Anda di halaman 1dari 20

KOMPRESOR

(TUGAS MERANGKUM MATA KULIAH PENGKONDISIAN UDARA)

Dosen : Ir. A Deacy Cappenberg, MT

Oleh :

Niko Pasri Ginting

Npm : 0970010059

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2013
KOMPRESOR

Kompresor adalah jantung dari sistim kompresi uap. Empat jenis kompresi yang paling umum adalah
kompresor torak (reciprocating compressor), sekrup (screw), sentrifugal dan sudu (vane). Kompresor
torak terdiri dari sebuah piston yang bergerak kedepan dank e belakang didalam suatu silinder yang
mempunyai katup-katup hisap dan katup buang (suction valve and discharge valve) sehingga berlangsung
proses pemompaan. Kompresor sekrup, sentrifugal dan sudu, semuanya menggunakan elemen-elemen
yang berputar, kompresorr skrup dan sudu adalah mesin-mesin yang bergerak positif (positif
displacement), sedangkan kompresor sentrifugal adalah bekerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal.

KOMPRESOR TORAK

Kuda beban bagi industry refrigerasi adalah kompresor torak (reciprocating compressor) yang
mempunyai daerah kerja dari beberapa puluh watt hingga ratusan kilo watt kapasitas refrigerasi.
Kompresor-kompresor modern bersifat “single acting”, bersilinder tunggal atau multisilinder. Pada
kompresor-kompresor multisilinder, silinder-silindernya dapat disusun berbentuk V, W, radial, atau lurus.

Kompresor dalam gambar mempunyai 16 silinder, 2 silinder dalam setiap kepala (head). Pada saat
berlangsung langkah hisap piston, gas refrigeran yang bertekanan rendah ditarik masuk melalui katup
hisap yang terletak pada piston atau di kepala kompresor. Pada saat langkah buang, piston menekan
refrigerant dan mendorongnya keluar melalui katup buang, yang biasanya terletak pada kepala silinder.
Gambar kompresor torak 16 silinder

Kompresor Hermetik

Suatu kompresor yang porosnya panjang hingga keluar rumah kompresor untuk dapat disambungkan
dengan motor, disebut kompresor jenis terbuka (open type compressor). Tempat keluar poros pada
rumah-rumah kompresor harus diberi pasang suatu perapat atau seal agar dapat dicegah kebocoran gas
refrigerant atau masuknya udara dari luar ketika tekanan didalam rumah kompresor lebih rendah dari
tekanan atmosfir.

Teknik-teknik penyekatan yang ditingkatkan untuk pelistrikan motor memungkinkan motor tetap bekerja
walaupun jaringan listrik bersentuhan langsung dengan refrigerant. Dalam banyak rancangan, gas hisap
yang dingin dilewatkan melalui motor agar motor terserbut tetap dingin. Hampir semua kombinasi motor
kompresor kecil yang digunakan untuk kulkas, frezer, dan sistem pengkondisian udara rumah tinggal dari
jenis hermetic.

Unit-unit Pengembun (Condensing Units)

Kompresor dan kondensor dari suatu sistem mudah untuk digabungkan menjadi suatu unit pengembun.
Motor, kompresor, dan kondensor dapat dipasang secara kompak pada rangka yang sama dan diletakkan
jauh dari katup ekspansi dan evaporator.
Prestasi (Performance)

Dua dari beberapa karakteristik prestasi yang terpenting untuk suatu kompresor adalah kapasitas
refrigerasi dan kebutuhandaya. Kedua karakteristik kompresor yang bekerja dengan kecepatan konstan
tersebut, banyak ditentukan oleh tekanan hisap dan buang.

Gambar kompresor dan kondensor digabungkan

Efisiensi Volumetrik

Efisiensi adah dasar untuk memperkirakan prestasi dari kompresor torak. Ada dua macam efisiensi
volumetric, yaitu: efisiensi nyata dan efisiensi ruang sisa (clearance). Efisiensi volumetric nyata ηva di
definisikan sebagai berikut :

laju alir volume yang memasuki kompresor, m3 /det


ηva = x 100
laju volume langkah kompresor, m3 /det

Dengan laju volume langkah adalah volume ruang yang disa[u oleh piston-piston dalam langkah-langkah
hisapnya persatuan waktu.

