Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

A. Sejarah Perkembangan Kompresor


Kompresor sentrifugal baru dikenal tahun 1899 ketika Rateau untuk
pertama kali membuat kompresor sentrifugal, yang berupa suatu blower
(kompresor sentrifugal tekanan rendah) satu tingkat dengan kapasitasaliran
sekitar 2000 m3/h, penaikan tekanan sebesar 5,8 m kolom air pada putaran
20.000 rpm. Rateau membuat kompresor betingkat pertama kali tahun 1905
yaitu satukompresor lima tingkat yang menghasilkan kapasitas aliran 2.500
m3/htekanan 4 m kolom air pada putaran 4.500 rpm Kompresor aksial
dikembangkan pertama kali oleh Persons pada awalabad ke-20.Pada tahun
1909 sebuah pabrik di Frankfurt berhasil membuat kompresor yang dapat
menaikan tekanan dari 1 ata (atmosfir absolut) menjaditekanan 7 ata dengan
kapasitas 7.000 m3/h.
Kompresor tersebut berupa kompresor bertingkat duabelas danmempunyai
dua rumah. Diantara kedua rumah tersebut dipasang pengdingin antar tingkat
(intercooler ), Kompresor udara adalah mesin atau alat yang menciptakan dan
mengaliri udara bertekanan. Kompresor udara biasa digunakan untuk pengisian
angin ban, membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor, penyediaan udara
untuk proses pembakaran di ketel/ motor listrik, proses pengecatan dengan alat
spray, Kompresor juga banyak digunakan untuk alat-alat yang menggunakan
sistem pneumatic.
Prinsip kerja kompresor udara hampir sama dengan pompa ban sepeda atau
mobil. Ketika torak dari pompa ditarik keatas, tekanan yang ada di bawah
silinder akan mengalami penurunan di bawah tekanan atmosfir sehingga udara
akan masuk melalui celah katup ( klep) kompresor. Katup (klep) kompresor di
pasang di kepala torak dan dapat mengencang dan mengendur. Setelah udara
masuk ke tabung silinder kemudian pompa mulai di tekan dan torak beserta
katup (klep) akan turun ke bawah dan menekan udara,sehingga membuat
volumenya menjadi kecil.
Tekanan udara menjadi naik terus sampai melebihi kapasitas tekanan di
dalam ban, sehingga udara yang sudah termampat akan masuk melalui katup
(pentil). Setelah di pompa terus menerus tekanan udara di dalam ban menjadi

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

naik. Proses perubahan volume udara yang terletak pada silinder pompa
menjadi lebih kecil dari kondisi awal ini di sebut proses pemampatan
(pengkompresan udara) Kompresor udara di bagi menjadi dua bagian, yaitu
Dynamic Compressor dan Displacement Compressor.
Dynamic Compressor menggunakan vane atau impeller yang berputar pada
kecepatan tinggi sehinggah menghasilkan volume udara kompresi yang besar.
Dynamic Compressor memiliki dua jenis, yaitu kompresor sentrifugal (radial
flow) dan aksial.
a) Compresor sentrifugal menggunakan sistem dengan putaran tinggi. Udara
yang masuk melalui tengah tengah inlet kompresor di alirkan melalui
impeller yang berputar di dalam volute casing sebelum keluar menuju outlet
kompresor.
b) Kompresor aksial menggunakan sistem putaran dinamis yang memiliki
serangkaian kipas airfoil yang berfungsi untuk menekan aliran fluida.
Kompresor aksial biasanya di gunakan untuk turbin gas/udara seperti mesin
kapal kecepatan tinggi,mesin jet,dan pembangkit listrik skala kecil.
Displacement Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu Reciprocating
Compressor dan Rotary Compressor. Reciprocating Compressor sering juga di
sebut sebagai kompresor piston/torak. Kompresor ini memiliki tiga buah jenis,
yaitu kompresor piston sistem kerja tunggal, kompresor sistem kerja ganda dan
kompresor diafragma.
a) Kompresor Sistem kerja tunggal adalah sama seperti sistem pompa sepeda
dengan aliran keluar yang hampir konstan pada kisaran tekanan pengeluaran
tertentu.
b) Kompresor Sistem kerja ganda di kompresor piston ganda port inlet dan
outlet nya berada di kedua sisi. Kompresor piston tunggal dan ganda
memiliki perbedaan di port inlet dan outlet nya
c) Kompresor Sistem kerja diafragma adalah jenis klasik dari piston,dan
mempunyai kesamaan dengan piston, Pada kompresor piston udara yang
melewati outlet dan inlet nya di atur oleh piston, sedangkan pada kompresor
diafragma menggunakan membran fleksible atau diafragma.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

B. Proses Kompresi Kompresor


Kompresi gas yang terjadi di dalam kompresor dapat dibedakan menjadi 3
bagian yaitu:
1. Kompresi Isothermal
Dalam kompresi isothermal, temperature gas tidak berubah, sehingga
temperature gas pada akhir langkah kompresi sama dengan temperature gas
pada awal kompresi. Dalam hal ini kenaikan temperature gas dapat dicegah,
karena panas yang timbul selama proses kompresi, segera diserap sempurna
oleh fluida pendinginan melalui silinder. Namun demikian, proses kompresi
isothermal sulit dilaksanakan.Tetapi dengan kompresi ishotermal kerja yang
digunakan adalah yang paling endah jika dibandingkana dengan jenis proses
kompresi lain. Hubungan antara p dan v adalah :

