Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN FIELD STUDY

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTH BAYU BARU PANDANSIMO BANTUL YOGYAKARTA
Pantai Baru, Ngentak, Pocosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta
HALAMAN JUDUL

Disusun Oleh:
Muhammad Fauzan Firdaus
NIM. 17506134020

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................. Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan Field Study ....................................................................................... 2

C. Manfaat Field Study ..................................................................................... 2

BAB II PROFIL PLTH BAYU BARU .................................................................. 3

A. Sejarah Singkat PLTH Bayu Baru ............................................................... 3

B. Profil PLTH Bayu Baru ............................................................................... 4

C. Manajemen PLTH Bayu Baru ...................................................................... 4

D. Proses Produksi ............................................................................................ 5

BAB III HASIL OBSERVASI............................................................................... 9

A. Sistem Kontrol ............................................................................................. 9

B. Ruang Baterai ............................................................................................. 10

C. PLTS dan PLTB sistem 240V dan 48V ..................................................... 11

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 13

A. Kesimpulan ................................................................................................ 13

B. Saran ........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

Lampiran Dokumentasi kegiatanobservasi............................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik merupakan salah satu mata kuliah
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro
jejang S1 dan Teknik Elektro jenjang D3 di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Mata kuliah Pembangkit Tenaga
Listrik dibagi menjadi 2 mata kuliah dengan bobot 2 sks praktik pembangkit
tenaga listrik dan 2 sks teori pembangkit tenaga listrik.
Mata kuliah teori Pembangkit Tenaga Listrik mempelajari tentang jenis-
jenis pembangkit tenaga listrik dan prinsip kerjanya, sedangkan mata kuliah
praktik Pembangkit Tenaga Listrik mempelajari cara mrangkai, mengoperasikan
dan mengukur besaran listrik dari pembangkit listrik melalui trainer kit yang
tersedia. Beberapa trainer kit yang digunakan pada mata kuliah praktik
Pembangkit Tenaga Listrik meliputi trainer kit Pembangkit Listrik Tenaga Surya,
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pembangkit Listrik Tenaga Air, dan Alternator
3 fasa dan 1 fasa. Disamping trainer kit pembangkit dalam mata kuliah praktik
Pembangkit tenaga listrik juga menggunakan seperangkat trainer kit perangkat
pendukung pembangkit tenaga listrik yaitu inverter dan pengisian baterai.
Kendala dari mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik baik teori maupun
praktik adalah keadaan bahan ajar dan trainer kit yang belum sesuai dengan
pembangkit tenaga listrik yang sesungguhnya sehingga mahasiswa masih belum
mengetahui kondisi nyata di lapangan. Oleh karena itu disusunlah kegiata field
study ini dan disusun laporan sebagai penilaian akhir dari field study yang
dilakukan. Field study dilakukan pada tanggal 3 Mei 2019 bertempat di PLTH
Bayu Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta. Dengan diadakan field study ke
PLTH Bayu Baru Pandansimo ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
kondisi dan peraltan yang digunakan dalam pembangkit tenaga listrik yang
sebenarnya, tidak hanya melalui trainer kit dan simulasi.

1
B. Tujuan Field Study
Tujuan dari pelaksanaan field study di PLTH Bayu Baru Pandansimo
Bantul ini antara lain agar mahasiswa:
1. Mengetahui secara langsung kondisi nyata pembangkit tenaga listrik.
2. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan di pembangkit tenaga
listrik.

C. Manfaat Field Study


Bagi mahasiswa:
1. Mengetahui secara langsung kondisi nyata pembangkit tenaga listrik.
2. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan di pembangkit tenaga
listrik.
Bagi PLTH:
Membagikan ilmu yang bermanfaat kepada mahasiswa yang dapat
menghasilkan pahala tersendiri dan menambah relasi institusi.

