Disusun Oleh:
Muhammad Fauzan Firdaus
NIM. 17506134020
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik merupakan salah satu mata kuliah
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro
jejang S1 dan Teknik Elektro jenjang D3 di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Mata kuliah Pembangkit Tenaga
Listrik dibagi menjadi 2 mata kuliah dengan bobot 2 sks praktik pembangkit
tenaga listrik dan 2 sks teori pembangkit tenaga listrik.
Mata kuliah teori Pembangkit Tenaga Listrik mempelajari tentang jenis-
jenis pembangkit tenaga listrik dan prinsip kerjanya, sedangkan mata kuliah
praktik Pembangkit Tenaga Listrik mempelajari cara mrangkai, mengoperasikan
dan mengukur besaran listrik dari pembangkit listrik melalui trainer kit yang
tersedia. Beberapa trainer kit yang digunakan pada mata kuliah praktik
Pembangkit Tenaga Listrik meliputi trainer kit Pembangkit Listrik Tenaga Surya,
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pembangkit Listrik Tenaga Air, dan Alternator
3 fasa dan 1 fasa. Disamping trainer kit pembangkit dalam mata kuliah praktik
Pembangkit tenaga listrik juga menggunakan seperangkat trainer kit perangkat
pendukung pembangkit tenaga listrik yaitu inverter dan pengisian baterai.
Kendala dari mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik baik teori maupun
praktik adalah keadaan bahan ajar dan trainer kit yang belum sesuai dengan
pembangkit tenaga listrik yang sesungguhnya sehingga mahasiswa masih belum
mengetahui kondisi nyata di lapangan. Oleh karena itu disusunlah kegiata field
study ini dan disusun laporan sebagai penilaian akhir dari field study yang
dilakukan. Field study dilakukan pada tanggal 3 Mei 2019 bertempat di PLTH
Bayu Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta. Dengan diadakan field study ke
PLTH Bayu Baru Pandansimo ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
kondisi dan peraltan yang digunakan dalam pembangkit tenaga listrik yang
sebenarnya, tidak hanya melalui trainer kit dan simulasi.
1
B. Tujuan Field Study
Tujuan dari pelaksanaan field study di PLTH Bayu Baru Pandansimo
Bantul ini antara lain agar mahasiswa:
1. Mengetahui secara langsung kondisi nyata pembangkit tenaga listrik.
2. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan di pembangkit tenaga
listrik.
2
BAB II
PROFIL PLTH BAYU BARU
3
B. Profil PLTH Bayu Baru
Nama : Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH)
Bayu Baru Pandansimo.
Alamat Workshop PLTH : Jln. Raya Pandansimo Km.2
Kedungbule, Trimurti Srandakan, Kab.
Bantul, D.I Yogyakarta
Alamat Site PLTH : Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Kab.
Bantul, D.I Yogyakarta
4
PENANGGUNG JAWAB
BAPPEDA/SDA/DKP
KETUA PENGELOLA
CHRISWANTORO, BE
SEKRETARIS WAKIL
ARIF NOVIANTO IWANFAHMI RAHAJA
D. Proses Produksi
1. Siklus kerja
5
kontrol
INVERTER
Siklus kerja pada PLTH adalah menghasilkan listrik dari panel dan
kincir yang mana hasil produksi disimpan dalam satu tempat. Jadi Pada
Gambar 2 dan Gambar 3 dijelaskan bahwa sumber energi listrik yang
diperoleh dari panas matahari serta angin yang diolah melalui sel surya
serta kincir angin. Listrik yang diperoleh masing-masing dikontrol dengan
sistem kontrol, kemudian disimpan didalam baterai. Jika listrik akan
digunakan, arus akan dialirkan pada inverter, kemudian baru bisa
disalurkan ke pengguna. Untuk pembagian pergrup dapat dilihat pada
Tabel 1. Hasil Produksi dan Tabel 2. Pemanfaatan Listik PLTH.
