkah kerja yang sistematis.
3. Bagi para Dosen, penulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan
menilai tingkat ketercapaian Mahasiswa dalam partisipasi kegiatan
KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Jakarta-Bandung.
4. Bagi para Dosen, penulisan ini bertujuan sebagai dasar acuan untuk
meningkatkan kualitas program KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang
lebih baik lagi di masa mendatang

1.3. Manfaat KKL


Hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Konsentrasi
Pendidikan Teknik Mesin diharapkan mempunyai kegunaan baik antara
lain:
a. Bagi Mahasiswa
1) sarana dalam melatih keterampilan mahasiswa sesuai
dengan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan.
2) kegiatan belajar dalam mengenal dinamika dan kondisi
nyata dunia kerja.
3) Menjadikan mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep-
konsep terapan dalam permesinan yang dapat dimanfaatkan pada
dunia kerja.
4) Mendapatkan pengetahuan baru tentang penerapan system kerja

2
5) Mendapatkan penegetahuan tentang persaingan dalam dunia
usaha dan dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru.
6) Mendapatkan tambahan materi yang dilakukan di obyek KKL
b. Bagi Konsentrasi Pendidikan Teknik Mesin
1) Dapat menentukan ilmu yang diberikan telah sesuai dengan
harapan dan dapat digunakan dalam dunia kerja.
2) Menambah wawasan dalam meningkatkan pengelolaan
peningkatan pelayanan kepada mahasiswa
c. Bagi Fakultas
1) Bahan pertimbangan / masukan dalam memajukan fakultas
baik baik itu peningkatan mutu dalam bidang akademis
maupun non-akademis.
2) Untuk menambah wawasan dalam pengelolaan kelembagaan
fakultas, terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan
kepada mahasiswa dan penigkatan kualitas proses belajar
mengajar.
d. Bagi Universitas
Dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) konsentrasi
Pendidikan Fakultas Teknik Mesin dapat meningkatkan kerjasama
yang baik antara pihak Universitas dan BATAN, PUSPITEK.
BPPT MEPPO dan PT. Bukaka Teknik Utama Tbk. dan Trans
Studio Bandung yang dijadikan obyek KKL.

1.4 Rumusan Masalah


Sesuai dengan hasil kunjungan dalam kuliah kerja lapangan yang
telah dilaksanakan pada tanggal 07-11 Mei 2017 di Jakarta-Bandung,
Adapun permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Data dari Sejarah Perusahaan tersebut ?
2. Fungsi Lembaga Stranas bagian/unit produksi,Material dan
Trasportasi ?
3. Keunggulan Produk, Lembaga ?

3
BAB 2
DATA SEJARAH PERUSAHAAN

2.1. BATAN ( Badan Tenaga Nuklir Nasional )


Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di
Indonesia diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan
Radio aktivitet tahun 1954. Panitia Negara tersebut mempunyai tugas
melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif
dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik.
Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan
pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui
Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958
dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA), yang
kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)
berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Tenaga Atom. Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan
tanggal bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan
ditetapkan sebagai hari jadi BATAN

Gambar 1. BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional)

4
Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan
penguasaan di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan
pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung. Kemudian
berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang tersebar di
berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar
Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta
(1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas
penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji keselamatan
reaktor, pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir lainnya.
Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997
ditetapkan UU No. 10 tentang Ketenagan nukliran yang diantaranya
mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga
nuklir(BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).

1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet

1958 Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (PP No.65 Tahun
1958)

1964 Penetapan UU No.31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga


Atom

1965 Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian Reaktor Triga Mark
II berdaya 250 kW oleh Presiden RI serta perubahan nama Lembaga Tenaga
Atom menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)

1966 Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat, Jakarta

1967 Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta

1968 Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co-60 PPTA Pasar Jumat oleh
Presiden RI

1970 Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung

5
1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW

1972 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN)

1979 Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100 kW di PPTA
Yogyakarta oleh Presiden RI

1984 Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 keV di PPTA Pasar Jumat oleh
Presiden RI

1987 Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy dengan daya 30
MW dan Instalasi Elemen Bakar Nuklir di PPTA Serpong - Tanggerang oleh
Presiden RI

1988 Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA


Serpong oleh Presiden RI

1989 Peresmian pengoperasian Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka, Instalasi


Elemen Bakar Eksperimental di PPTA Serpong oleh Presiden RI

1990 Peresmian Instalasi Radiometalurgi, Instalasi Keselamatan dan Keteknikan


Nuklir, Laboratorium Mekano Elektronik Nuklir di PPTA Serpong - Tangerang
oleh Presiden RI

1992 Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi Penyimpanan


Elemen Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan Terkontaminasi di PPTA Serpong -
Tangerang oleh Presiden RI

1994 Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA Pasar Jumat
oleh Presiden RI

1995 Dalam memperingati HUT RI ke 50, BATAN berhasil melaksanakan Whole


Indonesian Core untuk Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy

1996 Pembentukan PT Batan Teknologi (persero), Divisi : Produksi Elemen Bakar


Reaktor, Produksi Radioisotop, Produksi Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir

1997 Penetapan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang memisahkan


Badan Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan tenaga nuklir

1998 Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional
(Keppres No.197 Tahun 1998)

6
2000 Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MW di Pusat Penelitian Tenaga
Nuklir Bandung oleh Wakil Presiden RI

2001 Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) menjadi Sekolah
Tinggi Teknologi Nuklir

2003 Penyerahan hasil Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for


Electricity Generation in Indonesia kepada Presiden RI; Pencapaian 10% jumlah
varietas unggul tanaman pangan nasional; Pengoperasian Mesin Berkas Elektron
350 keV, 10 mA di PPTN Yogyakarta: Pengoperasian Pusat Pelatihan dan
Diseminasi Teknologi Peternakan - Pertanian Terpadu di Kalsel

2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir

2006 Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di seluruh
Indonesia

2008 50 tahun BATAN Berkarya.

2012 Pencapaian 20 varietas unggul padi, 6 varietas unggul kedelai, 1 varietas unggul
kacang hijau, dan 1 varietas kapas 54 tahun. Pemberian penghargaan berupa G.A.
Siwabessy Award kepada tokoh atau figure yang dianggap berjasa dalam
pengembangan teknologi nuklir di Indonesia. Penghargaan G.A. Siwabessy
Award diberikan kepada Ir. Sutaryo Supadi, M.Sc untuk kategori Nuclear
Lifetime Achievement.

2013 Peringatan 55 tahun BATAN Tetap Berkarya dan Penggantian logo BATAN yang
memiliki makna BATAN adalah sebuah lembaga yang melakukan penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan tentang nuklir yang jujur,
terbuka, disiplin, kreatif, inovatif, mengutamakan keselamatan dan keamanan
untuk kesejahteraan bangsa.

2014 Indonesia meraih penghargaan tertinggi di bidang nuklir (Outstanding


Achievment Award) dunia, atas peran serta mendukung ketahanan pangan melalui
radiasi dengan mengembangkan varietas benih unggul. Penghargaan disampaikan
langsung oleh Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency (IAEA)
Yukiya Amano kepada Duta Besar Indonesia Rachmat Budiman disaksikan oleh
Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto

7
2.2. PUSPITEK ( Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi )
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) adalah
nama Kawasan Riset Terbesar di Indonesia yang dikenal sebagai Kawasan
Puspiptek. Kawasan Puspiptek terletak di Serpong, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten.
Dengan tujuan untuk mendukung proses industrialisasi di Indonesia
maka Puspiptek dirancang untuk menjadi kawasan yang mensinergikan
SDM terdidik dan terlatih, peralatan penelitian dan pelayanan teknis yang
paling lengkap di Indonesia serta teknologi dan keahlian yanq telah
terakumulasikan selama lebih dari seperempat abad.