2
BAB II
PROFIL PLTH BAYU BARU

A. Sejarah Singkat PLTH Bayu Baru


Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid terbentuk dari evaluasi dari proyek
percobaan (pilot project) yang dipimpin oleh Kementrian Riset dan instansi
yang lain, meliputi: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementrian Riset dan Teknologi
(RISTEK), Pemkab Bantul, Universitas Gadjah Mada (UGM), E-Wind
Energy dan Komonitas Ilmuwan dan Ahli Teknologi Indonesia pada tahun
2007. Setahun kemudian Pandansimo dilakukan uji kelayakan tentang sistem
tenaga hybrid. Akhirnya sistem ini di bangun pada tanggal 27 Juli 2010,
ditandai dengan tanda Momerandum of Understanding (MoU) antara
Kementrian Riset dan Teknologi, Pemkab Bantul, LAPAN, dan UGM.
Kementrian Kelautan dan Perikanan juga lembaga yang utama
mendasari proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid
Pandansimo. KKP juga memiliki sebuah proyek untuk pengembangan
komunitas nelayan yang kurang mampu di Pandansimo. Proyek pertama
tersebut adalah berkolaborasi dengan RISTEK, yaitu menyediakan es balok
dengan harga murah bagi nelayan, sehingga nelayan tersebut tidak terbebani
dengan harga tersebut saat digunakan untuk mengawetkan ikan saat
digunakan. Mesin es kristal yang dipasang dari Pembangkit Listrik Tenaga
Hibrid dengan sistem, 240 V pada Photovoltaic (PV) dan turbin angin 48 V
grup timur.
Kementrian Riset dan Teknologi adalah kepala fondasi Pembangkit
Listrik Tenaga Hibrid Pandansimo. Ide yang muncul untuk membangun
sebuah pembangkit dengan energi terbarukan yang dapat memberi listrik
didaerah terpencil yang kurang suplai listrik dari pemerintah. Sampai saat ini,
RISTEK masih menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan sistem yang
ada di pembangkit maupun workshop karena uang yang dikumpulkan dari
daya dan pembuatan es tidak cukup untuk menutupi biaya semua itu.

3
B. Profil PLTH Bayu Baru
Nama : Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH)
Bayu Baru Pandansimo.
Alamat Workshop PLTH : Jln. Raya Pandansimo Km.2
Kedungbule, Trimurti Srandakan, Kab.
Bantul, D.I Yogyakarta
Alamat Site PLTH : Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Kab.
Bantul, D.I Yogyakarta

C. Manajemen PLTH Bayu Baru


Hampir semua operator dan teknisi yang bertanggung jawab dalam
sistem hybrid direkrut dari warga sekitar pantai baru pandansimo,kecuali
koordinator dan wakil koordinator yang awalnya pegawai pemerintah
LAPAN. Gambar dibawah menunjukkan struktur organisasi yang
bertanggung jawab di PLTH Bayu Baru Pandansimo.

