M. Denny Silaban
Pasal 10 ayat (2) Gubernur melakukan pembinaan laboratorium yang berada diwilayahnya
terkait dengan pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (3)
Pasal 4 ayat (3) Untuk mendapatkan sertifikat akreditasi, laboratorium harus memenuhi:
a. ISO/IEC 17025 edisi termutakhir tentang persyaratan umum kompetensi
laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi; dan
b. Persyaratan tambahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Peraturan Menteri Negara LH No. 06 Tahun 2009
Tentang Laboratorium Lingkungan
Pasal 1 Laboratorium lingkungan adalah laboratorium yang mempunyai sertifikat
angka 1 akreditasi laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan dan
mempunyai identitas registrasi.
Pasal 1 Registrasi adalah rangkaian kegiatan pendaftaran dan dokumentasi terhadap
angka 3 laboratorium yang telah terakreditasi untuk mendapatkan pengakuan sebagai
laboratorium lingkungan
Pasal 1 Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh lembaga akreditasi
angka 4 yang menyatakan bahwa suatu lembaga/laboratorium telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi tertentu.
Peran Laboratorium Lingkungan
Dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pemantuan pelaksanaan amdal dan UKL-UPL;
pemantauan dalam rangka pemantauaan penaatan suatu usaha dan/atau kegiatan
terhadap persyaratan izin lingkungan;
pemantauan kualitas udara emisi sumber bergerak dan sumber tidak bergerak;
Dasar Hukum Lingkungan
• Kepmen LH No. 13/95 ttg BME Sumber Tidak Bergerak (STB)
• Kepdal No. 205/95 ttg Petunjuk Teknis Pengendalian Pencemaran Udara STB
• Permenlh No. 07/2007 : BME Ketel Uap
• Permen LH No. 12/2012 ttg Pedoman Penghitungan Beban Emisi bagi Kegiatan Migas
• Permen LH No. 13/2009 ttg BME STB bagi Usaha dan/Kegiatan Minyak dan Gas Bumi
• Permen LH No. 21/2008 tentang BME Sumber Tidak Bergerak Bagi Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal
• Permen No. 04/2014 ttg BME bagi kegiatan pertambangan
• Kepmen LH No. 17/2008 ttg BME Keramik
• Kepmen LH No. 18/2008 ttg BME Carbon Black
• Kepmen LH No. 7/2012 ttg BME Rayon
• Permen LHK No. 19/ 2017 ttg Semen
• Permen LHK No.15 /2019 ttg Pembangkit
• Permen LHK P. 17/ 2019 ttg Pupuk dan Amonium Nitrat
CERTIFICATE
SNI ISO/IEC
17025 : 2005
Calibrated
Laboratory
HASIL EVALUASI DATA LABORATORIUM
• Belum semua laboratorium mancantumkan metoda pengujian dalam hasil uji emisi,
• Data hasil pengujian tidak dilengkapi dengan acuan peraturan
• Terdapat laboratorium tidak memahami adanya baku mutu emisi terbaru seperti P. 15 thn 2019,
P. 17 tahun 2019, P. 19 tahun 2017 yang telah melampirkan konten isi laporan hasil pengujian
emisi:
• Tidak dilengkapi dengan dimensi cerobong (tinggi, lebar, panjang, diameter)
• posisi letak lubang sampling,
• titik koordinat cerobong,
• kode cerobong, dll
• Masih terdapat laboratorium belum melakukan konversi dari ppm ke mg/Nm3,
• Hasil pengujian belum memperoleh pengesahan dari pimpinan laboratorium,
HASIL EVALUASI DATA LABORATORIUM
• Tidak menginput kecepatan laju alir cerobong, konsentrasi yang telah terkoreksi
• Data hasil pengujian tidak sesuai dengan real emisi yang dikeluarkan.
• Belum dilengkapi dengan foto terhadap petugas sampling, peralatan pengambil
sampling, sumber emisi yang disampling
• Kemampuan petugas pengambil sampling emisi belum sesuai dengan prosedur,
• Waktu pengambilan sampling sangat cepat dan tanpa dilakukan tahapan
persiapan terlebih dahulu,
• Pengambilan sampling emisi tidak dilakukan secara isokinetik,
• Tidak menginput dengan benar acuan peraturan yang digunakan.