2. Kompresi Politropik
Dalam kompresi politropik temperature gas setelah kompresi lebih
tinggi dari pada temperature pada awal langkah kompresi, meskipun selama
proses tersebut berlangsung terjadi perpindahan kalor dari silinder
sekitarnya. Kompresi gas refrigerant didalam kompresor, dalam keadaan
sebenarnya, kira-kira mendekati proses politropik tersebut diaatas. Kerja
yang diperlukan untuk kompresi politropik lebih besar daari pada untuk
kompresi ishotermal, tetapi lebih rendah dari pada untuk kompresi
adabatik.Disamping itu kenaikan tekanan yang diperoleh dengan kompresi

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

politropik lebih besar dari pada dengan kompresi isothermal, lebih rendah
dari pada dengan kompresi adibatik. Untuk kompresi politropik, hubungan
antara tekanan dan volume pada awal dan akhir proses kompresi adalah
sebagai berikut:

3. Kompresi Adiabatic
Proses kompresi adiabatic adalah proses kompresi tanpa perpindahan
kalor dari gas dan sekitarnya, yaitu dengan jalan memberikan isolasi panas
secara sempurna pada dinding silinder. Dengan kompresi adiabatic,
temperature gas akan naik dan lebih tinggi dari pada kenaikan yang terjadi
dengan kompresi politropik.

Proses kompresi didalam kompresor, dalam kenyataanya bukanlah


kompresi adiabatic maupun kompresi isothermal akan tetapi kompresi
politropik. Namun, karena prosesnya mendekati kompresi adiabatic, maka

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

dalam perhitunganya menggunakan diagram mullier proses kompresi


tersebut tidak dianggap adiabatic.

C. Prinsip Kerja Kompresor Torak


Apabila gas refrigerant diisap masuk dan dikompresikan didalam silinder
kompresor mesin refrigerasi, perubahan tekanan gas refrigerant terjadi sesuai
dengan perubahan volume yang diakibatkan oleh gerak torak didalam silinder
tersebut. Gambar dibawah ini menunjukkan perubahan tekanan gas didalam
silinder selama langkah uap dan langkah kompresi.
1. Langkah Isap
Pada waktu torak berda pada titik mati atas ( titik A) katup buang dan
katup isap ada dalam keadaan menutup. Kemudian, pada waktu torak mulai
bergerak dari TMA ke TMB katup isap akan membuka.
Selama gerakan torak dariTMA ke titik B, gas yang ada dalam silinder
akan berexpansi, tetapi gas sebenarnya baru terisap masuk kedalam silinder.
Setelah tekanan dalam silinder tersebut turun mencapai tekanan penguapan.
Oleh karena itu, selama gerakan torak dari titik A ke titik B, tidak terjadi
pengisapan (langkah bebas/idle stroke).
Maka baru setelah torak mencapai titik B dan meneruskan gerakanya
menuju TMB (titik C), gas refrigerant mulai diisap masuk kedalam silinder.
Pada waktu torak berada diTMB katup isap menutup dan proses pengisapan
gas refrigerant selesai.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Gambar. Siklus kompresor (gerakan torak dan perubahan tekanan dalam silinder)
2. Langkah Kompresi

Pada waktu torak berada pada di TMB (titik C), baik katup isap maupun
katup buang ada dalam keadaan menutup. Selanjutnya, selama gerakan total
dari TMB ke titik D, gas didalam silinder mengalami proses kompresi
sehimgga tekanan gas akan naik secara berangsur-angsur.
Apabila telah dicapai tekanan buang (pengeluaran ), pada titik d, katup
buang ,mulai membuka sehingga gas akan keluar dari dalam silinder.
gerakan total dari titik D ke TMA (titik A), pengeluaran gas refrigerant
berlangsung pada tekanan konstan. Proses kompresi selesai pada waktu
berada di TMA.
Seperti diterangkan diatas, selama langkah hisap terdapat langkah bebas
(idle stroke) sehingga jumlah gas yang terisap berkurang. Dengan demikian,
efisiensi volumenya akan turun. Oleh karena itu, hendaknya diusahakan
agar panjang langkah bebas dapat dibuat sependek-pendeknya sehingga
pengisapan gas masuk kompresor dapat dimulai seawal mungkin.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

D. Konstruksi Kompresor Torak


1. Konstruksi Komproser

Keterangan gambar :
a. saluran udara masuk
b. katup isap
c. torak
d. batang engkol
e. pena engkol
f. poros engkol

2. Bagian-bagian dari kompresor torak terdiri atas:


Komponen utama
Komponen pembantu

Komponen utama
Komponen utama yang membentuk mekanisme torak engkol terdiri
atas: Torak, batang torak, engkol dan silinder.
a. Torak
Torak berfungsi untuk mengisap dan menekan udara atau gas di dalam
silinder, torak terbuat dari bahan paduan aluminium. Supaya tidak terjadi

