Anda di halaman 1dari 43

EVALUASI TATA CARA SAMPLING EMISI

dan HASIL PENGUJIAN OLEH


LABORATORIUM UDARA

M. Denny Silaban

Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara


Jakarta, 14 juli 2020
LATAR BELAKANG
• Baku mutu emisi bagi kegiatan industri pertama kali ditetapkan dalam Kepmen LH No.13 tahun
1995 dengan industri
• Peleburan besi dan baja
• Pulp dan kertas
• pembangkit
• semen
• Acuan pedoman teknis pengendalian pencemaran udara mengacu Kepdal No.205 tahun 1996,
yang didalamnya melingkupi
• frekwensi pemantauan emisi
• tata cara pengambilan udara ambien
• tata cara pengambilan emisi
• metoda analisa (telah di SNI)
• Penilaian PROPER (Periode > 2020) untuk hasil penguji menggunakan metode SNI atau setara
yang diakui secara internasional (US EPA, JIS, ASTM)
Tujuan Pertemuan
• Meningkatkan performance laboratorium penguji dalam melakukan
pengambilan sampling emisi dan penginputan data emisi yang benar
kepada perusahaan
• memahami metode yang digunakan dalam pemantauan emisi
• menyamakan persepsi antara laboratorium penguji dan pemerintah
(KLHK) selaku pengolah data laporan hasil pengujian yang
disampaikan pelaku usaha dan atau kegiatan
Dasar Hukum Lingkungan
• UU No. 32/2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
• Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Propinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota
• PP 41/99 ttg pengendalian Pencemaran Udara
• Kepdal 205/96 ttg Petunjuk Teknis Pengendalian Pencemaran Udara
dari Sumber Tidak Bergerak
• Kepmen/Permen spesifik yang mengatur BME lainnya
• Peraturan Menteri Negara LH No. 06 Tahun 2009 tentang
Laboratorium Lingkungan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Pasal Dalam perlindungan dan Pasal 63 Dalam perlindungan dan
63 ayat pengelolaan lingkungan hidup, ayat (1) pengelolaan lingkungan hidup,
(1) Pemerintah bertugas dan pemerintah propinsi bertugas
berwenang: dan berwenang:
huruf memberikan pendidikan, huruf q memberikan pendidikan,
w. pelatihan, pembinaan dan pelatihan, pembinaan, dan
penghargaan. penghargaan.
huruf x. mengembangkan sarana dan
standar laboratorium lingkungan
hidup.
PP. Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Prov dan Pemerintahan Daerah Kabupaten /Kota
Pemerintahan Daerah Pemerintahan Daerah
Sub Sub Bidang Pemerintah
Provinsi Kabupaten/Kota
18. Laboratorium Penetapan Penunjukan laboratorium Penyediaan laboratorium
Lingkungan kebijakan di lingkungan yang telah lingkungan sesuai dengan
bidang laboratorium diakreditasi/direkomenda kebutuhan daerah.
lingkungan. si untuk melakukan
analisis lingkungan.
Pembinaan dan Pembinaan laboratorium
pengawasan terhadap lingkungan.
laboratorium
lingkungan
Peraturan Menteri Negara LH No. 06 Tahun 2009
Tentang Laboratorium Lingkungan
Pasal 10 ayat (1) Menteri melakukan pembinaan laboratorium secara nasional terkait dengan
pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)

Pasal 10 ayat (2) Gubernur melakukan pembinaan laboratorium yang berada diwilayahnya
terkait dengan pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (3)

Pasal 4 ayat (3) Untuk mendapatkan sertifikat akreditasi, laboratorium harus memenuhi:
a. ISO/IEC 17025 edisi termutakhir tentang persyaratan umum kompetensi
laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi; dan
b. Persyaratan tambahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Peraturan Menteri Negara LH No. 06 Tahun 2009
Tentang Laboratorium Lingkungan
Pasal 1 Laboratorium lingkungan adalah laboratorium yang mempunyai sertifikat
angka 1 akreditasi laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan dan
mempunyai identitas registrasi.
Pasal 1 Registrasi adalah rangkaian kegiatan pendaftaran dan dokumentasi terhadap
angka 3 laboratorium yang telah terakreditasi untuk mendapatkan pengakuan sebagai
laboratorium lingkungan

Pasal 1 Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh lembaga akreditasi
angka 4 yang menyatakan bahwa suatu lembaga/laboratorium telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi tertentu.
Peran Laboratorium Lingkungan
Dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 pemantuan pelaksanaan amdal dan UKL-UPL;
 pemantauan dalam rangka pemantauaan penaatan suatu usaha dan/atau kegiatan
terhadap persyaratan izin lingkungan;

 pemantauan dalam rangka pemantauan penaatan suatu usaha dan/atau kegiatan


terhadap peraturan perundangan undangan;

 pemantauan kualitas lingkungan dalam rangka penetapan status mutu lingkungan


(air sungai, danau, laut dan udara ambien);

 pemantauan kualitas udara emisi sumber bergerak dan sumber tidak bergerak;
Dasar Hukum Lingkungan
• Kepmen LH No. 13/95 ttg BME Sumber Tidak Bergerak (STB)
• Kepdal No. 205/95 ttg Petunjuk Teknis Pengendalian Pencemaran Udara STB
• Permenlh No. 07/2007 : BME Ketel Uap
• Permen LH No. 12/2012 ttg Pedoman Penghitungan Beban Emisi bagi Kegiatan Migas
• Permen LH No. 13/2009 ttg BME STB bagi Usaha dan/Kegiatan Minyak dan Gas Bumi
• Permen LH No. 21/2008 tentang BME Sumber Tidak Bergerak Bagi Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal
• Permen No. 04/2014 ttg BME bagi kegiatan pertambangan
• Kepmen LH No. 17/2008 ttg BME Keramik
• Kepmen LH No. 18/2008 ttg BME Carbon Black
• Kepmen LH No. 7/2012 ttg BME Rayon
• Permen LHK No. 19/ 2017 ttg Semen
• Permen LHK No.15 /2019 ttg Pembangkit
• Permen LHK P. 17/ 2019 ttg Pupuk dan Amonium Nitrat
CERTIFICATE

SNI ISO/IEC
17025 : 2005
Calibrated
Laboratory
HASIL EVALUASI DATA LABORATORIUM
• Belum semua laboratorium mancantumkan metoda pengujian dalam hasil uji emisi,
• Data hasil pengujian tidak dilengkapi dengan acuan peraturan
• Terdapat laboratorium tidak memahami adanya baku mutu emisi terbaru seperti P. 15 thn 2019,
P. 17 tahun 2019, P. 19 tahun 2017 yang telah melampirkan konten isi laporan hasil pengujian
emisi:
• Tidak dilengkapi dengan dimensi cerobong (tinggi, lebar, panjang, diameter)
• posisi letak lubang sampling,
• titik koordinat cerobong,
• kode cerobong, dll
• Masih terdapat laboratorium belum melakukan konversi dari ppm ke mg/Nm3,
• Hasil pengujian belum memperoleh pengesahan dari pimpinan laboratorium,
HASIL EVALUASI DATA LABORATORIUM