Prestasi Kompresor Ideal

Pada kompresor ideal, komresi gas, dan ekspansi kembali gas yang terkuruk didalam volume sisa,
keduanya bersifat isentropic. Hanya ekspansi kembali gas yang terkurung yang mempengaruhi efisiensi
volume metric kompresor ideal.

Laju alir massa menegendalikan kapasitas dan daya yang diperlukan lebih langsung dari pada laju alir
volume. Laju alir massa w,kg/det melewati kompresor sebanding dengan laju volume langkah – L/det dan
efisiensi volume metric, dan berbanding terbalik dengan volume spesifik gas yang memasuki kompresor.
Dalam bentuk persaman

ηvc /100
W = laju volume langkah X 𝑣hisap

Kebutuhan Daya

Daya yang dibutuhkan oleh suatu kompresor ideal adalah hasil kali antara laju alir masa dan kenaikan
entalpi selama proses kompresi insentropik,

𝑃 = 𝑤∆ℎi

P = daya, kW

W = laju alir massa, kg/det

∆ℎi = kerja komperesi isentropic, kJ/kg

Kapasitas Refrigerasi

Kapasitas refrigerasi adalah

𝑞 = 𝑤(ℎi − ℎi ) kW

Koefisien Prestasi (Coefficient of Performance) dan Laju Alir Volume Per-kilowatt Refrigerasi

Koefisien prestasi dapat diturunkan dari kapasitas refrigerasi. Laju alir volume per-satuan kapasitas
refrigerasi merupakan pertanda ukuran fisik atau kecepatan kompresor yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 1kW refrigerasi. Untuk suatu kapasitas tertentu dengan suhu evaporator yang rendah harus
dipompakan aliran volume yang besar karena volume spesifik yang tinggi.

Dampak Suhu Kompresor


Kebanyakan sistem refrigerasi melepaskan kalor ke atmosfir, dan kondisi-kondisi lingkungannya
berubah-ubah sepanjang tahun. Instalasai untuk proses – yang bekerja sepanjang tahun mempunyai
daerah suhu kerja kondensor yang lebar. Reaksi dari kompresor torak terhadap perubahan suhu kondensor
dapat dianalisa sseperti halnya suhu evaporator.

Karakteristik yang penting adalah daya – yang diperlihat dalam gambar. Daya kompresor adalah hasil
perkalian antara kerja kompresi yang bersatuan kilo joule per kilo gram dan laju aliran massa. Bila suhu
kondensor naik, maka kerja kompresi dan laju alir massa menurun, sehingga daya naik mencapai puncak
dan kemudian mulai turun.

Bertitik tolak dari daya dan efisiensi, diinginkan suhu kondensor yang rendah. Jadi kondensor tersebut
harus menggunakan udara atau air yang terdingin yang tersedia, mengalir secara maksimum dan
ekonomis, serta permukaannya harus dijaga tetap bersih. Udara atau gas-gas yang tak dapat mengembun
didalam kondensor juga mengakibatkan tingginya tekanan kondensor tersebut.

Prestasi Kompresor Torak Nyata

Kecendrungan pada potensi kompresor-kompresor torak telak dikembangkan secara analitik.

Efisiensi Volumerik Nyata

Perhitungan efisiensi volumetric yang berdasarkan pada ekspansi kembali uap didalam ruang sisa adalah
awal yang baik untuk meramalkan efisiensi volumetric nyata. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
efisiensi volumetric adalah penurunan tekanan pada katup-katup hisap dan katup-katup buang, kebocoran
melalui cincin piston, dan kebocoran arah balik melawati katup-katup buang dan katup-katup hisap.
Pemanasan gas hisap, oleh silinder juga menurunkan efisiensi volumetric, karena segera telah memasuki
silinder, gas tadi dipanaskan dan mengembang. Aibatnya volume spesifik gas tersebut menjadi lebih
tinggi dari volume spesifiknya saat memasuki kompresor yang dijadikan dasar perhitungan efisiensi
volumetric teoritis. Semua factor-faktor yang disebutkan diatas menghasilkan efisiensi volumetric nyata
yang nilainya lebih rendah dari yang diramalkan dengan cara menghitung ekspansi kembali gas dari ruang
sisa semata.