2. Hasil produksi
Tabel 1. Hasil Produksi
Tegangan Total
Grup Generator Jumlah
Sistem Power
Timur 48 V Turbin angin 4 unit 4 kW
1 kW (Triangle)
Turbin angin 2 unit 2 kW
1 kW (lattice)
6
240 V Turbin angin 2 unit 5 kW
2,5 KW/240V (Lattice)
Turbin angin 1 unit 10 kW
10 kW/240V (Lattice)
Turbin angin 1 unit 10 kW
10 kW/240V
(Tri angle)
Turbin angin 1 unit 5 kW
5 kW/240V (latis)
Panel surya 40 unit @100W 4 kW
4 kW/240V
Turbin angin 2 unit 4 kW
2 kW/120V (Lattice)
Barat 240V Turbin Angin 1KW/240V 21 unit 21 kW
(Lattice)
120 V Panel surya 15kW/120V 150 unit 15 kW
@100Watt/12V
3. Pemanfaatan
Tabel 2. Pemanfaatan Listrik PLTH
Inverter Beban Jenis beban
3,5 KW/48 V Grup timur 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
3,5 KW/48 V Grup tengah 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
3,5 KW/48 V Grup barat 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
7,5KW/120V Produksi es kristal 2 unit mesin es kristal
(1 Phase)
7
7,5 KW/120 V (1 Produksi es kristal 1 unit mesin es kristal
Phase) 1 unit water sterilizer
5 KW/240 V Kantor Lampu, TV, dispenser
(1 Phase)
2 KW/48 V Grup timur 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
2 KW/48 V Grup tengah 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
2 KW/48 V Grup barat 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
8
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. Sistem Kontrol
Sistem kontrol digunakan untuk mengendalikan beberapa plant
pembangkit yaitu plant barat, plant timur dan plant KKP. Sistem kontrol
yang digunakan pada PLTH Bayu Baru yaitu sistem kontrol terhadap kincir
dan sistem kontrol terhadap panel. Sistem kontrol pada kincir berupa sistem
osilator yang dilengkapi limiter sebagai pengaman dan dummy load yang
digunakan untuk membuang arus yang berlebihan.
9
a. Inverter 48V
Gambar 5. Inverter 48 V
b. Inverter 240V
B. Ruang Baterai
Baterai di PLTH Bayu Baru disimpan dalam satu ruangan khusus.
Baterai merupakan alat penyimpan energi listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi kimia dan sebaliknya. Baterai memiliki kelebihan yang dapat
diisi ulang atau melalui proses charging. Energi listrik yang dihasilkan dari
pembangkit diubah menjadi tegangan DC menggunakan rectifier kemudian
disimpan kedalam baterai. Baterai di PLTH Bayu Baru memiliki 3 sistem
penyimpanan baterai yaitu Sistem Grup Timur, Sistem Grup Barat, dan
Sistem Grup KKP.
10
Gambar 7. Baterai Grup KKP
11
100% dari baterai dan PV module, selama kondisi baterai masih penuh
sehingga diesel tidak perlu beroperasi.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga hybrid menghasilkan listrik dari perpaduan
cahaya matahari serta angin yang melimpah di daerah pandansimo. Listrik
dari kincir angin dan panel surya ditampung dalam baterai-baterai.
PLTH Bayu Baru memiliki 3 sistem pembangkit listrik yakni 240 V,
48V (digunakan untuk riset) dan 120V (saat ini sudah tidak digunakan) 34
turbin angin serta 238 panel surya dengan kapasitas total produksi 90KW.
Sistem kontrol yang digunakan pada PLTH Bayu Baru yaitu sistem
kontrol terhadap kincir dan sistem kontrol terhadap panel. Sistem kontrol
pada kincir berupa sistem osilator yang dilengkapi limiter sebagai pengaman
dan dummy load yang digunakan untuk membuang arus yang berlebihan.
B. Saran
Pelaksanaan field study sebaiknya diberi subsidi dari jurusan mengingat
kegiatan tersebut merupakan bagian dari kuliah Praktik Pembangkit
Tenaga Listrik agar tidak memberatkan mahasiswa dari segi biaya.
Perawatan PLTH Bayu Baru yang kurang menyebabkan beberapa
pembangkit tidak bisa beroperasi sehingga mengurangi daya
pembangkitan yang dihasilkan PLTH Bayu Baru
Observasi yang dilakukan pada hari jumat menyebabkan keterbatasan
waktu dalam pengamatan PLTH Bayu Baru.
13
DAFTAR PUSTAKA
Brosur PLTH Bayu Baru
U.T. Salsabila. 2016. Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 120 V di
Plth Bayu Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: Tidak
dipublikasikan
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12937/BAB%20IV.pdf?s
equence=8&isAllowed=y diakses 2 Juni 2018
14
Lampiran Dokumentasi kegiatan observasi
15