Anda di halaman 1dari 10

Penyusunan Detail Engineering Design (DED)

DED (Detail Engineering Design) adalah gambar perencanaan & pelaksanaan


rinci dari bentuk
fisik TPS 3R beserta semua fasilitas/ peralatan yang ada di lingkungan TPS 3R yang 
memiliki spesifikasi berdasarkan kapasitas sampah yang diolah. Secara umum TPS
3R. terdiri dari bangunan (area pemilahan, pengomposan, kantor pengendali dan
gudang penyimpanan), peralatan (mesin pencacah sampah organik, pengayak
kompos), dan buffer zone. Tahapan kegiatan penyusunan DED dan RAB sebagai
berikut:
1.   Penyusunan konsep TPS 3R
2.   Pembuatan diagram proses TPS 3R
3.   Perhitungan keseimbangan material sampah masuk dan sampah keluar
4.   Perhitungan besaran utama dari setiap komponen proses
5.   Menentukan peralatan mempertimbangkan jenis produksi kompos dan
pemilahan sampah anorganik yg akan diproduksi.
6.   Menentukan kebutuhan ruang yang dibutuhkan
7.   Membuat desain TPS 3R
8.   Membuat RAB TPS 3R
9.   Menyusun Rencana Anggaran Biaya
10.   Assitensi hasil DED dan  RAB ke Satuan Kerja PSPLP Provinsi Jawa Barat

Dasar-dasar dalam penyusunan gambar DED, yaitu :


1.   Pengolahan data awal
2.   Minimal desain bangunan TPS 3R
3.   Pembuatan desain arsitektural
4.   Spesifikasi teknik bangunan dan peralatan
5.   Perencanaan bangunan pendukung
 6.   Resiko salah perencanaan

Jumlah Penerima Manfaat       : 400  KK yang terdiri dari 1298 Jiwa

1.      Sistem terpilih             : TPS3R ( Tempat Pengolahan Sampah 3R ) 

a.              Komponen Bangunan

      Area Pemilahan

      Area  Mesin Cacah Organik

      Area Mesin Cacah Plastik

      Area Mesin Pengayakan

      Area Pengomposan

      Ruang Kantor
      Gudang dan Ruang Peralatan

b.                  Komponen Pengolahan sampah organic

      Open Windrow (Beton Berongga)

c.                  Komponen Sarana TPS3R

      Jalan Rabat Beton

      Tembok Penahan Tanah

      Taman

9. Total RAB                                  :  Rp 514.184.900,00-

                                              Ppn   :  Rp 35.815.100

                                            Total    :  550.000.000

                                            Terbilang : Lima Ratus Lima Puluh Juta Rupiah

                                            

                     :  1. Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal      

Cipta Karya,Cq Satuan Kerja Penyehatan Lingkungan Pemukiman Jawa Barat

Rp  550.000.000,00-

2.  Konstribusi Masyarakat Calon Penerima Manfaat berupa In Cash Rp 6.000.000

ksi                    : Agustus - Desember 2016

                          : KSM “ 3R Mekarwangi Mandiri

PENENTUAN LOKASI SAMPAH 3R


  Dasar Penentuan Lokasi

Penentuan lokasi pengelolaan sampah 3R  ditentukan dengan seleksi wilayah


berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada dua hal pokok yang dilakukan yaitu seleksi
terhadap wilayah Kecamatan dan wilayah Kelurahan/Desa yang akan dipilih nantinya.

 Seleksi wilayah Kecamatan

Seleksi yang dilakukan menggunakan sistem bertahap, dimana sistem yang dilakukan
sesuai indicator untuk memperkecil jumlah kecamatan sampai dengan terpilihnya satu
kecamatan. Adapun indikator yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Sistem perkotaan
Penentuan ini dilakukan dengan memilih kecamatan yang masuk dalam sistem urban.
Kondisi wilayah yang termasuk urban biasanya permasalahan sampah sangat penting. Hal
ini karena wilayah urban untuk pembuangan sampah sangat terbatas dan jumlah timbulan
sampah sangat banyak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan sampah langsung dari
sumbernya.
2. Ada / tidaknya sistem drainase atau sungai utama yang melewati wilayah tersebut.
Penentuan ini dilakukan karena adanya keterkaitan antara pengelolaan sampah dengan
kondisi drainase / sungai yang ada. Dimana masih adanya kebiasaan masyarakat yang
membuang sampah di sluran / sungai yang menyebabkan timbulnya permasalahan
lingkungan dan banjir. Untuk itu perlu dipilih wilayah yang memiliki sistem drainase atau
dilewati sungai.
3. Kondisi sistem drainase / sungai yang ada. Penentuan ini menyangkut lebar sungai /
drainase dan kebersihan dari drainase / sungai yang ada. Kondisi sistem drainase atau
sungai yang kotor karena perilaku masyarakat yang segera memerlukan penanganan.

