Anda di halaman 1dari 25

MOTOR BAKAR

Dr. MUH YUNUS


ABDULLAH,S.T.,M.T
NERACA PANAS

Dr. MUH YUNUS


ABDULLAH,S.T.,M.T
NERACA PANAS

PENGERTIAN NERACA PANAS

Suhu yang terjadi di dalam silinder pada motor akibat pembakaran bahan bakar
adalah jauh lebih tinggi dari pada suhu pada mesin uap. Pada mesin uap, suhu
uapnya tidak pernah lebih tinggi dari pada 300 °C, sedangkan pada motor bakar
kita menjumpai suhu setinggi 1200 °C sampai 1600 °C.

Akibat suhu yang tinggi ini dinding silinder menjadi demikian panasnya, hingga hal
ini bila tidak selalu di dinginkan, maka tidak hanya minyak pelumasnya saja yang
akan terbakar, tetapi bahan dari bagian-bagian yang langsung terkena panas tentu
akan kehilangan kekuatannya.
NERACA PANAS

Dalam praktek pemakaian bahan bakar akan lebih besar dari pada menurut
perhitungan teori, ini di sebabkan adanya kerugian-kerugian yang tak dapat di
hindari, yaitu :

a. Kerugian thermis, yaitu :

1) Kerugian gas buang (=A).


2) Kerugian air pendingin (=B)
3) Kerugian pancaran (=C)
4) Kerugian mekanis yang berupa gesekan (=D).
NERACA PANAS

Gambar Neraca dari motor bakar

Wpk = Tenaga yang terjadi karena gesekan.


Ipk = Tenaga yang di pakai untuk mendesak torak
Epk = Tenaga yang terdapat pada poros engkol.
NERACA PANAS

Gambar Neraca dari mesin uap.

Neraca panas bertujuan untuk mengetahui pembagian panas


yang di keluarkan oleh motor bakar akibat dari hasil
pembakaran yang terjadi. Pada Neraca panas ini dapat dilihat
pembagian panas yang berubah menjadi kerja mekanis yang
berguna dan yang hilang terbawa air pendingin, gas buang
(bekas) dan lain-lain. Cara menyusun neraca panas di
butuhkan percobaan-percobaan dan pemeriksaan-
pemeriksaan yang teliti di dalam laboratorium tentang
pemakaian bahan bakar, daya motor, tinggi suhu air
pendingin, susunan gas bekas dari lainlain.
MENENTUKAN DAYA MOTOR

Jika bagian atas torak berhuhungan dengan udara luar maka :


K = pi X 0.
Dalam ilmu pesawat
Usaha = Gaya X jarak.
A = KXS
A = Pi X 0 X
A = Pi X v
MENENTUKAN DAYA MOTOR

Dalam praktek untuk mendapatkan gambar dari luas hubungan tersebut di pakai alat indikator. Luas
gambar yang dihasilkan oleh alat indikator (indikator diagram) menyatakan besarnya kerja luar. Luas
yang kita gunakan untuk menyatakan kerja luar adalah luas gambar dan
bukan bentuknya gambar.
Untuk memudahkan keterangan tersebut di samping maka
setiap bentuk dari diagram gambar sebuah gambar segi empat
dengan luas yang sama. Kalau pada saat ekspansi terjadi
tekanan sebesar P1 kg/cm² dan P2 kg/cm² .
Kemudian luas torak = P vm2 2 dan P2 kg/cm.
Maka gaya pada waktu ekspansi = P1 X 0 kg.
Maka gaya pada waktu kompresi = P2 X 0 kg.
Kalau langkah torak kita nyatakan dengan L meter, maka :2
Kalau langkah torak kita nyatakan dengan L meter, maka :
Ekspansi sebesar = P1 X 0 X L kgm
Kompresi sebesar = PP2 X 0 X L kgm.
Kerja luar sebesar (P1 - P2) X 0 X L kgm

Kalau ( P1 – P2) = Pi , maka :


Kerja luar sebesar = Pi X 0 X L kgm (untuk satu putaran)
Kalau poros berputar n putaran per menit ( n = RPM) maka :
Kerja luar = Pi X 0 X L X n kgm/menit.
= Pi X 0 X L X n kgm/detik.
60
Karena 1 PK = 75 kgm/detik, maka :
Kerja luar = PK

Kemudian kalau motor itu bersilinder Z buah, maka : Kerja luar = Tenaga motor = PK
Dalam motor bakar kita mengenal dua macam tenaga, yaitu :

a. Tenaga/Daya Indikator ( = Ni) :

