Suhu yang terjadi di dalam silinder pada motor akibat pembakaran bahan bakar
adalah jauh lebih tinggi dari pada suhu pada mesin uap. Pada mesin uap, suhu
uapnya tidak pernah lebih tinggi dari pada 300 °C, sedangkan pada motor bakar
kita menjumpai suhu setinggi 1200 °C sampai 1600 °C.
Akibat suhu yang tinggi ini dinding silinder menjadi demikian panasnya, hingga hal
ini bila tidak selalu di dinginkan, maka tidak hanya minyak pelumasnya saja yang
akan terbakar, tetapi bahan dari bagian-bagian yang langsung terkena panas tentu
akan kehilangan kekuatannya.
NERACA PANAS
Dalam praktek pemakaian bahan bakar akan lebih besar dari pada menurut
perhitungan teori, ini di sebabkan adanya kerugian-kerugian yang tak dapat di
hindari, yaitu :
Dalam praktek untuk mendapatkan gambar dari luas hubungan tersebut di pakai alat indikator. Luas
gambar yang dihasilkan oleh alat indikator (indikator diagram) menyatakan besarnya kerja luar. Luas
yang kita gunakan untuk menyatakan kerja luar adalah luas gambar dan
bukan bentuknya gambar.
Untuk memudahkan keterangan tersebut di samping maka
setiap bentuk dari diagram gambar sebuah gambar segi empat
dengan luas yang sama. Kalau pada saat ekspansi terjadi
tekanan sebesar P1 kg/cm² dan P2 kg/cm² .
Kemudian luas torak = P vm2 2 dan P2 kg/cm.
Maka gaya pada waktu ekspansi = P1 X 0 kg.
Maka gaya pada waktu kompresi = P2 X 0 kg.
Kalau langkah torak kita nyatakan dengan L meter, maka :2
Kalau langkah torak kita nyatakan dengan L meter, maka :
Ekspansi sebesar = P1 X 0 X L kgm
Kompresi sebesar = PP2 X 0 X L kgm.
Kerja luar sebesar (P1 - P2) X 0 X L kgm
Kemudian kalau motor itu bersilinder Z buah, maka : Kerja luar = Tenaga motor = PK
Dalam motor bakar kita mengenal dua macam tenaga, yaitu :
Yaitu tenaga / daya gas pembakaran dalam silinder motor yang menggerakkan torak. Dikatakan
tenaga / daya indikator, karena mengukurnya dengan alat indikator. Alat pengukur ini melukiskan
garis-garis tekanan gas yang terjadi di dalam silinder pada tiap kedudukan torak. Lukisan yang
dibuat oleh alat ini dinamakan diagram indikator. Dengan mengukur luasnya, dapat memberi
petunjuk kepada kita, berapa besar tenaga mekanis yang dibangkitkan torak di dalam silinder.
Sebagian dari tenaga indikator ini digunakan untuk mengatasi gesekan mekanis, yaitu :
Pengukuran tenaga indikator ini perlu, karena dari pengukuran ini kita memperoleh petunjuk,
bagaimana akibat-akibat yang ditimbulkan oleh keadaan ruang bakar, tentang pemberian bahan
bakar, pemberian udara, dan sebagainya. Makin besar tenaga indikator yang dihasilkan oleh sejumlah
bahan bakar yang dibakar, itu berarti lebih bermanfaat perubahan energi panas bahan bakar ke
dalam energi mekanis.
b. Tenaga/Daya Efektif (= Ne) :
Adalah tenaga/daya guna (daya efektif) yang menggerakkan dan poros itulah yang menggerakkan
beban. Daya poros ini dibangkitkan oleh daya indikator.
