Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara
dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat
pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat
beban yang menggunakan tekanan untuk mengangkatnya. Sekalipun sama-sama sebagai alat
untuk memasukkan dan mengiri udara dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan
yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa yang dimaksud dengan kompresor ?
 Apa saja macam-macam kompresor ?
 Bagaimana merawat kompresor

C. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.
 Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.
 Mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.

2
BAB 2
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN KOMPRESOR

Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor biasanya menggunakan motor
listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil
dari kompresor biasanya diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/
air brush, untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air gerinder) dan
lain sebagainya.

Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia. Misalnya ketika
seorang mengambil napas dalam – dalam untuk meniup api lilin, maka ia akan meningkatkan
tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga menghasilkan udara bertekanan yang kemudian
digunakan atau dihembuskan untuk meniup api lilin tersebut.

Hukum boyle mengatakan bahwa jika gas dikompresikan atau di ekspansikan pada
temperature tetap maka tekanannya akan berbandinf terbalik dengan volumenya. Pada hukum
Charles berbunyi pada proses tekanan tetap, volume gas berbanding lurus dengan temperature
mutlak .

B. JENIS-JENIS KOMPRESOR
Kompresor perpindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor piston
(reciprocating compressor) dan kompresor putar (rotary).

 Kompresor piston/torak (Reciprocating)


Kompresor piston kerja tunggal Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang
memanfaatkan perpindahan piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong
oleh poros engkol (crankshaft) untuk memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke
silinder kompresi ketika piston bergerak pada posisi awal dan udara akan keluar saat
piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.

3
 Kompresor piston kerja ganda
Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya saja yang
menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi memiliki port
inlet dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan
menghasilkan udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.

 kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai
kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada kompresor
piston menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada kompresor diafragma
menggunakan membran fleksible atau difragma.

4
 Kompresor screw (Rotary screw compressor)
Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif,
yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara
bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.

2) Lobe

3) Vane

4) Liquid Ring

5) Scroll

 Kompresor dinamis
Kompresor dinamis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor sentrifugal dan kompresor
aksial.

1. Kompresor sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya sentrifugal yang
dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang
kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan
memperlambat aliran melalui diffuser.

5
2. Kompresor aksial
Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian
kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir
keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor
sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet,
mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.

C. KOMPONEN KOMPRESOR
 Kerangka(frame)

Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.

 Poros engkol (crank shaft)

Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).

 Batang penghubung (connecting rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat
kompresi.

6
 Kepala silang (cross head)

Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya.

 Silinder (cylinder)

Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket

 Liner silinder (cylinder liner)

Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi, pemasukan,
kompresi, dan pengeluaran.

 Front and rear cylinder cover.

Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.

 Water Jacket

Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

 Torak (piston)

Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).

 Cincin torak ( piston rings)

Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.

 Batang Torak (piston rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

 Cincin Penahan Gas (packing rod)

7
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang
bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri
dari beberapa ring segment.

 Ring Oil Scraper

Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame

 Katup kompresor (compressor valve)

Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar
silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan
tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.

D. PROSES KOMPRESI GAS


Cara Kompresi Dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu proses isotermal, adiabatik, dan
politropik. Perlakuannya adalah sebagai berikut:

I. Kompresi Isothermal
Jika satu gas dikompresikan, maka ada energi mekanik yang diberikan dari luar kepada gas.
Energi ini pun berubah menjadi panas dan temperaturnya naik jika tekanan semakin tinggi.
Namun jika dibarengi dengan pendinginan temperatur dapat dijaga tetap. Ini disebut dengan
kompresi isothermal (temperatur tetap). Hal ini dapat ditulis sebagai berikut berdasarkan,
Pers. 7

Yang ekuivalen dengan hukum Boyle. Kompresi ini sangat berguna dalam analisa teoritis
namun untuk perhitungan tidak banyak kegunaannya untuk kompresor. Hal ini disebabkan
tidak mungkin untuk menjaga temperatur udara yang tetap dalam silinder karena cepatnya
proses kompresi.

