Anda di halaman 1dari 6

Vol. xx. No.

xx, Bulan Tahun: Halaman


http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte
p-ISSN: 2086‐9479 e-ISSN: 2621-8534

RANCANG BANGUN SISTEM CHARGING


BATTERYPACK 38 AH 12 VOLT BERBASIS BATERAI
RECYCLE LITHIUM-ION 18650 PADA PEMBANGKIT
LISTRIK HYBRID
Hafidz1*, Triyanto Pangaribowo, S.T, M. T.2
1
Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana, Jakarta
2
Dosen Pembimbing, Universitas Mercu Buana, Jakarta
*
hafidzjr26@gmail.com

Abstrak— Penggunaan sistem baterai yang mempunyai


efisiensi tinggi dan daya yang tinggi semakin meningkat seiring I. PENDAHULUAN
dengan berkembang pesatnya ketenagalistrikan yang Perkembangan teknologi pada dewasa ini khususnya
membutuhkan kapasitas penyimpanan energi DC yang besar. disektor kelistrikan mengalami kemajuan yang sungguh begitu
Batterypack terdiri dari susunan dari beberapa pack sel pesat. Seiring perkembangan ini terjadi banyak perangkat yang
terhubung seri dan parallel untuk menghasilkan tegangan dan
membutuhkan sumber energi listrik yang compact dan
kapasitas yang diinginkan. Maka dari itu perlu adanya
portable. Maka dari itu sebuah batterypack adalah solusi yang
pemantauan dan dikendalikan untuk mencapai kinerja optimal.
Pada perancangan sistem charging baterai tipe lithium- tepat dan dapat untuk diimplementasikan dalam menyimpan
ion 18650 digunakan untuk pengujian ini. Menggunakan baterai energi listrik. Selain itu dengan sebuah batterypack, energi
lithium-ion sebagai sumber penyimpanan energi yang dihasilkan. listrik yang dihasilkan oleh sebuah pembangkit dapat
Dalam perancangan alat ini, penulis menggunakan Multi Input disalurkan dan disimpan, dengan begitu dapat meminimalisir
Buck Converter XL4015 sebagai penyelaras tegangan yang akan adanya energi yang terbuang percuma.
disuplai menuju baterai dan Modul Protection Board BMS 3S 12
Pada zaman sekarang ini batterypack berdaya tinggi
Volt sebagai pengontrol sekaligus pengaman batterypack pada
umunya tersusun atas baterai lithium ion (Li-Ion) karena
saat proses charging maupun discharging. Pada sistem charging
alat ini menggunakan sebuah battery management system
berbagai kelebihannya yang lebih menguntungkan dari pada
sehingga arus charge dan proses discharging baterai terkontrol menggunakan nickel metal hydrade (Ni-MH). Namun, baterai
sehingga dapat memperpanjang umur baterai. Li-Ion mudah rusak bila dioperasikan diluar batas amannya.
Dari pengujian dapat disimpulkan, rancang bangun sistem Solusinya adalah pemasangan piranti sistem manajemen baterai
charging batterypack 38 amperehour 12 volt pada pembangkit atau BMS untuk menjaga batterypack agar tidak dioperasikan
listrik hybrid rating charging yang disalurkan linear dengan diluar wilayah kerja yang aman. [1]
tegangan dan arus output yang dihasilkan dari dua pembangkit.
Dalam perancangan alat ini, penulis menggunakan Multi
Batterypack harus dirancang seseimbang mungkin untuk
mendapatkan kapasitas yang optimal dan meminimalisir deviasi
Input Buck Converter XL4015 sebagai penyelaras tegangan
setiap pack. Tegangan pada baterai lithium-ion akan berubah yang akan disuplai menuju baterai dan Modul Protection Board
linear dengan kondisi chargingnya. Pada saat kondisi full BMS 3S 12 Volt sebagai pengontrol sekaligus pengaman
charging tegangan baterai berada di level 4.2 volt dan saat batterypack pada saat proses charging maupun discharging.
tegangan baterai mencapai 3 volt sudah mencapai level terendah, Pada perancangan alat ini juga menggunakan sebuah inverter
maka dari itu dibutuhkan sebuah battery management system AC/DC switching sebagai pengkonversi tegangan dari sebuah
untuk menjaga batas maksimal dan batas minimal dari baterai batterypack terhadap beban yang akan digunakan.
untuk memproteksi sel baterai. Efisiensi daya yang dihasilkan
Sebelumnya dari beberapa perancangan alat yang telah
oleh multi-input buck converter XL4015 dalam pengkorversian
mencapai 97,18%. Persentase tegangan yang di step up / boost
dibuat perangkat untuk menyimpan energi listrik pada
oleh modul XL6009 untuk proses charging yang disuplai oleh pembangkit hybrid berupa baterai lead-acid dan tidak
generator rata-rata sebesar 23,72%. menggunakan perangkat modul battery management system
dan sebuah multi-inputs buck converter, yang mana pada saat
Kata Kunci— Battery Management System, Batterypack, Boost salah satu sel dari baterai tersebut bermasalah maka baterai
Converter XL6009, Charging, Lithium-Ion 18650, Multi Input tersebut tidak dapat digunakan kembali atau dengan kata lain
Buck Converter XL4015. harus mengganti baterai tersebut, hal ini berbeda dengan alat
yang penulis rancang menggunakan sebuah batterypack dari
DOI: 10.22441/jte.20xx.vxxix.xxx recycle baterai li-ion 18650 dimana apabila terdapat baterai
yang bermasalah maka hanya mengganti baterai yang
bermasalah tersebut. Pada sistem charging alat ini juga
menggunakan sebuah battery management system sehingga

