Dasar Teori
2.1. Pengertian Dasar Mesin Kalor
Menurut Arismunandar (1983), Mesin kalor adalah alat yang mengubah energi
thermal menjadi energi mekanik, yang mana energi thermalnya didapat dari proses
pembakaran, mesin kalor merupakan mesin penggerak mula yang banyak dipakai. Ditinjau
dari cara memperoleh energi thermal mesin kalor secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi 2 (dua) golongan yaitu:
Va Vc+Vd
= = ........................................................................................................(2.1)
Vc Vc
Dimana:
= Perbandingan kompresi
Vd = Volume langkah torak, mm3
Vc = Volume kom presi, mm3
Va = Volume total , mm3
Perbandingan kompresi yang tinggi harus dapat dipenuhi oleh mesin diesel yaitu berkisar
antara 12:1 sampai 19:1, (Maleev,1995).
Dimana:
qm = jumlah kalor yang masuk (kcal)
m = massa bahan bakar
Cv = panas spesifik gas pada volume konstan (Kcal/Kg K)
T= T3-T2 = Perbedaan saat TMA-TMB
Kerja dari titik 4 ke titik l, yaitu pada waktu torak berada pada TMB, adalah:
qk = m . Cv . (T4 T1) kcal .....................................................................(2.3)
Dimana:
qk = Jumlah kalor yang kelu ar, kcal
T4 = Temperatur akhir ekspansi, K
T1 = Temperatur pembuangan, K
Perbandingan kompresi motor Diesel pada umumnya berkisar antara 12 dan 19, sehingga
untuk k = 1,40 dan m= 0,630 sampai 0,698.
2.7. Tekanan Efektif Rata-rata
Tekanan efektif rata-rata, yaitu kerja yang dihasilkan per siklus dalam setiap silinder
dibagi volume langkah torak. Jika, J (cm.kg/kcal) adalah faktor pengubah satuan, maka
tekanan efektif rata-rata adalah:
W w
ratarata= =
VL v
p ......................................................................................................
(2.7)
Daya Ni yang dihasilkan mesin dinyatakan dalam horsepower (Hp), untuk motor
bakar torak empat langkah adalah: (Petrovsky, 1968).
Dimana: 1Hp = 0,736 kW
Pi . V d . n .i
N i= Hp............................................................................................................
0.9
(2.8)
Fi = m. F (kg/Hp.hr).........................................................................................................(2.10)
Dimana:
m = Efisiensi mekanik
F = Bahan bakar spesifik, (kg/Hp.hr)
fh
SFC = .....................................................................................................................
. Ni
(2.12)
Dimana:
Ni = Daya mesin, kW
= masa jenis bahan bakar, (kg/dm3)