8
II. Kompresi Adiabatik
Proses adiabatik terjadi jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas. Pada

prakteknya proses ini tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasinya terhadap silinder
juga tidak pernah dapat sempurna pula. Hanya saja sering kali dipakai dalam kajian teoritis
proses kompresi.

Hubungan antara tekanan dan volume:

Di mana k = Cp/Cv, dengan Cp= 1,005 kJ/(Kg°C) dan Cv=0,712 kJ/(Kg°C)

Jika dibandingkan dengan proses isothermal dapat dilihat bahwa untuk pengecilan volume
yang sama, proses adiabatik akan menghasilkan tekanan yang Lebih tinggi. Contohnya
berdasarkan rumus yang telah ada, jika volume diperkecil menjadi ½, maka kompresi
adiabatik menjadi 2,64 kali lipat sedangkan kompresi isothermal hanya 2 kali lipat. Namun
kerja yang diperlukan pada kompresi Dian=batik juga lebih besar.

III. Kompresi Politropik


Kompresi yang sesungguhnya bukan merupakan proses isothermal maupun adiabatik tetapi
diantara keduanya yaitu kompresi politropik.

Hubungan antar P dan v dapat dirumuskan sebagai berikut:

9
BAB 3
LANGKAH KERJA KOMPRESOR

A. Proses laju udara kompresor

Tangki udara

10
B. Diagram Langkah Kerja

mulai

Periksa alat ukur Naikan katup pada


dan kompresor posisi P₂ 3,5 kg/cm²

Hubungkan kontak Naikan tekanan pada


ke jalajala listrik katup posisi P₂
4kg/cm²

Naikan tekanan
Switch on
katup pada posisi P₂
4,5 kg/cm²
Tunggu beberapa
menit tangki udara
Naikan tekanan
Putar katup pada katup pada posisi P₂ 5
posisi tekanan P₂ 3 kg/cm²
kg/cm²

Ukur P₁ , T₁ , Tdb, Selesai


Twb, ΔP, P₃ (pada
office) pada
masingmasing

11
BAB 4
Tugas

A. DATA HASIL PENGAMATAN

Tekanan udara 1 atm.

Temperatur ruangan 32 derajat Celcius.

Dari data didapat sebagai berikut :