   Seleksi lokasi Kelurahan / Desa

Untuk seleksi di tingkat kelurahan / desa akan dilakukan berdasarkan buku pedoman
3R Berbasis Masyarakat di kawasan permukiman yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman. Adapun seleksi yang dilakukan meliputi indicator sebagai berikut  :

1.  Kriteria Umum meliputi  :

 Batasan administrasi lahan TPS 3R dalam bats administrasi yang sama dengan area
pelayanan pengelolaan sampah 3R
 Status kepemilikan lahan milik pemerintah, fasilitas umum atau lainnya dengan surat
penyataan bersedia digunakan untuk prasarana dan sarana pengelolaan sampah 3R
 Ukuran lahan antara 150 – 200 m2
 Mempunyai program lingkungan berbasis masyarakat
 Sampah sudah bermasalah dilingkungan calon layanan
2.  Kriteria Fisik Lingkungan meliputi  :
         Permukaan air tanah di TPS 3R > 10 m

         Lahan yang diusulkan memang telah dimanfaatkan / difungsikan sebagai lokasi TPS
sampah

         Berada didalam area yang direncanakan, diperuntukan sebagai lokasi TPS sampah atau
rencana pemenfaatan rendah untuk fasilitas umum / taman.

         Bebas banjir

         Berada di lahan datar

         Jalan keluar / masuk menuju dan dari TPS 3R datar dengan kondisi baik dan lebar jalan
cukup untuk mobilisasi keluar / masuk motor / gerobak sampah.

         Jarak lokasi TPS 3R 500 m dari permukiman


         Berdampak minimal terhadap tata guna lahan

         Terdapat zona penyangga dan kegiatan operasionalnya tidak terlihat dari luar.

3.  Kriteria Sosial Ekonomi

         Cakupan pelayanan mendekati 1000 KK

         Ada tokoh masyarakat yang disegani dan mempunyai wawasan lingkungan.

         Penerimaan masyarakat untuk melaksanakan program 3R merupakan kesadaran


masyarakat secara spontan.

         Masyarakat bersedia membayar retribusi pengelolaan sampah

         Sudah memiliki kelompok aktif di masyarakat seperti PKK, forum-forum kepedulian terhadap
lingkungan, karang taruna dan lain – lain.

      Proses Seleksi Lokasi

 Seleksi Wilayah Kecamatan

   Atas dasar usulan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten melalui Bupati


pada tahun 2016 mengajukan klausul TPS 3R kepada Kementrian PU Dirjen Cipta Karya
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman wilayah JAWA
BARAT dengan no surat pengajuan 05/504 tahun 2016. Syarat utama
adalah longlist ( Daftar panjang ) wilayah kecamatan yang mengajukan TPS 3R melalui
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur

 Berdasarkan hal tersebut diatas maka Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten


Cianjur mengeluarkan surat edaran nomor 766.2/106 kepada semua Kecamatan diwilayah
KABUPATEN CIANJUR tentang program Tempat Pengelolaan Sampah 3R ( Reduce,
Reuse, recycle ). Kecamatan yang mengajukan untuk mendapatkan program TPS 3R
adalah Kec. Cianjur 1 lokasi, Kec. Cilaku 1 lokasi Kec. Haurwangi 1 lokasi, Kec
Cikalongkulon 1 lokasi dan Kec. Cibeber 1 lokasi.

Pada bulan Desember 2015, KABUPATEN CIANJUR dinyatakan layak


mendapatkan TPS 3R 2016 sebanyak 4 lokasi dengan alokasi dana dari APBN tahun
anggaran 2016.

Pengajuan longlist 2015 untuk memperbarui longlist 2014, maka


Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur mengeluarkan surat edaran
bernomor 550.2/235 ke seluruh kecamatan diwilayah KABUPATEN CIANJUR untuk
mengajukan proposal TPS 3R di masing masing wilayahnya.

Setelah diseleksi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur longlist


calon lokasi yang layak mendapatkan TPS 3R yaitu Kec. Cianjur 1 lokasi, Kec Cibeber 1
lokasi Kec Haurwangi 1 lokasi dan Kec. Cilaku 1 lokasi.
Kriteria yang digunakan dalam penentuan wilayah kecamatan terpilih di KABUPATEN
CIANJUR yang mendapatkan program 3R meliputi beberapa criteria yaitu  :

1.         Belum adanya kegiatan pengelolaan sampah 3R secara formal skala kawasan.

            Penentuan ini dilakukan pada wilayah yang belum ada pengolahaan sampah 3R.