Gambar 2. Gedung PUSPITEK SERPONG

Puspiptek didirikan pada tahun 1976 atas gagasan Menteri Riset


Republik Indonesia, saat itu, yakni Prof.Dr.Sumitro Djojohadikusumo dan
pelaksanaanya direalisasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi RI
Prof. Dr.-Ing. B.J. Habibie
Dengan tujuan untuk mendukung proses industrialisasi di Indonesia
maka Puspiptek dirancang untuk menjadi kawasan yang mensinergikan
SDM terdidik dan terlatih, peralatan penelitian dan pelayanan teknis yang
paling lengkap di Indonesia serta teknologi dan keahlian yanq telah
terakumulasikan selama lebih dari seperempat abad.

8
Puspiptek didirikan berdasarkan Keppres nomor 43/1976 tanggal 1
Oktober 1976. Pada saat itu, Puspiptek ditujukan sebagai kawasan terpadu
untuk menempatkan sejumlah pusat penelitian milik Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Penempatan
pusat-pusat tersebut dalam satu kawasan dimaksudkan agar dapat
membentuk kemampuan yang kuat bagi pengamanan dan pelaksanaan
kegiatan penelitian iptek yang berhubungan dengan Program Riset
Nasional. Puspiptek merupakan aset nasional yang sangat besar. Luas area
460 Ha dengan 47 Pusat/Balai litbang dan pengujian dimana SDM
berjumlah 2451 orang (2013), investasi > 500 juta USD (1976-sekarang).
Puspiptek diarahkan sebagai sebuah kawasan yang mengintegrasikan
unsur-unsur inovasi yang terdiri atas lembaga litbang, pendidikan tinggi,
serta sektor bisnis (industri), dalam kerangka sistem inovasi nasional
(SINas) dan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Dalam kaitan dengan
komersialisasi hasil litbang, salah satu aktivitas di Puspiptek ke depan
adalah penumbuhan IKM baru berbasis teknologi serta menumbuhkan
budaya technopreneurship melalui inkubasi teknologi dan bisnis.
Peran Puspiptek dalam menjadi Pusat Iptek dan Inovasi Kelas Dunia
adalah sebagai :
Pusat Penguasaan dan Pengembangan Iptek nasional (center of
excellence)
Pusat Pelayanan Pengembangan Produk-Produk nasional
Pusat alih teknologi dan Pusat Informasi Iptek (advokasi teknologi,
pelayanan teknologi, difusi, diseminasi, komersialisasi teknologi)
Pusat pengembangan kewirausahaan (enterpreneurship) dan inkubasi
industri baru/UKMK berbasis teknologi (inkubator bisnis teknologi,
klaster inovasi)
Pusat pendidikan dan latihan untuk SDM industri.

2.2. BPPT MEPPO


2.2.1. SEJARAH BPPT
9
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang berada dibawah koordinasi
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan
penerapan teknologi.
Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Presiden RI ke-2,
Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada tanggal 28-Januari-
1974.Dengan surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5-Januari-1974,
Prof Dr. Ing. B.J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah di
bidang advance teknologi dan teknologi penerbangan yang bertanggung
jawab langsung pada presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan
Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina.
Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina
No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi
Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden
Republik Indonesia No.25 tanggal 21 Agustus 1978. Diperbaharui
dengan Surat Keputusan Presiden No.47 tahun 1991.
Daftar Kepala BPPT

1974-1998 1998
Prof. Dr.Ing. B.J. Habibie Prof. Dr. Rahardi Ramelan

10
1998-1999 2001-2004
Prof. Dr. Zuhal MSEE Ir. M. Hatta Rajasa

1999-2001 2004-2006
Dr. A.S. Hikam Dr. Kusmayanto Kadiman
2008-2014
Dr. Ir. Marzan A. Iskandar

2006-2008
Prof. Ir. Said Djauharsyah Jenie,
Sc.D
2014-...
Dr. Ir. Unggul Priyanto, M.Sc
2.2.2.Sejarah Pengembangan MEPPO

Gambar 4. Gedung BPPT MEPPO

Pengembangan MEPPO diawali dari kunjungan MNRT /


Kepala BPPT Prof. B.J. Habibie ke Berlin untuk menghadiri peresmian
institusi serupa diawal tahun1980-an. MNRT / Kepala BPPT menugaskan
Prof. Sri Hardjoko (penasihat teknis MNRT / Kepala BPPT) untuk
memikirkan konsep pendirian MEPPO dengan mengambil model seperti
di TU-Berlin tetapi memperhatikan keadaan spesifik Indonesia. Sebagai
penanggung jawab pendiriannya ditunjuk Deputi Ketua Bidang
Pengkajian Industri.
Selanjutnya pada tahun 1986 dimulai pengembangan MEPPO
dikaitkan dengan pemikiran MNRT / Kepala BPPT untuk membangun
kawasan PUSPIPTEK II di Bandung. Selain MEPPO, akan ditempati
pula oleh Laboratoria Mikroelektronika, Pengetahuan Bahan dan Bio-
teknologi. Paralel dengan kegiatan pencarian lahan, persiapan SDM
dimulai pada tahun1987 dengan merekrut 8 (delapan) orang alumni
Jurusan Teknik Mesin ITB sebagai embrio dan ditugaskan khsusus
untuk program MEPPO. Proses rekrutmen dilanjutkan sampai beberapa
tahap, dan batch pertama pengiriman SDM tugas belajar keluar negeri
dilakukan pada tahun 1989.
Upaya untuk mendapatkan lahan PUSPIPTEK II di Bandung
mengalami banyak kendala. Sampai akhir tahun 1996, pencarian lokasi
PUSPIPTEK II masih belum menentu. Untuk mengatasi ketidakpastian
lokasi yang telah berlangsung lebih dari 10 tahun, maka diadakan
evaluasi ulang terhadap kebijakan pembangunan MEPPO di Bandung.
Dari hasil evaluasi ini, terutama setelah mendengarkan keterangan resmi
Ketua Direksi PUSPIPTEK Serpong tentang ketersediaan tanah atau
gedung di Serpong, maka MNRT / Kepala BPPT pada bulan Oktober
1996 memutuskan pengembangan MEPPO dialihkan ke PUSPIPTEK
Serpong.
Dengan adanya keputusan diatas, maka disediakan gedung eks-
LET di Puspiptek Serpong sebagai tempat bekerja sementara menunggu
pembangunan gedung baru MEPPO yang akan direncanakan kemudian
pada lokasi yang telah disediakan. Tetapi karena krisis moneter yang
menimpa Negara kita pada tahun 1997, menyebabkan rencana ini tidak
dapat berjalan. Semua rencana anggaran pengadaan peralatan ditunda dan
pembangunan gedung baru tidak diizinkan. Kondisi ini memaksa proses
pemindahan MEPPO ke Serpong tertunda.
untuk sementara MEPPO dititipkan pada Direktorat Pengkajian Industri
Mesin dan Elektronika (PIME) kedeputian Pengkajian Industri.
Secara legal formal, MEPPO diresmikan oleh Ibu Wakil Presiden
Megawati Soekarnoputri menjadi satuan kerja UPT Eselon III
(Balai) bersama 8 Laboratoria lainnya pada tanggal 4 April tahun 2001.
Sejak saat itu pengembangan MEPPO di Puspiptek Serpong
dilaksanakan lebih intensif. Pada Phase ini, telah dirumuskan Visi
MEPPO 2020, misi, rencana strategis dan program kerja jangka
menegah. Kemudian diformulasikan pula rencana pengembangan sumber
daya manusia berdasarkan konsep Job Establishment & Grading System
(JEGS) serta ditetapkannya sistem tatakelola kegiatan yang
bersifat industrial type work dan corporate values MEPPO. Kepala
Balai MEPPO yang pertama adalah Dr. Ir. Erzi Agson Gani, M. Eng (saat
ini menjabat sebagai Deputi Bidang TIRBR, setelah sebelumnya
menjabat Direktur PTIM), beliau memimpin Balai MEPPO periode
2001-2009. Kepala Balai MEPPO selanjutnya dijabat oleh Dr. Dipl. -Ing.
Michael Andreas Purwoadi, DEA tepatnya sejak Agustus 2009 sampai
dengan November 2015, saat ini Dr. Dipl. -Ing. Michael Andreas
Purwoadi, DEA menjabat sebagai Direktur PTIK . Saat ini Kepala Balai
MEPPO dijabat oleh Ir. Teddy Alhady Lubis, M.Eng yang sebelumnya
menjabat sebagai Kepala Laboratorium Otomasi Balai MEPPO.

