Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM PRESTASI MESIN

TURBIN AIR

Disusun Oleh :
KELOMPOK 11
YUDHA INDRA PRASETIYO 201710120311103
FIRMAN AKBAR 201710120311107
AMIRUL AHMAD ALI 201710120311108
IAN FAUZI 201710120311112
MUHAMMAD ILA FIRDAUS 201710120311117

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


2020
LEMBAR PENGESAHAN
LABORATORIUM FENOMENA DASAR
MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 55144

LAPORAN PRAKTIKUM PRESTASI MESIN


TURBIN AIR

Disususn Oleh:
Nama : Yudha Indra Prasetiyo
Nim : 201710120311103
Kelas : VII-C
Fakultas/ Jurusan : Teknik/ Teknik Mesin
Klompok : 13
Bedasarkan hasil praktikum turbin air yang dilaksanakan di laboratorium
prestasi mesin Universitas Muhammadiyah Malang.

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


Mengetahui,

Dosen Pembimbing Kepala Laboratorium


Prestasi Mesin

Iis Siti Aisyah, ST.,MT.,Phd Ir. Herry Suprianto, MT.


NIP. 108.1503.0572 NIP.108.9603.0336
LABORATORIUM FENOMENA DASAR
MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 55144

LAPORAN PRAKTIKUM PRESTASI MESIN


TURBIN AIR

Disususn Oleh:
Nama : Yudha Indra Prasetiyo
Nim : 201710120311103
Kelas : VII-C
Fakultas/ Jurusan : Teknik/ Teknik Mesin
Klompok : 13

No Tanggal Keterangan Paraf

Malang,...............
Dosen Pembimbing

Iis Siti Aisyah, ST.,MT.,Phd


NIP. 108.1503.0572
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia kepada kami, sehingga dapat
menyelesaiakan tugas praktikum pengujian logam. Macam-macam percobaan
ialah Motor Bakar, Pompa, Turbin Air, Pengondisian Udara dengan waktu yang
ditentukan.
Praktikum prestasi mesin ini dilakukan untuk memenuhi tugas matakuliah
yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa teknik mesin UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG. Selain itu juga untuk melaksanakan dan
memperkenalkan serta mempelajari cara mengoperasikan alat-alat praktikum.
Kami berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
khususnya bagi penyusun, tetapi laporan ini jauh dari kata sempurna maka dari itu
kami harap kritik dan saran agar laporan ini lebih sempurna.

Malang,
Penyusun

Kelompok 13

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Turbin air merupakan sebuah alat untuk mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi
listrik oleh generator.
Penggunaan turbin air dalam sistem pembangkit tenaga listrik,saat ini
masih dominan dalam pemakaian kita harus memilih dan menentukan
karakteristik turbin air sesuai dengan kondisi dan dimana fluida mengalir tempat
dipasang turbin air. Sama halnya dengan turbin uap dan gas banyak faktor yang
mempengaruhi turbin air disamping pengembangan teori dan penelitian,ternyata
adanya inisiatif mendorong perkembangannya.
Turbin air merupakan turbindengan air sebagai fluida kerja dan mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dalam hal ini air memiliki
energi potensial yang berangsur angsur di ubah menjadi energi kinetik. Dalam
turbin energi kinetik air di ubah menjadi energi yang dapat memutar turbin.
1.2 Tujuan Pengujian
Dalam pengujian turbin ini memiliki tujuan antar lain :

-Untuk mengetahui hubungan pratmeter- parameter turbin :


 Pada variasi kecepatan putar :
- Head terhadap putaran ( H vs n )
- Daya terhadap putaran ( N vs n )
- Efesiensi terhadap putaran ( ƞ vs n )
 Pada variasi kecepatan beban :
- Head terhadap kapasitas ( H vs Q )
- Daya terhadap kapasitas ( N vs Q )
- Efisiensi terhadap kapasitas ( ƞ vs Q )

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Turbin Air
Turbin air merupakan mesin yang berputar diakibatkan oleh energi kinetik
dan potensial dari aliran fluida. Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial
dan kinetik menjadi energi mekanik. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi
menuju yang lebih rendah yang menghasilkan energi potensial. Proses aliran
dalam pipa energi potensial berangsur berubah-berubah menjadi energi kinetik.
Energi kinetik pada diubah menjadi energi mekanik di dalam turbin.

