Penyimpanan aki bekas pada kegiatan perorangan dan/atau rumah di tempat yang memenuhi
syarat:
a) Tidak diperbolehkan mengeluarkan air aki dan membuangnya ke lingkungan;
b) Aki harus disimpan di tempat yang tidak terjangkau oleh anak-anak. Selambat-lambatnya
90 hari sejak dihasilkan kecuali di daerah yang tidak terjangkau untuk pengelolaan aki
bekas.
c) Aki bekas harus di bawa pada tempat-tempat “droping poin” yang telah ditetapkan oleh
pemerintah daerah kabupaten dan/atau pemerintah kota.
Persyaratan tempat penyimpanan aki bekas pada “droping poin” sebagai berikut:
a) Air aki tidak diperkenankan dibuang langsung ke lingkungan;
b) Sekurang-kurangnya pada tempat “droping poin” disimpan pada container yang tidak
bocor.
Gambar 1. Container
c) Penempatan aki bekas, disusun tidak terbalik pada container sehingga air aki tidak
keluar.
d) Bila disimpan pada ruangan langsung juga disimpan secara teratur, disusun tidak terbalik
dan bilamana diperlukan diikat satu dan lainnya.
e) Bila disimpan pada ruangan harus beratap dan ada ventilasi, lantai kedap air dan landai
kearah pit pengumpul, ada pit pengumpul bila ada ceceran cairan aki bekas.
f) Pit pengumpul yang mengandung air asam timah hitam harus diolah teterlebih dahulu
sebelum dibuang ke lingkungan.
g) Luas tempat penyimpanan aki bekas pada “droping poin” ≤ 75 cm2.
h) Adanya catatan penyimpanan aki bekas (jumlah dan lama penyimpanan)
Pemecahan aki bekas adalah untuk memisahkan komponen plastic, asam dan logam, peleburan
fraksi logam dan pengambilan kotoran pada slag dan debu yang dihasilkan ditangkap oleh bag
house atau fasilitas penyaring dan akhirnya permurnian dan lempengan timbale untuk
menghilangkan kotoran yang tersisa di drossess dan mencetak timbal batangan murni (99,7%
atau 99,99%). Pemecahan ULAB dilakukan tidak secara manual tetapi dengan alat pencacah
baterai.
Alat untuk pemecahan aki bekas dengan alat “hammer mill”, dengan alat ini terjadi pemisahan
hydro-gravitasi yang baik dari komponen aki bekas yaitu menjadi plastic, kisi logam dan pasta.
Peralatan lain yang telah disetujui Badan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) dari
Amerika, adalah gergaji baterai yang kerja cepat, efisien dan aman. Pada model ini juga ada
ventilasi untuk mencegah terhirupnya kabut asam. Gergaji melepas bagian atas baterai dan
mengekspos lempengan yang berisi kisi dan pasta. Kisi mudah dilepas dan ditempatkan dikotak
yang telah ditentukan dan siap untuk dilebur. Casing polypropylene dicuci dan dapat dijual ke
pendaur ulang plastic.
Rotary Furnance
Rotary Furnance adalah proses pirometalurgi yang cocok untuk operasi skala kecil (dengan
produksi timbal hingga 50.000 ton per tahun).
Tahap pertama dalam proses daur ulang adalah berdasarkan perolehan kembali baterai bekas dan
harus dikumpulkan lengkap dengan elektrolit baterai dan tidak dikeringkan. Baterai bekas harus
disimpan dalam posisi tegak dan disortir berdasarkan ukuran. Sebelum diangkut ke pelebur
baterai bekas, harus dipastikan bahwa pemindahan dilakukan menggunakan kotak plastic yang
kedap yang dirancang khusus untuk mengangkut baterai bekas atau ditumpuk pada palet dalam
tiga atau empat lapisan, tergantung pada ketinggian. Baterai bekas, dengan kardus diletakkan
diantara setiap lapisan baterai bekas dan kemudian dibungkus erat dan diikat untuk mencegah
gerakan apapun selama pemindahan.
Metode ketiga dari ekstraksi rotary furnance adalah memasukan muatan dari depan dengan
memiringkan drum tungku dari belakang. Selama peleburan dapat dilakukan dengan
menambahkan besi pada material, bisa berupa scrap baja seperti drum dan lempengan tipis baja.
Bilamana selama peleburan apabila sulfur tidak dihilangkan adalah bahwa “lead sulfat”
berkurang dengan adanya karbon yang terkandung dalam debu batubara yang dimasukkan ke
tungku untuk membebaskan timbale dan besi sulfide yang terbentuk akan ditangkap dalam slag.