Kompetensi Teknologi
Terdapat beberapa teori dan metoda untuk meningkatkan
produktivitas dan effisiensi sistem produksi. Konsepsi yang digunakan
MEPPO adalah melalui unsur-unsur inputnya yaitu mesin perkakas dan
metoda proses produksi serta melakukan integrasi, kontrol dan otomasi
proses produksi. Dengan demikian, yang menjadi kompetensi inti
MEPPO adalah Perekayasaan Teknologi Mesin Perkakas, teknik
produksi dan otomasi. Berdasarkan kompetensi inti ini, MEPPO
mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan
teknologi mesin perkakas, teknik produksi dan otomasi serta pelayanan
teknologi sebagai wahana penerapan teknologi.
2.4. PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk.
PT Bukaka Teknik Utama Tbk merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang Rancang Bangun Rekayasa, Konstruksi dan
Manufaktur ( Bidang Energi, Transportasi dan Telekomunikasi ).
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 25 Oktober 1978 dalam kerangka
undang-undang penanaman modal dalam negeri No.6 tahun 1968 undang-
undang No.12 tahun 1970 berdasarkan akta No.149 yang di terbitkan oleh
Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo ,SH Akta pendirian ini telah di sahkan
olah Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan
No.Y.A.5 /242 7 tanggal 21 Mei 1979,serta diumumkan dalam berita
Negara Republik Indonesia No.33 Tambahan No.251 tangagal 22 April
1980. Anggaran dasar Perusahan telah mengalami beberapa kali
perubahan seiring dengan naik turunnya kemampuan ekonomi
perusahan, perubahan terakhir dengan akta No.35 tanggal 8 November
1994 yang di terbitkan oleh Notaris Sujipto, SH., mengenai modal dasar
dan modal disetor perusahan sehubungan dengan rencana penawaran
saham perusahaan kepada Masyarakaat. Perusahaan tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan NO. C2-17532.HT.01.04 HT.94 tanggal 30 November
1994. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, perusahaan
bergerak dalam bidang pembuatan dan penyediaan peralatan khusus
dan bisnis lain yang termasuk di dalam Industri konstruksi.Kantor
perusahaan dan fasilitas pabriknya berlokasi di Bukaka Industri 33
Estate, Jl. Raya Bekasi Narogong, Km 19,5 Cileungsi, Bogor Jawa
Barat. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1981.
Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawasan Pasar Modal
(BAPEPAM) No. S-1960 PM 1994 tanggal 6 Desember 1994,
perusahaan menawarkan saham kepada Masyarakat sejumlah 40.000.000
saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per lembar Saham dengan
harga penawaran Rp 3.200 per saham..Keseluruhan saham Perusahaan
sejumlah 140.612.000 telah di daftarkan dan di catat di Bursa Efek
Indonesia (sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya ).

Gambar 5. Ruang Manufaktur PT. BUKAKA

Dari tahun ke tahun perusahaan mampu meningkatkan


kualitasnya. Hal ini Di buktikan dengan perolehan sertifikak ISO
9001. Pada tahun 1995, perusahaan Mendapatkan sertifikat American
Petroleum Institute untuk kegiatan bidang minyak Dan gas bumi. Dalam
masa ini juga, perusahaan mencatatkan diri di bursa efek Sebagai
perusahaan terbuka. Saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997
yang Mengakibatkan melemahkannya mata uang rupiah membuat
perusahaan berada pada Posisi sulit, karena pinjaman yang di terima dalam
posisi keuangan perusahaan.
Tindakan delisting dari PT Bursa Efek Jakarta pada tahun 2006
yang tidak menguntungkan perusahaan, di jadikan sebagai hikmahdengan
tidak mengurangi tekad manajemen untuk meningkat kan prestasi
dengan segala terobosan yang inovatif dalam produksi garbarata,
jembatan rangka baja, menara listrik komunikasi dan segala
pekerjaan yang berhubungan dengan power plant, 34 transmission
lines, termasuk yang menyangkut kegiatan produksi minyak dan gas bumi
Krisis yang melanda di dunia pada tahun 2008 juga
memberikan dampak negatif bagi dunia usaha dan perushaan.
Fluktuasi harga bahan mentah yang mengganggu perhitungan harga
pokok barang yang di produksi termasuk faktor yang memberikan
tekanan bagi perusahaan.
Untuk menjadi tenaga IT di perusahaan PT. Bukaka Teknik Utama
minimal harus menguasai program Delphi, PHP,MS SQL Server, Web
Programming, Client Server. Selain itu pada PT. Bukaka Teknik Utama
jumlah tenaga IT yang dibutuhkan kurang lebih 15 karyawan dan untuk
membiaya tenaga IT kurang lebih atau rata-ratanya sekitar Rp. 4000.000
hingga 4500.000.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
BUKK adalah bergerak di bidang pembuatan dan enyediaan peralatan
khusus dan bisnis lain yang termasuk di dalam industri konstruksi.
Kegiatan usaha utama yang dijalankan Bukaka, antara lain: Steel Tower
(pembangunan transmisi tegangan listik hingga menara komunikasi), Steel
Bridge (produsen jembatan rangka), Power Generation (pembangkit
listrik), Boarding Bridge (produksi garbarata), Plant System, Road
Construction Equipment (memproduksi beragam peralatan jalan, seperti
Asphalt Mixing Plant, Asphalt Patch Mixer, Tandem Vibration Roller,
Slurry Seal, Asphalt Sprayer, Road Roller dan Stone Crusher, Vibratory
Roller, serta Road Maintenance Truck), Offshore Maintenance & Services
(menangani kebutuhan konstruksi serta pemeliharaan pada industri minyak
dan gas bumi), Oil & Gas Equipment (memproduksi alat-alat minyak dan
gas seperti Beam Balance, Conventional Crank Balance, Mark II, Mud
Separator Tank, High Pressure Tank, dan Sucker Road), Special Purpose
Vehicles (memproduksi di antaranya adalah Fire Fighting Truck, Aerial
Telescopic Ladder, Vacuum Road Sweeper, Aerial Platform Articulating,
Compactor Truck, Arm Roll Truck, Dump Truck, Water Tank Truck,
Vacuum Truck, Fire Jeep, Wrecker Truck, Catering Truck, Stick Boom
Crane Truck, dan Service & Recondition of Fire Fighting Truck) dan
Galvanize.
BAB 3
FUNGSI LEMBAGA STRANAS ( LAYOUT)

3.1 BATAN ( Badan Tenaga Nuklir Nasional )


Tugas pokok BATAN sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 46
Tahun 2013 adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di
Indonesia hanya diarahkan untuk tujuan damai dan sebesar-besarnya untuk
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Komitmen ini secara tegas dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia
dengan meratifikasi Traktat Pencegahan Penyebaran Senjata Nuklir dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1978, dan meratifikasi Traktat mengenai
Kawasan Asia Tenggara Bebas dari Senjata Nuklir dengan UndangUndang
Nomor 9 Tahun 1997.