Gambar 2. 1 Instalasi Turbin Air


( Sumber: (Suryawan & Suarda, 2016) )
Turbin seacara umum terdiri dari dam (bendungan), pipa (penstock),
runner (roda jalan) dan, generator. Gambar 2.1 menjelaskan penggunaan turbin air
yang digunakan untuk pembangkit tenaga sebagai penggerak generator seperti
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), karena mempunyai karakteristik yang
cukup memenuhi persyaratan sebagai pembangkit tenaga modern. Skema instalasi
turbin air pada Gambar 2.1 memunculkan beberapa energi yang terdiri dari:

1. Energi Potensial
Energi potensial merupakan energi yang dipengaruhi dari posisi
(ketinggian) suatu benda. Posisi (ketinggian) suatu benda cenderung
menuju arah tak terhingga dengan arah yang dihasilkan oleh energi
potensial tersebut.

3
2. Energi Kinetic atau Energi Gerak
Energi yang dimiliki suatu benda untuk menggerakkan sebuah benda
dengan massa tertentu dari keadaan diam sampai pada kecepatan tertentu
merupakan sebuah gaya yang dinamakan gaya kinetic atau energi gerak.
3. Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan hasil asosiasi gerak dan posisi dari sebuah
objek. Energi mekanik yang merupakan hasil jumlah energi potensial dan
energi kinetis memiliki asas yang mengatakan bahwa dalam sebuah sistem
tertutup atau terisolasi, memiliki nilai constant.
4. Torsi
Tenaga yang digunakan untuk menggerakan, menarik dan menjalankan
sesuatu (pulling power). Satuan untuk di internasional adalah feet/ibs, feet-
pounds atau Newtonmeter (Nm). Torsi dihasilkan dari jarak dan kekuatan
dan untuk menggitungnya anda bisa kalikan tenaga denga jarak.

2.2 Klasofokasi dan Jenis Turbin

Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air


menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
impuls dan turbin reaksi.

A. Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
(yang terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia menjadi
energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik.
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle
yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur
sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum
(impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin
tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama
dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan
ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Contoh
turbin impuls adalah turbin Pelton. Ukuran-ukuran utama turbin pleton:
D = diameter lingkungan sudu yang kena pancaran
Dn = diameter nozzle
N = kecepatan putar roda turbin

Turbin pelton dapat dilihat pada gambarr 2.1.

4
Gambar 2. 2 Turbin Pleton
(Sumber: http://undaancity.blogspot.com/2016/04/turbin-impulsa.html)

B. Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling
banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan
tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang
berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup
dalam air dan berada dalam rumah turbin. Turbin reaksi disebut juga dengan
turbin tekanan lebih karena tekanan air sebelum masuk roda turbin lebih besar
dari pada tekanan air saat keluar roda turbin. Secara umum dapat dikatakan bahwa
aliran air yang masuk keroda turbin mempunyai energi penuh, kemudian energi
ini dipakai sebagian untuk menggerakkan roda turbin dan sebagian lagi
dipergunakan untuk mengeluarkan air kesaluran pembuangan. contoh turbin
reaksi adalah turbin francis, turbin Kaplan dan turbin propeller.

Turbin Kaplan dipakai untuk yang jauh rendah, menurut konstruksinya


turbin ini dibagi menjadi menjadi dua yaitu Kaplan bila satu yang dapat digerakan
dengan otomatis dan turbin baling baling dengan rotor tetap. Sudu roda pada
turbin Kaplan mempunyai konstruksi yang dapat di gerakan. Turbin ini
mempunyai rumah turbin sehingga aliran air melalui aksial pada selubung
silinder. Turbin Kaplan kebanyakan berjenis poroskorosital dan bagian peralatnya
di pasang pada satu garis. Gambar 2.3 merupakan visualisasi dari turbin Kaplan.

5
Gambar 2. 3 Turbin Kaplan
(Sumber : https://chazzis013.blogspot.com/2018/09/rangkuman-turbin-
kaplan.html)

Turbin Tabung Kaplan digunakan untuk pusat tenaga listrik dengan tinggi
air jatuh yang kecil banyak menggunakan turbin tabung Kaplan,karena turbin ini
hanya memerlukan sedikit tempat dan pada saat pebebanan penuh rendemanya
mencapai 3% lebih baik dari turbin dan pada saat pembebanan penuh rendemenya
mencapai 3% lebih baik dari turbin lain. Ciri turbin ini adalah turbin dengan
generator mempunyai poros yang horizontal. Sehingga aliran hamper berbentuk
garis lurus, mulai dari masuk sudu penggerak memulai turbin dan terus ke pipa
isap, hal ini yang menentukan rendeman turbin.

