Anda di halaman 1dari 2

Inda Annisa Fauzani

1906323344

An Alternative Theory of Idea Generation


Oleh: R.M. Woodhead, M.A. Berawi (Int. J. Management Practice, Vol. 3 No, 1, 2008)

Pokok dari Innovation Management adalah kemampuan untuk menghasilkan ide dan gagasan
yang bernilai bagi Research & Development melalui sebuah proses idea generation. Kenyataannya,
‘Idea Generation’ merupakan sebuah topik yang jarang diteliti. Alasan mengapa idea generation
tertinggal pada aspek penelitian adalah adanya sebuah asumsi yang dibawa oleh teori kognitif bahwa
pembentukan ide secara eksklusif hanya muncul dari pikiran manusia, serta pernyataan bahwa ranah
Innovation Management terpisah dari idea generation. Akibatnya, meskipun terdapat banyak teknik
untuk melakukan idea generation, namun proses tersebut dilakukan hanya dengan trial and error dari
berbagai teknik yang ada.

Jurnal ini bertujuan memberikan teori alternatif untuk membuktikan bahwa ada banyak cara yang
dapat dilakukan untuk menghasilkan idea generation yang lebih baik, serta meningkatkan kualitas dari
ide-ide tersebut. Jika penelitian terhadap idea generation dilakukan secara mendalam, maka dapat
mendukung terjadinya innovation management yang lebih baik.

Untuk mendorong berkembangnya penelitian terkait idea generation, dimulai dengan penjelasan
tentang kekurangan dari perspektif yang dipakai saat ini. Banyak teknik idea generation gagal untuk
menerapkan teori-teori fungsional pada kehidupan nyata. Untuk itu, dibutuhkan metode yang handal
untuk membuat permodelan fungsional hubungan antara tujuan, hasil, dan proses. Sebuah permodelan
yang dapat membuat pemahaman yang lebih dalam juga dapat mendorong terjadinya inovasi-inovasi.
Permodelan ini akan menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan praktis sehingga dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.

Mengidentifikasi esensi hubungan antara fungsi, proses, tujuan, dan hasil dapat menghasilkan
solusi dalam bentuk kerangka kerja yang mencakup kebutuhan-kebutuhan yang ada, serta menemukan
sudut pandang alternatif berdasarkan hubungan antara intensionalitas dengan kasualitas yang
menawarkan cara untuk membangun perspektif baru. Kemampuan untuk mempertimbangkan cara-
cara alternatif dapat memberikan hasil berupa dilakukannya pekerjaan utama, dengan nilai tambah
berupa eksplorasi lebih lanjut dari gagasan awal.

Sistem Rekayasa dan Nilai


Manajemen Proyek - Depok
Inda Annisa Fauzani
1906323344

Makalah ini menawarkan teori yang lebih mencukupi kebutuhan yang ada dibandingkan teori
kognitif yang selama ini digagas oleh psikologi, yaitu:

“Sebuah ide/gagasan yang baik adalah hasil dari pemahaman fungsional menyeluruh, pemilihan
proses-proses yang optimal, serta penyelarasan antara tujuan dengan hasil.” Dapat dijelaskan dengan
persamaan:

dimana Ig = gagasan yang baik, Fc = pemahaman fungsional menyeluruh, Po = pemilihan proses-


proses yang optimal dan Apo = penyelarasan antara tujuan dengan hasil.

Tantangannya adalah agar teori ini dapat diaplikasikan oleh seorang Innovation Managers. Dilakukan
pendekatan secara Bayesian dengan persamaan:

Adaptasi Teorema Bayes di atas menawarkan cara untuk menilai probabilitas apakah sebuah gagasan
merupakan gagasan yang baik. Hal ini bukan merupakan langkah akhir dari penelitian, namun
merupakan titik awal untuk menilai sebuah probabilitas, hingga akhirnya dapat memunculkan
pertanyaan-pertanyaan penelitian lainnya.

Harapan kedepannya adalah dapat mendorong dilakukannya penelitian lanjutan terkait teknik-
teknik yang handal untuk menghasilkan gagasan yang lebih baik dibandingkan teknik yang ada saat
ini, serta eksplorasi lebih lanjut mengapa sebuah teknik idea generation dapat lebih baik dari teknik
lainnya.

Sistem Rekayasa dan Nilai


Manajemen Proyek - Depok

Anda mungkin juga menyukai