Gambar 5. Profil Kedudukan,


Gambar 6. Struktur BATAN

Tugas Pokok dan Fungsi BATAN


Kemudian sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun
2013, dalam melaksanakan tugasnya tersebut BATAN menyelenggarakan
fungsi:
- Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,
pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir.
-Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.
-Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir.
- Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan
lembaga Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BATAN.
- Pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan jaminan mutu nuklir.
- Pembinaan pendidikan dan pelatihan;
- Pengawasan atas pelaksanaan tugas BATAN, dan
- Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian,
pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir.
BATAN ( Badan Tenaga Nuklir Nasional ) memiliki visi dan misi yaitu :
Visi :
BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan
Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa
Misi :
1.Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir
2.Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan
bermanfaat bagi masyarakat
3.Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional,
dan berperan aktif secara internasional
4.Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi
kepuasan pemangku kepentingan
5.Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada
asas kemanfaatan, keselamatan dan keamanan
Tujuan
Tujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan dukungan
nyata dalam pembangunan nasional dengan peran
Meningkatkan hasil litbang energi nuklir, isotop dan radiasi, dan
pemanfaatan/pendayagunaanya oleh masyarakat dalam mendukung
program pembangunan nasional
Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem
inovasi dalam rangka mendukung penelitian, pengembangan dan
penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi

Sasaran
Sasaran pembangunan iptek nuklir yang ingin dicapai adalah :
- Peningkatan hasil litbang enisora berupa bibit unggul tanaman pangan,
tersedianya insfrastruktur dasar pembangunan PLTN, pemahaman
masyarakat terhadap teknologi nuklir, pemanfaatan aplikasi teknologi
isotop dan radiasi untuk kesehatan; dan
- Peningkatan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi
meliputi kelembagaan iptek, sumber daya iptek dan penguatan jejaring
iptek dalam rangka mendukung pemanfaatan hasil penelitian,
pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi di
masyarakat
Prinsip
Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara profesional untuk
tujuan damai dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan,
serta kelestarian lingkungan hidup.

3.2. PUSPITEK ( Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi )


PUSPIPTEK dibangun diatas areal seluas + 660 ha sarana-sarana yang
merupakan titik pusat daripada fasilitas untuk pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi-fungsi Menteri Negara Riset dan Teknologi beserta beberapa Lembaga
Pemerintah Non Departemen khususnya BPPT, LIPI, BATAN, LAPAN dan
BAKOSURTANAL . Pusat ini terdiri dari 5 kelompok, yaitu : Kelompok
Penelitian dan Pengembangan, Kelompok Perkantoran, Kelompok Pelayanan
Umum, Kelompok Lingkungan Permukiman dan Kelompok Utilitas (Service
Facilities).
PUSPIPTEK juga dilengkapi dengan sentral telepon, persediaan air
minum yang diproduksi oleh unit pemurnian air minum yang mengambil air
dari sungai Cisadane. Untuk keperluan reaktor dan LTMP, tersedia mesin-
mesin pendingin air. Air diproses dari sungai Cisadane dengan kapasitas 3,30
m3 perhari dan disimpan di reservoir buatan berkapasitas 18.000 m3. Limbah
yang dihasilkan diolah terlebih dahulu dalam sistem pemrosesan limbah
terpusat. Limbah cairan diproses hingga memenuhi syarat untuk dibuang ke
sungai Cisadane. Limbah padat dikumpulkan dan diproses untuk kemudian
ditimbun atau dibakar sesuai dengan keperluan. Energi Listrik disuplai oleh
PLN (Perusahaan Listrik Negara) melalui sentral Listrik yang khusus
dibangun dalam kawasan ini, dengan daya 2 x 60 MVA dan tegangan sebesar
20 KV.
Sesuai visi awalnya Puspiptek dibangun untuk menemukan solusi
banyak permasalahan dalam berbagai sektor kehidupan, dengan
menggunakan fasilitas yang ada, dihasilkan teknologi yang menyelesaikan
permasalahan aktual
Hasil-hasil penelitian dan pelayanan teknis dari berbagai laboratoria ini
dapat diterapkan pada berbagai sektor misalnya untuk :
- Sektor Energi : pencarian sumber enersi alternatif di antaranya enersi
surya, hybrid, angin, bio-massa. Gasifikasi dan pencairan batubara, fuel
cell dengan efisiensi konversi 60 % dan tanpa pencemaran. Demikian
pula halnya dengan teknologi tenaga pedesaan misalnya proyek
percontohan desa surya, enersi dari etanol dan produk pertanian lain.
- Pada sektor mekanik dan transportasi terdapat fasilitas untuk pengujian
berbagai jenis konstruksi dan bahan logam maupun non-logam (polimer)
pada aspek kekuatan, ketahanan, batas kelelahan, korosi. Selanjutnya
untuk jaminan mutu pesawat terbang, kapal dan kendaraan lain atau
bangunan terhadap angin , tersedia terowongan angin kecepatan rendah
yang telah digunakan misalnya untuk menguji berbagai bentuk sayap
pesawat terbang, kapal, ketahanan bangunan tinggi serta anjungan
minyak lepas pantai.
- Pada sektor industri pengolahan terdapat laboratoria standar nasional yang
menjadi acuan dari semua pengukuran di Indonesia yang telah ditugaskan
Pemerintah kepada Puslit Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi LIPI.
Pada tingkat yang lebih rendah terdapat beberapa laboratoria di Puspiptek
yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional Badan
Standardisasi Nasional (KAN-BSN) yang memberikan pelayanan jasa
kalibrasi ke industri. Instrumentasi dan pengendalian mutu yang diteliti
dan dikernbangkan di antaranya adalah SCADA (supervisory control and
data acquisition) untuk distribusi daya listrik dan BBM.
- Pada sektor bahan, tersedia teknologi pengolahan bahan logam, bukan
logam maupun bahan baru yang berasal dari hasil pertanian. Untuk bahan
logarn, telah dikembangkan teknologi pengolahan besi, laterit, pelapisan
anti korosi untuk berbagai bahan bentuk dan ukuran yang disebabkan
karena udara, air laut, dan zat kimia. Khusus untuk bahan polimer
misainya plastik, terdapat satu laboratorium khusus untuk pengujian,
pengolahan, pembentukan dan pengembangan serta rekayasanya.
- Sedangkan dari hasil pertanian telah dikembangkan bahan bangunan
berbentuk lembaran yang berasal dari bambu komposit, bahan bangunan
dari limbah kelapa sawit dlsb.
- Pada fasilitas nuklir BATAN terdapat Reaktor Nuklir Serbaguna 60
Megawatt Siwabessy, pusat produksi radio-isotop, produksi elemen bakar
nukiir, instalasi keselamatan nuklir, pengolahan lirnbah nuklir serta
produksi radio-imuno assay dan radio-farmasi. Semua peralatan radiasi di
Indonesia harus dikalibrasi ke laboratoria BATAN untuk keselamatan
Penggunaannya, demikian juga dengan operator pesawat radiasi yang
harus mendapatkan pelatihan dan sertifikasi BATAN. Di
antaralaboratoria BATAN juga terdapat pusat penelitian iptek bahan,
pusat informatika serta pengembangan industri nuklir.
- Pada sektor pangan, farmasi dan kedokteran dihasilkan teknologi
pengolahan tempe menjadi susu, eskrim, ekstraksi minyak atsiri,
ekstraksi bahan-bahan berkhasiat untuk jarnu tradisional, paket teknologi
buah rnengkudu yang berkhasiat. Telah dikembangkan pula alat penguji
fungsi ginjal, kamera gamma dan aplikasi nuklir untuk kedokteran
- Pada sektor agro-industri telah dikembangkan rekayasa genetika untuk
bibit pisang abaka untuk bahan uang kertas, jati, kelapa sawit, lidah
buaya, pupuk biologis, pestisida biologis, antibiotika, enzim, eritromisin,
vitamin B 12 dan penisilin, jasa teknik yang disediakan di antaranya :
sintesis DNA, Analisis pestisida, molecular marker. Kemudahan yang
dapat dimanfaatkan di antaranya : fermentator skala laboratorium dan
skala pilot, Recovery (pemisahan produk) skala pilot, ruang inkubasi
Plantlet, dan aklimatisasi tanaman.
- Untuk pemantauan, dan pengendalian lingkungan Kementerian lingkungan
Hidup membangun kemudahan untuk pemantauan kondisi lingkungan,
pengukuran pencemaran, pembuatan standard reference material serta
penataran dan pelatihan lingkungan hidup..
- Mesin bensin maupun diesel, mesin penukar panas dapat diuji kinerjanya,
pencemarannya dlsb pada fasilitas laboratoria di Puspiptek untuk
selanjutnya disempurnakan perancangannya jika diperlukan. Juga diteliti
sistem pendinginan yang ramah lingkungan karena bebas Freon