Jurnal Teknologi Elektro, Vol. xx. No. xx, Bulan Tahun 1


Hafidz, RANCANG BANGUN SISTEM CHARGING BATTERPACK 38 AH 12 VOLT BERBASIS BATERAI RECYCLE
LITHIUM-ION 18650 PADA PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID

arus charge dan proses discharging baterai terkontrol sehingga arus dan tegangan kerja di sistem charging ini secara realtime.
dapat memperpanjang umur baterai. Setelah tegangan selaras maka selanjutya tegangan akan
dikontrol oleh solar charge controller agar tegangan sesuai
II. PENELITIAN TERKAIT dengan proses charging saat mensuplai batterypack
Sebelumnya terdapat beberapa percobaan mengenai sistem B. Diagram Alir Perancangan Alat Dan Sistem
charging untuk sebuah energy storage diantaranya yaitu
menggunakan perangkat BCCU yang terdapat rangkaian Perancangan sistem ini bertujuan untuk melakukan
penelitian eksperimental dimana melakukan pengujian alat
regulator IC LM317 sebagai penstabil tegangan output (Putra,
yang telah dirancang dan akan dibandingkan dan dievaluasi
Bachtiar, & Suhendra, 2017), Kemudian eksperimen lainnya
berdasarkan kajian literatur yang digunakan pada saat
menggunakan mikrokontroler STM32F407VG dan Battery perancangan alat. Proses perancangan sistem ini merupakan
Monitoring Front-End AD7280A sebagai sistem manajemen penelitian Research and Development dimana pada saat
baterai pada modul baterai lithium-ion Samsung INR18650- perancangan melalui tahap kajian studi literatur, tahapan
25R. [1] analisa kebutuhan kapasitas dan material yang dibutuhkan
Selanjutnya untuk perancangan sistem charging sebuah sistem, tahapan perancangan, tahapan pengujian dan
baterai menggunakan mikrokontroler arduino uno R3 dengan pengembangan dari kekurangan saat pengujian awal sistem,
mengkembangkan charge controller berbasis mikrokontroler dan tahapan pengujian akhir sistem serta evaluasi.
untuk baterai 12V di sistem ini algoritma tersebut diprogram
dengan mikrokontroler arduino uno R3 yang memantau
tegangan baterai dan menghasilkan perintah yang sesuai untuk
pemilihan sumber daya pengisian. [2]
III. PERANCANGAN ALAT DAN SISTEM
Membahas mengenai perancangan dengan gambaran
umum pada sistem, diagram alir perancangan proses rancang
bangun alat, perhitungan untuk menentukan kapasitas
batterypack yang akan dirancang, serta perancangan dari
rangkaian-rangkaian yang digunakan dalam proses charging.
A. Gambaran Umum Sistem
Pada blok diagram alat perancangan sistem charging
batterypack terdapat input tegangan dan arus yang dihasilkan
oleh dua pembangkit, voltage switching, metering device,
voltage controller, charge controller, battery controller, dan
energy storage.

Gambar 2. Diagram Alir Perancangan Alat Dan Sistem


Gambar 1. Blok Diagram Sistem
C. Kebutuhan Kapasitas Batterypack
Tegangan yang dihasilkan oleh turbin angin vertikal akan
diubah dari tegangan tiga fasa alternating current menjadi Kapasitas batterypack yang akan dirancang pada
tegangan direct current oleh perangkat rectifier yang berfungsi perncangan ini sebesar 38 AH, besaran ini sesuai dengan daya
sebagai pengubah jenis tegangan. Setelah itu tegangan dan arus yang dibutuhkan didalam perhitungan untuk mensuplai dua
yang dihasilkan oleh kedua pembangkit akan termonitoring buah beban lampu LED 19 watt selama dua belas jam. Dimana
oleh modul volt-ampere meter. untuk satu buah lampu LED 19 watt membutuhkan 228 watt
untuk beroperasi selama dua belas jam dan apabila dua buah
Kemudian pada langkah selanjutnya tegangan dari dua lampu LED 19 watt membutuhkan daya total 456 watt.
pembangkit yang sebelumnya masih berbeda besarannya akan
Sehingga apabila menggunakan rumus mencari arus listrik
diselaraskan oleh multi-inputs buck converter agar dapat
yaitu daya dibagi dengan tegangan maka total amperehour
mencharging batterypack. Lalu tegangan dan arus yang telah
diolah oleh multi-inputs buck converter akan dimonitoring pada tegangan alternating current 220 volt maka total arus
kembali oleh modul volt-ampere meter agar dapat memantau

Jurnal Teknologi Elektro, Vol. xx. No. xx, Bulan Tahun 2


Hafidz, RANCANG BANGUN SISTEM CHARGING BATTERPACK 38 AH 12 VOLT BERBASIS BATERAI RECYCLE
LITHIUM-ION 18650 PADA PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID

selama satu jam sebesar 2,072 ampere dan pada tegangan 12 sistem direct current dimana kabel plus dan minus dari
VDC total arus selama satu jam adalah 38 amperehour. rectifier ini dikoneksikan dengan input boost converter untuk
Sehingga jumlah sel baterai yang dibutuhkan sebanyak 57 dinaikkan tegangannya. Kemudian output boost converter
baterai lithium-ion berkapasitas 2000 mAH, jumlah ini dirangkai seri dengan voltampere meter untuk nantinya
didapatkan dari total amperehour direct current yaitu 38 AH pembacaan arus dan tegangan yang dihasilkan oleh generator
(38.000 mAH) dibagi dengan kapasitas setiap sel baterai 2000 tersebut. Selain itu solar cell yang telah menghasilkan
mAH (2AH) yaitu dihasilkan sembilan belas sel baterai untuk tegangan direct current kabel plus dan minus dikoneksikan
setiap pack yang akan dirancang, jumlah sembilan belas sel dengan input dari modul multi-input buck converter dan
baterai dikalikan tiga dikarenakan akan membuat batterypack dikoneksikan dengan voltampere meter untuk pembacaan
3S tersusun seri agar tegangan menjadi 12 VDC. tegangan dan arus yang dihasilkan oleh solar cell.
E. Pembagian Kapasitas Baterai Untuk Setiap Pack
Tabel 1. Perhitungan Kapasitas Batterypack
Setiap sel baterai yang akan dirakit untuk ketiga pack
SON-T 150W E E40 SL/12 Inverter harus dibagi sama rata agar kapasitas yang dimiliki setiap pack
Lumen/ watt daya Lumen Lama Nyala Watt Jumlah Lampu Total Watt Total A (AC) Total Ah (DC) Penyimpanan mempunyai tingkat keseimbangan yang baik. Pembagian sel
98 150 14700 12 1800 2 3600 16.36363636 300 375 untuk tiap pack dilakukan dari pengambilan data yang
sebelumnya telah dilakukan pengetesan proses charging dan
discharging oleh modul ZB2L3 dan perangkat LiitoKala
Prototype Inverter Engineer Lii-500.
Lumen/ watt daya Lumen Lama Nyala watt Jumlah Lampu Total Watt Total Ah (AC)Total Ah (DC) Penyimpanan Perakitan batterypack semaksimal mungkin untuk
121.05 19 2300 12 228 2 456 2.072727273 38 57 seimbang, hal ini akan sangat membantu meringankan kinerja
dari modul battery management system. Dan hal lainnya agar
D. Blok Diagram Alat level tegangan setiap pack memiliki keseimbangan yang
membuat kapasitas dari batterypack akan maksimal karena
akan berpengaruh pada saat battery management system cutoff
saat kondisi tegangan telah full charging dan akan cutoff
discharging saat salah satu pack terdapat level tegangan yang
telah di level minimal.