2.         Sistem perkotaan

            Pelaksanaan pengolahan sampah 3R dilaksanakan untuk wilayah yang masuk dalam
katagori wilayah rural dan urban. Penentuan lokasi berdasarkan krierial ini dimaksudkan
karena wilayah urban permasalahan sampah lebih tinggi dari pada wilayah rural karena
keterbatasan lahan untuk membuang sampah..

3.         Ada atau tidaknya sistem drainase kota / di lewati sungai utama

            Penentuan ini berkaitan dengan kondisi sistem drainase kota dan sungai utama yang ada
di Kecamatan tersebut. Dasar yang digunakan dalam penentuan ini adalah sikap dan
perilaku masyarakat yang biasa membuang sampah di Saluran drainase ataupun sungai,
hal ini mengakibatkan pencemaran dan tersumbatnya aliran yang berakibatkan timbulnya
banjir.

4.         Kondisi Drainase Kota / Sungai utama

Langkah selanjutnya unutuk menentukan lokasi terpilih adalah dengan melakukan


penilaian/scoring terdapat kondisi saluran/sungai dan lebar saluran/sungai yang ada.

            Dasar penentuan scoring yang dilakukan adalah sebagai berikut:

                      Kriteria penilaian kondisi saluran/sungai:

1.      Sangat bersih               = 1

2.      Bersih                          = 2

3.      Cukup gersih               = 3

4.      Kotor                           = 4

5.      Sangat kotor                = 5

                      Kriteria Lebar Saluran/sungai

1.      1-2 m                          = 1

2.      2,1-3 m                       = 2

3.      3,1-4 m                       = 3

4.      4,1-5 m                       = 4

5.      > 5,1 m                       = 5


     Seleksi Lokasi Kelurahan / Desa

Dasar surat edaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur kepada


seluruh Kecamatan, maka pihak Kecamatan memberikan tembusan ke Kelurahan/ Desa
yang mempunyai permasalahan sampah dilingkungannya untuk mengajukan proposal ke
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan hasil seleksi proposal oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten


Cianjur “ Longlist TPS 3R tahun anggaran 2016 KABUPATEN CIANJUR “ adalah :

-          Desa Mekarwangi          Kec. Haurwangi  1 lokasi

-          Desa Babakankaret       Kec. Cianjur        1 lokasi

-          Desa Peuteuycondong  Kec. Cibeber       1 lokasi

-          Desa Sinargalih             Kec Cilaku           1 lokasi

Pertengahan bulan Maret 2016 bersama TFL Pemberdayaan, TFL Pemda dan


Stakeholder Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur terjun ke lapangan
survey longlist TPS 3R Kab. Cianjur. Berdasarkan penyediaan lahan 4 lokasi tersebut
semuanya layak sebagai kompetitor calon penerima TPS 3R yaitu :

-          Desa Mekarwangi          Kec. Haurwangi  1 lokasi

-          Desa Babakankaret       Kec. Cianjur        1 lokasi

-          Desa Peuteuycondong  Kec. Cibeber       1 lokasi

-          Desa Sinargalih             Kec Cilaku           1 lokasi

Berdasarkan hal tersebut diatas pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten


Cianjur mengeluarkan shortlist TPS 3R yang nantinya akan disosialisasi terkait TPS 3R
dan penilaian RPA ,

.Adapun seleksi yang dilakukan sebagai berikut :

1. Kriteria Umum :
         Batasan administrasi lahan TPST dalam batas administrasi yang sama dengan area
pelayanan pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis masyarakat.
         Status kepemilikan lahan milik pemerintah/lainnya dengan surat pernyataan bersedia
digunakan untuk prasarana & sarana pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis masyarakat

         Ukuran lahan antara 100 – 200 m²

         Mempunyai program lingkungan berbasis masyarakat

         Masalah sampah sudah mulai menggangu masyarakat


2. Kriteria Fisik Lingkungan yang meliputi :
         Permukaan air tanah di TPST>10 m
         Lahan yang diusulkan memang telah dimanfaatkan/difungsikan sebagai lokasi TPS sampah

         Berada di dalam area yang memang direncanakan, diperuntukan sebgai lokasi TPS
sampah atau rencana pemanfaatan rendah untuk fasilitas umum/taman

         Bebas banjir

         Berada di lahan datar

         Jalan keluar / masuk menuju dan dari TPST datar dengan kondisi baik dan lebar jalan yang
cukup untuk mobilisasi keluar/masuk motor/ gerobag sampah