Efisiensi Kompresi
Efisiensi kompresi ηvc dalam persen didefinisikan sebagai berikut:

kerja isentropik kompresor, kJ/kg


ηvc = x 100
kerja nyata kompresor, KJ/kg

Dengan kerja-kerja kompresinya masing-masing diambil pada tekanan hisap dan tekanan buang yang
sama. Efisiensi kompresi untk kompresor-kompresor torak jenis terbuka (open type) biasanya berada pada
daerah antara 65 dan 70 persen. Beberapa ha; yang menurunkan efisiensi kompresi dari harga idealnya
yang 100 persen adalah gesekan pada permukaan-permukaan yang bersentuhan dengan bagian yang
bergerak dan penurunan tekanan melalui katup-katup.

Contoh :

Data catalog untuk suatu kompresor 6 silinder dengan refrigerant 22, yang bekerja pada 29 put/det
,menunjukan kapasitas refigerasi 96,4 kW, daya yang diperlukan 28,9 kW untuk suhu evaporator 5⁰ C
dan suhu kondensor 50⁰ C. Data prestasi didasarkan pada bawah dingin cairan 3⁰ C dan lewat panas 8⁰
Cdari gas yang memasuki kompresor . Diameter silinder 67 mm dan langkah piston 57 mm .

Hitunglah:

(a) efisiensi volumetric ruang sisa bila volume ruang sisa 4,8 persen,

(b) efisiensi volumetrik nyata,

(c) efisiensi kompresi.

Penyelesaian :

Keadaan refrigerant saat meninggalkan evaporator bersuhu jenuh 5⁰ C (tekanan 584 kPa) dan memasuki
kompresor pada suhu 5 + 8 = 13⁰ C. Pada keadaan ini , sifat sifatnya adalah : h = 413,1kJ/kg; v = 43,2
L/kg ; s = 1,7656 kJ/kgJK. Setelah menjalani kompresi isentropic, suhu jenuh = 50⁰C (tekanan = 1942
kPa), sifat sifat refrigerant adalah : h = 444,5 kJ/kg dan v = 14,13 L/kg. Cairan yang meninggalkan
kondensor dan memasuki evaporator mempunyai entalpi pada 47⁰ C = 259,1kJ/kg.

(a) Efisiensi volumetric ruang sisa berharga


43,2
100 − 4,8 ( − 1) = 90,1%
14,13
(b) Laju volume langkah kompresor berharga
put 0,0672 𝜋 3 ′ 𝑚3 𝐿
(6 sil)(29 ( 𝑚 𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑢𝑡) (0,057) = 0,03497 = 34,97
det 4 𝑑𝑒𝑡 𝑑𝑒𝑡

Laju alir nyata refrigerant adalah sebesar

96,4 𝑘𝑊
= 0,6260 𝑘𝑔/𝑑𝑒𝑡
413,1 − 259,1 𝑘𝐽/𝑘𝑔

Laju alir volumetric nyata referigeran yang diukur pada hisapan kompresor adalah sebesar

43,2𝐿
(0,6260 𝑘𝑔/𝑑𝑒𝑡) ( ) = 27,04𝐿/𝑑𝑒𝑡
𝑘𝑔

Sehingga efisiensi volumetric nyata

27,04 𝐿/𝑑𝑒𝑡
𝑋100 = 77,3%
34,97 𝐿/𝑑𝑒𝑡

(c) Efisiensi kompresi adalah kerja kompresi isentropik dibagi dengan kerja kompresi nyata yang
besarnya

28,9 𝑘𝑊
= 46,2 𝑘𝐽/𝑘𝑔
0,6260 𝑘𝑔/𝑑𝑒𝑡
Sehingga

444,5 − 413,1 𝑘𝐽/𝑘𝑔


𝜂𝑐 = X 100 = 68%
46,2 𝑘𝐽/𝑘𝑔

Suhu-Suhu Buang Kompresor

Suhu buang refrigeran dari kompresor yang terlalu tinggi dapat merusakan minyak pelumas , sehingga
menimbulkan keausan yang berlebihan atau pemendekan umur pakai katup katup , khususnya katup katup
buang . Secara umum, perbandingan tekanan yang semakin tinggi , akan semakin tinggi pula suhu buang ,
tetapi sifat sifat refrigerant juga ikut menentukan .
Kendali Kapasitas (capacity control)

Bila suatu system refrigerasi dioperasikan didalam suatu mode yang mantap dan beban refrigerasi
tersebut menurun , maka reaksi yang pasti adalah menurunnya suhu dan tekanan evaporator. Perubahan
kondisi evaporator ini menyebabkan penurunan kapasitas kompresor yang menyesuaikan dengan
turunnya beban refrigerasi. Penurunan suhu evaporator mungkin tidak diharapkan karena beberapa
alasan. Dalam pengkondisian udara , koil mungkin diselimuti oleh es yang menghambat aliran udara , lalu
menurunkan .Makanan segar dan banyak produk produk lain yang disimpan dapat menjadi rusak karena
suhu yang rendah. Jika evaporator mendingiinkan suatu cairan maka cairan tersebut dapat membeku dan
memecahkan pipa pada evaporator tersebut.

Beberapa cara yang umum digunakan untuk menurunkan kapasitas kompresor adalah:

1.Dalam Penduran (cycling), kompresor berhenti dan bekerja menurut yang dibutuhkan . cara ini baik
untuk system system yang kecil.

2. Pengaturan tekanan balik , (back presure-regulation) dengan mentrotel (throttle) gas hisap diantara
evaporator dan kompresor untuk menjaga konstan tekanan evaporator . Cara ini menghasilkan kendali
suhu evaporator yang baik, tetapi tidak efisien.

3. Melangkau (mem-bypass) gas buang kembali ke jalu hisap, biasanya menghasilkan penurunan
kapasitas yang tepat , tetapi cara ini tidak efisien dan kompresor seringkali menjadi panas . Sirkit
pelangkau yang lebih baik adalah dengan menyalurkan gas buang yang telah dilangkau , kembali ke
saluran masuk evaporator.

4. Cara lain adalah dengan mengurangi beban silinder (cylinder unloading) pada kompresor bersilinder
ganda, dengan cara membuka katup hisap secara otomatik atau dengan membelokan gas buang dari
silinder , kembali ke jalur hisap sebelum dikompresikan.

Kompresor Sekrup / Ulir Putar ( Rotary Screw Compressor )

Cara kerja kompresor Sekrup, Dalam gambar 11-14 dapat dilihat penampang dua buah elemen putar
utama kompresor sekrup . Didalam rumah kompresor rotor jantan dengan empat kuping, di sebelah kanan
, menggerakan rotor betina . Gambar 11-15 menunjukan pandangan urai dari bagian bagian utama
kompresor sekrup. Uap refrigerant memasuki satu ujung kompresor (dipuncak) dan meninggalkan
kompresor dari ujung yang lain (di bawah). Pada posisi hisap, terbentuk ruang hampa sehingga uap
mengalir kedalamnya . Sesaat sebelum ruang interlobe tersebut meninggalkan lobang pemasukan , rongga
tersebut telah dipenuhi oleh gas. Bila putaran terus berlanjut , gas yang terkurung digerakan mengelilingi
rumah kompresor . Pada putaran selanjutnya terjadi penangkapan (mesing) kuping rotor jantan oleh lekuk
rotor betina , sehingga memperkecil volume rongga dan menekan gas tersebut . Pada saat tertentu , dalam
proses kompresi , lubang buang terbuka, sehingga dengan penangkapan kuping lebih lanjut, gas yang
tertekan keluar melalui lubang buang tersebut.

Karakteristik Prestasi Kompresor-kompresor Sekrup.

Penjelasan dalam cara kerja kompresor sekrup, menyatakan bahwa pada suatu titik tertentu , didalam
proses kompresi , lubang buang terbuka. Saat (titik) ini merupakan fungsi dari rancangan kompresor dan
membentuk suatu perbandingan volume terpasang (built in volume ratio) di dalam kompresor.
Perbandingan ini sesuai dengan perbandingan tekanan terpasang yang bersangkutan,dan setiap
kompresor mempunyai prestasi terbaik pada perbandingan tekanan tertentu.
Kendali Kapasitas (capacity control)

Kompresor banyak yang dilengkapi dengan katup geser ( sliding valve) untuk mengendalikan kapasitas .
Katup ini dipasang di dalam rumah kompresor dan dapat digerakan secara aksial. Pada saat katup ini
membuka , proses kompresi tertunda. Kapasitas tersebut dapat diatur kira kira 10 persen kebawah
kapasitas penuh , walaupun terjadi pengurangan efisiensi.

Kompresor Sudu

Dua macam jenis dasar kompresor sudu adalah: jenis roller atau bersudu tunggal , dan jenis sudu banyak
Kompresor sudu kebanyakan digunakan untuk lemari es , freezer, dan penkondisi udara rumah tangga,
walaupun dapat juga digunakan seagai kompresor booster (kompresor pembantu) pada bagian rendah
system.

Sebuah kompresor sudu jenis roler Kompresor bersudu banyak

(a) Dua sudu (b) Empat sudu

Garis sumbu poros sama dengan garis sumbu selinder. Akan tetapi garis sumbu poros tersebut
terletak secara eksentrik pada rotor, sehingga bila rotor tersebut berputar, akan menyentuh dinding
selinder. Komperesor jenis ini mempunyai suatu pembagi yang diberi pegas, untuk memisahkan
rongga hisap dan rongga buang.

Rumus untuk penghitung laju volume langkah atau pemindah volume (displacement)

𝜋 2
(A – B 2 )𝐿(kecepatan putar)m3
D= 4
det

Ket: A = diameter silinder, m

B = diameter roler, m

C = panjang silinder, m

Dan kecepatan putar bersatuan putaran per-detik.

Pada kompresor yang bersudu banyak, rotor beredar terhadap garis sumbunya sendiri, tetapi garis
dumbu silinder dan rotor tidak bersamaan. Disini rotor mempunyai dua atau lebih sudu geser (
sliding vane )yang selalu menyentuh silinder dengan gaya sentrifugal.

Untuk kompresor dua sudu, volume langkah per-edar sebanding dengan 2 kali daerah yang garis
silang. Untuk kompresor 4 sudu (volume langkah) peredar sebanding dengan 4 kali daerah yang
digaris silang. Hingga batas tertentu, volume langkah terbesar terdapat pada kompresor yang
mempunyai banyak sudu.

Pada kedua jenis kompresor putar yang ditunjukan di sini, tidak dibutuhkan katup hisap, dan oleh
karena gas hisap memasuki kompresor secara berkesinambungan,maka pulsa tekananya minimum.

KOMPRESOR SENTRIFUGAL

Fungsi Kompresor Sentrifugal


Kompresor komersial yang pertama digunakan untuk melayani refrigasi diperkenalkan oleh Willis
Carrier pada tahun 1920. Sejak saat itu kompresor sentrifugal menjadi jenis kompresor yang
dominan di dalam intalasi-intalasi yang besar.

Kompresor sentrifugal melayani sistem-sistem refrigasi yang berkapasitas antara 200 hingga 10.000
kW. Susu evaporator pada mesin –mesin bertingkat gandas dapat diturunkan hingga -50 sampai -
100°C,walaupun penggunaanya yang terbanyak adalah untuk mendinginkan air hingga kira-kira 6
atau 8°C - didalam sistem-sistem pengkondisian udara.

Cara Kerja

Kontruksi kompresor sentrifugal sama dengan pompa sentrifugal. Fluida memasuki mata impeller
yang berputar dan kemudian dilemparkan kea rah lingkaran luar impeller dengan gaya sentrifugal.
Dari impeller ini gas mengalir ke sudu-sudu penghambur atau ke ruang spiral (volute); di mana
sejumlah energy kinetic diubah menjadi tekanan. Kompresor sentrifugal dapat dibuat dengan satu
roda bila diinginkan perbandingan tekanan yang rendah,walau pun mesin-mesin tersebut umumnya
bertingkat ganda. Kompresor sentrifugal bekerja dengan kompresi adiabatik, dengan efesiensi antara
70 hingga 80 persen.

Pemisah Gas Cetus (Flash-Gas)


Kompresor sentrifugal dengan dua atau lebih tingkat memerlukan pemisahan gas cetus. Gas cetus ini
dapat dipisahkan dengan mengekspansikan sebagian cairan dari kondensor, memisahkan gas cetus,
dan kemudian menekan kembali gas tersebut tanpa menurunkan lebih lanjut tekanannya.

Karateristik Prestasi

Impeller didalam kompresor sentrifugal dilengkapi dengan sudu-sudu yang membungkuk ke


belakang. Udara yang mengalir melalui kipas diperlukan sebagai fluida yang tak dapat dimampatkan,
tetapi didalam kompresor sentrifugal, uap refrigeran jelas termampatkan. Tetapi pada kedua mesin,
masing-masing terdapat karateristik yang lebih menonjol.pada kompresor berkecepatan konstan bila
laju aliran dinaikan mulai dari nol tekanan yang dibangkitkan oleh kompresor dimulai dari beberapa
harga di atas nol, lalu naik sampai suatu waktu,kemudian turun kembali.

Koordinat yang dapat dipilih untuk menyatakan karaterristik-karateristik tersebut, yaitu


perbanandingan tekanan buang dan tekanan hisap versus laju aliran. Grafik tersebut menunjukan
prestasi sejumlah kecepatan kompresor dan garis isoefisiensi (garis-garis efisiensi sama).

Kecepatan Ujung Sudu untuk Membangkitkan Tekanan

Taksiran kasar kecepatan ujung impeller dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa relasi dasar
dalam permesinan turbo. Momen gaya yang diberikan oleh impeller secara ideal kepada gas adalah

T=w(𝑣2𝑡 𝑟2-𝑣𝑙𝑡 𝑟1)

Ket: T = momen gaya (torsi), N.m.

W = laju aliran massa. Kg/det

𝑣2𝑡 = kecepatan tangensial refrigerant saat meninggalkan impeller, m/det

𝑟2 = jari-jari keluar impeller, m

𝑣𝑙𝑡 = kecepatan tangensial refrigreran saat memasuki impeller, m/det

𝑟1 = jari-jari saluran masuk impeller, m


Bila refrigran memasuki impeller pada arah radial yang esensial,maka komponen tangensial
kecepatan, 𝑣𝑙𝑡 = 0, sehingga

T = w𝑣2𝑡 𝑟2

Daya yang dibutuhkan pada poros adalah hasil perkalian antara momen gaya dan kecepatan putar.

P = Tw = w𝑣2𝑡 𝑟2 𝑤

Dengan p = daya,w

W = kecepatan putar, put/det

Paling tidak, pada laju refrigran yang sangat rendah, kecepatan ujung impeller dan kecepatan
tangensial refrigerant hamper sama;

𝑟2𝑤 = 𝑣2𝑡

𝑝 = 𝑤 𝑣2 2𝑡

Rumusan lain untuk daya ideal adalah hasil laju alir massa dan konversi isotropic,

P = w∆ℎ𝑖 (1000J/kJ)
Dengan melakukan penyamaan kedua rumusan daya di atas, yaitu pers.

2
𝑣2𝑡 = 1000∆ℎ𝑖

Walaupun pers. Didasarkan atas beberapa pengidenalkan persamaan tersebut dapat menghasilkan
besarnya perkiraan kecepatan ujung impeller dan dapat juga menunjukan perbandingan-
perbandingan yang penting.

Contoh : Hitung kecepatan ujung impeller yang diperlukan untuk menekan refrigerant-refrigeran
berikut dari uap jenuh 10°C kesuatu tekanan yang bertepatan dengan suhu pengembunan 30°C, bila
refrigeran tersebut adalah (a) refrigeran 11 dan (b) ammonia.

Penyelesaian (a) dalam proses kompresi isentropic refrigerant 11 dari uap jenuh 10°C, menjadi suhu
jenuh pengembunan 30°C,

∆ℎ𝑖 = 406,7 – 393,9 = 12,8 KJ/kg

Kecepatan ujung impeller

𝑣2𝑡 = √1000(12,8) = 113,1 m/det

(b) untuk ammonia

∆ℎ𝑖 = 1560 -1472 = 88 KJ/kg

Kecepatan ujung impeller

𝑣2𝑡 = √1000(88) = 297 m/det

Pemilihan Impeller dan Refrigerant

Ada dua dimensi impeller yang menentukan, yaitu diameter roda dan lebar antara muka-muka
impeller. Perancang suatu kompresor sentrifugal harus memilih kombinasi-kombinasi ini bersamaan
dengan memilih refrigeran. Besarnya diameter roda sangat ditentukan oleh tekanan buang yang harus
dicapai karena untuk suatu kecepatan putar tertentu, diameter roda yang besar akan menghasilkan
kecepatan ujung yang lebih tinggi,yang akan menghasilkan perbandingan tekanan yang lebih besar.

Bila suatu kompresor sentrifugal digerakan oleh motor listrik yang bekerja pada 60 put/det, diameter
yang diperlukan untuk mencapai kecepatan ujung 113,1 m/det bagi refrigerant 11 adalah 0.6 m,
sedangkan untuk mencapai kecepatan ujung 297 m/det ammonia, diameter roda harus 1,58 m.
diameter yang diperlukan oleh ammonia mungkin tidak praktis. Selanjutnya , bertitik torak dari
kekuatan roda, kecepatan ujung untuk ammonia mendekati harga batas yang lazim3 yaitu 300 m/det.

Kesimpulan awal adalah memiliki suatu refrigeran yang sipat-sipatnya sama dengan refrigeran 11,
yang lebih baik dari amino. Kompresor sentrifugal dapat memakai ammonia, tetapi diperlukan
tingkat kompresi tambahan.

Pilihan lain perancang adalah lebar pelaluan di dalam impeller. Untuk menaikan kapasitas perbesar
lebar antara muka-muka impeller, yang tentu saja dengan menaikan daya yang dibutuhkan. Para
perancang kompresor sentrifugal terus berusaha menciptakan mesin-mesin berkapasitas kecil yang
bereferensi tinggi. Suatu sebab mengapa menurunnya efesiensi mesin yang berkapasitas kecil, adalah
mengecilkan lebar impeller dan besarnya gesekan gas pada muka-muka impeller relatif terhadap laju
alir melalui impeller.

Refrigerant 11 dan 113 khususnya, memenuhi persyaratan yang disebutkan diatas dan merupakan
refrigerant yang popular digunakan didalam sistem-sistem pendinginan air dengan kompresor
sentrifugal. Tetapi ammonia, refrigerant 12 dan refrigerant-refrigeran lain telah berhasil digunakan
dengan kompresor-kompresor sentrifugal.

Surjing (Surging)

Ttidak terlihat data prestasi di sebelah kiri batas surya (surge envelope) walaupun prestasi disebelah
kiri dersudu membungkuk kebelakang diperlihatkan berupa geris putus-putus. Bila beban refrigerasi
berkurang, dan laju alir turun dari titik A, karaterristik aliran tekanan naik hingga ke titik B.
penurunnan aliran lebih lanjut, menyebabkan kerja berpindah ke titik C dimana perbandingan
tekanan kompresor menurun. Penurunan perbandingan tekanan disebabkan oleh kerateristik mesin
turbo bersudu membungkuk ke belakang yabg tak dapat di pisahkan , dan pemisahan aliran mulai
terjadi pada sudu-sudu.

Walaupun kapasitas kompresor banyak menurut ketika titik kerja berpindah ke C namun beban kalor
pada evaporator terus mendidihkan refrigerant, membangkitkan tekanan evaporator dan menurunkan
perbandingan tekanan. Kemudian kompresor dengan cepat menggeser titik kerja kembali ke A,
dimana pengulangan siklus di mulai. Pengulangan-pengulangan ini disebut surjing, yang ditandai
dengan suara bising yang mengganggu dan fluktuasi-fluktuasi beban yang besar pada kompresor dan
motor. Priode pengulangan ini biasanya 2 hingga 5 detik, tergantung pada ukuran intalasi.

Kendali Kapasitas

Dua cara pengendalian kapasitas yang paling efesien dan paling banyak digunakan adalah (1)
penyetelan sudu-sudu prerotasi pada saluran masuk impeller (2) mengubah-ubah kecepatan. Dua
cara yang tidak efesien dan tidak banyak digunakan adalah mengubah-ubah tekanan kondensor dan
melakukan (mem-bypass) gas buang. Cara yang terakhir ini telah disebutkan sebagai cara mencegah
surja dan kadang-kadang dikombinasikan dengan prerotasi sudu-sudu.