Turbin Francis memakai proses tekanan lebih pada saat air masuk roda
jalan, sebagai dari energi jatuh telah bekerja dalam sudu pengarah diubah menjadi
kecepatan arah masuk. Sisa energi tinggi jatuh digunakan pada suatu jalan dengan
maksimal. Pada sisi luar roda jalan terdapat tekanan yang rendah dan kecepatan
aliran yang tinggi dari pipa isap. Kecepatan aliran akan berkuran namun
tekananya akan kembali naik. Sehingga air dapat dialirkan lewat saluran dengan
tekanan yang seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 2.4 merupakan bentuk
dari turbin francis.

6
Gambar 2. 4 Turbin Francis
(Sumber: http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40453-2111030113-paper.pdf )

2.3 Teori Hidrodinamika

Air yang mengalir mempunyai energi yang dapat dimanfaatkan untuk


memutar roda turbin. Karena itu pusat tenaga listrik dibangun diatas sungai-
sungai dan gunung-gunung dengan memanfaatkan arus yang deras sebagai
pengerak turbin untu mendapatkan daya listrik yang besar. Dengan menggunakan
rumus mekanika fluida maka daya turbin, luas penampang lintang, saluran dan
bagian dalam turbin lainya dapat ditenukan.

2.3.1 Persamaan Bernnouli

Pernyataan energi dari air menyatakan bahwa suatu bentuk energi dapat
diubah dari satu bentuk lain. Dari persamaan dan prinsip kekekalan energi pada
aliran fluida. Energi yang di miliki oleh suatu flida yang mengalir dan terdiri dari
energi dalam dan energi akibat tekanan. Kecepatan dan kedudukan dalam aliran
prinsip dapat dihasilkan dengan persamaan sebagai berikut: (energi bagian 1+
energi yang di tambahkan + energi yang hilang + energi yang diambil +energi
II)
Persamaan ini untuk aliran mantap, fluida kompresible yang perubahan energi
yang didalamnya bias di abaikan, maka persamaan diatas di sederhanakan
menjadi:
2 2
P1 V 1 P2 V 2
+ + z 1+ H A −H 1−H 2 = + +z
ρ . g 2. g ρ . g 2. g 2

2.3.2 Persamaan kontinunitas

7
Persamaan ini dihasilkan dari prinsip kekekalan massa, untuk aliran
mantap fluida yang melalui semua bagian dalam arus fluida persatuan waktu
adalah sama hal ini dapat di ekspansikan sebagai berikut:
ρ 1 . A 1 . v 1= ρ 2 . A 2 . v 2
ρ1 . g . A 1 . v 1=ρ2 . g . A 2 . v 2

Untuk fluida incompressible ρ1= ρ 2 Sehingga persamaan tersebut menjadi:


Q= A 1 . v 1= A 2 . v2 konstan (m3/det)
Untuk aliran mantap 3 dimensi:

γ γ γ γ.P
P.v+ P . v+ P.v=
γ.x γ. y γ.z γ .L

2.3.3 Bilangan Reynolds


Bilangan Reynolds yang tidak berdimensi menyatakan perbandingan gaya
inersia terhadap gaya-gaya kekentalan (viscositas) untuk pipa-pipa bundar yang
mengalir penuh:

V .d . ρ V .d V
ℜ= atau = (2 r )
π v π

Dimana:
V = Kecepatan rata-rata (m/dt)
V = Kekentalan Kinematik (m3/dt)
π = Kekentalan Mutlak
D = Diameter (m)
ρ= Kerapatan massa fluida (kg/m3)
Untuk irisan-irisan yang tidak bundar, Perubahan irisan terhadap kelilling
yang basah disebut dengan jari-jari hidrolik (k) digunakan dalam bilangan
Reynold, persamaan tersebut menjadi:

V ( 2. π )

v

8
2.3.4 Persamaan Energi
Arus air yang mengalir menjadi energi air, energi ini dapat diubah ke
bentuk lain yaitu yaitu energi potensial dan diubah menjadi energi listrik.
Kekekalan energi adalah apabila arus air dalam aliranya dilewatkan dalam turbin
air, maka energi yang ada dalam air di ubah menjadi energi lain.
Bentuk energi saat dalam keadaan standart:
- Energi debit air : mg2 dalam (kgM2/dt2)
- Energi kecepatan : mc2 dalam (mm)
- Energi tekanan : mp/ρdalam (nm)
Sehingga energi yang dikandung air menjadi:

m . c2 m . p
w=m . g . z+
2 ρ

2.3.5 Energi Zat Cair, Sifat Dan Bentuk Energinya


Energi air terjadi bila tersebut mengalir secara mantap dan bentuk
energinya adalah head yang dapat dikonversikan ke bentuk lain. Aliran air
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- Kerapatan massa (p) = m/v……(kg/m3)
- Kerapatan relative (RPB)
- Berat jenis (( γ ) γ=ρ . g …….(N/m3)
- Viskositas: Merupakan sarat zat menentukan besarnya daya
tahun tahan terhadap gaya getar (τ ¿
kecepatan mutlak π π
V= = = (m2/dt)
kerapatan mutlak ρ ρ

2.4 Daya Mekanik Turbin


Pmekanik = ω . T
Dimana, T: torsi ( Nm )
Pmekanik = 2. π .n.T
Dimana:
n: putaran (rpm)
T: Ld
Dimana:
L: beban terukur dari brake loadcell (N)
9
d: jarak lengan beban gesek load cell terhadap sumbu rotor (m)
d = 0,02 m
 Kecepatan bucket:
VB = R ω
Dimana:
R: jarak bucket terhadap sumbu rotor (m)
Rhorizontal = 0,075 m
Rvertikal = 0,075 m
ω = 2. π .n

 Kecepatan semburan air


VJ =K ρ
[ ]
2P
ρ
Dimana:
k: Koefisien nozel ( 0,95-0,98 )
ρ : Density air (1000 kg/cm3)
P: Tekanan pada nozel (kg/cm2)

 Daya Hidrolik
Phidrolik = Q.H
Dimana :
Q : aliran yang masuk nozel
H : head pada nozzle

 Efisiensi Turbin
Pmekanik
ƞ= x 100 %
Phidrolik

10
2.4 Proses Turbin Air

Gambar 2. 5 Proses Turbin Air


(Sumber: https://porgas.files.wordpress.com/2015/06/plta.jpg)
Keterangan gambar:
1. Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin
serta untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
6. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik
saat katup pengatur ditutup
7. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan
induksi elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen

11
Sistem kerja Turbin Air
Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/waduk/bisa juga di sebut
dengan tandon ke turbin melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian
ada suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran
air dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk
menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu
menggerakn turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan juga
menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik tenaga
air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut
kemudian diatur lalu ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer
supaya sesuai dengan kapasitas dari transmission line yang menjadi tegangan,
daya dan lainya untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga.

12
BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN
3.1 Data Teknis Turbin Air
 Data Pompa
- Type : Pompa Centrifugal
- Head Isap, Hd :9m
- Head Tekan, Hd : 24 m
- Kapasitas, Qpump : 431/menit
- Sumber Daya : 125w/220v/50Hz
-
 Data Turbin Air
- Type Turbin : Pleton
- Runner Turbin
 Diameter Luar : 100 mm
 Diameter Dalam : 75 mm
- Sudu Turbin
 Lebar Sudu, b : 16 mm
 Jumblah Sudu, z : 12 mm
- Diameter Nozzele, Dn : 5 mm
- Rem Poros Turbin
 Type : Rem Tali
 Diameter Poros, D : 26 mm
 Beban : Timangan Pegas
3.2 Skema Instalasi

Gambar 3.1 Instalasi Turbin


13
(Sumber: Modul praktikum prestasi mesin Laboratrium Teknik Mesin)

Keterangan gambar:
- T : Turbin Peleton
- M : Motor Listrik
- P : Pompa Air
1. Timbangan Pegas
2. Alat Ukur
3. Manometer Tabung U
4. Katub Pengatur Aliran