         Jarak lokasi TPST 500 m ke permukiman

         Berdampak minimal rehadap ata guna lahan

         Terdapat zona penyangga dan kegiatan operasionalnya tidak terlihat dari luar

3. Kriteria Sosial Ekonomi


         Cakupan pelayanan mendekati 1000 KK
         Ada tokoh masyarakat yang disegani dan mempunyai wawasan lingkungan yang kuat

         Penerimaan masyarakat untuk melaksanakan program 3R merupakan kesadaran


masyarakat secara spontan

         Masyarakat bersedia membayar retribusi pengolahan sampah

         Sudah memiliki kelompok aktif di masyarakat seperti PKK, forum-forum kepedulian


lingkungan, karang taruna, remaja masjid, club jantung sehat, club manula, pengelola
kebersihan/sampah. Dll

SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN


Spesifikasi ini merupakan pelengkap dan harus dibaca bersama sama dengan gambar gamba
r, yang keduanya secara bersama menguraikan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Penjelasan Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material
yang harus di-
padukan dalam konstruksi konstruksi yang dilakukan oleh TFL Teknik kepada KSM atau Komi
te Pengadaan KSM harus di tandatangani bersama, sebagai bukti kesepakatan jenis
pekerjaan dan spek material yang telah di sepakati.

Dengan mempertimbangkan material lokal, spesifikasi untuk pekerjaan yang harus


dilaksana- kan dan material yang harus dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana
spesifikasi
tersebut ditemukan maupun bagian bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau materi
al tersebut dijumpai.

1. Spesifikasi Bangunan Struktural Utama a. Pondasi :

1)    Diperhatikan kondisi tanah dan bangunan yang sudah ada disekitarnya.

2)    Prioritaskan bahan adalah material lokal.

b. Dinding :

Prioritaskan bahan material lokal.

c. Rangka Utama :

1)    Prioritaskan bahan material lokal.

2)    Perhitungkan dengan rencana umur bangunan.

3)    Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi (pinggir laut,kecepatan angin, dll)

d. Penutup Atap :

1)    Prioritaskan bahan material lokal.

2)    Tahan korosi, tahan benturan, mudah menggantinya

2.strukturbaja

a. Tiang Utama Bangunan

Dari baja profil IWF dengan dimensi Ukuran 250 x 75 x 5 x 7 mm, baja Krakatau Steel

atau setara. Tinggi 4 meter dihitung dari tempat kedudukan kolom penyangga tiang

utama dan di beri plat pengaku.

b. Kuda-kuda

Dari baja profil IWF dengan dimensi Ukuran 250 x 75 x 5 x 7 mm,  baja Krakatau Steel

atau setara dengan sambungan las pada plat pengaku serta sambungan baut pada

konstruksinya. Antar kuda-kuda diberi ikatan angin dengan besi ø16 mm .

c.  Gording
Dari baja profil Kanal dengan dimensi 100 x 50 x 20 x 2 x 3 mm, baja Krakatau Steel

atau setara dengan sambungan las antara gording dengan plat siku dan kuda-kuda,

dimensi siku-siku 100 x 100 x 10 mm. Antar gording diberi penyetabil / Trecstang

dari besi dimensi 12 mm

Survey Harga Material Dan Upah Tenaga Kerja

KSM melakukan survey harga bahan/material dan upah tenaga kerja guna penyusunan 
rencana anggaran biaya (RAB) dengan cara sebagai berikut :

1. Menyusun daftar kebutuhan bahan/material dan spesifikasi teknis dan daftar kebutuhan
tenaga kerja yang didasarkan pada gambar perencanaan.
2. Melakukan survey harga bahan/material ke toko bahan bangunan/pemasok terhadap
setidaknya 3 toko bahan bangunan/pemasok, mengumpulkan kwitansi pembelian ba
rang oleh masyarakat sebelumnya, survey di internet, dll.
3. Melakukan survey upah tenaga kerja yang didasarkan upah tenaga kerja setempat.
4. Membuat berita acara survey harga bahan/material dan upah tenaga kerja.
5. Membuat berita acara penetapan toko material yang ditunjuk dengan
mempertimbangkan toko tersebut memiliki bahan/material sesuai spesifikasi teknis dan
mampumensuplai dengan harga yang kompetitif

MINIMAL DESAIN BANGUNAN TPS 3R


Desain bangungan TPS 3R minimal memuat beberapa hal sebagai berikut :

1. Area Penerimaan/Dropping Area

2. Area Pemilahan/Separasi

3. Area  Pencacahan dengan mesin pencacah

4. Area Komposting dengan metode yang dipilih

5. Area Pematangan Kompos/Angin

6. Mempunyai Gudang Kompos dan Lapak serta tempat Residu

7. Mempunyai minimum kantor

8. Mempunyai sarana air bersih dan sanitasi

Anda mungkin juga menyukai