B. PENGOLAHAN DATA HASIL PENGAMATAN

A. Dari hasil percobaan 1 didapat data sebagai berikut :

12
P1 = 5 kg/cm2 T2 = 62 ⁰C + 273 = 335⁰K

P2 = 17 mmH2O T3 = 30,5 ⁰C + 273 = 303,5 ⁰K

P3 = 3 mmH2O Tdb in = T1= 30 ⁰C + 273 = 3030K

ꙘP = 19 mmH2O Twb in = 30,8 ⁰C + 273 = 303,80K

T1 = 30⁰C + 273 = 303⁰K Tdb out = 30,5⁰C + 273= 303,50K

V = 200 Volt A = 5 Ampere

B. Dari hasil percobaan 2 didapat data sebagai berikut :

P1 = 4 kg/cm2 T2 = 64 ⁰C + 273 = 337⁰K

P2 = 28 mmH2O T3 = 30,7 ⁰C + 273 = 303,7 ⁰K

P3 = 40 mmH2O Tdb in = T1= 30,8 ⁰C + 273 = 303,80K

ꙘP = 21 mmH2O Twb in = 31 ⁰C + 273 = 3040K

T1 = 30,8⁰C + 273 = 303,8⁰K Tdb out = 30,7⁰C + 273= 303,70K

V = 200 Volt A = 5 Ampere

C. Dari hasil percobaan 3 didapat data sebagai berikut :

P1 = 1 kg/cm2 T2 = 72 ⁰C + 273 = 345⁰K

P2 = 25 mmH2O T3 = 30,7 ⁰C + 273 = 303,7 ⁰K

P3 = 17 mmH2O Tdb in = T1= 30,8 ⁰C + 273 = 303,80K

ꙘP = 11 mmH2O Twb in = 31 ⁰C + 273 = 3040K

T1 = 30,8⁰C + 273 = 303,8⁰K Tdb out = 30,7⁰C + 273= 303,70K

V = 200 Volt A = 5 Ampere

13
Menentukan P1 yang dikonversikan kedalam satuan atm absolut.

Percobaan 1

P1 = 5 kg/cm2

P1 = Po + 9,678 x 10-1 x P1

P1 = 1 atm + 9,678 x 10-1 x 5 kg/cm2

P1 = 5,839 atm abs

Percobaan 2

P1 = 4 kg/cm2

P1 = Po + 9,678 x 10-1 x P1

P1 = 1 atm + 9,678 x 10-1 x 4 kg/cm2

P1 = 3,8712 atm abs

Percobaan 3

P1 = 1kg/cm2

P1 = Po + 9,678 x 10-1 x P1

P1 = 1 atm + 9,678 x 10-1 x 1 kg/cm2

P1 = 0,9678 atm abs

Menentukan P2 yang dikonversikan kedalam satuan atm absolut.

Percobaan 1

14
P2 = 17mmH2O

P2 = Po + 9,678 x 10-5 x P2

P2 = 1 atm + 9,678 x 10-5 x 17 mmH2O

P2 = 1,0016 atm abs

Percobaan 2

P2 = 28 mmH2O

P2 = Po + 9,678 x 10-5 x P2

P2 = 1 atm + 9,678 x 10-5 x 28 mmH2O

P2 = 1,0027 atm abs

Percobaan 3

P2 = 25 mmH2O

P2 = Po + 9,678 x 10-5 x P2

P2 = 1 atm + 9,678 x 10-5 x 25 mmH2O

P2 = 1,0024 atm abs

Menentukan P3 yang dikonversikan kedalam satuan atm absolut

Percobaan 1

P3 = 3 mmH2O

P3 = Po + 9,678 x 10-5 x P3

P3 = 1 atm + 9,678 x 10-5 x 3 mmH2O

P3 = 1,00029 atm abs

Percobaan 2

15
P3 = 40 mmH2O

P3 = Po + 9,678 x 10-5 x P3

P3 = 1 atm + 9,678 x 10-5 x 40 mmH2O

P3 = 1,0038 atm abs

Percobaan 3

P3 = 17 mmH2O

P3 = Po + 9,678 x 10-5 x P3

P3 = 1 atm + 9,678 x 10-5 x 17 mmH2O

P3 = 1,0016 atm abs

Percobaan X Y x.y X2
1 1,2237 0,1003 0,1227 1,4974
2 1,9459 0,1037 0,2017 3,7865
3 3,2188 0,1271 0,4091 10,3606
∑ 6,3884 0,3311 0,7335 15,6445

Maka di dapat :

16
a= 1(0,7335) – 2,1151 / 15,6446 - 40,8116 = 0,05489

= 1 / 1 – 0,05489 = 0,94511

B. Menentukan Laju Massa aliran udara :

ma = 4,289 x 10-5

- Percobaan 1
ma = 4,289 x 10-5√19x3/30,5 = 1,838
- Percobaan 2
ma = 4,289 x 10-5√21x40/30,7 = 0,00025
- Percobaan 3
ma = 4,289 x 10-5√11x17/30,7 = 7,877

C. Menentukan Aliran Massa Uap Air Masuk (mvin) :

Untuk Twb = 32C dan Tdb = 31C pada kondisi masukan,maka dari
diagram psikometrik rasio kandungan air per udara kering yi = 0,01 kg air per
kg udara sehingga laju aliran massa uap air

mvin = × ma

- Percobaan 1
mvin = 0.01/0.01+1 x 1,838 = 0,01819
17
- Percobaan 2
mvin = 0.01/0.01+1 x 0,00025 = 2,4752