Yaitu tenaga / daya gas pembakaran dalam silinder motor yang menggerakkan torak. Dikatakan
tenaga / daya indikator, karena mengukurnya dengan alat indikator. Alat pengukur ini melukiskan
garis-garis tekanan gas yang terjadi di dalam silinder pada tiap kedudukan torak. Lukisan yang
dibuat oleh alat ini dinamakan diagram indikator. Dengan mengukur luasnya, dapat memberi
petunjuk kepada kita, berapa besar tenaga mekanis yang dibangkitkan torak di dalam silinder.
Sebagian dari tenaga indikator ini digunakan untuk mengatasi gesekan mekanis, yaitu :

- Gesekan antara torak dan dinding silinder.


- Gesekan antara poros dan bantalannya.
Di samping itu tenaga indikator juga digunakan untuk menggerakkan beberapa pesawat, seperti :

- Pompa minyak pelumas.


- Pompa air pendingin atau pompa udara pendingin
- Pompa bahan bakar.
- Generator.

Pengukuran tenaga indikator ini perlu, karena dari pengukuran ini kita memperoleh petunjuk,
bagaimana akibat-akibat yang ditimbulkan oleh keadaan ruang bakar, tentang pemberian bahan
bakar, pemberian udara, dan sebagainya. Makin besar tenaga indikator yang dihasilkan oleh sejumlah
bahan bakar yang dibakar, itu berarti lebih bermanfaat perubahan energi panas bahan bakar ke
dalam energi mekanis.
b. Tenaga/Daya Efektif (= Ne) :

Adalah tenaga/daya guna (daya efektif) yang menggerakkan dan poros itulah yang menggerakkan
beban. Daya poros ini dibangkitkan oleh daya indikator.

Untuk menghitung besarnya tenaga motor bakar, dipakailah rumus-rumus sebagai berikut :
a. Untuk motor 4 tak :
Tenaga indikator (Ni) = PK

Tenaga efektif (Ne) = PK

b. Untuk motor 2 tak :

Tenaga indikator (Ni) = PK

Tenaga efektif (Ne) = PK


Dalam rumus di atas bedanya terletak pada penyebutnya, yaitu :
Untuk motor :
4 tak = 60 X 75 X 2 = 9000.
2 tak = 60 X 75 X 1 = 4500.

Hubungan antara tenaga indikator dan tenaga efektif adalah rendemen mekanis ()
= x 100 %

PANAS DAN KERJA


Di dalam motor bakar, perubahan volume dan tekanan hanyalah sebagai perantara dalam
merubah panas menjadi kerja luar, dengan demikian, nyatalah bahwa panas memberikan kerja.
Panas dan kerja sama-sama energi, hanya mempunyai bentuk yang lain. Kerja kita ukur dalam
kgm. Jadi kalau kita memindahkan sebuah benda dengan berat 1 kg sejauh 1 meter dibutuhkan
kerja 1 kgm. Dalam mengukur tenaga motor digunakan suatu ukuran waktu dan kerja yang
dihasilkan, yaitu :
Dalam mengukur tenaga motor digunakan suatu ukuran waktu dan kerja yang dihasilkan, yaitu :

1 PK = 75 kgm/det. 1 kgm/det = 1/75 PK


1 keel = 427 kcal/det. 1 kgm/det = 1/427 kcal

Jadi 1/75 PK = kcal/det,


I PK = x 3600 kcal/jam
Jadi 1 PK = 632 kcal/det.

Catatan :
a. Pada pembakaran motor, tidak seluruh panas diberikan untuk diubah menjadi kerja, karena

sebagian panas akan terbawa oleh gas-gas bekas keluar. Maka dari itu kita kenal rendemen

thermis proses ( ) yaitu perbandingan antara panas yang diberikan untuk kerja dengan
.Pr =

𝑄1 =𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢h𝑛𝑦𝑎
= Panas yang terbuang

b. Rendemen Mekanis ()

Dalam diagram indikator telah diterangkan bahwa kerja oleh gas-gas pembakaran diberikan
kepada torak. Kerja ini tidak semuanya dapat digunakan, sebab sebagian dari kerja seperti telah
kita ketahui dipakai untuk mengatasi gesekan mekanis dan untuk menggerakkan eksesori guna
menunjang operasi motor tersebut . Akhirnya tenaga yang tinggal pada poros disebut tenaga
efektif. Penggunaan dari tenaga indikator yang diubah menjadi tenaga efektif adalah merupakan
rendemen mekanis.
=
c. Rendemen thermis indikator (indisir) = =

Dimana :
Bi = pemakaian bahan bakar tiap ipk jam.
W = nilai pembakaran bahan bakar.
d. Rendemen Total
= be =

Dimana :

be = pemakaian bahan bakar tiap epk jam.

