Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM OPTIMASI SISTEM ENERGI

MOTOR BAKAR

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

DISUSUN OLEH:

Benny Kevin P Manalu


1805051053
EN – 6B

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


2021
MOTOR BAKAR

Pengertian Motor Bakar


Motor Bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin yang mengubah energi panas dari
bahan bakar menjadi energi mekanik/gerak.

Jenis Motor Bakar


Motor Bakar dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Motor pembakaran dalam (Internal combustion engine)
2. Motor pembakaran luar (External combustion engine)

1. Motor pembakaran dalam adalah;


motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri dan hasil
pembakaran diubah  menjadi tenaga mekanik.
Misalnya; mesin bensin, mesin diesel, mesin roket, mesin jet.

2. Motor pembakaran luar adalah; motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di
luar mesin itu dan untuk mengubah energinya digunakan alat/mesin yang lain.
Misalnya; mesin uap, mesin turbin.
Menurut komponen yang digunakan, untuk mengubah energi panas menjadi energi mekanik,
ada beberapa macam motor bakar. Motor bakar tersebut antara lain; motor torak dan motor
rotary atau yang lebih dikenal dengan sebutan motor wankel.
Motor rotary/wankel ini merupakan jenis motor pembakaran dalam yang memanfaatkan
tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar yang diubah menjadi gerakan berputar
pada rotor yang menggerakkan sumbu.
Perhatikan gambar di bawah ini!

Gbr. Mesin Rotary/Wankel Gbr. Rotor Rotary/Wankel


MOTOR BAKAR TORAK
Motor torak (piston) terdiri dari silinder yang dilengkapi dengan piston/torak.Piston bergerak
secara translasi (bolak-balik) kemudian oleh poros engkol diubah menjadi gerakan berputar.
Menurut langkah kerja torak, motor bakar torak dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Motor 2 langkah (Tak)
2. Motor 4 langkah (Tak)

Motor 2 langkah (Tak) adalah mesin/motor yang memerlukan dua langkah torak (1 kali
langkah ke atas/ascending stroke dan 1 kali langkah ke bawah discending stroke) untuk
memperoleh 1 kali usaha di ruang pembakaran.

Motor 4 langkah (Tak) adalah mesin/motor yang memerlukan 4 kali langkah torak (2 kali
langkah ke atas dan 2 kali langkah ke bawah) untuk memperoleh 1 kali usaha di ruang
pembakaran.

Prinsip Kerja Motor Bakar Torak


Motor 2 tak:
Setiap 1 kali putaran poros engkol atau 2 kali gerakan piston menghasilkan 1 kali usaha.
Motor 4 tak:

Setiap 2 kali putaran poros engkol atau 4 kali gerakan piston menghasilkan 1 kali usaha.

MESIN BENSIN DAN MESIN DIESEL


Mesin bensin atau mesin Otto yang diciptakan oleh Nikolaus August Otto dari Jerman
tahun 1864 adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk
proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Berikut di bawah animasi perbedaan cara kerja mesin bensin 4 tak dan2 tak:

MESIN DIESEL
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan
udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.
Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan
sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir
langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi
antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran
udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang
bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke
silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang
ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau
sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan
penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar
silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin dan
dsebut EFI.

Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin
pemicu, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gasyang dikompresi, dan bukan
oleh alat berenergi lain seperti busi.
Mesin ini ditemukan pada tahun1892 oleh Rudolf Diesel dari Jerman, yang menerima paten
pada 23 Februari 1983. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan
berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara.

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine)
Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi
kimia di dapatkan melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan
oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin Diesel terjadi
karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga
mencapai temperatur nyala.

Rumus Neraca Kalor Pada Motor Bakar :

1. Daya Indikator/Panas masuk

Qin = mf . LHV [kJ/dtk]


mf = Massa aliran Bahan bakar
LHV = Nilai Kalor rendah Bahan Bakar

2. Daya Poros Efektif


2π n
Neff = T x [kJ/dtk]
60
T = Torsi [N.m]
n = Putaran Engine [rpm]

3. Panas Yang Diserap Air Pendingin


Qcw = mw . cp . ∆t [kJ/dtk]
mw = Massa Aliran Air pendingin [liter/menit]
cp = Kapasitas panas [kJ/kg.oC]
∆t = Beda Temperatur Masuk dan Keluar Air Pendingin [oC]

4. Panas Yang Hilang di Gas Buang (Knalpot)


cp(T A 4−T A 2 )
QEG = mc x x (TA3 – TB1)
T A 1−T A 3

mc = Massa aliran Air di Kalorimeter


cp = Kapasitas panas Air pendingin
TA1 = Temperetur Gas Buang Masuk Kalorimeter
TA2 = Temperetur Air Pendingin masuk Kalorimeter
TA3 = Temperetur Gas Buang keluar Kalorimeter
TA4 = Temperature Air Pendingin Keluar Kalorimeter
TB1 = Temperetur Udara Sekitarnya.
Neff (%)
5. Kahilangan Panas pada Udara sekitarnya.
Qloss = Qin – (Neff + Qcw + QEG) [kJ/dtk]
Qcw (%)

Qin (100 %)
QEG (%)

Qloss (%)
Penyelesaian perhitungan diambil dari data 18 :
1. Daya Indikator/Panas masuk

Qin = mf . LHV [kJ/dtk]

mf=50ml/38s x 900kg/m³
= 0,05(0,001m³)/25sx 900kg/m³
= 0,0018 kg/s

Maka
Qin=0,0018 kg/s(43932kj/kg)
= 79,0776 kj/s=79,0776kw

2. Daya Poros Efektif


2π n
Neff = T x [kJ/dtk] = (26N.m)(2)(3,14)(3423rpm) : 60=
60
9315,124 j/s=9,315124 kj/s=9,315124 kw

3. Panas Yang Diserap Air Pendingin


Qcw = mw . cp . ∆t [kJ/dtk]

mw=115 l/60s (0,001m³)(1000kg/m³)

= 1,9167 kg/s

Maka
Qcw=(1,9167kg/s)(4,174kj/kg. °C)((33-29)°C)=32,00066667 kj/s=32,0006667 kw

4. Panas Yang Hilang di Gas Buang (Knalpot)


cp(T A 4−T A 2 )
QEG = mc x x (TA3 – TB1)
T A 1−T A 3
= (0,5m³/3600s)(1000kg/m³)(4,174kj/kg. °C)((43-29)°C)((47-32)°C) :
((321-47)°C)
= 0,444312652 kj/s=0,444312652kw
5. Kehlangan Panas pada Udara sekitarnya.
Qloss = Qin – (Neff + Qcw + QEG) [kJ/dtk]
= 79,0776kj/s – (9,315124kj/s+32,00066667kj/s+0,444312652kj/s)
= 37,31749668 kj/s=37,31749668kw

Neff(%)= Neff : Qin= 11,7797252%


Qcw(%)=Qcw : Qin=40,4674228%
QEG(%)= QEG:Qin=0,561869166%
Qloss(%)= Qloss: Qin=47,1909829%

Data
Gambar neraca kalor diambil dari contoh data 18

Anda mungkin juga menyukai