Untuk menghitung besarnya tenaga motor bakar, dipakailah rumus-rumus sebagai berikut :
a. Untuk motor 4 tak :
Tenaga indikator (Ni) = PK
Hubungan antara tenaga indikator dan tenaga efektif adalah rendemen mekanis ()
= x 100 %
Catatan :
a. Pada pembakaran motor, tidak seluruh panas diberikan untuk diubah menjadi kerja, karena
sebagian panas akan terbawa oleh gas-gas bekas keluar. Maka dari itu kita kenal rendemen
thermis proses ( ) yaitu perbandingan antara panas yang diberikan untuk kerja dengan
.Pr =
𝑄1 =𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢h𝑛𝑦𝑎
= Panas yang terbuang
b. Rendemen Mekanis ()
Dalam diagram indikator telah diterangkan bahwa kerja oleh gas-gas pembakaran diberikan
kepada torak. Kerja ini tidak semuanya dapat digunakan, sebab sebagian dari kerja seperti telah
kita ketahui dipakai untuk mengatasi gesekan mekanis dan untuk menggerakkan eksesori guna
menunjang operasi motor tersebut . Akhirnya tenaga yang tinggal pada poros disebut tenaga
efektif. Penggunaan dari tenaga indikator yang diubah menjadi tenaga efektif adalah merupakan
rendemen mekanis.
=
c. Rendemen thermis indikator (indisir) = =
Dimana :
Bi = pemakaian bahan bakar tiap ipk jam.
W = nilai pembakaran bahan bakar.
d. Rendemen Total
= be =
Dimana :
1. Sebuah kapal digerakkan oleh dua motor diesel 4 tak kerja tunggal. Tiap motor bersilinder 8 buah
yang masing-masing bergaris tengah 750 mm dan berlangkah torak 1100 mm.
Berapa tenaga indikator yang dapat dibangkitkan oleh tiap-tiap motor tersebut pada balingan 110
RPM dan tekanan indikator 6,5 kg/cm².
Jawab :
CONTOH SOAL PERHITUNGAN BMEP
2. Hitunglah brake mean efektif pressure (bmep) atau tekanan efektif rata-rata dengan menggunakan
bahan bakar premium standar dengan data sebagai berikut :
Putaran engine (N) = 3000 rpm
Daya =
14.567 kW
Diameter piston (D) = 76 mm
Panjang langkah piston (L) = 71 mm
Jumlah
Penyelesaian : silinder =2
Luasan piston (A) dicari dengan menggunakan persamaan 4.3 sebagai berikut:
𝜋
A D 2
= 4 0,0762 m2 = 4,534 . 10-3 m2
4
Volume langkah (Vd) dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut ini:
Sehingga tekanan efektif rata-rata (bmep) bisa dicari dengan rumusan sebagai berikut:
14,567 kW .2
bmep
4 3000
3
3,22 x10 m .( ) det 1 .2
60
3. Sebuah mesin bergerak dengan Putaran engine 3000 rpm dan Torsi yang
dihasilkan sebesar 56,518 Joule. Daya engine tersebut
Penyelesaian
SG premium . air.Volume
Sfc
waktu .P
kg 3 1m 3
0,715 3 .25cm . 3
m 10 cm 3 1 3600 s
Sfc . .
29,73s 14,567 kW 1 jam
kg
Sfc 0,149
kW . jam
Efisiensi Thermal (ηth)
Karena sfc sudah diketahui, sedangkan untuk mencari sfc digunakan persamaan berikut ini:
.
mf
sfc .
W
1
t
sfc.QHV
3600 s / jam
t
sfc .QHV
CONTOH SOAL PERHITUNGAN
Efisiensi Thermal (ηth)
Hitunglah efisiensi thermal (ηth) saat menggunakan bahan bakar premium standar
dengan data sebagai berikut:
Putaran engine (N) = 3000 rpm
Sfc = 0,149 kg/kW.jam
Heating value dari premium= 43900 kJ/kg
Penyelesaian
3600 s / Jam
t x 100%
0,149kg / kW .Jam.43900kJ / kg
ηt = 0,5519
ηt = 55,19 %
DHARMA VIDYA ADHIGUNA
TERIMA KASIH
JALESVEVA
JAYAMAHE