Anda di halaman 1dari 20

T E K N I K P E R P I PA A N

D A N P O M PA

Syamsuddin S
PENGERTIAN

• Plumbing atau sistem perpipaan adalah teknologi


pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih
ketempat yang dikehendaki, baik dalam hal kualitas,
kuantitas dan kontinyuitas yang memenuhi syarat
kesehatan.
1. Pipa air PVC (poly vinyl chloride)
2. Pipa air CPVC (chlorinate poly vinyl chloride)
3. Pipa tembaga JENIS-JENIS
4. PEX (cross linked poyle ethylene) PIPA AIR
5. Galvanis BERSIH
6. HDPE (high density polyethilene)
7. PP-R (Polypropylene random)
8. Pipa AW
9. Pipa D
TEKNIK PERPIPAAN DAN
POMPA
Pekerjaan pemasangan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi
3 bagian, yaitu :
• Di atas tanah,
• Di bawah tanah,
• Di bawah air.
Untuk pemasangan sistem perpipaan di ketiga tempat ini baik
pipa proses, pipa utility, mempuyai perhitungan dan permasalan
tersendiri.
PEMASANGAN PIPA DIATAS TANAH
Pemasangan pipa diatas tanah dapat dilakukan pada rak pipa
(pipa rack), diatas penyangga-penyangga pipa, diatas dudukan
pipa (sleeper).
Pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa
equipment yaitu :
Þ Pipa kolom dan vessel.
Þ Pipa exchanger.
Þ Pipa pompa dan turbin.
Þ Pipa kompresor.
Þ Pipa utilitas.
1. Pipa Kolom dan Vessel
Pipa yang akan dipasang pada kolom dan vessel harus
ditempatkan secara radial disekitar kolom dibagian jalur pipa
jalan orang platform dibagian accsess.
Untuk pipa 18” ke atas bisa langsung dilas ke veseel, kecuali
pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan sambungan
flens. Pengguaan vent atmosferis berkatup dan bertudung harus
disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari veseel,
sedangkan drain dipasang pada lokasi rendah yang akan
ditentukan olej P dan ID.
2. Pipa Exchanger
Pada pemasangan pipa exchanger tidak boleh boleh dipasang
diatas daerah-daerah kanal, tutup shell dan fasilitas –fasilitas lain
yang telah terpasang pada exchanger atau handling yang suka
digunakan. Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flens
exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar nozzle kapal
guna memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger.
3. Pipa Pompa & Turbin
Pada sunction atau pipa yang mengalirkan aliran disebut juga pipa
hisap harus diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan
tekanan dan kantung uap yang dapat pula menimbulkan kavitasi
pada impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk
mempercepat atau memperlambat aliran, maka reducer eksentris
harus dipakai bilamana kantung tanpa vent tak dapat dihindari.
4. Pipa Kompresor
Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan
pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flens
lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan
pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flens
lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan
pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus
benar-benar diperhatikan eksibitasnya, terutama untuk temperatur
rendah atau tinggi dan tekanan tinggi.
5. Pipa Utilitas
• Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar dierencanakan
sehingga kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau
penggunaannya. Pipa utilitas seperti pipa yang lain haruslah
direncanakan beroperasi dengan temperatur dan tekanan berapa.
• Perencana atau subheader haruslah dapat memenuhi
daerah equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yang
memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang haruslah dibuat dari
atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap, jangan lupa
membuat kantung-kantung uap pada setiap titik-titik terendah
dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan tidak lebih dari
40% tekanannya dalam jarak yang dihitung dalam ft.
PEMASANGAN PIPA DIBAWAH TANAH
Pipa dibawah tanah dapat dibagi dalam 2 bagian :
1) Pipa proses
2) Pipa utilitas
Untuk pipa proses dibawah tanah sedapat mungkin harus
dihindarkan, sedangkan pipa utilitas dibawah tanah dapat di
klasifikasi menjadi 2 bagian yaitu :
1) Pipa dengan sistem aliran gravitasi.
2) Pipa dengan sistem aliran bertekanan.
1. Pipa dengan Sistem Aliran Gravitasi
Pipa dengan aliran gravitasi, tergantung pada pusat gravitasi, karena itu
jalur-jalur perpipaan harus mempunyai selop (slope). Disarankan
perbandingan selopnya 1:100 untuk pipa 4 inch dan keatas, sedangkan
untuk piapa 3 inch dan kebawah perbandingan yang disarankan adalah 1:50
untuk setiap jalur dibawah tanah. Perpipaan dengan aliran gravitasi dapat
dilihat sebagai berikut :
I. Air jernih termasuk air hujan, air pembersih, air pemadam kebakaran
yang biasa digunakan, dikumpulkan serta dipisahkan dari minyak yang
mungkin terdapat dalam sistem tersebut atau yang akan menuju ke sistem
tersebut (kali atau kolam).
