Anda di halaman 1dari 13

KOMPRESOR

Kompresor
Kompresor adalah komponen yang merupakan jantung dari
sistem refrigerasi. Kompresor bekerja menghisap uap refrigeran
dari evaporator dan mendorongnya dengan cara kompresi agar
mengalir masuk ke kondenser.

Karena kompresor mengalirkan refrigeran sementara piranti


ekspansi membatasi alirannya, maka di antara kedua
komponen itu terbangkitkan perbedaan tekanan, yaitu: di
kondenser tekanan refrigeran menjadi tinggi (high pressure –
HP), sedangkan di evaporator tekanan refrigeran menjadi
rendah (low pressure – LP).

Perhitungan daya kompresor dapat dihitung dengan formula


sebagai berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=EIAOzixWPIk Siklus Refigerasi
Kompresi gas dapat dilakukan dengan
tiga cara yaitu:
•Kompresi Isotermis (Isothermal).
•Kompresi Adiabatis.
•Kompresi Polotropis.
Kompresi Isotermis (Isothermal).
• Bila suatu gas dikompresi (dimampatkan atau dikecilkan volumenya),
maka ada energi mekanik yang diberikan dari luar kepada gas. Energi ini
sebagian diubah menjadi energi tekanan dan sebagian diubah menjadi
energi panas, sehingga tekanan dan suhu gas akan naik. Jika proses
kompresi ini dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas
yang terjadi, maka suhu gas dapat dijaga tetap. Kompressi dengan cara ini
disebut kompresi isotermis (Isothermal)/ suhu tetap.
• Pada suhu (T) tetap, hubungan antara P dan V dinyatakan dalam
persamaan (BOYLE)
P1V1= P2V2 (tetap)
• Pada kompresi isotermis, jika volume diperkecil menjadi
½ kali volume semula, maka tekanan akan menjadi 2
kalilipat dari tekanan semula. Pada peralatan
kompresor yang sesungguhnya, meskipun silinder
didinginkan sepenuhnya, tidak mungkin untuk menjaga
suhu gas supaya tetap (konstan) di dalam silinder. Hal
ini disebabkan oleh cepatnya proses kompresi di dalam
silinder (ratusan sampai ribuan kali per menit).
KOMPRESI ADIABATIS
• Jika silinder diisolasi sempurna terhadap panas, maka
kompresi akan berlangsung tanpa ada panas yang
keluar atau panas yang masuk kedalam gas yang
dikompresi. Dengan kata lain pada proses adiabatis,
panasnya tetap. Proses semacam ini disebut Proses
Adiabatis. Dalam praktiknya proses adiabatis tidak
pernah terjadi secara sempurna karena isolasi terhadap
silinder tidak pernah dapat sempurna pula.
Hubungan antara tekanan dan volume dalam proses adiabatis dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
P1.V1k = P2V2k = Tetap
K = Cp/Cv
Cp = Panas jenis gas pada tekanan tetap.
Cv = Panas jenis gas pada volume tetap
Di sini Cp adalah kalor jenis pada kondisi tekanan Konstan dan Cv adalah kalor jenis pada
kondisi volume Konstan. Dalam persamaan di atas, dianggap bahwa sistem terisolasi
sempurna dari lingkungan sedemikian rupa sehingga dQ=0, atau tidak ada perpindahan
panas yang terjadi dengan lingkungan. Asumsi lain dari ekspresi di atas adalah bahwa gas
harus menjadi gas ideal / (faktor kompresibilitas = 1) Dalam kondisi ini, tumbukan antara
gas adalah elastis sempurna dan gaya antarmolekul antara atom yang bertabrakan hampir
tidak ada.
kompresi politropik
• Proses kompresi sebenarnya secara isotermal
dan adiabatis tidak dapat diaplikasikan, seperti
yang sudah dijelaskan di atas. Proses kompresi
yang bekerja menggunakan prinsip di antara
proses isotermal dan adiabatis yaitu kompresi
politropik. 
Istilah-istilah pendinginan gas pada proses pemampatan
(kompresi):
• Suction Cooling adalah pendinginan gas atau udara yang akan
dimampatkan (dikompresi) sebelum masuk kedalam kompresor.
Manfaat Suction Cooling:
a. Menurunkan suhu akhir gas yang dimampatkan.
b. Memperbesar jumlah (Volume) gas yang dapat dimampatkan pada
masukkan daya (power input) yang sama bila dibandingkan dengan
tanpa suction cooling.
c. Mengurangi masukkan daya (Power input) yang diperlukan untuk
memampatkan jumlah (volume) gas yang sama bila dibandingkan
dengan tanpa suction cooling.
• After Cooling adalah pendinginan terhadap gas tekan yang
keluar dari kompresor sebelum masuk ke RECEIVER.
Tujuan After Cooling : Mengurangi kandungan uap air/kondensat
didalam gas yang keluar dari kompresor.
Prinsipnya adalah :
• Bahwa kemampuan suatu gas atau udara untuk mengandung
uap air (moisture) akan naik bila suhunya naik, dan sebaliknya
akan turun bila suhunya turun. Sebagai contoh: Apabila gas
yang mengandung uap air didinginkan, maka sebagian dari uap
air tersebut akan mengembun karena kemampuan gas untuk
mengandung uap air turun sebagai akibat dari penurunan suhu
TUGAS!
• Jelaskan alur dalam plant 4 dan hubungkan apakah istilah suction
cooling dan after cooling sama dengan evaporasi dan kondensasi!

Anda mungkin juga menyukai