Penambahan sodium karbonat ke dalam tungku juga membantu penangkapan sulfur saat
bereaksi dengan lead sulfat, besi dan karbon untuk melepaskan logam timbal membentuk besi
kompleks, senyawa sodium dan sulfur yang ketika akhirnya stabil dikenal sebagai Erdite slag.
Pada saat yang sama karbonmonoksida dan karbondioksida juga terbentuk. Karbonmonoksida
yang terbentuk juga dikonsumsi dalam operasi peleburan sebagai media pengurangan agen/zat.
Lead dioksida dalam pasta dikurangi oleh karbon pada suhu yang relative rendah menjadi lead
monoksida dan berkurang sendiri baik oleh karbon monoksida menjadi timbal logam dan karbon
dioksida, atau karbon menjadi timbal logam dan karbon monoksida. Proses ini akan
menghilangkan sulfur sampai 95% dari isi material.
Kalau besi dan sodium karbonat tidak ditambahkan pada campuran peleburan, maka lead sulfat
pada pasta akan berkurang menjadi lead monoksida tapi selain melepaskan karbon monoksida,
sulfur dioksida akan dilepaskan dan akan memasuki atmosfir kecuali dapat ditampung sebelum
dilepaskan melalui cerobong.
Larutan alkali melewati ribuan penyaring plastic atau pengatur jarak yang efektif meningkatkan
luas permukaan cairan, sehingga memungkinkan lebih banyak kontak antara off-gas tungku
memasuki menara pada dasar dan larutan alkali.
Biasanya reaksi berupa penyerapan sulfur dioksidasi pada kalsium sulfat atau sodium sulfat, dan
pembebasan gas karbon dioksida. Kalsium dan sodium sulfat akan berada dalam larutan, tetapi
garam bisa didapatkan dengan cara yang sama dengan yang dijelaskan sebelumnya untuk
menghasilkan produk yang dapat dijual.
Scrubbing tower yang dikelola dengan baik akan menghilangkan 99% sulfur dioksida yang
terkandung dalam off-gas. Metode desulfurisasi yang baik bila dilakukan desulfurisasi pada
sebelum dan selama peleburan.
Pada rotary furnance miring, bila dilakukan tapping, maka asap atau debu yang dihasilkan
selama tapping dilakukan ditangkap oleh cerobong ventilasi.
Biasanya pada tapping yang dilakukan pada bagian depan rotary furnance kita akan melihat
“hygiene ventilation hooding” didepan drum dan saluran ventilasi pembakaran belakang drum.
Tetapi untuk rotary furnance dengan lubang ditengah akan sulit untuk menangkap semua asap
dan debu yang dihasilkan selama tapping karena emisi cenderung merayapi sekeliling drum dan
terlepas dan satu-satunya solusi yang efektif adalah dengan mengkotaki seluruh tungku dan
memberi ventilasi pada kotak tersebut.
Setiap asap atau debu yang dihasilkan pada setiap tahap proses daur ulang akan berventilasi
melalui saluran ke bagian penyaring atau bag-house, dimana debu diambil, dikumpulkan dan by-
product dikembalikan ke tungku dengan muatan berikutnya.
Pada interval tertentu satu kompartemen di bag-house akan menutup dan memungkinkan debu
yang dikumpulkan untuk udara yang bebas getaran atau guncangan dari lapisan penyaring.
Selama operasi ini kompartemen lain di bag-house akan membuka dan menyaring debu dari off-
gas tungku. Debu-debu yang dikeluarkan dari bag-house melalui katup non-returnable ke drum
pengumpul dan bahan dikembalikan ke tungku untuk didapatkan timbalnya.
Residu tungku/slag
Operasi daur ulang yang baik akan menghasilkan kandungan timbale sangat rendah dalam slag
tungku, hingga 1% atau kurang, namun di banyak negara slag masih diklasifikasikan sebagai
limbah B3 demikian juga di Indonesia. Slag timah hitam harus dikelola sesuai dengan peraturan
perundangan pengelolaan limbah B3.
Slag dimanfaatkan untuk batako:
Pemanfaatan slag untuk batako dengan mencampurnya dengan bahan bangunan lain sehingga
bila diuji TCLP-nya bisa memenuhi persyaratan dan melakukan uji tekan serta uji bahan
bangunan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
K3 di industry daur ulang aki bekas
Pelaksanaan K3 dengan baik adalah hal penting untuk meminimalkan resiko paparan timbal di
tempatnya antara lain:
1. Selalu memakai Alat Pelindung Dini (APD) yang sesuai dengan pekerjaan. Penting untuk
setiap peleburan timbal sebagai persyaratan minimum dengan memakai helm kerja, kaca
mata dan respirator debu.