PUSPITEK ( Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi ) memiliki visi dan


misi antara lain :
VISI :
Dalam rangka menjadikan Puspiptek sebagai Pusat Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Teknologi serta menjadi International
Science Technology Park di Indonesia, Puspiptek menetapkan visi
sebagai berikut:
"Menjadi National Science Techno Park (N-STP) yang
berfungsi sebagai pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi
teknologi yang bermutu dalam mendukung daya saing bangsa"
MISI
Untuk mencapai visi Puspiptek, maka disusun misi Puspiptek
sebagai berikut:
1. Meningkatkan inovasi produk-produk nasional
2. Meningkatkan budaya entreupreneurship, penumbuhan PPBT dan
meningkatkan kemampuan SDM industri/masyarakat
3. Meningkatkan kualitas layanan tata kelola, sarana-prasarana, dan
keamanan keselamatan kawasan PUSPIPTEK.
3.3. BPPT MEPPO
3.3.1 BPPT

Gambar 7. Pengembangan pesawat tempur

TUGAS POKOK dari BPPT antara lain :


Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan
penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
FUNGSI
Pengkajian & penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan
penerapan teknologi;
Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT;
Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi
pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi
dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta
membina alih teknologi;
Penyelenggaraan pembinaan & pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi & tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan & rumah
tangga.
WEWENANG
Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
secara makro;
Penetapan sistem informasi di bidangnya.

Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang
pengkajian dan penerapan teknologi;
Pemberian rekomendasi penerapan teknologi dan melaksanakan
audit teknologi.
BPPT MEPPO memiki visi dan misi antara lain :
VISI :
Pusat Unggulan Teknologi yang Mengutamakan Inovasi Dan Layanan
Teknologi untuk Meningkatkan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa.
MISI :
1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang kebijakan
teknologi;
2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi
pengembangan sumber daya alam;
3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi
agroindustri dan bioteknologi;
4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi
informasi, energi, industri kimia, dan material;
5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi
industri rancang bangun dan rekayasa;
6. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi
birokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi.
3.3.2. MEPPO
Balai Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi
Balai Teknologi Mesin, Perkakas, Produksi dan Otomasi
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan teknologi mesin
perkakas, produksi, dan otomasi.
Fungsi :
Pelaksanaan kegiatan teknis operasional dalam rangka penerapan
dan layanan jasa teknologi mesin perkakas, produksi, dan otomasi
terhadap industri;
Pelaksanaan perekayasaan teknologi mesin perkakas, produksi, dan
otomasi;
Pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana
Balai Teknologi Mesin Perkakas, Produksi, dan Otomasi;
Pelayanan administrasi ketatausahaan di lingkungan Balai
Teknologi Mesin Perkakas, Produksi, dan Otomasi.
MEPPO memiliki visi dan misi antara lain yaitu :
Visi :
MEPPO adalah menjadi pusat teknologi produksi yang
unggul dan terpercaya untuk mendukung daya saing industri
Indonesia melalui kemandirian Teknologi
Misi :
MEPPO untuk menjabarkan visinya meliputi:
Sebagai pusat yang terkemuka dibidang penguasaan ilmu
dan teknologi Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan
Otomasi.
Menjadi mitra yang andal dan terpercaya bagi
setiap potential customers terutama industri di Indonesia
dibidang pengkajian dan penerapan teknologi Mesin
Perkakas, Teknik Produksi dan Otomasi.
sebagai konsekuensi dari visi dan misinya MEPPO
memberikan pelayanan teknis, pengembangan dan penguasaan
teknologi kepada instansi pemerintah dan swasta dalam bentuk
riset, konsultasi, training dan pengembangan produk.
3.4. PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk
Produksi di dalam suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang
cukup penting. Bahkan di dalam berbagai macam pembicaraan, dikatakan
bahwa produksi merupakan hal utama dari perusahaan. Sedemikian
pentingnya kegiatan produksi dalam suatu perusahaan, sehingga sudah
menjadi hal yang sangat umum jika perusahaan-perusahaan akan selalu
memperhatikan kegiatan produksi dalam perusahaannya tersebut. PT. Bukaka
Teknik Utama terdiri dari beberapa divisi yang melakukan aktivitas produksi.
Pembentukan divisi dimaksudkan untuk dapat memenuhi produk pesanan
yang beraneka ragam. Divisi airport boarding bridge (BRB) merupakan salah
satu divisi yang ada pada PT. Bukaka Teknik Utama. Tugas divisi airport
boarding bridge (BRB) khusus untuk produksi garbarata (Airport Boarding
Bridge). Airport Boarding Bridge (Garbarata) merupakan alat penunjang
untuk pelayanan transportasi penerbangan yang berbentuk seperti lorong
untuk berjalan bagi para penumpang dan awak pesawat. Garbarata berfungsi
untuk menghubungkan pesawat terbang ke terminal bandar udara.
Komponen-komponen garbarata dikelompokkan atas lima bagian utama yaitu
rotunda, tunnel, drive column, cabin, dan landing stair. Pembahasan dari
penulisan ini hanya menjelaskan proses produksi pembuatan tunnel. Proses
produksi komponen tunnel dibatasi dari raw material (bahan mentah) sampai
proses painting (proses pengecatan). Daftar Pustaka (1986-2007). VI. Proses
pemasaran PT.BUKAKA TEKNIK UTAMA Proses pemasaran PT.BUKAKA
TEKNIK UTAMA sudah mencapai dinegara didunia antara lain
jepang,amerika serikat, china, korea selatan,dll VII. Omset pertahun
perusahaan
Omset 5 tahun Terakhir Tahun 2006 ;