Evaluasi Pelaku Usaha dan/atau kegiatan
• Biaya sampling untuk isokinetik mahal dan bervariatif dari setiap laboratorium
• Tidak ada penjelasan dari laboratorium tata cara persyaratan isokinetik
• Peralatan probe yang dibawa tidak sesuai aktual kondisi cerobong
• Tidak menyampaikan hasil pengujian dilapangan untuk pemenuhan isokinetik
• Terdapat laboratorium yang mengambil sampling pada posisi sejajar untuk pengukuran isokinetik
• menggunakan direct reading saat pengukuran yang keakuratanya diragukan terutama parameter
gas (SO2, NOx)
• Pengambilan sampling dengan flue gas analyser yang tidak dinformasikan kalibrasi peralatan
samplingnya
• Petugas sampling tidak kompeten
• Hasil pengujian tidak menunjukkan real kondisi emisi cerobong
Hasil Isian Kuesioner (2015)
No. Identifikasi Laboratorium Ya Tidak Keterangan
1. Apakah laboratorium memiliki kemampuan dalam melakukan 16 1 Nama institusi pemberi izin
pengujian emisi sumber tidak bergerak KLHK, KAN, SK GUBERNUR,
PUSAT HIPERKES,
2. Apakah laboratorium sudah melakukan Uji Profisiensi 12 5 Jika Ya, tahun (2014, 2015 dan setiap tahun)
Institusi yang melakukan:
PUSARPEDAL/2013 ; PT. TRUSUR; ERA (USA), LIPI, PTA PROFISIENSI
TESTING AUSTRALIA);
3. Apakah laboratorium sudah melakukan menggunakan CRM 8 9 Jika Ya, tahun (2014, 2015 dan setiap tahun)
Institusi yang melakukan:
PT TRUSUR UNGGUL TEKNUSA, ERA A WATER COMPANY,
4. Apakah laboratorium memiliki pengakuan sebagai laboratorium 14 3 Jika Ya, tahun ……
yang melakukan pengujian emisi Institusi yang melakukan:
KAN, KLHK
5. Apakah memiliki personel yang bertanggung jawab dalam 17 0 Jika Ya,
penangan emisi sumber tidak bergerak Memilii personel lapangan untuk pengambil sampling dan personel
analisis sampel
6. Apakah perusahaan dalam pengambilan sampling memasukkan 12 5 Sebutkan informasi yang dimasukkan dalam laporan hasil uji emisi
informasi dimensi cerobong, letak lubang sampling, titik LAJU ALIR, TTK KOORDINAT, DIAMETER CEROBONG, BAHAN BAKAR
koordinat Sesuai dengan peraturannya
7. Apakah perusahaan menggunakan metoda SNI dalam analisa 15 2 Jika Ya, analisa parameter apa saja
emisi sumber tidak bergerak PARTIKULAT, LOGAM BERAT, HALIDA, SO2, opasitas
Jika tidak, metoda yang dipakai USEPA, JIS
Analisa parameter PARTIKULAT, LOGAM dan EMISI GAS
Laporan hasil Mendukung
pengukuran Pengawasan Performance - Taat
oleh tidak Perusahaan - Tidak Taat
Laboratorium Langsung
Metode Pengujian
• Standar digunakan untuk menentukan kadar partikulat dalam gas buang dari
sumber tidak bergerak secara isokinetik dan kadar emisi gas buang pembakaran
(O2, CO2, CO, NOx, SO2), sesuai SNI 7117.13-2009 - 7117.17-2009 atau US EPA
method 1 – 5 yang meliputi :
• Penentuan titik lintas lokasi pengambilan sampel sesuai SNI 7117.13-2009
• Penentuan kecepatan linier aliran gas buang sesuai SNI 7117.14-2009
• Penentuan kadar emisi gas buang sesuai SNI 7117.15-2009
• Penentuan kadar air dalam aliran gas buang sesuai SNI 7117.16-2009
• Penentuan kadar konsentrasi partikulat dalam gas buang sesuai SNI 7117.17-2009
BAKU MUTU & METODE PENGUJIAN
Web SIMPEL
LINGKUP
Peralatan
Sampling
Petugas
Sampling
SIMPEL
Data Hasil
Jumlah Lubang Pengujian
Data Pemenuhan Sampling
Teknis Cerobong
• Bentuk Kotak
Data Sampling
• Tidak memenuhi posisi 8D/2D
• Memiliki Lubang sampling 5 buah
h stack
Diameter Cerobong 50 Cm
Eksisting foto lubang sampling 1 buah pada unit Emisi
Genset #1 tetapi data lab Jumlah lubang sampling 2 dan
hasil isokinetik 102.82% sehingga data tidak benar.
Menggunakan Metoda
US EPA 1 s/d 5
REAL SAMPLING
Metoda SNI
Foto Preparation dan Peralatan Sampling
Foto Preparation dan Peralatan Sampling
Laporan hasil pengujian
• Profile perusahaan (nama, alamat, telp/fax, kab/kota, provinsi)
Alamat Kegiatan :
Kabupaten/ Kota :
Provinsi :
Parameter lain
No. Telp/Fax :
Email :
Parameter Konsentrasi Terukur
Contact Person :
Panjang Cerobong :
Lebar Cerobong :
Tinggi Cerobong :
Jumlah Lubang Sampling :
Pengukuran Secara Isokinetik
No Parameter Satuan Hasil Keterangan
1 Travers Point
a. Dimensi
Cerobong
b. Jarak Meter
Pengukuran - Lampirkan Hasil Analisa Laboratorium dengan Foto
Travers Point Pengambilan sampling Emisi, Data hasil Pengukuran
dari titik
lintas :
berdasarkan pada titik lintas dan dilengkapi dengan nilai
b.1 Jarak r1, prosentasi pengukuran isokinetik.
b.2 Jarak r2,
b.3 Jarak r3,
b.4 dst.
c. Kecepatan m/s