2. Pakaian kerja bersih harus dipakai setiap hari atau gilirannya.
Jika masker debu dan respirator yang bukan neoprene, pilihlah masker dengan katup
buang untuk mengurangi masalah kondensasi. Paling penting dari respirator adalah pas
dipakainya. Meskipun respirator neoprene dan masker akan cukup untuk sebagian besar
tugas-tugas di peleburan, ada pekerjaan tertentu yang memerlukan tingkat APD yang
lebih tinggi, yaitu bekerja di bag-house untuk alas an apapun. Ketika bekerja di bag-
house menggunakan masker wajah penuh dan tertutup semuanya.
Hal yang paling penting buat pekerja adalah bahwa ketika pekerja telah selesai dengan
pekerjaannya mereka harus mandi dan menghilangkan debu sebelum mereka melepas
peralatan pelindung.
Pada saat ini banyak tungku “tapping” dikendalikan dari jauh, tapi dimana perlu untuk
“tapping” tungku secara manual , APD lengkap yang melindungi terhadap panas dan
percikan logam cair serta kedok wajah penuh dan sarung tangan kulit harus dipakai.
3. Pakaian kerja bersih harus dipakai setiap hari atau giliran
Dengan menyediakan APD yang sesuai dan pakaian kerja bersih, maka fasilitas laundry
yang memadai harus diadakan, apakah yang ada di dalam atau diluar lokasi, dan ruang
ganti harus bersih dan bebas dari debu.
Sisi ruang ganti yang bersih dan pabrik harus dipisahkan sehingga pakaian kerja dan
pakaian bersih yang dipakai untuk pulang tidak dicampur dan semua pekerja harus mandi
diakhir hari atau giliran (sebelum kembali ke rumah).
Kamar mandi harus dibersihkan secara teratur dan selalu disediakan sabun. Semua
pakaian karyawan harus ditinggal di pabrik dan pekerja harus mengenakan pakaian bersih
mereka sebelum sendiri ketika mereka meninggalkan pekerja sebelum kembali ke rumah.
4. Beri ventilasi pada ruang control dengan udara yang disaring HEPA dan
mempertahankan tekanan positif untuk memastikan debu tidak masuk ruangan saat staf
memasuki dan meninggalkan ruang control.
5. Sebuah kantin dengan tekanan positif dan udara disaring HEPA.
Pengelolaan elektrolit
Idealnya, eletrolit baterai didapatkan kembali, direkondisi dan dikembalikan ke pabrik aki untuk
mengisi baterei baru. Namun, hanya beberapa pendaur ulang yang memiliki proses ini dan
mahalnya investasi untuk peralatan yang dibutuhkan hingga proses rekondisi layak untuk
dilakukan. Salah satu proses yang dapat dilakukan seperti di Guatemala;
Ditampung limbah elektronik dalam kolam yang dangkal dan cairan dapat menguap.
Perlu untuk memasang atap polikarbonat untuk memastikan bahwa kolam tidak tumpah
pada musim hujan, dan tentu saja, atap untuk pembuangan effluent ke lingkungan, maka
eletrolit asam perlu dinetralkan dan ada 3 cara sebagai berikut:
a) Ditambahkan natrium hidroksida ke elektrolit untuk menghasilkan sodium sulfat
dan air, dan dengan cara yang sama, sodium karbonat dapat ditambahkan untuk
memproduksi sodium sulfat dan air, tetapi proses ini juga akan menghasilkan
karbondioksida.
b) Sodium sulfat, digunakan dalam pembuatan kaca, sabun dan deterjen, tetapi
pemurnian melibatkan distilasi vakum serta membutuhkan peralatan yang mahal.
c) Pada dasarnya kapur atau kalsium hidroksida ditambahkan ke elektrolit asam dan
dicampur secara menyeluruh untuk mengendapkan kalsium sulfat, yang lebih
dikenal dengan gapsum. Gapsum dapat dijual ke industri semen.
Dioxin dan furan tidak dapat dibentuk tanpa adanya klorin, sehingga memastikan bahwa tidak
ada senyawa yang mengandung klorin dimasukkan ke tungku adalah hal mendasar yang harus
dilakukan untuk menghilangkan resiko. Baterai yang dihasilkan saat ini tidak mengandung
pemisah PVC, sebuah cara telah diperkenalkan untuk menghilangkan resiko pembentukan furan
dan dioksin.
Gambar 7. Rantai kimia Dioxin dan Furan