Anda di halaman 1dari 20

METODOLOGI SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN EPANET 2.

0 :

Persiapan Membuat Project di EPANET

Menggambar Jaringan

Input Data

Running Program Epanet

Interpretasi (Analisis) Data

Printing

Gambar 1. Metode analisis menggunakan epanet 2.0

1. PERSIAPAN MEMBUAT PROJECT EPANET


I. Mengatur Ruang Kerja EPANET (Pengaturan proyek)
Sebelum kita mulai menggambar jaringan di ruang kerja Epanet, maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah setting/ mengatur ruang kerja EPANET dengan cara :
buka program Epanet yang masih kosong / File >> New
klik Project >> defaults

Gambar 2. Project default

dari kotak dialog Default, ada 3 buah tab yaitu :

Gambar 3. Kotak dialog Default

ID labels label ID
Properties masukkan nilai/angka yang akan banyak digunakan (untuk
kemudahan bekerja sehingga tidak banyak data yang diedit)
Hydraulics :
Tentukan pilihan yang akan digunakan, terutama untuk :
GPM (Gallon per Minute)US units

Flow units

LPS (Liter per Second) SI units yang sering


dipakai di Indonesia

Dengan memilih satuan LPS pada menu flow units, maka semua satuan yang
digunakan adalah satuan Standart International (SI) dimana Flow (Debit) air
dalam satuan liter per detik (LPS), Panjang Pipa dalam (m), Diameter Pipa
dalam (mm), Tekanan (m), elevasi (m), dll.

Headloss Formula :
Rumus Headloss yang akan diterapkan di jaringan. Sebagai petunjuk rumus
yang akan dipakai adalah dilihat dari harga C (kekasaran pipa) yang digunakan,
pilih :
H W : Jika harga C berada pada kisaran angka ratusan (mis.120, 130, dst)
untuk saluran bertekanan

D W : Jika harga C berada pada kisaran angka 0,.(mis. 0,5) untuk


saluran bertekanan
C M : Jika harga C berada pada kisaran angka 1,.(mis. 1,5) untuk
saluran terbuka

Demand Multiplier :
Merupakan faktor pengali, bisa berupa :
Factor jam puncak misal 1,5 2 dimasukkan jika tidak ada pattern
yang digunakan
Kebocoran di jaringan misal diketahui kebocoran di jaringan adalah
sebesar 30%, maka ketik angka 1,30 pada demand multiplier

Status Report : pilih apakah report akan ditampilkan/ tidak

OK untuk menerima pilihan dan tutup kotak dialog

II. Menampilkan Label ID Peta


Jika kita ingin memilih beberapa pilihan penampilan yang akan ditambahkan pada peta,
akan ditampilkan label ID dan option.

Klik View >> Option :


Akan muncul kotak dialog Map Option yang terdiri dari 7 tabs dan centang () opsi
yang dibutuhkan :

Nodes

Links

Labels label yang ditampilkan

Notation notasi yang digunakan centang () semua, kecuali opsi use


transparent text

Simbols menampilkan simbol simbol centang semua ()

Flow arrows menampilkan arah aliran air dan bentuk serta ukurannya

Background warna dari latar belakang ruang kerja EPANET

Pilihan size (ukuran) yang akan digunakan

Gambar 5. Kotak dialog Map Option

Fasilitas ini memberi kemudahan pada saat proses menggambar karena kita akan
tahu urutan dan ukuran dalam menggambar objek sehingga tidak terlalu banyak
melakukan editing.

2. Menggambar jaringan
Setelah pengaturan ruang kerja Epanet, langkah selanjutnya adalah menggambar jaringan
menggunakan mouse dan tombol yang terkandung pada Map Toobar.

Menggambar jaringan dalam Epanet, yaitu :

1. Menggunakan peta sebagai latar (backdrop)


Siapkan peta jaringan yang akan digunakan sebagai peta latar belakang untuk
penggambaran jaringan (misal dari program Autocad )
Buka peta dari Autocad yang akan digunakan sebagai latar belakang ruang
kerja di EPANET
Blok gambar/ peta yang akan digunakan >> enter
Klik File >> Export
Save kedalam format metafile(*.wmf)/Bitmap (*.bmp) sebaiknya
menggunakan metafile karena di zoom sebesar apapun tidak akan mengurangi
kualitas gambar (tidak akan kehilangan resolusi ketika diskalakan)

Buka Program EPANET kosong


Pilih View >> Backdrop >> Load >> ambil gambar hasil export dari autocad

Hasil backdrop terlihat seperti gambar di bawah ini :