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

kebocoran antara torak dan silinder maka torak dilengkapi dengan


cincin torak.
b. Batang torak
Batang torak berfungsiuntuk menghubungkan gerakan engkol ke torak
melalui pena engkol dan pena torak, batang torak ini biasanya terbuat dari
baja tempa dan difinish dengan mesin. Hubungan gerakan dari engkol ke
torak dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung yaitu melalui
kepala silang.
c. Engkol
Engkol pada kompresor berfungsi untuk mengubah gerak putar dari
motor penggerak menjadi gerak bolak balik pada torak. Engkol terbuat dari
baja tempa yang difinish dengan mesin, engkol dipasang pada bantalan
yang dilumasi dengan cara sentrifugal atau dengan sistem cincin.
d. Silinder
Silinder adalah tempat dimana torak bekerja mengisap dan menekan
fluida yaitu udara atau gas, silinder terbuat dari besi tuang dengan
dindingnya

yang

diha],uskan,

dipoles

dengan

mesin.

Selama

kompresorbekerja mengisap dan menekan fluida maka akan terjadi panas,


oleh karena itu silinder perlu didinginkan. Silinder dapat didinginkan
dengan air atau dengan udara. Untuk silinder yang didinginkan dengan
udara maka sekeliling bodi dari silinder pada bagian luar dilengkapi dengan
sirip pendingin dengan maksud untuk memperlancar perpindahan panas,
sedangkan untuk silinder yang didinginkan dengan air maka silinder
tersebut dibuat berongga yang berisi dengan air yang dapat bersirkulasi,
baik secara alam maupun dengan cara sirkulasi paksa, yaitudengan pompa
air pendingin.
E. Klasifikasi Kompresor
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,
yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo),
Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary,

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan


ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
A. Positive Displacement Compressor
3. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi
dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan
udara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya
menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam
silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara
alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik
mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di
masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan
dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada. dalam tangki
tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus
hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus,
pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka
katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara
otomatis.
4. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan
udara yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama,
kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk
dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan.
Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperature
udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses
pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan
yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan system
air bersirkulasi.
3. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak.


Namun letak torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara
yang masuk dan keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian
yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan
lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu
kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan,
farmasi, obatobatan dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya
terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki
penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak
secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan
sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang
kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung
penyimpan.
4. Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor
dipasang berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai
lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan dari kompresor jenis ini
adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil, sehingga menghemat
ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat
menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan
mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung
dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor mulai
berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding.
Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat
dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil
menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
5. Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau
bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan
lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi
helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus,
maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawatpesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada
rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap
dan menekan fluida.
6. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang
lain tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian
sisi yang bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan
dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar.
Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran
terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat
betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar,
karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri
sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu
itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa
digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga
dapat berputar tepat pada dinding.
B. Dynamic Compressor
1. Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang
besar. Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara
secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah
dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran
udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energy
bentuk tekanan.
2. Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari
ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama
udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat,

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati


sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai
beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari
susunan sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang
dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan mengisap udara luar melalui
sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu
dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan
hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
3. Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan
oleh sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu
searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara
terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat.
Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang
mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah
seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang
turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan
mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik
dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara
bertekanan.
F. Pemilihan Dan Pemeliharaan Kompressor
1. Pemelihaan Kompresor
Sebelum kita memilih untuk membeli kompresor,sebaiknya kita
mengetahui jenis-jenis dari kompresor yang ada di sekitar.Dan juga harus
mengetahui kompresor yang tepat untuk aplikasi anda.Jenis kompresor
udara

yang

umum

ada

di

pasaran,adalah

Reciprocating

Compressor(Menggunakan Piston) dan Screw Compressor(Menggunakan


Ulir).
Dari segi harga unit kompresor piston lebih murah di bandingkan
dengan kompresor screw. Kompresor screw memiliki biaya maintenance
lebih rendah.Kompresor screw dapat di operasikan 24 jam nonstop,berbeda

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN FT-UNHAS

dengan kompresor piston yang hanya memiliki maksimal waktu


pengoperasian 8 jam. Untuk pemakaian dengan kapasitas Air Delivery
yang besar biasanya jauh lebih bagus menggunakan tipe screw.Kompresor
screw biasanya di gunakan pada industri-industribesar.Kompresor udara
secara umum juga memiliki pembagian jenis berdasarkan sumber dayanya.Ada kompresor udara yang menggunakan Gasoline Engine(Mesin yang
menggunakan bensin) dan menggunakan Daya Listrik.
2. Pemeliharaan Kompresor
a. Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
b. Perhatikan pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya
c. Sebaiknya motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk hidup
mati
d. Kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
e. Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara
langsung (letakan di tempat terlindung).
f. Minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin
(sebaiknya tiap hari).

Anda mungkin juga menyukai