Anda di halaman 1dari 8

Tugas 1

1. Jelaskan strategi pengendalian bahaya kebakaran sesuai Peraturan Perundangan K3 ?


2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam melakukan pekerjaan.
Berikan penjelasan masing-masing ?
3. Menurut saudara siapakah yang wajib melaksanakan pengendalian lingkungan kerja di
perusahaan ?
4. Sebutkan lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja dari ketentuan
peraturan perundang-undangan bidang kesehatan kerja dan lingkungan kerja ?
5. Faktor-faktor apa saja yang menjadi ancaman resiko Keselamatan Kerja ?
6. Menurut saudara apa pengertian K3 berdasarkan a. Filosofi, b. Keilmuan :
7. Menurut saudara apa perbedaan Audit dan Inspeksi dan jelaskan tentang pemeriksaan
penyakit akibat kerja?
8. Sebutkan apa saja kewajiban seorang ahli K3 dan apa yang dimaksud dengan manfaat yang
lebih dari pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja?
9. Menurut saudara apa tujuan dari Ergonomi dan apa yang dimaksud dengan B3 berdasarkan
Kepmen No. 187/1999?
10. Apa maksud dan tujuan pengujian kualitas APAR dan terdiri dari apa saja sistem deteksi
kebakaran ?
11. Apa tujuan dari diterapkannya managemen K3 ?
12. Apa yang dimaksud dengan :
a. keselamatan
b. Kesehatan
c. Aman
13. Menurut Anda apa saja kewenangan ahli K3 ( tugas dan fungsi)?
14. Jelaskan tentang kelompok penyakit yang dapat timbul dalam hubungan kerja sesuai Kepres
No.22/1993?
15. Apa tujuan dari P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)?
1. Sistem penanggulangan kebakaran
Pre Fire control
 Identifikasi potensi bahaya kebakaran
 Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran
 Identifikasi scenario
 Perencanaan tanggap darurat Perencanaan system proteksi kebakaran
 Pelatihan
In Case Fire Control
 Deteksi alarm
 Padamkan
 Lokalisir
 Evakuai
 Rescue
 Amankan
Post Fire Control
 Investigasi
 Analisis
 Rekomendasi
 Rehabilitasi

2. faktor faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan :

Faktor Fisika adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat fisika yang dalam hal
ini termasuk iklim kerja, kebisingan, getaran, gelombang mikro, sinar ultra ungu dan
medan magnet

Faktor Kimia adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat kimia yang melitupi
bentuk padatan (partikulat), cairan, gas, kabut, aerosol dan uap yang berasal dari
bahan-bahan atau limbah kimia.

Faktor Biologi juga merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan
timbulnya penyakit akibat kerja. Yang termasuk golongan hayati ini meliputi kuman,
visus, jamur, cendawan, cacing, serangga, tumbuh-tumbuhan yang berasal dari
bahan proses produksi lingkungan kerja misalnya pada pabrik-pabrik bir, roti yang
menggunakan proses peragian, pabrik textile yang menggunakan bulu domba dan
sebagainya.
Faktor Ergonomi panyakit akibat kerja dapat ditimbulkan karena faktor ergoomik
(faal kerja) yaitu penyakit karena cara kerja yang salah ataupun penggunaan alat-
alat kerja yang tidak sesuai dengan kondisi fisik.

Faktor Psikologi penyakit akibat kerja yang disebabkan karena faktor kejiwaan dapat
disebabkan oleh pandangan seseorang terhadap pekerjaannya maupun hubungan
kerja dengan orang lain seperti atasan kelompok kerja atau bawahan, atau pekerjaan
yang diluar batas kemampuannya.

3. siapakah yang wajib melaksanakan pengendalian lingkungan kerja di perusahaan

4. lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja dari ketentuan peraturan
perundang-undangan bidang kesehatan kerja dan lingkungan kerja

1. Tempat kerja dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha

2. Adanya tenaga kerja yang bekerja disana

3. Adanya bahaya kerja ditempat itu

6. Secara Filosofi : adalah pemikiran dan upayah serta penerapannya yang ditunjukan
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani setiap tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Secara Keilmuan : K3 berarti suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

7. A. Perbedaan Audit dan Inspeksi :

AUDIT

- Upaya mencari ketidaksesuaian di dalam sistem di mana kegiatan dilakukan


terhadap area keseluruhan sistem K3 yang ada di perusahaan.