- Percobaan 3
mvin = 0.01/0.01+1 x 7,877 = 0,0779

D. Menentukan Laju Aliran Massa Uap Air Keluar (mvout) :

Untuk Twb = 303K dan Tdb = 303K pada kondisi keluaran ,maka dari
diagram psikometrik rasio kandungan air per udara kering = 0,009 kg air per
kg udara sehingga laju aliran massa uap air

mvout = × ma

- Percobaan 1

Mvout = 0.009/0.009+1 x 1,838 = 0,0163

- Percobaan 2

Mvout = 0.009/0.009+1 x 1,00025 = 0,00892

- Percobaan 3

Mvout = 0.009/0.009+1 x 7,877 = 0,0702

E. Menentukan Kerja Politropik :

Wpol = × ma.RT1 × (rp – 1)

F. Menentukan Kerja Isotermik :

Wiso = ma RT1. In(rp)

18
G. Menentukan Kerja Mekanis
Wmek = V.A

H. Menentukan Efisiensi Politropik

ŋpol= x 100%

 Volume Kompresor
V1 = Vc x Vs

V=

I. Menentukan Efisiensi Isotermal

ŋiso= x 100%

J. Menentukan Efisiensi Volumetrik

ŋvol = x 100%

K. Volume Kompresor
n
V1 = Vc + Vs V2 = (A/P2)

n
A = P1 × V1

3. Performance Kompresor

 Menentukan Volume Langkah :


Vs = Diameter Silinder x Langkah Torak
19
= × S

4. Performance Kompresor

 Menentukan Volume Langkah :

Vs = Diameter Silinder x Langkah Torak

= × S

 Menentukan Volume Sisa

Vc = Diameter Silinder x Langkah Sisa

= × SC

5. Performance Kompresor

 Menentukan Volume Langkah :

Vs = Diameter Silinder x Langkah Torak

= × S

 Menentukan Volume Sisa

Vc = Diameter Silinder x Langkah Sisa

20
6. Performance Kompresor

 Menentukan Volume Langkah :

Vs = Diameter Silinder x Langkah Torak

= × S

 Menentukan Volume Sisa

Vc = Diameter Silinder x Langkah Sisa

= × SC

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 3. Laju Aliran Massa Udara dan Laju Aliran Massa Uap Air

1
2
3
4
BAB 5

Penutup

Kesimpulan
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan,dapat disimpulkan bahwa nilai laju aliran massa uap air
masuk-keluar ditentukan oleh nilai yang berbeda dan dengan suhu yang berbeda
pula.Sebelum menentukan laju aliran massa uap air masuk-keluar,hitung dulu
kandungan air per udara kering baik pada aliran massa uap air masuk maupun
aliran massa uap air keluar.Untuk aliran massa uap air masuk suhu yang dihitung
pada suhu ruangan sementara untuk aliran massa uap air keluar suhu diperoleh dari
kompresor.juga perlu diingat bahwa kandungan air per udara kering pada aliran
massa uap air masuk yaitu 0,01kgair / kg udara,sementara kandungan air per udara
kering pada aliran massa uap air keluar yaitu 0,009 kg air / kg udara

Saran

Sebelum melakukan aliran massa uap air masuk maupun keluar, hendaknya
diperhatikan terlebih dahulu pada alat pengukur,apakah sebelum melakukan
pengujian ini alat pengukur tepat di angka nol.

Sebaiknya dalam melakukan percobaan uji aliran massa uap air ini dilakukan
secara cepat dikarenakan pada P cepat berubah karena terus ada tekanan dari
kompresor yang dihasilkan.

5
Daftar Pustaka

https://misklisiskal.blogspot.com/2017/05/dasar-kompresi-gas-pada-kompressor.html

http://belajarelektronika.net/pengertian-fungsi-dan-cara-kerja-kompresor/

https://hanunggusnandar.wordpress.com/2010/04/15/7/

https://slideplayer.info/slide/11864156/

Anda mungkin juga menyukai