DI PLTMH ANGKUP
Disusun oleh :
KELAS TRPE 3A
Nomor Praktikum : 05
: Aidil Fiqry
: Amarridwan
: Amanda Syahputra
: Brian Zurifqyaldi
: Ferdiansyah
: M. Auzi Falevi
: Maudi Aksa
: Mubarak Hammudah
: Muhajir
: Muhammad Arshad
: Muhammad Fadhil
: Muhammad Haiqal
Nilai :
Mengetahui Mengetahui
I. Latar Belakang
Konsumsi energi khususnya energi listrik terus meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan
ekonomi dan pertambahan penduduk yang menyebabkan masalah penyediaan energi di masa datang.
Untuk menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri dan untuk mendukung pembangunan yang
berkelanjutan, pemerintah menetapkan Kebijakan Energi Nasional sebagai pedoman dalam Pengelolaan
Energi Nasional (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006). Tujuan dan sasaran
kebijakan energi nasional tersebut, salah satunya adalah terwujudnya energi (primer) mix yang optimal
pada tahun 2025, yaitu peranan energi baru dan terbarukan khususnya: Biomassa, Nuklir, Tenaga Air
Skala Kecil (Microhydro/Picohydro), Tenaga Surya, dan Tenaga Angin menjadi lebih dari 5% (lima
persen) terhadap konsumsi energi nasional.
Kabupaten Aceh Tengah memiliki cukup banyak aliran sungai yang perlu dikaji kemungkinan
pengembangan PLTMH, salah satunya adalah aliran sungai pepayungen yang terletak di Kecamatan
Silihnara,. Untuk mengetahu
Kajian teknis meliputi survey hidrometri yaitu mengukur debit aliran sungai dan survey topografi seperti
pengukuran tinggi air jatuh (Head), pengukuran situasi pada kedudukan bangunan Intake, rumah
pembangkit (power house), jalur pipa/penstock, dan kedudukan turbin terhadap titik terjunan yang akan
diambil sebagai pemutar turbin.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen- komponen daari PLTMH angkop II
serta pengambilan data teknis saluran pembawa sampai rumah pembangkit baik dari aspek teknis
maupun geografis.
III. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan Helm safety
2. Menggunakan Ear Protection
3. Menjaga jarak dengan alat yang di identifikasi
4. Mematuhi dan mengikuti seluruh arahan dari instruktur
A. DASAR TEORI
Aliran air dari suatu ketinggian tertentu memiliki energi potensial. Tenaga air (hydropower)
dihasilkan dengan mengubah energi aliran air dengan kincir air atau turbin air menjadi tenaga
mekanis yang berguna. Daya ini dapat dirubah menjadi tenaga listrik dengan menggunakan generator
listrik atau dapat digunakan langsung untuk menggerakkan mesin penggiling, mesin gerinda dan
lain sebagainya. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro (PLTMH) memanfaatkan sumber
daya air yang relatif kecil yang sesuai untuk penggunaan secara perorangan atau sekelompok
masyarakat, yang tidak terhubung dengan jaringan listrik PLN.
Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH),
adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga
penggeraknya seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunan (head) dan jumlah debit air. Pada sungai Air Anak terdapat potensi ketersediaan air yang
cukup sepanjang tahun, debit yang dapat diandalkan, memiliki kontur yang sesuai dan telah
dimanfaatkan untuk PLTMH.
Pembangkit daya tenaga air (hydropower) dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya daya
yang dibangkitkan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro memiliki range daya listrik
bangkitan dari 5 kW sampai 100 kW.
B. KOMPONEN-KOMPONE PLTMH
Skema sebuah sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ditunjukkan seperti gambar
Terdapat beberapa komponen yang merupakan bagian penting dari suatu sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), antara lain
Sumber aliran air penggerak turbin PLTMH dapat berupa mata air atau sungai. Hal yang paling
penting diperhatikan adalah debit sumber aliran air tersebut kontinyu sepanjang tahun. Mata air
merupakan sumber yang sangat baik karena alirannya umumnya kontinyu sepanjang tahun dan
airnya bersih sehingga kecil kemungkinan tersumbatnya runner turbin. Dengan sumber air yang
kontinyu maka bangunan intake/reservoir/forebay tank yang dibutuhkan tidak perlu besar.