Tabel 2. Tabel Pembagian Kapasitas Dengan rePackr

Gambar 3. Blok Diagram Alat

Pada perancangan wiring alat, genarator terdapat tiga


kabel output dan ketiga kabel ini dikoneksikan dengan input 3
fasa dari rectifier yang selanjutnya akan disearahkan menjadi

Jurnal Teknologi Elektro, Vol. xx. No. xx, Bulan Tahun 3


Hafidz, RANCANG BANGUN SISTEM CHARGING BATTERPACK 38 AH 12 VOLT BERBASIS BATERAI RECYCLE
LITHIUM-ION 18650 PADA PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID

IV. HASIL DAN ANALISA Tabel 4. Pengukuran Output Solar Cell

A. Hasil Pengukuran Sistem Charging Dari Pembangkit


Listrik Hybrid
Pengujian dilakukan dengan mengambil data sebanyak
sebelas kali pencatatan data yaitu dimulai pukul tujuh pagi
hingga jam lima sore, keadaan cuaca saat pengambilan data
tidak terlalu cerah sehingga solar cell tidak memberikan
charging yang optimal dan kecepatan angin rata-rata pada saat
pengujian dan pengambilan data di lapangan berada pada level
3,15 m/s.

C. Pengukuran Tegangan Dan Arus Output Generator BLDC


Pada saat pengujian alat di lapangan dengan kecepatan
angin maksimal 3,8 m/s dengan output tegangan yang
dihasilkan adalah 14,4 volt dan arus listrik yang terukur
Gambar 4. Grafik Charging sebesar 0,27 ampere. Output yang dihasilkan pada
Dari grafik gambar 4.1 dapat ditarik data yang didapat yaitu pembangkitan listrik dari generator ini akan dinamis
arus charging rata-rata didapatkan 0,4 ampere dan tegangan mengikuti putaran dari generator dan kecepatan angin yang
charging berada pada rating dikisaran 13,96 volt direct current diterima blade yang membuat cepat atau lambatnya generator
dimana besar dari tegangan dan arus charging akan dinamis berputar. Dari hasil pengujian didapat rata-rata daya yang
sesuai dengan pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh solar dapat dihasilkan generator untuk mencharging sebesar 3,18
cell dan generator. Di sisi lain daya rata-rata yang dibangkitkan watt.
yang didapat dari pengujian alat adalah sekitar 5,68 watt.
Tegangan batterypack awal pada saat dilakukan pengujian Tabel 5. Pengukuran Generator
charging adalah 11,8 volt dan setelah sekitar sebelas jam
dilakukan proses charging dengan daya rata-rata 5,68 watt
tegangan akhir yang terukur adalah 12,3 volt.

Tabel 3. Data Pengukuran Sistem Charging

D. Hasil Pengukuran Tegangan Input Dan Output Multi-


Inputs Buck Converter Charging
B. Pengukuran tegangan dan arus output solar cell
Dari data yang didapatkan pada saat pengujian, tegangan
Hasil dari tegangan dan arus yang dihasilkan dari panel yang dikeluarkan dari modul multi-inputs buck converter
memiliki nilai berbeda-beda setiap jamnya, hal ini dikarenakan setelah dioda 1N4007 akan mengalami penurunan rata-rata
intensitas cahaya matahari yang tidak menentu setiap jamnya. sebesar 0.8 volt, hal ini dikarenakan saat kondisi forward bias
Pada pengukuran daya rata-rata yang dihasilkan oleh solar cell tegangan dioda silikon yaitu 0,7 volt. Dan efisiensi yang
adalah 4,44 watt setiap jam untuk mencharging batterypack.
dihasilkan oleh modul multi-inputs buck converter yaitu
97,18%.