-Nilai Omset pada Tahun Bersangkutan (Rp)559.949.863.050 Tahun 2005


-Nilai Omset pada Tahun Bersangkutan (Rp)571.909.876.64 Tahun 2004
-Nilai Omset pada Tahun Bersangkutan (Rp)431.975.357.264 Tahun2003
-Nilai Omset pada Tahun Bersangkutan (Rp)368.583.804.360 Tahun 2002
-Nilai Omset pada Tahun Bersangkutan (Rp)262.725.935.540
Visi dan Misi PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk antara lain :
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya,akan selalu berusaha
untuk menjadi perusahaan yang terdepan. PT. Bukaka Teknik Utama
yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi berusaha menjadi
perusahaan yang terdepan di bidangnya.Setiap perusahaan pasti
mempunyai visi dan misi untuk menjalankan usahanya tersebut .Visi dan
misi inilah yang menjadi landasan bagi PT Bukaka Teknik Utama Tbk
dalam menjalan kan segala kegiatan usahanya.
Visi :
Menjadi kelas dunia keunggulan perusahaan multi-nasional di bidang
teknik, konstruksi dan energi
Misi :
Perusahaan untuk terus meningkatkan kepuasan dalam semua bidang,
mengembangkan hubungan saling menguntungkan dengan para
pemangku kepentingan, terus menerus memperbaiki sistem manajemen
dan mengembangkan karyawan sebagai sumber daya berkualitas
BAB 4
KEUNGGULAN PRODDUK

4.1. BATAN ( Badan Tenaga Nuklir Nasional


(Serpong, 28/04/17) Lima produk radiofarmaka BATAN siap
digunakan untuk kebutuhan diagnosis dan terapi medis. Kelima produk
tersebut untuk menjawab banyaknya kebutuhan masyarakat yang
membutuhkan diagnosis dan penyembuhan beberapa penyakit, terutama
penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, dan ginjal.

Gambar 8. Riset produk Kit MIBI

Kepala Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR)


BATAN, Siti Darwati saat konferensi pers di Gedung 11, PTRR BATAN,
Serpong menerangkan, semua produk yang dihasilkan PTRR telah mengikuti
aturan-aturan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan (Badan POM). BATAN telah menerima sertifikasi CPOB
pada tahun 2012.
Kepala Bidang Teknologi Produksi Radioisotop, PTRR BATAN,
Rohadi Awaludin menjelaskan lebih lanjut lima produk tersebut dan
kegunaannya. Produk pertama adalah Kit MIBI, yang berfungsi untuk
mendiagnosis fungsi jantung dan mengevaluasi fungsi otot jantung. Jika
teknik pencitraan medis biasa hanya dapat melihat perubahan anatomi atau
massa jantung, maka hasil pencitraan menggunakan MIBI memberikan
informasi yang lebih akurat mengenai fungsi jantung.
Jadi yang dilihat adalah fungsinya. Walapun bentuk jantung tidak
berubah, dengan MIBI, kita bisa mengetahui bagian atau otot jantung mana
yang tidak berfungsi, sehingga menjadi gambaran bagi dokter tindakan
selanjutnya apa yang akan dilakukan dengan kondisi jantung tersebut,
jelasnya.
Yang kedua adalah Kit MDP, yang berfungsi mendiagnosis sejauh
mana penyebaran kanker di dalam tulang, yang digunakan dalam penentuan
stadium penyakit kanker, sehingga menjadi gambaran bagi dokter untuk
langkah pengobatan selanjutnya. Menurut Rohadi, ketersediaan Kit MDP
paling banyak dibutuhkan oleh rumah sakit dibandingkan 4 produk
radiofarmaka lainnya.
Produk ketiga yaitu DTPA, yang dapat mendiagnosis fungsi ginjal
untuk memberikan informasi yang lebih akurat tentang kondisi ginjal pasien
yang sangat berguna dalam menentukan langkah penanganan selanjutnya.
Keempat, Radiofarmaka Senyawa Bertanda 153 Sm-EDTMP atau samarium,
yang digunakan untuk terapi paliatif atau mengurangi rasa nyeri kepada
penderita kanker, terutama sel kanker yang sudah menyebar ke organ tubuh
lain (metastasis). Penggunaannya dapat mengurangi rasa nyeri akibat kanker
hingga satu bulan, terang Rohadi.

Gambar 9. Produk Radiofarmaka


Senyawa Bertanda 131 I-MIBG
Kelima yaitu Radiofarmaka Senyawa Bertanda 131 I-MIBG,
digunakan untuk mendiagnosis kanker neuroblastoma atau sistem saraf pada
anak-anak. Saat ini, PTRR BATAN juga sedang mengembangkan
radiofarmaka untuk menghilangkan keloid, yang sedang diujicobakan di RS
Hasan Sadikin Bandung.
Rohadi menambahkan, BATAN bekerja sama dengan sejumlah
perusahaan famasi, antara lain PT. Kimia Farma, PT. Kalbe Farma dan PT.
Industri Nuklir Indonesia (PT. INUKI) untuk menghilirisasikan produk
radiofarmaka ke masyarakat yang membututuhkan. Produk radiofarmaka
tersebut, terang Rohadi, harus memperoleh Nomor Izin Edar (NIE) yang
diajukan melalui perusahaan farmasi agar dapat dikomersilkan. Untuk
mendapatkan NIE menurut Rohadi tidaklah mudah, dimulai sejak tahun 2008,
3 produk pertama baru mendapat NIE pada tahun 2012, dan 2 produk
berikutnya di tahun 2015 dan 2016.
Sayangnya, baru sekitar 12 rumah sakit dari seluruh rumah sakit di
Indonesia yang memanfaatkan produk ini, antara lain RS Kanker Dharmais
dan RS Hasan Sadikin Bandung. Dalam berbagai forum diskusi, kami terus
mendorong Kementerian Kesehatan agar fasilitas kedokteran nuklir
disediakan di rumah sakit, ucapnya. Perusahaan Farmasi Hongaria bahkan
melirik potensi pasar farmasi di Indonesia, mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang besar, peningkatan pendapatan masyarakat, serta
kecenderungan penyakit degeneratif yang semakin meningkat.
Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir (PTN) BATAN, Hending
Winarno mengatakan, produk radiofarmaka BATAN mampu bersaing dengan
produk luar negeri. Menurutnya, produk radiofarmaka impor tentu lebih
mahal dua kali lipat dibanding buatan dalam negeri. Disamping itu,
kelemahan produk radiofarmaka adalah memiliki waktu paruh (waktu
peluruhan zat radioaktif), sehingga jika membeli dari luar negeri,
pemanfaatan produk tersebut tidak dapat digunakan maksimal karena waktu
pengiriman produk akan mengurangi waktu paruh produk.
Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, teknologi
nuklir untuk diagnosis dan terapi jauh lebih mudah diterima masyarakat.
Beberapa produk sudah dapat dimanfaatkan masyarakat, namun beberapa lagi
harus melaui proses persyaratan panjang agar hasil litbang kelak berguna bagi
masyarakat. Ironinya, tidak banyak rumah sakit yang memanfaatkan
teknologi ini, padahal dari 250 juta penduduk Indonesia yang sakit bisa
ditolong dengan teknologi ini.