Air dari suatu sumber dialirkan ke tangki/bendung untuk mengarahkan dan mengatur aliran air
ke bangunan intake. Bangunan intake didesain untuk menjamin debit aliran air ke sistem
microhydro sesuai dengan debit yang dibutuhkan. Tergantung dari kualitas fisik air, suatu unit
penyaring air berupa graveltrap atau trashrack mungkin dibutuhkan dalam bangunan intake untuk
menghindari tersumbatnya turbin air pada sistem PLTMH. Demikian juga, intake perlu dilengkapi
dengan sistem pelimpah untuk menghindari berlebihnya kapasitas air, serta dilengkapi dengan
sistem penguras untuk sewaktu-waktu membersihkan intake dari endapan yang terjadi dalam suatu
periode tertentu.
c. Pipa Pesat atau Penstock Pipe
Pipa penstock digunakan untuk mengalirkan air dari bak intake ke turbin, dimana energi
potensial air dirubah menjadi energi kinetik untuk memutar turbin. Ukuran dari pipa penstock
tergantung dari besarnya debit air yang harus dialirkan, semakin besar diameter pipa yang
digunakan akan memperkecil head losses yang terjadi namun capital costnya makin besar, dan
sebaliknya semakin kecil ukuran pipanya akan memperbesar head losses yang terjadi namun
capital costnya semakin kecil. Sebagai acuan dalam penentuan ukuran pipa adalah bahwa
kecepatan aliran air dalam pipa adalah berkisar antara 0,6 m/detik sampai dengan 2,5 m/det.
PLTMH Angkup Menggunakan pipa penstock dengan panjangnya 141 meter dengan
diameter 4,5 meter dan ketebalan mencapai 3 Centimeter.Pipa penstock ini mempunyai valve
hidrolik yang di kontrol oleh 1 motor star delta,dengan putaran 1445 rpm untuk buka dan 1750 rpm
untuk tutup.
d. Powerhouse dan Tailrace
Adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi turbin, generator, dan unit kontrol.
Powerhouse bisa dibuat sederhana namun fondasinya harus solid. Tailrace adalah adalah kanal
untuk mengarahkan aliran air kembali ke saluran irigasi/sungai untuk pemanfaatan lebih lanjut.
e. Turbin
Air yang mengalir mempunyai energi hidrolis yang dialirkan ke suatu turbin. Turbin terdiri dari
runner yang dihubungkan dengan poros adalah untuk mengubah energi potensial air menjadi energi
mekanis atau daya poros. Turbin bisa dihubungkan langsung dengan generator atau melalui roda-
gigi atau belt dan pulley, tergantung pada putaran turbin yang dihasilkan dan putaran generator
yang harus diputar. Pemilihan jenis turbin terutama tergantung pada head aliran airnya.
f. Generator
Generator mengubah energi mekanik (putaran poros) menjadi energi listrik. Ada dua tipe
generator, yaitu generator synchronous dan asynchronous (umumnya disebut induction generator).
Generator sinkron adalah standar generator yang digunakan dalam pembangkit daya listrik dan
digunakan pada kebanyakan power plant. Semua generator harus digerakkan pada putaran
konstan untuk mengahsilkan daya yang konstan pada frekuensi 50 Hz. Untuk microhydro
umumnya digunakan generator 4 kutub dengan putaran sekitar 1.500 rpm. Generator sinkron
mempunyai efisiensi antara 75% sampai dengan 90% pada beban penuh, tergantung pada ukuran
generatornya. Efisiensi generator induksi berkisar 65% (pada beban sebagian) sampai dengan 75%
(pada beban penuh).
Pada PLTMH Angkup menggunakan generator jenis ALSTHOM UNELEG Type PA 100 G
63/40.dimana kapasitas dari generator tersebut 78 kilowatt dengan putaran 750 rpm dan frekuensi 50
Hz.Generator ini juga menghasilkan output 380 volt.Spesifikasi generator lengkap ada pada gambar
dibawah ini
h. Controller
Turbin air, demikian pula mesin diesel atau bensin, putarannya akan bervariasi sesuai dengan
beban yang diberikan. Variasi putaran ini akan sangat mempengaruhi frekuensi dan tegangan
output generator yang seharusnya dijaga konstan. Untuk itu dibutuhkan suatu alat untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Jaman dahulu, biasanya digunakan mechanical speed governor untuk
mengatur debit aliran air ke turbin sesuai dengan variasi beban. Namun belakangan ini, Electronic
Load Controller (ELC) telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut pada sistem
microhydro, seperti pada gambar. ELC ini didesain untuk mengatur daya output sistem microhydro
pada tegangan dan frekuensi yang konstan. Prinsip utamanya adalah kelebihan daya yang tersedia
akan diserap oleh ballast atau dump load untuk menjaga beban total pada generator dan turbin
konstan.
i. Jaringan Transmisi/Distribusi
Transformator yang digunakan pada PLTMH Angkup jenis Transformator Step-up yang di
Step-up dari 400 volt menjadi 20 kilovolt.
C. Prosedur Praktikum
PROSEDURE KERJA
1 1 1000 997 3
2 2 1001 999 2
3 3 1002 1000 2
4 4 1005 1002 3
5 5 1006 1004 2