Jurnal Teknologi Elektro, Vol. xx. No. xx, Bulan Tahun 4


Hafidz, RANCANG BANGUN SISTEM CHARGING BATTERPACK 38 AH 12 VOLT BERBASIS BATERAI RECYCLE
LITHIUM-ION 18650 PADA PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID

Tabel 6. Pengukuran Input Dan Output Multi-Inputs Buck


Converter Charging
V. KESIMPULAN
Dari pengujian dapat disimpulkan, rancang bangun sistem
charging batterypack 38 amperehour 12 volt pada pembangkit
listrik hybrid rating charging yang disalurkan linear dengan
tegangan dan arus output yang dihasilkan dari dua
pembangkit. Batterypack harus dirancang seseimbang
mungkin untuk mendapatkan kapasitas yang optimal dan
meminimalisir deviasi setiap pack. Tegangan pada baterai
lithium-ion akan berubah linear dengan kondisi chargingnya.
Pada saat kondisi full charging tegangan baterai berada di
level 4.2 volt dan saat tegangan baterai mencapai 3 volt sudah
mencapai level terendah, maka dari itu dibutuhkan sebuah
battery management system untuk menjaga batas maksimal
dan batas minimal dari baterai untuk memproteksi sel baterai.
Efisiensi daya yang dihasilkan oleh multi-input buck converter
XL4015 dalam pengkorversian mencapai 97,18%. Persentase
tegangan yang di step up / boost oleh modul XL6009 untuk
E. Hasil Pengukuran Tegangan Input Dan Output Boost proses charging yang disuplai oleh generator rata-rata sebesar
Converter Generator 23,72%. Dengan daya rata-rata yang disuplai untuk charging
batterypack sebesar 5,68 watt kondisi baterai naik sebesar 0.5
volt dimana pada saat awal pengujian berada pada tegangan
Tabel 7. Pengukuran Input Dan Output Boost Converter
11,8 volt dan setelah pengujian berada pada level 12,3 volt.
Generator
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak
yang membantu terselesaikannya dan teraplikasikannya
perancangan alat pada tugas akhir ini baik dari saran, moril
maupun material. Serta penulis mengucapkan terima kasih
terhadap tim editorial Jurnal Teknologi Elektro atas
dipublikasikannya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Pratama, A., Firmansyah, E., & Cahyadi, A. I. (2017). Mikrokontroller
STM32F407VG dan Battery Monitoring Front-End AD7280A Sebagai
Sistem Manajemen Baterai pada Modul Baterai Lithium Ion Samsung
INR18650-25R. Dipetik Maret 19, 2021, dari etd.repository.ugm.ac.id:
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/107787
[2] Arfianto, D. F., Asfani, D. A., & Fahmi, D. (2016). Pemantauan,
Proteksi, dan Ekualisasi Baterai Lithium-ion Tersusun Seri
Menggunakan Konverer Buck-Boost Dan LC Seri dengan Kontrol
Synchronous Phase Shift. Jurnal Teknik ITS, hal. Vol. 5 , No. 2
[3] Arifin, Z., Riawan, D. C., & Suryoatmojo, H. (2016). Perancangan dan
Hasil pengukuran pada input dan output tegangan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai
yang dikonversi step up oleh boost converter sebesar 23,72%. Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin. JURNAL TEKNIK ITS,
Tegangan input dari modul boost converter didapatkan dari hal. Vol. 5, No. 2.
hasil konversi rectifier tiga fasa yang bertegangan alternating [4] Asy'ari, M. K., Musyafa', A., & Indriawati, K. (2019). Design of Wind
Turbine Output Voltage Control Systems in Multi-Input Buck Converter
current yang disearahkan menjadi tegangan direct current. Using Fuzzy Logic Control for Battery Charging. International
Tegangan direct current ini yang menjadi input dari Conference on Advanced
modul boost converter yang selanjutkan akan di boost atau [5] Fathurahman, M. I. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM
akan di proses step up oleh modul boost converter XL6009. Di PENGISIAN BATERE MODE CEPAT BERKAPASITAS 5A
BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUNO UNO. Bandung.
terminal output pada boost converter ditambahkan sebuah
[6] Girsang, M. E., & Pramana, R. (2017). PROTOTIPE HIBRID PANEL
dioda rectifier 1N4007 yang dirangkai seri dimana berfungsi SURYA DAN TURBIN ANGIN UNTUK MENYEDIAKAN DAYA
sebagai penahan arus balik agar tidak terjadi reverse bias. KAMERA PEMANTAUAN BAWAH LAUT DI KEPULAUAN RIAU.
Tegangan output yang dikeluarkan setelah dioda akan Teknik Elektro UMRAH.
berkurang sekitar 0.7 volt dari tegangan yang dikeluarkan [7] Latif, M., Nazir, R., & Reza, H. (2013). ANALISA PROSES
modul boost converter XL6009 dimana ini tegangan yang CHARGING AKUMULATOR PADA PROTOTIPE TURBIN ANGIN
SUMBU HORIZONTAL DI PANTAI PURUS PADANG. Jurnal
diserap oleh dioda 1N4007. Nasional Teknik Elektro.