4.2. PUSPITEK
Produk-Produk unggulan puspitek ;
Kesehatan
- Pengembangan produk kesehatan dari tumbuhan obat indonesia :
kerjasama indonesia korea (pusat teknologi farmasi dan medika)
- Pengembangan sumberdaya mikroba indonesia untuk senyawa aktif
farmasi (balai pengkajian bioteknologi)
- Aplikasi nanoteknologi untuk produksi bahan aktif obat dan kosmetik
(pusat teknologi farmasi dan medika)

Gambar 10. Program produk unggulan bidang kesehatan

Trasportasi
- Kegiatan pengujian kereta api dengan menggunakan fudika
- Kajian pengembangan dan pemanfaatan engineering flight simulator wise
- istem informasi monitoring pergerakan kereta api
Material
- diagnosis penyakit jamur akar putih pada tanaman karet (badan pengkajian
bioteknologi)
Lingkungan hidup dan bumi
- Piranti penguji mesin perkakas
Piranti penguji akurasi (accuracy) dan kehandalan (reliability) pergerakan
mesin perkakas (acceptance-test), dalam rangka peningkatan kualitas
rancangan mesin perkakas (sedang dalam proses akreditasi 17025)
- Design & engineering rotary equipment

Gambar 11. Kegiatan Pengujian Kereta Api dengan menggunakan FUDIKA

Salah satu produk/komponen yang hingga saat ini masih sangat


bergantung pada import adalah rotary equipment. Sehingga perlu dilakukan
langkah-langkah alih teknologi dalam rangka kemandirian nasional.
Beberapa langkah yang telah dilakukan sat ini adalah dimulai dengan
melakukan desain & engineering ulang (reverse engineering) sampai ke
proses manufaktur ( menggandeng industri manufaktur dalam negeri).
Beberapa produk yang telah dibuat antara lain adalah :
- D & e turbin
- Mini turbin angin turbin uap back pressure 2 mw desain lgf pabrik gula

4.3. BPPT MEPPO


Fasilitas
Fasilitas Mesin & Software Balai MEPPO, antara lain :
1. INJECTION MOLDING MACHINE
Servo and Digital Controller Injection
Kapasitas Mesin = 100 ton
Direct Numerical Control Compatible
2. CNC MILING MACHINE
Workingspace = 650 x 420 x 420 mm
3. CNC LATHE MACHNE
Workingspace = 210 x 420 mm
4. CNC CYLINDRICAL GRINDING MACHINE
Workingspace = 200 x 250 mm
5. SURFACE GRINDING MACHINE
Workingspace = 650 x 400 x 540 mm
6. LAPPING MACHINE
Polishing Komponen
Diamond Abrasive Power
Workingspace = 19" x 16" x 13"
7. CNC EDM & CNC WIRECUT MACHINE
Workingspace = 300 x 200 x 300 mm
8. CMM
9. 3D PHOTO SCANNING
Reverse Engineering
Koneksi ke CAD / CAM Software
10. PRO-ENGINEER WILDFIRE SOFTWARE
Reverse Engineering
Desain Komponen & Analisa Static-Dynamic Moldflow
Analisa Flow Plastik dalam Mold
11. GE-FANUC PLC APPLICATION
12. SOFTWARE MATLAB, DELCAM, POWERMIL
Produk unggulan dari BPPT MEPPO antara lain :
PIRANTI PENGUJI MESIN PERKAKAS
Piranti penguji akurasi (accuracy) dan kehandalan (reliability) pergerakan
mesin perkakas (acceptance-test), dalam rangka peningkatan kualitas
rancangan mesin perkakas (sedang dalam proses akreditasi 17025)

DESIGN & ENGINEERING ROTARY EQUIPMENT


Salah satu produk/komponen yang hingga saat ini masih sangat
bergantung pada import adalah rotary equipment. Sehingga perlu
dilakukan langkah-langkah alih teknologi dalam rangka kemandirian
nasional. Beberapa langkah yang telah dilakukan sat ini adalah dimulai
dengan melakukan desain & engineering ulang (reverse engineering)
sampai ke proses manufaktur ( menggandeng industri manufaktur dalam
negeri). Beberapa produk yang telah dibuat antara lain adalah :
1. D & E TURBIN

Mini Turbin Angin Turbin Uap Back Pressure 2 MW

Gambar 12. D & E TURBIN

2. Turbin Uap Direct Condensing 3MW

Gambar 13. Turbin Uap Direct Condensing 3MW

3. DESAIN LGF PABRIK GULA

1. DESAIN O
Gambar 14. DESAIN LGF PABRIK GULA

4. 0TOMASI PABRIK GULA

Dalam rangka revitalisasi industri gula nasional, telah dilakukan desain


otomasi pada pabrik gula. Beberapa parameter dan variabel yang
mempengaruhi performance pabrik dimasing-masing stasiun yang ada,
dioptimasi melalui otomatisasi. Hasil dari Desain yang dibuat seperti
terlihat pada Gambar dibawah:

Gambar 15. Otomasi di Sta. Gilingan

Gambar 16. Otomasi di Sta. Pemurnian


Gambar 17. Otomasi Di Sta Penguapan

Gambar 18. Otomasi di Sta. Masakan

Gambar 19. Otomasi Di Sta Puteran


Gambar 20. Optimasi Uap Balance

5. OTOMASI INDUSTI BAJA


a. Basic Design Sistem Inventory di HSM
Gambar 21. Basic Design Sistem Inventory di HSM

a. BPPT LOCK
Dalam rangka pencegahan abrasi di pantai, telah dilakukan rancang
bangun teknologi pemecah gelombang denan nama BPPT-Lock.
Desain dan produk ini telah memeproleh paten dengan nomor paten
051.2647A

Gambar 22. BPPT LOCK

4.4. PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk.

PT. Bukaka Teknik Utama Unit Usaha Road Construction Equipment


adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan peralatan jalan
seperti Asphalt Mixing Plant, Asphalt Patch Mixer, Asphalt Sprayer, Road
Roller dan Stone Crusher, Vibratory Roller, Road maintenance Truck, dll.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1978 menempati kawasan seluas 50 ha
yang berlokasi di Jalan Raya Bekasi Cibinong Km. 19, 5 Cileungsi, Bogor,
Jawa Barat. PT. Bukaka Teknik Utama Unit Usaha Road Construction
Equipment mempunyai kapasitas produksi 20 unit per tahun, dilengkapi
dengan infrastruktur bangunan yang luas dan tim engineering yang cakap.

Gambar 23. peralatan pemecah batu. Stone Crushing

Produk-produk peralatan jalan produksi PT. Bukaka Teknik Utama


Unit Usaha Road Construction Equipment telah tersebar diseluruh Indonesia
dengan pelanggan utamanya adalah Departemen Pekerjaan Umum dan
beberapa perusahaan Swasta Nasional yang bergerak di bidang Konstruksi
Jalan Raya.. Untuk meningkatkan kinerja produksi untuk menghasilkan
mutu yang memenuhi persyaratan pelanggan dan kepedulian terhadap
lingkungan serta peningkatan sumber daya manusia sebagai kunci dari
aktifitas produksi, Unit Usaha Road Construction Equipment menetapkan
Visi dan Misi sebagai berikut : Visi : Menjadi perusahaan Road
Construction Equipment yang mampu bersaing di pasar internasional dan
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Misi :
Gambar 24. Bukaka Asphalt Mixing Plant ( BAMP)