4
PENANGGUNG JAWAB
BAPPEDA/SDA/DKP

KETUA PENGELOLA
CHRISWANTORO, BE

SEKRETARIS WAKIL
ARIF NOVIANTO IWANFAHMI RAHAJA

PLTH. BIOGAS & WORKSHOP


SUTARTO

BIOGAS PLTH WORKSHOP


HANINDIYO AAR FAISAL A WACHID RYO A
SUPARJIYO MURJITO JEFRI
WIJIYO

Gambar 1. Struktur Organisasi PLTH Bayu Baru Pandansimo

D. Proses Produksi
1. Siklus kerja

Gambar 2. Proses Pengolahan Panel Surya

5
kontrol

INVERTER

Gambar 3. Proses Pengolahan PLTB

Siklus kerja pada PLTH adalah menghasilkan listrik dari panel dan
kincir yang mana hasil produksi disimpan dalam satu tempat. Jadi Pada
Gambar 2 dan Gambar 3 dijelaskan bahwa sumber energi listrik yang
diperoleh dari panas matahari serta angin yang diolah melalui sel surya
serta kincir angin. Listrik yang diperoleh masing-masing dikontrol dengan
sistem kontrol, kemudian disimpan didalam baterai. Jika listrik akan
digunakan, arus akan dialirkan pada inverter, kemudian baru bisa
disalurkan ke pengguna. Untuk pembagian pergrup dapat dilihat pada
Tabel 1. Hasil Produksi dan Tabel 2. Pemanfaatan Listik PLTH.
2. Hasil produksi
Tabel 1. Hasil Produksi
Tegangan Total
Grup Generator Jumlah
Sistem Power
Timur 48 V Turbin angin 4 unit 4 kW
1 kW (Triangle)
Turbin angin 2 unit 2 kW
1 kW (lattice)

6
240 V Turbin angin 2 unit 5 kW
2,5 KW/240V (Lattice)
Turbin angin 1 unit 10 kW
10 kW/240V (Lattice)
Turbin angin 1 unit 10 kW
10 kW/240V
(Tri angle)
Turbin angin 1 unit 5 kW
5 kW/240V (latis)
Panel surya 40 unit @100W 4 kW
4 kW/240V
Turbin angin 2 unit 4 kW
2 kW/120V (Lattice)
Barat 240V Turbin Angin 1KW/240V 21 unit 21 kW
(Lattice)
120 V Panel surya 15kW/120V 150 unit 15 kW
@100Watt/12V

KKP 48V Panel surya 10kW/48V 48 unit 10 kW


@220W /24V
Total pembangkit energi listrik 90 kW

3. Pemanfaatan
Tabel 2. Pemanfaatan Listrik PLTH
Inverter Beban Jenis beban
3,5 KW/48 V Grup timur 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
3,5 KW/48 V Grup tengah 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
3,5 KW/48 V Grup barat 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
7,5KW/120V Produksi es kristal 2 unit mesin es kristal
(1 Phase)

7
7,5 KW/120 V (1 Produksi es kristal 1 unit mesin es kristal
Phase) 1 unit water sterilizer
5 KW/240 V Kantor Lampu, TV, dispenser
(1 Phase)
2 KW/48 V Grup timur 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
2 KW/48 V Grup tengah 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju
2 KW/48 V Grup barat 20 warung kuliner
(1 Phase) 14 lampu pju

8
BAB III
HASIL OBSERVASI

A. Sistem Kontrol
Sistem kontrol digunakan untuk mengendalikan beberapa plant
pembangkit yaitu plant barat, plant timur dan plant KKP. Sistem kontrol
yang digunakan pada PLTH Bayu Baru yaitu sistem kontrol terhadap kincir
dan sistem kontrol terhadap panel. Sistem kontrol pada kincir berupa sistem
osilator yang dilengkapi limiter sebagai pengaman dan dummy load yang
digunakan untuk membuang arus yang berlebihan.

Gambar 4. Diagram Plant Pembangkit di PLTH Bayu Baru


Sistem kontrol pada panel yaitu charge controller yang digunakan
untuk mengatur pengisian baterai dan perlindungan terhadap overcharging
dan discharging untuk menjaga kondisi baterai. Charge controller dapat
memutus arus ke baterai saat kondisi baterai penuh dan dialihkan ke dummy
load. Tujuan adanya sistem kontrol ini adalah untuk antisipasi terjaidnya arus
listrik yang berlebihan dari generator, arus listrik yang berlebihan dapat
merusak baterai sehingga diperlukan sistem kontrol.

9
a. Inverter 48V

Gambar 5. Inverter 48 V
b. Inverter 240V

Gambar 6. Inverter 240V

B. Ruang Baterai
Baterai di PLTH Bayu Baru disimpan dalam satu ruangan khusus.
Baterai merupakan alat penyimpan energi listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi kimia dan sebaliknya. Baterai memiliki kelebihan yang dapat
diisi ulang atau melalui proses charging. Energi listrik yang dihasilkan dari
pembangkit diubah menjadi tegangan DC menggunakan rectifier kemudian
disimpan kedalam baterai. Baterai di PLTH Bayu Baru memiliki 3 sistem
penyimpanan baterai yaitu Sistem Grup Timur, Sistem Grup Barat, dan
Sistem Grup KKP.