Bu = pemakaian bahan bakar tiap jam.

e. Hubungan antara dengan adalah


=
CONTOH SOAL

1. Sebuah kapal digerakkan oleh dua motor diesel 4 tak kerja tunggal. Tiap motor bersilinder 8 buah
yang masing-masing bergaris tengah 750 mm dan berlangkah torak 1100 mm.
Berapa tenaga indikator yang dapat dibangkitkan oleh tiap-tiap motor tersebut pada balingan 110
RPM dan tekanan indikator 6,5 kg/cm².
Jawab :
CONTOH SOAL PERHITUNGAN BMEP

2. Hitunglah brake mean efektif pressure (bmep) atau tekanan efektif rata-rata dengan menggunakan
bahan bakar premium standar dengan data sebagai berikut :
Putaran engine (N) = 3000 rpm
Daya =
14.567 kW
Diameter piston (D) = 76 mm
Panjang langkah piston (L) = 71 mm
Jumlah
Penyelesaian : silinder =2

Luasan piston (A) dicari dengan menggunakan persamaan 4.3 sebagai berikut:
 𝜋
A D 2
= 4 0,0762 m2 = 4,534 . 10-3 m2
4
Volume langkah (Vd) dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut ini:

Vd = A.L = 4,534 . x 0,071 m = 3,22 x

Sehingga tekanan efektif rata-rata (bmep) bisa dicari dengan rumusan sebagai berikut:

14,567 kW .2
bmep 
4 3000
3
3,22 x10 m .( ) det 1 .2
60

14,567 kW .2.60 det


bmep 
3,22.10  4 m 3 .3000.2

bmep = 904,75 kPa


CONTOH SOAL PERHITUNGAN DAYA /BHP

3. Sebuah mesin bergerak dengan Putaran engine 3000 rpm dan Torsi yang
dihasilkan sebesar 56,518 Joule. Daya engine tersebut

Penyelesaian

Putaran engine = 3000 rpm = 50 rps


Torsi = 56,418 Joule = 56,418 N.m
Bhp = 2π n T (Watt) / 1000 (kW)
Bhp = 2 . 3,14 . 50 rps . 56,418 / 1000 (kW)
Bhp = 17,715 kW
CONTOH SOAL PERHITUNGAN
SPECIFIC FUEL CONSUMPTION (SFC).
Hitunglah konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) pemakaian bahan bakar premium standar pada
mesin dengan data sebagai berikut:
Putaran mesin = 3000 rpm
Power = 14,567 kW
Waktu konsumsi bahan bakar (25 ml) = 29,73 detik
Density bahan bakar = 0,715 kg/l
Penyelesaian
Konsumsi bahan bakar spesifik (spesific fuel consumption) dihitung dengan menggunakan persamaan
.
mf  f .Q  f .V
Sfc   
P P P.S
 premium .Volume
Sfc 
waktu

SG premium . air.Volume
Sfc 
waktu .P

kg 3 1m 3
0,715 3 .25cm . 3
m 10 cm 3 1 3600 s
Sfc  . .
29,73s 14,567 kW 1 jam

kg
Sfc  0,149
kW . jam
Efisiensi Thermal (ηth)

Efisiensi thermal (ηth) dicari dengan menggunakan persamaan


.
W
t  .
mf .QHV

Karena sfc sudah diketahui, sedangkan untuk mencari sfc digunakan persamaan berikut ini:
.
mf
sfc  .
W
1
t 
sfc.QHV

3600 s / jam
t 
sfc .QHV
CONTOH SOAL PERHITUNGAN
Efisiensi Thermal (ηth)

Hitunglah efisiensi thermal (ηth) saat menggunakan bahan bakar premium standar
dengan data sebagai berikut:
Putaran engine (N) = 3000 rpm
Sfc = 0,149 kg/kW.jam
Heating value dari premium= 43900 kJ/kg

Penyelesaian
3600 s / Jam
t  x 100%
0,149kg / kW .Jam.43900kJ / kg

ηt = 0,5519

ηt = 55,19 %
DHARMA VIDYA ADHIGUNA

TERIMA KASIH
JALESVEVA
JAYAMAHE

Anda mungkin juga menyukai