Untuk momen gaya, menunjukan bahwa bila suatu komponen positip diberikan untuk 𝑉1𝑡 ′ maka
momen gaya tersebut akan turun, yang juga berarti penurunan kapasitas pemompaan. Sudu-sudu
prerotasi menghasilkan suatu pusaran gas yang memasuki impeller, sehingga gas yang masuk
memiliki kecepatan tangensial dalam arah putar impeller.
Gambar karakteristik kompresor sentrifugal pada berbagai penyetelan sudu-sudu berotasi

Perotasi memoengaruhi karateristik kompresor. Penggunaan sudu-sudu prerotasi adalah suatu cara
yang efesien untuk pengendalian bila sudu-sudu tersebut berlaku lebih menyerupai suatu katup trotel
ketika mendekati posisi tertutup. Bila suatu kompresor sentrifugal digerakkan oleh suatu turbin uap
atau gas pengubah kecepatan untuk kendali kapasitas dapat dilakukan dengan mudah.

Pembagian Tugas Berbagai Jenis Kompresor

Keempat jenis kompresor yang telah dipelajari di dalam bab ini, yaitu kompresor torak, sekrup, sudu,
dan sentrifugal, semuanya mempunyai kualitas yang agak berbeda, sehingga masing-masing jenis
mempunyai ruang refrigerasinya. Kompresor-kompresor torak mendominasi mulai dari kapasitas
yang sangat kecil hingga kira-kira 300kW. Kompresor sentrifugal kebanyakan digunakan secara luas
untuk unit-unit yang kapasitasnya mulai dari 500kW ke atas. Kompresor-kompresor sekrup cocok
untuk unit-unit yang berkapasitas antara 300 hinga 500 kW dan bersaing dengan kompresor-
kompresor torak serta kompresor sentrifugal yang berkapasitas kecil. Kompresor sudu bersaing
melawan kompresor torak terutama dalam pemasaran lemari es dan pengkondisian udara rumah
tangga.

Kemungkinan kompresor-kompresor torak lebih banyak dibuat dibandingkan dengan jenis yang lain,
karena kompresor-kompresor ini merupakan pilihan untuk unit-unit refrigeran yang lebih kecil yang
berproduksi tinggi. Untuk sistem refrigerasi yang berkapasitas besar, ukuran fisik yang kompresor
torak kurang menguntungkan dibandingkan dengan kompresor sentrifugal dan kompresor sekrup
yang lebih kompak, yang bersaing di pasaran untuk kapasitas-kapasitas refrigerasi antara 300 hingga
500 kW. Kadang-kadang didalam instalasi refrigerasi industri dicapai suatu kompromi yang kurang
mantap dimana digunakan pengabungan kompresor torak dan sekrup. Pengaturan kerjanya adalah
dengan menggunakan kompresor sekrup untuk beban rendah dan menggunakan kompresor torak
untuk menangani tingkat-tingkat beban yang lebih tinggi. Alasan pembagian beban ini karena
kompresor sekrup lebih efisien bila dioperasikan mendekati beban penuh dan bagian yang bergerak
lebih sedikit dari pada kompresor torak, sehingga diperkirakan mempunyai umur pakai yang lebih
panjang. Kompresor torak kelihatannya mempunyai efesiensi yang lebih baik pada pengoperasian
beban sebagaian dibandingkan dengan kompresor sekrup dan dapat menangani bagian beban yang
bervariasi secara lebih efesien.

Kompresor sentrifugal merupakan pilihan untuk unit-unit berkapasitas besar, khususnya untuk
intalasi pendinginan air pada instelasi pengkondisian udara yang besar. Pada kebanyakan instalasi
seperti ini, udara didinginkan di banyak lokasi yang jauh dari ruang kompresor. Karena penggunaan
air sebagai media pembawa kalor di dalam koil-koil pendingin ini lebih disukai dari pada penyaluran
refrigerant yang rumit, maka kebanyakan unit refrigerant untuk sistem pengkondisian udara yang
besar merupakan mesin pendingin air (water chiller). Pipa-pipa hisap dan buang untuk refrigeran
yang rapat masanya rendah,berdiameter besar, dan tidaklah praktis bila refrigerant tersebut dialirkan
dengan jarak yang jauh. Karena pipa-pipa tersebut hanya sampai pada evarator pendingin air dan
kondensor pendingin air. Sementara kelihatan bahwa penyebaran pemasaran kompresor cukup stabil,
para akhli teknik harus selalu memikirkan kemampuan pengembangan kompresor yang baru.

Anda mungkin juga menyukai