a. Komponen Bangunan
Area Pemilahan
Area Pengomposan
Ruang Kantor
Gudang dan Ruang Peralatan
Taman
Rp 550.000.000,00-
Seleksi yang dilakukan menggunakan sistem bertahap, dimana sistem yang dilakukan
sesuai indicator untuk memperkecil jumlah kecamatan sampai dengan terpilihnya satu
kecamatan. Adapun indikator yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Sistem perkotaan
Penentuan ini dilakukan dengan memilih kecamatan yang masuk dalam sistem urban.
Kondisi wilayah yang termasuk urban biasanya permasalahan sampah sangat penting. Hal
ini karena wilayah urban untuk pembuangan sampah sangat terbatas dan jumlah timbulan
sampah sangat banyak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan sampah langsung dari
sumbernya.
2. Ada / tidaknya sistem drainase atau sungai utama yang melewati wilayah tersebut.
Penentuan ini dilakukan karena adanya keterkaitan antara pengelolaan sampah dengan
kondisi drainase / sungai yang ada. Dimana masih adanya kebiasaan masyarakat yang
membuang sampah di sluran / sungai yang menyebabkan timbulnya permasalahan
lingkungan dan banjir. Untuk itu perlu dipilih wilayah yang memiliki sistem drainase atau
dilewati sungai.
3. Kondisi sistem drainase / sungai yang ada. Penentuan ini menyangkut lebar sungai /
drainase dan kebersihan dari drainase / sungai yang ada. Kondisi sistem drainase atau
sungai yang kotor karena perilaku masyarakat yang segera memerlukan penanganan.
Untuk seleksi di tingkat kelurahan / desa akan dilakukan berdasarkan buku pedoman
3R Berbasis Masyarakat di kawasan permukiman yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman. Adapun seleksi yang dilakukan meliputi indicator sebagai berikut :
Batasan administrasi lahan TPS 3R dalam bats administrasi yang sama dengan area
pelayanan pengelolaan sampah 3R
Status kepemilikan lahan milik pemerintah, fasilitas umum atau lainnya dengan surat
penyataan bersedia digunakan untuk prasarana dan sarana pengelolaan sampah 3R
Ukuran lahan antara 150 – 200 m2
Mempunyai program lingkungan berbasis masyarakat
Sampah sudah bermasalah dilingkungan calon layanan
2. Kriteria Fisik Lingkungan meliputi :
Permukaan air tanah di TPS 3R > 10 m
Lahan yang diusulkan memang telah dimanfaatkan / difungsikan sebagai lokasi TPS
sampah
Berada didalam area yang direncanakan, diperuntukan sebagai lokasi TPS sampah atau
rencana pemenfaatan rendah untuk fasilitas umum / taman.
Bebas banjir
Jalan keluar / masuk menuju dan dari TPS 3R datar dengan kondisi baik dan lebar jalan
cukup untuk mobilisasi keluar / masuk motor / gerobak sampah.
Terdapat zona penyangga dan kegiatan operasionalnya tidak terlihat dari luar.
Sudah memiliki kelompok aktif di masyarakat seperti PKK, forum-forum kepedulian terhadap
lingkungan, karang taruna dan lain – lain.
1. Belum adanya kegiatan pengelolaan sampah 3R secara formal skala kawasan.
Penentuan ini dilakukan pada wilayah yang belum ada pengolahaan sampah 3R.
Pelaksanaan pengolahan sampah 3R dilaksanakan untuk wilayah yang masuk dalam
katagori wilayah rural dan urban. Penentuan lokasi berdasarkan krierial ini dimaksudkan
karena wilayah urban permasalahan sampah lebih tinggi dari pada wilayah rural karena
keterbatasan lahan untuk membuang sampah..
Penentuan ini berkaitan dengan kondisi sistem drainase kota dan sungai utama yang ada
di Kecamatan tersebut. Dasar yang digunakan dalam penentuan ini adalah sikap dan
perilaku masyarakat yang biasa membuang sampah di Saluran drainase ataupun sungai,
hal ini mengakibatkan pencemaran dan tersumbatnya aliran yang berakibatkan timbulnya
banjir.
1. Sangat bersih = 1
2. Bersih = 2
3. Cukup gersih = 3
4. Kotor = 4
5. Sangat kotor = 5
1. 1-2 m = 1
2. 2,1-3 m = 2
3. 3,1-4 m = 3
4. 4,1-5 m = 4
1. Kriteria Umum :
Batasan administrasi lahan TPST dalam batas administrasi yang sama dengan area
pelayanan pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis masyarakat.
Status kepemilikan lahan milik pemerintah/lainnya dengan surat pernyataan bersedia
digunakan untuk prasarana & sarana pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis masyarakat
Berada di dalam area yang memang direncanakan, diperuntukan sebgai lokasi TPS
sampah atau rencana pemanfaatan rendah untuk fasilitas umum/taman
Bebas banjir
Jalan keluar / masuk menuju dan dari TPST datar dengan kondisi baik dan lebar jalan yang
cukup untuk mobilisasi keluar/masuk motor/ gerobag sampah
Terdapat zona penyangga dan kegiatan operasionalnya tidak terlihat dari luar
1) Diperhatikan kondisi tanah dan bangunan yang sudah ada disekitarnya.
b. Dinding :
c. Rangka Utama :
d. Penutup Atap :
2.strukturbaja
Dari baja profil IWF dengan dimensi Ukuran 250 x 75 x 5 x 7 mm, baja Krakatau Steel
atau setara. Tinggi 4 meter dihitung dari tempat kedudukan kolom penyangga tiang
b. Kuda-kuda
Dari baja profil IWF dengan dimensi Ukuran 250 x 75 x 5 x 7 mm, baja Krakatau Steel
atau setara dengan sambungan las pada plat pengaku serta sambungan baut pada
c. Gording
Dari baja profil Kanal dengan dimensi 100 x 50 x 20 x 2 x 3 mm, baja Krakatau Steel
atau setara dengan sambungan las antara gording dengan plat siku dan kuda-kuda,
dimensi siku-siku 100 x 100 x 10 mm. Antar gording diberi penyetabil / Trecstang
KSM melakukan survey harga bahan/material dan upah tenaga kerja guna penyusunan
rencana anggaran biaya (RAB) dengan cara sebagai berikut :
1. Menyusun daftar kebutuhan bahan/material dan spesifikasi teknis dan daftar kebutuhan
tenaga kerja yang didasarkan pada gambar perencanaan.
2. Melakukan survey harga bahan/material ke toko bahan bangunan/pemasok terhadap
setidaknya 3 toko bahan bangunan/pemasok, mengumpulkan kwitansi pembelian ba
rang oleh masyarakat sebelumnya, survey di internet, dll.
3. Melakukan survey upah tenaga kerja yang didasarkan upah tenaga kerja setempat.
4. Membuat berita acara survey harga bahan/material dan upah tenaga kerja.
5. Membuat berita acara penetapan toko material yang ditunjuk dengan
mempertimbangkan toko tersebut memiliki bahan/material sesuai spesifikasi teknis dan
mampumensuplai dengan harga yang kompetitif
2. Area Pemilahan/Separasi