- Mengukur efektifitas dari pelaksanaan suatu sistem.

- Difokuskan terhadap suatu sistem.

- Penekanan terhadap proses.

- Metode pelaksanaan: tinjauan ulang, mencari kesesuaian dan observasi.


INSPEKSI

- Upaya menemukan sumber bahaya dengan memeriksa standar yang


berhubungan dengan bahaya tersebut.

- Menemukan kesesuaian dari suatu obyek.

- Difokuskan terhadap suatu obyek.

- Penekanan terhadap hasil akhir.


- Metode pelaksanaan: pengujian secara teknis dan mendetail.

Pemeriksaan penyakit akibat kerja :

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah suatu penyakit atau keadaan kesehatan yang
diakibatkan oleh rutinitas pekerjaan atau lingkungan kerja. PAK dapat ditimbulkan
dari berbagai faktor contohnya dari faktor pekerjaan itu sendiri, proses kerja, alat
kerja yang dipakai, lingkungan kerja dan juga bahan yang dipakai untuk bekerja.
Sehingga dengan adanya pemeriksaan penyakit akibat kerja dapat diketahui sakit
apa yang diderita oleh pekerja dan apa yang menyebabkan sakitnya si pekerja, dan
sehingga dapat dilakukan pecegahan agar tidak berimbas kepada pekerja yang
lainnya.

8. a. kewajiban seorang ahli K3

-Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 sesuai


dengan bidang yang ditentukan.

-Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk sesuai keputusan
penunjukannya yaitu tiap 3 bulan atau ditentukan lain bagi Ahli K3 Umum serta
setiap selesai memberikan jasa bagi Ahli K3 yang berada pada perusahaan jasa.

-Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/instansi yang di


dapat berhubungan dengan jabatannya.

b. manfaat dari pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja

1. Meningkatkan & memelihara derajat kesehatan fisik, mental & sosial


tenaga kerja di semua lapangan pekerjaan sehingga efisiensi & produktivitas
yang tinggi dapat dicapai

2. Mencegah terjadinya gangguan – gangguan kesehatan tenaga kerja yang


disebabkan oleh kondisi – kondisi kerja

3. Melindungi tenaga kerja dari pekerjaannya terhadap faktor-faktor yang


dapat membahayakannya
4. Menempatkan setiap tenaga kerja dalam suatu lingkungan kerja yang
sehat dan sesuai dengan faal dan jiwanya dengan perkataan lain
menyesuaikan pekerjaan terhadap seseorang dan setiap orang dengan
pekerjaannya

5. Mencegah sejauh mungkin terjadinya kecelakaan kerja

9. Tujuan dari Ergonomi dan apa yang dimaksud dengan B3 berdasarkan Kepmen
No. 187/1999

Tujuan dari ergonomi untuk mencegah dan atau mengurangi risiko akibat penggunaan
bahan kimia berbahaya di tempat kerja terhadap tenaga kerja, alat-alat kerja dan
lingkungan.

B3 (Bahan, Berbahaya dan Beracun), Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia
dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau
toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.

10. Tujuan pengujian kualitas APAR yaitu untuk mengetahui kondisi tabung APAR dan
kualitas bahan pemadamnya apakah masih layak digunakan atau tidak.

Sistem deteksi kebakaran :

1. Smoke Detector 2 Wire Alat ini memiliki sistem kerja 2 kabel, sensor ini dapat
diintegrasikan dengan fire alarm panel.
2. Smoke Detector 4 Wire Alat ini menggunakan sistem kerja 4 kabel dan dapat
dengan mudah diintegrasikan dengan berbagai jenis (security) alarm panel
ataupun automation panel.