Memenuhi kebutuhan Road Construction Equipment secara nasional


minimal 50% . Meningkatkan hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan
dan pemasok. Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut, maka perusahaan
menetapkan kebijakan sebagai berikut :
1.Memenuhi persyaratan pelanggan untuk peningkatan kepuasan
pelanggan.
2.Memberikan mutu produk terbaik dan harga yang kompetitif.
3.Melakukan pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
4.Memenuhi dan mematuhi persyaratan undang-undang dan
persyaratan lain terkait dengan mutu produk dan keselamatan dan
kesehatan kerja.
5.Melakukan perbaikan terus menerus efektifitas system manajemen
mutu dan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
BAB 5
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu program


yang diadakan oleh Universitas Muria Kudus dan diperuntukkan untuk
semua mahasiswa dari semester enam. KKL yang diselenggarakan
selama lima hari di kawasan Jakarta-Bandung selain dimanfaatkan
dengan mengunjungi perusahaan seperti BATAN (Badan Tenaga Nuklir
Nasional), PUSPITEK (Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi),
PT.Coca-Cola Amatil Indonesia,dan PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA
Tbk. Meski KKL hanya memiliki bobot 1 SKS, namun dengan
serangkaian kegiatan yang dijalani selama KKL, mahasiswa Fakultas
Teknik Mesin diharapkan dapat mengambil manfaat dari program ini
sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai jenis
perusahaan dan usaha yang berada di Jakarta-Bandung tersebut.
Dari kunjungan ke BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional),
mahasiswa mengetahui bahwa BATAN merupakan Kegiatan
pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia, Pada
perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang
iptek nuklir.dari PUSPITEK (Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
merupakan nama Kawasan Riset Terbesar di Indonesia yang dikenal
sebagai Kawasan Puspiptek, Dengan tujuan untuk mendukung proses
industrialisasi di Indonesia maka Puspiptek dirancang untuk menjadi
kawasan yang mensinergikan SDM terdidik dan terlatih, peralatan penelitian
dan pelayanan teknis yang paling lengkap di Indonesia serta teknologi dan
keahlian yanq telah terakumulasikan selama lebih dari seperempat abad.dari
PT.Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan Coca-Cola diciptakan oleh Dr.
John S. Pemberton, seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta,
Georgia, Amerika Serikat, pada bulan Mei 1886. Produk-produk yang
diproduksioleh PT. Coca-cola Amatil Indonesia Tbk. Diantaranya ;
- Coca-cola (diet coke,coca-cola zero)
- Sprite (sprite,sprite zero)
- Fanta (strawberry,vitamin C, fruit punch, orange, blueberry)
- Frestea (jasmine, green tea, apel-markisa-lemon)
- Minute maid pulpy (orange, omanggo, tropical)
- Schweppes carbonat water
- Ades mineral water
- Powerade isotonic

Dari PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk. merupakan perusahaan yang


bergerak dibidang Rancang Bangun Rekayasa, Konstruksi dan
Manufaktur ( Bidang Energi, Transportasi dan Telekomunikasi ).
Selain itu, dengan serangkaian kegiatan wisata serta hiburan
selama KKL berlangsung, mahasiswa saling menjalin hubungan yang
lebih akrab satu sama lainnya baik antar kelas, antar konsentrasi, antar
prodi hingga antar jurusan sehingga tercipta rasa kebersamaan yang
mungkin sulit dirasakan jika saja KKL tidak terlaksana.

5.2. SARAN
Dari pelaksanaan KKL yang telah dijalani, penulis memiliki
beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan demi perbaikan
pelaksanaan program ini di masa mendatang, diantaranya:
1. Pihak Universitas diharapkan dapat mempersiapkan program ini
lebih matang sehingga tidak terkesan mendadak dan apa yang
menjadi tujuan dari program ini benar-benar dapat dirasakan oleh
mahasiswa.
2. Sebelum pelaksanaan KKL, sebaiknya mahasiswa diberikan
pembekalan yang lebih terperinci terlebih dahulu tentang tujuan
pelaksanaan serta apa kewajiban yang harus dilakukan mahasiswa
selama program berlangsung.
3. Dalam pemilihan tempat kunjungan, sebaiknya memilih tempat
yang sesuai dengan bidang studi yang dijalani mahasiswa sehingga
apa yang didapat selama program berlangsung sejalan dengan yang
diharapkan mahasiswa.
4. Di masa mendatang diharapkan pihak Universitas dan Fakultas
sendiri yang merancang dan mengagendakan program ini secara
detail sehingga ketika pelaksanaannya, setiap kegiatan yang
berlangsung memiliki porsi yang pas dan merata sesuai dengan
waktu pelaksanaan yang telah dialokasikan dan kejadian yang
terjadi tahun ini dimana kegiatan wisata lebih mendominasi
dibandingkan kegiatan intinya (kunjungan ke perusahaan) tidak
terulang kembali
DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, M. (2007) Perkiraan Terimaan Dosis Pekerja Radiasi


Berdasarkan Hasil
Pemantauan Radiasi Lingkungan. Buletin Alara, 9: 35-45.
Baehaqi. (2013) Besar Penurunan dosis radiasi hambur thyroid pada
pemeriksaan Head MSCT dengan shielding thyroid 0,5 mm. Bagian
Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
BAPETEN. (2007) Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan
Sumber
Radioaktif. Dalam: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 33
Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
BATAN. (2005) Dasar Proteksi Radiasi dan Lingkungan. Jakarta:
Pusdiklat
BATAN, hal.28
Beaconsvield, T., Nicholson, R., Al-Kutubi, A. (1998) Would Thyroid and
Breast
Shielding be Benefecial in CT of the Head? Euro Radiology, 8: 664-
667
[ASTM] American Society for Testing and Materials. 2008. Standard
Methods of
Testing Small Clear Specimens of Timber. Serial Designation D 143-
94. ASTM. Philladelphia.
Bowyer JL, Shmulsky R dan Haygreen JG. 2007. Forest Products and
Wood
Science. An Introduction Fifth Edition. Iowa: Iowa State Press.
Breyer DE, Fridley KJ, Pollog DG, dan Cobeen KE. 2003. Design of
Wood
Structures - ASD. Fifth Edition. New York: Mc Graw Hill
Companies.
Dransfield S and EA Widjaja. 1995. Plant Resources of South East Asia
(PROSEA) No.7: Bamboos. Leiden: Backhuys Publisher.
Febriyani. 2008. Sifat Fisis Mekanis Panel Sandwich dari Tiga Jenis
Bambu
[Skripsi]. Fakultas Kehutanan IPB. Tidak Diterbitkan.
Frick H. 2004. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu, Seri Konstruksi
Arsitektur 7.Yogyakarta: Kanisius.
Buckle, K. A. (2007). Ilmu Pangan. Jakarta: UI-Press. Hal. 207-208.
Khopkar, S.M. (2003). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta. UI-
Press.Hal. 215-217.
Manik., K. E. S. (2004). Pengelolan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Djambatan.
Hal. 143.
Widiyanto, J. 2010. SPSS for Windows untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wiratmoko, A. 2012. Analisis HIRA (Hazard Identification and Risk
Assessment)
sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Kerja di Unit
Granule Industri Pestisida. [Skripsi]. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Zaendar, A. 2009. Gambaran Aspek Perilaku Selamat Melalui Metode
ABC.(Antecedents, Behaviour, Consequences) Pada Pekerja Di
Divisi Steel
Tower PT Bukaka Teknik Utama, Tbk Tahun 2009. [Skripsi].
Depok :FKMU

http://www.batan.go.id/index.php/id/home/profil-batan
http://bppt.go.id/meppo
https://apriyandis.wordpress.com/2013/10/09/deskripsi-profil-pt-
bukaka-teknik-utama/
http://meppo.bppt.go.id/index.php/profil/visi-dan-misi
http://bppt.go.id/profil/tugas-dan-fungsi/visi-dan-misI
file:///D:/TUGAS/semester%20VI/materi%20kkl/Fasilitas
%20meppo.htm

file:///D:/TUGAS/semester%20VI/materi%20kkl/Badan%20Tenaga
%20Nuklir%20Nasional%20-%20Industri.htm

file:///D:/TUGAS/semester%20VI/materi%20kkl/BADAN
%20PENGKAJIAN%20DAN%20PENERAPAN%20TEKNOLOGI
%20-%20Manufaktur%20produk.htm

Anda mungkin juga menyukai