• Tidak menginput kecepatan laju alir cerobong, konsentrasi yang telah terkoreksi
• Data hasil pengujian tidak sesuai dengan real emisi yang dikeluarkan.
• Belum dilengkapi dengan foto terhadap petugas sampling, peralatan pengambil
sampling, sumber emisi yang disampling
• Kemampuan petugas pengambil sampling emisi belum sesuai dengan prosedur,
• Waktu pengambilan sampling sangat cepat dan tanpa dilakukan tahapan
persiapan terlebih dahulu,
• Pengambilan sampling emisi tidak dilakukan secara isokinetik,
• Tidak menginput dengan benar acuan peraturan yang digunakan.
Evaluasi Pelaku Usaha dan/atau kegiatan
• Biaya sampling untuk isokinetik mahal dan bervariatif dari setiap laboratorium
• Tidak ada penjelasan dari laboratorium tata cara persyaratan isokinetik
• Peralatan probe yang dibawa tidak sesuai aktual kondisi cerobong
• Tidak menyampaikan hasil pengujian dilapangan untuk pemenuhan isokinetik
• Terdapat laboratorium yang mengambil sampling pada posisi sejajar untuk pengukuran isokinetik
• menggunakan direct reading saat pengukuran yang keakuratanya diragukan terutama parameter
gas (SO2, NOx)
• Pengambilan sampling dengan flue gas analyser yang tidak dinformasikan kalibrasi peralatan
samplingnya
• Petugas sampling tidak kompeten
• Hasil pengujian tidak menunjukkan real kondisi emisi cerobong
Hasil Isian Kuesioner (2015)
No. Identifikasi Laboratorium Ya Tidak Keterangan
1. Apakah laboratorium memiliki kemampuan dalam melakukan 16 1 Nama institusi pemberi izin
pengujian emisi sumber tidak bergerak KLHK, KAN, SK GUBERNUR,
PUSAT HIPERKES,
2. Apakah laboratorium sudah melakukan Uji Profisiensi 12 5 Jika Ya, tahun (2014, 2015 dan setiap tahun)
Institusi yang melakukan:
PUSARPEDAL/2013 ; PT. TRUSUR; ERA (USA), LIPI, PTA PROFISIENSI
TESTING AUSTRALIA);
3. Apakah laboratorium sudah melakukan menggunakan CRM 8 9 Jika Ya, tahun (2014, 2015 dan setiap tahun)
Institusi yang melakukan:
PT TRUSUR UNGGUL TEKNUSA, ERA A WATER COMPANY,
4. Apakah laboratorium memiliki pengakuan sebagai laboratorium 14 3 Jika Ya, tahun ……
yang melakukan pengujian emisi Institusi yang melakukan:
KAN, KLHK
5. Apakah memiliki personel yang bertanggung jawab dalam 17 0 Jika Ya,
penangan emisi sumber tidak bergerak  Memilii personel lapangan untuk pengambil sampling dan personel
analisis sampel

6. Apakah perusahaan dalam pengambilan sampling memasukkan 12 5 Sebutkan informasi yang dimasukkan dalam laporan hasil uji emisi
informasi dimensi cerobong, letak lubang sampling, titik  LAJU ALIR, TTK KOORDINAT, DIAMETER CEROBONG, BAHAN BAKAR
koordinat  Sesuai dengan peraturannya

7. Apakah perusahaan menggunakan metoda SNI dalam analisa 15 2 Jika Ya, analisa parameter apa saja
emisi sumber tidak bergerak PARTIKULAT, LOGAM BERAT, HALIDA, SO2, opasitas
Jika tidak, metoda yang dipakai USEPA, JIS
Analisa parameter PARTIKULAT, LOGAM dan EMISI GAS
Laporan hasil Mendukung
pengukuran Pengawasan Performance - Taat
oleh tidak Perusahaan - Tidak Taat
Laboratorium Langsung
Metode Pengujian
• Standar digunakan untuk menentukan kadar partikulat dalam gas buang dari
sumber tidak bergerak secara isokinetik dan kadar emisi gas buang pembakaran
(O2, CO2, CO, NOx, SO2), sesuai SNI 7117.13-2009 - 7117.17-2009 atau US EPA
method 1 – 5 yang meliputi :
• Penentuan titik lintas lokasi pengambilan sampel sesuai SNI 7117.13-2009
• Penentuan kecepatan linier aliran gas buang sesuai SNI 7117.14-2009
• Penentuan kadar emisi gas buang sesuai SNI 7117.15-2009
• Penentuan kadar air dalam aliran gas buang sesuai SNI 7117.16-2009
• Penentuan kadar konsentrasi partikulat dalam gas buang sesuai SNI 7117.17-2009
BAKU MUTU & METODE PENGUJIAN
Web SIMPEL