Mulai menggambar dengan pola gambar pada peta backdrop :

Menggambar jaringan :
Node

Links

Gambar 6. Map Toolbar

1. Menggambar Node, reservoir dan tanki :

Junction

Tangki
Reservoir

Gambar 7. Tipe node (Junction, Reservoir, Tangki)

Klik tombol pada map toolbar (seperti pada gambar 2) yang diinginkan kemudian klik
mouse pada peta dimana akan diletakkan object (node) tersebut
2. Menggambar pipa, valve dan pompa
Label
Pipa

Pompa

Valve

Gambar 8. Tipe link (pipe, pump dan valve)

Ambil object dengan cara Klik tombol pipa pada map toolbar, kemudian klik pada node
awal lepaskan (muncul gambar pensil dan garis putus-putus) dan hubungkan dimana
node akan dihubungkan (klik di node tersebut)

Keterangan :

View >> backdrop >> :


Load (mengambil peta latar belakang ke dalam proyek)
Unload (membuang latar belakang dari proyek)
Align (meluruskan pipa dengan latar )
Show/hide (memunculkan / nonaktifkan latar )

3. Input data
Setelah menggambar jaringan selesai, langkah berikutnya adalah memasukkan data pada
object dengan cara :
Double klik pada object
Klik kanan pada object dan pilih properties dari pop-up menu yang muncul

Pilih object dari halaman data pada jendela browser, kemudian klik tombol Edit
pada browser
Input data untuk :
1. Junction / sambungan
Junction / sambungan adalah titik pada jaringan dimana garis-garis bertemu dimana air
memasuki atau meninggalkan jaringan.
Input dasar yang dibutuhkan untuk Junction / sambungan adalah :

Elevation : elevasi/ ketinggian

Base demand : kebutuhan air

Initial Quality untuk analisa kualitas air

Tips :
Untuk menentukan base demand/ kebutuhan air, dapat diperoleh dari data DRD (Daftar
Rekening Ditagih) atau DSML (Daftar Sambungan Meter Langganan). Ambil pemakaian
pelanggan selama 3 6 bulan terakhir untuk kemudian dirata-rata/ bulannya. Dari data
ini kemudian di konversi ke dalam L/dt.
2. Reservoir
Reservoir adalah node yang menggambarkan sumber eksternal yang terus menerus
mengalir ke jaringan. Digunakan untuk menggambarkan sumber air seperti danau,
sungai, akuifer air tanah.
Input dasar yang dibutuhkan untuk Junction / sambungan adalah :

Total Head sebanding dengan elevasi permukaan air jika bukan reservoir
bertekanan)

Initial Quality untuk analisa kualitas air

3. Tangki
Input dasar untuk tangki adalah:

Elevation : elevasi dasar, dimana level air adalah nol

Initial level : level saat ini (saat running)

Minimum level : level minimal tangki pada saat awal

Maximum level : level maksimal tangki pada saat awal

Diameter : diameter/ bentuknya jika tidak silinder

Initial Quality untuk analisa kualitas air

4. Pipa
Pipa adalah penghubung yang membawa air dari satu poin ke poin lainnya dalam
jaringan. Arah aliran yaitu dari titik tekanan hidrolik tertinggi menuju tekanan rendah.
Input untuk pipa :

Start node & End node: node awal & akhir

Length : panjang pipa

Diameter : diameter pipa

Roughness : koefisien kekasaran pipa

Initial status : status (terbuka, tertutup atau ada check valve)

5. Valve
Valve adalah link yang membatasi tekanan atau flow pada titik yang spesifik pada
jaringan.
Input untuk valve :

Start node & End node: node awal & akhir

Diameter : diameter valve

Type : jenis valve yang digunakan

Setiap tipe valve memiliki perbedaan dari pengaturan parameternya yang


menjelaskan titik operasi :
o

Tekanan PRV, PSV, PBV

Aliran FCV

Koefisien loss TCV

Kurva Headloss GPV

Setting : angka/ besar pengaturan valve

Fixed status : status valve (terbuka, tertutup atau tidak ada status)

6. Pompa
Pompa adalah link yang memberi tenaga ke fluida untuk menaikkan head hidrolisnya.
Input untuk pompa :

Start node : node awal

End node : node akhir

Pump curve : kurva pompa (kombinasi dari head dan aliran dimana pompa harus
memproduksinya) masukkan ID sesuai dengan curves ID (misal 1)