Jurnal Teknologi Elektro, Vol. xx. No. xx, Bulan Tahun 5


Hafidz, RANCANG BANGUN SISTEM CHARGING BATTERPACK 38 AH 12 VOLT BERBASIS BATERAI RECYCLE
LITHIUM-ION 18650 PADA PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID

[8] Oetomo, & Halim, L. (2017). Perancangan Dan Implementasi Sistem [15] Putra, W., Bachtiar, I. K., & Suhendra, T. (2017). PERANCANGAN
Charging & Monitoring Baterai Lithium. BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI
[9] Otong, M., Aribowo, D., & Wahyudi, R. (2019, Desember). SOLAR HOME SYSTEM (SHS). Teknik Elektro UMRAH.
PERANCANGAN MODULAR BATERAI LITHIUM ION(LI-ION) [16] Ugle, R. A. (2013). Effects of Internal Resistance on Performance of
UNTUK BEBAN LAMPU LED. Jurnal Ilmiah Setrum, hal. Vol. 8, No. Batteries for Electric Vehicles.
2. [17] Wang, Z. (2020). Analysis of Lithium Battery Recycling System of New
[10] Padiyar, K. R., & Kulkarni, A. M. (2019). Solar Power Generation and Energy Vehicles Under Low Carbon Background. IOP Conference
Energy Storage. Dynamics and Control of Electric Transmission and Series: Earth and Environmental Science.
Microgrids. [18] Wardani, A. L., Andriawan, A. H., & Basyarach, N. A. (2019).
[11] Permana, E., Desrianty, A., & Rispianda. (2015, Oktober). Perbandingan Antara Solar Cell Tipe Monocrystaline Dan Polycrystaline
RANCANGAN ALAT PENGISI DAYA DENGAN PANEL SURYA Pada Keadaan Terhalang Untuk Pertimbangan Pemilihan Pembangkit
(SOLAR CHARGING BAG) MENGGUNAKAN QUALITY Tenaga Surya. Prosiding Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan
FUNCTION DEPLOYMENT (QFD). Reka Integra ISSN: 2338-5081 Informasi XIV Tahun 2019 (ReTII).
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, hal. Vol. 3, No. 4. [19] Waremra, R. S. (2018). Design Of Battery Charge Control System On
[12] Prasetyo, A. K., Yuniarti, N., & Prianto, E. (2018, Mei). Hybrid. ICENIS 2018.
PENGEMBANGAN ALAT CONTROL CHARGING PANEL SURYA [20] Wibowo, Y. C., & Riyadhi, S. (2018, Desember 10-11). Analisa
MENGGUNAKAN ADUINO NANO UNTUK SEPEDA LISTRIK Pembebanan pada Motor Brushless DC (BLDC). Seminar Nasional
NIAGA. Jurnal Edukasi Elektro, hal. Vol. 2, No. 1. Instrumentasi, Kontrol dan Otomasi (SNIKO) 2018.
[13] Prasetyo, D. S. (2018). RANCANG BANGUN PEMBANGKIT electric.com/sites/default/files/field_files/0860.1_safety_screen_en.pdf
HYBRID TENAGA ANGIN DAN SEL SURYA UNTUK [21] Yu, B. (2016). Design and Experimental Results of Battery Charging
PENERANGAN JALAN RAYA. Surakarta System for Microgrid System. International Journal of Photoenergy.
[14] Pratiwi, A. S., Nugraha, S. D., & Sunarno, E. (2020, Agustus). Desain
dan Simulasi Bidirectional DC-DC Converter untuk Penyimpanan
Energi pada Sistem Fotovoltaik. hal. Vol. 9, No. 3.

Jurnal Teknologi Elektro, Vol. xx. No. xx, Bulan Tahun 6

Anda mungkin juga menyukai