3. Smoke Detector Multi Yaitu alat pendeteksi asap yang dapat bekerja dengan
sistem 4 kabel ataupun 2 kabel, hal ini memungkinkan sensor ini untuk
diintegrasikan dengan Security Alarm dan juga Conventional Fire Alarm.

4. Stand alone Smoke Detector Yaitu sensor deteksi asap yang berdiri sendiri tanpa
memerlukan koneksi ke panel controller.[2] Smoke Detector ini dapat dengan
mudah ditempatkan dan dioperasikan pada berbagai ruang.

11. Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah untuk menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi untuk mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
12. a. Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara
fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun
pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.

b. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan
kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan
persalinan.

c. Aman atau selamat (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai yang sudah
dipastikan potensi bahaya sudah dikendalikan. Aman adalah lawan dari kata tingakat
bahaya (danger)

13. kewenangan ahli K3 ( tugas dan fungsi)

- Memasuki tempat kerja sesuai dengan penunjukan.

- Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di


tempat kerja sesuai sengan penunjukan.

- Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan


persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi :

 Keadaan dan fasilitas tenaga kerja


 Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya
 Penanganan bahan-bahan
 Proses produksi
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
 Lingkungan kerja

fungsi seorang ahli k3 tersebut :

- Merangkan tugas-wewenang & tanggung jawab Ahli K3.


- Menjelaskan apa yang menjadi hak-hak pekerja bidang K3.
- Menjelaskan kepada pihak perusahaana bahwa upaya K3 sangat
menguntungkan bagi owner. Karena dapat memperkecil cost yang terjadi
apabila suatu hari nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa/terluka/cacat/meninggal
hingga hancurnya asset perusahaan seperti ledakan dan lain-lain.
- Menjelaskan tujuan utama SMK3 atau Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja .
- Menjelaskan kepada perusahaan tentang sistem untuk pelaporan kecelakaan
Kerja.
- Menganalisa suatu kasus yang terjadi ketika ada kecelakaan, mengetahui
faktor aoa yang menjadi penyebabnya & dapat menyusun laporan
kecelakaan yang terjadi kepada pihak perusahaan/pengusaha.
- Mengenal P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja), tugas,
tanggung-jawab & wewenang organisasi P2K3 tersebut.
- Mengenal pembinaan & pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3
ditingkat perusahaan, Nasional & Internasional.
- Mengidentifikasi obyek pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3.
- Mengetahui tentang persyaratan serta pemenuhan mengenai peraturan UU
ditempat kerja.
- Mengetahui tentang persyaratan K3 ditempat kerja sebagai mana yang telah
dituliskan dalam Undang-undang Keselamatan Kerja.
- Mengetahui tentang proses audit & ruang lingkup untuk mengukur target atau
tingkat pencapaian yang telah ditentukan oleh perusahaan/pengusaha.

Bagaimana tugas seorang ahli K3


- Ahli K3 Umum yang dapat melakukan identifikasi, evaluasi, pengendalian
resiko, dalam pe laksanaan K3.
- Mampu melaksanakan K3 di tempat kerja, yang mampu menjelaskan teknik
pencegahan dan penangulangan kecelakaan kerja.
- Dapat mengelola dan menjalankan organisasi P2K3.

14. kelompok penyakit yang dapat timbul dalam hubungan kerja sesuai Kepres No.22/1993
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja. Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang
timbul karena hubungan kerja berhak mendapat jaminan Kecelakaan Kerja baik pada
saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir.

- Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut


(silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis yang silikosisnya
merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
- Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan
oleh debu logam keras.
- Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan
oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
- Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat
perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
- Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat
penghirupan debu organik. Dll

15.Tujuan dari P3K

 Menolong nyawa
 Dapat meringankan penderitaan korban secara cepat.
 Untuk mencegah cedera atau penyakit agar tidak bertambah parah,
seperti adanya pendarahan.
 Untuk mempertahankan daya tahan korban
 Sebagai usaha untuk  menyembuhkan
 Untuk mencari pertolongan lebih lengkap

Anda mungkin juga menyukai