3.3 Prosedur Percobaan


3.3.1 Varibel Beban dan Putaran Konstan
1. Membuka katup pengatur aliran (4) setengah bukaan dan hidupkan motor listrik
kemudian tunggu beberapa saat sampai sistem berjalan normal.
2. Membuka katup (4) secara penuh dan catat parameter yang diperlukan.
3. Untuk kecepatan konstan dengan beban variasi mengatur bukaan katup (4) Pada
kecepatan konstan dengan beban variasi mengatur bukaan katup(4) pada
kecepatan putaran turbin tertentu. Kecilkan beban pada timbangan pegas (1) dan
catat semua parmeter yang diperlukan. Lakukan hal ini hingga pembebanan
terkecil.
4. Mencatat parameter pengujian seperti:
- Kecepatan putaran poros turbin (n)
- Beban pada timbangan pegas (F)
- Selisih ketinggian tabung u (h)
3.3.2 Variabel Putaran dan Beban Konstan
1. Membuka katup pengatur aliran (4) setengah bukaan dan hidupkan motor
listrik kemudian tunggu beberapa saat sampai sistem berjalan normal.
2. Membuka katup (4) secara penuh dan mencatat parameter yang
diperlukan.
3. Untuk beban konstan dengan kecepaan variasi,atur beban pada timbangan
pegas (1) pada beban tertentu agar mengecilkan bukaan katup (4) dan
mencatat semua parameter yang diperlukan. Lalu melakukan hal ini untuk
beberapa macam bukaan katup sambungan terkecil.
4. Mencatat parameter pengujian seperti:
- Kecepatan putaran
- Beban pada timbangan pegas (F)
- Tekanan pada Nozzle (p)
14
- Selisih ketinggian tabung u (h)

15
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Data Hasil Pengujian
4.1.1 Data Pengujian Pada Beban Konstan

Pengujian Beban Konstan


Beban Putaran (Rpm) Tekanan P Q
No.
F(N) n(Rpm) (Kg/cm2) (I/menit)
1. 14,8 150 35 55
2. 14,2 225 37 57
3. 13,2 320 41 60
4. 12,5 385 45 65
5. 12 550 55 70

4.1.2 Data Pengujian Pada Beban Konstan

Pengujian Beban Konstan


Beban Putaran (Rpm) Tekanan P Q
No.
F(N) n(Rpm) (Kg/cm2) (I/menit)
1. 11,70 785 85 80
2. 12,2 790 85 80
3. 13 775 85 80
4. 14,2 775 85 80
5. 18,8 700 85 80

4.2 Perhitungan Data


Perhitungan data

 Daya Mekanik turbin


Pmekanik = ω . T
Dimana, T: torsi (Nm) = L.d
= 14,5 . 0,02 m
= 0,29 Nm

Pmekanik = 2. π .n.T
16
= 2. . π . 150. 0,29
= 273,18 Kgm/s

 Kecepatan bucket:
VB =Rω
= 0,075 . 942
= 70,65 m/ s 2
 Kecepatan semburan air
2P
VJ =K ρ[ ]
ρ
2.35
= 0,95.1000.( ¿
1000
= 66,5 m/ s 2
 Daya Hidrolik
Phidrolik = Q.H
= 55 . 50
= 27,5
Dimana:
Q: aliran yang masuk nozel
H: head pada nozzle
 Efisiensi Turbin

Pmekanik
ƞ= x 100 %
Phidrolik

273,18
= x 100 %
27,5
= 9,934 %

17
engan cara yang sama digunakan untuk menghitung data selanjutnya
sehingga dapat data sebagai berikut:
Pengujian Beban Konstan
No Kecepatan Kec Daya Efisinsi
Daya Mekanik
. Bucket semburan air Hidrolik turbin
1. 273,18 70,65 66,5 27,5 9,934 %
2 401.292 105.975 70.3 28.5 14.080%
3 530.5344 150.72 77.9 30 17.684%
4 604.45 181.335 85.5 32.5 18.598%
5 828.96 259.05 104.5 35 23.685%

Pengujian Putaran Konstan


No Kecepatan Kec Daya Efisinsi
Daya Mekanik
. Bucket semburan air Hidrolik turbin
1. 98.596 369.735 161.5 28.5 3.459%

2 99.224 372.09 161.5 30 3.307%


3 1265.42 365.025 161.5 32.5 38.936%
4 97.34 365.025 161.5 35 2.781%
5 87.92 329.7 161.5 35 2.512%

4.3 Pembahasan dan Grafik Hubungan Parameter


4.3.1 Pembahasan Grafik Pada Variabel Putaran (Beban Konstan)
4.3.2 Pembahasan Grafik Pada Variabel Beban (Putaran Konstan)

18

Anda mungkin juga menyukai