LINGKUP
Peralatan
Sampling
Petugas
Sampling
SIMPEL

Data Hasil
Jumlah Lubang Pengujian
Data Pemenuhan Sampling
Teknis Cerobong
• Bentuk Kotak
Data Sampling
• Tidak memenuhi posisi 8D/2D
• Memiliki Lubang sampling 5 buah

h stack

Tidak memenuhi 8d/2d sehingga titik


travers-nya adalah 25 dengan matrk 5 x 5
Data Sampling

Diameter Cerobong 50 Cm
Eksisting foto lubang sampling 1 buah pada unit Emisi
Genset #1 tetapi data lab Jumlah lubang sampling 2 dan
hasil isokinetik 102.82% sehingga data tidak benar.

Pengambilan sampling tidak di buang akhir cerobong

Acuan peraturan masih salah dan tidak menggunakan


yang terbaru
Data Sampling

CEROBONG MAK MEMILIKI 2 LUBANG SAMPLING


TETAPI DALAM POSISI SEJAJAR DAN DATA HASIL
PENGUJIAN ISOKINETINYA ADA (101,24%)
DATA SAMPLING

Validasi hasil pengujian lab.


 Parameter memenui BME
 Informasi Lubang sampling 1 buah dan hasil
pengukuran laboratorium Isokinetik 110,52 %
sehingga data tidak valid.

 Hasil pengukuran tidak masuk dalam range


isokinetik 90 - 110%.

 Pengukuran isokinetik untuk persyaratan lubang


sampling 2 (dua)
DATA SAMPLING

Isokinetik 99,22 % dengan Lubang sampling emisi :


1 buah sehingga hasil pengukuran menjadi TIDAK
BENAR

Acuan peraturan masih salah dan tidak


menggunakan yang terbaru
DATA SAMPLING
IDENTIFIKASI CEROBONG

 panjang pitot yang dibawa oleh


lab?? 2,5 M??
Hasil Pengukuran PLTU

Metoda IK (instruksi Kerja) Metoda SNI


Data Sampling

Sumber Emisi: Kiln


Metode Pengujian: IK
Sumber Emisi: PLTU Batu Bara
Data Sampling

Sumber Emisi: EP Great Cooler


Metode Pengujian: IK
Data Sampling

Menggunakan Metoda
US EPA 1 s/d 5

Sumber emisi: GTG


Contoh Sampling ISOKINETIK oleh Lab
Cerobong Bentuk Kotak
Cerobong Genset (Rumah Genset)
Hasil Pengukuran Parameter Identik

data pengujian partikulat dan SO2 sama untuk semua


cerobong yang ada diperusahaan.
Data Sampling Data
SIMPEL

REAL SAMPLING

Metoda SNI
Foto Preparation dan Peralatan Sampling
Foto Preparation dan Peralatan Sampling
Laporan hasil pengujian
• Profile perusahaan (nama, alamat, telp/fax, kab/kota, provinsi)

• Laporan dilengkapi tanggal pengambilan, foto pengambilan


sampling masing-masing cerobong

• Informasi cerobong emisi: Sumber emisi (kegiatan proses/utilitas),


titik koordinat cerobong, temperatur cerobong, diameter cerobong,
posisi lubang sampling dari bagian bawah sesudah
hambatan/belokan dan bagian atas, jumlah lubang sampling pada
posisi yang sama (pengambilan titik lintas emisi)
• Nama Sumber emisi :
• Jenis Sumber Emisi :
• Nama / Kode Cerobong :
• Dimensi Identitas
- Diamater :
Sumber
- Panjang x Lebar :
- Tinggi :
Emisi
- Bahan Bakar :
• Kordinat :
• Tanggal Pengambilan Sample :
• Tanggal Diterima Lab :
• Tanggal Pengujian :
Laporan hasil pengujian
• Acuan metoda pengambilan sampling yang tepat (SNI atau
diakui secara internasional) terhadap parameter pengujian
• Pengambilan sampling emisi: jumlah lubang sampling
cerobong dan jumlah traverse point yang diambil.
• Perhitungan isokinetik (%)
• Panjang probe yang digunakan oleh lab
• Perhitungan emisi yang telah terukur dan terkoreksi (
terkoreksi sesuai acuan parameter yang ada di baku mutu)
• Ketersediaan persyaratan teknis (tangga pengaman, platform,
lantai kerja, arus listrik)
• Foto petugas sampling dan peralatan yang digunakan
LAPORANPENGUJIAN SECARA MANUAL
Nama Perusahaan :