Membuat kurva pompa :

Masuk ke jendela Browser, klik pada tab Data >> Curves >>add
Isi curves ID (misal 1), head dan Flownya

7. Pattern
Klik Data pada jendela Browser >> Pattern >> Add >> ketik angka yang digunakan ok
Time pattern merupakan kumpulan factor pengali yang dapat diaplikasikan sebagai
kuantitas yang bervariasi terhadap waktu.
Demand pattern (pola pemakaian air) diterapkan di jaringan/ node/ junction
Pattern yang digunakan dalam studi ini :

Hasil input data untuk pola pemakaian air sebagai berikut :

4. RUNNING PROGRAM EPANET


Setelah semua data diisi,

1. Analisis Periode Tunggal


Untuk menjalankan periode tunggal :
Klik Project >> Run analysis atau klik

pada standar toolbar

2. Analisis Periode Panjang


Untuk membuat jaringan lebih realistis, analisis dapat diperpanjang periodenya yaitu
dengan membuat time pattern (pola waktu) yang menggunakan demand yang bervariasi
pada demand pada node dalam satu hari.

Masuk ke jendela Browser >> Data >> Option >> Times >> Edit >> muncul kotak
dialog Times Option (gambar 9) :

total durasi analisis ganti durasi sesuai


dengan kebutuhan

Gambar 9. Kotak dialog Times Option

Pastikan pattern sudah dibuat/ dimasukkan

Run Analysis (

Untuk memperpanjang periode analisa :

Scrollbar pada kendali Browser time digunakan untuk menampilkan peta


jaringan pada poin yang berbeda.
Model tombol VCR pada Browser dapat menganimasi peta berdasarkan waktu.
Klik tomol forward (
) untuk memulai animasi dan klik tombol stop (
untuk menghentikannya.

Amati perubahan arah aliran yang terjadi (jika belum ada panah arah aliran, pilih
view >> option >> flow arrows >> open >> ok)

5. Analisis hasil/ data


Dari hasil simulasi menggunakan epanet diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Tekanan pada jam puncak (07.00):

Jika dilihat menggunakan query, maka terlihat bahwa jaringan di wilayah Limboto bagus,
tidak ada tekanan negative. Tekanan negatif hanya ada di wilayah Tibawa.

Menampilkan Hasil Melalui Grafik

Membuat grafik :
1. Pilih Report >> Graph atau klik
pada standar toolbar
2. Isi pilihan pada kotak dialog Graph Selection yang muncul
3. Klik OK untuk membuat grafik

Hasil akan nampak seperti gambar berikut ini :

Melihat Hasil Melalui Tabel


Tabel dapat dicetak, dikopi ke windows clipboard atau disimpan dalam file.
Untuk membuat tabel :
1. Pilih report >> table atau klik
pada standar toolbar. Akan muncul kotak dialog seperti
berikut ini :
2. Gunakan kotak dialog table selection yang muncul untuk memilih :
a. Tipe dari tabel

Gambar 10
10.. Kotak dialog Table Selection (Type)

b. Banyaknya tiap kolom yang ingin ditampilkan

Gambar 11
11.. Kotak dialog Table Selection (Columns)

c. Filter untuk mengaplikasikan data

Gambar 12
12.. Kotak dialog Table Selection (Filters)

3. Ok, akan terlihat tabel seperti gambar di bawah ini :

Gambar 13
13.. Contoh Tabel Node Pada Jaringan

Data ini dapat dicopy sebagai data ke dalam program word (misal excel, ms.word, dsb), dengan cara
blok data yang akan dicopy, lalu copy (

) dan paste ke excel.

6. PRINTING
Mengatur halaman yang dicetak :
1. File Page Setup
2.

Pada dialog page setup ada 2 tab :


- Margin, untuk :
a. Memilih printer
b. Memilih orientasi kertas (portrait/ Landscape)

c. Mengatur margin kiri, kanan, atas, bawah


- Header & footer :
a. Menyediakan teks untuk header/footer yang akan nampak untuk setiap halaman.
b. Mengindikasikan apakah header/footer akan dicetak/tidak.
c. Mengindikasikan pemberian nomor halaman.
3.

Ok

Melihat hasil yang akan diprint :


File Print preview
Mencetak yang nampak pada waktu tertentu;
File Print
Yang akan ikut tercetak adalah :
Data browser
Network map
Grafik
Tabel
Status, energy , kalibrasi dan laporan reaksi

Anda mungkin juga menyukai