10
Gambar 7. Baterai Grup KKP

C. PLTS dan PLTB sistem 240V dan 48V


PLTH Bayu Baru memiliki 34 turbin angin serta 238 panel surya
dengan kapasitas total produksi 90KW. Energi listrik yang dihasilkan
digunakan untuk berbagai kegiatan di pantai baru seperti penerangan warung
di sekitar pantai, produksi es untuk nelayan, penerangan jalan umum, pompa
air ikan, dan juga perairan pada pertanian lahan pasir.
PLTH bekerja dengan menggabungkan energi matahari, angin dan
diesel sangat bergantung dari bentuk beban atau fluktuasi pemakaian energi
yang mana selama 24 jam distribusi beban tidak merata untuk setiap
waktunya. Pemakaian energi ini sangat dipengaruhi oleh penyediaan energi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka kombinasi sumber energi
antara sumber energi terbarukan dengan Diesel Generator adalah salah satu
solusi paling cocok untuk sistem pembangkit listrik yang terisolir dengan
jaringan yang lebih besar seperti jaringan PLN. Pada umumnya PLTH
bekerja sesuai urutan yaitu pada kondisi beban rendah, maka beban disuplai

11
100% dari baterai dan PV module, selama kondisi baterai masih penuh
sehingga diesel tidak perlu beroperasi.

Gambar 8. Photovoltaic di PLTH Bayu Baru


Kincir angin merupakan alat yang mampu memanfaatkan hembusan
angin untuk dirubah menjadi kekuatan mekanik. Kincir angin modern
merupakan mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, disebut
juga dengan turbin angin.

Gambar 9. Kincir Angin di PLTH Bayu Baru

12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga hybrid menghasilkan listrik dari perpaduan
cahaya matahari serta angin yang melimpah di daerah pandansimo. Listrik
dari kincir angin dan panel surya ditampung dalam baterai-baterai.
PLTH Bayu Baru memiliki 3 sistem pembangkit listrik yakni 240 V,
48V (digunakan untuk riset) dan 120V (saat ini sudah tidak digunakan) 34
turbin angin serta 238 panel surya dengan kapasitas total produksi 90KW.
Sistem kontrol yang digunakan pada PLTH Bayu Baru yaitu sistem
kontrol terhadap kincir dan sistem kontrol terhadap panel. Sistem kontrol
pada kincir berupa sistem osilator yang dilengkapi limiter sebagai pengaman
dan dummy load yang digunakan untuk membuang arus yang berlebihan.
B. Saran
 Pelaksanaan field study sebaiknya diberi subsidi dari jurusan mengingat
kegiatan tersebut merupakan bagian dari kuliah Praktik Pembangkit
Tenaga Listrik agar tidak memberatkan mahasiswa dari segi biaya.
 Perawatan PLTH Bayu Baru yang kurang menyebabkan beberapa
pembangkit tidak bisa beroperasi sehingga mengurangi daya
pembangkitan yang dihasilkan PLTH Bayu Baru
 Observasi yang dilakukan pada hari jumat menyebabkan keterbatasan
waktu dalam pengamatan PLTH Bayu Baru.

13
DAFTAR PUSTAKA
Brosur PLTH Bayu Baru
U.T. Salsabila. 2016. Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 120 V di
Plth Bayu Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: Tidak
dipublikasikan

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12937/BAB%20IV.pdf?s
equence=8&isAllowed=y diakses 2 Juni 2018

14
Lampiran Dokumentasi kegiatan observasi

15

Anda mungkin juga menyukai