Alamat Kegiatan :

Kabupaten/ Kota :

Provinsi :
Parameter lain
No. Telp/Fax :

Email :
Parameter Konsentrasi Terukur
Contact Person :

IDENTITAS SUMBER EMISI Oksigen - O2 (%)


Nama Sumber Emisi Kapasitas Produksi (Ton) Karbon Dioksida - CO2 (%)
Produksi yang dihasilkan (Ton) Karbon Monoksida - CO (%)
Nama/Kode Cerobong Waktu operasional (Jam)
Kadar Air - H2 O (% Volume)
Temperatur Gas Cerobong (o C) Flow rate gas (m 3/det)

Dimensi Cerobong (m) * Ketersediaan Sarana Pengambilan Contoh

A. Bentuk Cerobong Bulat a. Tangga (


Diameter Cerobong Sampling : b. Lubang sampling )
Diameter Cerobong Atas : c. Pagar Pengaman (
Diameter Cerobong Bawah : d. Platform/ Lantai Kerja )
Tinggi Cerobong : e. Sumber Listrik (

Jumlah Lubang Sampling : )


(
)
(
)

B. Bentuk Cerobong Persegi


Diameter Ekivalen Cerobong Sampling:

Panjang Cerobong :
Lebar Cerobong :
Tinggi Cerobong :
Jumlah Lubang Sampling :
Pengukuran Secara Isokinetik
No Parameter Satuan Hasil Keterangan

1 Travers Point

a. Dimensi
Cerobong

a.1 Diameter Meter


Keterangan:
Cerobong 1. Konsentrasi terukur adalah konsentrasi yang diukur
a.2 Jarak Meter
secara langsung secara manual sebelum dilakukan koreksi
Cerobong Atas
dari lubang D oksigen.
sampling 2. Konsentrasi terkoreksi adalah konsentrasi terukur yang
a.3
Cerobong
Jarak Meter
telah disesuaikan dengan Faktor Koreksi Oksigen, dengan
Bawah dari rumus : konsentrasi terkoreksi = konsentrasi terukur x (21 –
lubang O2koreksi)/(21- O2terukur).
sampling

b. Jarak Meter
Pengukuran - Lampirkan Hasil Analisa Laboratorium dengan Foto
Travers Point Pengambilan sampling Emisi, Data hasil Pengukuran
dari titik
lintas :
berdasarkan pada titik lintas dan dilengkapi dengan nilai
b.1 Jarak r1, prosentasi pengukuran isokinetik.
b.2 Jarak r2,
b.3 Jarak r3,

b.4 dst.
c. Kecepatan m/s

Laju Alir atau


Velocity pada :
c.1 Jarak r1
c.2 Jarak r2
Kesimpulan • Laboratorium lebih banyak menggunakan
pengujian dengan Intruksi Kerja dengan peralatan
pengukuran Direct Reading (atau disebut flue gas
analyser), sehingga data konsentrasi kondisi
aktual cerobong tidak menunjukkan hasil yang
real
• Pengukuran iskoninetik ditampilkan dalam hasil
pengujian laboratorium tidak memenuhi kaidah,
seperti jumlah lubang sampling dalam area dan
titik travers-nya
• masih teradap laboratorium tidak memahami
form laboratorium sebagaimana terlampirkan
pada Permen LHK keluaran diatas tahun 2016.
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik. Thanks!
Materi dapat di download di:
ditppu.menlhk.go.id/portal/publikasi

Anda mungkin juga menyukai