II. Proses pembuangan, baik pembuangan air, minyak, termasuk
pembuangan dari uap dan pembuangan dari pompa, vessel dan sambungan
sampel serta kotoran pembuangan. Pada sistem ini rute menuju ke bagian
pemisahan dan hidrokarbonnya biasanya dinetralkan.
III. Kombinasi pembuangan adalah pengumpulan dari seluruh
pembuangan dengan (utilitas) sistem perpipaan. Ini harus dialirkan
menuju ke tempat pemisahan yang besar untuk membawa dan
mengkombinasikan aliran dalam pemisahan hidrokarbon dari air.
IV. Pembuangan kotoran manusia akan dialirkan kesuatu tempat
khusus (septic tank) yang berada didaerah itu.
V. Pembuangan korosi direncanakan sebagai suatu sistem
pemisah pembuangan didalam suatu unit. Disini termasuk asam,
amine, karbonat dan lain-lain larutan kimia yang menimbulkan
korosi. Pada setiap unit aliran tersebut akan dikumpulkan pada
suatu jalur pipa utama dan dialirkan kekolam pembuangan khusus.
Setelah itu dari kolam ini akan dipompakan menuju suatu tempat
untuk dinetralisasi. Larutan yang telah dinetralkan dan masih dapat
digunakan akan dipompakan ke suatu tempat penyimpanan.
PEMILIHAN DAN
PEMASANGAN PIPA
Pemilihan material pipa untuk saluran pembuangan tergantung dari
tekanan, temperatur, ketahan serta harga material serta onkos
pemasangannya terhadap cairan yang akan dialirkan. Baja karbon
yang dilapisi anti karat banyak digunakan pada jalur-jalur
pembuangan ini, walau pada dasarnya cukup sulit untuk
menspesifikasi penggunaan material yang benar-benar efektif, tapi
dari pengalaman pemilihan material merupakan suatu pertimbangan
yang cukup penting sebelum mengambil keputusan akhir.
Faktor-faktor yang terpenting harus diperhitungkan juga adalah
faktor korosi tanah proyek itu sendiri.
Jenis-jenis material yang umum disunakan antara lain :
1. Pipa yang terbuat dari tanah liar (vertified clay), banyak
digunakan untuk aliran pembuangan dengan sistem pengankutan
berdasarkan gaya berat, misalnya untuk kotoran-kotoran manusia
dan pembuangan kotoran lainnya dengan aliran bertekanan dan
temperatur rendah. Juga digunakan jenis ini dibawah bangunan
atau concrete yang cukup tebal.
2. Besi tuang untuk dalam tanah (cast iron soil pipe). Pipa ini
kemampuan kekuatannya diatas pipa tanah liat dan boleh
dipasang dibawah bangunan serta concrete yang tebal. Pipa ini
dapat pula mengalirkan cairan yang cukup panas.
3. Pipa baja karbon (carbon steel piping). Pipa ini banyak
digunakan biasanya dilapis dengan bahan anti karat. Bahan anti
karat ini lebih baik menggunakan pelapis plastik seperti scoth
kote atau plicoflex, karena lebih tahan lama dari plastik pelapis
aspal residu.
4. Besi tulang pipa digunakan untuk pembuangan air dengan
tekan tertentu.
5. Pipa beton digunakan untuk pembuangan kotoran air dengan
ukuran 24 inch atau lebih.
6. Pipa baja dilapis semen. Untuk pembuangan kotoran cairan
yang korosif serta mempunyai kemampuan diatas pipa besi
tuang.
Pedoman Pemasangan
Manholes harus ditempatkan pada daerah-daerah pusat sambungan cabang
dan akan siap dialirkan kejalur utama. Untuk jalur pembuangan berukuran 24
inch dan lebih, manholes harus dibuat untuk setiap jarak 300 inch dan
disediakan setiap jarak 500 inch untuk pembersihan sistem.
Untuk pemasangan jalur pembuangan bawah tanah haru dipelajari dan di
cek :
1) Lokasi kabel listrik dan fasilitas bawah tanah, ukuran dan elevasinya.
2) Jalur masuk dan keluar bangunan (jalur pembuangan) yang dapat diminta
dari arsitek atau sipil bangunan tersebut.
3) Lokasi dan elevasi.
4) Lokasi dan elevasi jalur kabel telepon.
5) Gardu listrik, telepon, tonggak-tonggak penghalang dan lain-lain
seandainya ada.
Sistem Aliran Bertekanan
Pemindahan aliran air pemadam kebakaran (fire water), air pendingin (cooling
water) dan pembuangan proses yang tertutup dan dipompakan keluar dari
sistem, dialirkan dengan tekanan, khususnya untuk air pemadam kebakaran
dimana tekanan yang diberikan cukup besar. Penggunaan jalur pipa bawah
tanah dengan aliran bertekanan ini bahannya harus dipilih teliti. Pemasangan
pipa jalur bawah tanah dengan aliran bertekanan mempunyai sambungan atau
hubungan dengan jalur pipa diatas tanah untuk aliran yang sama. Sehingga
dalam perencanaan sitem perpiapaannya perlu diperhatikan pada daerah atau
bagian mana pipa harus ditanam.
Sehubungan dengan aliran yang berbeda-beda, temperatur, tekanan, serta
kapasitas yang berbeda-beda pemilihan ukuran pipa setiap jalur dapat
ditentukan berdasarkan kebutuhan begitu pula untuk bahan dan schedulenya.
Peralatan pelengkap fitting, flens, katup dan instrumentasi disesuaikan dengan
kebutuhannya.
Pipa Proses

Pipa yang digunakan tergantung dari temperatur tekanan, tingkat


korosi suatu aliran proses. Biasanya digunakan :
• besi metal
• baja karbon
• baja anti karat
• baja krom
• aluminium
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai